Cahaya keperakan bulan mengalir lembut, samar-sederhana, damai dan tenang.
Di istana langit, suasana telah lama mereda. Di atas ranjang giok berukir indah, An Miaoyi terbaring dengan mata berbinar, tubuh kristalinya memancarkan kilau. Rambutnya berantakan, nafasnya lemah tersengal.
"Kau harus pergi." Sehelai lengan seputih salju terbentang, dengan malas membangunkan orang di bantal.
Ye Fan tetap tenang, meski hatinya bergejolak. Senyumnya merekah, gigi putihnya berkilauan memancarkan aura percaya diri.
"Mengapa begitu buru-buru mengusirku?"
"Jika diketahui orang bahwa kau menginap di Miaoyu'an pada malam hari, apakah Klan Feng akan menyetujui? Mungkin mereka akan membuat masalah untukmu. Feng Huang bukan wanita biasa, mana mungkin dia mentolerir ini."
Suara An Miaoyi tenang dan merdu, namun tak menunjukkan riak emosi. Kecantikannya hampir transenden, memancarkan kemurnian bagai dewi yang turun ke dunia. Kulitnya halus bak es, tulangnya putih sempurna, tubuhnya memancarkan kilauan cahaya samar.
"Klan Feng belum secara resmi bertunangan denganku. Jika aku gagal melewati tribulasi, mereka akan membuangku seperti sampah." Ye Fan mengeluarkan ejekan diri.
An Miaoyi dengan lembut memijat pelipisnya, "Aku yakin kau bisa sukses. Di masa depan, kau akan menampilkan kembali kharisma legendaris Konstitusi Fisik Suci Kesempurnaan."
"Tak ada yang bisa diprediksi. Sekarang semua mata tertuju padaku, para cultivator menanti-nanti. Tapi justru di saat semua fokus ini, kemungkinan besar aku akan gagal." Ye Fan berkata dengan santai, seolah membicarakan urusan orang lain.
“Seandainya aku harus mengakhiri dengan sedih, tak tahu bagaimana perasaan orang-orang yang sekarang merangkulku, menjalin hubungan denganku, mengundangku dalam jamuan makan malam? Kukira semua hutang budi akan berubah menjadi dingin.” Ye Fan menjepit sehelai rambut hitam legam berkilau miliknya, melilitkannya di ujung jarinya.
“Kau benar-benar tidak yakin?” An Miaoyi memandangnya dengan tenang, mata indahnya sedalam angkasa luar, wajahnya sempurna membuat sesak napas.
“Hanya mengandalkan Sumber, kemungkinan besar aku takkan bisa memasuki level Empat Ekstrem.” Ye Fan berbicara dengan ketenangan, lalu menoleh memandangnya sambil tersenyum: “Jika aku gagal, apa yang akan kau lakukan?”
“Ayo, pria kecilku, jangan terlalu banyak berpikir. Kau harus pergi sekarang.” An Miaoyi tidak menjawab, tubuh memesannya memantulkan kilauan cahaya, dengan lembut mendorong Ye Fan untuk berdiri.
“Kenapa aku merasa ini terbalik? Kau begitu santai terus-menerus mengusirku pergi, sama sekali tak peduli.” Ye Fan tertawa.
“Pernah memiliki, perlu apa memikirkan keabadian? Di masa depan jika kau menjadi Konstitusi Fisik Suci kesempurnaan, cukup lindungi jalanku.”
“Kau memang pandai merelakan.” Ujung jari Ye Fan dengan lembut melilit rambut indahnya.
“Jangan kira ini mudah, saat itu tiba, mungkin seluruh dunia akan menjadi musuhmu.” An Miaoyi tertawa ringan.
"Seserius itu?" Ye Fan terkejut, lalu menatap tajam wajah sempurna itu dengan serius, "Bagaimana jika aku benar-benar gagal dalam tribulasi?"
Cahaya mengejutkan berkilat di mata An Miaoyi, "Jika itu terjadi, aku akan jatuh dalam kemerosotan di dunia fana seluas 10.000 zhang. Hingga suatu hari ketika aku menjadi Kaisar, lalu memancung semua orang yang terkait denganku untuk membersihkan kehormatan dan aib sepanjang hidupku."
"Tidak perlu sampai segitunya kan?" Ye Fan tertegun memandangnya.
An Miaoyi tersenyum, mengelus pipinya, "Karena itu, pria kecilku, demi Miao Yu, kau harus sukses dalam tribulasi. Kau tak tega melihatku jatuh dalam dunia fana, bukan?"
"Kalau begitu kau harus yakin padaku. Jika gagal di Malam Bulan Purnama, masih ada kesempatan..." Ye Fan berkata dengan makna tersirat.
An Miaoyi menggelengkan kepala, mata yang indah berkaca-kaca, bibir merah sensual menyala. Dia mengangkat satu jari mungil dan menempelkannya di bibirnya, menghentikan kelanjutan ucapan, "Masa muda mudah berlalu, kecantikan mudah memudar. Miao Yu benar-benar tak bisa menunggu."
Rambut hitamnya yang seperti sutra menjuntai menyentuh wajah Ye Fan. Dengan senyuman manis, dia menatap ke bawah sambil berkata, "Pria kecilku harus sukses, tak boleh gagal. Kalau tidak, Miao Yu akan jadi yang pertama membunuhmu, lho."
"Jika aku gagal, kau akan membunuhku?" Ye Fan merangkul pinggang rampingnya yang halus, menatapnya dengan tertegun.
"Benar. Jangan sampai kau mengecewakan Miao Yu." Senyumnya masih manis. Tubuhnya memancarkan kilauan kristalin di bawah cahaya keperakan, setiap lekukannya sempurna tanpa cela.
"Kalau begitu, lebih baik aku yang membunuhmu duluan." Ye Fan menariknya ke dalam pelukan, lalu membalikkan posisi hingga tubuhnya yang putih pucat berkilauan bagai gading itu tertindih.
"Pria kecil... bangun... kau harus pergi." An Miaoyi mulai menolak.
Di ranjang giok, keindahan tak berbatas, erangan manja yang meliuk-liuk, keintiman yang tak terhingga.
Saat fajar, Ye Fan pergi, berjalan di jalanan kuno kota suci, merenung dengan cermat, mempertimbangkan berbagai kemungkinan, lalu memandang ke cakrawala yang jauh.
Jika dia gagal, akankah gerbangnya masih ramai dikunjungi? Akankah masih ada yang bersemangat merangkulnya? Saat kemewahan yang luruh, yang tersisa hanyakan dingin membeku dan sikap acuh tak acuh.
Ye Fan tidak kembali ke kediaman, melainkan berjalan santai di kota suci hingga matahari tepat di ubun-ubun saat Raja Dewa memanggil, barulah dia kembali.
"Menjadi pusat perhatian dunia, ini bencana bagimu bukan berkah!" Begitu ucapan peringatan pertama yang keluar dari Raja Dewa berjubah putih saat pertemuan.
Ye Fan tertegun, lalu mengangguk. Berbagai hubungan sebab-akibat ini telah dia pikirkan matang-matang, selalu menyimpan kekhawatiran tersembunyi. Menjadi sorotan dunia mungkin akan membawa malapetaka besar.
Banyak pihak tidak menginginkan Konstitusi Fisik Suci kesempurnaan muncul di dunia. Jika ada tanda-tanda, membunuhnya di buaian adalah pilihan terbaik. Hari keberhasilan menembus tribulasi, mungkin justru saat darahnya tumpah dan nyawanya melayang.
Raja Dewa legendaris yang kuat pun tak bisa melindunginya seumur hidup, bahkan mungkin nyawanya sendiri sudah di ujung tanduk.
"Apa saran Anda, Raja Dewa?" Ye Fan bertanya.
"Saat ini, seluruh dunia sudah tahu kau pemilik konstitusi fisik suci. Menunda sementara mungkin, tapi tidak bisa menunda selamanya. Malam ini bulan purnama, aku akan menggunakan Tungku Suci Hengyu untuk menjagamu selama tribulasi." Raja Dewa mengerutkan kening.
Situasi sudah seperti ini, mustahil dihindari. Jika tidak menerjang hari ini dan menundanya, tetap tidak akan mengubah apapun.
"Seluruh dunia menjadi musuh, mungkinkah ini takdir Jalan Kaisar?" Raja Dewa bergumam, lalu menatap Ye Fan, "Kecuali gagal dalam tribulasi kali ini, jika tidak dunia ini takkan tenang."
Saat matahari merah terbenam, seluruh kota suci terasa mencekam. Banyak penguasa kuat dari Zhongzhou dan Donghuang telah datang, menunggu dengan tenang terbitnya bulan purnama.
"Chilong Daoren kembali!"
Banyak orang gemetar. Kabar ini tersebar secepat kilat. Orang-orang melihat rekan sang daoren adalah Merak Raja yang kewibawaannya menggila, serta Bandit Besar keempat dari wilayah utara, Raja Naga Hijau.
Tiga penguasa terkuat memasuki kota, datang bersama, membawa 700.000 kati Sumber untuk Ye Fan. Hal ini mengguncang hati semua orang, tak disangka mereka begitu memperhatikan Ye Fan.
Saat senja, Tuan Muda Istana Yao Langit Yao Yuekong menghadiahkan 50.000 kati Sumber kepada Ye Fan. Tak lama kemudian, Pangeran Xia Yiming dari Dinasti Xia muncul dengan membawa 50.000 kati Sumber pula.
Saat cahaya senja hampir lenyap, banyak perwakilan generasi muda dari berbagai kekuatan besar datang membawa sejumlah Sumber. Di tepi Kolam Transformasi Naga, kilatan magis menjulang ke langit dan energi spiritual menyebar luas.
Malam tiba, Langit dan Bumi perlahan gelap. Sebuah bulan suci muncul, belum terlalu terang, memancarkan sinar lembut.
Suasana Kota Suci mencapai titik puncak tekanan, membuat orang merasa seperti tercekik. Segalanya menjadi sunyi sepi, setelah malam tiba kota raksasa ini mendadak hening.
Dunia seakan kehilangan suara. Tak ada angin yang berhembus atau rumput bergoyang. Bagai kota mati yang tak berjiwa, tak terdengar percakapan apa pun.
"Hening mencekam seperti kematian, semua cultivator menanti di sekitar Kolam Transformasi Naga. Kerumunan hitam pekat memenuhi area, bayang-bayang manusia tak terlihat ujungnya walau dilihat sekilas."
"Di langit, siluet-siluet samar berkumpul. Posisi strategis seluruhnya disediakan untuk para orang penting. Tak ada yang berani merebut tempat itu."
"Waktu mengalir, Bulan Suci tergantung megah bagai piringan ilahi yang terpateri di angkasa. Seluruh kota kuno disinari cahaya keperakan, seolah kabut putih menyembur naik."
"Dia datang! Muncul!" Teriakan seseorang memecah kesunyian. Semua mata tertuju ke satu arah.
"Ye Fan melangkah di atas bulan. Malam ini, jubah putihnya berkibar elegan dengan langkah tenang, melayang di ruang hampa udara."
"Helai rambut hitamnya menari lembut diterpa angin malam. Tatapan jernihnya bagai mata air murni. Seperti dewa turun ke dunia, diselimuti cahaya bulan, jubah putihnya transendental, ia mendarat di depan Kolam Transformasi Naga."
"Inikah Tubuh Suci Zaman Purba? Ternyata hanya seorang pemuda berusia lima belas enam tahun?"
“Mengesampingkan konstitusi fisiknya, jika seseorang bisa memasuki level Empat Ekstrem di usia seperti ini, itu sudah bisa dianggap sebagai bakat alamiah.”
“Pemuda tampan seperti ini, tubuh fisiknya setara dengan Naga Buas? Bagaimana mungkin, aku tidak melihat kesamaannya sama sekali.”
……
Banyak orang pertama kali bertemu Ye Fan, rasa penasaran mereka tentang Tubuh Suci Zaman Purba memuncak, berbisik-bisik dalam diskusi.
Suasana mencekam di Kota Suci akhirnya mulai mereda, tidak lagi membuat sesak napas. Akhirnya ada yang mulai berbicara, berbagai suara bermunculan mengakhiri kesunyian.
“Di mana Raja Dewa? Mengapa sosoknya tidak muncul?”
Raja Dewa legendaris tak kunjung menampakkan diri, kharisma legendarisnya tak terlihat. Banyak cultivator gelisah penuh keraguan, matanya menjelajah ke segala penjuru.
“Tak perlu mencari. Proses kultivasi Tubuh Suci pasti tak akan berjalan mulus. Sang Raja Dewa Berjubah Putih mungkin sedang mengawasi diam-diam, siap kapan saja untuk bertindak.” Seseorang mengajukan dugaan ini.
Di depan Kolam Transformasi Naga, Ye Fan berdiri tegak. Jubah putihnya berkibar seperti dewa yang hendak terbang ke langit. Di bawah sinar bulan, ia tampak melampaui duniawi.
Di dalam Kolam Transformasi Naga, Sumber Suci dan Sumber spesies langka memancarkan cahaya yang menjulang ke langit, hampir mengubah kolam ini menjadi kolam suci. Energi spiritualnya begitu pekat hingga hampir berubah menjadi cairan mengalir.
Seandainya kolam ini tidak sudah disegel sebelumnya, kilatan sakti dari sini pasti akan menembus langit, membuat cahaya bintang dan bulan menjadi redup.
Tiba-tiba, tiga sosok manusia bergerak maju mengelilingi Kolam Transformasi Naga. Merak Raja yang tampan, Raja Naga Hijau yang gagah, dan Chilong Daoren yang penuh semangat berdiri di tiga sisi. Jelas ini persiapan untuk menjaga Ye Fan selama prosesnya.
Kemudian, anggota klan Feng muncul. Empat sesepuh mengepung kolam suci dari empat penjuru mata angin, melindunginya selama tribulasi.
Ye Fan menatap bulan suci dengan wajah tenang. Matanya menyapu semua orang di sekelilingnya. Dia tahu mereka datang dari berbagai penjuru dunia, memantau setiap gerak-geriknya.
Dia melihat Putra Suci Yao Guang yang tubuhnya tertutup cahaya suci, menyaksikan Raja Peng Kecil Bersayap Emas yang tak terkalahkan, dan Xia Jiuyou yang kesombongannya menjulang ke langit...
Orang-orang ini ditakdirkan menjadi musuh besar bawaan lahir. Sebelum memasuki level Empat Ekstrem, dia telah meramalkan masa depan, menyaksikan kebangkitan para raja dan adegan pertempuran besar yang tak henti-hentinya.
Yao Xi yang memesona seantero negeri, Tubuh Raja Dewa Keluarga Ji, Bakat Jalan Bawaan dari Zifu... Para Putra Suci dan Santa wanita, masing-masing dengan siluet samar dan raut wajah mereka, diam-diam menyaksikan.
Kemudian, pandangan Ye Fan tertuju pada An Miaoyi yang memancarkan pesona tak tertandingi. Rambut hitamnya berkibar-kibar, jubah putihnya bagai salju, kulit dewa dan tubuh giok, matanya tajam bagai air musim gugur, menatapnya dengan tenang.
Ye Fan menyapu pandangan ke semua orang, lalu menarik kembali tatapannya. "Syuush!" Dengan satu kibasan lengan baju, tumpukan keping sumber suci berjatuhan.
Dari kejauhan, semua orang berteriak kaget. Ternyata Konstitusi Suci sendiri juga memiliki Sumber sebanyak ini, membuat orang-orang Zhongzhou tertegun!
Hanya penduduk Kota Suci yang memahami, kemampuan sumber energi Ye Fan sungguh mengejutkan. Hasil yang diperolehnya sangat melimpah, terutama dari taruhan besar mengerikan dengan klan aristokrat sumber energi yang memberinya jumlah tak terbatas Sumber.
Semua Sumber Suci dimasukkan ke Kolam Transformasi Naga, Ye Fan langsung melangkah masuk dan akan mulai menyerbu penghalang!
Suara Burung Phoenix mengguncang langit!
Di cakrawala, sembilan burung ilahi berbentuk mirip Phoenix mengembangkan sayap, menarik kereta kencana suci yang memancarkan kilatan magis dan pancaran keberuntungan, menerobos awan hingga tiba di langit atas.
Pada saat yang bersamaan, sembilan Hou Emas melayang sambil menarik kendaraan tempur kuno yang bergemuruh di angkasa bagai pasukan raksasa berderap.
……
Para Santo Lord Donghuang bermunculan satu per satu, menaiki kereta kencana untuk menyaksikan langsung Konstitusi Fisik Suci menembus tribulasi.
"Raaaawrrr..."
Lengkingan Naga menggema di Langit dan Bumi, menandai kedatangan orang penting lain - sembilan naga legendaris sepanjang bukit melintang di langit dalam sekejap.
Di langit muncul seorang tua berpakaian jubah naga bermahkota naga, tubuhnya memancarkan kilatan cahaya 10.000 zhang bagai Kaisar Langit yang turun ke dunia, dengan kepala Naga Qinglong asli terpateri di mahkotanya.
"Mungkinkah Kaisar Agung Xia datang secara langsung?" Banyak orang tertegun, tak tahu apakah itu penguasa legendaris Zhongzhou.
Di berbagai penjuru, getaran mengerikan juga berdatangan. Empat Dinasti Abadi Zhongzhou menampilkan penguasa terkuat mereka satu per satu untuk menghadiri upacara.
Kemudian, semakin banyak orang muncul. Para anggota Aliran-Aliran Zhongzhou tiba, berbaris di langit dengan kekuatan tak tertandingi yang membuat orang tak bisa berhenti gemetar.
"Braak!"
Saat itu juga, segel Kolam Transformasi Naga terpecahkan. Kilatan sakti membelah awan, menembus langit malam, membuat semesta bersinar terang hingga mustahil membuka mata.
Kolam Transformasi Naga bagai tanah suci dari awal penciptaan langit dan bumi. Sepuluh ribu jalur kilau magis, kemilau surgawi beribu helai, lima warna berkelap-kelip, tujuh cahaya meliuk-liuk, suci tak terkatakan.
Ye Fan duduk di tengah kolam suci. Seluruh energi kehidupannya mendidih, aura darah menjulang ke langit membentuk pilar naga yang menembus kegelapan malam, bagai pedang legendaris yang membelah kosmos.
Semua orang terkejut, inikah Tubuh Suci Zaman Purba? Masih dalam wilayah kultivasi Istana Dao saja, darah dan qi tubuh fisiknya sudah begitu kuat, seolah seekor Naga Sejati sedang bangun!
Para Putra Suci dan Santa wanita semuanya berubah wajah, jika orang seperti ini berhasil melewati penghalang, akan menjadi musuh besar yang sangat mengerikan!
Seluruh dunia menjadi musuh, Ye Fan merasakan aura pembunuhan tak terbatas yang semua mengalir deras ke arahnya.
