Ini adalah lautan kilat, kilatan listrik bergelombang turun, petir seperti ombak, meremukkan segalanya, menyilaukan luar biasa, Langit dan Bumi diselimuti warna ungu.
"Braak!"
Gemuruh guntur hampir menembus gendang telinga, menghancurkan jiwa manusia, menyambungkan Langit dan Bumi, maha luas, bagaikan sungai galaksi dari langit kesembilan tercurah, seolah 10 juta planet besar menghantam jatuh.
Ruang hampa pun hancur berkeping-keping, namun segera diterjang kembali karena kilatan petir terlalu dahsyat, cahaya menyilaukan memenuhi setiap inci ruang.
"Braak!"
Petir mengerikan mengguncang dunia, kilat ungu bergelombang, bergelora dahsyat, ini adalah dunia listrik yang mampu menghancurkan segala makhluk, membuat orang merinding bulu kuduk ketakutan.
Ye Fan menyerbu gerbang kultivasi, Bencana Langit turun menghadang, membuat semua orang terkejut.
Meski hanya melihat dari kejauhan, tetap begitu menakutkan. Orang-orang sulit membayangkan betapa beratnya tribulasi yang dialami Ye Fan di tengah lautan ungu itu, mereka semua membuka mata dewa untuk menyaksikan.
“Lautan petir ungu menerjang Kolam Transformasi Naga, merepresentasikan kemauan Langit dan Bumi yang mampu memusnahkan semua makhluk hidup di alam semesta, membuat jiwa tidak tahan gemetar.”
“Ye Fan berada di tengah lautan ungu, kulit terkoyak dan daging terbuka, tubuhnya menghitam terbakar, darah keemasan mengalir deras, menahan cedera yang tak terbayangkan.”
“Meskipun terluka parah, darah dan qi-nya justru menjulang ke langit tanpa setitik kekalahan, malah menengadah ke angkasa sambil terus bertarung.”
“Semua orang terkejut, konstitusi fisik suci ini sungguh mengerikan! Bagi orang biasa, mungkin satu sambaran petir saja akan menjadi abu, tapi dia justru melawan di tengah samudra ungu ini.”
“Braak!”
“Gelombang petir baru yang menyala-nyala menyapu Ye Fan dari atas, tak terhitung petir menghujam tubuhnya. Darah keemasan menyembur, tulang berderak-derak retak.”
“Ini terlalu mengerikan, makhluk hidup apapun pasti akan hancur.”
"Sejak zaman kuno, tak ada yang berani menembus gerbang kultivasi dan mengalami Bencana Langit. Konstitusi fisik suci ini setara dengan siluman pemberontak langit."
Yang paling mengejutkan semua orang, tubuh Ye Fan tidak hancur berkeping-keping. Dia bertahan di tengah lautan petir, tegak berdiri dengan sikap tidak menyerah atau tunduk, terus berjuang gigih.
Tribulasi langit memang fenomena langka, namun semua orang tahu legenda ini - campur tangan pihak luar sama sekali tidak bisa membantu, malah akan memicu petir yang lebih dahsyat.
Di tepi Kolam Transformasi Naga, berkumpul para penguasa kuat: Chilong Daoren, Merak Raja, Raja Naga Hijau, sesepuh Klan Angin, bahkan Raja Dewa legendaris. Namun mereka semua tak berani turun tangan.
Tindakan itu bukan hanya gagal menyelamatkan Ye Fan, tapi juga akan membuat mereka menghadapi Tribulasi Besar - pertarungan tanpa henti sampai mati.
Kilat menyambar-nyambar. Tubuh sekuat Ye Fan pun hancur berkeping-keping, hampir tertembus di banyak bagian. Tulang-tulangnya terlihat dari luka dalam yang mengalirkan darah keemasan muda.
"Ini Tribulasi Sembilan Aksara..."
Semua orang terkejut, tribulasi langit pertama Ye Fan adalah sembilan kilatan listrik yang membentuk gemuruh menggelegar, dia menggunakan tubuh fisiknya untuk bertahan langsung.
Tribulasi langit kedua berupa lautan ungu ini memiliki total sembilan gelombang petir, saat ini baru mengalami tiga-empat kali, hampir tidak ada yang mengira dia bisa bertahan.
Kaisar Hitam berteriak diam-diam: "Nak, kau harus bertahan! Menerima ritual penyucian petir seperti ini sangat langka sejak zaman kuno, akan banyak manfaat untuk kultivasimu di masa depan!"
Ye Fan tidak berkata-kata, dia sama sekali tidak memiliki energi cadangan untuk itu, tidak bisa teralih fokus. Sedikit kesalahan saja akan menjadi abu beterbangan, semua hal lenyap tanpa bekas.
Saat ini, seluruh tubuhnya dilanda sakit tajam, kilatan petir telah menembus tubuhnya di banyak titik. Jika cultivator biasa yang mengalaminya, sudah pasti jiwa dan raganya tercerai-berai, bahkan abu tak tersisa.
"Braak!"
Gelombang petir berikutnya tiba, langit-bumi berguncang, pancaran ungu sepanjang 10.000 zhang melilit tubuhnya, menembus hingga ke ujung cakrawala, bagaikan tak terhitung naga dahsyat yang melayang ke angkasa.
Kendi Ibu Segala Makhluk mengambang, tergantung di atas kepala Ye Fan, mengalami tribulasi petir bersamanya. Diterjang lautan ungu yang ganas, ribuan jejak listrik membentuk pola-pola bawaan di permukaannya.
Orang-orang menahan napas, mengawasi dengan tenang.
Kelima kalinya, keenam kalinya...
Para pengamat terkejut menyadari Ye Fan hampir mencapai gelombang petir kesembilan. Keterkejutan melanda semua orang saat dia mulai menerobosnya.
Tribulasi kesembilan tiba tepat waktu. Sembilan ribu kilat ungu menguasai Langit dan Bumi. Ye Fan bagaikan teratai di tengah tsunami, seketika diterjang ombak energi.
"Braak!"
Energi petir tak berujung memenuhi kosmos dengan kilau sakti. Dunia berubah terang benderang bagai siang hari, seolah-api kosmik raksasa membakar habis ruang hampa.
"Bzz!"
Akhirnya ruang hamba bergemetar. Lautan ungu selebar 10.000 zhang menghilang. Kedamaian tiba-tiba menyelimuti semesta, seolah tak pernah ada kejadian sebelumnya.
"Dang!"
"Suara getaran terdengar, kendi yang ditempa dari harta karun ibu segala makhluk terjatuh ke tanah, menghancurkan keheningan ini."
"Orang-orang panik bercampur keraguan, tak tahu apakah Ye Fan mati atau hidup. Di tepi Kolam Transformasi Naga, siluet samar berwarna hitam legam bagai arang, berdiam kaku tak bergerak."
"Apa dia berhasil melewati Bencana Langit?"
"Tidak, tak ada secercah vitalitas. Tubuhnya mengering."
"Ini... Konstitusi fisik suci telah punah."
"Para cultivator berbisik-bisik menciptakan keriuhan. Semua menyadari tubuh hangus itu telah kehilangan nyawa."
"Bang!"
"Ye Fan roboh kaku seperti batang kayu, tubuh gosongnya bagai kayu bakar yang melewati penyucian api, hampir remuk redup."
"Mati! Ternyata gagal!"
"Kutukan konstitusi fisik suci memang tak terbantahkan. Puluhan ribu tahun tak ada satu pun yang bisa lolos."
"Hampir saja berhasil, tapi akhirnya musnah juga."
……
"Langit dan Bumi dipenuhi keramaian. Ada yang bersimpati, ada yang bersukacita atas kesulitan orang lain. Berbagai kekuatan besar menghela napas lega."
“Chu!”
Tiba-tiba, suara "ciit" terdengar di depan Kolam Transformasi Naga. Tubuh yang menghitam seperti arang itu mulai bergerak.
Ye Fan perlahan berdiri. Meski seluruh tubuhnya menghitam terbakar, bola matanya memancarkan kejernihan luar biasa dengan kilatan magis.
Retakan mulai terdengar. Kulit keriput yang menghitam di permukaan tubuhnya copot, memperlihatkan permukaan kulit baru yang berkilauan kristalin.
"Dia tidak mati!"
"Ritual penyucian petir di lautan ungu ini memberinya kehidupan baru. Pasti tubuh fisiknya sekarang lebih kuat!"
Semua orang terkejut, sama sekali tidak menyangka Ye Fan berhasil bertahan.
Kulit keriput yang hangus berjatuhan bagai salju. Tubuh baru Ye Fan yang lahir dari petir memancarkan aura magis, penuh kekuatan dahsyat. Dengan bola mata jernih dan rambut hitam yang berkibar, jubah putihnya membuatnya terlihat seperti immortal yang bangkit kembali.
Semua yang hadir terpaku. Jika Konstitusi Fisik Suci tetap sehat, apakah ini berarti dia sukses melewati tahap kultivasi?
"Saat semua orang terdiam takjub, hanya makhluk kecil berwarna emas yang masih aktif. Tadi Bencana Langit membuatnya kabur, kini setelah tenang, ia cepat-cepat kembali dan menyedot semua energi sumber di langit ke dalam mulutnya."
"Ye Fan merasakan perubahan dalam dirinya. Tubuh fisiknya jelas berhasil melewati tahap kultivasi, tapi ia tak bisa menampilkan fenomena aneh, seolah ada sesuatu yang kurang."
"Mengapa bisa begitu? Apakah kutukan belum terpecahkan?"
"Dia bergumam pelan sambil mengepal tinju. Energi kehidupannya bergelombang seperti lautan, memiliki kekuatan mengerikan tak terbatas, tapi mengapa tidak ada perasaan selaras yang alami?"
"Memasuki level Empat Ekstrem seharusnya bisa memahami ketertiban Langit-Bumi, meninggalkan cap diri di ruang hampa, mengalami berbagai perubahan ajaib. Tapi ia sama sekali tidak merasakannya."
"Ah, kesadaranku..." Ye Fan tiba-tiba tersadar.
"Dia tidak berhasil memanggil Jalan Agung, tidak mendapat pencerahan apapun. Semua yang terjadi tadi hanyalah pengalaman fisik belaka. Kesadaran spiritualnya tidak mengalami ritual penyucian Bencana Langit, gagal menyatu secara utuh."
"Bzz!"
Tiba-tiba, semua orang berdebar-debar, hampir sesak, nyaris tak bisa bernapas.
Orang-orang terkejut, tak tahan menatap langit tinggi. Gemuruh guntur bergema bagai pasukan raksasa menghujam, makhluk kecil berwarna emas itu buru-buru lari.
"Hati-hati nak!" Kaisar Hitam diam-diam menjerit keras: "Kau ketiban sial delapan generasi, menghadapi Bencana Langit mengerikan! Pasti lima tingkat, setiap tingkat sembilan kecil!"
"Masih..." Ye Fan matanya bersinar, memandang angkasa luar. "Aku sudah lewati dua tingkat, total delapan belas kecil. Belum selesai sama sekali!"
"Braak!"
Kilat menghujam turun. Kali ini bukan lautan petir, hanya sembilan bayangan samar berpendar kilatan listrik, laksana sembilan dewa!
"Apa itu? Kok ada makhluk hidup dalam petir?"
Semua orang terdiam sejenak. Sembilan siluet terbentuk dari listrik - ada yang mirip manusia, ada seperti Naga Sejati, bahkan yang menyerupai burung atau hewan. Semuanya berbeda.
“Apakah Langit dan Bumi benar-benar memiliki kemauan sendiri, sampai melahirkan dewa abadi?!” Banyak cultivator terkejut.
“Mereka bukan dewa, hanya kekuatan petir yang saling terjalin, salah satu bentuk Bencana Langit yang mengerikan.” Seorang Santo Lord berbicara dengan suara tenang.
Berbagai teks kuno memiliki penjelasan berbeda. Orang suci zaman kuno berpendapat, tribulasi petir muncul dari indra keenam antara manusia dan langit, berkaitan erat dengan diri yang mengalami tribulasi.
“Braak!”
Saat semua orang berbisik, Ye Fan telah terjerumus dalam ujian lebih berat, bertarung sengit dengan salah satu bayangan samar itu.
Kali ini bukan hanya tubuh fisiknya yang mengalami tribulasi. Kesadarannya yang spiritual pun menyapu keluar, menjalani ritual penyucian petir sambil menahan sakit tajam yang hampir meremukkannya.
Bayangan pertama akhirnya dihancurkan, tapi ledakan dahsyat kedua menggema. Seekor burung phoenix suci meluncur turun membawa petir merah darah.
Petir yang berubah menjadi makhluk hidup memiliki kekuatan di luar imajinasi, jauh lebih mengerikan daripada lautan petir!
“Ye Fan tertutup oleh burung phoenix suci, kesadaran spiritualnya yang kuat terasah hingga berubah menjadi sinar laser yang menyala-nyala, hampir terbakar. Meski merasakan sakit yang luar biasa, dia tetap bertahan.”
“Gelombang ketiga, keempat…”
“Siluet-siluet bak dewa terus menyerbu satu per satu. Akan ada sembilan tribulasi. Tubuh fisik dan kesadaran spiritual Ye Fan harus menjalani ujian bersama. Jika bisa bertahan hidup, ini akan menjadi ritual penyucian seperti kelahiran baru Nirvana.”
“Jika tidak mampu bertahan, maka akan lenyap tanpa bekas selamanya.”
“Bersamaan itu, kendinya juga menerima gempuran ini. Pola-pola bawaan di permukaannya semakin banyak terbentuk.”
“Braak!”
“Dentuman terakhir menggema. Siluet kesembilan bak Raja Dewa menyergap, menghantam Ye Fan hingga terlempar menyamping. Dalam sekejap dia dikejar dan diterjang petir tak berujung.”
“Dia ditelan oleh Raja Dewa, membuat semua orang berteriak kaget dan memantau dengan panik.”
“Brak!”
Raja Dewa terbelah, kilat menghilang sepenuhnya, Langit dan Bumi kembali tenang. Kesadaran spiritual Ye Fan bagaikan matahari keemasan yang menyala-nyala.
Setelah menjalani ritual penyucian tribulasi petir, kesadarannya berubah drastis, memancarkan aura yang mendekati dewa.
Ye Fan mencapai pencerahan: Benar! Saat tribulasi petir, ia menangkap pola Dao sambil memegang biji bodhi. Ia yakin akan segera menembus level Empat Ekstrem.
"Awas nak! Tribulasi chaos tak masuk akal datang!" Kaisar Hitam berteriak panik.
Sembilan kilatan raksasa menghujam dari langit, masing-masing membawa energi chaos yang berputar-putar, mengingatkan pada aura awal penciptaan langit dan bumi!
"Benar-benar tribulasi chaos! Meski hanya seberkas, tetap mengerikan tak bertepi!"
Para Santo Lord awalnya berubah wajah, lalu saling bertukar tatapan aneh. Para tokoh dari Dinasti Abadi Zhongzhou dan Seratus Aliran Pemikiran pun memperlihatkan wajah terkejut.
“Para Kaisar Kuno sebelum menempa senjata pusaka, pasti akan membersihkan relik suci dengan ritual penyucian kilat chaos yang tak terbatas!”
Banyak orang-orang tua merasa iri, menggunakan sembilan helai kilat chaos dari petir besar untuk melebur senjata, pasti akan memiliki kegunaan magis tak terhingga dalam meningkatkan kualitas senjata legendaris.
Namun, Ye Fan justru menggunakannya untuk melatih tubuh fisik. Sekedar membayangkan saja sudah membuat orang terkejut, siksaan macam apa gerangan ini?
“Braak!”
Petir pertama yang menggelegar menghantam, membuat tubuh fisik Ye Fan hampir hancur. Helai kilat chaos di dalamnya benar-benar mengerikan!
Darahnya mengucur deras, tulang-tulangnya berderak, kesadaran spiritualnya remuk redam. Kendi penempaan penuh guratan, seluruh tubuhnya terluka parah limbung tak stabil, hampir tak bisa bertahan.
Tapi kemauan Ye Fan sekuat baja. Kesadarannya dengan cepat berkumpul membentuk menara kuno, menyerap helai energi chaos itu dan segera meleburnya.
Guratan Jalan!
Pola energi Jalan Agung pra-innate yang terkandung dalam petir chaos membuat batinnya jernih bagai langit, luka-lukanya pun pulih cepat seolah terlahir kembali dari api.
"Braak!"
Sambaran petir kedua menghujam, membuatnya hampir berkeping-keping namun akhirnya berhasil ditahan.
"Braak!"
Petir chaos ketiga menyambar, Ye Fan meneriakkan teriak kemenangan ke langit. Tubuh fisik, kesadaran spiritual, dan kendi suci bergetar serempak menyambut ujian dari langit.
……
Saat tribulasi ketujuh datang, kondisi Ye Fan sungguh mengerikan - tulang putih terlihat jelas di mana-mana, darah keemasan hampir kering kerontang. Lebih dahsyat dari semua tribulasi sebelumnya.
Dengan susah payah ia menyatukan kembali kesadarannya yang tercerai-berai, membentuk lonceng energi yang mengunci energi chaos itu. Daya primordial itu kemudian berputar-putar antara kesadaran, tubuh, dan kendi suci.
"Braak!"
Tribulasi kedelapan menghancurkan separuh lebih tulangnya, membuatnya nyaris menjadi bubur daging. Tapi tekad baja sang kultivator tetap tak tergoyahkan.
Kesadaran spiritual yang hancur berkumpul, berubah menjadi sebuah kendi, mengunci energi chaos tersebut. Memahami stempel Jalan Agung, menggunakannya untuk memperbaiki tubuh fisik dan kesadaran spiritual, sekaligus menyucikan Kendi Ibu Segala Makhluk.
"Braak!"
Akhirnya, petir chaos terakhir menghujam, melubangi tubuh fisik Ye Fan puluhan lokasi. Dia hampir terputus menjadi beberapa bagian.
Tapi, dia mengatupkan gigi erat, mempertahankan kesadarannya tanpa pingsan. Kesadaran spiritual direkonstruksi, berubah menjadi siluet samar yang menyerupai Raja Dewa, memancarkan kilauan. Jika diamati baik-baik, itu adalah dirinya sendiri.
Kesadaran spiritual yang berwujud Raja Dewa itu duduk bersila di ruang hampa, menggendong energi chaos dalam dekapan. Energi itu ditumbuhkan, terus memulihkan dan memperkuat.
"Grakk grakk..."
Tulang Ye Fan berderak, tubuh fisik mulai pulih. Kesadaran spiritualnya bagai matahari keemasan, kilatan cahayanya menjulang ke langit, tergantung di tengah dahinya.
Sementara itu, Kendi Ibu Segala Makhluk menggantung di atas kepalanya, terapung-apung dalam keheningan. Semburan demi semburan Qi Xuan Huang menjuntai darinya, menciptakan kabut mistis yang penuh dengan esensi Jalan (Tao).
"Swoosh!"
Sembilan aliran petir chaos mengelilingi tubuh fisik Ye Fan bagai naga-naga kecil yang menari. Mereka menyusup ke dalam lautan kesadarannya, lalu akhirnya menyatu dengan kendi tersebut.
Pada momen ini, aura era awal Langit dan Bumi menyebar di sekitarnya. Rasanya seperti menyaksikan kelahiran kosmos, menghadirkan perasaan transendental yang tak terucapkan. Batin dan raganya mencapai harmoni sempurna dalam kekosongan spiritual.
Setiap helai petir chaos mengandung pola Dao yang hidup. Ye Fan terus-menerus merenungi prinsip ini, lalu mulai melebur sembilan qi tersebut!
Kesadarannya menjelma menjadi sosok Raja Dewa yang duduk bersila, melayang di depan titik tengah dahinya. Kendi itu tetap menggantung di atas kepalanya, sementara tubuh fisiknya sendiri bertapa di ruang hampa.
"Bzz!"
Ruang hampa bergemetar, Ye Fan mematrikan dirinya dalam kesatuan Langit dan Bumi, menyatu dengan ruang hampa. Sembilan alur energi chaos telah sepenuhnya terasimilasi, menyatu dengan kendi miliknya menjadi satu entitas.
"Swoosh!"
Ye Fan membuka matanya, menyadari dirinya telah memasuki level Empat Ekstrem, sukses menembus tahap!
Jubah putihnya berkibar, rambut hitamnya berkibar lembut dengan tatapan jernih, berdiam tenang di tengah kosmos dengan persepsi yang sama sekali baru.
"Bencana Langit Kelima mana..." Ye Fan menatap langit malam, namun tak kunjung melihatnya turun.
Berbeda dengan versi YY, karena banyak teman menyarankan spoiler awal tidak baik, maka diubah.
