Tanpa nama, asal mula Langit dan Bumi.
Di dalam kendi, sembilan aksara kuno terukir di dindingnya, memadukan "Jalan (Tao)" dan "prinsip kebenaran" alam semesta. Awalnya bagai bintang-bintang bersinar, lalu berubah menjadi kekacauan, menghembuskan energi dan menciptakan perubahan dari kehampaan, berubah-ubah tanpa pola tetap.
Dengan nama, ibu segala makhluk.
Ye Fan merasa seperti kembali ke era awal penciptaan. Langit dan Bumi terbentuk, Yin-Yang menyatu, energi vital melahirkan segala sesuatu. Langit memberi, Bumi mengolah. Pertumbuhan dan kemerosotan, kejayaan dan kehancuran silih berganti dalam siklus tanpa akhir.
Apa itu keabadian? Apa itu sekejap? Pada momen ini, keduanya menyatu tanpa batas.
Di hati Ye Fan muncul perasaan aneh, sembilan aksara kuno menyatu dengan "kendi", seolah membelah langit dan bumi, menciptakan dunia baru. Saat ini "kendi" terasa semakin abstrak, misterius dan tak terduga, seolah tercipta dari kekacauan primordial, sederhana namun megah.
Meski tubuh Ye Fan berada dalam kendi, ia merasa seperti berdiri di ujung dunia, di titik awal aliran waktu. Sesaat langit dipenuhi bintang-bintang, sesaat lagi angkasa terasa sunyi senyap.
Mengikuti metode kuno yang tercatat dalam《Kitab Dao》, menggunakan "perangkat" untuk menekan diri sendiri guna mencapai keabadian sekejap, Ye Fan akhirnya berhasil. Ia bersiap mengonsumsi ramuan dewa untuk meningkatkan kemampuan bela dirinya.
Dalam kendi terpancar aura misterius yang berkabut, membentuk dunianya sendiri. Saat Ye Fan membuka kotak giok, buah emas yang berkilauan langsung memancarkan wangi harum yang memabukkan.
Saat ini kendi telah menjelma menjadi keabadian, Ye Fan tak lagi memiliki kekhawatiran. Ia memasukkan buah suci berwarna emas sebesar mata naga ke dalam mulut, menggigitnya perlahan. Seketika buah suci itu berubah menjadi nektar surgawi.
Dia mengoperasikan Hukum Abstrak yang tercatat dalam Kitab Dao, dengan cepat melelehkan ramuan dewa. Energi keemasan langsung mengalir ke seluruh anggota tubuhnya. Tubuhnya seketika berkilauan seperti dituang dari logam mulia.
Ye Fan menggunakan "perangkat" untuk menekan tubuhnya sendiri, mencapai keabadian sekejap. Setelah ramuan dewa meleleh, cairan itu menyegarkan jaringan tubuhnya, namun tidak mengubahnya menjadi bayi. Energi emas misterius terus-menerus membasuh tubuh dagingnya, membuat daging, organ dalam, dan tulangnya mencapai elastisitas yang tak terbayangkan.
Namun yang mengejutkannya, meskipun Hukum Abstrak dari Kitab Dao tetap beroperasi, energi emas itu tak bisa dialirkan ke lautan penderitaan.
"Bagaimana mungkin begini?" Hati Ye Fan dipenuhi kebingungan. Tanpa kemampuan mengendalikan energi emas, mustahil membuka lautan penderitaan, tak ada cara untuk meningkatkan kemampuan bela diri.
Waktu berlalu perlahan, energi misterius mengalir pelan-pelan. Setiap inci daging dan darahnya mengalami ritual penyucian, secara bertahap menyegarkan tubuh fisiknya, membuat konstitusi fisiknya terus meningkat, tubuhnya semakin kuat.
"Mengapa tidak mengalir masuk ke lautan penderitaan..." Ye Fan sama sekali tidak mengerti.
Tiba-tiba, energi emas misterius mulai mengalir ke tengah dahinya. Seperti aliran kecil, dari segala penjuru berkumpul di antara kedua alisnya, cahaya ilahi berkilauan, akhirnya membentuk danau kecil berwarna emas di sana.
"Ini..." Dalam sekejap, Ye Fan merasakan indra keenamnya meningkat drastis. Panca indera menjadi sangat tajam, dunia dalam kendi tiba-tiba terasa begitu hidup.
Akhirnya, sebagian besar energi emas terkonsentrasi di antara alisnya, membentuk danau kecil berwarna emas di sana. Hanya sedikit energi yang meresap ke tubuhnya. Meski kemampuan bela dirinya tidak meningkat, kesadaran spiritualnya justru menjadi sangat kuat.
"Aku paham, legenda itu benar!" Ye Fan seolah tiba-tiba teringat sesuatu, bergumam: "Di Zaman Purba Terlarang ada sembilan Gunung Suci, tumbuh sembilan jenis ramuan dewa yang sama sekali berbeda. Konon setiap ramuan dewa memiliki kemampuan istimewa yang berbeda-beda."
Jelas terlihat, buah merah misterius itu mengandung energi gaib yang tidak masuk ke lautan penderitaan, tidak meresap ke Mata Air Kehidupan, namun mampu memelihara kesadaran spiritual dan memperkuat konsentrasi mental secara drastis.
Tiga tahun lalu, Ye Fan dikabari bahwa Tubuh Suci Zaman Purba tidak bisa melakukan kultivasi. Namun dalam beberapa tahun berikutnya, kemampuannya justru meningkat pesat, tak kalah dengan bibit immortal mana pun. Selama ini dia curiga, energi dari Buah Suci yang ditelannya dulu telah meresap ke lautan penderitaannya, membantu menghancurkan kutukan itu.
"Mungkin memang begitu. Buah Suci tiga tahun lalu berperan besar dalam membuka lautan penderitaan, sedangkan ramuan dewa hari ini bisa memperkuat kesadaran spiritual."
Legenda menyatakan, sembilan jenis Buah Suci yang berbeda memiliki sembilan khasiat unik. Satu-satunya kesamaan adalah kemampuannya menghidupkan yang mati, menyembuhkan tulang yang hancur, merawat tubuh daging, serta melakukan tempering fisik untuk mencapai transformasi total.
"Ramuan dewa pertama memungkinkanku sukses menginjakkan kaki di jalan kultivasi, membuka Lautan Penderitaan Tubuh Suci Zaman Purba. Ramuan dewa kedua memperkuat kesadaranku spiritual. Takdir macam apa yang akan dibawakan ini bagiku?"
Saat segala sesuatu tenang, Ye Fan merasakan konsentrasinya tajam, kesadaran spiritual berkembang pesat, indra keenamnya luar biasa sensitif. Setelah menyimpan "kendi", ia muncul di gua pertapaan. Persepsi ini semakin nyata.
Kemudian, ia keluar dari gua pertapaan dan berdiri di jurang memandang gunung yang jauh. Seketika, pandangannya terasa sangat luas, bahkan pemandangan yang teramat jauh tampak jelas.
Ye Fan merenungi perubahan ini dengan saksama. Segala sesuatu di Langit dan Bumi, sehelai rumput hingga sebatang pohon, tiba-tiba terasa hidup.
“Meskipun ini merupakan transformasi yang sangat baik, tapi yang paling kubutuhkan saat ini adalah membuka lautan penderitaan, membuat sumber energi kekuatan mengerikan mengalir deras, dan meningkatkan kemampuan bela diri.”
Ada sukacita, tapi juga kekecewaan yang menciptakan konflik batin. Meskipun kemampuan istimewa ramuan dewa ini sangat kuat, tapi bukanlah yang paling ia butuhkan saat ini.
Ia menghibur diri sendiri sambil bergumam: "Konon, setelah cultivator mencapai tingkat tertentu, hanya dengan memperkuat kesadaran spiritual barulah bisa memahami hukum alam semesta. Setelah mencapai level itu, untuk meningkatkan cultivation hanya bisa mengandalkan 'pencerahan batin', tanpa cara lain. Saat ini aku sedang mempersiapkan jalan untuk masa depan."
Memikirkan hal itu, rasa kecewa Ye Fan pun berangsur menghilang, digantikan ketenangan dalam hatinya.
Selama sebulan berikutnya, Ye Fan tidak mengkonsumsi ramuan dewa lagi. Ia fokus pada kultivasi sambil berusaha melebur dan menyerap seluruh energi ramuan itu hingga tuntas, tanpa menyia-nyiakan sedikit pun.
Dalam proses ini, dia terkejut menemukan bahwa karena konstitusi fisiknya telah meningkat drastis, proses membuka lautan penderitaan menjadi jauh lebih mudah. Setelah sebulan berakhir, Ye Fan kembali menggunakan kendi untuk menekan dirinya sendiri, mewujudkan keabadian sekejap, lalu mulai mengonsumsi buah emas kedua.
Kali ini, energi emas misterius masih terlebih dahulu menyucikan tubuh dagingnya, menyegarkan setiap inci ototnya, meningkatkan konstitusi fisiknya. Pada akhirnya, energi itu berubah menjadi aliran tipis yang menyatu di tengah dahi, membuat danau emas kecil itu semakin dalam.
Ye Fan merasakan kesadaran spiritualnya kembali menguat. Saat menyimpan kendi, dia keluar dari gua pertapaan. Telinganya mendengar banyak suara napas binatang buas, bahkan bisa mendengar derik semut yang merayap di kejauhan.
Di mana kesadaran spiritual menjangkau, tanpa perlu mata atau telinga, segala sesuatu di sekitar bisa dirasakan dengan sangat jelas, seperti berada dalam kekosongan spiritual.
"Indra keenamku terus-menerus menjadi semakin kuat."
Selain itu, ada perubahan mengejutkan yang membuat Ye Fan senang. Karena konstitusi fisiknya meningkat lagi, kilau keemasan berkedip di daging dan darahnya. Saat membuka lautan penderitaan, ia hampir tidak menemui hambatan.
Dia segera memulai praktik bertapa selama sebulan penuh lagi. Ketika muncul kembali, seluruh aura Ye Fan terkesan lebih mistis.
Demikianlah, dalam beberapa bulan berikutnya, setiap awal bulan ia selalu menggunakan kendi untuk menekan tubuhnya sendiri, mengonsumsi obat suci. Perubahan yang terjadi hampir seperti transformasi total, sementara kesadarannya semakin terkristal, hampir mencapai tahap bisa berubah wujud.
Perubahan menggembirakan lainnya adalah transformasi fisik yang berkelanjutan. Konstitusi tubuh terus meningkat, daging bersinar dengan energi ilahi, dan proses membuka lautan penderitaan berjalan lancar tanpa hambatan.
Waktu berlalu cepat. Ye Fan telah mengonsumsi buah emas keenam. Setelah sebulan berlatih keras dan keluar dari gua pertapaan, aura dirinya mengalami perubahan drastis. Seolah diselimuti kabut, dengan angin gunung menerpa pakaiannya yang berkibar-kibar, ia tampak seperti dewa turun ke dunia yang berdiri kokoh di tebing curam.
Di tengah dahi Ye Fan, sebuah danau kecil berwarna emas terlihat sangat dalam, tidak bisa dideteksi dasarnya, sepenuhnya telah berubah menjadi kekuatan spiritual, bahkan bisa terkonsentrasi membentuk wujud.
Lautan penderitaan emas mengalami perubahan seperti langit dan bumi, ombak menjulang ke langit, sinar ilahi berkilauan, guruh menggelegar, tumbuh berkali-kali lipat hingga hampir sebesar kepalan tangan.
Di pusat lautan penderitaan, Mata Air Kehidupan menyembur deras, sumber energi mengerikan mendidih, mata air di dasar laut telah melebar berkali-kali lipat, terus mengalir tanpa henti, sesekali memancarkan semburan sinar pelangi.
"Energi mengalir seperti pasang surut, sinar ilahi memenuhi langit, aku telah mencapai puncak tingkat Mata Air Kehidupan." Ye Fan merasa cukup antusias.
Obat suci termasyhur di Donghuang, sejak zaman kuno telah menjadi legenda dengan efek magis yang tak terbayangkan. Energi emas misterius ini terutama memperkuat kesadaran spiritual, sekaligus mengubah konstitusi fisiknya. Meski tidak mengalir ke lautan penderitaan, tetap membawanya ke ambang terobosan tingkat Mata Air Kehidupan.
"Obat suci ini memang sesuai dengan reputasinya!"
Selain "Roda Lautan", masih ada wilayah rahasia lain dalam tubuh manusia. Jiang Han Zhong dan lainnya adalah makhluk yang telah melampaui tingkat tepi, membuat Ye Fan merasakan kesenjangan yang sangat besar. Dia sangat ingin menjadi kuat.
Masih tersisa satu Buah Suci emas terakhir. Ye Fan menggenggamnya di telapak tangan, kembali masuk ke gua pertapaan, menggunakan kendi untuk menaklukkan dirinya sendiri. Saat mengonsumsi buah emas ini, tubuhnya tiba-tiba bergetar, tulang-tulangnya berderak, daging dan darah terus gemetar, organ-organ dalamnya bergetar hebat. Seluruh tubuhnya terasa sakit luar biasa.
"Ini..." Dia menggigit gigi dengan kuat, bertahan menahan siksaan neraka ini.
Seketika, dia memahami bahwa inilah transformasi total yang sebenarnya. Saat mengonsumsi enam buah emas sebelumnya hanya bisa disebut metamorfosis, bukan kehidupan baru yang fundamental. Baru pada saat inilah dia benar-benar mengalami metamorfosis kepompong seperti kupu-kupu - daging, darah, organ dalam, dan tulang sedang direkonstruksi ulang. Ini adalah jenis regenerasi yang berbeda.
Seperti saat dia dan Pang Bo pertama kali memakan Buah Suci, keluar dari Tanah Suci Zaman Purba, mengalami rejuvenasi, perubahan tingkat yang sama ini adalah transformasi total sesungguhnya!
Tulang-tulang setelah disucikan menjadi seputih giok, kekerasan strukturnya mencapai tingkat yang di luar akal sehat, disamakan dengan senjata legendaris. Organ-organ dalam setelah terendap menjadi sempurna tanpa cela, tak ada secuil kotoran, bagaikan senjata dewa. Permukaan bulu setelah dipelihara berkilau kristalin dan bermetamorfosis, hampir transparan, memancarkan cahaya pusaka.
Tubuh Ye Fan berpendar gemilang, energi emas misterius berubah menjadi aliran sungai, terungkap di tengah dahi, cahaya emas berkilauan, danau kecil itu dalam tak terlihat dasarnya.
Setelah itu, Ye Fan langsung bertapa, hingga dua bulan kemudian, dari gua pertapaan terdengar gemuruh yang menggelegar, tsunami menyapu langit, gemuruh petir sambung-menyambung, sekaligus semburan pelangi melesat keluar.
Saat ini, laut penderitaan emas Ye Fan telah membuka sebesar kepalan tangan. Sebuah pelangi gemilang menggantung tinggi di atasnya, membentang di langit biru dengan kemegahan tak tertandingi. Akhirnya ia berhasil membentuk segmen kecil pembuluh ilahi yang tergantung di atas laut penderitaan, menjadikannya cultivator tingkat Jembatan Dewa!
Ye Fan berdiri dan keluar dari gua pertapaannya. Seluruh tubuhnya tidak memancarkan getaran energi yang kuat, tidak terlihat terlalu transendental, malah tampak sangat bersahaja seperti remaja tetangga. Kesempurnaan yang dulu berkurang, digantikan oleh aura polos yang kembali ke hakikat sejati.
Dia tidak bertindak, belum mencoba kemampuan bela dirinya saat ini karena tak perlu. Hatinya telah memahami segalanya dengan jelas. Jiwa Ye Fan tenang, menjalani kehidupan sederhana selama sebulan: menyaksikan pertarungan harimau dari kejauhan, mengamati aliran sungai di tepi batu, baru kemudian melanjutkan kultivasinya.
Kali ini, ia mulai menempa "perangkat"-nya sendiri, mengukir kalimat pertama dari kitab misterius yang diperoleh dari peti mati perunggu kuno: "Jalan Langit mengurangi kelebihan untuk menambah kekurangan" pada "kendi". Meskipun tulisan kuno itu tak bisa tertanam permanen dan akan segera menghilang, kendi kecil ini justru semakin menunjukkan keistimewaannya.
Akhirnya, setelah lebih dari setahun menjalani kultivasi di sini, Ye Fan memperoleh banyak pencerahan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang "Jalan".
Yang tak bernama disebut Jalan, lahir dari kehampaan, menjadi asal mula Langit dan Bumi. Yang bernama disebut Langit-Bumi, memiliki bentuk dan posisi, keras-lembut, menjadi ibu dari segala makhluk.
Ia merasa "kendi", "Jalan", dan "Langit-Bumi" seolah memiliki hubungan bawaan lahir.
Kendi, bertiga kaki dan dua telinga, abstrak nan misterius. Tiga kaki menetapkan Langit-Bumi, dua telinga melahirkan Yin-Yang, kendi bulat menampung kekacauan. Mengembangkan "Jalan" dan "kebenaran", itulah yang tak bernama. Menyatukan bentuk fisik dan merangkum segala makhluk, itulah yang bernama.
“Kendi, bagaikan ‘perangkat’ yang tercipta secara alami dari Langit dan Bumi, menggabungkan sempurna yang bernama dan tak bernama, melahirkan ‘Jalan’ dan ‘Ibu’ segala makhluk. Aku memilih kendi sebagai perangkatku, pilihan yang tepat! Sungguh pantas disebut sebagai relik suci paling misterius dari Tiongkok kuno.”
Setelah berlatih lebih dari setahun di tempat ini, Ye Fan memutuskan untuk pergi. Sudah saatnya menjelajah keluar.
