Pertempuran besar usai. Delapan murid utama Keluarga Ji dan Yao Guang Sheng Di tewas. Ini pasti menjadi GELOMBANG BESAR!
Ye Fan mendarat di gunung terpenggal. Cultivator muda dari Qu Zhou satu per satu mundur. Pemuda dengan struktur rambut berkibar-kibar ini meskipun terlihat tenang, semua orang telah memberi label Raja Iblis muda padanya.
Banyak orang berbisik-bisik dalam diskusi. Ketika hal ini menyebar ke wilayah utara, bagaimana pemuda ini bisa bertahan hidup?
Keluarga Ji dan Yao Guang Sheng Di memiliki warisan abadi. Sebagai keberadaan transendental di Donghuang, mengganggu mereka berarti mungkin tak ada lagi tempat berpijak di dunia ini.
"Tuan-tuan sebaiknya bubar." Ye Fan tersenyum sambil berkata.
"Mari pergi. Pertemuan besar cultivator muda Qu Zhou tak bisa dilanjutkan, tapi menyaksikan pertempuran sehebat ini sudah sepadan."
"Ssst! Pelan-pelan. Jika keluarga Ji mendengar, kau akan dalam masalah besar."
"Apa masalahnya? Kekuatan Keluarga Ji di wilayah utara belum tentu sebesar itu. Sekedar komentar santai, kenapa harus takut?"
Banyak orang terus berdiskusi sambil terbang menjauh, akhirnya meninggalkan tempat itu.
Meskipun Quzhou tidak terlalu besar, terdapat banyak ahli muda, tentu banyak yang iri dengan kendi Ye Fan, yang jelas-jelas merupakan relik suci sebuah sekte.
Banyak orang ingin berusaha merebut, namun tak berani gegabah. Kendi yang ditempa dari harta karun ibu segala makhluk itu menggantung di atas kepala Ye Fan, menjuntai semburan Qi Xuan Huang yang melindunginya rapat-rapat, hampir tak mungkin ditembus.
Ye Fan tidak memperhatikan, terus melangkah maju. Tak ada yang menghalangi jalannya. Ia langsung menghampiri kapal giok—kendaraan khusus untuk terbang yang dikendarai murid Keluarga Ji dan Yao Guang, merupakan pusaka spiritual kelas tinggi.
Panjangnya belasan meter, bisa mengecil maupun membesar. Mampu mengangkut ratusan orang. Tak perlu kekuatan mengerikan untuk menggerakkan, cukup masukkan beberapa Sumber, maka akan terbang gesit, jauh lebih cepat dari cultivator biasa.
Pusaka spiritual semacam ini tak bisa dibuat orang awam. Harus diukir pola energi rumit nan abstrak, pasti hasil tempaan tetua kuat. Benar-benar alat transportasi langka yang tak ternilai.
Ye Fan melambaikan lengan bajunya yang lebar, kapal giok ini muncul di tangannya dan diubahnya sebesar telapak tangan, memancarkan warna-warna pelangi dengan tembok giok yang mulus dan sangat indah.
"Tuan-tuan mengikuti aku untuk apa? Mungkinkah kalian ingin menunjukkan pada orang lain bahwa kita bersama-sama membunuh murid utama dari tanah suci?" Ye Fan tersenyum.
"Hurak!"
Begitu kata-kata ini keluar, banyak orang langsung mundur. Candaan ini sama sekali tidak lucu. Jika sampai terlibat dalam masalah ini, konsekuensi serius pasti akan terjadi.
"Aku paham, kalian ingin mencari ketenaran lewat ini. Tenang saja, aku pasti akan memberitahu orang bahwa kalianlah yang bersama aku menembak mati keturunan keluarga legenda Zaman Purba." Senyuman Ye Fan bersinar terang.
Banyak wajah lawan berubah hijau. Jika tuduhan kotor ini sampai melekat, mungkin masalah besar akan datang. Saat itu juga banyak orang terbang pergi.
Kendi yang terbuat dari akar sumber Harta Karun Ibu Segala Makhluk, meskipun merupakan harta legendaris, mereka memiliki kesadaran diri bahwa mustahil bisa memperolehnya.
"Tentu ada yang masih percaya diri, tidak pergi, terus menatap tajam kendi di atas kepala Ye Fan. Ini adalah harta langka yang sulit dicari, bahkan tanah suci pun iri, apalagi mereka."
"Ye Fan tidak berbicara apa-apa. Mengembangkan gerakan kaki pria tua gila, meninggalkan bayangan samar, menerjang ke kedalaman pegunungan."
"Di gunung terpenggal, sosok manusia terus-menerus muncul mengejar. Tepat! Harta karun menggoyahkan hati. Meski nyawa taruhannya, beberapa tetap bagai ngengat terbang ke api."
"Braak!"
"Tiba-tiba Ye Fan berbalik. Kuali besar bagai gunung menekan ke bawah. Beberapa orang di barisan terdepan langsung berubah jadi abu beterbangan, menghilang di udara."
"Relik suci memang menggoda, tapi sebelum bertindak timbanglah kekuatanmu. Jangan sia-siakan nyawa." Ekspresi Ye Fan membeku.
"Setelah ucap itu, beberapa langkahnya menghilang di balik pegunungan. Gerakan kaki pria tua gila dieksekusi dengan kesempurnaan."
Tak lama kemudian, Ye Fan telah berganti penampilan wajah. Dengan mengenakan pakaian ungu, ia menjelma menjadi seorang pemuda tampan yang memimpin seekor anjing hitam besar keluar dari barisan pegunungan.
"Nak, kau ternyata memiliki kendi dari Xuan Huang! Perlihatkan padaku!"
Sepanjang perjalanan ini, mata anjing hitam besar itu memancarkan cahaya hijau, air liurnya hampir muncrat keluar.
"Sudah kukatakan seratus kali - kau salah lihat!" Ye Fan merasa sakit kepala. Anjing mati ini benar-benar sulit diatasi, terus-menerus mengincar harta karun di tubuhnya.
"Cukup satu kali saja kulihat!" Kaisar Hitam tak kenal menyerah.
Dengan pasrah, Ye Fan memanggil kendinya. Anjing hitam itu beberapa kali ingin menerjang saat menatapnya.
Ye Fan mengeluarkan peringatan dengan suara keras: "Jangan kau ngiler! Kendi ini mustahil kuberikan. Jika berani merebut, jangan salahkan sikap kasarku nanti."
Sang anjing hitam gelisah bukan main, namun ia tahu kendi Xuan Huang mustahil direbut - salah-salah justru dirinya yang akan tertekan hingga setengah mati.
"Kaisar Hitam, katamu gunung terpenggal itu adalah tempat suci milik orang kejam luar biasa, tapi kenapa aku tidak melihat keistimewaannya?" Ye Fan menyimpan kendinya, buru-buru mengalihkan topik.
"Dulu, asal-usul sosok itu begitu menggentarkan hingga membuat orang terengah-engah. Tempat suci yang ditinggalkannya tentu tidak mudah dikenali."
"Apa kita tidak bisa menggali sekarang?" Ye Fan bertanya.
Anjing hitam itu seketika memperlihatkan kewaspadaan, menggeram: "Nak, kuingatkan kau! Jangan main licik di sini! Harta karun di tempat ini tidak ada hubungannya sehelai bulu denganmu, ini milikku!"
Tiba-tiba, sebuah kapal perang terbang melintas. Pancaran keberuntungan berkilauan membelah langit, menyapu masuk ke kedalaman pegunungan balik awan dengan kecepatan luar biasa.
Di kapal perang yang ditempa dari giok berwarna itu, tergantung bendera besar berkibar-kibar ditiup angin. Tertera karakter "Ji" sebesar tempurung.
Ye Fan mengerutkan kening. Dia tidak menyangka Keluarga Ji bergerak secepat ini. Cuma sudah lewat setengah shichen (1 jam), ahli mereka sudah tiba.
“Tak lama kemudian, ada yang berhasil keluar dari pegunungan dan mencari ke segala penjuru. Banyak cultivator yang belum sempat meninggalkan area semuanya dicegat oleh Keluarga Ji dan dipulangkan paksa.”
“Ye Fan tidak terburu-buru. Meski sudah menjauh puluhan li, tetap dihadang oleh pengejar yang mengarah ke sini. Dia sama sekali tak ingin kembali. Jika sampai terungkap kelemahan, pasti akan terjadi bencana besar.”
“Berhenti!” teriak cultivator kuat dari Keluarga Ji.
“Ini membuat Ye Fan mengerutkan alis. Sosok ini berada di tahap Istana Dao Langit Keempat. Getaran kekuatan mengerikan itu benar-benar menakutkan, dia merasakan ancaman nyata.”
“Kaisar Hitam menyeringai: |Kaisar Hitam bisa menggigitnya sampai mati dalam sekali gigit!”
“Kau yakin?”
“Maksudku dulu…” Suaranya terdengar gelisah.
“Harus kita habisi, kalau tidak akan muncul celah kelemahan. Kaisar Hitam, nanti kau yang bertindak.” Ye Fan membuka pembicaraan.
“Ini bukan musuhku. Kalau mau aku bertindak, berikan bibit berukiran kepala botak itu, atau kura-kura Xuan-nya.”
"Sudah saat segawat ini kau masih memeras? Mau bantu atau tidak silakan! Kalau aku kabur dan mengubah penampilan wajah di kerumunan massa, seumur hidup mereka takkan menemukanku. Tapi kau berbeda, ciri-ciri mencolok, ekormu sudah botak..."
"Sebut lagi soal itu, aku sungguh marah!" Wajah Anjing Hitam memanjang muram.
Penguasa kuat Keluarga Ji mendarat di tanah, penampilannya baru 23-24 tahun namun sudah ahli Istana Dao langit keempat. Dengan wajah serius ia berkata: "Ikuti aku kembali ke pegunungan, ada pertanyaan untuk kalian."
Ye Fan melangkah beberapa langkah ke depan: "Tidak bisa dibicarakan di sini?"
"Jangan banyak bicara, cepat pergi!" teriak penguasa Keluarga Ji ini.
Perasaannya kacau balau. Seorang pemuda yang seharusnya mereka tangkap malah berbalik menyerang terang-terangan, membunuh anggota keluarga Ji. Jika tersiar, reputasi Keluarga Ji akan tercoreng.
Bisa dibayangkan kabar ini akan segera menyebar ke wilayah utara, pondasi dasar mustahil ditutup-tutupi.
"Tak ingin mati? Segera balikkan badan ke Pegunungan Terpenggal!" hardik penguasa Keluarga Ji.
“Baik.” Ye Fan mengangguk.
Tiba-tiba, anjing hitam menyambar ke depan seperti kilat hitam, langsung menerjang tubuh perwira Ji.
Menyergap sukses!
Cultivator Ji memang sudah waspada terhadap Ye Fan, tapi sama sekali tidak menganggap serius seekor anjing hitam. Seketika dirinya langsung ditumbangkan oleh anjing licik ini.
Saat ini, keinginan untuk melawan sudah terlambat. Tulang tembaga dan otot besi Kaisar Hitam membuatnya tak tergoyahkan.
“Braak!”
Khawatir terjadi kesalahan, Ye Fan memanggil Kendi Ibu Segala Makhluk dan menekannya ke bawah. Perwira Ji ini menjerit keras sebelum akhirnya dihabisi.
Dua hari kemudian, Ye Fan bertemu Tu Fei di sebuah tempat bertaruh batu sumber di Kota Chaoyang, Quzhou.
“Hei adik Ye, kau main terlalu jauh? Memang dulu kubicarakan untuk membuat keonaran lalu masuk ke sini agar aku muncul. Tapi kau membantai delapan murid utama dari Tanah Suci dan keluarga legenda Zaman Purba seperti memotong semangka, sampai membakar sampai ke depan pintu rumahku. Aku sampai deg-degan tak karuan!”
“Seberat itu?”
“Bagaimana tidak serius, Keluarga Ji mengirim banyak penguasa kuat, bahkan Divine Body pun sudah menampakkan jejaknya. Ji Haoyue awalnya hendak menghadiri Perhelatan Yao Chi bersama adik perempuannya, namun karena hal ini mereka datang ke sini, memasuki Kota Chaoyang. Sarangku ini sepertinya tidak bisa ditinggali lagi.”
Ye Fan mengerutkan alis. Ji Haoyue adalah Divine Body, setelah memamerkan fenomena anehnya, ia bisa membunuh penguasa level keempat domain. Tak tertandingi di antara generasi sezaman, saat ini dirinya jelas bukan tandingannya.
Sekaligus, hatinya berdesir, bertanya: "Apakah Pertemuan Apresiasi Batu Yao Chi belum dimulai?"
"Belum, tapi sebentar lagi. Nanti kita pergi bersama." Jawab Tu Fei.
"Ngomong-ngomong, kau bilang Ji Haoyue datang ke wilayah utara bersama adiknya untuk menghadiri Perhelatan Yao Chi. Apakah adiknya bernama Ji Ziyue atau Ji Biyue?" Tanya Ye Fan.
"Hei adik Ye, orang di bidang kita harus punya jiwa kesatriaan. Kau sudah punya Dewi Yao Xi, masih mau mengulurkan tangan iblis ke mutiara Keluarga Ji juga?"
"Tu Fei si Bocor Mulut, jangan bicara sembarangan, aku cuma ingin bertanya."
"Aku juga tidak tahu bulan purnama yang mana, yang penting kita akan ke Yao Chi, nanti lihat langsung saja, pasti akan tahu." Tu Fei menggerutu: "Kau benar-benar membuat masalah besar untukku. Kudengar Putra Suci Yao Guang juga datang ke sini. Aku benar-benar tidak betah di tempat ini."
"Putra Suci Yao Guang..." Ye Fan terkejut dalam hati.
Orang ini jelas jenius langka yang bisa bersaing dengan Raja Dewa. Kemampuan beladirinya tak tertembus, sulit dicari tandingannya di generasi muda Donghuang!
Ia tahu pasti orang itu mengejar Kendi Ibu Segala Makhluk. Putra Suci Yao Guang yang berbakat luar biasa dan bercita-cita menjadi Kaisar, jika tidak mendapatkan Batu Darah Phoenix, pastilah mengincar Sumber Akar Xuan Huang.
Tu Fei menyapu sekilas Kaisar Hitam, tidak tahan membuka mulut, berkata: "Dari mana kau cari anjing hitam ini, ekornya sudah botak. Sudah pasti umurnya tua, dagingnya sangat bergizi. Ngapain sungkan ke sini, tapi lebih baik begini. Malam ini aku cari koki handal untuk masak daging anjing hitam."
Ye Fan tahu ini bahaya!
Tepat! Anjing hitam besar itu melesat secepat kilat, menggigit tangan kanan Tu Fei sambil menggeram dan menunjukkan gigi: "Nak, justru kau yang bergizi!"
"Sialan, anjing kampung ini kok bisa bicara?!" Tu Fei kaget setengah mati, menyusul jerit kesakitan: "Aduh, sakitnya minta ampun!"
"Kaisar Hitam lepaskan!" Ye Fan bergegas menasihati.
"Anjing mati ini mungkinkah jadi siluman? Tapi ekornya botak..." Tu Fei menjerit kesakitan sambil tetap bocor mulut.
“Si Mulut Besar Tu Fei, jangan banyak bicara! Kau tak mau tanganmu utuh lagi?” Ye Fan buru-buru menahannya sambil mencubit mulut anjing hitam itu. Dia benar-benar takut Kaisar Hitam menunjukkan kekejaman sampai menggigit putus.
“Sial...!” Tu Fei menjerit kesakitan sambil mengutuk, “Anjing mati lepaskan gigitanmu! Kalau kau sudah jadi jelmaan, masa tak tahu siapa aku?!”
“Aku peduli kau siapa! Berani menodai Kaisar, akan kutelan hidup-hidup!” Anjing hitam itu bermuka masam, tetap tak melepas gigitannya.
Tu Fei menyalurkan kekuatan ilahi untuk menggetarkan tangan kanannya, tapi pondasi dasarnya tak bisa melepaskan diri. Hanya bisa merintih: “Aku dari kecil sampai besar baru pertama kali digigit anjing!”
“Si Mulut Besar, cepat tutup mulutmu! Bukan cuma kau, kakekmu pun kalau datang juga akan digigit dua kali!” Ye Fan menasihati sambil mengancam anjing hitam itu agar melepaskan gigitan.
“Anjing berekor botak ini asal-usulnya apa?!” Tu Fei masih mati-matian, sambil menjerit tetap bocor mulut.
Ye Fan berkomunikasi secara rahasia mengancam, memberi tahu anjing hitam bahwa hanya Tu Fei yang tahu tempat tinggal cultivator legendaris siluman, ingin mendapatkan kitab kuno segera lepaskan gigitan.
Tapi anjing hitam bertekad bulat, tetap tidak melepaskan gigitan, menggigit Tu Fei sampai jerit hantu terus-menerus.
Akhirnya, si bocor mulut habis-habisan merayu, merelakan dengan berat hati mengeluarkan lebih dari 100 jin sumber, anjing hitam baru melepaskan gigitan, langsung menelan semua batu sumber daya.
"Sialan, aku tidak akan pernah melupakan ini!" Tu Fei yang terbebas langsung mengeluarkan harta karun untuk menyerang sekuat tenaga.
Namun anjing hitam melakukan sesuatu duluan, diam-diam menggigit pergelangan kakinya.
"Sial... sialan, aku digigit lagi sama dia!" Si bocor mulut marah sampai kepalanya mengeluarkan asap putih, akhirnya mengeluarkan lagi 100 jin sumber sambil menjerit kesakitan baru bisa bebas.
"Kali ini, jangan cari masalah dulu. Tunggu sampai kau menemukan jubah berharga sebelum berurusan dengannya. Kalau tidak, meski kau naik satu tingkat wilayah kultivasi rahasia sekalipun, tetap akan digigitnya," kata Ye Fan buru-buru menahannya.
"Ngapain melotot? Belum pernah lihat Maharaja Suci segagah ini?" Anjing Hitam itu melirik sinis ke arah Tu Fei.
"Sialan! Seumur hidup belum pernah aku dipermalukan seperti ini," geram Tu Fei sambil menatap tajam si Anjing Hitam.
"Jangan tatap Kaisar seperti itu. Aku takkan menjadikanmu hewan peliharaan. Membawa orang sepertimu jalan-jalan cuma akan mempermalukan Kaisar," kata Anjing Hitam itu sambil menengadahkan kepalanya, tak lagi memandangnya.
"Xiao Yezi jangan halangi aku! Aku akan menguliti hidup-hidup binatang ini!" teriak Tu Fei yang wajahnya memerah karena marah.
Tu Fei benar-benar terguncang. Dipermalukan oleh seekor anjing hitam membuatnya merasa terhina.
Ye Fan juga tak tahu harus berkata apa. "Anjing mati ini memang pantas dihukum berat," bisiknya melalui telepati ke Tu Fei. "Tenang, nanti kita cari waktu tepat untuk membereskan dia."
Setelah lama dinasihati, Tu Fei Si Mulut Besar baru mencapai ketenangan, bertanya: "Ada keperluan apa kau mencariku? Mungkinkah ingin pergi ke Yao Chi lebih cepat?"
"Perhelatan besar Yao Chi tentu tak boleh terlewat, tapi bukan itu tujuanku. Aku ingin menanyakan lokasi pertapaan Raja Naga Hijau, bandit besar keempat."
"Mengapa kau tanya soal gua pertapaan Raja Naga Hijau? Ada urusan apa?"
"Merak Raja dan keturunan Kaisar Siluman seharusnya ada di sana. Aku ingin mengunjungi sahabat lama," jawab Ye Fan. Tentang Pang Bo, tak mungkin dia sebutkan.
Kedua telinga Anjing Hitam seketika berdiri tegak. Sekarang benar-benar jangan macam-macam, tak bersuara sama sekali, menyimak dengan cermat.
"Jangan-jangan kau mengincar Yan Ruyu?" Tu Fei Si Mulut Besar lagi-lagi mengembangkan spekulasi sepenuhnya.
"Kau tahu atau tidak sebenarnya?" Ye Fan mendesak.
"Tentu tahu. Ngomong-ngomong, dulu ada siluman yang menanyakan kabarmu padaku." Tu Fei tertawa hehe.
"Siapa?"
“Lupa menanyakan namanya, pokoknya sangat siluman dan menggoda.”
“Segera bawa kami ke tempat persembunyian Raja Naga Hijau.” Anjing Hitam menyela.
Tu Bocor Mulut berwajah masam, tidak menghiraukannya. Ia berkata pada Ye Fan: “Kami harus segera meninggalkan Kota Chaoyang. Kau telah membuat masalah besar, semua hantu berkepala sapi dan berwajah kuda datang. Terutama bajingan Putra Suci Yao Guang yang muncul di sini, membuatku deg-degan tak karuan.” Di sini ia kembali tersenyum tipis: “Tidakkah kau ingin tahu situasi luar? Ayo, kita pergi ke oasis lain, lihat seberapa besar gelombang konflik yang kau picu.”
