Namun Luo Ying Long terus melaju kencang, arahnya sedikit berbeda dari arah terbang Luo Gendao. Hal ini membuatnya bingung. Ketika kemampuan mencapai level tertentu, seorang petarung alami akan memiliki indera keenam terhadap sesama pejuang. Misalnya, dia bisa merasakan aura dahsyat yang berasal dari kejauhan. Pertarungan dua Zheng Zhuo itu adalah medan perang terkuat yang melampaui duel dua Chu Xuan. Bisa juga dikatakan, ini adalah perebutan energi protagonis. Ini bukan hanya tujuan utama dunia ini, tapi seluruh dunia bereinkarnasi. Pertarungan merekalah yang menjadi tujuan sejati Perang Dunia I akhir ini. Aura mereka mampu menarik semua orang kuat yang telah membuka kunci genetik level empat. Lalu, dengan kemampuan Luo Gendao, mengapa dia semakin menjauh? Jangan-jangan dia punya urusan penting?
(Jangan-jangan... dia tersesat? Bisa jadi, kalau benar dia tersesat, itu bagus! Jika dia baru tiba di medan perang setelah Zheng Zhuo menentukan pemenang, bukankah aku juga bisa selamat? Ha ha ha...)
Hati Luo Ying Long sedikit bergembira. Tiba-tiba dia melihat Green Devil Skateboard terbang di depan. Setelah mendekat, ternyata itu adalah empat orang dari Tim Zhongzhou: Wang Xia, Liu Yu, Lin Jun Tian, dan Ming Yanwei yang terluka parah. Keempatnya berdesakan di dua papan luncur hijau. Pemandangan penerbangan sempit itu membuat Luo Ying Long mengerutkan alis.
“Luo, Luo Ying Long?!” Wang Xia yang bermata tajam langsung melihat Luo Ying Long. Dalam intelijen yang pernah dikumpulkan Chu Xuan tentang para petarung kuat di dunia bereinkarnasi, kultivator xiuzhen ini justru merupakan orang terpenting sekaligus pasukan utama dalam kekuatan tempur Tim Dewa. Tiba-tiba melihatnya muncul, apalagi dengan pedang terbang yang melesat kencang, Wang Xia mengira Luo Ying Long datang untuk membalas dendam atas kematian Adam.
Luo Ying Long segera melihat Wang Xia mengeluarkan beberapa bom. Dari kejauhan ia berteriak: "Jangan, jangan! Aku sudah keluar dari Tim Dewa dan bergabung dengan Tim Zhongzhou. Sebelumnya aku pernah bertemu Zheng Zhuo dan kawan-kawan. Aku benar-benar sudah jadi anggota Tim Zhongzhou... Hei! Kok masih dilempar juga!"
Begitu ucapannya selesai, sebuah bom nuklir mini meledak tak jauh darinya. Gelombang kejut dahsyat dengan mudah menembus perisai yang terburu-buru dia bangunkan. Namun hanya sampai di situ saja. Seketika, pancaran hijau muda menyelimuti tubuh Luo Ying Long. Gelombang ledakan dahsyat itu tiba-tiba terserap oleh pancaran hijau tersebut. Saat Wang Xia dan yang lain sadar kembali, Luo Ying Long sudah berdiri tak bercacat di hadapan mereka.
"Hei! Aku serius! Aku benar-benar sudah bergabung dengan Tim Zhongzhou. Lagipula di depan sana Zheng Zhuo dan replikanya sedang bertempur. Aku berniat membantu Zheng Zhuo!" Luo Ying Long memandang keempat orang di hadapannya. Tidak bisa melawan apalagi membunuh, dengan pasrah ia terus berusaha menjelaskan.
“……Aku percaya padamu. Jika kau adalah musuh, kami pasti sudah kau bunuh saat ini juga.” Wang Xia mengangguk dan berkata. Dalam hatinya, ia mulai menganalisis: Pertama, Luo Ying Long awalnya adalah anggota Tim Dewa, artinya dia juga musuh bebuyutan Tim Iblis. Jadi mustahil dia menggunakan mereka berempat untuk memeras Zheng Zhuo. Apalagi memeras replika Zheng Zhuo? Akankah pria terkuat itu menghentikan pertarungan hanya untuk empat orang tak penting? Jawabannya pasti... Itu poin pertama. Poin kedua lebih jelas: Jika Luo Ying Long ingin membalas dendam untuk Tim Dewa atau Adam, dia bisa langsung membunuh mereka berempat. Buat apa menghadapi pertarungan dua Zheng Zhuo? Apa dia ingin membunuh kedua Zheng Zhuo sekaligus seperti memetik buah ranum? Meski dia kultivator xiuzhen, dengan kemampuannya saat ini hampir mustahil. Jadi karena dia tidak membunuh mereka berempat dan justru menghadapi Zheng Zhuo, bisa disimpulkan ini bukan konspirasi. Sebenarnya ada alasan kunci yang terpikir oleh Wang Xia... Otak Tim Dewa adalah Adam yang sudah tewas. Dengan kepolosan Luo Ying Long, apa dia mengerti apa itu rencana licik?
“...Meski tak tahu apa yang kau pikirkan, tapi aku tiba-tiba merasa sangat tidak nyaman...”
Luo Ying Long meremas pelipisnya. Saat ini penampilannya sama sekali tidak bisa dibilang gagah atau elegan, pakaiannya compang-camping seperti baru keluar dari pertempuran sengit. Ekspresi mendalam yang sebelumnya ditunjukkannya telah menghilang, kini kembali terlihat seperti si nekat. Wang Xia tidak sepenuhnya salah dalam menilainya.
"Pertama-tama mari rawat wanita ini, dia tampak hampir kehilangan nyawa." Baru sekarang Luo Ying Long melihat jelas Ming Yanwei yang digendong Wang Xia. Kondisi wanita ini memang sangat kritis. Meski pendarahan telah berhenti, lukanya mencapai organ dalam. Sekadar menghentikan darah jelas tidak cukup untuk menyelamatkannya. Setelah terbang cukup lama, nyawanya sudah di ambang kematian. Kehadiran Luo Ying Long di saat genting ini sulit dianggap sebagai kebetulan belaka.
"Benarkah ini kebetulan?" Melihat ekspresi kagum Wang Xia dan yang lain, Luo Ying Long menyeringai dingin: "Dia adalah wanita milik Zhang Heng, sang pemanah ulung dari Tim Zhongzhou yang juga termasuk salah satu petarung terkuat kalian. Dengan kata lain, alur ceritanya belum berakhir. 'Dia' tidak akan membiarkannya mati. Kehadiranku hanyalah jaminan tambahan... Atau mungkin asuransi ganda. Jika aku gagal, mungkin kalian akan bertemu Cheng Xiao di depan, dokter Tim Zhongzhou..."
Sambil berbicara, Luo Ying Long sudah mengambil alih Ming Yanwei, meletakkannya dengan lembut di tanah, lalu mengalirkan kekuatan yuan zhen secara perlahan ke tubuh Ming Yanwei. Hampir terlihat dengan mata telanjang, luka di permukaan tubuhnya mulai bergerak-gerak dan sembuh. Meski belum bangun, warna wajahnya yang sebelumnya abu-abu kehijauan kini membaik. Nyawanya tampaknya sudah stabil.
"Energi dalam saja sudah punya kemampuan penyembuhan. Jika Zheng Zhuo mentransfer energi dalam ke kalian, bisa menekan luka sementara. Tapi kekuatan yuan zhen ini energi yang sama sekali berbeda. Perubahan kualitas melalui akumulasi kuantitas, kemampuannya hampir setara dengan cahaya jiwa yang memanifestasikan nyawa. Ini energi penyembuhan tingkat tertinggi... Cuma prosesnya sangat melelahkan." Luo Ying Long menghela napas sambil menarik kembali lengannya.
Wang Xia segera mendekati Ming Yanwei. Setelah memeriksa dengan cermat, dia tersenyum lega dan menoleh ke Luo Ying Long: "Apa rencanamu selanjutnya? Ikut membantu Zheng Zhuo bersama kami?"
"...Tidak, bukan bersama kalian. Aku akan pergi sendiri. Kemampuan kalian terlalu rendah. Jika nekat masuk ke medan pertempuran mereka, kalian pasti mati... Untuk ikut campur dalam pertarungan mereka, minimal harus setingkat kemampuan Zhang Heng. Jika levelnya tidak sampai, malah akan mengganggu Zheng Zhuo yang ingin kalian bantu. Pertarungan mereka... itu level tertinggi yang bahkan aku pun tak bisa sepenuhnya ikut campur." Luo Ying Long menggelengkan kepala.
Dia berhenti sejenak lalu berkata: "Misi yang diberikan Chu Xuan kepada kalian pastinya mengalahkan Tim Dewa, atau membunuh Adam kan? Selanjutnya kalian sama sekali tidak boleh gegabah mengganggu pertarungan dua Zheng Zhuo. Kalian harus menunggu di sini, menunggu kedatangan anggota lain Tim Zhongzhou, atau anggota sisa Tim Iblis. Tugas penting kalian adalah mempertahankan, jangan biarkan musuh mengganggu pertarungan mereka sampai kemampuan pihak kalian cukup untuk campur tangan... Mengerti?"
Taktik yang disebut "Sang Penguasa vs Sang Penguasa, prajurit lawan prajurit" adalah seperti ini: Seorang penguasa bisa membunuh sebagian besar pasukan sendirian, sementara kemampuan antar penguasa hampir setara. Jadi ketika pertarungan seimbang antar penguasa dimulai, begitu pasukan kedua pihak menentukan pemenang dan memiliki kemampuan mempengaruhi duel antar penguasa, pihak pasukan yang menang akan meraih kemenangan... Tapi syaratnya harus memiliki kekuatan yang cukup untuk mempengaruhi pertarungan antar penguasa. Satu dua prajurit biasa sama sekali tidak bisa melakukan ini. Inilah maksud Luo Ying Long.
Sebenarnya jika dijelaskan dengan analogi permainan catur, pertarungan Tim Zhongzhou dan Tim Iblis adalah pertarungan dua Zheng Zhuo sebagai "raja melawan raja". Dua Chu Xuan bisa dianggap sebagai bidak terkuat selain raja, setara dengan beberapa prajurit biasa. Kemampuan Zhao Yingkong dan Zhao Zui Kong berada di level bawahnya, setara dengan dua tiga prajurit. Sementara Lin Jun Tian di lapisan terbawah hampir tidak relevan kecuali melawan prajurit kecil. Jadi taktik "raja lawan raja, prajurit lawan prajurit" seperti dikatakan replika Chu Xuan adalah skenario taruhan probabilitas. Tim Zhongzhou yang awalnya lebih lemah berhasil menyamai jarak dengan Tim Iblis melalui rencana ini. Akhir pertempuran hanya bergantung pada sisa kekuatan masing-masing pihak.
Kehadiran Luo Ying Long di Tim Zhongzhou adalah variabel untuk menyeimbangkan kekuatan kedua tim. Begitu pula dengan kemunculan Luo Gendao yang menjadi variabel lain... Takdir langit sungguh tak terduga. Luo Ying Long merenung dalam hati.
Setelah berulang kali mengingatkan Wang Xia dan yang lain untuk berhati-hati terhadap Luo Gendao, Luo Ying Long melesat ke depan dengan mengendarai Pedang Terbang. Belum lama terbang, muncul hamparan luas api hitam yang menyesakkan. Bukit kecil di pusat medan perang itu tak terlalu tinggi, hanya sekitar beberapa ratus meter. Dalam tubrukan sengit antara "ledakan" dan "Penghancur Sekejap", seluruh bukit telah hancur berantakan. Suhu ekstrim mengubah batu menjadi lahar atau kaca, lalu benturan kekuatan dahsyat menghancurkan segalanya. Gelombang suara dari benturan saja cukup untuk membunuh orang biasa dalam radius 100 meter. Bayangkan kerusakan apa yang bisa ditimbulkan oleh dua monster ini saat bertarung... Dan ini baru hasil pertarungan saat mereka belum mengerahkan seluruh kemampuan. Bagaimana jika jangkauan api hitam diperluas atau suhunya ditingkatkan? Atau jika memasuki kondisi 'Penghancur' sebenarnya? Atau bahkan menggunakan kekuatan kosmik yang mampu menciptakan dunia?
Luo Ying Long menggelengkan kepala. Sepanjang perjalanan ia sudah terlalu banyak berpikir. Jika takdir kematian tak terhindarkan, yang harus dilakukan sekarang adalah memastikan Zheng Zhuo sebagai entitas utama memperoleh hak sebagai protagonis. Baru kemudian melalui tuah protagonis, ia bisa dihidupkan kembali. Karena itu, bagaimanapun caranya, ia tak boleh membiarkan Luo Gendao mengganggu pertarungan mereka... Meski gagal menghentikan Luo Gendao, harus ada sesuatu yang mencegahnya mengganggu pertempuran ini sampai kedua pihak menentukan pemenang, atau sampai Tim Zhongzhou mengumpulkan kekuatan yang cukup.
"Dengarkan! Kalian berdua tunggu sebentar, ada yang mau kubicarakan!"
Luo Ying Long juga cukup berani, dia langsung mengendarai Pedang Terbang sampai ke jarak sepuluh meter di luar jangkauan pertarungan dua orang ini... Ini adalah jarak terdekat yang berani dia tahan, bukan karena takut pada Zheng Zhuo, melainkan khawatir replika Zheng Zhuo tiba-tiba menyerang dan menghabisinya.
Dang! Suara benturan keras terdengar saat pedang Tiger Soul dan pedang raksasa hitam berapi bertabrakan, seketika muncul lubang raksasa selebar puluhan meter di tanah. Zheng Zhuo dan replikanya berhasil memisahkan diri, keduanya serempak menatap Luo Ying Long.
"Luo Ying Long? Kalian sudah menentukan pemenangnya?" Ini suara Zheng Zhuo yang berbicara.
"...Luo Ying Long? Kau berani ikut campur dalam pertarungan ini? Tidak takut mati?" Replika Zheng Zhuo menyeringai dingin, tidak melanjutkan serangan namun berkata.
(Kalimat ini... tidak seperti yang biasa diucapkan replika Zheng Zhuo. Kemampuan-nya terlalu hebat, posisinya terlalu tinggi, watak angkuhnya tidak seperti orang yang akan mengancam orang lain. Jadi bisa dipastikan satu hal: dia juga telah menyadari keberadaan "dia"...)
Luo Ying Long tersenyum getir, mengibaskan tangannya: "Aku tidak tertarik ikut campur dalam pertarungan kalian berdua. Siapa yang mau iseng memilih bertarung melawan monster? Aku khawatir ada orang lain yang mengganggu pertarungan kalian, jadi sengaja datang untuk bertanya... Apakah kalian membutuhkan medan perang?"
"Medan perang?" Zheng Zhuo bertanya heran. Baru saat ini dia benar-benar melihat sekeliling. Memang, daya rusak pertempuran dua orang ini terlalu besar, hingga seluruh bukit kecil tak terasa sudah hancur. Ini masih awal, jika bertarung sepenuh tenaga, mungkin akan berdampak pada laboratorium bawah tanah bahkan area yang lebih jauh. Medan perang ini memang terlalu tidak tahan lama.
"Begini, sebentar lagi aku akan menghadapi pertempuran yang menyangkut hidup dan matiku. Pada dasarnya sudah dipastikan aku akan kalah, tapi tidak berusaha sama sekali benar-benar tidak rela. Jadi mari kita lakukan pertukaran yang menguntungkan kedua pihak. Aku akan memasang Formasi Sepuluh Arah Reinkarnasi di sini. Formasi ini bisa menyerap sebagian energi yang meluap di area ini. Selain untuk Penguatan medan perang itu sendiri agar tidak mudah hancur oleh kekuatan benturan kalian, juga memungkinkan aku meminjam sebagian energi ini untuk menghadapi pertempuran selanjutnya. Bagaimana? Proposal yang bagus, kan?" Luo Ying Long tersenyum.
Zheng Zhuo dan replika Zheng Zhuo secara bersamaan mengerutkan alis. Hanya saja hal yang dipikirkan keduanya berbeda. Yang satu heran dengan pertempuran yang disebutkan Luo Ying Long, sementara yang lain merenungkan seberapa banyak sebenarnya yang diketahui Luo Ying Long.
Beberapa saat kemudian, Zheng Zhuo langsung berbicara: "Aku tidak keberatan. Jika dia berencana menyerangmu saat kau memasang formasi, maka aku yang akan bertanggung jawab mengulur waktunya... Tentang apakah akan berhasil atau tidak, aku tidak bisa menjamin."
"Tidak perlu... Pasanglah. Aku juga ingin melihat apakah yang disebut kekuatan gaib ini bisa mengalahkan hukum langit..." Replika Zheng Zhuo tidak banyak bicara. Setelah mengucapkan kata-kata ini, dia malah duduk di tanah. Api hitam di luar tubuhnya membara sendiri. Beberapa detik kemudian, bahkan matanya terpejam.
（Terima kasih, dua Zheng Zhuo... Aku berhutang satu budi pada kalian masing-masing. Jika bisa dihidupkan kembali, akan kubalas saat menghadapi "dia" nanti...）
Luo Ying Long menghela napas. Ia mengeluarkan sepotong giok persegi dari dalam bajunya, kira-kira seukuran telapak tangan. Seluruh permukaan giok itu diselimuti asap berlapis-lapis, hijau kebiruan muda berlapis-lapis bagaikan kabut. Setelah mengeluarkan giok ini, ekspresi Luo Ying Long yang awalnya santai berubah menjadi serius, lalu berubah lagi menjadi kontemplatif...
"Qian Kun Jie Li (Teknik Meminjam Kekuatan Langit dan Bumi), hukum alam terbentuk... Formasi Reinkarnasi Sepuluh Penjuru! Berdiri!"
