Halaman emas ini misterius dan tak terduga. Tulisan kecil yang rapat dan padat di atasnya bukan dibaca, melainkan berubah menjadi planet-planet yang menyerbu pikiran Ye Fan.
Pada detik ini, Ye Fan merasakan langit menurunkan kecemerlangan surgawi, tanah memancarkan mata air suci, bunga teratai mekar satu per satu, rumput mistis bertunas. Aura ilahi memenuhi langit, naga menari dan phoenix terbang, kura-kura panjang umur menghembuskan berkah, kilin suci menyerap energi, kabut ungu datang dari timur, cahaya emas tiba dari barat, lima warna cahaya magis bersinar terang, pelangi tujuh warna melintang di angkasa.
Berbagai penampakan mistis, metode tak terhitung jumlahnya, muncul satu per satu, abstrak dan semakin misterius, bagaikan nyanyian suci langit maupun kidung agung Jalan Kosmik, bergemuruh dalam hati Ye Fan.
Ekspresinya hampa, seperti mabuk terbuai, bagaikan gurun kering kerontang yang disirami embun kehidupan, perlahan-lahan pasir kuning mulai dipenuhi vitalitas. Ye Fan merasa seolah banyak jendela terbuka tiba-tiba, berbagai kilatan magis melesat ke arahnya. Ia berusaha mencoba menangkap sesuatu, namun cahaya-cahaya itu justru menyelinap di antara jari-jarinya, sulit untuk dikendalikan.
Ini bukanlah praktik kultivasi, dalam waktu singkat tak ada yang bisa memahami makna terdalam ini. Ini adalah gempuran "medan energi" besar, gulungan Roda Lautan dari "Kitab Dao" bagaikan Bima Sakti dari langit kesembilan yang tumpah ruah, membanjiri kesadaran Ye Fan dengan pencerahan samar tentang tujuan akhir kultivasinya.
Empat tahap besar: Lautan Penderitaan, Mata Air Kehidupan, Jembatan Dewa, dan Tepian; sempurna menggambarkan esensi Gulungan Roda Lautan dalam Kitab Dao.
Seorang cultivator pertama-tama harus membuka Lautan Penderitaan, memperkuatnya secara bertahap. Hanya dengan demikian, Roda Kehidupan bisa dieksplorasi karena keduanya bersatu.
Selanjutnya, melepaskan energi kehidupan tak terbatas yang menyelimuti langit di atas Lautan Penderitaan, merembes ke seluruh tubuh untuk menyegarkan daging, darah, organ dalam, hingga tulang—memperkuat tubuh fisik dan melampaui batas manusia biasa. Inilah tingkat pertama Gulungan Roda Lautan... Lautan Penderitaan.
Lautan penderitaan menutupi Roda Kehidupan, posisi atas-bawah saling bertumpuk. Setiap tahun meninggalkan jejak pada Roda Kehidupan, hingga seluruh permukaannya dipenuhi bekas luka dan akhirnya hancur total. Saat itulah nyawa seseorang habis dan tiba saat kematian.
Untuk mengubah situasi ini, harus membuka jalan di lautan penderitaan menuju dasar laut, menghubungkan Roda Kehidupan. Dengan jumlah tak terbatas energi kehidupan yang meluap, menghentikan erosi lautan penderitaan, barulah bisa memperpanjang usia.
Perubahan kuantitatif memicu perubahan kualitatif. Energi kehidupan yang berlimpah akhirnya berkumpul dan berubah wujud menjadi cairan, membentuk mata air kehidupan suci yang menerjang lautan penderitaan.
Menggali mata air kehidupan di tengah lautan penderitaan yang tandus, menghubungkannya dengan Roda Kehidupan sehingga mata air suci mengalir deras - inilah tingkat kedua dari Gulungan Roda Lautan... Mata Air Kehidupan.
Begitulah, cultivator memiliki sumber kekuatan, baru bisa menggunakan berbagai Hukum Abstrak dan kesaktian, memiliki kekuatan misterius. Ini langkah kunci dalam transformasi cultivator. Selama sumber energi kekuatan mengerikan tak habis, kekuatan spiritual takkan pernah berakhir.
Sebenarnya, kilatan cahaya suci yang dikendalikan cultivator berasal dari sinar kehidupan yang memancar dari mata air kehidupan mereka sendiri. Setelah kemampuan bela diri mencapai tingkat mata air kehidupan, mereka bisa mengendarai sinar cahaya, terbang ke langit atau menyelam ke bumi, dengan berbagai teknik Hukum Abstrak yang tak terhitung.
Tubuh manusia menyimpan misteri tak berujung. Cultivator kuat tak rela terhambat di lautan penderitaan. Mereka ingin menyelidiki wilayah kultivasi rahasia lain dalam tubuh manusia, sehingga muncul proses menembus lautan penderitaan dengan kekuatan.
Hukum Abstrak yang tercatat dalam Kitab Dao memiliki aura pantang mundur. Meski lautan penderitaan tak bertepi, tak perlu menoleh ke belakang. Harus menghancurkan rintangan dengan kekuatan diri sendiri yang kuat.
Untuk mencapai target, cultivator perlu membuat tubuh daging bertransformasi. Di lautan penderitaan harus tumbuh pembuluh ilahi yang membantu menembus hambatan, demi mencapai ujung lain lautan penderitaan.
Ini adalah proses yang sulit dan panjang, cultivator akan semakin kuat melalui kegagalan, akhirnya menyempurnakan Lautan Lingkaran, membentuk pembuluh ilahi Langit-Bumi, melepaskan potensi tak terbatas diri mereka. Inilah tingkat ketiga Gulungan Lautan Lingkaran... Jembatan Dewa.
Pada tahap ini, cultivator harus memiliki tekad yang sangat kuat tanpa keraguan sedikitpun. Hanya dengan demikian mereka bisa menembus khayalan dan kabut Gunung Mini, melanjutkan pencarian tepi tujuan mereka.
Dalam proses ini, tidak hanya tubuh fisik yang mengalami transformasi, mental juga harus terangkat. Roh dan raga menyatu, menembus belenggu, melampaui diri sendiri untuk kembali ke sumber asal. Jembatan Dewa datang bagai pelangi, berhasil menyeberangi lautan penderitaan. Inilah tingkat keempat Gulungan Lautan Lingkaran... Tepi.
Saat mencapai Tepi, daging, organ dalam, dan tulang cultivator akan mengalami kekeringan total. Kemudian akan terjadi kelahiran baru yang unik, mengalami transformasi total sebanyak sembilan kali melalui proses metamorfosis kepompong seperti kupu-kupu.
Lautan Penderitaan, Mata Air Kehidupan, Jembatan Dewa, dan Tepi—keempat tingkat besar ini saling terpisah bagai langit dan bumi. Mencapai terobosan antar tingkat merupakan tantangan yang sangat sulit. Setiap tingkatan besar memiliki banyak detail yang membutuhkan akumulasi dan pengendapan bertahap sebelum transformasi mungkin terjadi.
"Ternyata mencapai tingkat kedua—Mata Air Kehidupan—sudah memungkinkan seseorang mengendarai pelangi. Membunuh cultivator tingkat Lautan Penderitaan semudah menginjak serangga kecil." Ye Fan menggigil kedinginan, teringat Han Zhanglao yang kemampuannya minimal sudah mencapai tingkat Mata Air Kehidupan.
Jurang kekuatan antar empat tingkatan besar itu sedalam langit dan bumi.
Mengkategorikan Ye Fan sebagai cultivator tingkat Lautan Penderitaan terasa terlalu dipaksakan. Lautan penderitaan emas yang berhasil dibukanya masih sangat kecil, hanya sebesar biji kedelai.
Ye Fan tidak merasa keceva, toh dia baru saja memulai perjalanan kultivasi. Waktu yang terlalu singkat membuat pencapaian seperti ini sudah tergolong luar biasa. Lagipula, laut penderitaannya berbeda dari yang lain, berkilauan tanpa sedikit pun aura kematian. Setiap kali membukanya, gemuruh menggelegar bagai lautan emas yang bergolak. Tampaknya ini bukan hal biasa.
Kemudian, Ye Fan teringat cucu Han Zhanglao, Han Feiyu. Meskipun mata air kehidupannya belum bisa memancar deras—belum mencapai tingkat kedua "Mata Air Kehidupan"—tapi dia sudah bisa mengendalikan Segel Kayu Hijau. Sebagai "cultivator laut penderitaan" yang menguasai pusaka seperti ini, cukup menjadi ancaman serius baginya.
Ye Fan menerima gempuran "medan energi agung" yang bagai ilusi mimpi. "Kitab Dao Bab Roda Lautan" terhampar di hatinya bagai gulungan sejarah megah, lalu berubah menjadi sungai suci pembelah langit-bumi yang mengalir deras. Ini memberinya pemahaman awal tentang makna terdalam yang rumit.
Meski tidak ada praktik konkret, tetapi pencucian jiwa yang megah ini memberinya manfaat besar. Ini merupakan pemahaman menyeluruh terhadap jalan kultivasinya, membuatnya mengerti arah dan tahu bagaimana melanjutkan jalan di masa depan.
"Ada perbedaan dengan Kitab Dao yang pernah kupelajari sebelumnya..." Setelah menangkap makna agung secara garis besar, Ye Fan mulai mempelajari secara detail dari awal, dan langsung menemukan kejanggalan.
Ia menyadari hukum abstrak yang tercatat di lembaran emas ini berbeda dengan Kitab Dao yang pernah dipelajarinya di Lingxu Dongtian, bahkan beberapa aksara kuno di bagian pembuka saja sudah menunjukkan perbedaan.
"Tampaknya setelah Gulungan Roda Lautan Kitab Dao hilang, meski ada beberapa fragmen yang diwariskan, tapi tidak akurat..." Ye Fan dalam hati merasa lega. Seandainya tidak secara tak terduga mendapatkan lembaran emas ini, mungkin ia tak akan pernah tahu bahwa Kitab Dao yang pernah dipelajarinya memiliki kekurangan.
"Sekarang masih bisa dikoreksi, membuat hukum abstrak mencapai kesempurnaan..." Ye Fan bilang langsung dilakukan. Saat ini ia mulai berlatih sesuai hukum abstrak yang tercatat di Kitab Dao yang asli.
Sebuah perasaan mistis dan abstrak menyelimuti hatinya. Setelah Hukum Abstrak dikoreksi, lebih banyak benang emas meluap dari lautan penderitaan, mengalir ke seluruh anggota tubuhnya. Tubuhnya terasa segar bak disegarkan, daging, darah, organ dalam, hingga tulang-tulangnya seperti disiram energi penyembuh. Pada momen ini, seolah ada kekuatan tak terbatas dalam dirinya.
Di angkasa atas lautan emas Ye Fan, terjadi perubahan misterius. Bermacam fenomena aneh bermunculan: cahaya ilahi berkelap-kelip bagai bintang, kemudian berubah menjadi kabut chaos. Uap energi mistis menari-nari dari kehampaan, semburan aura ilahi berpendar dalam ribuan wujud yang tak bisa diprediksi.
Di atas lautan emas yang luas, perubahan terjadi tiada henti. Sesaat galaksi memenuhi langit, sesaat lagi langit menjadi sunyi senyap. Siklus pertumbuhan dan kemerosotan, kejayaan dan kehancuran, terus berputar dalam roda reinkarnasi abadi.
“Inikah perubahan drastis yang dimiliki Kitab Dao yang sesungguhnya?” Ye Fan sangat kaget, pada detik ini ia merasakan vitalitas Langit-Bumi menyatu melahirkan segalanya, sekaligus menyaksikan kelenyapan alam semesta dan kematian angkasa luar.
Setelah waktu lama, semuanya baru tenang. Lautan penderitaan emas semakin mengkristal. Jika sebelumnya bercahaya layaknya rembulan, kini sinarnya terang bagai matahari terik. Untaian emas yang memancar semakin menyala-nyala, dipenuhi vitalitas yang luar biasa.
“Kitab Dao asli memang luar biasa!” Ye Fan menghela nafas. Ia yakin bisa melangkah lebih jauh, menghancurkan kutukan Tubuh Suci Zaman Purba.
Namun ia tidak menjadi sombong, karena tahu di Donghuang masih ada beberapa kitab kuno yang setara dengan 《Kitab Dao》, semuanya sangat rumit dan utuh tanpa bagian yang hilang. Saat ini seluruhnya dikuasai oleh tanah-tanah suci dan keluarga legenda Zaman Purba.
"Saat ini, metode abstrak yang kujalani tidak kalah dari siapapun, titik awalnya pun tak lebih rendah dari orang lain." Mata Ye Fan berkilau magis, berkata: "Aku pasti mampu membuka lautan penderitaan, membuat mata air suci mengalir deras, membentuk jembatan Langit-Bumi, mencapai tepi, terus-menerus bertransformasi total sembilan kali, menyelesaikan metamorfosis kupu-kupu yang keluar dari kokon."
