Pengejaran Keluarga Ji terhadap Ye Fan bermula dari Seni Ruang Hampa, namun keikutsertaan Putri Yao Guang dan Hua Yunfei dalam pengejaran ini jelas bukan pertanda baik.
Tak lama kemudian, dia juga mendeteksi murid terbaik Sekte Xiaoyao, Li Youyou, yang mengikutinya bak asap maya.
Pada saat yang bersamaan, dia kembali melihat belasan siluet samar yang familiar, semuanya merupakan talenta muda berbakat yang pernah dilihatnya di Tai Xuan sebelumnya. Selain itu, muncul lebih banyak sosok asing yang belum pernah dijumpai, mengejar dari berbagai penjuru.
Saat ini masalah semakin membesar. Keluarga Ji ingin merebut kembali Seni Ruang Hampa, sementara kekuatan lain menyimpan niat jahat dengan berusaha ikut campur untuk memperoleh keuntungan.
Ye Fan merasakan ketidakpastian di jalan depan, nasib hidup-matinya sulit diprediksi. Sangat sulit melepaskan diri dari cengkeraman mereka.
"Adik Ye, ikutlah denganku. Di wilayah ini, hanya Yao Guang Sheng Di yang bisa menjamin keselamatanmu." Putri Yao Guang kembali berkomunikasi melalui telepati, suaranya lembut namun mengandung nuansa bujuk rayu.
Ye Fan hampir tergoda untuk bertindak nekat: memasuki Yao Guang Sheng Di dan mengumumkan Seni Ruang Hampa demi memicu konflik antar dua kekuatan besar. Tapi tindakan itu jelas bagai ngengat terbang ke api.
Dalam kondisi genting ini, semua pihak menganggapnya bagai daging biksu Tang yang bisa diperebutkan.
Saat dia sedang terdistraksi, Putri Yao Guang menginjakkan kaki yang memancarkan cahaya, langkah demi langkah mengeluarkan teratai emas, bagaikan dedaunan willow di angin lembut, menggoyangkan postur dewinya, dan dalam sekejap menyusul.
Ye Fan membuka matanya lebar-lebar, mengerahkan seluruh tenaga untuk meningkatkan kecepatan. Santa wanita dengan kecantikan yang mampu membuat "ikan tenggelam dan burung jatuh" ini benar-benar luar biasa, hampir saja melampauinya.
Tertawa ringan bagaikan nada surgawi terdengar. Putri Yao Guang mengulurkan lengannya yang seperti giok, jari-jari rampingnya bagai tunas bambu, seolah memiliki daya magis aneh yang menjulur dari kejauhan menyapu punggung Ye Fan.
Meski terpisah ratusan meter, Ye Fan merasa seolah hembusan wangi telah menyentuhnya, tangan itu hampir menempel di tulang punggungnya, seakan sudah merasakan kelembutannya.
Keringat dingin mengucur deras, dia berteriak: "Putri Yao Guang, berapa usiamu?"
Semua orang terdiam sejenak, bingung. Ekspresi Putri Yao Guang terlihat sedikit terkejut sebelum akhirnya tertawa ringan: "Si licik kecil."
Ye Fan melakukan ini hanya memiliki satu tujuan, yaitu mengalihkan perhatiannya dan menghindari bahaya tadi. Tangan mulia yang lembut itu berhasil dilepaskan, dia terus meningkatkan kecepatan.
Jubah biru berkibar, Hua Yunfei juga menyusul, berkomunikasi melalui telepati: "Adik seperguruan Ye, sebagai murid Gunung Zhuo, kita sama-sama berasal dari Tai Xuan. Ikutlah aku kembali ke sekte."
Awan dan kabut melayang, Li Youyou dari Sekte Xiaoyao juga menyusul dari belakang, tak kunjung tertinggal.
"Pencuri kecil Ye, hari ini siapa yang bisa menyelamatkanmu?!" Wajah Ji Hui pucat, terus memperpendek jarak dan mendekat dengan cepat.
Masuk ke tangan siapapun lebih baik daripada jatuh ke tangan nenek tua ini. Jika tidak, Ye Fan bahkan tidak bisa mati dengan mudah. Sebelum merasakan semua siksaan dunia, mungkin dia takkan bisa menutup matanya.
"Hehehe... Xiao Yezi jangan kabur, Kakak tidak akan melukaimu." Ji Biyue tertawa manis, petir lima warna di bawah kakinya terus berkilauan, tiba-tiba mendekat dalam jarak yang signifikan.
Ye Fan merasa merinding di dalam hati. Beberapa penguasa muda yang mengejarnya telah mencapai wilayah kultivasi ketiga, kemampuan mereka sama sekali tidak kalah dengan para ahli terhormat.
Saat menoleh ke belakang, selain beberapa ahli terhormat dari Keluarga Ji, yang tersisa adalah para pahlawan muda: Hua Yunfei, Li Youyou, Ji Biyue, Putri Yao Guang...
Hingga saat ini total ada hampir dua puluh cultivator yang masih mengejar, sama sekali tidak bisa dielakkan. Separuh di antaranya pernah ia temui, sisanya adalah wajah-wajah asing.
"Adik kecil, biar kakak yang merawatmu..." Ji Biyue memancarkan aura memikat dengan tubuh seksi yang bergelombang. Bulan hijau di atas kepalanya tiba-tiba terbang, menyambar ke arah Ye Fan.
"Gadis cantik, kita bisa berdiskusi secara privat. Di depan umum begini kurang pantas." Tiba-tiba Ye Fan menggigil kedinginan. Pola langkah di bawah kakinya semakin aneh, setiap jejak meninggalkan esensi Jalan (Tao) yang berputar-putar. Setelah beberapa langkah, akhirnya ia berhasil melepaskan diri dari bulan hijau itu.
Negara Jin memiliki reputasi tertentu di wilayah selatan. Alasan cultivator mengetahui keberadaannya sepenuhnya karena adanya Domain Api di dalam wilayah yurisdiksinya.
Orang-orang tidak tahu mengapa Domain Api tidak pernah padam. Sejak Zaman Purba hingga saat ini, tidak ada yang tahu berapa era yang telah terbakar. Sulit untuk menjelaskan rentang zaman yang telah dilaluinya.
Di permukaan tidak ada tumbuhan, di bawah tanah tidak ada lahar. Sama sekali tidak ada materi pendukung pembakaran. Hanya kobaran api yang entah mengapa terus menyala tanpa bisa dipadamkan.
Domain Api sama sekali tidak berani didekati cultivator biasa. Namun cultivator tingkat tinggi pasti akan memilih tempat ini sebagai prioritas saat merakit senjata spiritual. Api di sini memiliki kekuatan misterius yang bisa membantu "perangkat" berbentuk, menanamkan "Jalan" dan "pihak yang benar".
Tentu saja Domain Api bukan tempat yang tenang. Saat kondisinya damai masih bisa ditoleransi, tapi ketika api melayang tinggi menyapu langit, situasi akan sangat berbahaya hingga cultivator legendaris pun harus mundur.
Tentang tempat ini, banyak catatan tertulis. Dalam dokumen sejarah paling kuno, bahkan ada yang menyebutkan "Xian" dan Menara Kegersangan. Namun hanya beberapa baris samar dengan penjelasan tidak jelas.
Ye Fan telah menjauh tiga ribu li dari Pegunungan Qixia. Dari bagian tengah Negara Jin, dia sampai di ujung barat. Melihat area merah menyala di depan, saat mendekat baru menyadari wilayah seluas ratus li yang dipenuhi kobaran api menghalangi jalannya.
"Pencuri kecil Ye, tanpa jalan ke langit atau pintu ke bumi! Ke mana lagi kau bisa lari?!" Ji Hui berdiri seperti air membeku, mata memancarkan aura pembunuhan. Berdiri di belakang garis pertahanan, tidak lagi terburu-buru mengejar.
Yang lain juga berhenti. Memblokir tiga pihak, mengelilinginya di depan area api. Menghentikan gerakan, tidak melanjutkan serangan.
Awalnya Ye Fan ingin menerobos dari ketinggian ekstrem, tapi melihat reaksi mereka, hatinya berdesir. Tidak gegabah bertindak.
"Nenek tua bangka! Apa yang bisa kau lakukan padaku? Ini cuma kobaran api! Kau pikir bisa menghalangiku?" Ye Fan berdiri di tempat, memperhatikan respons mereka.
"Bodoh tak kenal takut, bahkan domain api pun tak dihiraukan. Haruskah kukatakan kau tak tahu langit tinggi bumi rendah, atau memang wawasanmu sempit?"
Melihat sikapnya, Ye Fan langsung menyadari bahwa area ini tidak ramah dan tak boleh dimasuki sembarangan.
"Adik Ye jangan ragu, ikutlah denganku. Yao Guang akan fokus melatihmu..." Putri Yao Guang berkomunikasi diam-diam melalui telepati, melukiskan prospek indah dengan bujukan halus.
Ji Hui sendiri maju perlahan mendekat, diikuti beberapa ahli terhormat di belakang. Kini mustahil memberi Ye Fan peluang lagi.
Di depan, kobaran api menari-nari dengan suhu yang menyala-nyala, membakar daratan. Area pinggiran terpanggang kering, retakan tanah menganga di mana-mana.
Ye Fan mengatupkan gigi memutuskan mengambil risiko. Perlahan ia mundur memasuki domain api, karena tak ada lagi jalan keluar.
“Xiao Yezi, tak perlu bersikap keras kepala seperti ini...” Ji Biyue tersenyum tipis, telanjang kaki menginjak petir lima warna, mengikuti dengan gerakan anggun.
“Swoosh!”
Ye Fan menerobos masuk ke domain api, panas menyengat menyambar wajah. Kobaran api membakar sekelilingnya. Dengan kilatan magis membalut tubuhnya, ia berlari cepat sambil berencana menerobos keluar dari posisi lain.
“Usaha sia-sia. Jika kau tidak mati hari ini, bagaimana kami bisa tenang.” Ji Hui maju, menyelami lautan api, mengikuti seperti hantu ke dalam.
Saat ini, sekitar belasan orang telah mengejarnya. Yang lain ragu sejenak sebelum akhirnya mengikuti beberapa ahli terhormat masuk ke dalam.
Pengejar membentuk tiga arah hadangan, hanya menyisakan satu jalan yang memaksa Ye Fan bergerak lebih dalam ke jantung domain api.
Dalam sekejap mata, Ye Fan telah menjelajah 7-8 li ke dalam. Warna api berubah drastis dari merah darah menjadi biru muda. Suhu semakin menyala-nyala, meski dengan perlindungan tubuh supernatural tetap terasa panas yang menusuk.
“Kalian yang di belakang, apa kalian semua ingin jadi dendeng panggang? Terus mengejar begini, meski bisa melihatku jadi abu, kalian sendiri juga takkan bisa kabur.” Ye Fan berteriak ke arah belakang.
“Adik Kecil, Kakak tak tega melihatmu dipanggang. Cepat kembali, aku diam-diam akan membuka jalan untukmu. Aku tidak sekejam Nenek Ji Hui, takkan membunuhmu.” Ji Biyue berkomunikasi diam-diam lewat telepati, tatapannya memancarkan pesona magis.
Setelah berlari beberapa kilometer lagi, warna api berubah dari biru muda menjadi putih susu, mengalir seperti cairan susu yang kabur. Ye Fan merasakan tenggorokannya kering, jika terus begini benar-benar akan matang.
Di area ini, medan mulai tidak rata. Banyak batu raksasa bermunculan membentuk hutan batu yang luas. Ini memberinya sedikit kemudahan untuk melarikan diri, bisa sesekali menyembunyikan postur tubuh.
“Jangan terus maju, area api ini adalah tempat merakit senjata spiritual para penguasa kuat. Semakin ke dalam semakin berbahaya, kau mungkin akan dibakar menjadi abu.” Hua Yunfei berkomunikasi melalui telepati.
Ye Fan tidak peduli, terus menerjang ke depan. Setelah berlari beberapa kilometer, api warna keempat muncul dengan kilau gelap berkilauan seperti api neraka, hitam menakutkan yang menyala tanpa suara.
Di depan, Hutan Batu menjadi lebih rapat. Anehnya, meski suhu ini cukup untuk melelehkan batu karang, formasi batunya tidak terbakar habis.
Begitu Ye Fan menginjakkan kaki ke kobaran api hitam, kulitnya langsung terkoyak dan dagingnya terbuka. Api neraka ini sangat mengerikan, membuat jantungnya berdebar-debar.
Andai tubuh fisiknya tidak sekuat ini, mungkin saat ini dia sudah dalam bahaya. Meski begitu, seluruh tubuhnya terasa terbakar perih.
Di belakang, Ji Hui dan yang lain mulai ragu. Li Youyou dan kawan-kawan meski tubuh fisiknya tidak sekuat Ye Fan, tapi kekuatan spiritual mereka sangat dalam, sepenuhnya mengandalkan kemampuan bela diri mereka sendiri untuk melawan.
"Swoosh!"
Putri Yao Guang menerobos masuk ke dalam api neraka, kulitnya bercahaya kristalin dengan kilatan-kilatan cahaya. Setiap langkahnya menumbuhkan teratai emas, gerakan tubuhnya yang indah tak tertandingi. Teratai emas mekar di bawah kakinya, seluruh sosoknya bergoyang gemulai dengan pesona mematikan.
"Adik Ye, jangan keras kepala lagi. Kini kau sudah tak punya jalan keluar. Ikutlah aku, Yao Guang adalah satu-satunya pilihanmu."
Putri Yao Guang berkulit sehalus giok. Gaun putihnya kontras mencolok di tengah kobaran api hitam. Pada permukaan tubuhnya yang bercahaya, aura magis berputar-putar. Ia tersenyum ringan: "Kau takkan bisa kabur. Ahli senior sekalipun yang datang ke sini pasti akan mengernyitkan dahi."
"Putri Yao Guang boleh menikah?" Ye Fan menggoda, "Kalau bisa jadi menantu lelaki Yao Guang, aku mau ikut kau."
"Kalau kau bisa mengalahkan Santo, bukan tidak mungkin." Putri Yao Guang tertawa ringan tanpa tanda kemarahan, pesona surgawinya tak ternoda. Senyum menggoda mengembang di wajah porselennya: "Dengan konstitusi fisikmu, takkah kau yakin bisa membangkitkan kembali kejayaan? Cepatlah ikut aku."
Ye Fan berlari kencang di Hutan Batu, sementara Putri Yao Guang menginjak teratai emas dan mengikuti dengan cepat. Gerakannya lembut bagai hembusan angin musim semi, lentur bak dahan willow yang meliuk, begitu mempesona hingga menyerupai bidadari Yao Chi yang sedang menari.
Di belakang, rombongan orang ragu sejenak sebelum akhirnya menerobos kobaran api neraka hitam, mengejar Ye Fan.
Menurut catatan, terdapat sembilan lapis api di tempat ini. Hingga lapis keempat saja sudah sangat berbahaya. Meski tak ingin mengambil risiko lebih jauh, mereka terpaksa terus mengejar karena khawatir Ye Fan akan berhasil lolos.
Di depan, nyala api emas berkedip-kedip membuat Ye Fan merasakan bulu kuduknya berdiri. Api hitam saja sudah nyaris tak tertahankan baginya. Jika masuk ke lapis kelima, ia khawatir tubuhnya akan hangus menjadi abu.
"Tubuh Suci Zaman Purba pun mungkin takkan sanggup menahan ini!" Gumam Ye Fan. Ternyata benar, bahkan Putri Yao Guang sekalipun tak berani menyentuh api emas. Dengan hati-hati ia menghindari zona itu, mengejar sambil mengitari tepi area berbahaya.
“Adik Ye, kau tak punya kesempatan lagi. Jika tak ikut aku, mungkin benar-benar akan berubah menjadi abu.” Putri Yao Guang tersenyum manis, mengulurkan tangan mulia nan ramping ke arahnya.
“Putri Yao Guang, lain kali aku akan datang melamar. Silakan kau pulang.” Ye Fan mengatupkan gigi, masuk ke kobaran api emas.
Di detik ini, ia merasakan tubuh fisik suci pun tak mampu bertahan. Kulitnya mulai retak-retak berbahaya, seolah hendak terbakar. Ia merasa akan segera berubah menjadi abu.
Kekuatan mengerikan pun tak bisa menahan, tubuh legenda juga tak sanggup bertahan!
Ye Fan panik, segera mengeluarkan Botol Giok Jing dan menuangkan isinya ke mulut. Mata air suci masuk ke tubuhnya, perasaan mengerikan akan berubah menjadi abu akhirnya berkurang.
Namun keadaannya tetap genting. Mata air suci terbatas, tak bisa bertahan lama. Tubuh fisiknya sulit menopang, cepat atau lambat akan terbakar dan berubah menjadi abu beterbangan.
Di luar, semua orang memperlihatkan ekspresi di luar akal sehat. Tak menyangka Ye Fan belum meleleh, masih bisa bertahan.
Semua orang menopang diri dengan kemampuan bela diri yang sangat erat. Mereka telah menyadari bahwa Ye Fan mengandalkan tubuh fisik kuatnya untuk bertahan, hal ini benar-benar membuat mereka kaget.
Ji Hui dan beberapa sesepuh Keluarga Ji berkumpul, membuat keputusan. Dengan senyum sinis, mereka melangkah maju dan bersama-sama memanggil sehelai daun giok, menghantam Ye Fan yang sedang dikepung kobaran api emas.
Saat ini, Ye Fan merasa panas tak tertahankan seolah akan remuk tak berbentuk selamanya. Gerakannya sangat lambat, meski berhasil menghindar, daun giok itu tetap berhasil mengoyak ruang hampa di sekitarnya.
Dengan suara "swoosh", Ye Fan menghilang ke dalam ruang hampa.
Putri Yao Guang memperlihatkan ekspresi terkejut, "Perangkat yang terukir dengan Seni Ruang Hampa!"
"Benar!" Ji Hui menganggukkan kepala, "Sayang, teknik ini hanya bisa bergerak satu arah. Jika tidak, kita pasti bisa menangkapnya."
Sesepuh Ji lainnya mengusap janggutnya, "Dia akan berpindah beberapa kilometer dan terjatuh ke Domain Api Keenam. Bahkan kita yang masuk ke sana pun akan menjadi abu. Dia sudah pasti mati."
“Domain api neraka keenam, disebut kabut ungu datang dari timur. Orang penting biasanya merakit senjata spiritual di sana. Sepertinya tidak ada harapan baginya untuk bertahan hidup.” Ji Biyue berkata demikian.
“Mari pergi. Di domain api hitam keempat ini, kami pun sulit bertahan lama.” Ji Hui memimpin rombongan keluar.
“Sayang, sungguh disayangkan.” Yang lain menggelengkan kepala, lalu semua mundur dengan cepat.
“Menurutku dia tidak semudah itu mati...” Putri Yao Guang dengan wajah ayu nan sempurna memperlihatkan ekspresi misterius. Dia berdiam lama di pinggiran kobaran api emas, baru mundur setelah tak ada aktivitas terdengar dari dalam, bergumam: “Sia-sia saja.”
Hua Yunfei menunggu dengan tenang beberapa saat, mendengarkan seksama. Suasana di dalam domain api tetap hening. Setelah itu barulah dia berbalik pergi.
Dalam sekejap, domain api neraka keempat kembali sunyi senyap.
Ji Hui segera memberi perintah begitu tiba di luar zona api, mempersiapkan pemindahan cultivator Keluarga Ji untuk berjaga di tempat ini. Dia tak ingin ada insiden apapun terjadi, bahkan ingin memanggil orang penting dalam keluarga untuk menjelajah lebih dalam ke zona api keenam guna melakukan investigasi.
Zona api keenam bernama "Kabut Ungu Datang dari Timur". Kobaran api di sini tidak seperti nyala biasa, melainkan lebih mirip kabut ungu yang berputar-putar dalam kesamaran.
Daun Giok Hijau adalah sebuah artefak terlarang. Dengan menembus ruang hampa, seni Ruang Hampa yang utuh terwujud, menembus jarak beberapa kilometer melewati zona kobaran api emas, dan akan segera menerobos masuk ke kobaran api ungu.
Ye Fan langsung menyadari rencana besar yang mengkhawatirkan saat menembus ruang hampa!
Dia memanggil Jaring Langit Besar untuk melindungi tubuhnya, lalu menggenggam Botol Giok Jing siap menuangkan isinya ke tubuh kapan saja.
Tempat perakitan senjata spiritual oleh orang penting sama sekali bukan wilayah yang bisa dijamah cultivator levelnya untuk bertahan hidup!
Ruang hampa terbuka, refleks kilat hanya sehelai kabut ungu yang masuk, namun Ye Fan tetap merasakan seluruh tubuhnya seperti hendak remuk, sekaligus menyadari harta karun ibu segala makhluk menjadi aktif.
