Ye Fan menggunakan Pegunungan Terangkul untuk menghabisi Ji Yunfeng hingga menjadi abu beterbangan. Di atas gunung terpenggal, suasana sunyi mencekam. Semua orang terpaku, seorang murid keluarga legenda Zaman Purba ditembak mati!
Adegan sebelumnya sangat mengejutkan. Melemparkan gunung raksasa, menekan perwira Ji dengan dominasi. Performa Ye Fan benar-benar luar biasa, memiliki sikap bak pahlawan legenda yang sanggup mencabut gunung dan mengangkat kendi perunggu.
Setelah waktu yang lama, para cultivator muda dari Quzhou baru tersadar. Gemuruh diskusi pun pecah bagai air bah.
"Siapa sebenarnya dia? Jangan-jangan ini reinkarnasi Raja Siluman? Menggendong gunung lalu menghabisi lawan, sungguh mengerikan!"
"Pegunungan Terangkul adalah teknik rahasia wilayah utara yang membutuhkan kekuatan dahsyat. Orang biasa sulit melakukannya, tapi dia malah terus membentuk segel dan melemparkan sembilan gunung sekaligus. Sungguh di luar nalar!"
"Mungkinkah dia memiliki tubuh Raja Dewa? Kalau tidak, bagaimana mungkin potensi manusia-nya begitu mengerikan? Kekuatannya seolah tak pernah habis, malah semakin garang dalam pertempuran."
……
Gunung terpenggal benar-benar bergemuruh, orang-orang berbisik-bisik. Murid keluarga legenda Zaman Purba terbunuh, ini bukanlah urusan kecil.
Pelaku menembak mati murid Keluarga Ji di depan umum. Ini menyangkut masalah martabat keluarga legenda Zaman Purba. Bukan sparing, tapi pembunuhan berencana.
"Kau siapa?!"
Tiga anggota Keluarga Ji lainnya melayang di langit tinggi, mengelilingi Ye Fan. Mata mereka menyala-nyala, aura pembunuhan menyengat.
Perhelatan besar generasi muda cultivator Quzhou diadakan atas nama keluarga mereka. Kehadiran pembunuh di TKP ini merusak reputasi Keluarga Ji.
"Aku akan membalas dendam untuk Yun Feng!" Suara dingin itu tiba-tiba menghilang tanpa bekas!
"Syuush!"
Semua orang terkejut. Di siang bolong, sosok itu lenyap seketika, membuat orang-orang terdiam takjub.
Jubah panjang Ye Fan berkibar, terlindungi aura dewa. Ia berdiam diri dengan tenang, tak menunjukkan kepanikan sedikit pun.
Kabut samar, distorsi ruang angkasa, sebuah ruang hampa yang redup. Sesosok bayangan manusia berkelebat, cultivator dari Keluarga Ji menyapu keluar sambil menyemburkan pedang dewa dari mulutnya, menebas Ye Fan dari belakang.
Namun, Ye Fan seolah telah mengantisipasi, tanpa riak-riak gelisah. Dengan percaya diri ia mengayunkan tinju emasnya yang mendahului serangan, menyambut pedang berkilauan itu.
"Dang!"
Gaungnya bergema puluhan li di pegunungan Yun Duan. Tinju emas itu menghantam pedang hingga terhempas, retakan-retakan kecil muncul di permukaannya sebelum akhirnya remuk berkeping-keping bagai kayu lapuk, berubah menjadi debu emas yang beterbangan di udara.
"Seni Ruang Hampa Besar!"
"Benar! Ini adalah teknik rahasia tertinggi lain milik Keluarga Ji. Dalam jarak dekat, mereka bisa menembus ruang untuk menyerang dengan daya penghancur luar biasa yang sulit diantisipasi!"
"Ini adalah seni bela diri legendaris dari Kitab Kuno Ruang Hampa, teknik warisan rahasia yang tak pernah dibocorkan Keluarga Ji!"
……
Pada detik ini, orang-orang di gunung terpenggal akhirnya mengerti mengapa murid itu tiba-tiba menghilang. Ini menunjukkan teknik unik.
Teknik rahasia jenis ini sangat mengerikan. Dalam duel, taktik gerilya yang tak terduga membuat sulit diantisipasi, membunuh tanpa jejak, membuat rival merinding ketakutan.
Namun Ye Fan tidak takut. Dia sangat memahami teknik ini. Ji Ziyue telah mengajarkannya mantra utuh, dan dia juga menguasai Seni Ruang Hampa.
Sejak tiba di wilayah utara, dia tidak pernah menggunakannya karena takut ketahuan identitas. Alasan lain: dia sudah mempelajari gerakan kaki pria tua gila, membuat Seni Ruang Hampa menjadi tak berarti baginya.
Ji Yuncheng kaget. Tak disangka lawan dengan mudah menghindar, tidak terkejut oleh Seni Ruang Hampa, dan tetap tidak panik.
Tanpa suara, dia menghilang lagi. Mengembangkan Seni Ruang Hampa, dia menyerang Ye Fan.
“Braak”
Ruang terdistorsi, segala terlihat kabur. Telapak tangan hitam raksasa terhempas keluar, menciptakan pemandangan mengerikan yang muncul tiba-tiba.
Stempel tangan hitam dalam skala masif menekan Ye Fan ke bawah dengan gemuruh, menghantam dengan liar. Ye Fan mengangkat tinju emas untuk melawan.
"Dang!"
Dentuman menggelegar bagai palu raksasa menghantam genderang Dewa Petir di Istana Langit, membuat kuping berdengung dan kepala pusing.
Di gunung terpenggal, tubuh fisik para penonton berguncang hebat. Mereka tersandung-sambil mundur belasan langkah, darah dan qi bergolak di dalam.
Harus diakui, kombinasi stempel tangan hitam dengan Seni Ruang Hampa ini memberi efek luar biasa. Dua teknik rahasia yang bersinergi meningkatkan kekuatan secara drastis.
Para penonton di bawah wajahnya pucat. Mereka menyadari mustahil bertahan dari serangan mendadak ini. Bagi cultivator wilayah kultivasi rahasia Istana Dao, serangan tangan hitam semacam ini benar-benar mematikan.
Tapi Ye Fan justru bertahan! Tinju emasnya menahan tangan hitam raksasa itu di udara!
Namun, orang ini jelas lebih kuat dari Ji Yunfeng, tangan hitam raksasa seperti awan gelap raksasa, kabut hitam bergelora, bergemuruh seperti gunung yang menekan ke bawah.
Ini adalah kekuatan mengerikan yang luar biasa, hitam pekat memesona, tangan besar melintang di langit menutupi matahari, seperti lautan hitam yang bergulung-gulung menyapu ke bawah!
Tinju Ye Fan memancarkan cahaya emas menyala-nyala, menghantam udara sebanyak sembilan kali berturut-turut, membuat langit berguncang dan mengubah wajah semua orang.
Adegan ini sangat menakutkan, kekuatan tubuh fisik murni ternyata begitu dahsyat. Tinju emas menghantam ruang hampa hingga hampir runtuh, sembilan pukulan mengguncang langit, menghancurkan tangan hitam itu di udara!
Ye Fan telah menguasai Hukum Penyerangan Suci dari Sembilan Rahasia, mampu mengembangkan berbagai Teknik Pembunuhan seperti Segel Matahari-Bulan, Segel Gunung-Sungai, Segel Phoenix Api, dan lain-lain.
Tapi, dia tidak bisa memamerkan teknik itu di sini. Metode pertempuran suci bisa berubah wujud tak terhingga. Seandainya dia bisa menampilkan berbagai stempel ilahi dengan kekuatan maksimal, pasti ada yang bisa menyimpulkan kebenaran.
Saat itu tiba, berbagai tanah suci pasti akan turun tangan. Demi Sembilan Rahasia, mereka pasti akan mengepungnya habis-habisan. Sementara keluarga Jiang pasti akan mengamuk.
Teknik pembunuh suci dari Sembilan Rahasia tidak boleh digunakan di depan umum.
"Anggota keluarga Ji cuma segini? Kukira hebat-hebat. Lebih baik kalian bertiga serang bersama, biar tidak kubunuh satu per satu."
Ye Fan sengaja menjaili mereka. Dia tahu pihak lawan sulit menurunkan harga diri untuk mengepungnya kecuali terdesak. Asal usul mereka sebagai perwakilan keluarga legenda Zaman Purba menjadi beban. Tiga lawan satu—masih bisa dibicarakan tapi tidak enak didengar.
"Aku sendiri cukup untuk menghadapimu!" Ji Yuncheng meneriakkan tantangan.
Di samping, dua anggota keluarga Ji lainnya berubah wajahnya. Tadi mereka sudah hendak bertindak.
“Bertarung secara adil dengannya terlebih dahulu, jika tidak mampu, kami bisa turun tangan kapan saja.” Salah satu dari mereka berkomunikasi diam-diam melalui telepati.
Jika benar-benar kalah, mereka akan menyerang bersama sekaligus melakukan pembunuhan. Nyawa dan kemenangan lebih penting daripada apapun, meski akan menimbulkan gunjingan.
Ji Yuncheng memamerkan kekuatan sakti. Seni Ruang Hampa-nya menjelajahi celah dimensi dengan mahir, datang bagai bayangan pergi bagai angin. Stempel tangan hitamnya menghantam langit hingga bergemuruh, membuat para cultivator yang menyaksikan nyali ciut.
Ye Fan menyunggingkan senyum sinis di sudut bibir. Ia sengaja tidak menghindar cepat-cepat, melainkan terlihat sibuk menangkis serangan dengan cara yang selalu nyaris gagal, sengaja membuat lawan terkecoh.
“Seni Ruang Hampa memang tak tertandingi! Ini benar-benar senjata pamungkas. Dalam duel sesama cultivator selevel, menguasai teknik ini berarti secara bawaan sudah tak terkalahkan!”
“Sungguh mengerikan. Sama sekali tidak bisa diprediksi kemunculannya. Sosok misterius ini sangat kuat, tapi sekarang justru berada dalam posisi pasif.”
“Kitab Kuno Ruang Hampa memang pantas menjadi warisan kitab Kaisar, rumit tak terukur. Teknik rahasia di dalamnya mustahil diduga.”
Semua cultivator yang menyaksikan pertarungan terkesima.
Ye Fan tersenyum sinis: "Teknik unik ini mustahil dilawan kecuali dilatih sampai tingkat kesempurnaan. Asal kesadaran spiritualmu cukup kuat, kita bisa meramal gerakannya dan menentukan lokasi kemunculan rival."
Selama belum mencapai penyatuan sempurna dengan ruang hampa, pasti akan memancarkan getaran. Inilah celah untuk melawan teknik tertinggi ini, apalagi aku sendiri juga menguasainya.
Namun Ye Fan dalam hati mengagumi: "Seni Ruang Hampa peninggalan Kaisar Xu Kong benar-benar mewakili Jalan Tertinggi. Begitu mencapai tingkat paripurna, akan menjadi mengerikan - bisa membunuh musuh di sekejap mata dari mana saja di ruang hampa, tanpa bayangan maupun wujud."
Sayangnya, Ji Yuncheng saat ini jelas belum mencapai tingkat itu.
Semakin lama, semua orang yakin Ye Fan terkekang oleh Seni Ruang Hampa. Mustahil melawan teknik tertinggi ini, kekalahan pasti menghampiri.
Akhirnya, Ye Fan bertindak. Dia menilai lokasi kemunculan Ji Yuncheng, lalu memeriksa posisi berdiri kedua murid Keluarga Ji yang terpisah.
Ruang hampa mengabur. Begitu Ji Yuncheng baru saja menerobos keluar, langsung merasakan kewibawaan seolah Gunung Tai menindih. Kepalan emas itu tak tertembus, telah menunggu di luar seolah dirinya sendiri yang mengantarkan diri.
Meskipun Segel Tangan Raksasa Ruang Hampa-nya sudah dipersiapkan, tetap tak bisa menahan. Kali ini, kepalan ganda Ye Fan berkekuatan beberapa kali lipat lebih dahsyat dibanding sebelumnya.
Angin pukulan emas mengamuk, sinar pelangi menyala-nyala. Awan emas pekat bergulung-gulung bagai samudera berombak ribuan lapis, menyapu banyak cultivator di gunung terpenggal hingga terlempar, apalagi yang di langit tinggi.
Ye Fan mengeluarkan jurus mematikan. Menembus tangan hitam raksasa, kepalan emasnya menggemuruh bak tsunami mengguncang langit.
"BRAK!"
Ironisnya Ji Yuncheng, yang justru menubruk kepalan itu. Kejayaannya karena Seni Ruang Hampa, kekalahannya pun karena Seni Ruang Hampa - mengantarkan diri sendiri ke depan kepalan.
“Brak!”
Ji Yuncheng hancur berkeping-keping, jangankan tubuh fisiknya, cultivator level Empat Ekstrem sekalipun yang terkena pukulan seperti ini pasti akan tumbang.
Ombak emas menjulang ke langit bergelora, segala penjuru berguncang, langit dipenuhi awan-awan emas tebal yang menyapu banyak orang terbang.
"Yuncheng!"
Dua murid Keluarga Ji yang menyaksikan pertarungan itu menjerit keras. Bukankah Seni Ruang Hampa seharusnya mengendalikan lawan? Bagaimana bisa dalam sekelip mata malah terbunuh?
Keduanya murka, sekaligus menyerbu ke sini!
Sebelum melakukan pembunuhan, Ye Fan telah menghitung posisi dengan matang, lalu tiba-tiba menghilang. Bukan hanya ingin membunuh satu orang saja.
Saat ini, ia mengembangkan Seni Ruang Hampa milik Keluarga Ji, muncul tiba-tiba memotong jalan salah satu musuh, lalu Segel Tangan Raksasa Ruang Hampa menghantam!
Perubahan drastis ini sungguh tak terduga. Tak ada yang menyangka musuh besar ini menguasai ilmu legendaris Keluarga Ji... Seni Ruang Hampa.
"Ye Fan menghitung dengan presisi. Saat dia muncul, murid Keluarga Ji itu tepat berlari ke arahnya, langsung menghadapi tangan hitam mengerikan."
"Ini adalah Segel Tangan Raksasa Ruang Hampa yang digerakkan oleh metode pertempuran suci. Seperti langit hitam raksasa yang menindih ke bawah, mustahil diukur seberapa dahsyat kekuatannya."
"Plak!"
"Suara mengerikan terdengar. Tangan hitam itu menghantam murid Keluarga Ji hingga tubuhnya hancur di udara, jiwa dan raganya tercerai-berai."
"Kau..." Murid terkuat di antara keempat anggota Keluarga Ji itu mendekat dengan wajah pucat, bibirnya gemetar.
Di bawah, suasana langsung gempar. Sungguh di luar dugaan, orang ini justru menggunakan teknik legendaris Keluarga Ji untuk membunuh anggota klan mereka sendiri.
"Astaga! Dia menggunakan Seni Ruang Hampa untuk membunuh seorang ahli Keluarga Ji!"
"Pantasan dia tidak takut dengan Seni Ruang Hampa. Ternyata dia juga menguasai teknik rahasia ini!"
“Kau ini siapa?!” Ji Yunlin menegur keras dengan wajah pucat. Dari empat ahli muda Keluarga Ji, hanya dirinya yang tersisa dalam setengah shichen.
Saat ini, beberapa anggota Yao Guang Sheng Di pun tak bisa tinggal diam. Hampir semua anggota Keluarga Ji dibantai. Mereka melesat ke langit.
"Bukankah kalian mengadakan perhelatan besar cultivator muda Qu Zhou demi aku? Tebaklah siapa aku sebenarnya!"
Kabut putih berhamburan, memperlihatkan sosok Ye Fan yang berdiri tenang di udara. Rambut hitamnya berkibar-kibar, tatapan jernih, ujung jubahnya berkepak-kepak, memancarkan aura kebijaksanaan yang melampaui dunia fana.
"Kau... Ye Fan?!" Ji Yunlin merasa kepalanya seperti dipukul palu godam. Sama sekali tidak menyangka pelakunya adalah dia.
Empat murid Yao Guang juga tertegun. Sang buronan justru datang ke tempat ini melakukan pembantaian besar-besaran, melampaui semua imajinasi mereka.
Banyak cultivator di Quzhou tertegun, kemudian riuh rendah suara dari bawah, pemuda ini adalah target buruan Keluarga Ji, membuat mereka kaget, benar-benar berani melampaui batas. Di bawah pencarian klan Zaman Purba, tidak bersembunyi malah berani muncul.
"Seni Ruang Hampa kami vs Seni Ruang Hampa kalian, segel tangan besar vs segel tangan besar, mari lihat mana yang lebih unggul!" seru Ye Fan.
"Kau..." Ji Yunlin hampir muntah darah.
"Bukankah kalian ingin membunuhku? Hari ini aku datang sendiri!" Ye Fan terang-terangan hendak melakukan pembantaian.
