"Dang!"
Pria setinggi satu zhang dengan postur gagah perkasa, kekuatannya mampu mencabut gunung dan aura-nya menguasai dunia, rambut hitamnya kacau-balau dengan sorot mata yang menakutkan, mengayunkan Halberd Langit dan Bumi hingga terkoyaknya dimensi, sangat heroik!
Ye Fan melawan dengan kepalan emas-nya, memukul Halberd Langit dan Bumi hingga bergetar terus-menerus, suaranya menusuk seperti bisa membelah logam dan batu, bergema di bawah langit.
"Braak!"
Pria berambut ungu itu bagaikan dewa siluman turun ke dunia, kulitnya seberkilau batu giok, sorot matanya semenakutkan jurang, sesekali memancarkan kilatan ungu.
Dia mengendalikan menara kuno sembilan lantai, mengepung Ye Fan di bawahnya. Dengan upaya maksimalnya, menara perunggu bertuliskan pola energi kosmik bawaan itu terus dijatuhkan, hampir beberapa kali berhasil menyedot Ye Fan ke dalamnya.
"Braak!"
Sebuah lubang tanpa dasar muncul di daratan. Menara itu menindas ke bawah, melubangi tanah dan menyedot bebatuan serta tanah dalam jumlah tak terbatas.
"Criiiing!"
Ye Fan merinding dalam hati, mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menetralisir. Tubuhnya telah tersedot ke lantai pertama menara. Tangan emas raksasanya terus-menerus menggoreskan pola energi.
"Braak!"
Tangan kirinya berubah menjadi batu nisan emas, sementara tangan kanannya menjadi batu penggiling raksasa. Dengan serangan ganda ini, akhirnya senjata itu berhasil dihempaskan.
Di tengah kewaspadaannya, ia tak menyadari keterkejutan orang lain: Siapa lagi yang berani mencoba melawan senjata pusaka bertuliskan tekstur Langit-Bumi hanya dengan tangan kosong?
“Konstitusi fisik suci terlalu kuat, tubuh fisiknya setara dengan alat penting, secara bawaan sudah tak terkalahkan. Dari generasi sezaman, berapa orang yang bisa melukainya?”
“Untuk menyerangnya hanya bisa menggunakan kekuatan spiritual yang menggila untuk menekan, lalu melebur perlahan-lahan. Kalau tidak, pasti mengalami celaka besar!”
Dari kejauhan datang banyak cultivator, semuanya berbisik-bisik dalam diskusi. Suara pertempuran besar di tengah malam ini terdengar hingga puluhan li. Selama berada di Yan Capital, mustahil tidak mendengarnya.
Saat ini, yang paling ditakuti Ye Fan adalah wanita yang menggenggam Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah. Dia tidak hanya memiliki tubuh guci, tapi juga memegang tutupnya. Keduanya sudah berpadu dengan 'Jalan' dan 'prinsip'.
Menurut legenda, bagian paling mengerikan dari Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah adalah tutupnya. Itu dibuat dari tengkorak tubuh Kaisar yang ditanggalkan oleh si Kejam Luar Biasa, memiliki kekuatan di luar akal sehat.
Meski hanya replika, tutup ini diperkirakan lebih menakutkan daripada tubuh guci. Ye Fan terus waspada, tapi wanita berparas cantik ini tak kunjung menggunakannya. Ini merupakan bentuk penindasan tak berbentuk.
“Ketiga orang ini asal-usulnya misterius, masing-masing adalah musuh besar yang setara dengan para Putra Suci, namun tak pernah terdengar sebelumnya, benar-benar membuatnya terkejut.”
“Cis!”
Tiba-tiba, titik tengah dahi Ye Fan memancarkan kilatan emas. Danau kecil emas itu bagaikan matahari mini, melesatkan kendi kecil berwarna emas yang terkristalisasi dari kesadaran spiritual.
Kekuatan kesadarannya yang luar biasa sudah menjadi rahasia umum di generasi muda. Ketika kendi berkaki tiga terbentuk dari danau emas itu, tak ada yang tidak berubah wajah pucat.
Meski ketiga lawan kuat ini pun menunjukkan ekspresi terkejut, titik tengah dahi mereka berkilatan cahaya. Harta karun berat muncul, menghadang di depan.
“Hah!”
Wanita jernih ini mendengus dingin, tiba-tiba mengaktifkan tutup Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah dan menekannya ke arah kendi kecil emas.
Ye Fan merasakan sakit di dahinya. Kendi kecil emas itu nyaris tersedot masuk ke dalam tutup iblis. Di permukaannya terukir guratan wajah hantu yang seolah tertawa sekaligus menangis, sangat mengerikan.
“Hehe… Haha…”
Suara tawa mengerikan terdengar, di depan terasa menyeramkan dan menakutkan seakan-akan sosok kejam nomor satu di dunia berdiri di era sebelum Zaman Purba menyeringai sinis, menembus ruang-waktu.
Kemudian, kembali terdengar suara tertawa yang sangat angkuh, seolah bisa menginjak-injak semua dewa langit, pantas disebut sebagai suara iblis paling percaya diri di dunia.
Sekuat Ye Fan pun merinding bulu kuduk, ini hanya sebuah replika saja, bahkan suara iblis seperti ini pun berhasil direplikasi?
Inikah suara Sang Tak Tertandingi Kejam Luar Biasa? Untung hanya replika, hanya suara tanpa kekuatan penghancur dunia nyata, kalau tidak pasti jadi malapetaka besar, ibu kota Yan pasti hancur!
Meski begitu, kendi kecil emas Ye Fan hampir tersedot masuk, cahayanya cepat memudar. Dengan seruan pendek, tengah dahinya menyala terang benderang.
Kendi kecil emas itu berubah menjadi kilatan cahaya melesat, menyapu pandangan ke arah tiga pria. Mereka buru-buru bertahan, takut benda itu menyentuh tubuh. Semua tahu ini adalah senjata pamungkas Ye Fan.
"Braak!"
Pada saat yang bersamaan, Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah bergetar. Perempuan itu membalikkan telapak tangan, mengarahkannya ke Ye Fan dan melemparkan sinar misterius yang melesat langsung.
Ini adalah kilau gelap yang melahap segalanya. Selain itu, pola-pola Jalan Agung menjuntai turun, aliran tipisnya bagaikan lapisan langit yang merobek-robek segalanya.
"Ah……"
Ye Fan tidak terluka, namun di kejauhan seseorang ambruk sambil menjerit kesakitan. Area luas orang terkena dampak, urat darah mengalir dari tengah dahi mereka. Tutup iblis ini memiliki kekuatan dahsyat.
Lebih-lebih, di saat ini pula, guratan wajah hantu pada tutup Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah seolah hidup kembali - tertawa sambil menangis. Dada Ye Fan berdegup kencang.
Teratai Biru dalam Kekacauan!
Ia memamerkan fenomena aneh, berusaha menindak tiga orang sekaligus. Tentu yang paling utama adalah menghadapi Guci Penelan Langit ini. Benda pusaka ini terlalu jahat, masih ada kekuatan tersembunyi yang belum ditunjukkan.
"Dia tak rela menghadapi ini satu per satu, mengambil inisiatif untuk menangkap ketiga pria sekaligus. Kabut kekacauan melingkupi, kendi kecil emas itu kembali ke tengah dahinya."
"Begitu Ye Fan bergerak, teratai biru muda muncul menyertai, berakar di ruang hampa bagai kitab langit Jalan Agung. Tiga helai daunnya bergoyang lembut, segala makhluk mengalami kebangkitan, seolah langit-bumi kembali ke masa penciptaan."
"Bzz!"
"Kedua tangan Ye Fan bergerak gemulai. Di antara telapak emasnya, muncul diagram Yin-Yang - tangan kiri membawa gambar Yin, tangan kanan gambar Yang, bagai matahari-bulan bergerak serempak."
"Aroma awal penciptaan langit dan bumi menyebar. Tangan emas raksasa Ye Fan berubah menjadi diagram Yin-Yang, hendak membungkus ketiganya di bawahnya."
"Jelas mereka paham bahayanya. Tak berani memasuki batas jangkauan fenomena aneh itu, semua segera terlempar mundur."
"Dang!"
"Pria perkasa bertubuh tegap yang memegang halberd persegi itu terpental jauh. Senjata besar di tangannya bergetar hebat tak henti-hentinya."
"Andaikan senjata biasa, pasti sudah hancur menjadi serbuk. Mustahil bisa menahan pukulan diagram Yin-Yang!"
"Braak!"
Menara kuno sembilan lantai yang seperti gunung emas terpental oleh pola Yang di tangan kanan Ye Fan, berubah menjadi kilatan cahaya laksana komet membelah langit, lenyap di ujung cakrawala.
Hanya Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah yang mengerikan, meski berupa replika lemah, tetap menunjukkan kekuatan tak terduga. Benda ini bertahan dari serangan pola Yin sambil memancarkan sepuluh ribu kilau gelap.
"Konstitusi fisik suci ini luar biasa kuat. Tanpa senjata pun bisa menghadapi tiga musuh besar..." Para saksi pertarungan merasakan kilatan dingin di hati.
"Dari mana munculnya tiga ahli tingkat tertinggi dari generasi muda ini?" tanya seseorang dengan curiga.
Ye Fan berdiri tegak dengan wajah tenang, berhadapan dengan trio itu. Pertarungan berikutnya akan berakhir dengan eksekusi!
Keraguan menggelayuti hatinya: Kehadiran trio tak terduga ini mengacaukan perkiraannya. Apakah mereka utusan pihak lawan? Tapi bagaimana mungkin penguasa muda sekuat ini mau patuh pada perintah dan tetap tak dikenal?
Mereka sebenarnya punya asal-usul apa, bisa setara dengan sosok Santo-level, baik di Zhongzhou maupun Donghuang, orang muda seperti ini sangat langka di generasi muda.
Memegang replika Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah termasuk tutup yang sempurna, meskipun sosok setingkat Santo Lord bisa membentuk dan menyalin, tapi ini cukup sulit.
Ini agak tidak biasa, hatinya berguncang, mungkinkah yang lain mendapat warisan kejam luar biasa? Ada kemungkinan seperti ini.
Ye Fan mengerang dengan lirih, tubuh fisik emasnya berkilauan di bawah langit malam, satu tangan menekan ruang hampa, dengan teratai biru muda melindungi tubuh, melepaskan diagram Yin dan Yang, berusaha menangkap ketiganya.
"Swoosh!"、"Swoosh!"……
Pria perkasa yang menggenggam halberd persegi langit dan pria berambut unga seperti dewa yaojie semuanya terlempar mundur, hanya wanita itu yang mengayunkan Guci Penelan Langit ke arahnya.
Wajah hantu tertawa sambil menangis, kedalaman kedua matanya memancarkan kilau gelap, membuat Ye Fan merasakan hawa dingin menyerang tubuh. Ia mengguncang sekuat tenaga, aura darah menjulang ke langit, menetralisirnya.
“Kalau cuma segini, serahkan nyawamu!” Ye Fan menerjang ke depan.
“Tubuhmu, Saudara Ye… hehe…” Wanita ini tertawa ringan.
Ye Fan merinding di dalam hati, apakah mereka sedang menguji kondisinya yang terluka? Kalau dipikir-pikir lagi, ada jejak-jejak yang bisa ditelusuri. Siapakah sosok mengerikan yang sedang mencurigainya ini?
Ia yakin tak ada celah kelemahan. Selama ini terus-menerus saling waspada, menunjukkan sikap yang tepat. Bahkan sempat mereplikasi aura energi retakan Jalan Agung, tanpa sengaja memancarkan seberkas.
“Tak usah kalian khawatir, aku takkan mudah mati!” Ye Fan langsung menyerang, ingin menangkap mereka.
“Swoosh!”
Namun, siluet samar ketiganya tiba-tiba memudar, melangkah ke ruang hampa untuk melintasi dimensi. Ekspresi Ye Fan berubah drastis. Dengan tinjunya ia menghantam langit, sementara matuya memancarkan kilatan sakti menggunakan indra penglihatan sumber langit untuk menembus ilusi mereka.
"Ini adalah sihir dewa yang mengukir pola energi pada tubuh, melintasi ruang hampa tanpa jejak ratusan li, sulit dilacak. Teknik ini sudah menghilang bertahun-tahun, tak disangka muncul kembali di dunia." Para orang-orang tua terkesima.
"Meski kau penuh agenda terselubung, mungkin tak tahu aku sudah menguasai Mata Dewa..." Ye Fan bergumam dalam hati.
Ia sulit tenang, rival ini sangat sulit ditangani, benar-benar musuh yang mengerikan!
Ternyata ketiga pria itu bukan tubuh asli, melainkan tiga Dewa yang dipanggil dari Istana Dao. Mereka berasal dari sumber yang sama, menjadi satu kesatuan utuh.
Tapi setelah berpikir mendalam, alisnya mengerut. Lawan ini sangat licik dan penuh kewaspadaan. Tak ada guratan khusus yang tertinggal pada ketiga Dewa, tak bisa dinilai.
"Orang yang luar biasa kuat! Tiga Dewa yang terbentuk bahkan mampu bersaing dengan Putra Suci. Dewa yang terpisah bisa berubah menjadi pria atau perempuan, tak ada bedanya dengan tubuh daging-darah. Tanpa Mata Dewa mustahil menembusnya."
"Mencari seseorang seperti ini bagai mencari jarum di tumpukan jerami." Ye Fan merenung, mengulik setiap detail, mengingat-ingat berbagai peristiwa masa lalu.
Tak bisa menelusuri lewat guratan kehidupan, hanya bisa mencari jejak-jejak dari detail-detail kecil. Dia sangat ingin membongkar identitas orang ini, jika tidak hatinya tak akan tenang.
"Ada kemiripan... sedikit kemiripan!"
Setelah lama berdiri, tiba-tiba matanya berbinar. Saat pria perkasa itu mengayunkan senjata Fangtian Huaji* (*Senjata legendaris Tiongkok berbentuk tombak dengan bilah bulan sabit) sekejap merobek langit-bumi, kharisma tak terkalahkannya mengingatkannya pada suatu pemandangan yang pernah disaksikan. Ini berkat kesadaran spiritualnya yang kuat, yang mengukir momen itu dalam ingatan.
Di wilayah utara, tak lama setelah keluar dari Zona Terlarang Taichu, ada dua makhluk mengerikan berbulu panjang diduga makhluk purba. Mereka menggenggam pedang raksasa, menghancurkan langit dan bumi, menguasai delapan penjuru dengan sikap penguasa tunggal!
Saat itu, semua menduga itu bukan makhluk purba, melainkan Lao Dao Bazi. Dari berbagai titik mencurigakan kemudian terungkap, markas Lao Dao Bazi telah kosong. Semua tanda mengarah padanya.
Tapi, Ye Fan malah merasakan hawa dingin. Dia teringat pada Putra Suci Yao Guang, meskipun kemiripan itu bahkan tak mencapai sepersepuluh ribu kemungkinan.
"Saat itu, dua makhluk itu bahkan menebas tetua Yao Guang, melakukan pembantaian besar-besaran, sepuluh langkah satu nyawa melayang..."
Membayangkan Putra Suci Yao Guang yang bagaikan dewa berjalan di dunia fana, tak ternoda debu, selalu diselimuti lingkaran suci, bulu kuduknya langsung merinding.
"Meski hanya secuil kemungkinan, tetap harus diwaspadai..." Dada Ye Fan berdebar kencang.
Dia memproyeksikan semua kemungkinan ini ke Putra Suci Yao Guang, bergumam dalam hati: "Apakah dia mewarisi garis keturunan kejam luar biasa? Sama-sama memasuki tempat suci si kejam, terluka parah nyaris mati, ingin berada dalam 'kegelapan pekat'?"
Ye Fan mengerutkan kening. Sebelumnya dia tak pernah curiga pada Putra Suci Yao Guang, tapi kini terpaksa harus berjaga-jaga. Orang ini tiba-tiba terseret dalam masalah tanpa alasan jelas.
"Tapi, ada sosok lain yang lebih mungkin!"
Ye Fan teringat pada Hua Yunfei. Andai dulu di Domain Api tak mendengar percakapannya dengan seorang tua, mustahil terpikir bahwa dialah yang ingin membunuh Ji Ziyue.
Selamanya takkan ia lupakan kata-kata itu. Saat itu Hua Yunfei bergumam: "Konstitusi fisik suci, tubuh menyimpan kekuatan misterius. Jika kudapat, lebih baik kuambil Sumber-nya."
Berada di luar permainan, hanya dengan mendengar langsung Ye Fan bisa menembus Gunung Mini. Siapa sangka Hua Yunfei yang seolah dewa turun ke dunia ini mungkin pewaris orang kejam?!
Hua Yunfei laksana bidadari yang transendental, anggun nan suci, rendah hati tanpa pernah menimbulkan riak. Seakan mengenakan jubah suci tanpa cela, umat manusia takkan pernah curiga!
"Entah dia dapat warisan orang kejam atau tidak, yang pasti dia mengincarku. Dia ingin mengambil Sumber Ji Ziyue, termasuk aku..."
"Li Ruoyu terkejut saat melawan setengah langkah menuju tingkat Daren. Aura energinya terasa familiar. Fakta bahwa ia selalu bersembunyi di Gunung Zhuo yang berdekatan dengan Xing Feng semakin menguatkan keyakinan Ye Fan."
"Kasus Putra Suci Yao Guang masih misterius. Ada kemungkinan kecil itu dia……"
"Namun tujuan utama lawan malam ini adalah menyelidiki seberapa parah cedera Saint Body. Pikirannya sangat kompleks. Terlepas dari keterlibatannya, kita harus tetap waspada."
"Aku yakin Hua Yunfei ingin membunuhku!" Aura pembunuhan memancar dari Ye Fan. Apa yang dilihatnya di Domain Api sudah cukup membuktikan bahwa dia dan Hua Yunfei tak mungkin hidup berdampingan.
Keesokan harinya, Hua Yunfei dan Li Xiaoman memasuki Yan Capital bersama. Ye Fan langsung menyambut mereka dengan serangan tiba-tiba, tak memberi kesempatan lawan untuk menyusun strategi.
"Dengan kelicikannya, pasti sudah menyiapkan jebakan mematikan di Yan Capital untuk menyingkirkanku. Daripada menunggu, lebih baik aku yang mengambil inisiatif." Ye Fan memutuskan untuk menyerang duluan.
Lagipula, ini memang jebakan yang sengaja dibuatnya untuk Hua Yunfei, semakin cepat diselesaikan semakin tenang!
"Saudara Ye, mengapa kau begini?" Hua Yunfei terselimuti aura darah keemasan yang dahsyat, ekspresinya berubah drastis.
"Ye Fan, apa yang kau lakukan? Kenapa membalas budi dengan kejahatan?" Di sampingnya, Li Xiaoman berteriak kaget.
Ye Fan diam. Tujuan kedatangannya hanya untuk membunuh, tak ingin teralih. Hanya dengan kekuatan halilintar yang menghancurkan bakat ini, barulah bisa tenang.
Fenomena 'Raja Dewa Menjelma di Langit Kesembilan' dan 'Teratai Biru dalam Kekacauan' muncul bersamaan, menyergap Hua Yunfei. Asal bisa menguncinya di dalam, semuanya akan mudah.
Sembilan Langit termanifestasi, sosok Raja Dewa duduk tegak di atasnya bagai penguasa mutlak. Diagram Yin-Yang menyegel langit, wilayah ini berubah menjadi tanah suci. Seluruh tubuh Ye Fan memancarkan cahaya emas yang menyembur ke angkasa, kuat bagai Roh Suci.
"Braak!"
Hua Yunfei tentu takkan pasrah menunggu ajal. Dari tengah dahinya menyembur sebintang planet, memutar-putarkan cahaya Xian tak terbatas yang menerjang dirinya sendiri.
“Mengapa Konstitusi Fisik Suci bertarung dengan Hua Yunfei dari Tai Xuan Men?” Para cultivator tertegun, kebingungan.
“Ya Tuhan, itu harta karun Xing Feng, legenda mengatakan itu adalah bintang yang ditempa jadi senjata!” Beberapa orang tua tertegun.
“Ye Fan, apa yang kau lakukan? Senior Hua memberimu pil Sembilan Lubang Linglong untuk penyelamat nyawa, mengapa kau membalas budi dengan kejahatan?” Li Xiaoman wajahnya berubah pucat.
“Dia...” Ye Fan tersenyum merendahkan, sama sekali tidak peduli, melangkah maju dengan langkah lebar. Kilat masih menggelegar, berniat membunuh Hua Yunfei. Ia bagai dewa purba yang berjalan, membuat langit dan bumi gemetar.
