Kaisar Baka, legenda mengatakan dia hampir melampaui dewa. Bahkan ras purba pun tidak yakin akan eksistensinya, menunjukkan betapa mistisnya figur ini.
Apakah Gunung Keabadian benar-benar hasil evolusinya? Ini mustahil. Sejak zaman purba dia sudah wafat, tak mungkin hidup hingga era sekarang.
Xian adalah konsep abstrak. Penguasa purba sekalipun tak bisa abadi, tetap mengalami kematian dalam meditasi. Ayah monyet ini contohnya, meski berusia sangat tua yang menakutkan dan kekuatannya sempurna, tetap gagal mencapai keabadian.
"Daoist Baka..." Ye Fan teringat Daoist Tak Mati di Tebing Suci.
Tebing terjal itu dipotong dari Gunung Keabadian. Kematian Konstitusi Fisik Suci kesempurnaan mungkin terkait hal ini, kemudian ditekan oleh Kaisar Wu Shi menggunakan Fengshen Bang.
Dari sini tidak sulit melihat bahwa kengerian Daoist Tak Mati sungguh luar biasa, pasti merupakan sosok tak tertandingi yang mampu bersaing dengan Kaisar Kuno. Jika tidak, mustahil memiliki prestasi seperti ini.
"Kaisar Baka Tak Mati pasti bukan dia. Jika benar-benar ada, akan menjadi penguasa kuat yang hampir melampaui Dewa!" seru monyet.
Setelah mendengar semua tentang Tebing Suci, dia membuat penilaian seperti ini. Dalam ucapannya, pujiannya terhadap Kaisar Baka Tak Mati mencapai puncaknya.
"Dia adalah dewa dalam hati tak terhitung ras purba. Di langit dan bumi, tidak ada yang bisa mengalahkannya." Monyet menghela napas.
Ayah tuanya adalah Kaisar purba yang melewati zaman tak terhingga, menakuti seluruh era purba, namun tetap mati di hadapannya ketika umur panjangnya telah kering kerontang.
Menyaksikan jatuhnya Maharaja Perang Suci sepanjang generasi, meski tahu ayahnya menggemparkan sejarah dan tak terkalahkan, dia tetap menganggap Kaisar Baka Tak Mati sedikit lebih kuat.
Sebab, inilah dewa dalam persepsi ras purba - terlalu ilusi untuk dipastikan keberadaannya, sepenuhnya dimitoskan oleh orang-orang, hampir membutuhkan sujud penyembahan.
"Kemungkinan ada yang sangat memuliakan Kaisar Tak Mati, sehingga menamakan Gunung Tak Mati. Makhluk yang menghuni sana mungkin memiliki hubungan dengan Sang Dewa, mungkin menerima warisannya." ujar Monyet.
"Sayangnya, Maharaja Perang Suci dan Kaisar Tak Mati yang agung sekalipun tak mampu mencapai keabadian, terkikis oleh zaman!"
"Kaisar-kaisar purba manusia pun demikian. Pada akhirnya mereka berturut-turut terjatuh bagai bintang redup."
"Kaisar Kejam yang mengagumkan dan mengerikan itu, menyapu dunia dengan kesombongannya, tak tertandingi sepanjang masa. Bahkan berhasil melahirkan janin ilahi yang membuatnya hidup lebih lama dari kaisar biasa. Namun tetap lenyap dalam aliran waktu."
"Benar. Banyak pahlawan menjadi debu. Kaisar Wu Shi yang tak tertandingi itu, dengan kesombongannya menjelajahi semesta, akhirnya juga takluk pada zaman. Wafat dalam posisi meditasi di Gunung Ungu."
Mereka semua merenung. Tak satu pun kaisar purba atau maharaja agung yang mampu bertahan. Ini merupakan kepiluan yang sangat mendalam.
“Xian, sesuatu yang didambakan namun tak tersentuh. Berbagai ras sepanjang masa, melahirkan sosok-sosok tak tertandingi paling hebat sekalipun, tetap tak mampu membuka belenggu nasib.”
Xiao Nannan menarik ujung baju Ye Fan, menatap ke atas dengan wajah polos nan lembut bertanya: “Kakak, Dewa itu apa sih?”
“Juga keberadaan maya yang tak jelas, mungkin sama seperti Xian. Bisa juga orang terkuat zaman kuno yang didewakan lalu melahirkan legenda.” Jawab Ye Fan.
“Kenapa sama sekali tidak bisa dipastikan keberadaannya?” Si kecil bulu mata panjangnya bergetar, bola mata hitam-putihnya memancarkan kemurnian tak tertandingi.
“Benar. Justru karena tak bisa dipahami, diselimuti cadar misterius, lahirlah berbagai legenda yang mengembangkan sebutan-sebutan itu.” Ye Fan mengelus kepalanya, “Mungkin, Xian dan Dewa memang sengaja diciptakan manusia.”
“Teori tanpa Xian…” Mata monyet itu memudar, teringat sang ayah.
"Dou Zhan Sheng Huang (Maharaja Suci Pertempuran), salah satu makhluk terkuat sepanjang masa, dijuluki pahlawan yang menantang langit, tangan menekan matahari-bulan, jari memetik bintang-bintang. Namun akhirnya binasa karena terobsesi dengan Xian (Keabadian)."
"Para penguasa tak tertandingi tak menghormati Xian, tapi tanpa keyakinan pun akhirnya hanya kesia-siaan…" Ini adalah kata terakhir ayah Hou Fei.
"Kalau Nannan percaya Kakak adalah dewa, apakah Kakak akan berubah jadi dewa sungguhan?" Xiao Nannan mengedipkan mata besarnya, berkhayal polos.
Hei Huang bergumam pelan, tak terdengar jelas. Tapi Ye Fan tertegun, Xiao Nannan adalah Shen Ying (Bayi Dewa), sebenarnya apa asal-usulnya?
Mereka mengajukan banyak pertanyaan ke Hou Fei. Sayang saat itu monyet itu masih terlalu muda, pengetahuannya terbatas. Bukan fosil hidup sejati, tak bisa memberi jawaban memuaskan.
"Dulu kami selalu menyebut kaisar purba dan keluarga kerajaan sebagai Ratu Purba. Sekarang baru tahu ternyata berbeda, hanya ada segelintir kaisar sejati."
“Zaman Purba Terlarang...” Hou Fei mengerutkan alis, setelah mendengar deskripsi lokasi pasti dari beberapa orang, sepertinya teringat sesuatu.
Pada masa prasejarah tidak ada zona terlarang bagi kehidupan ini, baru terbentuk kemudian. Ia merenung cukup lama, berkata: "Jika tidak salah, manusia purba misterius itu muncul dari sana."
Di era purba, Zaman Purba Terlarang menyimpan misteri yang terkait dengan domain luar. Legenda mengatakan tempat ini terhubung dengan Bintang Kaisar Kuno Ziwei, menyimpan sebuah jalur antariksa kuno.
Dalam hati Ye Fan berdesir, di dasar Jurang Purba memang ada Altar Lima Warna. Ini pasti merupakan jalur antariksa kuno, mungkinkah usianya sudah sedemikian tua?
"Zaman kekacauan akan tiba. Tanpa kekuatan yang mumpuni, mustahil bertahan di masa depan. Para Raja manusia bermunculan, Akademi Tanah Lima Warna dibuka kembali, ras-ras purba akan kembali, bahkan Roh Suci pun akan muncul. Ini benar-benar era kacau balau." Si Hitam bergumam.
Perkataannya membuat beberapa orang merasa terbebani. Masa depan jelas akan dikuasai para penguasa kuat, cultivator biasa mungkin sama sekali tidak sebanding.
"Jika ras-ras itu semua muncul, siapa yang tahu akan jadi zaman keemasan seperti apa! Saat itu mungkin terjadi pertempuran mengerikan antara Kaisar dan Raja!"
"Sejak zaman kuno hingga kini, belum pernah ada periode yang melahirkan dua Kaisar sekaligus. Tapi kali ini ada keunikan yang abstrak..."
"Terlalu dini membicarakan ini. Di masa kini, bahkan para Santo saja baru muncul satu."
Sambil terus berbincang, beberapa orang itu berjalan maju, berjalan santai di Tanah Suci Yao Chi tanpa terburu-buru kembali ke hutan bambu ungu tempat tinggal mereka.
Yao Chi sangat luas dengan berbagai topografi. Setelah melewati zona perbukitan, mereka tiba di tepian danau-danau yang pemandangannya indah mempesona.
Di sini terdapat banyak danau bagaikan cermin-cermin berkilauan yang memantulkan cahaya lembut. Setiap danau kecil airnya jernih berkilauan, dihuni berbagai ikan ajaib dan hewan mistis.
Tepian danau bagai lukisan hidup: dedaunan pohon willow menjuntai seperti kabut, pohon suci berkilauan kristalin, bunga-bunga bermekaran dengan kelopak berhamburan bagai hujan, wangi semerbak terus menyapu.
Di tempat ini, terdapat banyak danau dengan pemandangan indah bak puisi. Beberapa pahlawan muda dari generasi terbaru sedang berjalan-jalan sambil menjalin persahabatan dan berdiskusi tentang sesuatu.
Begitu tiba di sini, Ye Fan dan teman-temannya langsung melihat beberapa santa wanita. Setiap perempuan suci itu dikelilingi sejumlah pria muda, menjadi pusat perhatian yang dikerumuni banyak orang.
"Apa mereka ini ingin merebut pasangan para Putra Suci?" Liu Kou bergumam, tatapannya melayang-layang sambil terus mengamati sekeliling.
"Jangan cari masalah!" Wu Zhongtian mengingatkan.
"Mereka ini tidak ada apa-apanya dibanding Xiao Yezi. Demi kelahiran Keturunan Konstitusi Suci dan Jalan Tao Bawaan yang berambisi menciptakan Wu Shi kedua, dia langsung menghabisi Putra Suci Zifu dengan sangat luar biasa. Aktivitas mereka ini cuma hal receh belaka."
"Kenapa semua hal selalu kalian putarbalikkan seperti ini?" Ye Fan melototi mereka beberapa kali.
"Kami sedang menyampaikan fakta. Kaisar Wu Shi yang legendaris itu bahkan bisa menahan senjata pusaka ekstrim dengan tangan kosong sebelum menjadi Kaisar. Sejak zaman kuno sampai sekarang, siapa yang sanggup meniru?" kata Jiang Huairen.
"Jika ada kesempatan melatih keturunan seperti ini, bahkan harus merebut ibunya anak itu!" Li Heishui berkata.
"Nama seperti 'Orang Jahat', 'Air Hitam'... Kakek kalian benar-benar punya kebijaksanaan, sudah memprediksi karakter kalian sejak awal." Ye Fan menyindir.
"Xiao Yezi, kami ini demi kebaikanmu! Kaisar Wu Shi kedua, kesempatan pertama untuk menyalin kehebatan itu muncul!" Liu Kou berteriak.
"Sialan!" Anjing Hitam tidak senang mendengarnya, tapi akhirnya mengangguk, "Kesempatan langka, sangat layak dipertimbangkan. Jika ada fisik jenis ini muncul, Kaisar akan mengorbankan segalanya, mengirimnya ke Gunung Ungu, nanti menghancurleburkan para Raja!"
Di depan berdiri seorang pria muda memancarkan cahaya suci dari seluruh tubuhnya, struktur rambutnya berkilauan kristalin - Putra Suci Yao Guang yang menjadi faktor gentar bagi generasinya di Donghuang, sedang di puncak kejayaan.
Di sampingnya, banyak murid perempuan dari sekte besar, beberapa murid pria juga mengikuti, seperti bintang-bintang mengelilingi bulan yang mengitarinya di pusat formasi.
"Saudara Ye..." Putra Suci Yao Guang menatap ke arah sini, kemudian berpisah dari kerumunan penari, berjalan menghampiri kami.
“Para wanita cantik itu, ditambah beberapa pengikut pria, semuanya menunjukkan ekspresi terkejut. Mereka semua adalah anggota keluarga terkemuka, tentu tahu semua yang telah dilakukan Ye Fan.”
“Saat ini, satu-satunya orang yang berhasil membunuh Putra Suci secara berturut-turut, hampir menguasai medan generasi muda Donghuang. Jumlah yang bisa menyainginya tak melebihi hitungan lima jari.”
“Mereka semua merasa panik saat berhadapan dengan Ye Fan. Pemuda tampan ini terlihat polos seolah tak bersalah, tapi sebenarnya adalah pembunuh dewa!”
“Inilah kewibawaannya. Ye Fan kini mulai menjadi faktor gentar bagi mayoritas besar generasi muda Donghuang, memberi mereka rasa tertekan yang dahsyat.”
“Kudengar kau juga sedang diburu dinasti suci pembunuh zaman purba. Kita jadi saudara dalam kesulitan,” Ye Fan tersenyum.
“Sungguh tak tahu siapa yang menyuruh mereka membunuhku.” Putra Suci Yao Guang menggelengkan kepala, senyum tipis tetap menghias wajahnya. Seluruh tubuhnya memancarkan kilau keemasan.
"Bukankah mereka sudah kalah? Sungguh ingin merusak reputasi sendiri! Dinasti suci pembunuh zaman purba ternyata hanya segitu!" kata Ye Fan.
"Kemampuan Saudara Ye benar-benar tak terukur, mungkin memang bisa mempermalukan dinasti suci pembunuh itu." Putra Suci Yao Guang tersenyum, "Tapi jangan lengah. Beberapa waktu terakhir, mereka sudah membunuh 29 orang tokoh generasi tua, termasuk seorang pemimpin sekte, tanpa satu pun gagal."
"Ada hal seperti itu?" Hati Ye Fan berdesir.
"Sebelumnya, mereka salah menilai kemampuanmu. Jika terus gagal membunih generasi muda, pasti akan mengerahkan Raja Generasi Tua untuk membasmi tanpa ampun."
Para penerus sekte besar yang kebanyakan perempuan diam-diam menyaksikan percakapan ini. Tak seorang pun berani menyela, semuanya dipenuhi rasa hormat bawaan.
Jika kedua sosok ini bertempur, tak ada yang bisa memastikan siapa yang akan hidup atau mati. Namun pemenangnya pasti berhak memperebutkan posisi Pemimpin Pertama Generasi Muda Donghuang!
Saat ini, di mata semua orang, keduanya sama-sama mengenakan senyuman, sama sekali tidak ada permusuhan, sulit menimbulkan benturan yang bisa memicu pertempuran besar.
"Saudara Ye..." Xiang Yifei Putra Suci Dayan mendekat dengan senyuman, di sampingnya juga ada Putra Suci Dao Yi dan beberapa penerus sekte besar terbaik.
Dalam hati Ye Fan, aura pembunuhan menyembur. Malam itu Xiang Yifei pasti hadir dan ingin bertindak, tapi akhirnya tidak memasuki Formasi Pembunuh Wu Shi.
Dia sangat jengah dengan orang yang tampak bijak di depan tapi licik di belakang, namun wajahnya tetap menampakkan senyuman lebar tanpa menampakkan niat membunuh.
"Xiang Yifei lama tak jumpa." Wu Zhongtian berkata dengan senyum sinis bernada sindiran. Malam itu mereka semua tahu pria ini hadir.
Xiang Yifei tak peduli, berdampingan maju dengan Putra Suci Dao Yi dengan percaya diri, menyapa beberapa orang.
Ye Fan juga pura-pura tersenyum ramah, dengan cekatan menghadapi situasi sambil mengucapkan beberapa kata basa-basi kepada para anggota sekte besar terbaik.
“Sayang sekali, Putra Suci Zifu dan Putra Suci Wanchu, kedua saudara ini takkan mungkin muncul lagi.” Xiang Yifei menggelengkan kepala.
“Tak disangka mereka berani menantang Saudara Ye.” Putra Suci Dao Yi juga menghela napas.
Ye Fan dan kawan-kawan tertegun, tak menyangka mereka akan membuka topik ini secara sukarela, tak paham apa maksudnya.
Di sisi lain, Putra Suci Yao Guang tersenyum tipis tanpa berkata apa-apa.
Anggota sekte besar lain mulai berbisik-bisik, menyindir secara tidak langsung sambil mencoba menggali informasi dari Ye Fan, tapi tak ada yang berani bertanya langsung karena sensitivitas masalah ini.
“Hmph!”
Suara dengusan dingin terdengar dari tepi danau di kejauhan. Beberapa tetua menyapu pandangan dingin ke arah sini, menatap tajam Ye Fan.
“Sialan!” Hati Ye Fan membeku.
Ucapan Putra Suci Dayan dan Putra Suci Dao Yi memicu perbincangan, sementara mereka sendiri diam. Kebetulan beberapa tetua tertinggi dari Zifu dan Wanchu sedang melintas di kejauhan - sungguh terlalu kebetulan.
“Kau yang disebut konstitusi fisik suci itu?” Seorang orang tua berbaju ungu wajah membeku, menatap tajam ke arahnya.
“Benar, aku.” Tang Long merespons dengan tenang.
Saat ini semua orang tahu Tang Long telah membunuh Putra Suci Zifu dan Wanchu, namun tak ada yang berani menyingkapnya terang-terangan mengingat kedua korban saat itu menyamar dengan wajah tertutup.
“Pahlawan muncul dari kalangan muda!” Sesepuh lain bersuara dingin menusuk tulang dengan aura pembunuhan yang nyata.
“Tidak berani.” Tang Long tetap tenang, menunjukkan sikap agak acuh tak acuh.
Seketika, ekspresi beberapa sesepuh itu semakin penuh teka-teki. Dua putra suci dari sekte mereka telah dihilangkan oleh pemuda di hadapan ini, menyisakan amarah tak terbatas.
Bagi dua tanah suci besar, ini adalah aib yang memalukan!
Namun mereka tak bisa memancung Tang Long secara terbuka, tak berani bertindak gegabah mengingap ada suci zaman purba yang menjadi sandarannya.
Meski tak bisa bertindak terang-terangan, namun jika ada yang diam-diam menyingkirkan Tang Long - itu akan menjadi cerita berbeda.
“Pemuda dengan aura terlalu menyala-nyala, bukanlah hal yang baik.”
“Tajamnya terlalu mencolok, mudah mati muda.”
Aura pembunuhan beberapa sesepuh mengalir ke Ye Fan, sulit dirasakan orang luar. Mereka tak bisa bertindak saat ini, namun dalam hati sudah membuat keputusan final.
Ye Fan tak peduli, pihak lawan hanya bisa memancarkan aura pembunuhan. Dia yakin mereka tak berani melakukan pembunuhan di depan umum.
“Sejak zaman kuno, banyak jenius legendaris terjepit di masa muda.”
“Banyak jenius luar biasa terlalu kurang ajar, tak tahu kedalaman, sulit berkembang.”
Beberapa sesepuh ekspresinya semakin membeku, aura pembunuhan semakin kentara.
“Benarkah?” Ye Fan tak menganggap serius, menyapu pandangan dingin ke mereka, “Kudengar dua Putra Suci terjepit. Ah, mungkin mereka terlalu mengagumkan, sama-sama jenius legendaris. Sungguh disayangkan.”
Ucapan ini nyaris membuat para sesepuh itu muntah darah, benar-benar merusak paru-paru dan hati. Hampir saja kata-katanya mencekik mereka sendiri.
“Sekumpulan si tua brengsek!” Hou Fei tiba-tiba membuka mulut. Saat ini ia dalam wujud manusia, terlihat seperti pemuda sekitar dua puluh tahun.
Semua orang tidak tahu asal-usulnya. Melihat keberaniannya berbicara seperti itu, mereka semua terkejut.
"Bocah, tidakkah gurumu mengajarkan sopan santun?"
"Masih muda tapi berani bicara sembarangan di depan senior, mati-matian!"
Beberapa sesepuh berwajah dingin. Tentu saja mereka tidak tahu ini adalah Kera Sakti Bertarung.
"Sok tua! Pergi semua dariku!" Hou Fei memancarkan aura wibawa. Matanya menyipit sambil menghardik para sesepuh di depan umum.
