Biksu Tua Naga Merah bertubuh kering, masih mengenakan jubah tao kuno itu. Ia menatap tajam makhluk kecil keemasan itu, mata memancarkan kilatan merah samar.
Makhluk kecil yang menyerupai Naga Sejati itu merinding ketakutan, bersembunyi gemetar di belakang Biksu cilik berjubah putih. Diam-diam mengintip dari balik bahu sambil mengamati dengan waspada.
“Xiao Guai tidak takut.” Biksu cilik berjubah putih menghibur, menaruhnya kembali di bahu.
Kehadiran Biksu Tua Naga Merah langsung membuat para tua-tua yang sisa umurnya tidak banyak itu terdiam seribu bahasa, tidak lagi seenaknya bicara.
Orang-orang lain yang tidak tahu identitasnya tetap berbisik-bisik, membuat taman batu riuh oleh desas-desus.
"Shencan Jiubian..." Biksu Tua Naga Merah berbisik, menatap langit lalu memandang tanah seolah merasakan sesuatu.
Ye Fan ingin menghampiri untuk memberi salam, namun sinar merah berkelebat - sang tetua telah menghilang tak berbekas tanpa sempat berlama-lama.
"Mengapa buru-buru begini..." Rengetnya sambil berharap bisa meminjam kewibawaan Naga Merah.
Li Heishui berdesak masuk membantu Ye Fan mengumpulkan energi. Permukaan tanah berkilau bagai permata warna-warni bertumpukan.
"Terima kasih atas bantuan berulang kali. Hadiah energi sebanyak ini sungguh menunjukkan jiwa ksatria!" Tertawanya menggelegar.
Wu Ziming matanya menyembur api sementara hidung Li Chongtian hampir melengkung. Keduanya mengatup rapat gigi geraham tanpa sepatah kata.
"Tak lupa pada tuan sepuh ini, sungguh berhati mulia dengan sokongan tiada henti."
Tetua Tertinggi Huanmie Li Yishui mendidih amarahnya. Telapak tangannya gatal ingin menampar si hitam itu, namun terpaksa ditahan dalam dada.
Dia benar-benar merasa amarah memuncak, penderitaan hanya satu kata—dirinya sendiri yang melompat ke lubang. Namun dalam setengah shichen, total 200.000 kati sumber terbuang percuma.
Sebagian besar dipinjam, sisa hidupnya takkan bisa melunasi. Membayangkan nasib menyedihkan ini, dia hampir pingsan dan ingin menampar diri sendiri.
"Jangan gemetar, Tua-tua. Marah berlebihan merusak kesehatan. Dengan kecerdikanmu yang bahkan bisa merencanakan cara licik merebut Batu Ajaib, takkan sulit merampas sumber?"
Li Heishui menambah minyak ke api, melempar batu ke sumur dengan ekspresi angin sepoi-sepoi, persis seperti sikap tetua tertinggi Istana Huanmie sebelumnya.
Para penjudi lain yang melawan Ye Fan terlihat pucat pasi, wajah memerah malu, penuh penyesalan.
Tuoba Chang berhasil mengolah Sumber Suci, mereka yakin menang. Tapi hasilnya tetap kekalahan besar. Apa ini bukan melanggar hukum alam? Langit sengaja menjebak manusia!
Tumpukan sumber di tanah berjumlah 143.000 kati, berkilauan seperti permata berwarna-warni yang memancarkan cahaya.
Ye Fan dengan kibasan lengan bajunya yang lebar, menyimpan semua Sumber dalam sekejap. Pada detik ini, hati banyak orang sebenarnya meneteskan darah, ingin menangis tapi tak punya air mata.
"Saudara Tuoba, sesuai perjanjian sebelumnya, taruhan kita adalah 100.000 kati Sumber. Bagaimana caramu membayarku?" tanya Ye Fan.
Meski Tuoba Chang adalah penerus pertama klan sumber energi kuno, ia hanya membawa 100.000 kati Sumber. Untuk memotong batu, ia sudah berutang lebih dari 300.000 kati Sumber pada Keluarga Ji.
"Aku akan mengukir prasasti di batu, beberapa hari kemudian akan kukembalikan!"
Ye Fan tersenyum, berkata: "Lebih baik kau tulis surat hutang ke Keluarga Ji lagi untuk 100.000 kati Sumber, lalu aku gunakan itu untuk bertaruh batu. Bagaimana menurutmu?"
"Baik!" Tuoba Chang mengatupkan giginya.
Tapi kali ini, Keluarga Ji bagaimanapun tidak setuju, ingin segera mengusir kedua orang ini.
Secara ketat, Keluarga Ji tidak mengalami kerugian besar. Ye Fan menginvestasikan 450.000 kati Sumber untuk memotong batu, Tuoba Chang juga serupa.
Keduanya benar-benar gila-gilaan, total melemparkan lebih dari 900.000 kati.
"Tentu saja, setelah mengeluarkan Sumber Suci dan Ulat Dewa, semua kerugian telah tertutupi."
Pemenang terbesar tak diragukan lagi adalah Ye Fan. Dua keping Sumber Suci ditambah makhluk kecil emas itu, total nilainya melebihi 1 juta kati sumber. Ini benar-benar taruhan besar yang mengguncang dunia.
Ye Fan menyelinap keluar dari kerumunan penari dan kembali memilih batu. Untuk transaksi terakhir, dia membayar 120.000 kati sumber namun tidak memilih batu mahal, melainkan memilih bahan seharga 30.000 kati yang justru mengeluarkan peri kecil emas.
"Ini gila! Masih mau memotong batu lagi?"
"Jangan-jangan bisa keluar harta legendaris lagi?"
Semua mata tertuju padanya. Dengan serangkaian penemuan mengejutkan, setiap gerakan Ye Fan kini menjadi sorotan utama.
Keluarga Ji dengan enggan mengizinkannya memilih lagi, meski sebenarnya ingin mengusirnya segera. Bagi Toko Batu Tanah Suci, orang seperti ini adalah mimpi buruk terbesar.
“Batu di bawah pohon purba ini, batu di balik sulur-sulur depan……” Li Heishui terus memberi petunjuk, dia menemukan 7-8 batu unik yang posisinya telah bergeser.
Ye Fan seketika mengerutkan alis, Batu Raja telah berkesadaran dan sengaja memperlihatkan celah kelemahan, ini jelas-jalnya merupakan provokasi.
“Aku adalah Master Sumber Langit, kau masih bisa kabur?” gumamnya dalam hati.
Akhirnya, Ye Fan menggelengkan kepala. Batu Raja ini sudah menjadi jelmaan, pasti mengandung pusaka mengerikan, tapi saat ini dia belum bisa menemukannya.
Menurutnya, meski menghabiskan jutaan kati sumber dengan memotong semua batu di Tian Zi Hao Shi Yuan, belum tentu bisa menemukannya. Dia curiga Batu Raja tidak berada di area paviliun premium, mungkin tersembunyi di dasar danau atau di tepian, sulit dipastikan.
Ye Fan memilih dua bahan batuan, namun tidak ada pusaka langka yang muncul. Namun dia juga tidak rugi, berhasil memotong Sumber spesies langka.
Akhirnya, pandangannya tertuju ke pusat pulau kecil. Di bawah pepohonan purba menjulang tinggi terdapat batu ungu yang licin, tempat penjaga Taman Batu Keluarga Ji bermeditasi sepanjang tahun.
Setelah melihat harga, jika batu ini diolah, tepat akan menghabiskan 90.000 kati sumber.
"Batu ini tidak boleh dipotong, ini tempat meditasi Tuan." Seseorang menghadang.
"Bukankah sudah diberi label harga?" tanya Li Heishui.
"Biarkan mereka memotong." Kakek berambut perak melambaikan tangan.
"Lupakan saja, ini tempat meditasi Senior. Tidak pantas kita menista." Ye Fan menggelengkan kepala.
Akhirnya, 90.000 kati sumber terkuras habis. Meski tak ada pusaka langka yang muncul, dia juga tidak rugi karena berhasil mengolah beberapa blok besar sumber spesies langka.
"Lepaskan begitu saja? Tidak mencari Raja Batu itu lagi?" Li Heishui berkomunikasi diam-diam melalui telepati.
"Aku ingin menemukannya, tapi tak bisa. Andai pun berhasil memotong, mungkin tak bisa menjaganya. Pasti itu relik suci mengerikan yang akan memicu perang berdarah. Akan kucoba lagi di masa depan."
"Jika Chilong Daoren tidak pergi, mungkin aku masih ingin mencoba. Tapi saat ini, niat itu sudah kubatalkan."
Pertempuran taruhan batu sumber akhirnya berakhir. Hasil luar biasa yang diperoleh Ye Fan membuat banyak orang iri, meski tak ada yang bisa berbuat jahat.
Saat ini, berbagai kekuatan besar termasuk perwakilan Para Tanah Suci mengepungnya sambil mengulurkan ranting zaitun.
Di wilayah utara yang kaya sumber energi, jenius sumber energi seperti dirinya menjadi tamu VIP bagi semua kekuatan. Banyak pria tua dekil mati-matian berusaha merangkulnya.
Tentu saja, perebutan makhluk kecil emas juga telah dimulai. Masyarakat biasa takkan sanggup menghidupinya, tapi bagi Para Tanah Suci ini sama sekali bukan masalah.
"Sahabat Muda, hamba telah menyiapkan jamuan minum. Bagaimana jika kita bersulang bersama nanti?"
"Aku sudah memesan Taman Dewa VIP di Zuixian Que milik Keluarga Emas. Saudara Gu pasti harus datang."
……
Bahkan Li Heishui tak bisa kabur. Sekelompok pria tua menggenggamnya erat, tatapan menyala-nyala mereka membuatnya merinding.
An Miaoyi、Jin Chixiao、Xiang Yifei dan lainnya menunjukkan semangat luar biasa, semua ingin membeli makhluk kecil emas tersebut. Di antara mereka, Jiang Yifei dan Pangeran Xia paling tegas, sepertinya siap membayar harga berapapun.
"Kedua saudara, menjual ke pihak mana pun tidak tepat. Lebih baik kirim ke Aula Harta Yao Langit kami untuk dilelang." Yao Yuekong maju dengan saran ini.
"Tidak perlu ke sana. Komisi mereka mencapai sepuluh persen, Saudara Gu bukankah ini pemborosan?" Seorang orang tua menentang.
Mereka khawatir kabar akan tersebar dan lebih banyak pihak akan berebut, yang pasti akan menghasilkan harga selangit. Mayat yang diolah dari sumber saja sudah layak diteliti, apalagi seekor Ulat Dewa yang masih hidup!
Ye Fan dan Li Heishui berdiskusi lama, mempertimbangkan apakah akan menjual makhluk kecil emas itu.
Ulat Dewa Sembilan Transformasi tak tertandingi di dunia, nilainya mustahil ditimbang. Tapi di zaman purba saja sulit berhasil, apalagi di era ini.
"Aku putuskan, Shen Can ini tidak akan dijual." Ye Fan bersuara.
TKP mendadak mati suri, kemudian aura pembunuhan membeku menyebar, tak kurang dari puluhan kelompok, tak jelas asalnya.
Dada Ye Fan berdebar, kekuatan-kekuatan besar berniat menguasai, jika bersikeras tidak menjual, nyawa terancam.
"Aku ingin menyewakannya."
Begitu kata-kata meluncur, aura menghilang, memicu gelombang terkejut, banyak suara bersahutan.
"Ini bisa disewa? Kan makhluk hidup."
"Ini terlalu..."
"Bagaimana sistem sewanya?"
Banyak orang berbisik, kekuatan-kekuatan besar kembali tenang, mengulang pertanyaannya.
"Mulai dari 600.000 kati sumber, sampai ia mengalami transformasi ketiga." Jelas Ye Fan.
"Pemuda, kau benar-benar berani membuka mulut selebar singa! Dulu Master Sumber Langit pernah berkata, seekor Shen Can bernilai 600.000 kati sumber. Kau cuma menyewakan, tapi meminta harga setinggi itu."
"Ye Fan tersenyum, tidak berkata lebih banyak. Dia paham, baik disewakan maupun dijual, hasilnya akan sama saja—begitu masuk ke tangan kekuatan besar ini, mustahil dikembalikan."
"Karena itu, meski disebut menyewa, transaksi ini menggunakan harga jual."
"Manfaatnya beragam: pertama tidak rugi karena mendapat kompensasi sumber, kedua mempertahankan klausul 'sewa' agar di masa depan saat dirinya sudah kuat, bisa menagih kembali."
"800.000 kati sumber! Dinasti Xia menyewa ini!"
Tiba-tiba suara berwibawa bergema. Para tetua menoleh serentak. Di taman batu telah berdiri seorang pria paruh baya yang tak diketahui kapan datangnya.
Ia mengenakan jubah naga emas, bermahkota kepala naga. Posturnya gagah perkasa, seolah ada sembilan naga sejati mengelilinginya. Di mahkotanya, kepala naga dari Qi Naga yang menggetarkan jiwa.
"Paman Kaisar..." Pangeran dan putri Dinasti Xia segera memberi salam.
Sang paman mengangguk. Aura mengerikan memancar dari tubuhnya, membuat para tetua tak berkutik bagai tercekik.
Ini jelas sosok setingkat Santo Lord, hanya orang tua berambut perak dari Keluarga Ji yang tak terpengaruh, tetap tenang.
"Saudara Ji..." bibir orang penting Dinasti Xia bergetar halus, jelas sedang berkomunikasi melalui telepati.
"Baik, aku takkan bersaing dengan Saudara Xia." Orang tua berambut perak menganggukkan kepala.
Sementara yang lain sama sekali tak bisa menyela, di hadapan cultivator legendaris seperti ini, para pria tua itu sepenuhnya tertekan.
"Bagaimana menurut Sahabat Muda?" orang penting dari Dinasti Abadi membuka mulut, menanyai Ye Fan.
Ye Fan dan Li Heishui tidak mengalami tekanan. Tanpa ragu panjang, dia mengangguk menyetujui. Bagaimanapun, dia pasti tak bisa melindungi peri kecil emas ini karena banyak kekuatan besar sedang mengintai.
"Baik, dalam tiga hari aku akan menyiapkan 800.000 kati sumber." Cultivator legendaris Dinasti Abadi itu menghilang seketika setelah mengucapkan kalimat ini.
Ye Fan memotong makhluk hidup yang lebih berharga dari Sumber Suci, benar-benar mengguncang Kota Suci. Mulai dari Chilong Daoren, kemudian paman kaisar Xia, muncul secara bergantian.
Biksu cilik berjubah putih bersorak gembira, wajahnya penuh sukacita.
Baru pada saat ini, orang-orang lain bisa menghela napas lega dan kembali bisa berbicara.
"Ini terlalu berdarah dingin, menekan dengan medan energi, sama sekali tidak membiarkan kami berbicara."
"Apakah kau berani berdebat dengan sosok setingkat Santo Lord?"
Banyak yang kesal, terutama perwakilan dari kekuatan-kekuatan besar, namun mereka tak berdaya. Cultivator legendaris yang merasa superior itu mustahil dilawan.
Ye Fan menyewakan makhluk kecil ini, bisa dibilang meraih tiga keuntungan sekaligus.
Pertama, mengalihkan target Para Tanah Suci, jika tidak nyawanya pasti terancam. Kedua, makhluk emas kecil ini adalah "Pemboros" sejati yang sama sekali tak mampu dihidupi, dengan cara ini ia menemukan pihak yang mau menanggung biayinya.
Terakhir, dengan meminjamkan si makhluk kecil, ia mendapat banyak Sumber. Jika nanti kekuatannya cukup, ia bisa merebutnya kembali dengan alasan sah.
Diperlakukan seperti pusaka sewaan, makhluk emas kecil itu murka. Matanya yang besar melotot sementara cakar-kukunya terus mengancam Ye Fan.
“Xiao Guai jangan marah, kamu ingin makan berapa banyak Sumber pun akan ada.” Biksu cilik berjubah putih menenangkan.
“Untung sudah disewakan, kalau tidak makhluk kecil ini dengan kecepatan seperti itu, bisa saja kabur kapan saja.” Li Heishui berkata.
Ye Fan menganggukkan kepala, "Bahkan jika benar-benar mengikutiku, mungkin hanya akan mengincar Sumber Suci. Begitu mendapatkannya, pasti akan kabur."
“Benar, tidak takut pencuri mencuri, tapi takut pencuri mengincar. Tidak mungkin waspada setiap saat.”
Keduanya menenangkan diri dengan keputusan ini, terutama karena memang tidak ada cara lain. Para Tanah Suci mustahil mengizinkan mereka membawanya pergi.
“Ular Suci milik biarawati kecil ini, si biarawati kecil adalah...” Li Heishui belum selesai bicara, Ye Fan segera memberi isyarat agar dia diam.
Kakak-beradik Pangeran Xia telah sampai di belakangnya. Xia Yiming dengan wajah masam berkata, “Saudara, aku tidak ingin mendengar ucapan seperti itu lagi.”
“Salah paham total...” Li Heishui buru-buru menjelaskan.
Makhluk kecil emas benar-benar cocok dengan Putri Xia Yilin dari Dinasti Xia, dua pasang mata besar berkedip-kedip secara bersamaan dengan kharisma yang mirip.
Pertempuran taruhan batu sumber akhirnya berakhir, butuh waktu lama sebelum kerumunan baru bubar.
Ye Fan dan Li Heishui dikelilingi, meski Ulat Dewa sudah ada pemiliknya, kekuatan-kekuatan besar tetap berusaha merangkul mereka.
Dalam beberapa hari berikutnya, mereka sibuk mengurus berbagai perjamuan dan menghadiri jamuan-jamuan kekuatan besar.
Di hari ketiga, pejabat tinggi dari Dinasti Abadi secara pribadi mengirimkan 800.000 kati sumber. Dua hari kemudian Tuoba Chang juga mengembalikan 100.000 kati sumber.
Beberapa hari kemudian, Ye Fan berturut-turut memasuki toko batu tiga tanah suci, bertindak agresif.
Namun tak berhasil mengolah harta legendaris, hanya menukar sumber murni dengan sumber spesies langka melalui taruhan batu.
Pusaka mengerikan memang sulit dicari dan tidak bisa dipaksakan. Mustahil terus-menerus mendapatkannya, karena itu disebut sebagai barang langka.
Pada titik ini, Ye Fan telah mendapatkan cukup Sumber untuk naik tingkat.
Dia memutuskan untuk sementara meninggalkan kota suci karena popularitasnya yang terlalu menonjol akhir-akhir ini, perlu mencari tempat sunyi untuk menembus tingkat evolusi.
Sekaligus, dia juga ingin melakukan satu hal - membantu Raja Dewa Jiang Taixu membebaskan diri.
Jiang Taixu mengajarkan metode pertempuran suci padanya, budak ini tidak mungkin dilupakannya, terus-menerus memikirkan bagaimana membalasnya.
Saat ini, para Tanah Suci akan menggunakan senjata pusaka ekstrim untuk membuka gunung ungu. Jika Raja Dewa Jiang Taixu masih hidup, mungkin bisa diselamatkan. Dia perlu menyampaikan kabar ini ke keluarga Jiang.
Bagaimana kabar Xiao Tingting? Bagaimana kondisi Kakek Jiang? Kerinduannya tak pernah pudar.
Sudah lama berada di wilayah utara, tapi dia sama sekali belum mendekati wilayah kekuasaan Keluarga Jiang Zaman Purba.
Di luar kota suci, Li Heishui mengantarkan Ye Fan sambil bertanya: "Saudara, kapan kau akan kembali?"
"Akan segera kembali! Aku masih membutuhkan lebih banyak Sumber!" jawab Ye Fan.
“Pulang cepat, delapan orang gila itu dan beberapa anggota klan sumber energi kuno sudah datang, berusaha mengajakmu duel teknik sumber energi besar.” Li Heishui menyampaikan kabar ini.
“Adik Gu Feng mau meninggalkan Kota Suci? Miao Yu juga hendak pergi jauh, mari kita memulai perjalanan bersama.” An Miaoyi keluar dari dalam kota suci.
