"Tarik!"
Tetua tertinggi Sekte Lihuo meneriakkan perintah, rambut panjangnya berantakan, helaian perak berkibar-kibar, mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengendalikan Tungku Dewa Lihuo, berusaha memasukkan kembali Ye Fan ke dalam.
Tungku tembaga berguncang, memancarkan kilau kristalin menyeluruh, semburan api menjulang ke langit, membesar secara eksplosif, mulut tungku bagai lubang hitam yang gila-gilaan melahap segala sesuatu di sekitarnya.
"Braak!"
Di sampingnya, puncak gunung hijau itu bergemetar, puncak setinggi 20-an meter tiba-tiba terbelah, terserap ke dalam Tungku Dewa Lihuo bagai debu.
"Kraak!"
Tubuh gunung hijau itu terus runtuh, batu-batu raksasa dan bagian gunung yang lebih besar berturut-turut terlepas, menyergap ke arah tungku mengerikan itu.
"Ini adalah pemandangan yang membuat merinding! Kekuatan Tungku Dewa Api Lihuo melampaui imajinasi, mampu mencabut gunung dan menguapkan lautan, bahkan berdaya menelan langit!"
Meski Ye Fan berhasil keluar dengan susah payah, tubuhnya kembali ditarik oleh tungku di bawahnya, hampir terisap ke dalam tungku yang menyala-nyala.
Bersamaan dengan itu, tutup tungku berpendar lima warna terbang kembali dan menghantam Ye Fan, berusaha memaksanya masuk kembali ke dalam tungku untuk disegel kembali.
"Braak!"
Sorot mata Ye Fan berkilat tajam. Cap Jari Raksasa Berwarna Emas-nya menghantam tutup tungku lima warna, membuatnya terhempas jauh.
"Tarik!"
Tetua Tertinggi Sekte Lihuo panik. Ia menyemburkan tiga kali darah murni ke tungku, menyatukan pikirannya dengan senjata maut ini dan mengerahkan seluruh tenaga untuk menggerakkannya.
"Gemuruh..."
Batu-batu karang berguling-guling, pohon-pohon besar tercabut dari tanah, semuanya terbang menuju lubang hitam raksasa di langit yang melahap segalanya.
Di samping, gunung terpenggal itu kembali runtuh sekitar 20 meter tingginya, tersedot masuk ke dalam tungku dewa yang perkasa dan langsung berubah menjadi abu beterbangan.
Tungku Lihuo melebur segala makhluk, mulut tungku yang gelap gulita seolah terhubung dengan neraka jurang, tak terlihat ujungnya meski dipandang sekilas.
"Dang!"
Ye Fan tertarik paksa ke bawah, namun tidak terjatuh ke dalam tungku tembaga. Kedua kakinya menghantam mulut tungku dengan keras, bagaikan palu seberat 10.000 jun menggebrak.
Gemerincing besi bergema menusuk langit, delapan belas puncak Qingxia berguncang. Banyak orang menjerit kesakitan sambil menutupi telinga, jatuh dari langit jauh dengan noda darah mengalir di sela jari.
Bekas telapak kaki Ye Fan tercetak dalam-dalam di mulut tungku, seolah memiliki tenaga menginjak langit. Seluruh tungku bergetar hebat.
Tak jauh dari situ, tetua tertinggi Sekte Lihuo mengeluarkan darah dari hidung dan mulut, permukaan bulunya mulai muncul retakan halus.
“Ini……” Pemimpin Tertinggi Xuanyue Dong tampak cemas. Lukisan iblis yang dikeluarkannya terlalu jauh untuk melukai Ye Fan, namun jika didekatkan ada bahaya dilahap tungku tembaga.
Ye Fan berdiri kokoh di mulut tungku. Menghadapi tungku tembaga sebesar gunung ini, tubuhnya seolah berakar di tempat, kekuatan melahap yang dahsyat pun sulit menggoyahkannya.
“Dang!”
Kedua tangannya berputar bagai kincir angin, terus-menerus menghantam tubuh tungku hingga menimbulkan gemuruh bergema.
Tetua tertinggi Sekte Lihuo tubuhnya gemetar. Dibutuhkan pasokan energi dahsyat untuk menggerakkan senjata maut ini, seolah ia telah menyatu dengan tungku tembaga.
Meski berukuran raksasa, tungku terus berguncang nyaris terbalik. Dentuman bergemuruh disertai kobaran api yang menjulang ke langit.
Telapak tangan keemasan Ye Fan lebih mengerikan daripada senjata pusaka mana pun. Pukulannya menggema di langit sarta meninggalkan jejak jari jelas di permukaan tungku.
“Brak!”
Tetua tertinggi Sekte Lihuo akhirnya tidak sanggup bertahan, kekuatan Dao-nya hampir kering kerontang, batuk-batuk mengeluarkan darah, seluruh tubuhnya limbung tak stabil, akan segera terjungkal dari ketinggian ekstrem.
Ye Fan dengan kekuatan spiritualnya yang tak terpadamkan, tak kenal lelah, melampaui semua cultivator setingkatnya, kekuatan serangannya tidak hanya tidak berkurang, malah semakin bertambah dahsyat.
"Dang!"
Akhirnya, dengan satu tepukan telapak tangan ia melemparkan Tungku Suci Lihuo jauh ke udara. Meski tetap tak bisa dihancurkan, tungku raksasa setinggi seratus meter itu terpental menjauh.
Kekuatan tempur yang tak tertandingi, aura tajam bagai pelangi, seni serang sakti tak tertembus. Dengan wibawa menggetarkan, Ye Fan memaksa tungku suci itu terpental.
Pada detik ini, dengan gerakan cepat ia berbalik. Meski berwajah pemuda, aura tajamnya memancar kuat. Menginjak ruang hampa, ia menerjang ke arah tetua tertinggi Sekte Lihuo.
Dari kejauhan, semua murid muda gemetar ketakutan, bahkan tak berani menarik napas dalam-dalam.
"Dah!"
Pemimpin Agung Sekte Xuanyue Dong mengerang dengan lirih, akhirnya bertindak lagi. Lukisan iblis di tangannya "Syuush..." terkembang, tiba-tiba memenuhi langit bagai sungai raksasa yang melintang memotong jalan depan.
Ye Fan menyeruput ringan, kedua tangan bergerak lincah membentuk segel demi segel. Kecepatannya begitu fantastis hingga menciptakan ilusi berlapis - bagaikan Dewi Kwan Im beribu tangan, atau siluman bersenjata banyak.
Pekik phoenix mengguncang langit. Seekor burung api menjulang ke angkasa, membakar cakrawala dengan sayap terkembang. Bulu emasnya berkilauan, aura mistisnya menyapu langit bagai angin topan.
Phoenix api melesat melintasi angkasa, gemuruhnya bagai derap pasukan raksasa. Dentuman roda kendaraan tempur kuno menggilas langit, mengguncang lapisan atmosfer.
"Ini..." Pemimpin Agung Sekte Xuanyue Dong tertegun. Phoenix api ini jauh lebih dahsyat dibanding yang keluar dari tungku tembaga sebelumnya.
"Bagaimana mungkin dia bisa memanggil phoenix api?!" Murid-murid Sekte Lihuo gemetar ketakutan.
"Sembilan Rahasia merupakan teknik rahasia tertinggi, metode pembunuhan agung. Begitu sepenuhnya dipahami, akan berubah wujud tak terbatas, jurus pembunuhan tak berujung. Setiap pemahaman baru akan menghasilkan Teknik Pembunuhan yang berbeda-beda."
Tadi, tubuh Ye Fan disegel dalam Tungku Dewa Api Li. Menghadapi kobaran api yang menggila, hatinya mendapat pencerahan. Kini ia mengaktifkan Segel Phoenix Api.
"Braak!"
Phoenix Api di bawah langit, membawa lautan api yang menyelimuti langit-bumi, menerjang lukisan iblis raksasa itu. Keduanya bertabrakan dahsyat, di mana-mana berkobar cahaya api.
Phoenix Api melawan Lukisan Iblis, aura mengerikan menyebar, kilatan cahaya tak henti. Ye Fan melintasi angkasa, muncul di hadapan Tetua Tertinggi Sekte Lihuo.
Saat ini, tak ada yang bisa menyelamatkannya. Ye Fan penuh aura pembunuh, kekuatan tempurnya mendidih. Sebuah telapak tangan emas menghujam ke depan.
"Plak!"
Belasan senjata hancur menjadi serbuk halus oleh metode pertempuran suci. Telapak tangan emas raksasa menghantam tubuh Tetua Tertinggi Sekte Lihuo, tubuh fisiknya langsung remuk tak berbentuk.
Bahkan kepala yang tidak tersapu oleh telapak tangan emas itu langsung pecah, otak putihnya menyembur seperti kembang tahu.
“Brak!”
Ye Fan membalikkan telapak tangannya, tangan robot berwarna emas menghancurkan segala sesuatu di langit menjadi abu beterbangan, akhirnya tak menyisakan apapun.
“Raja Iblis, pendeta ini adalah Raja Iblis!”
Di langit jauh, murid-murid Sekte Lihuo pucat pasi. Hasil ini sulit mereka terima - bahkan ahli terkuat sekte yang membawa tungku suci tak mampu melawan dan hancur menjadi abu. Bagaimana mungkin mereka melawan?
Mereka ingin kabur, namun menemukan cahaya hijau telah disegel, sama sekali tak ada jalan keluar. Wajah mereka semua berubah abu-abu seperti mayat.
Taishang Jiaozhu dari Xuanyue Dong langsung merasa jantungnya membeku. Tungku Lihuo pun tak sanggup mengendalikan pendeta muda ini. Dia tahu hari ini nasibnya suram.
Lukisan Iblis berdesir "syuush-syuush", bagai dunia yang mengambang dan tenggelam, menutupi langit, menindas Ye Fan. Ribuan sinar ungu, jutaan helai kabut, pusaran raksasa muncul berusaha menyedot Ye Fan ke dalam lukisan.
Sayangnya, meskipun lukisan ini luar biasa, tetap kalah dari Tungku Dewa Li Huo, sama sekali tak mampu menelan Ye Fan.
"Braak!"
Ye Fan menggerakkan kedua lengannya menghantam langit, Hukum Penyerangan Suci terus bermetamorfosis tanpa henti. Selama setengah jam penuh, langit pun bergetar hebat!
"Krak!"
Akhirnya, Ye Fan merobek langit dengan tangan kosong, menyobek Lukisan Iblis raksasa yang menyelubungi langit!
Taishang Jiaozhu Xuanyue Dong menjerit, tapi sama sekali tak bisa mengubah situasi.
Dalam sekejap, Ye Fan tiba di depannya. Tangan emas raksasa langsung menutupi langit dan menindihnya di bawah.
Dia memblokade wilayah langit ini, meningkatkan kemampuan bela diri ke ambang batas tertinggi, menunjukkan kekuatan tempur terkuat.
Teknik-teknik Pembunuhan bermunculan tiada henti!
Tidak ada lagi ketidakpastian, tinju emas menembus sepenuhnya, menghancurkan Taishang Jiaozhu Xuanyue Dong berkeping-keping dengan mata terpejam.
Angin pukulan emas mengguncang, Taishang Jiaozhu Xuanyue Dong lenyap tanpa bekas, terhapus selamanya dari dunia fana ini.
Dalam proses ini, mantan pemimpin Xuanyue Dong tak terhitung banyaknya senjata pusaka yang dikeluarkan, bahkan beberapa dewa dalam tubuhnya menyapu keluar, namun tak ada yang bisa menghentikan peristiwa ini.
Tertinggal satu tingkat langit, Ye Fan sebagai manusia menaklukkan immortal, membunuh melampaui tingkatan, meraih kesuksesan!
Ye Fan berdiam diri di ruang hampa, rambut hitamnya berkibar-kibar, bola matanya jernih, jubah Tao-nya bersih tanpa noda darah meski telah membunuh dua penguasa kuat.
"Bebaskan... aku." Suara Du Chengkun, murid utama Sekte Lihuo, gemetar ketakutan.
Ye Fan berbalik, menekan lembut dengan satu jari. "Brak!" Bunga darah mekar, lubang berdarah muncul di dahi Du Chengkun yang langsung tewas di tempat.
"Kau..." Murid Xuanyue Dong Li Youran memperlihatkan rasa takut, terlempar mundur cepat.
“Brak!”
Ye Fan kembali menekan dengan satu jari, bunga darah merekah di tengah dahi Li Youran yang terjatuh ke tanah sambil menatap langit.
"Jangan bunuh kami..." suara gemetar yang lain.
Ye Fan tak bersuara, hanya menyebarkan kesadaran spiritualnya menyapu delapan penjuru.
Dia bukan pembunuh haus darah, tapi di wilayah utara yang penuh pertumpahan darah ini, beberapa orang harus dihabisi.
Sekte Lihuo, Xuanyue Dong, dan Qingxia sama saja - secara nominal organisasi keagamaan, tapi diam-diam melakukan kejahatan besar merampok ke segala penjuru. Di mata mereka, nyawa manusia semurah rumput, tangan-tangan mereka telah terkotori darah dengan kejahatan yang menumpuk.
Ye Fan menyelidiki lautan kesadaran mereka dengan kesadaran spiritual, sepuluh jarinya memancarkan semburan sinar laser, percikan darah berhamburan.
Tumbuhan basah oleh darah saat dia melayang melewati mereka, meninggalkan mayat-mayat di belakangnya.
Saat Ye Fan berhenti, Sekte Qingxia telah menjadi sunyi senyap. Lebih dari 70 orang tewas mengenaskan, semuanya dipancung tanpa ampun.
Dia menghela napas, melangkah di anak tangga batu pualam kuno, menjauh selangkah demi selangkah.
Membunuh bukanlah hal yang menyenangkan. Tak ada yang rela tangan-tangan berlumuran darah, tak ada yang terlahir tak berperasaan, namun dia terpaksa bertindak.
Beberapa orang memang harus dibunuh. Menghadapi yang pantas dihukum mati, jika berhati lemah, sama saja memanjakan kejahatan.
Ye Fan merasa dirinya bukan penjahat, tapi juga bukan orang baik yang naif. Betapa banyak penjahat di dunia ini? Mustahil dia memburu semua, hanya bisa bertindak saat bertemu dan masih dalam batas kemampuannya.
"Bzz!"
Tungku Li Huo tercabut dari tanah, terbang dari puncak ke-13 gunung hijau. Perlahan mengecil hingga setinggi satu inci, mendarap di telapak tangan Ye Fan. Seluruh tubuhnya memancarkan kilau kristalin, mengeluarkan hawa panas yang menyengat.
"Braak!"
Helai-helai kabut pelangi berdesir. Tutup tungku juga ditarik Ye Fan, menyegel rapat di badan tungku tembaga. Menyatu menjadi satu entitas yang berkilauan, tampak sangat indah.
Di badan tungku terdapat pola-pola ukiran yang samar, sangat tidak jelas. Mungkin telah musnah dimakan zaman.
"Secara samar, terlihat sosok matahari dan beberapa burung ilahi, guratan-guratannya kabur sehingga sulit dikenali."
"Jangan-jangan ini benar-benar replika senjata ekstrim - Tungku Matahari?"
"Jari-jari Ye Fan berubah keemasan, meski diremas sekuat tenaga, tetap mustahil menghancurkan tungku sakral setinggi beberapa inci ini."
"Setelah pertempuran ini, ia menyadari kesenjangan antar tingkat. Melawan lawan satu tingkat di atasnya sebagai mortal melawan immortal sudah sangat berat, apalagi jika selisih dua langit - pasti nasibnya suram."
"Namun ia melihat potensi dalam dirinya, merasakan keistimewaan Sembilan Rahasia. Jika tingkatannya naik, ia takkan lagi punya rasa takut!"
"Ye Fan meninggalkan Sekte Qingxia, langsung terbang ke Sekte Luoxia. Menyamar sebagai tetua tertinggi Sekte Lihuo, ia menerobos masuk."
"Di gerbang utama, ia memanggil Tungku Api Li. Seketika kobaran api menggila, mengubah puncak immortal disana menjadi lautan api."
Kemudian dia menyimpan tungku tembaga itu, lalu kembali menyerang Paviliun Tujuh Bintang. Dengan menggunakan Tungku Api Li, dia melepaskan kobaran api dahsyat yang membakar habis dua puncak immortal sebelum pergi dengan anggun.
Ye Fan tidak melanjutkan pengamatan. Dengan lengan bajunya yang lebar berkibar-kibar, dia tiba di Gua Xuanyue dan muncul di bekas kediaman Kaisar Wu Shi.
Tebing-tebing batu menjulang, tandus tak ada sehelai rumput pun, terlihat sangat sepi.
Di area paling terpencil, terdapat gunung batu yang terpotong-potong dengan sebuah gua kuno. Zaman mengalir bagai air, ruang hampa bergema laksana nada, seolah-olah Jalan Agung mengalir keluar dari sana.
Ye Fan berdiri dengan tangan di belakang punggung, memandang ke tiga baris aksara kuno yang hampir aus di tebing batu.
"Jalan yang luas tak bertepi, Hati yang bebas tak terbelenggu, Benda-benda yang bertumpuk tak berarti."
Tanah tandus yang hening ini memberi kesan zaman yang panjang tanpa akhir.
Giok Kaisar di tangan Ye Fan mulai memanas di telapak tangannya, memancarkan kilatan cahaya lembut yang mengalir dari celah jarinya.
