Tujuh hari pertama, seluruh tubuh Ye Fan memancarkan kilauan cahaya, vitalitasnya bagaikan lautan. Di dalam Roda Lautan, fenomena aneh bermunculan sambil mengeluarkan berbagai suara.
Setelah berlangsung selama tujuh hari, cahaya tersebut perlahan memudar. Seluruh gua pertapaan tampak redup. Permukaan tubuh Ye Fan tak lagi berkilau, layaknya kayu kering dengan energi kehidupan yang terpendam dalam.
Hari kedelapan, otot-ototnya mengerut. Dibandingkan dengan kilau kristal sebelumnya, kini tampak seperti kain lapuk.
Hari kesembilan, organ-organ dalamnya berhenti berfungsi. Berbeda dengan vitalitas kuat di masa lalu, kondisi saat ini benar-benar tak bernyawa.
Hari kesepuluh, tulang-tulangnya tampak kelabu, tak lagi putih pucat bersih, bagai hendak membusuk, takkan bertahan lama.
Inilah transformasi tingkat tepi.
Mencapai tepi, daging dan darah cultivator, organ dalam serta tulang akan mati rasa, kemudian mengalami kelahiran baru yang berbeda, berganti darah dan mengubah tulang sembilan kali secara berturut-turut untuk menyelesaikan transformasi.
Namun jelas situasi Ye Fan berbeda, ia melangkah bertahap, bukan memulai transformasi setelah mencapai puncak tertinggi tepi.
Sembilan transformasinya dilakukan terpisah, saat ini baru transformasi pertama, tanpa melakukan penghancuran dan kelahiran baru secara berkelanjutan.
Seluruh tubuh Ye Fan bagai hendak kembali menjadi debu dan tanah, hampir hancur lebur, vitalitasnya seperti mencapai ujung.
Barulah pada hari kesebelas, ia bagai tumbuhan yang melewati musim dingin, kembali memancarkan vitalitas, menyemburkan energi kehidupan yang menjulang ke langit.
Di dalam gua pertapaan, kilatan cahaya bersinar terang, energi kehidupan menyebar di mana-mana. Darah murni dalam tubuh Ye Fan terlahir kembali, mengalir deras seperti sungai besar, suaranya begitu nyaring hingga bisa terdengar dari kejauhan.
Detak jantungnya bergemuruh kuat bagai genderang yang dipukul, berdentum-dentum nyaring. Bagi orang biasa yang menyaksikan, pasti terkejut. Organ-organ dalamnya bergetar serempak menciptakan melodi metalik. Tulang-tulangnya terus berbunyi, warna kusamnya menghilang menjadi putih pucat seperti giok, setiap batangnya transparan sambil terus bergetar.
Luka-luka tersembunyi sebelumnya, baik di kulit, organ dalam, maupun tulang yang memang sudah diperbaiki, kini melalui proses penyucian kembali lewat pertumbuhan baru kulit ini.
Seluruh tubuhnya tak ternoda dan suci, kehidupan baru ini bertahan beberapa hari hingga Ye Fan akhirnya siuman sepenuhnya dengan kekuatan mengerikan yang bergelora dalam dirinya.
Kali ini tidak bisa disebut transformasi total, namun konstitusi fisiknya mengalami peningkatan signifikan dengan tubuh yang jauh lebih perkasa.
"Masih ada delapan kesempatan transformasi berulang. Jika terus bertahan sampai akhir, efek bertumpuk ini seharusnya bisa menyamai satu kali perubahan total layaknya pergantian kulit dan tulang."
Dua kali memakan Buah Suci, satu kali melatih tubuh dengan darah murni dari Jantung Suci Kaisar Siluman - total sudah mengalami tiga kali transformasi total. Ia merasa sembilan transformasi di tepi ini jika digabungkan, mungkin setara dengan satu kali transformasi total.
Ye Fan baru menyadari bahwa total sumber energi yang telah dileburnya mencapai sembilan jin, membuatnya terkejut bukan main. Konsumsi sebesar ini jauh melampaui perkiraannya. Semula ia mengira sumber sebanyak itu sudah cukup membuatnya mencapai tingkat paripurna di tepi dan memasuki wilayah kultivasi rahasia Istana Dao.
"Kalau dihitung begini, puluhan jin sumber pun tidak akan cukup mendukung sembilan transformasiku. Masih perlu mencari sumber lagi."
Besarnya konsumsi sumber justru membuktikan transformasi yang dilakukan benar-benar tuntas, peningkatan konstitusi fisik juga signifikan. Tapi tetap saja ini sangat mengejutkan, jauh melampaui cultivator biasa.
"Ini adalah pemborosan yang sangat mewah..." Ia menghela nafas. Jika tidak datang ke wilayah utara, mungkin akan sangat sulit menyelesaikan masalah ini.
Dalam hari-hari berikutnya, Ye Fan bertapa dan berlatih keras tanpa keluar. Botol Giok Jing miliknya penuh dengan makanan dan air, tak perlu khawatir.
Waktu berlalu cepat, dalam sekelip mata dua bulan telah lewat. Ye Fan mengalami enam kali transformasi, menghabiskan semua sumber daya.
Enam transformasi beruntun membuatnya semakin kuat, sementara Roda Lautan juga mengalami perubahan.
Di dalam gua pertapaan, Ye Fan duduk tak bergerak. Kilatan listrik melilit tubuhnya, teratai biru muda menyertainya, langit jernih terpampang di atasnya, duduk di tengah lautan emas.
Ini bukan fenomena aneh sejati, hanya evolusi lebih lanjut dari Roda Lautan yang berhasil menembus batas tubuh daging, muncul secara nyata.
Teratai biru muda itu bagai Jalan melahirkan Yang Esa, tetap hanya tiga helai daun. Seolah Tiga melahirkan segalanya, gerakan lembutnya menyelimuti kabut kekacauan, membungkus Ye Fan.
Langit jernih itu sebersih permata, di bawahnya naga listrik berenang-renang. Kilatan petir yang tak terhitung jumlahnya menyala, bagai petir tribulasi pembelah langit dan bumi yang terwujud di sini.
Lautan emas naik turun, namun Ye Fan bagaikan batu karang, tak bergerak sedikit pun, membiarkan pasang surut ombak bergelombang di sekelilingnya.
Ini merupakan pemandangan misterius. Awalnya gemuruh ombak dan kilat memekakkan telinga, namun kemudian segala sesuatu tenang, menjelma menjadi lukisan harmonis nan damai.
Bukan fenomena mistis, tapi setara dengannya, membelit tubuhnya seolah ia berdiri di alam Langit-Bumi yang ajaib.
Pada detik ini, Ye Fan tanpa riak gelombang, menyatu dengan pulsasi alam semesta, ketenangannya menyimpan kekuatan misterius nan agung.
Setelah waktu yang cukup lama, barulah ia membuka mata lebar-lebar. Teratai biru, langit jernih, petir, lautan emas—semua menyusut ke dalam diri dan menghilang.
Situasi yang dihadapi Ye Fan saat ini memaksanya mencari Sumber. Tubuh fisiknya bagaikan lubang tanpa dasar, seberapa pun Sumber takkan mencukupi.
Hingga kini, ia sangat mengagumi murid-murid Tanah Suci. Memiliki kitab kuno terkuat, harta langit tak terhingga, cukup dengan berlatih keras.
Sedangkan dia, tidak hanya harus mencari cara untuk mendapatkan metode kultivasi, tetapi juga harus menggali tambang sendiri mencari keping sumber. Demi sebuah seni rahasia, diburu sampai ke wilayah utara, sembilan mati satu hidup.
"Braak..."
Ye Fan menggunakan halaman emas untuk menebas daratan, mencari urat sumber, hampir membalik seluruh wilayah ini. Di mana-mana terdapat retakan besar, di mana-mana puing batu yang hancur.
Baru pada hari keempat, dia akhirnya menemukan urat batu - jenis batuan yang menyelubungi sumber. Tapi setelah ditambang sepenuhnya, dia sangat kecewa. Total hanya terkumpul kurang dari setengah jin sumber, benar-benar terlalu sedikit.
Setelah setengah bulan, Ye Fan total mendapatkan lebih dari satu jin sumber. Ini membuatnya akhirnya memahami: zona sumber yang dikuasai tanah suci adalah wilayah terbaik. Relatifnya, daerah lain sangat tandus.
Terus seperti ini bukan solusi. Harus mencari cara lain.
Ketika Ye Fan kembali ke kediamannya...gua pertapaan batu, tiba-tiba menemukan satu regu pasukan yang terdiri dari belasan orang. Di tengah mereka terdapat seorang orang tua, sementara sisanya adalah pria berusia sekitar 30 tahun yang energik. Mereka sedang mengelilingi gunung batu itu sambil mengamati.
"Ah, Chen Dahu Zi terlalu keterlaluan! Jika kita tidak bisa menyerahkan 5 jin sumber, dia akan menghancurkan seluruh penduduk desa kita."
"Tidak ada solusi. Orang terkuat di permukiman kita baru mencapai tingkat Mata Air Kehidupan. Bagaimana mungkin kita melawan sekelompok bajak laut kuat itu?"
"Mendekati batas waktu. Jika tidak menemukan sumber segera, desa kita benar-benar dalam bahaya."
"Kakek Zhang, setelah mengelilingi gunung batu ini, apakah benar ada sumber di sini?" tanya seorang pemuda berwajah jujur.
"Di dalam gunung batu ini pasti ada sumber, bahkan mungkin kandungan yang kaya. Sayangnya gunung setinggi 300 meter ini sulit ditambang dengan kemampuan kita." Kakek Zhang Wuye yang berambut putih itu menghela napas.
Ye Fan telah tinggal di tempat ini selama lebih dari dua bulan, namun tidak tahu bahwa ada sumber di sekitarnya. Pria tua itu berkeliling sekali putaran, lalu langsung memastikan keberadaannya, hal ini membuat hatinya berdesir.
"Ayo, kita cari tempat lain." Zhang Wuye menghela napas, berkata: "Setahun penuh menambang sumber, area yang bisa digali sudah habis. Sepertinya kita harus pergi lebih jauh, tidak tahu apakah masih sempat."
Belasan orang membalikkan kepala kuda mereka, melanjutkan perjalanan ke arah yang lebih jauh.
Tak lama kemudian Ye Fan terbang keluar, mendarat di puncak gunung batu ini. Ia memanggil Buku Emas, menebas dengan garang ke segala arah.
Tanah dan batu beterbangan, dalam sekejap ia telah memotong puncak gunung setinggi belasan meter. Tak disangka, terlihatlah urat sumber yang membentang.
Ia mulai menggali, mengeluarkan sekitar dua jin sumber. Di zona ini, ini benar-benar termasuk deposit yang kaya.
"Pria tua itu matanya bak kilat, prediksinya tepat sekali!" Ye Fan merasa terkejut.
Derap kaki kuda bergema, Zhang Wuye bersama belasan pemuda energik kembali. Mereka mendengar keributan di belakang, lalu memutuskan untuk balik lagi.
Melihat puncak gunung batu terpotong, seorang pemuda berusia 14-15 tahun berdiri di atasnya, semua orang terkejut.
“Saudara muda ini, bukan, Dewa kecil ini, orang tua seperti saya memberi salam.” Zhang Wuye yang berambut putih melompat turun dari kuda, memberikan penghormatan besar.
Pemuda-pemuda lainnya yang melihat kejadian ini juga turun dari kuda dan memberikan penghormatan.
“Tua-tua, Anda tidak perlu seperti ini.” Ye Fan menjawab dari atas.
Di antara belasan orang ini, seorang pria setengah dewasa berusia 17-18 tahun yang paling licik, melihat sikap Zhang Wuye, segera memahami sesuatu, buru-buru bersujud sambil berkata: “Dewa kecil selamatkan kami, tolong bantu kami, benar-benar tidak ada jalan hidup lagi.”
Orang-orang lainnya juga tersadar, berjubel berlutut sambil berkata: “Chen Da Huzi ingin membunuh seluruh warga desa kami, Dewa kecil selamatkan kami!”
Seorang pemuda bernama Er Lengzi bahkan membenturkan kepalanya dengan keras hingga berdarah, berkata: “Saudara selamatkan kami, kakak perempuanku diculik mereka, pasti nasibnya buruk. Sekarang demi Sumber, mereka akan membunuh seluruh desa kami lagi...” Ia menangis tersedu-sedu.
Zhang Wuye juga berlutut, kepala berubannya menyentuh tanah, menghela nafas: "Tolong selamatkan kami, Dewa Kecil. Kami benar-benar tak punya jalan hidup lagi. Mustahil mengumpulkan lima jin Yuan dalam waktu singkat. Si brengsek itu mengancam, jika tak cukup, mereka akan membunuh semua pria di desa kami dan menculik para perempuan."
Ye Fan sebenarnya tak ingin mencari masalah, tapi nalurinya tak tahan melihat kaum lemah ditindas. Mustahil baginya berpaling pergi dengan kejam.
"Sesepuh, silakan bangkit." Ia mendarat di daratan, membantu bangkit orang tua yang berdarah di dahinya, bertanya: "Kelompok macam apa mereka itu?"
"Gerombolan perampok tak bermoral. Mereka tak punya integritas Tiga Belas Perampok Besar, hanya memangsa yang lemah."
"Banyak gerombolan seperti itu, tapi jarang ada perusak nyawa sejahat mereka."
……
Para pemuda berkata-kata serentak, menjelaskan kronologi kejadian.
Gerombolan ini tak punya markas tetap. Mereka merampok Yuan di mana-mana, dengan mudah membunuh, memperkosa gadis-gadis, melakukan segala kejahatan.
"Menurut deskripsi mereka, di kelompok perampok ini terdapat cultivator tingkat Jembatan Dewa. Meskipun ada orang yang berlatih kultivasi di desa, tetap tidak bisa melawan."
Ye Fan berpikir, kelompok perampok yang merampok ke mana-mana ini pasti memiliki Sumber di tangan. Dia bisa menjadi perampok tunggal yang khusus merampok kelompok perampok ini.
"Sesepuh, saya bertanya, apakah banyak kelompok perampok seperti ini?"
"Banyak sekali, seperti belalang. Satu kelompok pergi, datang kelompok lain. Semua wilayah utara sama, sangat kacau." Kakek Zhang Wu menggelengkan kepala.
Ini juga alasan mengapa ada cultivator di sebuah desa. Tanpa kekuatan militer untuk menjaga, keadaan akan sangat berbahaya.
Mata Ye Fan berkilauan. Dia merasa masalah saat ini telah terselesaikan tuntas. Dia menganggukkan kepala duluan: "Kakek Zhang Wu, saya akan pulang bersama kalian."
"Terima kasih Dewa kecil." Mereka sangat gembira dan memberi penghormatan besar lagi.
"Tidak perlu seperti ini, kalian tidak harus melakukan ini." Ye Fan buru-buru menahan mereka.
Di perjalanan, Ye Fan bertanya pada Kakek Zhang Wu: "Mengapa Kakek bisa melihat ada Sumber di gunung batu?"
“Batu gunung itu beraura kokoh, puncaknya bersisik, di pinggang gunung seolah ada sulur batu melilit, selain itu...” Kakek Zhang menjelaskan panjang lebar, akhirnya berkata: “Segala tanda menunjukkan ini adalah batu sumber inti yang terkandung secara internal.”
Ye Fan tertegun, ternyata mencari sumber serumit ini. Menurut penjelasan orang tua itu, bahkan pergerakan matahari-bulan-bintang pun harus dipertimbangkan bersama perubahan warna permukaan tanah.
“Seribet ini...” Ye Fan tak menyangka.
“Ini cuma metode paling dasar saja.” Kakek Zhang menggeleng, “Mencari sumber memang ilmu yang sangat mendalam. Perlu mengamati kontur geografis, memahami aliran energi bawah tanah, kadang harus menghubungkannya dengan konstelasi langit...”
Ye Fan tak bisa tidak kagum, ternyata filosofi mencari sumber begitu luas dan mendalam.
“Apakah semua yang Anda katakan ini benar?”
“Tentu benar! Kakek Zhang adalah ahli pencari sumber paling termasyhur di zona kami.”
“Akurasi penilaian sumber Kakek Zhang jarang meleset.”
Kakek Zhang justru menggelengkan kepala, berkata: "Warisan leluhur, aku hanya menguasai sedikit pengetahuan dasar. Ilmu ini hampir punah sepenuhnya."
"Leluhur Kakek Zhang adalah Source Celestial Master, mampu menemukan aliran naga bumi sumber energi, membekukan Sumber Suci yang Tak Tertandingi agar tidak kabur." Er Lengzi di samping menjelaskan.
"Source Celestial Master... Sumber Suci yang Tak Tertandingi masih bisa kabur?" Ye Fan terkejut bukan main.
"Sumber Suci memiliki nyawa, terpelihara dalam aliran naga bumi sumber energi. Sekalipun umat manusia tak sengaja menemukannya, tetap sulit ditangkap." Seorang pria paruh baya menambahkan.
Kakek Zhang menggelengkan kepala, berkata: "Menurut ajaran leluhur kami, sebenarnya bukan Sumber Suci yang bernyawa, melainkan makhluk hidup yang tersegel di dalamnya masih bertahan."
"Apa?!" Ye Fan semakin terperanjat, seorang Orang Biasa namun memiliki pengetahuan mendalam tentang Sumber Suci.
"Berdasarkan dugaan nenek moyangku, makhluk-makhluk itu sangat kuat. Bahkan cultivator kuat masa kini mungkin bukan lawannya." Kakek Zhang Wu membicarakan masa lalu tanpa ragu, "Nenek moyangku pernah menyaksikan langsung seorang manusia purba keluar dari Sumber Suci. Dengan jeritan mengerikan, seluruh rangkaian bukit langsung runtuh."
Ye Fan merinding di dalam hati. Wilayah utara terlalu penuh misteri. Daratan ini menyimpan terlalu banyak 'masa lalu'. Meski kehidupan di permukaan telah punah, 'masa lalu' di bawah tanah belum berakhir, masih tersegel rapi.
"Seberapa dalam pengetahuan nenek moyangmu tentang 'makhluk purba'?" tanya Ye Fan.
"Tidak banyak." Kakek Zhang Wu menggelengkan kepala, "Menurut catatan leluhur, makhluk-makhluk misterius itu adalah keberadaan tabu di wilayah utara. Lebih baik tidak sering menyebutnya, agar tidak mendatangkan malapetaka."
"Nenek moyangmu adalah Master Sumber Langit. Identitasnya jelas luar biasa, sampai mengetahui rahasia semacam ini..."
“Gelar Master Sumber Langit di masa lalu wilayah utara yang begitu jauh, hanya segelintir orang yang mencapainya. Kini sosok seperti itu sudah tidak ada lagi.” Pria paruh baya di samping itu menghela napas penuh penyesalan.
“Ssst”
Ye Fan menarik napas tajam. Pengetahuannya tentang wilayah utara masih dangkal. Ternyata latar belakang Master Sumber Langit begitu luar biasa, mungkin bukan sekadar Orang Biasa.
“Di wilayah utara, ada tanah suci bernama Yao Chi yang pernah mengundang leluhur Kakek Zhang untuk bertamu.” Er Lengzi menyela.
“Apa?!” Ye Fan tertegun.
Dihadiahi undangan ke Tanah Suci Yao Chi? Jelas Master Sumber Langit adalah figur legendaris yang mampu mencari aliran naga bumi, menetapkan Sumber Suci—kekuatannya benar-benar di luar bayangan.
“Setelah itu, apakah orang-orang Yao Chi tidak pernah mengunjungi desa kalian lagi?” tanya Ye Fan.
“Lima ratus tahun lalu mereka pernah datang sekali. Sayangnya,《Kitab Sumber Langit》telah hilang selama ribuan tahun. Generasi penerus hanya mewarisi sedikit pengetahuan dasar, tak bisa membantu mereka.” Kakek Zhang menggelengkan kepala.
“Apakah nenek moyang Anda pasti seorang yang luar biasa? Apakah beliau kemudian menikmati masa tua di desa ini?” Ye Fan merasa Master Sumber yang mencapai tingkat immortal pasti sulit dipahami, maka bertanya demikian.
“Ah!” Zhang Wuye menghela nafas, berkata: “Master Sumber, yang terlalu memahami rahasia sumber, pasti akan mengalami hal-hal tidak menyenangkan...”
