Yao Chi sungguh megah dan memesona. Gunung-gunung suci menjulang tinggi, puncak-puncaknya memancarkan kekosongan spiritual, seolah memasuki domain Xian. Tempat ini membuat orang terbuai dan tersesat dalam keindahannya.
Batu-batu karang mengalirkan mata air suci, tanaman penawar tumbuh di tebing-tebing, hewan-hewan suci bersembunyi di pegunungan. Udara dipenuhi energi dewata, pemandangan magis nan memukau bertebaran di segala penjuru.
Tanah suci Donghuang yang termasyhur ini secara alami dikelilingi oleh Qi Naga yang melilit - tidak kurang dari 10.000 helai kabut ungu mewah. Kabut ilahi menggantung membentuk sosok Naga raksasa.
Kediaman Ye Fan sangat elegan. Pondoknya berdiri di tengah hutan bambu ungu, didampingi danau kecil yang jernih bercahaya. Suasana hening dan damai menyelimuti tempat ini.
Bambu ungu seperti giok, setiap ruasnya memancarkan kilau kristalin. Di antara pepohonan tumbuh ramuan spiritual yang tidak terlalu rapat, sesekali terlihat beberapa batang. Jika diamati seksama, semuanya berusia ratusan tahun, bahkan ada tanaman kuno yang berumur ribuan tahun.
Begitu tiba di tempat ini, Anjing Hitam Besar langsung mondar-mandir, matanya melirik kesana-kemari. Dengan dalih mengajak Xiao Nannan menikmati pemandangan, namun hanya Tuhan yang tahu niat sebenarnya.
"Anjing mati ini jelas sedang merencanakan sesuatu, mungkin mengincar Kebun Persik Ajaib," kata Li Heishui.
Setelah memasuki Yao Chi, Anjing Hitam Besar terus menggerutu, menyelidiki secara tidak langsung lokasi Kebun Persik Ajaib. Saat tidak ada orang, air liurnya hampir menetes.
Kebun Persik Ajaib Yao Chi termasyhur di seluruh dunia, merupakan akar magis paling terkenal di Timur Jauh. Orang biasa yang memakan sepotong buahnya bisa memperpanjang usia puluhan tahun, bahkan bermanfaat besar bagi cultivator.
"Bukankah ini bukan Ramuan Dewa Keabadian? Apa benar begitu menarik baginya?" Jiang Huairen meragukan.
“Kau tak dengar anjing mati itu bergumam tadi? Ia mencari satu pohon persik purba tertua, bukan buah persik spiritual di taman immortal. Menurutku setidaknya setara dengan ramuan spiritual legendaris berusia 10.000 tahun.”
“Aku teringat, kakekku dulu pernah bilang Yao Chi punya pohon purba yang merupakan harta termahal setelah ramuan dewa keabadian.” Wu Zhongtian menjelaskan.
“Apa?! Hampir menyamai ramuan dewa keabadian? Akar spiritual macam apa ini?” Liu Kou terkejut.
“Konon, itu dibawa keluar dari Shenxu...”
Shenxu, salah satu dari Tujuh Wilayah Larangan Kehidupan Donghuang, sejajar dengan Gunung Keabadian dan Tambang Kuno Taichu. Terletak di wilayah barat Donghuang, penuh misteri dan tak terduga.
Legenda menyebutkan tempat ini merupakan reruntuhan peninggalan para dewa. Bahkan ada catatan tentang Pintu Langit Selatan yang tak runtuh dan istana langit megah yang luas tak bertepi.
"Tempat itu adalah area terlarang bagi kehidupan yang sejak dulu terkenal dengan prinsip 'masuk tanpa keluar'. Tak ada yang bisa mengungkap semua rahasianya. Meski ratusan ribu tahun telah berlalu dengan segala perubahan zaman di alam semesta, Divine Ruin tetap tak berubah sedikitpun."
"Di antara Langit dan Bumi, ramuan dewa yang jumlahnya terbatas itu bisa memilih sendiri habitatnya. Mereka mampu terbang ke langit atau menyelam ke bumi, dan kini semuanya telah memasuki zona terlarang kehidupan."
"Menurut legenda, Pantaon Immortal Tree telah berakar di Divine Ruin. Tingginya tak lebih dari satu meter, dan selama 10.000 tahun hanya bisa menghasilkan 2-3 butir buah persik ilahi."
"100.000 tahun silam, seorang Santo dari Yao Chi pernah memasuki Divine Ruin. Dengan sembilan kali nyaris mati dan sekali selamat, akhirnya ia berhasil keluar. Meski tak membawa Pantaon Immortal Tree, ia berhasil membawa pulang satu butir buah persik ilahi."
"Mengapa Yao Chi termasyhur? Semua orang tahu mereka memiliki kolam air suci yang terkenal seantero dunia. Berbagai Tanah Suci selalu datang meminta air untuk keperluan pengolahan obat, menjadikannya kolam sakral kelas dewa."
Terutama di masa sebelum Zaman Purba, kolam ini paling sakti. Air yang mengalir darinya hampir menyamai Mata Air Kehidupan, memiliki efek menghidupkan yang mati dan menyembuhkan tulang yang hancur.
Setelah Sang Santo itu kembali, ia menanam bibit Ramuan Persik Dewa ke dalam tanah. Setiap hari disiram dengan Mata Air Suci Yao Chi, dan akhirnya tak disangka benih itu benar-benar bertunas.
Tak pernah ada ramuan dewa abadi yang bisa menghasilkan tanaman kedua. Semuanya unik. Yao Chi menciptakan keajaiban dengan menyiraminya menggunakan mata air suci.
Namun, harta langka dunia tak bisa berdampingan. Selain buah pertama yang setara dengan setengah Ramuan Persik Dewa, hasil panen selanjutnya tak bisa dibandingkan.
Ini layak disebut ramuan spiritual nomor satu di dunia, tapi bukan ramuan dewa abadi. Buah persik ini hanya bisa memperpanjang usia cultivator kuat selama seribu tahun lebih.
"Seribu tahun lebih, tetap pantas disebut ramuan dewa!" Jiang Huairen terkagum-kagum.
Wu Zhongtian menggelengkan kepala, melanjutkan: "Itu sebelum Zaman Purba, saat ini pasti sudah tidak bisa."
"Mengapa?" Liu Kou bertanya.
Sebelum Zaman Purba, air di Yao Chi hampir setara dengan Mata Air Kehidupan, disiram setiap hari sehingga pohon Pantao tumbuh subur, buahnya pun memiliki karakteristik ramuan dewa.
Namun, 80-90 ribu tahun yang lalu kekuatan spiritual kolam berkurang, tidak bisa menandingi masa lalu, penyiraman tidak lagi memiliki efek sebesar dulu.
Puluhan ribu tahun lalu, Yao Chi bahkan harus meninggalkan tanah leluhur karena alasan yang tidak diketahui, pindah ke sini. Meski akar kolam suci berhasil dipindahkan dengan taktik melawan Langit, tetap mengalami kerusakan parah.
Kakek Wu Zhongtian, Wu Dao, menguasai ilmu kuno dan modern serta mengetahui banyak rahasia. Dia menduga Mata Air Suci kini jauh menurun kualitasnya, buah dari pohon purba Pantao yang ditanam di sisinya saat ini paling banyak bisa memperpanjang nyawa 500 tahun.
Ye Fan teringat Lokasi lama Yao Chi. Untuk mendapatkan Kitab Xi Huang, dulu dia pernah menerobos masuk bersama Anjing Hitam dan melihat kolam suci yang telah dibuang itu. Dasar danau dipenuhi mayat, hingga kini dia masih tak paham apa yang terjadi.
"Anjing mati ini kok tahu segalanya? Jelas-jelas dia mengejar ramuan spiritual nomor satu di dunia!" Beberapa orang terdiam, dalam hati berdoa agar dia tak membuat masalah. Kalau tidak, konsekuensinya bakal fatal.
Setengah shichen kemudian, Anjing Hitam kembali menggendong Xiao Nannan dengan wajah lesu. Melihat kondisinya, mereka semua menghela napas lega.
"Kau ke mana?" tanya Ye Fan.
"Jalan-jalan menikmati pemandangan, melihat gadis cantik mandi," jawab Anjing Hitam kesal.
"Anjing mati! Jangan-jangan kau benar-benar mengintip dewa Yao Chi mandi? Berbagi rejeki dong, ajak kami juga lihat!" Liu Kou matanya berbinar.
"Sialan! Kaisar ini bukan bajingan sepertimu!" Anjing Hitam semakin frustrasi.
"Anjing pergi mencuri buah persik, akhirnya ketahuan orang dan diusir keluar." Xiao Nannan berkata dengan suara lantang.
"Dari tadi tahu kau pasti berbuat jahat, jangan cari-cari masalah lagi!" Beberapa orang bersama-sama mencibirnya.
"Sialan, monyet brengsek! Kalau bukan karena dia duluan mengacaukan situasi, pasti pasukan Yao Chi tidak bisa menghalangi Kaisar ini!" Anjing Hitam geram tak tertahankan.
"Logika perampok macam apa ini? Mencuri buah persik keabadian kok masih merasa beralasan, bahkan sampai menyebut-nyebut Kera Sakti Bertarung..."
"Pohon Persik Keabadian di era purba memang dikuasai oleh garis keturunan Kera Sakti Bertarung dari Ratu Purba. Monyet brengsek itu tetap bandel, sekarang malah mengincarnya lagi." Anjing Hitam mengutuk, "Monyet mati itu tak berani mencari Pohon Persik Keabadian sejati di Shenxu, malah datang ke sini bikin keributan, merebut target serangan Kaisar ini."
"Ye Fan dan kawan-kawannya telah tiba di Yao Chi beberapa hari, namun perhelatan besar masih belum dimulai. Tampaknya masih ada figur penting yang belum lengkap hadir."
"Kecuali beberapa lokasi spesial, mereka memiliki kebebasan bergerak tanpa batasan, menjelajahi situs kuno ini sembari menonton pemandangan."
"Kak, di sana ada seekor monyet." Xiao Nannan menarik ujung baju Ye Fan.
"Mana ada monyet? Kaisar paling benci monyet! Dulu begitu, sekarang pun tetap sama!" Anjing Hitam menggonggong.
Ye Fan menyipitkan matanya. Di kejauhan berdiri seorang pemuda berotot keemasan bertubuh kokoh. Tatapannya tajam bagai obor, penuh vitalitas.
"Kera Sakti Bertarung..." Jantung Ye Fan berdebar kencang. Dengan Mata Dewa, ia melihat wujud aslinya: bulu emas lebat, mata berapi dan bersinar. Makhluk itu menyamar dan menyusup ke dalam!
Musuh berbahaya ini berasal dari Suku Raja Purba. Meski masih dalam tahap perkembangan, aura energinya sudah mengancam cultivator legendaris. Untuk apa dia datang?
Ye Fan heran mendapati seorang tetua tertinggi Yao Chi mengantar monyet itu keluar dengan sopan. Jelas mereka sudah menyadari identitas aslinya, namun tidak melakukan pengepungan dan pembunuhan.
"Kau mengenaliku?" Monyet itu membuka mulut. Saat ini ia berwujud manusia, suaranya terdengar muda. Bukan menggunakan bahasa purba, melainkan sudah fasih berbahasa manusia.
Ye Fan mengangguk, memandangnya dengan tenang. Kera Sakti Bertarung ini adalah sosok yang pernah ia ekstrak dari batu unik. Antara mereka terikat karma yang kuat.
"Tidakkah kau takut dikepung dan dibunuh oleh ras manusia?"
"Langit-Bumi telah berubah. Ras purba akan bangkit kembali. Jika mereka berani mengepungku, di masa depan pasti para Ratu Purba akan menghancurkan Tanah Suci mereka. Mereka tahu konsekuensi ini." Monyet itu menjawab dengan tenang.
"Untuk apa kau datang ke sini?" Saat itu Jiang Huairen dan yang lain baru menyadari, ini adalah Kera Sakti Bertarung yang pernah membuat kekacauan di Kota Suci. Mereka semua terheran tanpa alasan jelas.
“Aku ingin pohon persik purba Yao Chi untuk menyelamatkan orang.” Monyet itu langsung bicara, matanya berbinar. “Aku tahu kau membawa biji Kirin. Jika kau memberikannya padaku, di masa depan akan kubalas budi besar ini.”
Dalam hati Ye Fan berdesir, monyet ini benar-benar luar biasa dengan konstitusi fisik spesial. Begitu menjalankan teknik langit, darah suci-nya mendidih. Tanpa tahu karma apa yang tersembunyi, ia tak ingin bermusuhan namun berharap bisa menjalin hubungan.
Tak lama mereka berbincang dalam suasana cukup harmonis. Dengan halus Ye Fan menjelaskan biji Kirin sudah tidak ada, tapi menawarkan benda sakral pengganti.
“Aku sudah berunding dengan Yao Chi. Jika darah Ratu Purba digunakan menyuburkan Raja Batu selama sebulan, mereka setuju memberiku sebutir ramuan dewa persik.” Kata monyet itu.
Liu Kou dan yang lain decak kagum. Dewa Yao Chi benar-benar ahli berunding - menggunakan darah makhluk purba untuk menyuburkan batu legenda sebulan? Sungguh harga selangit yang mengerikan!
Di dunia fana saat ini, mana mungkin menemukan Suku Raja Purba yang kemurniannya seperti ini, seluruh tubuhnya merupakan harta karun, terutama darah murninya yang paling berharga.
"Aku butuh bantuan teknik sumber energimu untuk meresapkan darah raja ke dalam Batu Raja." Monyet membuka mulut.
"Ini bukan masalah, tidak terlalu sulit." Ye Fan mengangguk.
"Yao Chi benar-benar jago berbisnis. Kukira mereka sekelompok dewi berjubah putih, ternyata juga manusia biasa yang punya darah dan daging." Jiang Huairen bergumam.
"Jangan bicara sembarangan! Dibandingkan sekte lain, mereka tidak pernah terlibat konflik." Wu Zhongtian menghardik, melarangnya mengucapkan kata-kata tak pantas.
"Baik, sekarang juga kita temui orang-orang Yao Chi." Monyet mengangguk.
Pewaris Master Sumber Langit dan Kera Sakti Bertarung datang bersama, Yao Chi menyambut dengan sangat hormat. Beberapa tetua tertinggi terpaksa menjemput sendiri, Santa Perempuan Yao Chi juga menemani di samping.
"Batu ini sangat spesial, berbeda dengan Batu Raja lainnya. Kami tidak ingin menyegelnya, tapi berharap bisa melahirkan kehidupan." Seorang tetua tertinggi menjelaskan.
"Di masa lalu, seorang suci zaman purba dari Yao Chi meninggalkan batu ini dengan penuh harapan, yang terus diwariskan hingga kini."
Santa Perempuan Yao Chi dengan gerakan anggun membimbing jalan di depan, keanggunannya bak dewa turun ke dunia yang memancarkan kharisma tak terhingga. Kecantikan semacam ini mampu membawa ketenangan dan kedamaian dalam hati.
Beberapa Tetua Tertinggi Yao Chi menemani mereka menuju lokasi penting Yao Chi - Kolam Suci, yang menjadi asal nama tempat ini.
Di depan, kabut air menyelimuti daerah sekitarnya yang dipenuhi aroma bunga dan kicau burung, menyerupai dunia mitos. Makhluk-makhluk mistis seperti burung matahari emas berkaki tiga, Burung Phoenix, dan Kirin terlihat berkeliaran di sekitar.
"Pohon persik purba itu benar-benar berbuah lagi!" gumam Anjing Hitam penuh semangat.
Di tepi Kolam Suci, terdapat sebatang pohon purba yang kokoh bagaikan naga berkulit sisik, setinggi puluhan meter menjulang ke langit, berakar kuat di tepian kolam. Daunnya rimbun menghijau dengan beberapa buah merah beraroma memabukkan yang membuat pori-pori kulit mengembang saat menghirupnya. Terlihat jelas sebagai tanaman obat legendaris.
Pohon Persik Keabadian dari Divine Ruins hanya setinggi satu meter. Meski pohon ini tumbuh puluhan ribu tahun hingga mencapai ketinggian luar biasa, tetap tidak bisa dibandingkan.
Di bawah pohon persik purba terdapat sebongkah batu kristalin dengan sembilan lubang dan delapan pori yang memancarkan esensi matahari-bulan, terlihat sangat mistis!
"Sialan, ada batu seperti ini?!" Anjing Hitam tertegun, tak kuasa menahan teriakannya.
Di bawah pohon persik tepi Kolam Suci, beberapa orang sedang mengamati. Salah satunya dikenali Ye Fan - Ouyang Ye yang hampir mencapai tingkat Master Sumber Langit. Di Kota Suci dulu, si tua brengsek inilah yang mengenalinya sehingga memicu bencana mematikan.
Ouyang Ye juga menatap ke arahnya, bola matanya berkedip-kedip tak menentu, tak diketahui apa yang dipikirkannya. Sudut bibirnya memperlihatkan senyuman tipis yang penuh makna.
Ye Fan sangat membenci anggota klan sumber energi kuno, sama sekali tidak menghiraukan mereka.
"Hmph!"
Kera Sakti Bertarung mendengus dingin, langsung bertindak. Tangan emas raksasa menggapai ke depan, "Kau berani menebar aura pembunuhan kepada temanku? Ingin bunuh diri?!"
