"Inikah harta karun yang ditinggalkan Master Sumber Langit?"
Tu Fei sangat kaget, sama sekali tidak menyangka bahwa sepasang rol raksasa dan batu pemberat biasa ini memiliki asal-usul begitu besar.
Ini bukan sekadar harta karun, tapi pantas disebut sebagai warisan ilahi!
Si Hitam berlaku nyebelin, tiduran di situ dengan cakar besar menekan tumpukan alat batu, mati-matian tidak mau bangun.
Ye Fan mengancam: "Jangan menghalangi di sini. Aku pernah menjumpai Raja Batu di Kota Suci, mungkin di sini juga ada. Jika benar-benar mengeluarkan sesuatu yang aneh, kau yang tiduran di sini akan pertama kali kena sial."
“Apa artinya raja di antara batu? Aku bahkan pernah melihat raja dari ras purba,” kata Si Hitam dengan sikap tak peduli.
“Bual omong kosong apa lagi!” sangkal Tu Fei tak percaya.
Dalam hati, Ye Fan tersentak. Anjing hitam itu jelas berasal dari Gunung Ungu. Tentang asal-usulnya, ia telah memprediksi sebagian.
Mengingat para kuil suci Donghuang dan ratusan sekte Zhongzhou akan melancarkan operasi terbesar dengan senjata pusaka ekstrim untuk menyerang Gunung Ungu, ia bertanya, “Kaisar Hitam, kau yakin Gunung Ungu masih utuh?”
“Tenang, takkan ada yang mendapat apa-apa. Meski mereka bisa masuk, tapi aku yakin pasukan mereka akan menderita kerugian besar dan mundur dengan kewalahan.”
“Raja Dewa Jiang Taixu masih terperangkap di sana. Menurutmu, bisakah dia diselamatkan?” tanyanya lagi, ini masalah paling krusial.
“Darimana aku tahu? Aku tak pernah masuk Gunung Ungu. Cepatlah potong harta karun dewa itu!” Si Hitam mengalihkan topik, enggan menjelaskan lebih lanjut.
Akhirnya, Ye Fan mengangkut puluhan perangkat batu ke ruangan dan mulai mengamati batu-batu itu di depan tungku api.
"Kakek Zhang Wu tidak bisa tenang, hanya bisa menonton dari samping. Wang Shu dan Er Lengzi semakin bersemangat, terus-menerus menggosok-gosokkan tangan, ingin segera mencoba."
"Ye Fan mengerahkan indra penglihatan sumber langit, kedua matanya memancarkan dua sinar ungu, memeriksa satu per satu."
"Batu-batu ini tampak biasa saja, tapi setelah dilihat dengan indra penglihatan sumber langit, masing-masing menunjukkan keunikan yang berbeda."
"Bahan batuan dari Zona Terlarang Taichu!"
"Ye Fan kaget. Batu-batu ini biasanya tak terlihat istimewa, tapi begitu diperiksa dengan indra penglihatan sumber langit, aura purba Taichu langsung terasa kuat."
"Setelah memeriksa dua batu yang dianggap kosong, saat mengangkat batu pemberat ketiga, matanya berkilat: "Di dalam ini ada Sumber Suci!""
"Anjing Hitam besar tak tahan duduk diam: "Biar aku lihat!""
"Kalau diberikan padamu, bakpao daging dipukulkan ke anjing - pasti tidak akan kembali."
"Dasar kau, bicaramu keterlaluan!" Anjing hitam itu geram tak tertahankan.
"Bukankah memang begitu?" Ye Fan tersenyum, "Boleh kuberi, tapi jangan mengincar batu-batu di bawah ini lagi.""
“Baik, tidak ada masalah.” Anjing Hitam langsung menyetujui, mencakar Er Lengzi di sampingnya, “Murid, bantu aku memotong.” Dulu pernah membimbing Wang Shu dan Er Lengzi dalam kultivasi, sekarang dengan lancang memerintah mereka.
“Kraak!”
Er Lengzi bertindak langsung, menampar batu itu hingga terbuka tanpa proses memotong bahan batuan yang sabar.
Anjing Hitam menggeram, cemas luar biasa, marah besar: “Kau hati-hati! Di dalam ada Sumber Suci. Kalau rusak, akan kulempar kau ke Tambang Kuno Taichu!”
Ia segera menyisir pecahan batu, mencari Sumber Suci.
Kilatan sakti menyala-nyala menyembur, sangat mempesona, aura suci menyergap. Tapi Anjing Hitam justru sangat kesal.
“Nak, kau menipu! Sumber Suci ini terlalu kecil, belum sebesar biji kacang!”
Ini hanya sebutir kacang Sumber Suci. Meski langka, para hadirin sudah pernah melihat keping Sumber Suci sebesar kepalan tangan, sehingga tak membuat mereka kaget lagi.
Tiba-tiba, ekspresi Si Hitam berubah kaku. Ia menyimpan Sumber Suci itu, lalu menyisir reruntuhan batu hingga menemukan sejumput bulu-bulu merah yang memancarkan aura menakutkan. Bulu itu terlihat sangat mencolok seolah terendam darah, memancarkan kesan tragis yang mengerikan.
Kakek Zhang Wu terkejut bukan main. Ia mundur beberapa langkah besar hingga nyaris terjatuh, wajahnya pucat pasi.
Wang Shu dan Er Lengzi buru-buru maju untuk membantu, "Kakek, ada apa denganmu?"
Ye Fan juga terkejut. Ia maju mendekat dan memapah orang tua itu, "Ada masalah apa, Sesepuh?"
Pada saat yang sama, matanya menangkap sejumput bulu merah itu. Ia mengambilnya dari cakar Si Hitam, lalu seketika mengerutkan alis.
Bagaimana mungkin ada benda seperti ini di dalam batu?
Di Toko Batu, ia pernah mendengar legenda tentang Dewa Sumber, hantu sumber, dan iblis sumber di tambang kuno yang kadang meninggalkan jejak pada bahan batu yang paling berharga.
"Jangan dipotong lagi! Benda-benda ini tidak boleh disentuh!" seru Kakek Zhang Wu dengan bibirnya gemetar, wajah pucat membiru.
“Kakek sebenarnya apa yang terjadi?” Tu Fei bertanya.
“Kalian tunggu di sini, aku akan ambil barang peninggalan leluhur untuk membandingkannya dengan bulu merah ini.” Kakek Zhang Wu yang ditopang Wang Shu dan Er Lengzi perlahan masuk ke ruang dalam.
Setelah waktu yang lama baru keluar, di tangannya tergenggam kotak giok yang jelas-jelas terbuat dari giok kuno dengan warna yang sudah memudar dan terlihat kusam.
“Apa ini?” Tu Fei tampak bingung.
Dengan ekspresi berkerut khawatir, Kakek Zhang Wu membuka kotak giok itu. Di dalamnya tak ada barang berharga, hanya beberapa helai bulu berwarna merah yang terlihat mengerikan.
Bulu-bulu ini nyaris identik dengan yang keluar dari batu tadi, hanya lebih kusam karena usia yang sangat tua, seolah ternoda darah kotor.
“Ini...” Tu Fei mengernyit penuh curiga, matanya menatap tajam ke arah Kakek Zhang Wu.
“Ini satu-satunya peninggalan yang ditinggalkan leluhurku Master Sumber Langit pada malam ia menghilang.” Suara Kakek Zhang Wu bergetar berkata.
“Ye Fan pernah mendengar beberapa kisah masa lalu Master Sumber Langit. Di masa senjanya, terjadi banyak pertanda tidak menyenangkan. Beliau sering melihat hal-hal aneh yang tak bisa dipahami, sementara orang lain sama sekali tidak melihatnya. Sungguh mengerikan.”
“Pada malam kepergiannya, angin merah berputar-putar di luar. Makhluk mengerikan yang tak dikenal terus melolong tanpa henti, meraung sepanjang malam.”
“Suaranya melengking menyayat hati, bergema puluhan li jauhnya. Manusia dan hewan sama-sama ketakutan, membuat bulu kuduk merinding.”
“Malam itu, ada anak berusia empat tahun dari keluarga Zhang yang menemani Master Sumber Langit. Anak itu trauma menjadi idiot, baru sembuh setelah lebih dari setahun diobati.”
“Menurut ceritanya, malam itu ia melihat tangan leluhur dipenuhi bulu merah. Juga melihat makhluk humanoid berkeliaran di luar jendela. Begitu menoleh sebentar, sang leluhur pun menghilang untuk selamanya.”
“Sekengerian itu?” Tu Fei terkagum-kagum.
Dia sangat paham betapa kuatnya Master Sumber Langit, yang bisa dibilang sebagai orang luar biasa di alam semesta. Setelah teknik sumber energinya mencapai puncak, hampir menyentuh Jalan Agung, memiliki kemampuan yang melampaui langit dan bumi. Bahkan para Santo Lord utama pun tak mampu melukainya.
Tapi mengapa masa senja mereka penuh pertanda buruk seperti ini? Tidak bisa menguasai diri sendiri, sebenarnya apa yang terjadi?
Anjing Hitam itu juga matanya berkedip-kedip, terus memikirkan sesuatu dalam-dalam. Setelah lama baru berkata: "Master Sumber Langit di masa tuanya mengalami pertanda buruk seperti ini..."
Ye Fan berjongkok di tanah, mulai merakit kembali perangkat batu itu. Dia kaget menemukan bagian dalam batu itu kosong - seharusnya Sumber Suci di dalamnya sebesar kepala manusia.
"Dihabisi sesuatu! Tidak merusak kulit batu, langsung mengambil Sumber Sucinya!"
Setelah mengetahui hasil ini, bukan hanya dia yang terkejut. Semua yang hadir di lokasi wajahnya berubah pucat.
"Sudah kubilang! Barang peninggalan Master Sumber Langit mana mungkin biasa? Tapi malah dihancurkan makhluk tak dikenal!" Wang Shu geram tak tertahankan.
Ye Fan ekspresi berkerut khawatir, tidak banyak bicara. Ia berjongkok dan membuka dua batu pemberat yang telah dinilai tidak mengandung Barang Langka di dalamnya dengan tepukan keras.
Rol batu itu memang kosong, namun batu pemberat yang lain luar biasa. Di pusatnya terdapat sebutir buah batu.
"Ini..."
Jelas energi hidupnya telah terkuras habis, berubah total menjadi batu biasa yang tak bernilai.
"Buah apa ini? Pasti benda langka, sayang esensinya sudah disedot."
Semua yang hadir merasakan keseriusan situasi. Pusaka langka peninggalan Master Sumber Langit telah didahului orang lain.
"Anak muda, jangan dipotong! Batu-batu ini terkontaminasi kekuatan iblis. Aku khawatir kau akan mengalami nasib sial seperti leluhur kita," nasihat Kakek Zhang Wu dengan wajah pucat.
"Tak apa. Pasti ada kejadian pada malam 10.000 tahun lalu itu. Setelah sekian lama, meski ada sesuatu pun pasti sudah lenyap." Ye Fan menggelengkan kepala.
“Kau tak paham maksudku, aku takut kau terkontaminasi aura ini. Di masa depan bisa memancing masalah, seperti leluhur...” Kakek Zhang Wu berkata dengan suara bergetar.
“Masa senja mengerikan Master Sumber Langit, apakah diri mereka sendiri yang bermutasi atau memancing sesuatu? Ke mana akhirnya mereka menghilang?” Tu Fei bergumam, lalu melanjutkan, “Xiao Yezi, kau benar-benar harus berhati-hati. Para Master Sumber Langit semua orang luar biasa, namun tetap tak bisa lolos dari takdir mengerikan.”
“Aku tidak takut. Di masa depan justru ingin lihat malapetaka apa yang akan menimpaku.”
Baru saja ucapannya selesai, tiba-tiba angin yin muncul di dalam ruangan. Bulu-bulu merah itu seolah ditarik kekuatan mengerikan, menempel di tubuhnya.
Melihat pemandangan ini, bahkan anjing hitam pun melototkan matanya, waspada menyapu pandangan ke sekeliling.
“Tidak mungkin! Sekarang ini langsung mencarimu?!” Tu Fei terkaget-kaget.
Bibir Kakek Zhang Wu gemetaran, “Takdir leluhur... Apakah malapetaka itu akan terulang lagi?”
"Braak!" Tubuh Ye Fan memancarkan kilatan magis berkilauan. Ia bagai tungku abadi para Xian, panasnya menyala-nyala. Darah dan qi-nya bagai lautan, seolah seekor Naga Sejati yang baru terbangun.
Semua bulu merah remuk menjadi abu beterbangan, terjatuh ke tanah. Seluruh tubuh Ye Fan tak berdebu sama sekali. "Aku memang tak percaya pada roh jahat! Nanti akan kulihat bagaimana caranya!" ujarnya.
Tadi ia merasakan kekuatan tak dikenal berusaha menyusup ke tubuhnya. Namun ditolak oleh Konstitusi Suci dan dilebur hingga bersih.
"Kalian mundur sedikit. Batu-batu ini masih menyimpan sisa keanehan, tapi tak mampu melukai aku," kata Ye Fan.
Ye Fan terus-menerus memotong beberapa batu giling, namun semuanya kosong tak berisi apa-apa.
"Pasti harta karun Dewa yang ditinggalkan Master Sumber Langit. Batu-batu ini tak kehilangan esensinya, bagaimana bisa kosong juga?" kata Tu Fei bingung.
Kakek Zhang Wu berkata, "Semua perkakas batu di Perkampungan Batu ada di sini. Bukan semuanya milik keluargaku. Biarkan aku memilih dulu."
Kakek Zhang Wu memilih belasan perangkat batu berdasarkan ingatannya, seperti batu pemberat, kunci batu, dan platform batu—semuanya merupakan barang-barang yang biasa digunakan sehari-hari.
Ye Fan membelah batu-batu lainnya, tepat seperti dugaan semuanya kosong. Itu adalah perangkat batu milik warga lain di Perkampungan Batu.
"Krak!"
Empat perangkat batu milik Kakek Zhang Wu berhasil dibelahnya. Dada Ye Fan berdesir kencang sambil alisnya berkerut. Meski isinya pasti pusaka langka, namun semua esensinya telah lenyap.
Di dalam sebuah platform batu yang berlubang sebesar waskom, tersisa sedikit serpihan Sumber Suci.
"Ya Tuhan! Sumber Suci sebesar waskom? Ini harta karun kelas langit! Menyebalkan! Barang apa yang mencuri ini?!" teriak Tu Fei.
Anjing Hitam itu matanya melotot lebar sebelum menjerit histeris: "Apakah tidak ada hukum alam? Aku ingin menggigit seseorang!"
"Masalah yang sama. Masih ada sisa bulu-bulu merah di sini." Ye Fan mengerutkan alis dengan ekspresi khawatir.
Di dalam batu lainnya, meskipun tidak ada rongga, terdapat sebatang tumbuhan aneh yang telah membatu.
Melihat pemandangan ini, bahkan Ye Fan pun tak bisa tenang. Sangat mungkin ini adalah ramuan dewa purba, harta karun yang ditinggalkan Master Sumber Langit, sama sekali bukan benda biasa.
"Sialan! Ramuan dewa! Ini ramuan dewa purba!" Anjing Hitam hampir mengamuk, mata besarnya seperti genta tembaga nyaris melotot keluar: "Ada seorang Kaisar yang menggunakan ramuan ini untuk menciptakan pil dewa, bahkan berhasil menghidupkan kembali sahabat karib yang sudah mati!"
Anjing Hitam itu bertingkah seperti kesurupan, melompat-lompat sambil terus berputar mengelilingi batu-batu ini, melolong tak henti-hentinya.
"Sial... ramuan dewa..." Ia benar-benar kehilangan kendali.
Ketika Ye Fan akhirnya melihat kondisi di dalam batu ketiga, ia pun ingin mengumpat orang, dorongan untuk mengamuk tak tertahankan.
"Ini pasti Buah Kehidupan Tanah yang sudah membatu!"
Di dalam perangkat batu ini terdapat mutiara batu seukuran mangkuk, sangat mirip Buah Manusia, juga agak menyerupai mutiara naga. Ini pasti Buah Kehidupan Tanah yang dijuluki mutiara naga palsu.
"Apa? Buah Kehidupan Tanah?! Barang jenis ini sama sekali tidak kalah dengan ramuan dewa purba! Guk..." Anjing Hitam mendengarnya, menggonggong penuh amarah.
Tu Fei juga tertegun dengan rasa kaget dan penyesalan, bergumam: "Master Sumber Langit benar-benar melawan Langit, beberapa perangkat batu yang ditinggalkannya ternyata berisi harta karun dewa. Tapi... Sialan! Makhluk mengerikan apa yang sudah jadi yang pertama masuk?"
Meski Kakek Zhang Wu, Wang Shu, dan Er Lengzi tak sepenuhnya memahami nilai pusaka langka ini, mereka bisa merasakan gejolak perasaan Ye Fan, tahu pasti ini adalah benda sakral legendaris.
Ramuan dewa purba dan Buah Kehidupan Tanah - semua yang Ye Fan idamkan untuk menyelamatkan nyawa Xiao Tingting - ternyata sudah disedot energi kehidupannya, meninggalkan rasa kecewa yang tak terkira.
"Harta karun yang ditinggalkan Master Sumber Langit ternyata kosong, membuatnya dipenuhi penyesalan. Semua ini sungguh disayangkan."
Di batu keempat terdapat pohon kecil yang membatu. Semua orang terlihat mati rasa, sudah pasti ini adalah benda suci yang melawan hukum alam.
"Hati Kaisar ini meneteskan darah!"
Sesuai sifat serakah anjing hitam besar itu, ini memang gambaran perasaannya yang sebenarnya.
"Apakah tidak ada keadilan di dunia ini? Harta karun Master Sumber Langit, barang apa yang akhirnya mencurinya?!" Tu Fei juga dipenuhi kekecewaan.
Jika semua benda ini muncul bersamaan, pasti akan menggemparkan dunia. Bukan hanya para Santo Lord dari Tanah Suci, bahkan Kaisar-Kaisar besar Zhongzhou pun akan merunduk memohon.
Para Santo Lord tua dan Kaisar-Kaisar terdahulu yang menguasai kekaisaran luas, di masa senja ingin mendapatkan sebatang ramuan dewa purba untuk memperpanjang nyawa saja tak mampu, hanya bisa menjelajahi Kegersangan sendirian.
Sebenarnya, tidak pernah ada kabar tentang orang yang berhasil menemukannya.
Tapi, harta karun dewa yang ditinggalkan Master Sumber Langit masa lalu, ternyata semuanya benda sakral yang melawan Langit seperti ini. Coba bayangkan saja sudah membuat orang tertegun.
Terus-menerus mengolah beberapa batu sumber, semuanya adalah pusaka legendaris langka jenis ini. Siapapun tak bisa tenang, dipenuhi rasa tak rela.
"Barang semacam ini, jika muncul semua ke dunia fana, mungkin Langit tak akan memaafkan. Karena setiap batang bisa mengubah nasib yang melawan kodrat." Ye Fan perlahan mulai tenang.
Seandainya dia benar-benar mendapatkan semua ramuan dewa purba ini, justru dia merasa tak nyata, sama sekali tidak realistis.
"Saat ini Kaisar percaya, di alam bawah sadar benar-benar ada si bangsat yang menyia-nyiakan anugerah langit!" Anjing hitam menggeram penuh kebencian.
Hasil seperti ini, tak ada yang tidak menghela napas.
Kakek Zhang Wu tiba-tiba membuka mulut, "Bukankah sebelumnya sempat mengolah Buah Manusia? Mungkin masih ada yang terlewat, belum semuanya hancur."
Dari delapan benda batu sumber milik keluarga Kakek Zhang Wu—warisan Master Sumber Langit—apakah di beberapa batu ini masih tersimpan pusaka mengerikan? Beberapa orang sama sekali tak yakin.
"Potong, semuanya dipotong! Kaisar punya intuisi, mungkin ada benda sakral yang terlewatkan, bisa jadi ini sebatang ramuan dewa purba!"
Anjing Hitam mendesak Ye Fan untuk menyerang, ingin sekali segera mengolah pusaka langka yang mengerikan.
