Di Zhuo Peak, sulur sebesar tong air merambat hingga 100 meter ke angkasa. Sekuntum bunga raksasa merekah perlahan bagai kristal lima warna, memancarkan aura mistis dengan gemerlap cahaya yang berkilauan.
Di tengah fenomena langka itu, seorang lelaki tua berbaju hijau dengan rambut seputih salju berdiri. Kulitnya halus bagai giok tanpa setitik kerut, bola matanya dalam bak samudera.
Di belakangnya, kegelapan pekat bagaikan malam turun, atau seperti lubang tanpa dasar yang menyatu dengan seluruh ruang hampa, memberikan kesan Jalan Agung yang selaksa jurang.
"Chu"
Fenomena langka di bawah kakinya mengeluarkan suara "ciit", kelopak bunga memudar seolah diselimuti embun beku, cepat layu, lalu sulur-sulur mengering dan terjatuh dari ketinggian.
Sesepuh Keluarga Ji tak bergerak sedikitpun, namun ruang gelap di belakangnya memancarkan kilau gelap yang menutupi puncak Gunung Zhuo.
Hitam legam bagaikan awan gelap menindih, aura dahsyat yang membuat sesak napas, seolah-olah pegunungan hitam raksasa sedang menekan ke bawah.
Li Ruoyu tetap berdiri di tempat, tak bergerak. Tumbuhan di sekelilingnya memancarkan cahaya hijau, sebatang pohon kuno raksasa tumbuh pesat bagai payung raksasa yang menaungi langit, menjulang tinggi menghadang seluruh kilau gelap tak terhingga di atasnya.
"Bang!"
Tiba-tiba, di atas langit muncul trisula hitam yang langsung menghancurkan pohon raksasa dan menghujam ke Gunung Zhuo. Panjangnya mencapai seratus meter, seolah mampu mengoyak langit dan bumi.
"Syuush..."
Di Gunung Zhuo, air terjun putih menyembur ke langit bagikan naga perak menyambar ke langit. Dengan lembut ia membelit trisula hitam itu. Tanpa benturan keras maupun kilau gemerlap, air terjun perak mengalir luwes bagai kelembutan yang melilit jari, membelenggu erat trisula raksasa itu.
"Jalan Alam, pantas reputasinya." Seru sesepuh Keluarga Ji sambil membuat langit gelap gulita. Awan hitam bergulung-guling menekan ke bawah, kilat ungu berkerlip menyelubungi Gunung Zhuo.
"Chu"
Di sekitar Li Ruoyu, semua tumbuhan memancarkan aroma harum. Cahaya hijau tak bertepi menjulang ke langit membentuk hujan cahaya. Sebuah energi alami nan lembut mengalir ke angkasa, menyebar ke segala penjuru.
"Swoosh!"
Seni Ruang Hampa Agung terwujud!
Sesepuh Keluarga Ji muncul tanpa suara di belakang Li Ruoyu, menepuk dengan telapak tangan.
"Bang!"
Li Ruoyu seolah bisa melihat niat sejati Ruang Hampa, menangkap pola gerakan Seni Ruang Hampa Agung. Tangan kirinya menyambut serangan dari belakang. Dua telapak tangan bertabrakan, melepaskan energi mengerikan yang berhasil diarahkan ke langit dan lenyap di cakrawala, tanpa merusak Gunung Zhuo.
"Bang!"、"Bang!"...
Dentuman telapak tangan terus bergema. Semburan energi mengerikan menyembur dari puncak Gunung Zhuo, menerobos ketinggian seperti kilat yang merobek langit.
Sesepuh Keluarga Ji menggunakan Seni Ruang Hampa Agung yang tak terduga seperti hantu dan dewa, muncul di berbagai posisi yang sama sekali tidak bisa diprediksi - sebuah seni rahasia tertinggi.
Namun Li Ruoyu seperti memiliki Ramalan Gaib, gerakannya mengalir bagai awan dan air. Dengan melambaikan lengan bajunya yang lebar, ia terus memblokir setiap posisi yang diserang Seni Ruang Hampa Agung.
"Braak!"
Akhirnya, sebuah tangan hitam raksasa turun membentang seluas langit, menyelimuti puncak Gunung Zhuo sepenuhnya, berusaha mencabutnya.
Pemandangan mengerikan ini membuat jantung berdebar kencang, getaran mengerikan langsung menyentuh hingga ke sumsum tulang, menimbulkan kepanikan dan sesak napas, membuat tubuh gemetar tak terkendali.
Segel Tangan Kosmik!
Taktik semacam ini sungguh luar biasa dan menakutkan, cultivator biasa yang menyaksikannya sama sekali tidak mampu membangkitkan niat melawan, benar-benar mengerikan bagaikan langit runtuh.
"Braak!"
Li Ruoyu melesat ke atas, menyambut dengan satu telapak tangan.
Sekejap mata, Gunung Zhuo memancarkan aura alami, cahaya hijau dan kilau gelap saling bertubrukan dan menyatu, Li Ruoyu bersama tangan hitam raksasa itu seluruhnya terbungkus di dalamnya.
Dentuman berat yang terus-menerus mengguncang pegunungan di sekitarnya, mereka yang menyaksikan pemandangan ini semuanya gemetar ketakutan.
Akhirnya, tidak ada aura penghancuran yang meledak keluar, semua kilatan cahaya menyusut. Tangan hitam raksasa perlahan memudar di ruang hampa. Li Ruoyu mendarat di Gunung Zhuo.
"Bagus, bagus, bagus!" Sesepuh Keluarga Ji mendarat di tanah, berkata: "Warisan Gunung Zhuo memang luar biasa. Bukan kitab kuno, tapi setara dengan kitab kuno. Aliran alami Dao, mungkin kau benar-benar akan menjadi cultivator legendaris kedua di Gunung Zhuo."
Keduanya tidak menggunakan seluruh kekuatan, hanya sekedar uji coba sederhana, tapi cukup membuat orang terkejut.
"Ada keperluan apa Senior mengunjungi Gunung Zhuo?" tanya Li Ruoyu.
Tak jauh dari situ, Ye Fan agak terkejut. Li Ruoyu yang sudah sepuh masih memanggil orang ini sebagai Senior, pastilah sesepuh terkenal dari Keluarga Ji.
"Sunyi terlalu lama jadi ingin bergerak, jalan-jalan sekalian mencari seorang keturunan."
Saat ini, Ji Ziyue sedang bersembunyi di gubuk kayu. Matanya yang besar berputar-putar hitam legam, lalu keluar sambil berseru: "Kakek buyut, kenapa Anda datang?"
"Tentu saja mencari dirimu."
“Saudara Ji Hong mengunjungi Tai Xuan Men kami, mengapa tidak memberi kabar?” Seorang tetua tertinggi Tai Xuan Men berkomunikasi dari langit jauh.
“Memasuki secara mendadak, mohon maaf kepada rekan dao.” Orang tua dari Keluarga Ji, Ji Hong, menangkupkan tangan ke langit jauh.
Ji Hong melayang ke angkasa, terbang menuju langit jauh untuk bertemu teman lama.
Di Gunung Zhuo, Ye Fan merasa gelisah, hendak kabur. Namun jika pergi begitu saja, ia merasa bersalah kepada Li Ruoyu.
Tiba-tiba, Ji Ziyue seolah memiliki indra keenam, terbang mendekat dengan gerakan lembut dan menghalangi jalannya: “Bocah kecil, kau ingin kabur ya?”
“Tidak ada hal seperti itu. Aku cuma jalan santai saja. Kau terlalu sensitif.” Ye Fan langsung membantah.
“Pasti ada banyak rahasia dalam dirimu, kalau tidak mengapa kau gelisah seperti ini...” Ji Ziyue mengelilinginya satu putaran, lalu memiringkan kepala: “Nanti ikut aku ke Keluarga Ji.”
“Bunuh aku pun takkan pergi!” Ini ucapan hati Ye Fan, namun di wajahnya tetap tersenyum, "Justru kuharapkan. Jika bisa menikah masuk ke Keluarga Ji, tentu lebih baik lagi."
“Bocah kecil begini, ngerti apa...” Ji Ziyue tertawa ringan, "Aku punya sepupu perempuan, baru sembilan tahun, cocok denganmu."
“Aku tak butuh anak perempuan lagi...”
“Kau bergumam tak karuan apa?!” Ji Ziyue melototi nya.
Akhirnya, sesepuh Keluarga Ji, Ji Hong kembali ke Gunung Zhuo. Ia memanggil Ji Ziyue, "Aku ada urusan mendesak harus pergi. Jangan sembarangan pergi, tinggallah dulu di Tai Xuan Men. Situasi di luar agak rumit."
Setelah mengucapkan ini, Ji Hong segera pergi tergesa-gesa.
Hasil ini paling memuaskan bagi Ye Fan. Kini ia punya cukup waktu untuk mempersiapkan kepergian.
Tak lama kemudian, Pemimpin Agung Tai Xuan Men dan para sesepuh terbang meninggalkan 108 puncak utama, menerjang ke arah jauh.
“Apa yang terjadi?” Di dalam Tai Xuan Men, banyak murid berbisik-bisik. Pemimpin Agung dan Tetua Tertinggi dikerahkan sekaligus - hal yang belum terjadi selama bertahun-tahun.
Hingga satu hari kemudian, kabar beredar: Seorang pria tua gila muncul di wilayah Negeri Wei, diduga ahli legendaris dari 6.000 tahun lalu.
Berita ini mengguncang puluhan negara di sekitarnya. Keluarga Ji, Yao Guang Sheng Di, dan Tai Xuan Men mengerahkan penguasa kuat puncak untuk memburunya.
“Ternyata itu penguasa perkasa masa lalu! Dia masih hidup setelah 6.000 tahun, tetap eksis di dunia fana - benar-benar di luar akal sehat!”
“Bagaimana mungkin seseorang bisa hidup selama 6.000 tahun? Ini seperti buku sejarah hidup yang mengalami berbagai era kelam maupun terang - sungguh keajaiban.”
Di dalam Tai Xuan Men, perbincangan terus bergulir.
Mendengar kabar ini, Ye Fan terguncang. Seketika itu juga ia teringat pada pria tua gila - pasti dia!
6.000 tahun silam, Tanah Suci Tian Xuan yang sedang berada di puncak kejayaan, mengerahkan seluruh kekuatan sekte untuk menyerbu Zaman Purba Terlarang. Sejak itu mereka tak pernah kembali, terhapus dari muka bumi.
Pria tua gila menjadi satu-satunya yang bertahan. Banyak yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi 6.000 tahun lalu, serta bagaimana wujud sejati "Kegersangan" di dasar jurang tak bertepi itu.
6.000 tahun lalu, kemampuan bela diri pria tua gila sudah menggemparkan langit dan bumi, nyaris tak tertandingi di Donghuang. Tokoh perkasa seperti dia yang masih hidup setelah 6.000 tahun dan tak mati-mati, membuat semua orang ingin tahu tingkat kultivasinya sekarang, seberapa jauh dari Xian, serta ingin mendengar wejangannya.
Terutama kekuatan besar seperti Keluarga Ji dan Yao Guang Sheng Di. Para Tetua Tertinggi mereka tak rela melewatkan kesempatan berdialog dengan sosok legendaris ini. Keberadaan hidupnya yang setara dengan fosil hidup, bagi para orang penting zaman ini lebih menarik daripada beberapa kitab kuno Donghuang.
Di hari ketiga, kabar baru kembali tersiar.
"Gila, penguasa perkasa itu benar-benar gila, tak ada yang bisa diajak bicara, tertawa sambil menangis, mustahil berkomunikasi."
"Mengerikan sekali, banyak senior terkemuka terhempas hanya dengan kibasan lengannya. 6.000 tahun lalu kekuatannya sudah mengguncang langit-bumi, kini sama sekali tak terukur."
"Menghilang! Hanya beberapa langkah saja, seluruh pegunungan dan lembah sudah tertinggal di belakang, langsung keluar dari wilayah Wei. Tak satu pun bisa mengikuti langkahnya, terbang ke langit atau menyelam ke bumi pun tak bisa melihat punggungnya."
Saat ini, Ji Ziyue menghadang Ye Fan, tak membiarkannya pergi: "Teknik langkahmu itu, apa belajar dari orang tua gila itu?"
"Kau bicara ngawur! Aku sama sekali tak paham!" Ye Fan mustahil mengaku.
"Pasti ada hubungannya! Catatan kuno keluarga kami merinci, itu teknik langkah yang jauh melampaui pemampatan jarak, tak ada duanya di dunia. Hanya si orang tua gila itu yang bisa."
Ye Fan semakin merasa, gadis kecil ini terlalu licik. Rahasianya hampir semuanya terkuak. Sedikit saja lengah, keanehan langsung terdeteksi oleh kewaspadaannya.
"'Senior, apakah sebenarnya di dunia fana ini ada dewa?'" Ye Fan tiba di puncak gunung, bertanya kepada Li Ruoyu.
"'Umat manusia terus bertanya. Ada atau tidaknya tak penting. Selama kita berpegang teguh pada keyakinan bahwa Jalan Xian bisa ditempuh, terus maju pantang mundur saja.'"
"'Tingkat apa sebenarnya yang dicapai si orang gila itu? Secara logika, hidup 6.000 tahun adalah keajaiban. Tidak masuk akal jika belum jadi dewa. Divine Body Donghuang pun mungkin tak sanggup berumur panjang seperti itu.'"
"'Tak menjadi dewa, maka jadi iblis. Mungkin seperti itulah keberadaannya.'" Li Ruoyu juga menghela nafas.
Di dalam Tai Xuan Men, selain 108 puncak utama, terdapat tak terhitung puncak sekunder. Tidak semua pegunungan dipenuhi qi dewa. Beberapa wilayah terlihat sepi, persis seperti kondisi Gunung Zhuo.
Ye Fan selama beberapa hari ini terus mempersiapkan kepergiannya, berkeliling di sekitar Tai Xuan Men, berusaha mati-matian untuk mencari tahu syarat apa saja yang dibutuhkan untuk membuka domain dan mendapatkan izin lepas dari sekte.
Mentari senja menyirami langit barat dengan cahaya kemerahan, dia tiba di sebuah bukit terpencil yang dipenuhi semak belukar dan tumbuhan merambat kering.
Tiba-tiba tubuhnya membeku. Di atas batu pualam besar yang menghadap ke barat di puncak bukit itu, tergeletak seorang kakek berambut putih.
Pakaiannya yang compang-camping terlihat sangat kuno, tidak seperti busana di era ini. Bibirnya komat-kamit mengucapkan sesuatu, mata keruhnya mengalirkan dua butir air mata.
Orang gila! Ternyata pria tua gila itu!
Ye Fan terkaget-kaget. Bagaimana mungkin dia bertemu orang ini di dalam Tai Xuan Men? Bukankah dia sudah melangkah keluar dari Wei Jing beberapa hari lalu?
