Lonceng perunggu yang bergema lembut, kuali besar kuno yang terapung-apung, menara emas berkilau gemilang, seluruh Ruang Harta Karun Kesembilan memancarkan kemilau mempesona.
Berbagai harta langka berkedip-kedip, jelas bukan benda duniawi biasa. Kebanyakan adalah senjata hasil tempaan tangan para orang penting, memancarkan getaran mengerikan yang berkilauan.
Tapi semua ini tak mampu menarik perhatian Ye Fan. Matanya hanya tertuju pada mayat kering itu, di antara mereka terhubung aura energi misterius yang saling menarik.
Seolah melihat versi lain dirinya sendiri: pembuluh darah mengering, duduk bermeditasi dalam keheningan, akhirnya berubah menjadi mayat membeku yang wafat dalam posisi meditasi di tempat ini.
Ini adalah khayalan ganjil akibat resonansi antar sesama makhluk setara, memberinya sensasi aneh. Pikirannya bagai melintasi zaman purba, memasuki jasad ini dan merasakan gelombang emosi tertahan.
Setelah waktu lama, Ye Fan baru tersadar bagai terbangun dari mimpi. Langkah demi langkah ia mulai bergerak maju.
Tak diketahui sudah berapa tahun berlalu, mayat ini tetap tidak rusak, duduk bersila di tumpukan harta karun. Meski tidak ada kilau magis mengelilinginya, namun justru lebih menarik minat daripada semua harta.
Daging dan darah yang kering, tulang yang kokoh, memiliki kekuatan abadi seolah melintasi ruang-waktu.
Saat wafat dalam posisi meditasi, penampilan wajahnya tidak menua, tetap terjaga dalam keadaan paruh baya. Bahkan rambutnya masih hitam lebat, terurai di tubuh yang kering.
Tulang punggung mayat ini tegak lurus bagai Naga Sejati melayang di udara, memancarkan kesan kekuatan abadi. Kepala kecilnya tidak tertunduk, tegak menatap ke depan.
"Bang!"
Saat Ye Fan mendekati jarak satu zhang, mayat Zaman Purba itu tiba-tiba berguncang. Kilau harta karun di sekelilingnya meredup.
Orang-orang di belakang garis pertahanan terkejut, mundur selangkah demi selangkah dengan ekspresi di luar akal sehat.
Hanya Ye Fan yang tetap berdiri tanpa bergerak. Dia tidak merasakan aura pembunuhan maupun bahaya.
"Apa yang terjadi, Xiao Yezi jangan maju lagi." Tu Fei membuka mulut.
"Tidak apa!" Ye Fan melangkah, mendekati jenazah Tubuh Suci Zaman Purba, mengamati dengan tenang.
"Bang!"
Jenazah kering Tubuh Suci itu kembali bergetar, beberapa harta karun di sekitarnya tiba-tiba retak. Mayat membeku ini bagaikan patung dewa abadi.
"Mengapa bisa begini, mungkinkah dia masih hidup?" Tu Fei merasa merinding bulu kuduk.
Yan Ruyu menggelengkan kepala, "Mustahil hidup. Tak ada manusia di dunia fana yang bisa hidup selama ini. Raja Naga Hijau menduga, kerangka ini setidaknya telah ada selama puluhan ribu tahun."
Anjing hitam besar itu matanya berkedip, "Ini bukan Tubuh Suci Zaman Purba yang telah mencapai kesempurnaan. Jika tidak, dengan sekali getaran, harta-harta tadi pasti sudah jadi serbuk halus."
"Bang!"
Jenazah Tubuh Suci itu kembali bergetar.
Kilau hijau menyambar, sebatang teratai biru muda muncul di samping Ye Fan, hanya memiliki tiga helai daun, secara samar sesuai dengan konsep "Jalan melahirkan Yang Esa, Tiga melahirkan segalanya".
"Swoosh!"
Teratai biru muda bergerak, seketika menghilang, tak disangka menyatu ke dalam jasad Tubuh Suci Zaman Purba, lenyap tanpa jejak.
"Sial... Siluman! Apa mayat ini akan hidup kembali? Xiao Yezi, kau tidak apa-apa?!" teriak Tu Fei.
Yan Ruyu dan Qin Yao juga berubah wajah pucat. Mungkinkah mayat membeku ini masih menyimpan nyawa? Bagaimana mungkin? Di dunia fana tak ada yang bisa hidup 10.000 tahun.
Anjing Hitam melototkan mata besar seperti genta tembaga, panik bercampur keraguan, ekor botaknya tegak berdiri.
"Aku baik-baik saja, jangan mendekat!"
Ye Fan pun tertegun. Teratai biru muda yang menyertai Roda Lautannya ternyata menyusup masuk ke jasad ini.
Pada detik ini, ia merasakan Roda Lautan yang membeku. Di wilayah tandus itu, teratainya memancarkan cahaya hijau terang.
Lautan Penderitaan emas serupa, namun hampir kering kerontang. Sisa-sia kilau keemasan telah membeku, bukan lagi lautan, lebih mirip daratan kuning.
“Jasad ini benar-benar memiliki tubuh abadi...” Hatinya tertegun, tidak hanya penampilan luarnya yang tampak kekal, permukaan kulit bagian dalam pun demikian.
Hanya saja mengkerut setelah kehilangan nyawa, berubah menjadi tubuh kering.
“Swoosh!”
Sebagian pikiran Ye Fan seolah keluar dari tubuh, memasuki teratai biru muda, menyelam ke dalam kerangka mayat ini. Ia seperti mengalami pengalaman jiwa keluar dari raga.
“Bagaimana bisa begini, aku malah masuk ke dalam tubuh lawan...”
Ye Fan tidak mengerti kenapa situasi ini terjadi, hal ini membuatnya sangat terkejut.
Sejak zaman kuno, orang tidak pernah tahu apa yang terjadi jika dua Konstitusi Suci bertemu, karena konstitusi fisik seperti ini sangat langka, dan pengetahuan tentangnya semakin terbatas seiring berlalunya zaman.
Sulit dibayangkan, pertemuan Ye Fan dengan kerangka Konstitusi Suci justru memicu situasi misterius seperti ini.
Di Roda Lautan yang kering, teratai biru muda bergoyang menebarkan titik-titik cahaya hijau, menyebarkan sepercik vitalitas. Ye Fan merasakan guncangan dalam hati, seolah ia bisa menghidupkan kembali tubuh fisik ini.
Roda Lautan yang mati rasa, aura kehidupan menyebar. Lautan emas yang kering kerontang seolah memiliki sehelai vitalitas. Tentu saja semua ini adalah perbuatan teratai biru muda.
Lautan emas tak disangka memiliki riak kecil, memancarkan sedikit kekuatan mengerikan. Wilayah kultivasi rahasia tubuh manusia ini tak lagi gelap, mulai menyala terang.
"Apa yang terjadi?" Pikiran Ye Fan menyelam dalam teratai biru muda, tidak mencoba menahannya, hanya mengamati perkembangan situasi.
Pada saat yang bersamaan, wujud asli Ye Fan: Lautan Penderitaan memancarkan kilatan cahaya dahsyat, lautan emas bergelora, petir berkelindan, vitalitas menggelegak.
Ia merasakan dengan jelas perubahan drastis pada dirinya, tidak kehilangan kontak dengan wujud asli. Pikirannya seolah terbelah dua, menguasai dua wujud fisik sekaligus.
Teratai biru muda mentransfer energi spiritualnya, menyuntikkan ke dalam jasad ini. Vitalitas Roda Lautan yang kering semakin bertambah, seolah hendak hidup kembali.
Akhirnya, di Roda Lautan jasad konstitusi fisik suci, muncul riak kecil. Ombak emas mulai naik turun dengan dinamis.
Ye Fan benar-benar tertegun, kerangka suci yang sudah lama mati dan tak diketahui berapa tahun punah ini ternyata masih mengalami perubahan seperti ini, membuatnya merasa di luar akal sehat.
"Bagaimana mungkin, dia sudah mati, laut emas ini kok bisa kukaktifkan lagi?!"
Saat ini, beberapa orang di dekat sana juga kaget, karena tepat pada momen ini mereka melihat tubuh kering yang duduk bersila di tengah harta karun itu tiba-tiba memancarkan cahaya terang benderang.
Kerangka suci itu bagaikan dewa, memancarkan kilauan cahaya yang seperti mimpi, tubuh emas abadi yang memancarkan kilauan warna-warni seolah akan hidup kembali.
"Adik Ye, kau tidak apa-apa?" Yan Ruyu dengan kulit sehalus giok, telapak tangannya berkilauan, siap mengeluarkan senjata ekstrim.
"Xiao Yezi apa yang terjadi, bagaimana perasaanmu, segera kembali!" Tu Fei juga berseru.
"Ye Fan kenapa kau?" Qin Yao bertanya.
Sebagian pikiran Ye Fan terbenam dalam teratai biru, sebagian lagi berada di tubuhnya sendiri, merasakan semua ini dengan jelas.
“Aku baik-baik saja, kalian jangan pernah menyerang, biarkan aku mempelajarinya dengan seksama.”
“Tubuh Suci Zaman Purba yang sempurna takkan bisa dihancurkan, bisa ditempa jadi Senjata Besar, masih banyak rahasia lainnya.” Anjing hitam komat-kamit bergumam.
Tanpa perlu dijelaskan, beberapa orang di ruangan itu juga paham bahwa Tubuh Suci Zaman Purba bisa ditempa menjadi senjata legendaris.
Alasan Raja Naga Hijau tidak menyerang adalah ingin mengungkap rahasia lainnya, mungkin bisa menyelidiki beberapa fenomena aneh Tubuh Suci.
“Bang!”
Rangka Tubuh Suci Zaman Purba bergetar halus, Roda Lautan memancarkan kilatan cahaya menyala-nyala. Di bawah goyangan teratai biru muda, lautan emas yang kering semakin berkilauan, bergelombang dahsyat.
Ye Fan benar-benar sulit percaya ini adalah kerangka. Dia merasa ini sangat mirip tubuhnya sendiri, mengapa bisa begini?
Tiba-tiba, di lautan emas itu dia melihat beberapa benda: lonceng retak, senjata perang terpotong...
Hati Ye Fan berdesir, ini adalah senjata almarhum yang hancur lebur di Lautan Penderitaan.
Dengan lonceng suci di atas kepala dan tombak perang di genggaman, sikap angkuhnya seolah memandang rendah seluruh dunia! Bayangkan betapa gagahnya Tubuh Suci Zaman Purba saat menguasai kedua senjata ini!
"Bahkan senjatanya sudah hancur, tapi jasadnya tetap utuh! Tubuh fisik ini benar-benar luar biasa kuat!" Ye Fan tertegun.
Jelas tombak perang dan lonceng itu bukan senjata ekstrim, kalau tidak pasti bisa bertahan selamanya.
Ia menyisir Roda Lautan dengan cermat, berharap menemukan sesuatu yang bernilai.
"Braak!"
Jasad Tubuh Suci Zaman Purba bergetar, gelombang di Roda Lautan semakin ganas.
Beberapa orang di dekatnya terperanjat, tanpa sadar mundur beberapa langkah.
Saat ini, kerangka itu dipenuhi vitalitas seolah hidup kembali. Bahkan daging dan darah yang keriput mulai memancarkan kilau kristalin. Diselimuti lingkaran cahaya suci, ia duduk bersila dengan wibawa bak dewa abadi yang tak tergoyahkan!
"Grummm... Grummm..."
Di Roda Lautan jenazah Konstitusi Suci, beberapa helai petir saling berpadu, lautan emas semakin berkilau.
"Swoosh!"
Kilatan cahaya memancar, teratai biru muda tenggelam ke laut, bergoyang gemulai seolah ingin berakar di tempat ini. Ye Fan merasa dadanya sesak - ini adalah bunga teratai misterius hasil kultivasinya, jika sampai berakar di sini, apa maknanya?
"Braak!"
Tiba-tiba, kekuatan mengerikan yang terkandung dalam Roda Lautan menyapu seluruh anggota tubuh fisik ini, bergelombang bagai air bah.
Seketika Ye Fan merasakan khayalan aneh - seolah tubuh fisik ini adalah miliknya sendiri, ia merasa bisa menguasainya.
Teratai biru muda bergoyang, cahaya hijau berkedip. Saat kesadarannya spiritual bergerak, satu jari bergerak ringan!
Bukan jarinya sendiri yang bergerak, melainkan jari jenazah itu - namun bergerak sesuai kehendak hatinya.
Teratai biru muda bergoyang, berakar kokoh di Roda Lautan. Cahaya hijau memancar, mengguncang lebih banyak kekuatan mengerikan. Saat pikiran Ye Fan bergerak, tiba-tiba sebuah lengan terangkat!
Di dekat sana, termasuk anjing hitam besar, beberapa orang terkejut. Konstitusi fisik suci yang telah mati suri selama bertahun-tahun ini tiba-tiba bergerak!
"Braak!"
Lebih banyak kekuatan terpancar dari Roda Lautan. Saat pikiran Ye Fan berkedip-kedip, ia tiba-tiba berdiri tegak. Setiap gerakannya terlihat lancar tanpa hambatan.
"Ini... Ya Tuhan, apa yang terjadi?" Tu Fei terbengong-bengong dengan mulut menganga.
Kilatan cahaya muncul di telapak tangan Yan Ruyu. Aura Jalan Tertinggi bergetar keluar, menekan maju seperti gelombang.
"Jangan bertindak! Aku juga tak bisa jelaskan kejadian ini, tapi tidak akan ada bahaya!" Tubuh asli Ye Fan buru-buru berseru, menghalangi mereka.
Di saat yang sama, kesadarannya yang menguasai jasad kuno merasa sangat wajar, seolah berada di tubuhnya sendiri tanpa rasa ketidaknyamanan.
Di bawah tekanan Aura Jalan Tertinggi, pikirannya bergerak. Dari Roda Lautan terdengar "Criiiing!" Lonceng Emas Suci yang retak itu melayang dan terapung-apung di atas kepalanya.
Pada saat yang sama, di tangannya muncul sebuah tombak perang hijau patah yang sangat berat, memancarkan getaran mengerikan.
"Ye Fan... sebenarnya apa yang kau lakukan? Bagaimana mayat ini bisa hidup?" Tu Fei mundur terkejut.
Anjing hitam itu juga memperlihatkan ekspresi panik di matanya, "Sialan! Tubuh Suci Zaman Purba memang paling misterius, bahkan mayatnya pun aneh seperti ini."
Meskipun Yan Ruyu telah menyimpan Aura Jalan Tertinggi, kilatan cahaya di telapak tangannya tidak pudar, tetap dalam kondisi siaga.
Wujud asli Ye Fan dan mayat itu saling berhadapan, saling memandang - perasaan aneh karena sebenarnya keduanya adalah dirinya sendiri.
Tiba-tiba hatinya bergetar hebat! Energi suci dari Roda Lautan dalam mayat Tubuh Suci Zaman Purba mulai tumpah dan beroperasi mengikuti rute misterius!
Dengan Lonceng Emas Rusak di atas kepala dan Tombak Perang Hijau-Biru patah di tangan, Ye Fan merasakan getaran Jalan Agung, kekuatan tempurnya bergelora dahsyat.
Tubuh fisik kering ini tidak lapuk dan tidak rusak, bertahan hingga sekarang, operasi kekuatan mengerikan sama sekali tidak terhambat, sangat lancar.
"Ini adalah metode kultivasi Jalan Agung, aku mungkin akan mendapatkan semacam warisan..."
Ye Fan gemetar dalam hati, jika Roda Lautan seperti ini, apakah wilayah kultivasi rahasia lain dalam tubuh manusia juga demikian? Jasad ini sangat mungkin merupakan harta karun yang tak ternilai.
