Ini merupakan pengalaman baru. Ye Fan berdiri tegak di ketinggian, angin kencang menerpa baju hingga berkibar-kibar. Gunung dan sungai terbentang di bawah kakinya. Perasaan menguasai "semua" membanjiri dadanya.
Pandangan terbentang luas, memandang sejauh mata memandang. Sensasi yang belum pernah ada sebelumnya ini datang dari kemampuannya sendiri menyapu langit biru, memandang sinis dunia tempatnya pernah hidup - semua penuh dengan kejutan yang mengguncang.
Panorama gunung dan sungai yang megah, daratan luas tak bertepi, semuanya terpampang di mata. Perasaan lega menyelimuti hati, ambisi menggapai langit membuncah. Segala makhluk di langit dan bumi, sehelai rumput hingga sebatang pohon, semuanya tercakup dalam hati. Tanpa disadari, timbul tekad perkasa bagai sanggup menelan gunung dan menyapu sungai.
"Inikah tingkat Mata Air Kehidupan? Aku merasakan kekuatan dahsyat..." Ye Fan berdiri di ketinggian, tubuhnya tak bernoda, memancarkan kilau kristalin bagai karya seni agung, memberinya sensasi transformasi total.
Kini, dia akhirnya memahami betapa besar jurang antar tingkatan. Tubuh fisiknya sempurna, hampir tanpa cela. Bila bertemu cultivator tingkat Lautan Penderitaan, dengan sekali gerakan tangannya sanggup meluluhlantakkan mereka. Bukan sekadar percaya diri buta, melainkan sungguh ada aliran energi tak terputus yang bergejolak dalam dirinya.
Ye Fan melesat mengendarai kilatan cahaya, membelah langit biru. Terkadang bagai komet menghantam bumi, lalu berubah menjadi bulan purnama yang terbit dari samudra, atau naga legendaris yang membubung ke angkasa.
Setelah setengah shichen, barulah dia tenang sepenuhnya. Berdiri di puncak gunung, rambut hitamnya berkibar-kibar ditiup angin sepoi. Kedua matanya berkilauan laksana bintang gemintang di kegelapan malam.
Ye Fan diam membisu, aura kuat dan mengerikan yang sebelumnya menyelimutinya telah menghilang, berganti dengan ketenangan dan kedamaian. Tubuhnya sempurna tanpa cela, helaian kainnya berkibar tertiup angin, bagaikan dewa yang turun ke dunia. Kekosongan spiritual dan keanggunannya memberikan kesan keterpisahan dari dunia fana serta keharmonisan dengan alam.
Saat ini, di dalam tubuhnya, lautan penderitaan sebesar setengah kepalan tangan telah sepenuhnya tenang. Tak ada lagi "gunung berapi" yang mengamuk, ombak besar yang menggelora, maupun asap pertempuran yang membubung.
Lautan penderitaan berwarna emas itu sangat tenang. Di pusatnya, sebuah mata air memancarkan energi kehidupan yang berlimpah. Itulah sumber kekuatan mengerikan yang terus mengalir.
Roda Kehidupan yang tersembunyi di bawah lautan penderitaan telah terhubung. Energi kehidupan tak terbatas yang terkandung di dalamnya memancar deras - inilah pondasi dasar kekuatan cultivator.
Riak-riak kecil bergerak dari Mata Air Kehidupan ke seluruh penjuru lautan penderitaan, berubah menjadi gelombang lembut yang menambah kesan kelincahan dan kealamian. Lautan emas yang bergelombang dipadu dengan mata air suci yang terus memancar, menyatu menjadi sumber kekuatan tak terputuskan dan vitalitas kehidupan yang berkelanjutan.
Saat ini, lempeng tembaga hijau misterius itu telah berpindah posisi, terpaku di mata air dasar laut, terus menerima ritual penyucian dari Mata Air Kehidupan. Sementara halaman emas masih terdesak di tepian, tak bisa mendekati pusat mata air suci.
"Kendi" yang sedang ditempa oleh Ye Fan hingga saat ini masih berupa kerangka samar, belum berbentuk utuh. Ukurannya sebesar buah ceri, mengambang di atas lautan penderitaan.
Secara logis, keempat tingkatan kultivasi - Lautan Penderitaan, Mata Air Kehidupan, Jembatan Dewa, dan Tepian - masing-masing memungkinkan penempaan satu "perangkat". Namun meski Ye Fan telah mencapai tingkatan kedua, belum satu pun "perangkat" terwujud. Alisnya mengerut, "Memang kendi adalah yang paling sulit ditempa."
Tapi dia tidak terlalu khawatir. Dalam Kitab Dao tertulis jelas: "Perangkat" yang mengandung "Jalan" dan "prinsip" kosmos semakin abstrak dan kompleks, semakin sulit untuk mewujudkannya.
Menurut Kitab Dao, seseorang dapat fokus menempah satu jenis "perangkat". Perangkat kuat tidak lain adalah hasil penyatuan empat tingkat. Artinya, untuk mendapatkan perangkat terkuat, hanya satu "perangkat" yang ditempa melalui Laut Penderitaan, Mata Air Kehidupan, Jembatan Dewa, dan Tepian - bukan empat jenis berbeda.
Inilah yang disebut "Perangkat besar terlambat terbentuk". Begitu sukses, satu perangkat dapat hancurkan semua teknik, bagai bunga yang mekar terlambat namun memusnahkan ratusan lainnya.
Di seluruh daratan Donghuang, hanya beberapa kitab kuno yang mencatat teknik rahasia rumit ini tentang penempaan satu "perangkat" melalui empat tingkat. Cultivator biasa sama sekali tidak memiliki peluang untuk menyentuhnya.
Namun, meskipun kuil suci dan keluarga legenda Zaman Purba yang menguasai kitab-kitab kuno ini, murid-murid mereka pun jarang yang berani mengambil risiko seperti ini. Karena takdir selalu berdampingan dengan bahaya - semakin banyak yang ingin diperoleh, harga yang harus dibayar mungkin tak tertanggung. Menempa satu "perangkat" melalui empat tingkat kultivasi, sepanjang sejarah, mayoritas besar praktisi gagal membentuk "perangkat" sama sekali, hanya menyia-nyiakan zaman. Tanpa "perangkat" milik sendiri, mereka tak bisa mengendalikan objek, hampir setara dengan orang lumpuh. Oleh karena itu, murid-murid dari tanah suci dan keluarga Zaman Purba pun jarang memilih jalan ini.
Saat berada di tingkat lautan penderitaan, Ye Fan tidak perlu membuat keputusan, cukup fokus menempa "kendi". Namun kini setelah berhasil masuk tingkat Mata Air Kehidupan sementara "perangkat" belum terbentuk, ia terpaksa membuat keputusan akhir.
"Meskipun penuh risiko, mungkin sampai akhir hidup takkan berhasil, tapi aku sudah tak punya jalan mundur. Memilih menempa 'kendi' justru karena ingin mendapatkan pusaka terkuat, kelak mungkin akan melahirkan 'Jalan' dan 'Prinsip' dari Langit dan Bumi. Menempa satu pusaka melalui empat tingkatan, pilihanku ini sejalan dan konsisten, tak ada alasan untuk jadi pengecut."
Ye Fan tidak khawatir akan kerepotan karena orang lain punya banyak pusaka sementara dirinya hanya satu. Dia percaya pada ungkapan heroik dalam Kitab Dao: "Satu pusaka hancurkan segala jurus, bungaku mekar sementara bunga lain layu."
"Harapanku adalah pusaka agung tercipta belakangan, bukan hidup sia-sia..."
Setelah mencapai tingkat Mata Air Kehidupan, dia sudah bisa terbang di angkasa. Ye Fan mulai mempertimbangkan untuk mengunjungi Zaman Purba Terlarang, tapi harus mempersiapkan diri sepenuhnya. Jika tidak, tempat itu mungkin akan menjadi kuburannya.
Dia tidak terburu-buru pergi, melainkan tetap tinggal untuk mengkonsolidasi tingkat kultivasinya. Setelah terobosan kemampuan bela diri, proses adaptasi diperlukan. Dalam periode berikutnya, gua pertapaan digali oleh Ye Fan hingga tak karuan. Untuk memperoleh energi spiritual dari api jahat, dia terus-menerus menggali hingga kedalaman bawah tanah, nyaris membuat aliran api menyembur ke permukaan.
Waktu berlalu cepat, Ye Fan lagi-lagi menjalani perjalanan kultivasi hampir setahun. Seluruh aliran api telah dileburnya hingga hampir kerontang. Tingkatnya benar-benar kokoh, bahkan meningkat secara drastis. Mata air suci yang mengalir deras itu semakin penuh vitalitas.
Tentu saja, ini bukanlah hasil terbesar yang diperoleh. Yang paling membuatnya merasa puas dan bergembira adalah "kerangka dasar" kendi telah berhasil ditempa menjadi bentuk, memanfaatkan energi spiritual api jahat yang misterius. Setelah menjalani proses penempaan jutaan kali, akhirnya tripod berkaki tiga bulat terbentuk secara awal dan muncul di alam semesta ini.
"Tampaknya, untuk berhasil menempa 'perangkat', dibutuhkan energi spiritual yang unik. Tidak diragukan lagi, berbagai energi api ilahi adalah yang paling efektif. Sama seperti di dunia nyata saat membuat senjata, kita membutuhkan sumber api untuk melebur dan menempa senjata legendaris. Prinsip yang sama berlaku saat menempa 'kendi' di dalam tubuh!"
Di atas Lautan Penderitaan Ye Fan, terdapat prototipe kendi kecil sebesar buah ceri. Kilau magisnya terkandung sepenuhnya, terlihat kuno dan alami. Selama hampir setahun, melalui ratusan ribu kali penempaan dan replikasi berulang "pola energi" pada lempeng tembaga hijau, kendi kecil ini telah memiliki aura yang sangat luar biasa, memberikan kesan esensi Jalan yang terbentuk secara alami.
Begitu pikiran Ye Fan bergerak, kendi kecil itu langsung melesat keluar tubuh. Tanpa suara, ia dengan mudah menembus dinding batu setebal belasan meter, menerobos keluar gua pertapaan dan mengambang di langit.
"Sebuah kendi, dua telinga, tiga kaki. Jalan melahirkan Yang Esa, satu jadi dua, dua melahirkan tiga, tiga melahirkan segalanya, segala sesuatu membawa Yin sambil menggendong Yang... Bagus! Bagus! Bagus!"
"Ye Fan sangat puas, kendi kecil yang kuno dan alami memberinya perasaan tentang aliran alami Dao, seolah telah mengandung 'Jalan' dan 'prinsip' Langit-Bumi, tampak misterius dan abstrak."
"Aku menantikan momen dimana satu senjata menghancurkan sepuluh ribu jurus..."
Kendi kecil yang baru terbentuk ini sudah bisa dianggap sebagai senjata kuat, bisa menyerang dan bertahan, tak tertembus. Pola energi misterius pada lempeng tembaga hijau memberikannya kekuatan ajaib, membuatnya terus bertransformasi.
Ye Fan telah berada di dunia ini selama tiga tahun. Ia menghabiskan satu tahun di Lingxu Dongtian, dan hampir dua tahun melakukan kultivasi di gua pertapaan ini. Tubuhnya telah tumbuh sekitar 170 cm, namun masih terlihat lugu seperti anak berusia 14 tahun.
Rambut pendeknya dulu kini telah mencapai dua chi (≈66 cm), hitam legam dan lebat, terurai alami di dada dan punggungnya yang bergerak tertiup angin. Penampilannya sangat tampan, tak ada yang menyangka pemuda ini adalah cultivator tingkat Mata Air Kehidupan.
“Sudah saatnya pergi……” Ye Fan menoleh melihat gua pertapaan di belakangnya, lalu terbang rendah menyusuri pedalaman hutan sambil menerjang ke arah luar gunung.
Ye Fan menyeret seekor rusa air memasuki sebuah kota kecil. Setelah menukar beberapa koin, pertama-tama ia memilih setelan baju yang sesuai. Tubuhnya telah tumbuh cukup tinggi dalam dua tahun terakhir, baju lamanya yang sudah compang-camping membuatnya mendapat tatapan aneh saat masuk kota.
“Dalam perjalanan kultivasi di dunia fana, langkah pertama adalah menyatu dengan hiruk-pikuk kehidupan sekuler.”
Ye Fan mencari tempat makan dan memilih posisi di dekat jendela. Di meja sebelah, beberapa orang yang duduk melingkar memancarkan aura berbeda dari orang biasa.
Cultivator sejati tak punya interaksi dengan orang biasa. Mereka umumnya tak menampakkan keistimewaan di depan umum. Sekalipun berpapasan, orang awam takkan menyadarinya. Jelas bahwa beberapa orang ini adalah cultivator yang tetap memegang prinsip, tak ingin mengganggu warga sekitar. Mereka berbisik-bisik, mustahil didengar kecuali oleh yang punya indra keenam luar biasa.
"Makam Kaisar Siluman itu benar-benar sangat jahat dan mistis. Lebih dari dua tahun sudah, tak terhitung cultivator yang mati, tapi tetap tidak bisa dibuka."
"Seluruh wilayah Donghuang gempar. Sekte-sekte besar sempat mengirim ahli ke reruntuhan itu, tapi sama sekali tidak menemukan solusi untuk membuka makam Yin itu."
"Masalah utamanya adalah para penguasa kuat sejati masih dihantui kekhawatiran, tak berani bertindak sembarangan. Makam Yin itu sudah hampir memiliki kesadaran sendiri. Kecuali ada harta karun suku Donghuang manusia, meski ada petarung legendaris yang bisa meretas jebakan mematikan, tetap tidak mungkin membekukan makam Yin. Ia akan menyelami daratan Donghuang seperti naga kembali ke laut, hilang tanpa jejak."
"Katanya sudah tiga Orang Besar yang tewas, benarkah?"
"Tentu benar. Dalam dua tahun ini, kematian dan luka cultivator tak terhitung. Kolam dalam itu hampir terisi penuh mayat. Bahkan beberapa Orang Besar terus-menerus terjepit, dan kabarnya beberapa lagi nyawanya di ujung tanduk."
“Ye Fan sangat terkejut, tak menyangka setelah dua tahun berlalu, makam Kaisar Siluman masih belum terbuka. Jebakan mematikan di makam Yin telah merenggut nyawa banyak cultivator. Sambil makan, ia menyimak dengan tenang tanpa perubahan ekspresi, berusaha tak ketahuan oleh para cultivator itu.”
“Sekeliling kolam dalam itu dipenuhi kerangka setinggi gunung, berubah menjadi wilayah kegelapan. Hanya memandang dari jauh saja sudah membuat bulu kuduk merinding. Kebencian menjulang ke langit, setiap jengkal tanahnya ternoda darah cultivator.”
“Jika kolam itu adalah kuburan tak berujung, mengapa masih ada cultivator tak terhitung jumlahnya yang berduyun-duyun kesana?”
“Takkan ada yang nekat mempertaruhkan nyawa tanpa imbalan. Itu adalah makam Kaisar yang pernah menyatukan siluman Donghuang! Pasti berisi harta karun tak terkira.”
“Benar! Bahkan para orang penting super pun turun tangan. Konon di dalam makam Yin Yāodì tersimpan harta karun legendaris bangsa manusia Donghuang... Menara Kegersangan!”
“Apakah itu Menara Kegersangan legendaris yang katanya bisa menaklukkan dewa sampai mati?”
“Tentu saja itu. Kalau tidak, bagaimana mungkin para orang penting itu berani mempertaruhkan nyawa menjelajah ke dalam meski tahu risiko terjepit.”
“Sudah genap dua tahun. Murid-murid dari berbagai sekte sudah merinding, takut dipindahkan ke reruntuhan itu. Tapi para sekte tetap tidak mau menghentikan operasi. Kalau terus begini, entah berapa banyak korban yang akan mati.”
“Mungkin kalian belum tahu, katanya bahkan orang-orang dari Zhongzhou sudah terlibat. Belakangan ada sosok-sosok misterius yang datang ke Donghuang.”
“Mungkinkah mereka ingin merebut harta karun Donghuang kita... Menara Kegersangan?”
“Bukan itu. Mereka tidak akan berani menjangkau sejauh itu. Meski cultivator Zhongzhou kekuatannya tak tertandingi di dunia, bahkan melebihi empat domain lainnya, tapi tetap tidak berani sembarangan bermusuhan dengan seluruh Donghuang. Pertempuran besar begitu sekali pecah, sulit dibayangkan berapa banyak nyawa yang melayang. Katanya, mereka sepertinya sedang mencari sebuah harta karun Zhongzhou...”
Di kejauhan, hati Ye Fan seketika "deg". Tanpa perlu berpikir, dia tahu pasti para orang penting Zhongzhou datang untuk lempeng tembaga hijau misterius itu.
