Kobaran api perak terus menyembur tanpa henti dari bawah tanah, memancarkan cahaya lembut dengan getaran energi spiritual. Kilatan cahaya suci terus meresap ke dalam kuali obat.
Seluruh ruang batu dipenuhi aliran cahaya putih yang berputar-putar seperti kabut tipis, menciptakan pemandangan samar-samar nan mistis. Udara di gua pertapaan ini begitu pekat oleh energi spiritual.
"Api bawah tanah" jenis ini berbeda dari api biasa. Selain memiliki suhu yang tepat, yang utama adalah kemampuannya menyediakan energi khusus untuk melarutkan bahan herbal, mengumpulkan esensi kehidupan, lalu menyulingnya menjadi pil spiritual.
Kobaran api perak berkedip-kedip, kuali obat perunggu diliputi energi spiritual putih susu, terlihat seolah memiliki nyawa sendiri, pola-pola di atasnya seakan hidup kembali.
Han Zhanglao duduk bersila dengan tenang di samping, kedua matanya terpekat erat sambil menjaga kuali obat, tubuh keringnya tidak menampakkan getaran kehidupan sama sekali.
Saat ini, di dalam kuali obat tertutup, Ye Fan hanya merasakan sakit yang mencekam. Keempat anggota tubuhnya tertembus, dadanya tertikam, darah segar mengalir deras dari lima luka parah itu. Tubuhnya terasa sangat lemah. Namun seperti yang dikatakan Han Zhanglao, dalam waktu singkat tidak ada bahaya mengancam nyawanya. Tubuh fisiknya yang terendam dalam cairan obat hijau giok mulai membaik, luka-lukanya tersegarkan sehingga pendarahan pun berangsur berhenti.
Saat itu juga, suhu di dalam kuali besar semakin panas. Banyak gelembung muncul dalam bubur obat, suhunya terus naik. Cairan obat sudah mencapai dagu Ye Fan. Ia berusaha meronta, namun tubuhnya disegel oleh Han Zhanglao, sama sekali tak bisa bergerak.
"Sungguh memalukan mati seperti ini, aku benar-benar tidak rela..."
"Gluk... gluk...!"
Ye Fan mulai menenggak bubur obat dengan lahap. Saat ini hanya mulutnya yang bisa bergerak. Andai tangannya masih bisa digerakkan, pasti sudah menyambar dan menelan bulat-bulat jamur sembilan daun Burung Phoenix yang berpendar merah di dekatnya.
Dengan bibirnya yang tergigit, Ye Fan berkata lirih: "Aku tak boleh mati!" Kesadarannya mulai mengabur akibat kehilangan terlalu banyak darah.
Kehilangan darah dalam jumlah besar itu seharusnya sudah merenggut nyawa orang biasa sejak lama. Meski luka-lukanya tak lagi berdarah berkat khasiat obat, tubuhnya mulai tak berdaya, terjerumus dalam kondisi setengah pingsan.
"Tidak boleh pingsan total... kalau tidak aku akan mati..." Ye Fan dalam kondisi setengah sadar, berjuang keras untuk tetap bertahan.
Dalam keadaan hampa ini, bayangan orang-orang familiar mulai bermunculan di benaknya: orang tua beruban memanggilnya pulang, sepupu yang akan menikah karena kehamilan mendesaknya hadir di pernikahan, sepupu perempuan 18 tahun yang meraih universitas idaman sambil tertawa mengulurkan tangan meminta hadiah, teman-teman menanyakan alasan menghilang begitu lama...
Wajah keluarga dan teman kampung halaman memenuhi benak Ye Fan. Banyak yang berteriak sambil mengulurkan tangan, seolah ingin menariknya. Ia terus berlari ke depan, namun tak kunjung bisa mendekati mereka.
Kemudian, sosok-sosok dari dunia ini pun muncul: Pang Bo yang diselimuti aura monster berjuang mati-matang, Xiao Tingting berkaca-kaca di keluarga Jiang, Han Zhanglao yang menyunggingkan senyum mengerikan...
Bahkan siluet samar LI XIAOMAN sempat berkedip, dari berjauhan di seberang lautan hingga saling melupakan, sampai akhirnya berhadapan dengan kekejaman terakhir yang menyatakan bahwa Xian dan Orang Biasa adalah dua dunia berbeda. "Jangan berkhayal tak realistis, jadilah manusia biasa yang baik," pesannya.
"Aku tak boleh mati... Harus pulang... Masih banyak keluarga dan teman yang menungguku..." Ye Fan dengan kesadaran mengabur berucap dengan suara seperti mengigau.
Di samping kuali obat, Han Zhanglao membuka matanya, berujar: "Kunyah perlahan aroma kematian ini."
Tiba-tiba, energi spiritual api sial di bawah kuali semakin meluap. Kobaran api perak suci berdebar-debar, perlahan menyelimuti kuali perunggu.
Di dalam kuali, cairan hijau kebiruan dipenuhi gelembung tak terhitung yang mengelilingi Ye Fan. Kilatan cahaya perak berputar-putar, menandakan energi spiritual khas api sial.
Pada saat Ye Fan hampir kehilangan kesadaran, sebuah aliran kecil muncul di hatinya. Ratusan aksara kuno mengalir perlahan, mengokohkan pikirannya dan membangunkannya secara bertahap.
Ye Fan perlahan sadar kembali. Dalam hati terkejut, ingat saat sebelumnya ksatria keluarga Jiang melukainya parah dan membuatnya pingsan, kitab kuno inilah yang membangunkannya. Kali ini pun sama.
Saat ini, suhu dalam kuali obat semakin tinggi. Cairan hijau kebiruan hampir mendidih. Tanpa pilihan lain, Ye Fan membisikkan kitab kuno sambil mengatupkan gigi dan bertahan.
Tiba-tiba ia merasakan perubahan misterius. Semburan cahaya perak menyusup ke tubuhnya, bergerak lincah di antara daging dan darahnya penuh vitalitas.
Itu adalah energi spiritual yang terkandung dalam api jahat, mampu melarutkan bahan herbal, mengkonsentrasikan esensi kehidupan, dan menempa pil spiritual. Saat ini, mereka sepenuhnya memperlakukan Ye Fan sebagai ramuan spiritual. Setelah menyapu masuk ke tubuhnya yang tersegel, energi-energi ini terus bergerak, membuat esensi kehidupan yang terbelenggu menjadi aktif. Kekuatan segel yang ditinggalkan Han Zhanglao perlahan mulai mengendur.
Akhirnya, Ye Fan merasakan campuran keheranan dan sukacita. Ia menemukan bahwa ternyata bisa bergerak lagi, terbebas dari belenggu! Han Zhanglao takkan pernah menyangka bahwa energi spiritual khusus dari api jahat berhasil membuka segelnya.
Pada saat ini, cairan dalam kuali obat telah mencapai titik didih. Ye Fan merasakan sakit tajam seperti kulit terkoyak dan daging terbelah. Ia segera mengaktifkan Hukum Abstrak yang tercatat dalam Kitab Dao. Energi kehidupan dalam jumlah besar meluap dari lautannya yang menderita, mengalir ke seluruh anggota tubuh. Permukaan bulunya memancarkan kilauan kecil-kecil yang berhasil menahan gejolak cairan obat yang mendidih.
Ye Fan berdiam tenang, duduk di sana sambil terus mengoperasikan Hukum Abstrak dari Kitab Dao, mengumpulkan sejumlah besar esensi kehidupan dari kuali obat untuk digunakan memulihkan lukanya.
Satu shichen kemudian, mata Ye Fan tiba-tiba terbuka memancarkan kilatan dingin. Tangannya meraih biji teratai yang dihasilkan Bunga Teratai Hitam Yu.
Biji teratai itu sebesar telur merpati, memancarkan kilau kristalin seolah diukir dari bongkahan giok hitam. Kilau magisnya memancar berputar-putar, menerangi telapak tangan Ye Fan hingga tembus cahaya.
Ramuan spiritual langka semacam ini mustahil dilebur dalam waktu singkat. Jika tidak, Han Zhanglao takkan menyebut perlu tujuh hari tujuh malam untuk proses penyulingan.
Ye Fan memasukkan biji teratai ke mulutnya, mengunyah perlahan lalu menelan. Di dalam mulutnya seolah berkilauan serpihan giok sakral tak terhingga, memancarkan energi kehidupan kuat yang menyilaukan bak memegang benda suci.
Di samping kuali obat perunggu, Han Zhanglao seolah mendengar suara samar. Dengan posisi duduk bersila tak bergerak, sudut bibirnya mengembang senyum kejam: "Tak tahan lagi kah? Meski terendam cairan kehidupan asli dengan suhu membara hingga kulit terkoyak dan daging terkoyak, siksaan ini takkan merenggut nyawamu dalam waktu singkat."
Tak ada secercah belas kasihan dalam diri Han Zhanglao. Ia menutup kelopak matanya, kembali ke keheningan total.
Di dalam kuali perunggu, ekspresi Ye Fan tetap datar. Energi kehidupan bergejolak di antara giginya, kilau gelap berkedip-kedip saat biji teratai remuk ditelannya. Setelah itu, ia menutup mata dan mulai mengaktifkan Hukum Abstrak dari Kitab Dao. Permukaan tubuhnya seketika memancarkan kilau kristalin.
Setelah genap satu shichen, laut penderitaan emas di tubuh Ye Fan tiba-tiba menyala terang benderang. Darah dan qi yang sebelumnya terkuras telah pulih sepenuhnya, energi kehidupan bergelora dahsyat. Pada saat bersamaan, lautan emas itu mulai bergolak ganas - pertanda tsunami energi mengerikan akan segera terjadi!
Ye Fan menggunakan ketekunan baja untuk menekan, mencegah laut penderitaan terbuka. Pada saat yang bersamaan, dia sengaja membuat suara desisan halus untuk menarik perhatian Han Zhanglao agar membuka tutup kuali. Dengan demikian, dia bisa mengeluarkan halaman emas dan melancarkan serangan kilat.
"Suara apa ini? Sepertinya ada gemuruh ombak?" Han Zhanglao membuka mata lebar-lebar dengan ekspresi terkejut, bergumam: "Pil spiritual kelas tertinggi biasanya menunjukkan fenomena aneh sebelum matang. Mungkinkah pil dalam kuali ini tidak hanya sukses, tapi bahkan mencapai kelas tertinggi?"
Ye Fan mengatupkan gigi kuat-kuat. Dia sangat ingin Han Zhanglao menyapu tutup kuali, namun justru mendengar perkataan itu. Terpaksa dia mengurangi sebagian kekuatan lagi, membuat gemuruh ombak terdengar samar-samar dari dalam kuali perunggu besar.
"Benar-benar suara ombak..." Wajah Han Zhanglao memancarkan kegembiraan: "Menurut catatan para pendahulu, fenomena seperti ini pernah terjadi saat membuat pil. Konon suaranya akan memekakkan telinga saat puncaknya, seolah menghadapi lautan bergelora. Apakah aku akan berhasil menciptakan pil legendaris?"
“Kakekmu!” Ye Fan ingin sekali mengumpat, Han Zhanglao sama sekali tidak berniat membuka tutup kuali, serangan mematikan terakhirnya tak bisa digunakan.
“Braak...”
Di saat yang sama, Ye Fan sengaja membuat keributan lebih besar, deru tsunami bergemuruh, seluruh tubuhnya menyala dengan cahaya emas, lautan penderitaan mulai perlahan terbuka.
"Para leluhur tidak berbohong!" Di samping kuali obat perunggu, Han Zhanglao berdecak kagum, "Seumur hidupku meracik pil, akhirnya aku menyaksikan fenomena langka ini. Pasti ini sekumpulan pil kelas tertinggi!"
Ye Fan tak sanggup menahan lagi, tak mampu meredakan energi liar dalam lautan penderitaan. Pada detik ini, lautan penderitaan emas mengamuk dengan dahsyat, tsunami mengerikan akhirnya meletus!
Seketika, kilatan magis berkilauan, ribuan gelombang dahsyat bergulung-gulung, suara gemuruh memekakkan telinga!
Bagai derap 10.000 pasukan berkuda, atau hujan meteor tak berujung yang menghancurkan daratan.
Di tengah deru tsunami yang mengerikan, terdengar gemuruh guntur dan kilat menyambar langit, berpadu di atas lautan penderitaan emas yang spektakuler.
Pada detik ini, Ye Fan tegang luar biasa. Halaman emas berkedip-kedip di tangannya, siap kapan saja dikeluarkan untuk menghabisi lawan!
Namun Han Zhanglao yang sedang dilanda kegembiraan tak terkendali berucap: "Nenek moyang tidak berbohong... Legenda ternyata nyata!"
Ia berdiri lalu mondar-mandir mengelilingi kuali perunggu, nyaris menari-nari kegirangan.
"Ada suara tsunami, gemuruh petir - persis seperti catatan teks kuno! Menurut legenda, ini pertanda pil kelas dewa sedang matang!"
Ye Fan bingung antara marah atau tertawa. Persiapan matang untuk serangan mematikan sia-sia, karena sang tetua malah mencari alasan untuk tidak membuka tutup kuali.
"Dasar kakek lu!" umpat Ye Fan dalam hati. Ia mengheningkan cipta, fokus membuka lautan penderitaan emas.
“Orang bijak kuno tidak membohongiku…” Han Zhanglao terus-menerus menari-nari dalam kegembiraan.
