Tangisan kedua menggema, sepuluh ribu gunung bergoyang. Semua dedaunan bergemeresik jatuh, menciptakan pemandangan mengerikan bagaikan banjir bandang yang menyapu langit.
Tangisan itu singkat, namun hewan-hewan masih terus gemetar.
Tak lama kemudian, tangisan ketiga bergema. Seluruh pegunungan tak berujung berguncang, gunung-gunung besar bergetar. Di wilayah Naga Terbang ini, seolah ribuan naga raksasa melompat dari bumi.
"Seluruh pegunungan hampir terbalik! Bagaimana mungkin tangisan satu orang bisa semenakutkan ini?"
“Braak……”
Ribuan gunung berguncang, batu raksasa runtuh menerjang awan, seolah sedang membelah langit dan bumi!
Dalam sekejap itu, adegan misterius terjadi di pegunungan tak berujung: rerumputan layu lalu subur kembali, bagai mengalami beberapa tahun musim semi dan gugur.
Di tanah penembus langit, energi Naga tak terbatas menyambung langit dan bumi, menghubungkan cakrawala dengan daratan, pemandangan yang membuat bulu kuduk meremang.
"Siapa ini yang menangis? Sungguh menakutkan!" Anjing Hitam gemetar ketakutan.
Beberapa saat kemudian, hening bagai kaca meliputi reruntuhan Tian Xuan. Segala makhluk mengalami kebangkitan, tak ada lagi kelayuan maupun pertumbuhan liar.
Di depan terbentang wilayah purba: ribuan gunung seperti naga, pohon kuno menjulang ke angkasa, rotan tua menghantam lereng gunung. Panorama yang luas tak bertepi, kuno, penuh misteri, perawan... mengeluarkan aura tak terdefinisikan.
Gunung-gunung megah menjulang, masing-masing terlihat perkasa. Banyak air terjun raksasa menjuntai dari puncak, membentang ribuan zhang bagai kabut putih, sungguh panorama yang memesona.
"Tangisan keras itu telah berlalu lama, akhirnya muncul binatang roh: kera-kera berumur panjang memanjat Gunung Suci, bangau putih menari di antara awan putih, rusa pelangi melompat sambil menggigit lingzhi, ditambah banyak satwa langka dan burung buas yang tidak bisa disebutkan namanya."
"Apakah kita harus pergi melihat?" tanya Li Heishui.
"Jangan pergi. Kemampuan bela diri si penangis mustahil ditebak. Jika kita membuatnya marah, mungkin akan jadi bencana besar," Tabib Wang menahannya.
"Mungkinkah itu pria tua gila?" Ye Fan panik bercampur keraguan dalam hati, tapi tangisannya agak berbeda, tidak seperti suara orang tua berambut putih.
Dalam hati mereka tak tenang, tak menyangka mengalami hal seperti ini - Tanah Suci yang telah hancur selama 6.000 tahun ternyata masih ada yang menangis.
"Emosi orang itu tidak stabil. Lebih baik kita tidak mengusik. Dua hari lagi baru kita lihat apa yang terjadi." Bahkan Anjing Hitam pun deg-degan, langka sekali bersikap pengecut.
Wilayah persembunyian Tabib Wang sederhana dan bersahaja, berdiri di tepi tebing dengan beberapa gubuk jerami, sepetak kecil hutan bambu, serta air terjun dan mata air yang mengalir deras.
Di wilayah sekitar ini, Tabib Wang telah membuka beberapa ladang obat yang dipenuhi ramuan spiritual. Aroma wangi obat bisa tercium bahkan dari jarak jauh.
Ladang-ladang obat itu dipenuhi lebah beterbangan dan kupu-kupu menari, penuh vitalitas. Daun dan kelopak bunganya memancarkan kilauan cahaya, jelas terlihat sebagai tanaman langka yang sangat berharga.
Anjing Hitam Besar langsung meneteskan air liur. Tabib Wang dengan suara keras memperingatkannya: "Jangan sembarangan memakan tanaman di sini, karena beberapa ramuan langka mengandung racun mematikan."
Kaisar Hitam mengiyakan, namun pada hari itu juga menyelinap masuk ke ladang obat. Akhirnya keracunan hingga muntah berbusa, ambruk tak berdaya, seluruh tubuhnya kejang-kejang.
Seandainya Xiao Nannan tidak kebetulan bermain di dekat ladang obat dan melihat kondisi menyedihkannya, lalu berteriak minta tolong, anjing mati ini pasti sudah kehilangan sebagian besar nyawanya.
“Anjing, jangan makan sembarangan ya.” Xiao Nannan mengedipkan mata besar, menasihati dengan serius.
“Layak!” Li Heishui sama sekali tidak punya simpati, mengucapkan dua kata ini.
“Guk!” Si Hitam sambil muntah berbusa menunjukkan giginya, kehilangan kendali.
Ye Fan juga merasa anjing mati ini keterlaluan, baru datang ke tempat Tabib Legendaris Wang langsung mencuri ramuan spiritual untuk dimakan, tapi akhirnya malah keracunan sampai sekarat.
Tabib Legendaris Wang tidak terlalu memikirkan cedera Ye Fan, karena luka Jalan Agung-nya sudah sembuh total. Dia terus-menerus merenungkan masalah Xiao Nannan.
Dia mengurung diri di gubuk jerami, membuka-buka berbagai teks kuno, mencari jejak, alisnya berkerut karena benar-benar dibuat bingung.
Setelah dua hari, barulah dia mendorong pintu gubuk jerami keluar, memegang gulungan naskah kuning di tangan, dengan ekspresi terkejut mencari Ye Fan.
“Gadis kecil itu mana?” Katanya agak panik, ucapan-nya terdengar tidak wajar.
Tabib Wang tidak hanya menguasai ilmu pengobatan secara supernatural, tapi juga seorang cultivator legendaris, ahli bela diri puncak di dunia fana. Bahkan para Santo Lord pun harus menghormatinya. Namun kondisinya saat ini justru membuat orang terkejut.
"Ada apa, Senior?" Ye Fan bertanya.
"Tidak bisa dipastikan. Gadis kecil ini bukan orang sembarangan, sangat misterius. Aku harus memeriksanya lebih teliti lagi," kata Tabib Wang.
"Dia sedang bermain-main." Ye Fan menunjuk ke arah kebun bunga di tepi mata air spiritual yang jauh.
Xiao Nannan berlarian riang, mengejar kupu-kupu warna-warni. Wajah mungilnya yang seperti diukir dari giok dan marmer dipenuhi senyum polos, mata besarnya jernih berkilauan.
Anjing hitam besar itu berbaring santai di samping. Sesekali ketika Xiao Nannan mendekat, ia akan menggendong gadis kecil itu berlari beberapa putaran. Sifatnya baik sampai membuat orang terbelalak.
“Sialan, anjing mati ini dari awal ketemu sampai sekarang selalu menunjukkan wajah buas dan serakah. Entah sudah berapa kali digigitnya!” Li Heishui geram tak tertahankan.
Anjing Hitam yang ganas ini bersikap sama sekali berbeda pada Xiao Nannan, membuat Ye Fan dan Li Heishui muncul berbagai niat. Intuisi mereka mengatakan si anjing ini tahu beberapa "kebenaran".
“Nannan manis, sini, Kakek kasih buah spiritual.” Tabib Legendaris Wang memberikan sebutir buah berwarna kuning keemasan yang memancar pada gadis kecil itu, wanginya menusuk hidung.
“Terima kasih Kakek.” Xiao Nannan mengucap syukur dengan patuh.
Tabib Legendaris Wang memeriksa nadi dengan serius, mengobservasi seluruh anggota tubuhnya dengan cermat, lalu mengelus kepalanya sambil memperlihatkan ekspresi ketidakpastian.
“Berhenti memeriksa! Dia lebih sehat dari siapapun, sama sekali tidak perlu terapi!” Anjing Hitam di samping menunjukkan giginya, sepertinya sangat tidak mau Tabib Wang menemukan sesuatu.
“Kakek, apakah Nannan benar-benar sakit?” Xiao Nannan bertanya pelan, lalu menunduk melihat sepatu kecilnya, “Nannan selalu melupakan masa lalu, mengapa bisa begini...”
Gadis kecil itu terlihat murung, menunjukkan kesedihan dan perasaan tidak dipahami, merasa dirinya berbeda dari orang lain.
“Anak-anak yang belum dewasa tentu mudah lupa masa lalu. Setelah kau tumbuh besar, ini tidak akan terjadi lagi,” Anjing Hitam menambahkan.
“Apa yang Anjing katakan benar?” Mata besar Xiao Nannan yang polos menatap penuh harap.
“Tentu saja benar! Sang Kaisar tidak pernah berbohong.”
“Tenanglah, Nannan tidak sakit. Kondisimu sangat sehat, semuanya normal. Saat dewasa nanti pasti akan membaik,” Tabib Wang mengelus janggut putih sambil tersenyum.
“Oh, kalau begitu Nannan tidak khawatir lagi.” Gadis kecil itu kembali ceria, dengan polosnya mengejar Anjing Hitam ke kejauhan.
“Apa yang Tuanku lihat?” Ye Fan bertanya.
Tabib Wang memperlihatkan raut wajah serius, membuka buku catatan kekuningan itu, membalik ke salah satu halaman, lalu menunjuk sebuah ilustrasi kuno di atasnya, berkata, "Lihatlah, apakah ada kemiripan?"
Ekspresi Ye Fan berubah kaku. Di dalam buku kuno ini, terdapat gambar seorang gadis kecil dengan tatapan jernih dan murni, sama sekali tidak ternodai aura duniawi, sangat kosong secara spiritual.
"Sangat mirip, hampir persis seperti Xiao Nannan!"
Ia terpaksa terkejut. Buku kuno ini jelas berasal dari zaman yang sangat lampau. Bagaimana mungkin di masa lalu yang jauh itu ada gadis kecil yang identik dengan Xiao Nannan? Usianya pun tidak sampai tiga tahun, terlihat masih lugu, dengan tatapan tanpa cela yang sama persis.
"Benar-benar mirip secara spiritual. Tapi Donghuang ini sangat luas, wajar saja jika ada orang yang mirip," kata Li Heishui sambil mengangguk dengan heran.
Tabib Wang menggelengkan kepala, "Kalian salah. Perhatikan baik-baik catatan di sini."
"Satu bulan sekali kehilangan ingatan, vitalitas abadi..."
Ye Fan dan Li Heishui melanjutkan pembacaan ke bawah, wajah mereka berubah pucat. Buku catatan kuning ini hanya mencatat beberapa halaman terbatas, namun isinya sungguh di luar nalar.
Sepasang suami-istri tua tanpa anak, di masa senja mereka menemukan seorang gadis kecil yang memelas, kegirangan dan mengangkatnya sebagai anak sendiri.
Tapi hal aneh terjadi. Selama bertahun-tahun, gadis kecil itu tak pernah bertumbuh besar. Setiap malam bulan purnama, ingatannya terhapus semua.
Akhirnya, pasangan tua itu meninggal satu per satu. Gadis kecil tetap seperti itu, dianggap siluman oleh warga lokal dan hampir diceburkan ke air hingga tenggelam.
Seorang nenek baik hati membebaskannya. Gadis malang itu mengembara ke daerah asing, kembali menjadi anak jalanan terlantar, lalu menghilang dari dunia.
Setiap bulan kehilangan ingatan. Gejalanya terlalu mirip dengan Xiao Nannan, plus keabadian musim semi yang tak berubah. Tiga tahun lalu Xiao Nannan sudah dalam kondisi ini, dan tak pernah berubah sama sekali.
“Apa… yang sebenarnya terjadi?!” Ye Fan merasa jantungnya berdebar kencang. Ini di luar akal sehat! Mungkinkah dua anak terlantar itu sebenarnya orang yang sama?
“Ini sulit dipercaya. Apakah gejala yang sama, ataukah orang yang sama? Berapa tahun yang lalu kejadian ini?” Li Heishui bertanya dengan panik bercampur keraguan.
“Buku catatan kuno ini setidaknya sudah berusia 2.500 tahun. Ditulis oleh leluhur dari nenek moyang saya, dengan beberapa catatan tambahan di bagian belakang.”
Bertahan selama 2.500 tahun... Ye Fan tertegun. Dibandingkan dengan sejarah di ujung galaksi lain, itu berarti masa pra-Qin.
Kedengarannya biasa saja, tapi kalau dipikir-pikir lagi, ini periode yang sangat purba. Bahkan Kaisar Qin dan Han Wu belum lahir saat itu!
“Kau yakin ini benar...” Li Heishui hampir gagap. Jika akurat, berarti asal-usul Xiao Nannan terlalu misterius.
Leluhur Tabib Legendaris Wang pernah melintasi kota kecil tempat pasangan tua itu tinggal. Ia mencoba mendiagnosis si gadis kecil, namun tidak menemukan solusi terapi.
Kemudian, tabib legendaris itu kembali mengunjungi tempat tersebut. Pasangan tua itu telah meninggal dunia, gadis kecil malang itu kembali menjadi pengemis cilik, menghilang dalam kerumunan massa.
Masalah ini tidak berakhir di situ. Ratusan tahun kemudian, di masa senja leluhur Tabib Wang, ketika melintasi kota kuno Zi Tiandu, ia kembali melihat gadis kecil malang itu. Meski hanya sekilas, kesan yang tertanam sangat mendalam.
Sayangnya, saat itu ia sedang diburu musuh dan tak bisa berhenti, akhirnya melewatkan kesempatan. Ketika berusaha mencari kembali kemudian, gadis itu sudah tak ditemukan lagi.
Ini menjadi penyesalan terbesar tabib tua itu. Masalah ini terus membebaninya hingga kurang dari setengah tahun kemudian, ia wafat dalam posisi meditasi, hanya meninggalkan buku catatan kuning yang berdebu.
"Bagaimana mungkin ini? Sungguh tak bisa dipercaya!" Li Heishui menggosok-gosok pelipisnya dengan kuat, kepalanya pusing tujuh keliling namun tetap tak mampu memahami.
Pengemis kecil yang malang. Ye Fan teringat pada Xiao Nannan di masa lalu, baju compang-campingnya yang penuh tambalan, bahkan sepatu kecilnya yang berlubang di bagian jari - pemandangan yang membuat orang merasa miris.
"Mungkinkah dia terus-menerus hidup seperti ini? Merasakan asam-manis-pahit-pedas kehidupan, menderita kekejaman dunia fana. Jika benar demikian, berapa banyak penderitaan yang sebenarnya telah dia alami?"
Seorang anak terlantar yang sendirian berjuang bertahan hidup di tengah kerumunan massa, belum genap tiga tahun namun terus melupakan masa lalu. Setelah melewati zaman sepanjang ini, mungkin semua kepedihan dunia fana telah dia rasakan.
"Ini benar-benar di luar prediksi!" Ye Fan menghela nafas dengan nada getir.
"Santo Lord saja tak bisa hidup melebihi 2.500 tahun, tapi Xiao Nannan sama sekali tidak mengalami perubahan..." Li Heishui sama sekali tak bisa memahami.
"Apakah Anda tidak menemukan petunjuk apapun, Tabib Wang?" Ye Fan bertanya.
"Nenek moyangku itu, menjelang ajalnya kembali menyebut gadis kecil ini. Di halaman terakhir buku catatan kuno, dia menulis sebuah kesimpulan pribadi."
"Kesimpulan apa?" Mata Ye Fan dan Li Heishui sama-sama berkilauan.
"Dia hanya menulis dua aksara... SHEN YING (Bayi Dewa)!" Tabib Wang tersenyum.
"Apa maksudnya ini?" Li Heishui tampak bingung.
“Saya juga tidak tahu maksudnya, terlalu banyak pengetahuan yang sudah punah di aliran kami. Diteruskan ke generasi saya sekarang, ilmu pengobatan yang dikuasai bahkan tidak mencapai sepuluh persen dari aslinya, bahkan mungkin kurang dari lima persen.”
“Sampai separah itu punah...” terkejut, mengingat orang tua ini dijuluki tabib legendaris.
“Leluhur kami di era kuno bahkan bisa menyembuhkan luka Jalan Agung, beliau sendiri juga seorang Orang Suci. Keturunan generasi sekarang tidak bisa dibandingkan.” Tabib Wang menggelengkan kepala.
“Apa sebenarnya makna 'Bayi Ilahi' ini? Senior 2.500 tahun lalu, meski tidak memiliki seni suci seperti leluhur Anda, mungkin sudah bisa memprediksi satu dua hal.”
“Saya juga tidak tahu. 'Bayi Ilahi' mungkin memiliki konotasi khusus, sayangnya sembilan puluh persen lebih kitab pengobatan Keluarga Wang sudah hilang, jadi tidak tahu apa filosofinya.”
“Bayi Ilahi yang bertahan di dunia fana...” merenung.
Dua ribu lima ratus tahun lalu, Xiao Nannan masih berada di wilayah tengah Donghuang. Hasilnya akhirnya sampai di wilayah selatan, dia hampir menjelajahi lebih dari separuh Donghuang.
"Tangkap anjing itu dan paksa dia bicara, pasti dia tahu beberapa informasi!" kata Li Heishui.
Ye Fan mengangguk, memanggil Xiao Nannan dengan suara lembut. Gadis kecil itu berlari kembali dengan riang, mata besarnya berkedip-kedip sambil menengadah. Suaranya lembut: "Kakak, ada hal apa?"
"Nanti kita masak daging anjing hitam untuk Nannan." Ye Fan tersenyum sambil mengelus kepala gadis itu. Kemudian bersama Li Heishui melangkah maju dan tiba-tiba menyerang, menekan anjing hitam besar itu.
"Guk!... Kalian berdua berani menantang Kaisar ini?" Anjing hitam itu berseru dengan omong kosong.
"Bilang, apa itu Bayi Suci?" Ye Fan menggenggam kepala persegi dan telinga besarnya, menghindari gigitan.
"Kau tahu tentang Bayi Suci?!" Anjing hitam itu terkejut. Pertanyaan tiba-tiba ini jelas di luar perkiraannya.
"Cepat bicara! Kalau tidak hari ini kau akan kami jadikan sup daging anjing hitam!" Ye Fan terus memaksa.
“Kakak, jangan makan anjing. Meski dia iseng, tapi tidak jahat.” Xiao Nannan sungguh-sungguh membujuk dengan wajah penuh ketakutan di samping.
“Guk... Hari ini aku yang akan makan konstitusi fisik suci!” Anjing Hitam sama sekali tidak legawa, berteriak keras.
“Anjing harus baik ya, jangan bicara sembarangan.” Xiao Nannan terus membujuk meski gemetar, namun tetap mengulurkan tangan kecilnya mencoba memisahkan mereka.
“Apa Dewa Bayi bisa dimakan? Kaisar ini tidak tahu apa-apa, jangan tanya!” Anjing Hitam menunjukkan giginya siap menggigit, berteriak dengan geram.
“Sialan, anjing ini memang pantas dipukul!” Li Heishui tak tahan lagi mengayunkan telapak tangannya yang besar, menepuk pantatnya beberapa kali.
“Guk guk guk...” Anjing Hitam menggonggong liar, moncongnya tiba-tiba memanjang dan berusaha menggigit Li Heishui hingga hampir menelannya bulat-bulat.
“Sial, begini-begininya tetap saja digigit anjing...” Li Heishui meledak marah besar.
Keduanya memaksa, tetapi Anjing Hitam sangat keras kepala, mati-matian tidak mau mengungkap apa itu Bayi Dewa, malah terus meneriakkan ancaman.
Mereka tidak punya solusi, tidak bisa benar-benar merebus Anjing Hitam, malah digigit berkali-kali olehnya.
"Sudah empat hari berlalu, haruskah kami pergi ke reruntuhan Tian Xuan?" Pada hari keempat, Li Heishui memberikan saran.
"Kita bisa pergi melihat." Ye Fan mengangguk, dia sudah lama ingin memeriksa tempat itu.
Anjing Hitam bahkan sudah tidak tahan lagi, membawa Xiao Nannan berjalan di barisan terdepan.
Di depan, pegunungan terjal membentuk formasi Naga Terbang yang megah, panorama memukau dengan rangkaian gunung yang perkasa, seakan menyentuh langit.
Baru memasuki wilayah ini, mereka langsung menemukan makhluk langka seperti naga air, Kirin, dan rubah berekor sembilan, membuat mereka semua siaga penuh.
Setelah berjalan lebih dari seratus li, mereka tiba di depan gerbang reruntuhan Tian Xuan.
Puing-puing, kesepian tak bertepi, dipenuhi aura getir. Sebuah tanah suci tak tertandingi, hanya karena suatu perubahan, akhirnya menjadi asap sejarah.
"Sialan, ada seseorang di sana!" Anjing Hitam meneriakkan, menatap tajam siluet seperti tiang kayu di dalam gerbang, bulu hitamnya yang berkilau seperti sutra semuanya merinding, dia menggeram rendah: "Orang aneh kuat yang melebihi batas kewajaran!"
