Pertempuran terus berkecamuk, meski mayat bergelimpangan, selama kedua belah pihak masih punya tenaga, Perang Terakhir ini akan terus berlanjut...
Saat anggota Tim Zhongzhou lainnya terlibat pertempuran, Zhang Heng juga menghadapi perang takdir pribadinya.
Zhang Heng sangat kuat... Jika tidak terkait dengan keyakinan, ketekunan, semangat, keberanian, atau hal-hal sejenisnya, murni dari segi kemampuan, dia luar biasa dahsyat. Dengan koordinasi sempurna, bahkan bisa mengancam Zheng Zhuo dan replika Zheng Zhuo dengan bahaya mematikan yang absolut. Bisa dikatakan, meski performa kemampuannya sangat fluktuatif, dia tetap masuk 5 besar Tim Zhongzhou. Inilah keunggulan kemampuannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, performa Zhang Heng sangat tidak stabil. Kadang dia sekuat ancaman bagi petarung terkuat, kadang lemah sampai level bisa dibunuh wanita biasa... Seperti wanita di hadapannya ini.
Pertarungan Ming Yanwei vs Zhang Heng telah berlangsung cukup lama. Sebelumnya Zhang Heng terus melarikan diri, bukan karena menyerah, tapi dalam duel jarak jauh, Ming Yanwei dengan kemampuan prediksi hampir memiliki keunggulan mutlak. Andai saja hatinya tidak ragu, mungkin panahnya sudah menembus jantung Zhang Heng. Sampai akhirnya saling bidik, sebenarnya itu cara Ming Yanwei mengajak mati bersama.
Panah dari kedua belah pihak akhirnya melesat. Di jarak sedekat ini, seketika langsung sampai. Entah ini insting manusia atau bukan, menjelang ajal, waktu terasa melambat seperti berhenti. Meski tubuh tak bisa bergerak, jiwa mereka jelas merasakan panah yang semakin mendekat. Keduanya seperti menyaksikan panah itu menusuk masuk, lalu merenggut nyawa...
(Heng! Mari mati bersama...)
（......Belum boleh mati, aku belum boleh mati, sudah memiliki keberanian untuk bertahan hidup, bagaimana bisa mati di sini?）
Dua sikap mental yang sama sekali berbeda, dan yang diwakilinya juga memiliki konsep bertahan hidup yang sama sekali berlainan...
Saat panah Ming Yanwei menembus tubuh, tiba-tiba muncul cahaya hijau yang dahsyat dari tubuh Zhang Heng. Seperti matahari hijau mini, dia sama sekali tidak melawan. Membiarkan panah itu menembus jantungnya, namun bagaimanapun juga, bahkan jika dia melawan pun tidak akan berguna. Bagaimanapun dia menghindar, sebelum memanah Ming Yanwei mungkin sudah mengetahui reaksinya. Panah ini bagaimanapun akan menembus jantungnya, jadi dia sama sekali tidak berniat menghindar. Langsung menahan panah ini dengan keras.
Sementara panah Zhang Heng juga menembus... lengan Ming Yanwei. Ya, dari lengan yang memegang busur langsung tembus, memutuskan lengan yang memegang busurnya. Tapi hanya sampai di situ, panah ini membawa noda darah telah terbang jauh ke kejauhan.
"...Mengapa, mengapa lagi seperti ini? Pengecut ini, kamu masih ingin melarikan diri sendirian saja?"
Hingga kedua panah telah terbang sangat jauh. Barulah Ming Yanwei tersadar kembali. Dia mengabaikan lengan yang sudah putus, hanya memandang Zhang Heng sambil bergumam. Di matanya telah penuh keputusasaan yang sangat dalam.
Di dada kiri Zhang Heng terdapat lubang sebesar mangkuk tepat di area jantung. Di dalamnya tidak hanya jantung yang hilang, bahkan lobus paru-paru pun sudah tidak terlihat. Lubang itu tembus hingga bisa dilihat dari belakang. Luka sebegini parah, bahkan karakter seperti Chu Xuan pun pasti akan mati. Namun anehnya, alih-alih jatuh, ia justru mencengkeram erat Busur Kuning "Sasmita Langit"-nya sambil menatap tajam Ming Yanwei. Lubang mengerikan di dadanya justru menyembut dengan kecepatan terlihat mata telanjang. Dalam belasan detik, luka mematikan itu telah pulih sepenuhnya.
"Cahaya jiwa-ku kebetulan memiliki atribut bumi yang memanifestasikan kehidupan. Selama cahaya jiwa belum habis, aku bisa dianggap abadi... Hei, kamu masih mau menembak!"
Zhang Heng mengeluarkan senyum getir. Tiba-tiba ia melihat Ming Yanwei berusaha mengambil busur panjang di tanah dengan lengan yang tersisa, ia langsung panik dan berlari ke sisi Ming Yanwei, memeluknya erat dalam dekapan tanpa peduli perlawanannya. Pertama-tama ia menggunakan cahaya jiwa hijau murni untuk menghentikan pendarahan, lalu menendang busur panjang itu hingga terlempar jauh. Tak menghiraukan gigitan dan cakaran Ming Yanwei yang berjuang, ia berseru keras: "Tenang! Aku sudah berjanji akan bertanggung jawab, pasti kutepati. Segala dosa masa lalu akan kubawa sendiri. Aku tak boleh mati sekarang - bukan hanya karena belum menebus dosa, tapi juga untuk menjaga kepercayaan sahabat-sahabat. Jadi..." Setelah berkata demikian, ia mengangkat tubuh Ming Yanwei ke bahu tanpa peduli perlawanannya, mengambil papan luncur hijau iblis dan melompat ke atasnya. Tak peduli protes Ming Yanwei, ia terbang menuju suatu arah.
Baru saat ini Ming Yanwei menyadari Zhang Heng benar-benar telah berubah. Mencari kematian adalah tindakan pengecut, sekadar pelarian dari dosa atau penderitaan masa lalu... Baik dirinya maupun Zhang Heng sama seperti itu. Jika tidak, saat Resident Evil 2 dulu, tak mungkin ia ingin mati bersama Zhang Heng. Zhang Heng pun sebenarnya sedang mencari kematian. Keduanya tak bisa melepaskan ingatan masa lalu, tak bisa melupakan satu sama lain, tapi sekaligus tak sanggup saling berhadapan. Baik dirinya maupun Zhang Heng...
Hanya saja di Perang Dunia I akhir ini, Zhang Heng benar-benar telah mengalami transformasi sampai ke tingkat ini. Tidak hanya mampu berani bertempur dengannya, tetapi juga memiliki keberanian untuk memikul semua ini dari masa lalu... Meskipun dosa-dosa itu mungkin tidak akan pernah bisa dilupakan atau ditebus seumur hidup, namun dia benar-benar memiliki keberanian untuk menghadapinya. Zhang Heng seperti ini... Sungguh di luar bayangan Ming Yanwei.
（...Tapi mengapa di hati saya merasa asam sekaligus manis? Bahkan setelah disakiti sedemikian rupa, bisakah saya masih mempercayai dirinya yang seperti ini? Saya...）
Di hati Zhang Heng ada ketegangan dan kepasrahan. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapi replika Ming Yanwei ini. Jika itu entitas utama Ming Yanwei, setelah sekian lama bersama, meskipun hubungan mereka belum ada kemajuan berarti, setidaknya bukan musuh kan? Tapi replika Ming Yanwei ini sejak awal sudah berdiri di posisi berlawanan dengannya. Secara fundamental mereka memang musuh. Ditambah replika Ming Yanwei berada di lingkungan Tim Iblis seperti ini, apalagi membuka simpul hati, belum benar-benar menjadi iblis saja sudah membuktikan masih ada kebaikan di hatinya. Dalam situasi seperti ini, bagaimana mungkin Zhang Heng bisa membujuknya? Entitas utama saja belum berhasil dihadapi, apalagi dua sekaligus... Dia belum memiliki kemampuan sehebat itu.
Tapi kalau benar-benar harus membunuh. Sekalipun itu replika Ming Yanwei, dia tetap tidak tega, soalnya sama-sama Ming Yanwei. Kalau benar-benar harus membunuh, dia lebih memilih dibunuh daripada membunuhnya... Jadi terpaksa, dia harus mendahului melumpuhkannya. Lagipula tanpa busur, pertarungannya hampir bisa diabaikan. Yang penting sekarang bisa lanjut ke tahap ini dulu.
Mengenai bagaimana masa depan nanti... Benar-benar harus menghadapi dua Ming Yanwei yang membencinya. Bagaimana masa depan... Dia tidak tahu.
(Ah, lebih baik selesaikan dulu Perang Akhir ini. Kurasakan ada dua aura sangat kuat sedang bertarung di sana, mungkin itu medan perang Zheng Zhuo. Lebih baik bantu Zheng Zhuo meraih kemenangan dulu, urusan masa depan biarlah ditentukan kemudian.)
Zhang Heng berpikir sampai di sini, jiwanya mulai tenang. Tubuhnya seketika bergetar halus, perawatan tadi benar-benar telah mengikis terlalu banyak cahaya jiwanya. Bagaimanapun dia hanya berada di level empat tahap awal, itu pun karena latihan kerasnya di tim Starship Troopers yang nyaris membuatnya memasuki lapisan bumi. Dia tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan cahaya jiwa secara berlebihan. Jika luka mematikan seperti tadi muncul sekali lagi, dia benar-benar tidak punya cara untuk menyembuhkan lagi... Ngomong-ngomong, kenapa dia merasa dua orang di depannya terasa sangat familiar?
"......Salah lari! Ini bukan medan perang Zheng Zhuo. Itu adalah medan perang dua Chu Xuan, sial, ini bukan cara menggertak orang?"
Zhang Heng mengemudikan Green Devil Skateboard dengan mudah terbang jauh, sampai dia mencapai area medan perang dua aura kuat itu. Baru dia sadar ada beberapa titik hitam melayang di udara. Saat diamati lebih dekat, titik-titik itu ternyata dua Chu Xuan dan seorang wanita. Kedua Chu Xuan tanpa ampun menggunakan Kekuatan Keyakinan λ-drive
drive, memaksimalkan skill tempur seni bertarung dengan senjata api. Di sekitar mereka, bola-bola cahaya Kekuatan Keyakinan terus ditembakkan, menciptakan gelombang kejut yang muncul dan lenyap di tanah, membuat Zhang Heng merinding.
"Hmph, lari lagi? Melihat sesuatu yang mengancam nyawamu, langsung kabur lagi?" Ming Yanwei yang sudah tak melawan menatap dua Chu Xuan di kejauhan. Dengan senyum dingin dia berkata pada Zhang Heng.
"...Eh, bertempur dan bunuh diri itu konsep berbeda. Menurutku tak perlu ikut campur pertarungan mereka. Eh, lebih baik kita lihat situasi Zheng Zhuo dulu. Asal Zheng Zhuo menang, Perang Terakhir ini pasti kita menangkan." Zhang Heng menjawab dengan senyum getir, lalu memutar haluan ke arah lain.
Mata Ming Yanwei kosong. Bergumam dia, "Apa artinya Perang Terakhir ini berakhir? Masa depan tetap sama saja..."
“Tidak, masa depan akan berbeda!” Zhang Heng memotong perkataannya dengan keras: “Aku bilang berbeda ya berarti berbeda! Sekalipun kau terus membenciku, sekalipun tak bisa melupakan selamanya… Aku akan tetap berdiri di sampingmu, selalu ada, baik dalam suka maupun duka, benci atau putus asa, bahkan kebahagiaan… Kali ini aku benar-benar takkan meninggalkan bumi ini lagi!”
（Bohong……）
Ming Yanwei tidak berkata-kata lagi, membiarkan Zhang Heng menggendongnya menuju medan pertempuran habis-habisan di Perang Dunia I akhir... lokasi pertempuran dua Zheng Zhuo.
Di sisi lain, dalam jeda ketika Zhang Heng terbang dari jauh lalu melesat pergi, sebenarnya dua Chu Xuan sama-sama melihat kedatangannya, bahkan orang yang digendongnya pun terlihat. Namun kedua Chu Xuan tidak bereaksi, membiarkannya pergi dengan cepat, malah saling serang semakin gencar.
“……Inikah tangan cadangan yang kausembunyikan? Jurus maut terakhir, bom penyergapan yang dibawa Zhang Heng ke medan perang utama Zheng Zhuo... Ming Yanwei yang dikendalikan?”
Chu Xuan sedikit mengerutkan alis. Dia segera mengetahui situasi Zhang Heng yang datang terbang membawa Ming Yanwei di pundaknya. Meski hanya bisa menggunakan 1-2% kekuatan Lonceng Donghuang, dia cukup merasakan dimensi ruang, waktu, dan energi dalam radius ratusan li. Di otak Ming Yanwei... jelas terdapat sebuah pengendali mekanis yang pernah dia ciptakan dulu. Namun versinya adalah tipe eksternal, seperti yang digunakan untuk mengendalikan Hao Tian dalam Pertempuran Cincin Sihir hingga akhirnya membunuh versi aslinya. Adanya pengendali ini di kepala Ming Yanwei... berarti sejak sebelum Perang Dunia I akhir dimulai, replika Chu Xuan telah menjadikannya bidak catur. Dan yang menelan bidak ini... tak lain adalah Zhang Heng dari Tim Zhongzhou!
Replika Chu Xuan tidak menjawab. Alih-alih, dia melepaskan tembakan Kekuatan Keyakinan ke arahnya. Setelah energi ini diredam gemuruh Lonceng Donghuang, barulah dia berkata: "Inilah hakikat Perang Terakhir. Segala sesuatu adalah bidak. Sebagai pengatur catur, mungkinkah kita terpaku pada satu bidak? Atau... versi asliku, kau telah terkontaminasi oleh yang namanya 'perasaan' sehingga bukan lagi diriku yang sejati?"
Dunia bagaikan papan catur. Lebih baik kehilangan satu bidak daripada ketinggalan inisiatif. Daripada mempertahankan bidak untuk bertahan, lebih baik mengorbankannya untuk menang. Sejak Perang Terakhir dimulai, replika Chu Xuan konsisten pada prinsip ini. Berbeda sama sekali dengan pilihan jalan yang diambil Chu Xuan asli...
“……Begitu Ming Yanwei tiba di medan perang, pengendali dalam pikirannya akan segera menjalankan perintah yang telah kau atur sebelumnya. Dalam situasi tak terduga, kekuatan tempur utama Zhang Heng pasti akan tewas. Selain itu, entah anggota Tim Iblis atau Zhongzhou yang lebih banyak berkumpul di medan perang utama Zheng Zhuo, kericuhan pertempuran pasti tak terhindarkan. Ledakan replika Ming Yanwei yang menyusup ke barisan Zhongzhou akan membuat Tim Zhongzhou kalah. Memang pantas disebut replika diriku...”
Chu Xuan menarik napas panjang, menutup mata lalu membukanya tiba-tiba: "Sejak awal sudah kukatakan! Kau memperlakukan anggota timmu seperti bidak catur. Sejak awal kau sudah kalah! Manusia bukan bidak, bidak pun bukan manusia, replika diriku, kau sudah kalah!"
“Benarkah? Mari kita lihat, tentang ikatan emosional... sebenarnya apa artinya bagi kita berdua...”
Apakah ikatan emosional itu... kesempatan untuk menjadi kuat? Atau sekadar alasan untuk tetap pengecut...
“...Waktunya tiba. Diriku yang asli, sudahkah kau siap?”
Replika Zheng Zhuo tiba-tiba menatap langit. Awan tebal bergulung-gulung seolah langit hendak runtuh. Di tanah, area pertarungan Zheng Zhuo dan replikanya telah terbang ke udara ratusan meter. Meski belum menggunakan kekuatan penuh, energi yang bocor dari keduanya telah memenuhi Formasi Reinkarnasi Sepuluh Penjuru, mengangkat tanah seluas ratusan li hingga membentuk tanah aneh berbentuk silinder vertikal. Kedua Zheng Zhuo bertarung di puncak tiang silinder raksasa ini.
Sejak Luo Ying Long memasang Formasi Sepuluh Arah Reinkarnasi, replika Zheng Zhuo tiba-tiba seperti kehilangan keinginan untuk bertarung mati-matian. Meski Zheng Zhuo terus menyerang habis-habisan, dia hanya bertahan pasif. Api hitam yang tercerai-berai terus menyatu kembali, seolah-olah cahaya jiwa dalam tubuhnya tak ada habisnya. Bahkan dalam kondisi 'Penghancur Sekejap' terkuat Zheng Zhuo, pertahanan ini tetap tak bisa ditembus.
Zheng Zhuo semula berencana langsung mengaktifkan Qianlong Bian lalu memasuki kondisi 'Penghancur' sejati. Dengan daya serang yang meningkat ratusan kali lipat, api hitam itu pasti bisa dihancurkan. Namun entah mengapa, perkataan replika Zheng Zhuo tentang "keberadaan-Nya" dan "waktu yang belum tiba" terus bergema di pikirannya. Meski tak memahami makna sebenarnya, hatinya tergerak untuk mencari jalan damai. Alhasil, dia menahan diri menggunakan kekuatan tingkat tinggi ini, membiarkan pertempuran terjebak dalam kebuntuan. Baru saat ini, aura kepemimpinan dan niat membunuh dari replika Zheng Zhuo meledak tiba-tiba. Dari sosok yang semula tenang bagai kegelapan, kini berubah menjadi gunung berapi yang menggelegak. Meski belum bergerak, ledakan aura ini saja sudah memaksa Zheng Zhuo mundur setengah langkah.
"...Sungguh luar biasa, replikaku. Sudah sejauh apa kau melangkah?" Zheng Zhuo menatap serius bekas langkah mundurnya di tanah, lalu tiba-tiba tertawa terbahak. "Tenang saja! Sekuat apapun kau, aku takkan pernah kalah!"
“Benarkah?” Replika Zheng Zhuo memandangnya diam-diam, lama kemudian baru berkata: "Tai Shang Wang Qing... Walau aku belum mencapai tingkat melupakan emosi sepenuhnya, tapi kau sudah bukan lawanku lagi... Perlihatkan padaku, kekuatan apa yang menopangmu? Dengan kekuatan remeh seperti ini kau menghalangi langkahku, dengan kelemahanmu kau berani mengalahkanku? Perlihatkan padaku, kekuatanmu!"
“...Seperti keinginanmu! Inilah kekuatanku!”
Dang! Suara benturan dahsyat menggema. Api raksasa membubung ke langit setinggi ribuan meter, nyala hitam itu membakar segala sesuatu hingga awan pun seolah terbakar. Dalam radius ratusan li, anggota Tim Zhongzhou termasuk Wang Xia, Cheng Xiao yang baru tiba, serta anggota Tim Iblis yang hendak menghadang Zheng Zhuo—semua menyaksikan panorama api menyala-nyala di langit. Namun kobaran api raksasa ini hanya bertahan beberapa detik sebelum dihancurkan oleh kekuatan dahsyat yang menghantam langsung. Kembali terdengar suara Dang! yang mengguncang jiwa, meski terpisah ratusan li.
“Akhirnya dimulai...”
Luo Ying Long duduk bersila di atas Pedang Terbangnya, melayang di udara. Ia melirik sejenak ke medan pertempuran Zheng Zhuo berdua, lalu memutar tubuh tegas ke arah tenggara... Di kejauhan, sebuah titik hitam mendekat dengan kecepatan tinggi. Dengan penglihatan Luo Ying Long, titik hitam itu ternyata senjata hidup raksasa—EVA Unit-01.
“Wang Xia……kalian harus melindungi Zheng Zhuo agar medan perang tidak terganggu. Di tengah jalan, apapun yang terjadi, bahkan jika harus mempertaruhkan nyawa, kalian harus menjamin pertempuran kedua orang ini tidak terganggu……Ingat baik-baik. Kalau tidak, kita tidak akan punya kesempatan bertahan sama sekali.”
Luo Ying Long segera menyampaikan beberapa pesan ke Wang Xia dan lainnya, lalu berdiri sambil menunjuk dengan satu jari. Mengendalikan Pedang Terbang yang melaju kencang menuju EVA Unit-01.
Kedua pihak memiliki kecepatan luar biasa. Jarak yang jauh pun hanya sekejap mata. Dalam beberapa tarikan napas, Luo Ying Long telah terbang hingga ratusan meter di depan EVA Unit-01. Kedua tangannya digosokkan, ribuan sinar pedang rapat menyapu EVA. Meskipun langsung diisolasi oleh AT spontan EVA, setidaknya berhasil menghentikannya sementara. Saat sinar hijau muda ini sepenuhnya hilang oleh AT, kedua pihak telah memasuki posisi berhadap-hadapan.
“Lagi-lagi kau! Luo Ying Long! Tim Zhongzhou memberimu jasa apa? Harus sekali-sekali menghalangi aku? Apa kau benar-benar ingin mati?”
Luo Gendao sebelumnya telah menelan cahaya jiwa Adam. Ini bukan sekadar cahaya jiwa seorang kuat level empat biasa, melainkan produk akhir dari Rencana Penyempurnaan Manusia - cahaya jiwa makhluk hidup akhir. Harus diakui, keberuntungannya benar-benar luar biasa. Adam yang sedang dalam tahap awal Rencana Penyempurnaan Manusia langsung dihancurkan parah, sehingga penyempurnaannya tidak lengkap. Setelahnya, dia berusaha menyerap cahaya jiwa orang-orang di sekitarnya untuk menyempurnakan kembali rencana tersebut. Namun tak disangka, Xiao Honglü dari Tim Zhongzhou telah menyusun strategi brilian yang memberi kesempatan pada Ling Dian untuk melakukan serangan mematikan. Meski tidak mati, saat ini jelas merupakan kondisi terlemah Adam yang hanya tersisa cahaya jiwanya. Cahaya ini langsung diserap oleh EVA Unit-01, membuat kekalahan Adam terasa sangat tidak adil.
Namun Luo Gendao justru mendapat keuntungan besar. Meski cahaya jiwa makhluk hidup akhir ini melemah, tetaplah cahaya jiwa yang jauh melampaui imajinasi orang biasa. Bagi replika "Sang Tuan" seperti EVA Unit-01, gumpalan cahaya jiwa ini mewakili sumber energi tak terbatas. Hal ini membuat EVA Unit-01 sepenuhnya memasuki kondisi sempurna. Bahkan jika hanya tersisa satu sel yang belum hancur, mesin ini akan terus melakukan regenerasi tanpa henti.
“Jika tidak datang untuk menghentikanmu. Itu baru benar-benar ingin mati…” Luo Ying Long tertawa sinis, lalu berkata serius: “Kau dan aku sama-sama bidak. Mengapa harus memaksakan berakhir imbang? Lebih baik kita berhenti bertempur dan menunggu hingga pertarungan Zheng Zhuo Sang Tuan selesai. Bukankah kalian Tim Iblis yakin replika Zheng Zhuo Tak Terkalahkan? Mari kita bersama-sama menyaksikan pertarungannya melawan Zheng Zhuo…” Di hati Luo Ying Long masih tersisa sepersepuluh ribu ide, berharap memanfaatkan kepercayaan Luo Gendao pada replika Zheng Zhuo untuk mengulur waktu dalam pertempuran mematikan ini, mungkin bisa menghindari kutukan kematiannya.
“Diamlah!” Luo Gendao meradang histeris, mengaum keras: “Kau pikir aku hanya ingin menang? Tidak, aku ingin balas dendam! Dengan kekuatan sendiri menghancurkan seluruh Tim Zhongzhou! Mengapa harus menunggu hasil pertarungan mereka? Aku akan membunuh Zheng Zhuo dengan tanganku sendiri, bunuh semua anggota Tim Zhongzhou! Bagi tim munafik seperti mereka, penghancuran adalah akhir yang pantas!”
“Begitu?” Luo Ying Long menghela napas dalam hati. Matanya dalam dan misterius bagai menyimpan dunia tak berujung. Ia menutup mata lalu membukanya tiba-tiba: “Kalau begitu aku harus bertarung denganmu! Perlihatkan padaku, sekuat apa dirimu yang telah menelan Adam sekarang ini!”
“Baik, kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu satu per satu menghabisi semua anggota Tim Zhongzhou! Oh ya, langkah pertama adalah membunuh Zheng Zhuo asli yang munafik itu!”
Luo Gendao kembali mengaum dengan liar, seolah setelah menyatu dengan EVA, seluruh dirinya telah terjerumus dalam kondisi roh jahat. Sebelumnya masih bisa disebut kondisi Kemarahan yang menekan kesadaran gilanya, namun setelah menelan Adam, kesadaran utamanya bangkit kembali dan kegilaannya semakin menjadi-jadi. Melihat Luo Ying Long menghadang dan menantang perang, tanpa pikir panjang ia langsung melepaskan pukulan dari jarak ratusan meter. Pukulan itu memancarkan ribuan blok belah ketupat transparan yang terlihat mata telanjang - jelas ini adalah partikel AT yang terwujud.
“Luo Ying Long juga tahu betapa berbahayanya, AT adalah manifestasi tingkat tinggi dari cahaya jiwa. Bisa menyerang maupun bertahan, kekuatan penghancurnya sungguh tak terbayangkan. Dari jutaan bahkan puluhan juta orang biasa, mungkin tidak ada satu pun yang bisa membangkitkan AT. Dari sini bisa dibayangkan betapa mengerikannya AT ini. Dia pun tidak berani meremehkan, pedang terbang utamanya di kakinya melesat keluar, sementara tubuhnya sendiri melayang di udara. Dia membiarkan pedang terbangnya menghadapi kumpulan AT itu. Ternyata, gelombang ledakan dahsyat pun menyebar, kekuatannya seolah-olah bom nuklir kecil. Luo Ying Long merasa dadanya sesak, hanya dari ledakan dahsyat ini saja, sekitar 10% kekuatan yuan zhen dalam tubuhnya sudah terkikis. Bayangkan betapa besarnya kekuatan ledakan ini.
Namun berkat formasi Sepuluh Putaran Reinkarnasi yang dia pasang, aliran energi berputar. Dalam beberapa tarikan napas, kekuatan yuan zhen-nya sudah terisi penuh. Pedang terbang itu pun kembali ke sisinya, berputar-putar seperti pita cahaya mengelilinginya.
"Benar-benar hebat, pantas disebut sebagai kekuatan tempur akhir yang diatur oleh 'Dia'. Tidak heran bisa mempengaruhi akhir dari Perang Dunia I itu..."
Luo Ying Long menarik napas panjang, di pikirannya tiba-tiba terbayang kenangan saat dia berlatih di Shu Shan beberapa hari lalu...
"Ying Long, tahukah kamu mengapa gurumu memanggilmu ke sini?"
"...Tidak tahu, ada perintah apa dari Guru?"
“Benar juga. Sejak Guru menerimamu sebagai murid, hanya menyuruh saudara seperguruanmu yang mengajarmu menggantikan Guru. Selain pertemuan saat memberikan Bendera Delapan Diagram itu, sejak itu kita tidak pernah bertemu lagi. Yinglong, apakah kau merasa Guru sengaja mengabaikanmu?”
“Tidak. Murid sama sekali tidak...”
“Dengarkan baik-baik, Yinglong. Meskipun kau bukan pendatang dari luar dunia ini, Guru selalu memperlakukanmu dengan tulus. Hanya saja, karena kau memang bukan dari dunia ini, suatu hari nanti pasti akan pergi. Itulah sebabnya Guru tidak ingin sering menemuimu, agar tidak terluka secara emosional di kemudian hari... Tapi kau memang memiliki bakat luar biasa. Kemampuanmu masih jauh dari level Guru, tapi sudah bisa merasakan keberadaan hukum alam. Inilah alasan Guru memanggilmu kali ini...”
“Takdir? Guru maksud 'Dia' yang kurasakan? Kehendak yang terus mengawasi dunia ini. Bukankah 'Dia' bukan...”
“Jangan diucapkan, Jalan tak berwujud. Hukum alam tak kenal ampun, siapa yang bisa benar-benar menebak kehendak hukum alam? Seluruh Shu Shan, tidak, seluruh dunia kultivasi xiuzhen, yang benar-benar mengetahui eksistensi 'Dia' tak lebih dari dua tiga orang saja. Hanya kalian dari dunia luar yang memiliki bakat berbeda, meski kemampuan lemah mungkin masih bisa merasakan eksistensi 'Dia'. Karena itu Guru ingin mengingatkanmu di sini... Jangan melawan takdir! Sekalipun kalian orang dunia luar mengetahui banyak hal, sekalipun kalian punya cara untuk menembus langit, jangan sekali-kali melawan takdir! Jika benar-benar melakukannya, sekuat apapun kemampuanmu, akhirnya akan menjadi debu. Yinglong, jika kau bisa melepaskan dendam dunia luar, Guru bersama beberapa tua bangka lainnya bersedia membantumu memutuskan karma dengan dunia luar, membuatmu berakar kuat di dunia ini. Dengan bakatmu, paling lama seabad, paling cepat lima puluh tahun, bisa menjadi Xian dan leluhur. Bukankah itu kebahagiaan sejati?"
"...Tidak, Guru. Murid masih memiliki ikatan hati tak terhitung di dunia itu. Sulit diputuskan dan diatur, murid sama sekali tidak akan melarikan diri! Sekalipun harus melawan takdir, murid akan bertarung! Akan membuat Sang Pengatur Catur 'Dia' tahu bahwa kami bidak catur punya hak untuk marah sebagai rakyat jelata!"
"Begitukah? Hah... Yinglong, harapan hidupmu terletak pada orang yang memiliki nasib protagonis. Di generasi ini kalian sebagai protagonis, mungkin benar-benar punya kesempatan bertemu 'Dia'. Hanya saja kesempatan itu terlalu mustahil..."
"Guru, bukankah Guru sering mengajarkan pada kami? Jalan lima puluh
Langit memiliki 49, namun masih ada sedikit kesempatan survival. Murid kali ini pergi, akan memasuki perang akhir yang menentukan nasib. Guru... mungkin tidak ada kesempatan lagi bertemu Guru. Murid di sini terakhir kali memberi hormat kepada Guru..."
"Ah... sudahlah. Karena kau sudah tahu titik kematianmu sendiri, maka Guru harus membantumu untuk terakhir kali. Meskipun bendera nasib itu dahsyat, bukan berarti tak bisa dihancurkan. Sayangnya bendera Delapan Diagram sudah hilang, seandainya... Baiklah, Ying Long. Shu Shan kami memiliki energi langit dan bumi, namun hanya ada dua harta spiritual bawaan lahir ini yang selalu menjadi harta karun penjaga gunung kami. Karena perjalananmu penuh ketidakpastian hidup-mati, Guru memberimu Pedang Hijau dari pasangan pedang Ungu-Hijau untuk menghancurkan kutukan maut. Semoga keberuntungan pedang Hijau ini membantumu melewati bencana maut..."
"Guru! Aku..."
"Cukup! Jangan berperilaku kekanak-kanakan seperti itu... Pergilah, pergilah..."
Luo Ying Long tiba-tiba terbangun kaget. Ia menggelengkan kepala seolah ingin mengusir ingatan masa lalu dari kepalanya. Hatinya berdebar, menyadari orang di depannya memang sumber kutukan mautnya. Bagaimana mungkin dia yang sudah mencapai tahap primordial bisa begitu mudah terperangkap dalam kenangan? Ini pasti indera keenam langit-manusia, kutukan maut yang akan datang membuatnya tak sadar terhanyut dalam kenangan.
"Guru! Murid akan menggunakan Pedang Hijau!"
Luo Ying Long menarik napas dalam, kedua tangannya membentuk mantra pedang. Kekuatan yuan zhen dalam tubuhnya mengalir tanpa henti ke pedang hijau kebiruan tersebut. Pedang Qing Suo ini merupakan harta pusaka Shu Shan yang kekuatannya benar-benar tak terbatas, bahkan melebihi bendera Delapan Trigram maupun Bendera Dutian. Namun dengan kemampuannya saat ini, bukan hanya sulit menguasai pedang ini, bahkan mengendalikannya saja membutuhkan seluruh kekuatan yuan zhen-nya. Berkat pasokan energi tak putus dari Formasi Sepuluh Putaran Reinkarnasi, dia bisa menggunakan energi secara mewah seperti ini. Ini adalah kekuatan tersembunyi yang bahkan tak pernah digunakannya saat menghadapi kultivator palsu sebelumnya.
Seiring mengalirnya kekuatan Luo Ying Long, Pedang Qing Suo tiba-tiba memancarkan cahaya hijau kebiruan yang menusuk langit. Sebuah pilar cahaya raksasa berdiameter seribu meter tegak berdiri di depan Luo Ying Long. Dengan gerakan tangan, sebelum Luo Gendao sempat menyerang, dia telah mengarahkan pedang itu untuk menghantam. Aura pedang raksasa berwarna hijau kebiruan itu mengguncang bumi. Saat tebasan terjadi, tanah di bawah mereka mulai retak dan hancur. Hanya terdengar suara "Sssrrrt!", Pedang Qing Suo telah menembus AT EVA.
Medan AT yang tak tertembus itu benar-benar keras. Tebasan pertama Pedang Qing Suo ternyata tidak bisa menghancurkannya sepenuhnya. Namun seluruh medan pertahanan itu retak-retak. Luo Ying Long tak menunggu Luo Gendao sadar kembali. Dengan suara "waaa", dia memuntahkan sejumlah besar darah dan memaksa mengalirkan kekuatan yuan zhen tak terhingga ke Pedang Qing Suo. Cahaya hijau muda menyala terang saat pedang ini sekali lagi dihantamkan dengan keras. Dentangan keras terdengar—medan AT akhirnya jebol total. Pedang itu meluncur mulus seperti pisau memotong daging matang, membelah EVA menjadi dua bagian. Cahaya hijau muda bergulung, menyapu sisa-sisa tubuh EVA hingga lenyap tanpa bekas dari dunia ini.
"Hah... Hah... Tidak mungkin? Terlalu mudah? Ataukah kekuatan Pedang Qing Suo ini terlalu dahsyat?" Wajah Luo Ying Long pucat pasi sambil terengah-engah. Mengoperasikan Pedang Qing Suo benar-benar menguras tenaga. Meski ada dukungan Formasi Reinkarnasi Sepuluh Arah, dia sama sekali tak mungkin melakukan dua kali serangan berturut-turut. Dua kali tebasan tadi benar-benar mempertaruhkan nyawa, entah berapa banyak energi kehidupan yang terkikis.
Tiba-tiba, indra spiritual Luo Ying Long menangkap keanehan. Di udara, puluhan gumpalan daging terdistorsi muncul. Gumpalan-gumpalan itu berkembang biak dengan kecepatan yang tak masuk akal. Ketika dua gumpalan bersentuhan, mereka langsung menyatu menjadi satu massa lebih besar yang terus membesar. Warna daging itu ungu-merah—jelas itu adalah daging regenerasi EVA.
“……Begitu, saat Pedang Hijau melesak ke dalam daging dan menyemprotkan cairan, tidak, apakah itu darah EVA? Sial, darah yang tersemprot saja bisa meregenerasi tubuh, cara pemulihan macam ini keterlaluan bukan? Benarkah bahkan satu sel pun bisa bermutasi tak terbatas seperti itu?”
Luo Ying Long memandang dengan wajah pucat pasi ke arah tubuh yang perlahan terbentuk di Kekosongan. Tubuh itu semakin membesar, dalam setengah menit sekitar seperempat badannya sudah selesai bermutasi. Sisa tubuhnya tampak akan segera pulih sepenuhnya. Serangan Pedang Hijau tadi benar-benar tak berpengaruh, sama sekali tidak memberikan efek apapun.
“Tidak, mustahil! Di dunia ini mana mungkin ada makhluk sempurna? Meski kamu belum mencapai kesempurnaan sejati, tapi sudah sangat mendekati. Ini sungguh tidak masuk akal!”
Luo Ying Long hendak menggerakkan Pedang Hijau lagi, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung. Terpaksa ia menarik kembali pedang hijau kebiruan itu. Dia harus menunggu tubuhnya menyerap kekuatan yuan zhen dari Formasi Sepuluh Putaran Reinkarnasi sampai penuh sebelum bisa menggunakannya lagi. Tapi dia tidak tinggal diam, jarinya merapal beberapa mantra serangan gelombang berikutnya sudah diluncurkan.
“Qian Kun Jie Li, Delapan Trigram berkarya!”
“Li! Api!”
“Sembilan Nyala Murni!”
Tangan Luo Ying Long tiba-tiba menyala dengan kilatan api putih yang menyilaukan. Meskipun terlihat kecil dan tipis, semburan api ini memancarkan panas yang tak terkatakan. Wajahnya semakin pucat sebelum akhirnya ia melemparkan nyala putih ini ke tubuh hancur EVA. Semburan api ini langsung menyala begitu menyentuh benda, membakar udara di sepanjang jalur lemparannya menjadi lautan api. Namun saat mendekati tubuh EVA, api ini terhalang oleh AT. Meski tidak langsung menyublim seperti ribuan sinar pedang sebelumnya, nyala putih ini pun tak bisa menembus AT. Keduanya saling melilit dan mengikis satu sama lain. Yang menggembirakan Luo Ying Long, kecepatan regenerasi tubuh hancur itu mulai melambat.
"Tentu saja! Bagaimana mungkin ada makhluk sempurna? Kau memiliki cahaya jiwa Adam yang tak terbatas, tapi sama seperti Formasi Sepuluh Penjara Reinkarnasi yang kugunakan, hanya bisa menerima atau menggunakan energi dalam jumlah tertentu per periode waktu. Mustahil menghasilkan energi tak terbatas dalam sekejap. Jika benar bisa, kau seharusnya sudah menembus alam semesta ini! Jadi, selama kita bisa menghabiskan cahaya jiwa-mu dalam periode ini, kau bisa dibunuh total! Asalkan kita mencapainya sebelum cahaya jiwa barumu aktif kembali!"
Luo Ying Long merasakan jiwanya bergetar. Dia tidak lagi menggunakan skill untuk menyerang, malah fokus menyerap energi yang dipancarkan Sepuluh Arah Formasi Reinkarnasi. Sambil terus menghitung dan merencanakan langkah selanjutnya, jika serangan berikutnya bisa lebih teliti dengan menyelimuti semua darah, cairan, dan sel dalam cahaya hijau muda, mungkin dia benar-benar bisa mengubah takdir...
Tapi, Jalan Agung tak berbentuk, hukum langit tak berperasaan. Benarkah semudah itu baginya untuk membalikkan takdir?
Sementara itu, Luo Gendao yang tubuhnya hancur oleh tebasan pedang terkaget-kaget. Kekuatan dahsyat Qing Suo Jian jauh melampaui imajinasinya. EVA Unit-01 saat ini bukan hanya memiliki AT, tapi fisiknya sendiri sudah luar biasa keras. AT yang telah menyerap Adam bahkan lebih mengerikan lagi. Dalam bayangannya, hanya replika Zheng Zhuo yang bisa menembus pertahanan ini. Tapi siapa sangka, seberkas cahaya hijau muda itu tak hanya menembus AT, tapi juga dengan mudah merobek-robek tubuhnya. Bahkan setelah tubuhnya selesai beregenerasi, dia masih terpaku cukup lama sebelum tiba-tiba mendongak ke langit dan mengaum keras.
"...Peringatan terakhir, Luo Gendao. Berhentilah! Aku tak peduli siapa yang baik atau jahat. Meskipun kau dari Tim Iblis, dendammu dengan Tim Zhongzhou bukan urusanku. Entah kau replika atau entitas asli, mari kita tunggu sampai pertarungan kedua Zheng Zhuo usai. Bagaimana?" Luo Ying Long mencoba upaya terakhir, kembali berbicara.
"Kalian para munafik, baiklah! Kalian yang menyebut diri kalian orang baik, kalian punya juru selamat kalian. Lalu bagaimana dengan kami para penjahat? Kami yang disebut sebagai iblis? Kami juga punya juru selamat kami, juru selamat para penjahat... Bahkan jika aku mati, bahkan jika kami disebut replika, aku akan membuat Zheng Zhuo menang!"
Luo Gendao telah sepenuhnya jatuh ke dalam kegilaan. Dengan mendongak ke langit, ia mengaum keras. Otot-otot EVA Unit-01 tiba-tiba mengeras, membuat makhluk hidup antropomorfik raksasa ini terlihat semakin besar. Banyak cangkang logam di tubuhnya hancur berantakan oleh tekanan otot. Luo Gendao mendengar suara yang hanya bisa ditangkapnya...
"Tingkat sinkronisasi 90%, 97%, 99%, melebihi nilai kritis 100%... Tingkat sinkronisasi 300%, tingkat sinkronisasi..."
Luo Gendao sebenarnya menyadari, meskipun tiba-tiba mendapatkan kekuatan besar, jiwanya masih terperangkap dalam kondisi roh jahat tingkat empat. Dalam keadaan seperti ini, kemampuan yang bisa dia keluarkan sangat terbatas. Untuk menghadapi seseorang setingkat Zheng Zhuo mungkin masih mustahil. Oleh karena itu, dia punya rencana sendiri. Saat tersesat sebelumnya, dia sudah memikirkan langkah terakhir... Jika bertemu lawan yang tak bisa dia kalahkan, lebih baik meniru replika Zheng Zhuo atau Zhao Zui Kong dengan masuk ke dalam roh jahat, lalu menghancurkan segalanya dengan kekuatan... Sebelum menelan Adam, saat sinkronisasi 90% dia sudah tak bisa mempertahankan kesadarannya. Kini, saat masuk kembali ke roh jahat, sinkronisasinya bahkan mencapai lebih dari 400%, namun kesadarannya benar-benar hilang.
(Lepaskan semua kesadaran, buang semua prinsip! Hanya ingat satu hal: Bunuh semua anggota Tim Zhongzhou, bunuh Zheng Zhuo yang munafik itu! Jadi, tolonglah, tubuhku!)
“Haaaa!”
Mata EVA Unit-01 memancarkan cahaya merah terang. Tubuh raksasanya melengkung seperti udang. Saat Luo Ying Long baru sadar kembali, AT di belakang EVA tiba-tiba meledak hebat. Dorongan dahsyatnya membuat makhluk raksasa ini melesat dengan kecepatan maksimal. Hanya sekejap mata, EVA sudah menembus ratusan meter dan muncul di depan Luo Ying Long. Dentuman keras terdengar saat kepalan tangan raksasanya menghantam Pedang Qing Suo, kekuatan dahsyatnya bahkan membuat Luo Ying Long terlempar sejauh seratus meter.
“……Gila?”
EVA Unit-01 justru tidak menghiraukan Luo Ying Long, malah mencengkeram sinar hijau muda dari Pedang Qing Suo dengan kekuatan gila-gilaan, seolah bersumpah akan menghancurkan pedang ini. Meski tubuh utama Pedang Qing Suo tidak besar, dengan sinar pedang hijau kebiruannya mencapai belasan meter panjangnya. Saat dicengkeram Unit-01, terdengar suara berdentuman keras sementara AT yang tebal terlihat lapisan demi lapisan, begitu padat sampai mata telanjang hampir tak bisa menembusnya. Pedang Qing Suo yang terjepit di antara lapisan-lapisan AT ini terus berdengung keras ingin melarikan diri, sementara Luo Ying Long di kejauhan panik memompa kekuatan yuan zhen-nya. Pedang Qing Suo adalah kartu truf terakhirnya - jika hilang, dia benar-benar pasti tewas.
"Mengapa monster ini tiba-tiba menjadi lebih kuat? Tidak mungkin! Apakah 'dia' melakukan sesuatu lagi? Benarkah harus membunuhku sampai segitunya? Aku tidak terima! Aku tidak terima!"
