Seluruh penghuni Kota Suci juga terpana. Tanah Suci Zaman Purba memperoleh warisan Master Sumber Langit - implikasi apakah ini? Hasilnya membangkitkan spekulasi tak terbatas!
"Berani sekali, benar-benar nekat!"
"Pemuda ini punya kelas! Berani melakukan taruhan besar di Kota Suci, menggelar pertempuran teknik sumber energi ala sekte-sekte suci!"
"Memperkuat diri dengan Toko Batu musuh, menggemparkan Kota Suci - Tubuh Suci Zaman Purba benar-benar di luar dugaan!"
Para senior dan pahlawan muda sama-sama terperangah. Hasil ini membuat tenggorokan mereka terasa kering - keberanian Tubuh Suci Zaman Purba sungguh tak tertandingi.
Keluarga Jiang menggunakan Tungku Abadi Hengyu untuk mengamankan Kolam Transformasi Naga sekaligus memperluas segel hingga mencakup seluruh Kota Suci demi melindungi Raja Dewa tua mereka.
Dengan ini untuk menakut-nakuti pihak tersembunyi. Siapapun yang berani menyerang, harus berpikir matang-matang. Kota suci sudah disegel, tak ada yang bisa kabur. Keluarga Jiang bisa membawa tungku abadi Jalan Tertinggi untuk melakukan pembantaian besar-besaran.
Inilah aura wibawa sejati!
Kewibawaan eksklusif keluarga legenda Zaman Purba. Berani mengganggu Dewa kami, tak segan menghancurkan semua penguasa kuat di kota suci.
Karena alasan inilah Ye Fan tidak bisa melintasi ruang hampa. Seluruh kota suci terkunci hari ini, tak seorangpun boleh masuk atau keluar.
"Sial! Kita terjebak. Kota suci terkunci!" Li Heishui mengeluarkan keringat dingin.
Ye Fan segera menggunakan teknik transformasi langit-bumi untuk mengubah penampilannya, lalu membantu Li Heishui mengubah wajah aslinya dengan metode yang sama.
Setelah menyempurnakan teknik sumber energinya, kemampuannya sekarang jauh berbeda. Meski belum bisa mengubah medan energi gunung-gunung, mengubah penampilan beberapa orang adalah hal sepele baginya.
"Selama kita tidak bertemu Ouyang Ye, takkan ada yang mengenali. Tapi kita tidak boleh bersama. Harus berpisah."
"Tapi, pria tua itu jelas bukan orang yang mudah diatur, sudah hampir mencapai tingkat Sumber Divisi, mengerikan sampai membuat bulu kuduk berdiri, nyaris membuka mata Langit. Mungkin kita tak bisa lama-lama bersembunyi darinya." Li Heishui mengerutkan kening.
Ye Fan mengusap pelipisnya, dia tahu sedang menghadapi masalah besar. Jika tidak menemukan solusi, kali ini pasti mati.
"Hei Ge, kau memegang perintah Dewa dari si tua yang tak kunjung mati. Meski mereka ketahuan, takkan berani berbuat apa padamu."
Li Heishui berkata: "Aku tidak masalah, yang jadi kunci adalah dirimu. Begitu identitasmu terbongkar, bahkan jika Chilong Daoren datang pun mungkin tidak bisa menjamin perlindunganmu."
"Aku akan mencari cara menghindari Ouyang Ye." Ye Fan mengerutkan kening.
"Ini bukan solusi. Tidakkah kau dengar? Mereka bertekad bulat merebut Kitab Langit Sumber. Seberapa lama bisa bersembunyi di kota suci yang terkunci ini?" Li Heishui mondar-mandir, "Bagaimana kalau minta bantuan orang Istana Yao Langit? Menurutku Yao Yuekong cukup bisa diandalkan."
Ye Fan menggelengkan kepala, "Saat ini, kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri."
"Sayang sekali, biji Kirin tertahan di Aula Harta Yao Langit..." Li Heishui menghela napas.
Ye Fan tetap tenang, mengusap dagunya, "Aku punya solusi."
"Solusi apa?"
Ye Fan membisikkan beberapa kalimat. Setelah mendengar, Li Heishui menentang dengan tegas, "Terlalu riskan! Jika gagal, sama seperti domba masuk ke mulut harimau!"
"Saat ini hanya ini jalan keluarnya. Mungkin aku bisa meraih masa depan bebas dari pengejaran." Ye Fan mengangguk dengan tekad baja.
"Xiao Yezi tidak boleh mengambil risiko seperti ini!"
Ye Fan bersikukuh, "Tenang, Langit takkan meregang nyawaku. Hei Ge, segera pergi! Kita berpisah agar tidak ketahuan."
Kabar bahwa Gu Feng adalah Ye Fan - Pemilik Tubuh Suci Zaman Purba - mengguncang Kota Suci. Para cultivator hampir tak percaya.
"Adik Gu Feng itu..." Yao Yuekong terdiam takjub.
"Aku juga tidak menyangka..." Pangeran Xia lama tertegun, berbagai bayangan melintas di pikirannya.
Biksu kecil berjubah putih itu, makhluk kecil keemasan di bahunya memutar matanya yang besar hitam legam, menarik-narik rambut indah sang biksu, melakukan gerakan isyarat.
"Xiao Guai, maksudmu kau sudah tahu dia bisa mengubah penampilan wajah?" Biksu kecil itu pipinya merah merona seperti apel besar, bertanya lebih lanjut pada Silkworm Dewa.
"Apa yang terjadi?" Pangeran Xia bertanya.
"Xiao Guai bilang, pernah melihat langsung Gu Feng bertapa, menggunakan banyak sumber energi untuk meningkatkan levelnya." Biksu kecil itu menjelaskan.
"Si licik kecil ini sudah tahu semua ini sejak lama, kenapa tidak memberi tahu kami?" Pangeran Xia terkejut.
Silkworm Dewa meliriknya tajam, lalu menatap langit, berdiri di bahu gadis kecil berjubah putih, mengabaikan segala sesuatu di sekitarnya.
Di samping, Ji Ziyue bergumam pelan, "Tepat! Dia juga suka mengusap-usap dagunya."
"Zi Yue, kau bilang apa?" Ji Haoyue bertanya.
"Tidak ada." Ji Ziyue segera menangkap makhluk kecil keemasan itu.
Biksu kecil berjubah putih menjulurkan bibirnya, sementara makhluk kecil emas itu melakukan protes tanpa suara. Namun ketika melihat sebutir Sumber Suci bergoyang di hadapannya, ia langsung kehilangan jiwa kesatriaan dengan menempel erat di sisi Ji Ziyue.
Di Miaoyu'an, An Miaoyi juga terkejut. Setelah merenung lama, akhirnya ia tertawa terkekeh.
Para Putra Suci dari berbagai sekte langsung bertindak. Mereka melacak jejak di kota suci dengan wajah kusut penuh debu - sebelumnya bersulang dengan target buruan, kini hanya bisa terdiam membeku.
Pengelola Yao Guang Shifang gemetar marah. Akhirnya mereka paham kenapa Ye Fan memilih bertaruh di sana - ini adalah tumbal pertama dari rencananya.
"Gu Feng di kota suci ternyata Ye Fan! Lalu siapa yang selama ini membawa anjing hitam itu menjarah sumber di luar kota?"
"Sial! Kita semua ditipu! Kecuali anjing hitam yang selalu berkoar mau menjadikan manusia sebagai peliharaan, semuanya palsu!"
“Anjing Hitam menyebalkan itu……” Begitu menyebut Kaisar Hitam, banyak orang langsung menggeretakkan gigi. Bagi murid-murid Para Tanah Suci, itu adalah mimpi buruk berwarna hitam.
Saat ini, klan sumber energi kuno paling agresif. Nan Gong Qi dan yang lain menyisir setiap sudut kota, berusaha menggali Ye Fan keluar. Godaan Kitab Langit Sumber terlalu besar, bagi mereka ini adalah kitab kuno prasejarah!
Harus diakui, Ouyang Ye sangat mengerikan. Meski nyawanya tinggal sedikit, setelah penguasaan teknik sumber energinya mencapai kesempurnaan, kemampuannya hampir menyamai ahli tingkat tertinggi.
Dia bagai hantu yang muncul-hilang di berbagai sudut kota suci, memanfaatkan Qi Naga bawah tanah untuk dirinya sendiri. Setelah kemampuannya mendekati level Sumber Daoshi, selama masih ada daratan, dia memiliki sihir dewa tak terbatas.
Dari kedua pupil matanya, dua kilatan magis menembus Langit dan Bumi. Tak ada yang bisa bersembunyi dari pandangannya - mata Langit hampir sempurna terbentuk!
"Dia pemilik Tubuh Suci Zaman Purba. Sekalipun Chilong Daoren kembali, tetap tak bisa menjamin keselamatannya."
"Kali ini kita bisa membunuhnya terang-terangan. Semua Tanah Suci pasti setuju."
“Kitab Langit Sumber, kitab immortal agung yang hilang selama bertahun-tahun, akhirnya dibawa kembali ke terang matahari. Harus mendapatkan ini.”
Murid dari klan sumber energi kuno semakin berani. Identitas Ye Fan terbongkar, bahkan jika dia dibunuh, tak perlu ada yang ditakutkan.
Seluruh Kota Suci bergerak. Para Putra Suci dan cultivator tak terhitung jumlahnya mencari Ye Fan, namun keberadaannya tetap tak terlacak.
“Dia takkan bisa kabur. Aku akan meleburnya untuk obat!” Seorang pemuda 13-14 tahun melintasi angkasa dengan lancang, membuat banyak orang mundur.
Jubah putihnya tak berdebu. Rambut hitam mengkilap, kulit seputih salju, bola mata bagai permata hitam, bibir merah dan gigi putih. Penampilannya membuat wanita iri - dialah Xia Jiuyou.
Kurang dari setengah hari, semua orang di Kota Suci mendapat kabar. Sebagian besar segera dikerahkan untuk menyisir area. Jika bisa menangkap Ye Fan saat ini, manfaatnya tak terbatas.
Di tubuhnya terdapat Kendi Ibu Segala Makhluk, Pedang Roh Suci Baja Hitam Berpola Naga, Kitab Langit Sumber, dan berbagai Sumber Suci - bagaikan harta karun dewa raksasa!
Ye Fan menyadari dirinya hampir menjadi daging biksu Tang, hampir setiap orang ingin menggigitnya. Bagi dirinya, ancaman terbesar adalah Ouyang Ye.
Mata itu mampu menembus ruang hampa, melihat melewati semua penghalang. Hanya dengan mendekat, sama sekali tak bisa bersembunyi.
Ye Fan telah berpisah dengan Li Heishui. Setelah mengubah penampilan wajah dan mengganti baju, ia berbaur di kerumunan orang, menjauh dari wilayah yang sering dikunjungi Ouyang Ye.
Akhirnya, ia tiba di bagian barat kota suci. Di sini terdapat bangunan megah dimana Kolam Naga berada. Saat ini dijaga ketat oleh keluarga Jiang. Begitu mendekat, ia langsung merasakan aura intimidatif yang mengerikan.
Tungku Abadi Hengyu, terbuat dari Batu Darah Phoenix yang termasyhur sepanjang masa, kini berada di dalam Kolam Naga, menyegel seluruh kota suci.
"Kau ini siapa?" seorang pria paruh baya menegur keras.
Di tempat ini tidak ada orang sembarangan, semuanya adalah ahli-ahli keluarga Jiang. Dari generasi muda, hanya Jiang Yifei, Jiang Caixuan, dan beberapa orang terbatas yang memenuhi syarat. Selebihnya adalah orang-orang tua.
"Keluarga Jiang memohon metode memperpanjang nyawa ke seluruh dunia. Aku datang khusus untuk menyelamatkan Raja Dewa Jiang Taixu," kata Ye Fan dengan tenang.
"Apa metode yang kau miliki?" Pria paruh baya itu tertegun sejenak, namun matanya segera memancarkan dua sinar laser yang menekan, menatap tajam Ye Fan.
Ia harus ekstra waspada. Saat ini adalah masa genting. Seorang tetua tertinggi bahkan tewas dibunuh oleh ahli mengerikan yang mencoba membunuh raja dewa tua. Jika bukan karena Tungku Hengyu, ahli itu pasti berhasil.
"Persilakan tamu kehormatan masuk," suara seorang tetua terdengar melalui telepati.
Ye Fan melangkah mantap masuk ke kompleks istana. Ia melihat lebih banyak ahli yang siaga penuh, berjaga di segala penjuru dengan ekspresi serius di setiap wajah.
Ia melewati sembilan Auditorium Utama berturut-turut, tiba di sebuah taman. Tempat ini dipenuhi pepohonan rimbun, jembatan batu kecil melengkung di atas aliran air, sulur-sulur menjalar, batu unik tersusun rapi, pemandangannya sangat indah.
"Sahabat Muda, apa resep mujarab yang kau miliki?" Seorang orang tua berdiri di depan, mengenakan jubah panjang putih bulan, berwajah ramah, usia tak bisa ditebak.
"Aku punya tiga resep mujarab yang bisa menghidupkan kembali Sang Raja Dewa tua!" kata Ye Fan penuh keyakinan.
"Benarkah?" Mata orang tua itu memancarkan dua kilatan listrik, mengamati Ye Fan dari ujung kepala hingga kaki seolah ingin menembus seluruh tubuhnya.
Jantung Ye Fan berdebar kencang. Ini adalah tokoh setingkat Santo Lord, seorang cultivator legendaris! Bisa dipastikan, ini pasti sosok puncak dari garis keturunan Jiang Taixu atau mungkin Santo Lord keluarga Jiang sendiri.
Keluarga Jiang terbagi menjadi dua aliran. Meskipun garis keturunan Raja Dewa sedikit jumlahnya, setiap anggota memiliki kekuatan spiritual dahsyat yang mampu mengendalikan situasi.
“Resep pertama saya adalah setengah labu air suci!” Ye Fan mengeluarkan sebuah labu giok sambil menggoyangkannya hingga terdengar suara air di dalamnya, lalu menyerahkannya tanpa ragu.
Orang tua itu melambaikan tangan mengambil labu tersebut. Setelah membuka tutupnya, matanya terbelalak kaget. “Baik! Saya Jiang Yun, keturunan Raja Dewa. Ikutlah, Sahabat Muda!”
Ini adalah air suci asli yang diambil dari Zaman Purba Terlarang, disimpan dalam Botol Giok Jing. Kini volumenya tinggal kurang dari setengah mangkuk, hampir habis terkonsumsi.
“Senior Jiang, tidakkah kau khawatir aku datang untuk membunuh Raja Dewa tua?” tanya Ye Fan.
“Tidak bisa dihancurkan.”
Ye Fan dan Jiang Yun memasuki istana bawah tanah, menuju kedalaman daratan. Kolam Naga terletak di strata bawah tanah.
Istana bawah tanah diselimuti kabut putih suci. Energi naga menggelegak dari perut bumi, kekuatan sakral berputar-putar, namun ada pula aura intimidatif yang memesona jiwa.
Tidak diragukan lagi, itu adalah Tungku Dewa Matahari. Meskipun tidak ada yang menggerakkannya, tetap menjadi faktor gentar jiwa.
Ketika Ye Fan memasuki kedalaman istana bawah tanah, kota suci dilanda kekacauan besar. Semua orang mencari keberadaannya, banyak yang ingin membunuhnya dan mengambil nyawa Tubuh Suci Zaman Purba.
Namun tak seorang pun tahu dia telah tiba di Kolam Transformasi Naga, memasuki lokasi paling dijaga ketat di kota suci. Di sini terdapat tungku abadi dari Batu Darah Phoenix yang menekan wilayah, bukan tempat yang bisa dimasuki ahli legendaris sembarangan.
Di dalam istana bawah tanah, sekelompok tua-tua sedang bermeditasi di berbagai posisi strategis. Mereka bukan tetua tertinggi keluarga Jiang, pasti leluhur dengan identitas yang membuat gentar.
Kilauan cahaya bertebaran, bawah tanah tidak gelap. Di kedalaman paling dalam istana terdapat kolam naga berukuran tiga zhang, airnya putih susu dengan kilau kristalin yang mempesona.
Di tengah kolam terbaring tubuh seperti kerangka, daging dan darahnya telah kering total tanpa kilau, hanya lapisan kulit kering yang membungkus tulang.
Dia berbaring di Kolam Naga, tak bergerak seperti mayat yang telah lama kehilangan nyawa. Pondasi dasarnya takkan merasakan setitik vitalitas, tak berbeda dengan kayu kering.
Inikah Raja Dewa Jiang Taixu? Ye Fan hampir tak percaya pada penglihatannya. Terlalu banyak legenda tentangnya, sulit menghubungkan dengan sosok kurus kering di hadapannya.
Di masa lalu, Jiang Taixu memesona seperti giok dengan kekuatan tempur yang menggemparkan dunia. Ke mana pun ia pergi, sorotan mata selalu mengikuti sang jenius sepanjang masa.
Bayangkan 4000 tahun silam, ia berdiri perkasa memandang rendah seluruh dunia. Kini hanya tersisa jasad layu bak ranting rapuh - betapa pilu kontrasnya!
Kecantikan yang memudar, pahlawan yang terjepit - keduanya merupakan kepiluan paling tak tertahankan di dunia fana.
Jenius langka dengan wujud mengerikan, seharusnya menjadi bintang generasinya. Namun nasib justru membawanya ke jurang kehancuran, membuat siapa pun terisak pilu.
