"Jangan bicara sembarangan. Peti itu terbalik dan tutupnya belum stabil, pasti baru saja bergeser posisi." Lin Jia berkata tenang sambil menenangkan emosi semua orang di ruangan.
Sembilan mayat naga sepanjang seratus meter dengan sisik mengerikan dan kilau hitam membentang tak jauh. Peti perunggu sepanjang 20 meter itu menekan altar lima warna, menciptakan kegelisahan yang mendalam.
“Aku pikir kita sebaiknya pergi bersama-sama untuk menyelidiki cahaya di depan itu.”
“Aku juga setuju kita harus bergerak bersama.”
Banyak yang memberikan saran seperti ini, jelas-jelas menunjukkan ketakutan. Hampir tidak ada yang mau tetap tinggal di sini. Akhirnya, semua orang sepakat untuk bergerak bersama menuju sumber cahaya tersebut.
Daratan ini seluruhnya terdiri dari tanah dan kerikil merah kecoklatan, sangat luas dan kosong. Batu-batu raksasa hanya tersebar jarang-jarang sebagai penghias.
Saat melewati batu raksasa yang tadi digunakan untuk memandang kejauhan, Liu Yunzhi terkejut berseru: "Ada tulisan di batu besar itu!"
Dengan berjalan memutar ke sisi batu yang menghadap sumber cahaya, terlihat jelas dua karakter kuno raksasa terukir di permukaan batu. Setiap karakter setinggi 5-6 meter, goresannya tajam seperti kait besi dan garis perak, kokoh penuh tenaga, megah bak dua naga marah yang sedang berputar-putar.
Lebih rumit daripada gaya tulisan masa kini, seharusnya terukir di zaman kuno yang sudah sangat lama. Tidak tahu sudah berapa zaman keberadaannya. Semua orang berkumpul di depan dinding batu, memandang dua aksara kuno yang perkasa. Banyak yang mengerutkan alis, sulit mengenali maknanya.
"Ini sepertinya Aksara Zhongding, aksara pertama mungkin adalah 'Ying'." Zhou Yi mengidentifikasi aksara pertama sambil mengerutkan alisnya, bergumam: "Tempat seperti apa sebenarnya yang kita datangi ini..."
“Benar Aksara Zhongding, dua aksara ini adalah 'Yinghuo'.” Ye Fan mengidentifikasi kedua karakter tersebut sambil berseru santai. Meski terlihat tenang, makna tersirat kedua kata itu mengguncang batinnya luar biasa.
Planet Mars, bagaimana mungkin Planet Mars? Dia hampir tak percaya dengan semua ini, matanya menatap langit. Tapi meski sekarang redup, belum banyak bintang yang muncul.
“Yinghuo, apa maksudnya?”
“Apakah Yinghuo nama sebuah tempat?”
Banyak orang yang bingung, tidak memahami arti dari dua aksara tersebut.
Zhou Yi juga gemetar dalam hati saat mendengar kata "Yinghuo", wajahnya pucat, berkata: "Api yang berkelip-kelip, kekacauan yang tak teratur. Kami benar-benar... tidak punya solusi untuk pulang."
"Apa maksudnya, di mana tempat ini?" Semua orang terlihat bingung dan waspada.
Wang Ziwen yang memahami makna kata "Yinghuo" segera menjelaskan kepada semua: "Tempat ini mungkin sudah bukan Bumi lagi. Cahaya kemerahan yang berkelip, dalam catatan kuno disebut Yinghuo, merupakan pertanda sial. Mars dijuluki Yinghuo di zaman kuno."
Sejak zaman dahulu kala, para leluhur telah memerhatikan Mars yang berwarna merah, intensitas cahayanya sering berubah-ubah, berkelip-kelip seperti api. Geraknya di langit kadang dari barat ke timur, kadang sebaliknya, sangat kompleks dan membingungkan - "Api yang berkelip-kelip, kekacauan yang tak teratur", sehingga dijuluki Yinghuo dalam catatan sejarah.
"Pada zaman kuno, kaisar-kaisar yang takhayul sangat membenci bintang sial ini, meyakini ia pertanda malapetaka. Setiap kemunculannya selalu diikuti pelepasan jabatan perdana menteri atau kematian kaisar. Legenda takhayul seperti ini tentu tidak dipercaya generasi modern."
"Oh My God!" Kade di sebelah Li Xiaoman, setelah memahami arti kata 'Yinghuo', sibuk menggaruk tanah merah-coklat, mengetuk-ngetuk batu karang, terus mengamati kondisi geologi sambil melolong histeris.
"Bagaimana mungkin ini terjadi?" Banyak yang terdiam takjub, sama sekali tidak bisa mempercayai fakta di hadapan mereka.
"Apakah daratan merah-coklat di bawah kaki kita ini... Mars? Kita sudah tidak di Bumi lagi?!" Siapapun yang mendengar kesimpulan ini pasti akan tertegun, sama sekali tidak masuk akal.
Setengah jam yang lalu masih di puncak Gunung Tai, sekarang tiba-tiba berdiri di planet kuno Yinghuo - ini benar-benar seperti dongeng!
Lin Jia yang bertubuh jenjang dan sensual, wajah cantiknya kini pucat. Matanya yang berbentuk phoenix menyapu pandang ke sekeliling, "Saat ini kita hanya melihat prasasti batu ini. Belum bisa benar-benar memastikan apakah kita memang berada di Planet Mars."
"Tapi bukannya permukaan Mars yang kering dipenuhi tanah merah dan kerikil seperti yang kita lihat sekarang?" Seorang teman sekelas perempuan berkata dengan suara gemetar menahan tangis.
Sejak tahun 1960-an, umat manusia telah meluncurkan detektor luar angkasa untuk menyelidiki Mars. Tahun 1997, "Mars Pathfinder" bahkan berhasil mendarat di permukaannya.
Eksplorasi selama puluhan tahun terakhir telah menghapus kebingungan manusia tentang Mars. Banyak dokumen berharga berhasil diperoleh.
"Tanah Mars mengandung banyak oksida besi. Karena paparan ultraviolet jangka panjang, seluruh planet ini seperti dunia berkarat yang persis sama dengan pemandangan di depan mata kita. Mungkinkah... kita benar-benar telah meninggalkan Bumi dan saat ini sedang berdiri di planet lain?!" Seorang teman sekelas pria menggenggam tinju dengan keras hingga buku-buku jarinya kehilangan warna.
"Jika benar kita berdiri di Mars, aku pikir kami tidak mungkin bertahan hidup. Tidak ada oksigen cukup, suhu yang tidak sesuai..." kata Li Xiaoman. Meskipun wajahnya pucat, perkataannya tetap membuat beberapa orang menyimpan secercah harapan.
Selama proses ini, Ye Fan, Pang Bo dan beberapa lainnya tetap menjaga ketenangan. Mereka yakin sudah tidak berada di Bumi - masih adakah hal yang lebih buruk dari ini? Apapun yang terjadi selanjutnya, tidak akan melebihi keadaan saat ini.
Semua orang berhenti cukup lama di depan batu raksasa ini, akhirnya meninggalkannya, melanjutkan perjalanan menuju sumber cahaya lemah di kejauhan. Tidak terlihat terlalu jauh, namun setelah berjalan lebih dari lima ratus meter, tujuan masih belum tercapai. Sepertinya harus menempuh jarak yang sama lagi.
Hati semua orang dipenuhi beban pikiran, hanya sedikit yang berbicara, suasana terasa sangat mencekam. Mereka takut secercah harapan terakhir di depan akan hancur berkeping-keping.
"Bang!"
Pang Bo dengan keras menendang pecahan batu di kakinya, menimbulkan debu bergulung-gulung. Saat itu juga wajahnya menunjukkan keheranan - dia menyadari pecahan batu yang ditendangnya itu sepertinya adalah genteng.
"Ini benar-benar genteng!" Saat mengambil pecahan genteng setengah hancur itu, dia segera memastikan ini adalah genteng buatan manusia yang kasar.
Seketika, kerumunan orang pun mengepung, menonton pecahan genteng ini. Banyak yang menunjukkan kegembiraan.
“Jika ada pecahan genteng, pasti ada bangunan. Ada penghuni di daratan ini, tidak sekadar altar lima warna yang sederhana.”
“Kami diselamatkan!”
“Pasti bisa lolos dari bahaya!”
Emosi pesimis berkurang, perasaan sukacita mulai muncul. Semua orang melihat secercah harapan untuk bertahan hidup.
Saat ini, langit telah gelap dengan bintang bertebaran di angkasa.
Qin Yu mendongak ke langit dan menemukan cakram samar tergantung di ufuk, berukuran separuh bulan yang terlihat dari Bumi – bukti nyata ini bukan planet asal manusia. Di sisi lain, ada bintang terang sebesar kepalan tangan, jauh lebih cemerlang dari bintang biasa tapi lebih redup dibanding "bulan kecil" tadi, terlalu terang disebut bintang namun terlalu kecil dan redup untuk disebut bulan.
Zhou Yi, Wang Ziwen, dan Liu Yunzhi yang berdiri tak jauh menyadari gerakan Qin Yu. Mereka pun ikut mendongak ke langit. Ketika melihat dua bulan mungil tergantung di angkasa, wajah mereka langsung berubah pucat.
