Hidup yang garang tak perlu dijelaskan. Cara Si Gemuk Duan mengancam orang sungguh unik - dari mulutnya keluar ancaman penggalian kuburan leluhur hingga pengrusakan makam keluarga.
Semua orang terdiam. Belum pernah mereka melihat orang seperti ini. Pernah mendengar ancaman serius, tapi belum pernah melihat ancaman menggunakan arwah orang mati.
Sekali berselisih, langsung menggali kuburanmu. Siapa yang bisa tahan? Keunikan cara balas dendamnya benar-benar bikin pusing tujuh keliling.
“Sialan, latar belakang apa sih si gemuk satu ini?” Bisik hati banyak orang yang mulai meragukan identitasnya.
Namun saat semua mulai tenang, ketakutan justru semakin menjadi. Separuh senjata Kaisar Jalan Tertinggi melayang di udara, tekanannya membuat semua hampir tercekat nafas.
"Kaisar Kejam, bisa dikatakan sebagai sosok paling mengagumkan sepanjang masa. Terlalu banyak legenda tentang dirinya, semua penilaian tak mampu merangkumnya."
Di atas kepala Duan De, pada tutup Guci Penelan Langit, guratan wajah hantu itu masih membekas dengan jejak air mata, namun juga menyimpan senyuman. Dalam kesedihan terselip cahaya.
Antara tangis dan tawa, air mata mengaburkan senyuman. Inilah mungkin gambaran hidup Kaisar Kejam, cerminan batinnya yang tak terjamah, mungkin tak seorang pun memahami.
Coretan seperti gambar anak kecil ini justru membuat semua orang merinding. Mengingat taktik seumur hidup sang Kaisar, semua takluk tanpa perlawanan, mundur ketakutan.
"Bagaimana dia bisa memiliki senjata Kaisar ekstrim!?" Pertanyaan ini bergema di benak banyak orang.
Meski separuh senjata ekstrim tak bisa diaktifkan dan memancarkan kekuatan immortal perkasa, namun untuk menghancurleburkan musuh di hadapan, kewibawaannya biasa saja sudah cukup.
“Cermin jelekmu itu cuma cocok buat perempuan berdandan.” Duan De mengembungkan perut gemuknya sambil melangkah maju.
Di atas kepalanya, tutup Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah menjuntai mengeluarkan puluhan ribu kilau gelap bak tirai hujan yang padat, mengalir tipis-tipis.
Semua orang mundur menghindar. Senjata Kaisar setengah jadi ini bukan ancaman main-main—sejak zaman kuno hanya ada segelintir saja yang pernah ada.
Senjata Kaisar, begitu diaktifkan, meski tak bisa bangkit sepenuhnya, tetap bisa membunuh semua orang di sekeliling! Siapa yang sanggup menghadang?!
“Coba sinari wajah tampan tak tertandingiku ini dengan cermin jelekmu, biar kulihat apakah aku semakin ganteng.” Duan De maju sambil menahan tutup guci di atas kepalanya.
Pemimpin Sekte Yin-Yang Wang Yangzhan wajahnya dipenuhi kesialan. Yang lain juga merasa sial tujuh turunan—seperti menginjak tai anjing—si gemuk mesum ini benar-benar tidak disukai orang.
“Kalian anggap aku mudah ditindas ya? Si gemuk tidak menunjukkan kekuatan, kalian benar-benar mengira aku kucing lumpuh!” Si gemuk Duan menggerutu, melirik yang satu ini, menatap yang itu.
Akhirnya, tatapannya tertuju pada Xiao Yunsheng yang tulang dahinya sudah diinjak-injak Ye Fan, “Sialan! Si kepala terjepit pintu itu, tadi bukan suruh Paman Pendeta merangkak ke sana? Sekarang kau yang merangkak kemari!”
Si gemuk kurang ajar ini! Banyak orang dalam hati mengutuk, tutur katanya benar-benar tidak pantas, termasuk tipe yang khusus menampar wajah saat memukul, mengungkit aib saat menghina.
Wajah Xiao Yunsheng memucat hijau marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Dia benar-benar takut si gemuk ini mengeluarkan setengah senjata Kaisar Jalan Tertinggi, semua orang pasti pingsan.
“Si bulu putih tua itu, kau ingin mangkuk? Lanjutkan merebutnya?” Duan De kembali menatap tajam Wang Yangzhan.
"Pemimpin Sekte Yin-Yang terlihat seperti baru menelan tikus mati, wajahnya penuh kejengkelan. Dia tidak tahu seberapa tinggi kemampuan bela diri si gemuk ini, tapi di dalam ada seorang tua buta yang menggunakan tingkat fosil hidup untuk menggerakkan tutup ini. Pasti bisa menghancurkan segala penghalang dengan lancang."
"Braak!"
Duan De bukanlah Tuan yang pernah dirugikan. Setelah dicibir selama setengah hari tadi, kini ia memanggil setengah senjata ekstrim dan maju untuk menindak.
Sebuah aura yang meruntuhkan kekuatan sepanjang masa menyebar. Tutup Guci Penelan Langit berubah menjadi lubang hitam yang melahap Langit-Bumi dan segala makhluk, lalu menekan ke bawah.
Xiao Yunsheng tanpa banyak bicara. Dengan kaki terpotong yang tetap digunakan, sambil menahan belasan artefak terlarang, ia langsung terjun dari platform setinggi 10.000 zhang.
Wang Yangzhan menggunakan cermin kuno yang rusak itu untuk membawa beberapa cultivator legendaris, berubah menjadi kilatan cahaya dan mundur ratusan zhang, menjauh dari zona pusat.
Setengah senjata Kaisar ekstrim ini terlihat samar-samar, seolah memiliki kehidupan sendiri. Guratan wajah hantu di permukaannya menunjukkan bekas air mata yang tampak mengalir.
“Semua orang merinding, legenda mengatakan tutup guci iblis ini dibuat dari peleburan kepala kecil si kejam luar biasa, merupakan esensi senjata Kaisar.”
“Ada yang mengatakan guratan wajah hantu ini digambar sang Kaisar saat masih kecil, masa paling ceria dalam hidupnya. Sejak itu dia bermusuhan dengan dunia, selalu diliputi kesedihan samar.”
“Meski tak tertandingi di dunia, ingatan terdalamnya tetap kenangan masa kecil yang singat. Oleh karena itu menjadi tanda uniknya yang tertanam pada tutup iblis.”
“Sialan, kalian datang bantu! Tutup ini hampir menghisapku kering!” Duan De berkomunikasi melalui telepati.
Ye Fan dan Dongfang Ye melangkah maju, memberikan seberkas kekuatan mengerikan kepadanya. Orang tua buta berkomunikasi: “Jangan memaksakan diri! Senjata Kaisar ini butuh energi besar. Cukup kami mempertahankan diri. Mereka itu penguasa daratan ini, mustahil semuanya bisa diredakan.”
“Criiiing!”
Tak jauh dari situ, sebuah jubah perang emas muncul, memancarkan kilatan cahaya yang menyembur ke langit, hadir di samping Kaisar Guhua. Berbentuk manusia, memegang Pedang Suci Emas, membawa busur emas di punggung, bahkan memiliki getaran kehidupan.
Jubah Dewa legendaris ini memiliki kesadaran spiritual, merupakan senjata pusaka warisan, terbuat dari material ilahi, mampu bertahan selamanya!
Ye Fan merinding dalam hati. Ia pernah melihat jubah ini sebelumnya - Dinasti Guhua pernah mengeluarkannya saat hendak memetik ramuan dewa keabadian di depan Zaman Purba Terlarang.
"Benar-benar dinasti suci zaman purba, membawa jubah ilahi yang sempurna!" Banyak orang menarik napas tajam.
Berbentuk manusia, sinar emas magisnya berkilauan, seolah dewa purba yang hidup, menimbulkan rasa hormat tulus dari dalam hati, membuat orang tak kuasa ingin bersujud.
"Braak!"
Energi ilahi bergelora, penuh vitalitas! Di sisi Tuan Besar Siluman Nanling, muncul sebuah matahari dan bulan yang berkilauan mempesona.
"Saat Roda Matahari bergerak, gemanya seperti lengkingan naga di langit kesembilan, menyilaukan mata, menerangi dan menghancurkan segala makhluk. Ketika Roda Bulan berputar, suaranya bagai kepakan phoenix di Sembilan Neraka, cahaya keperakannya mengalir seperti air, memenuhi Langit dan Bumi. Kedua roda ini bagaikan sang surya dan candra sejati yang bertahta di angkasa."
"Ini juga termasuk senjata pusaka warisan yang abadi, telah memiliki getaran kehidupan. Ditinggalkan oleh seorang Santo perkasa dari garis keturunan Siluman Selatan 150.000 tahun silam, sungguh sangat langka di dunia fana."
"Swoosh!"
"Di sisi lain, cahaya Buddha menyembur ke langit. Di atas kepala seorang biksu suci dari Barat, muncul menara Buddha setinggi lebih dari satu meter dengan tujuh tingkat yang terbuat dari batu karang, namun mampu menaklukkan Langit-Bumi dan segala ciptaan."
"Ini adalah senjata pencerahan seorang Bodhisattva. Bukan hanya badan menara yang terbuat dari Batu Suci langka, tetapi juga tujuh śarīra peninggalan sang Bodhisattva yang wafat dalam meditasi tersegel di setiap tingkatnya. Hal ini menjadikan menara batu tujuh tingkat ini sebagai senjata pusaka abadi yang tak ternilai!"
"Lebih dari itu, kekuatan mematikannya sungguh mengerikan. Hanya sedikit senjata yang bisa menandingi, menjadikannya salah satu relik suci tak tertandingi dalam sejarah agama Buddha sejak zaman kuno hingga kini."
Seketika muncul tiga senjata pusaka hasil tempaan Pola Suci zaman purba yang asli, semuanya merupakan benda legendaris termasyhur dalam catatan sejarah manusia. Tidak ada yang tidak terkesima.
Pada titik ini, banyak orang mulai mundur secara sukarela. Sama sekali tidak mungkin untuk bersaing, karena satu senjata pusaka Pola Suci saja sudah cukup menghancurkan mereka.
Akhirnya, empat dinasti suci besar—Xia, Guhua, Jiuli, dan Shenzhou—serta kelompok siluman Nanling, aliran Buddha Barat, dan kelompok Duan De—total lebih dari sepuluh kekuatan besar maju ke depan. Sisanya mengundurkan diri.
Kelompok-kelompok besar yang membawa tiga senjata pusaka Pola Suci, termasuk kelompok Duan De, menempati posisi paling depan. Tidak ada yang berani membantah atau mengomentari—kekuatan adalah hukum tertinggi saat ini.
Orang-orang mempelajari dengan saksama aksara di dinding peti mati, takut melewatkan satu karakter pun. Ini adalah warisan Tai Huang yang merekam rahasia mengejutkan.
Pemilik asli peti mati ini ternyata adalah Kaisar Keabadian, makhluk agung yang eksis sebelum zaman purba. Dalam hati semua suku purba, dia bahkan melampaui para dewa.
"Kaisar Keabadian benar-benar ada..." Seorang biksu suci Buddha bergumam dengan wajah bergetar.
Tentang kisah purba dari zaman Tai Gu, umat manusia telah lama kehilangan catatannya, hanya tersisa setitik informasi. Semua telah berhamburan dalam sungai sejarah.
Kaisar Keabadian, gelar yang bahkan para Raja Purba pun harus bersujud menyembah, paling misterius dan kuno. Tak ada yang menyangka bahwa sosok Dewa yang disebut-sebut ini ternyata adalah dia!
Semua orang menatap kepingan es ilahi lima warna itu. Di dalamnya terdapat selembar kulit manusia yang memancarkan aura energi setara dengan senjata Kaisar yang bangkit kembali, membuat orang tak mampu menahannya.
"Ya Tuhan! Itu adalah kulit Kaisar Keabadian! Seandainya ras-ras purba mengetahuinya, tempat ini pasti akan menjadi tanah suci mereka!"
"Jika makhluk-makhluk purba itu tahu bahwa Kaisar Keabadian dikuburkan di sini, mungkin dunia akan kacau balau. Semua Raja Purba pasti akan dikerahkan ke tempat ini!"
Ini benar-benar rahasia yang mampu Menghancurkan Langit!
Dewa yang disembah oleh suku-suku purba itu, ternyata benar-benar dikuburkan di sini. Bukan ilusi, melainkan sosok yang benar-benar pernah ada.
"Dia adalah Kaisar Keabadian!"
"Keterkejutan dan penyesalan orang-orang sulit mereda, ombak dahsyat di hati tak bisa diredam."
"Keberadaan sejak zaman tak terhingga, dewa legendaris yang disembah suku-suku penerus, tak pernah ada bukti konkret keberadaannya, tapi kini kami menyaksikan!"
"Mereka terkagum-kagum, hanya Kaisar Keabadian dari zaman purba yang mampu mengerahkan sumber daya untuk menebang pohon teh kuno pencerahan dan membuat peti mati dari pohon keabadian."
"Dia hidup di era purba tanpa lawan sepadan, energi spiritual melimpah di Langit-Bumi, obat keabadian masih bisa ditemukan - hanya dia yang mampu melakukan semua ini."
"Tapi Tai Huang benar-benar luar biasa, menyerang dan mengeluarkan Kaisar Keabadian lalu masuk sendiri ke peti mati untuk hibernasi panjang."
"Tapi mengapa Kaisar Keabadian cuma tersisa selembar kulit? Lalu ke mana Tai Huang menghilang?"
"Sayangnya di dinding peti tak ada catatan lagi, hanya beberapa baris aksara yang menjelaskan asal-usul pemilik aslinya."
“Apa benar tidak bisa membuktikan eksistensi Xian di alam semesta?!” Orang-orang menghela napas, setelah mengetahui asal-usulnya, tak tahu apakah ini kebebasan atau kekecewaan.
Kaisar Keabadian, meski dianggap melampaui dewa dalam hati ras purba, pada akhirnya hanyalah seorang kaisar tak tertandingi yang telah didewakan, bukanlah Xian maupun Dewa.
Adakah Xian di dunia ini? Hingga saat ini, para orang penting ini masih kebingungan, semua tanda menunjukkan seolah-olah tidak ada.
"Bang!"
Tiba-tiba, seseorang bertindak, mulai merebut peti mati perunggu dan memperebutkan harta surgawi mengejutkan.
Di dasar peti terdapat ukiran pola peninggalan Tai Huang, itu adalah stempel hukum alam semesta, tak ada yang tidak tergoda.
Duan De tidak ikut kerumunan, mengguncangkan Guci Penelan Langit yang berubah menjadi jurang hitam, langsung menyimpan tutup peti mati. Ini adalah kayu pencerahan, berapa pun Sumber Suci takkan bisa menukarnya.
"Barang yang sudah di tangan baru bisa dianggap milik sendiri, itulah yang nyata!" Si gemuk Duan sangat puas, orang lain berebut diagram Jalan, dia lebih dulu merebut benda sakral tak ternilai yang paling nyata.
Papan peti mati seperti ini, dengan duduk bersila di atasnya untuk bermeditasi, dapat dengan mudah memasuki kondisi pencerahan batin. Bahkan sepotong kecil yang dipotong dan dijual pun bernilai sebanding kota.
"Bang!"
Seseorang mencoba menggerakkan kekuatan ilahi, namun sama sekali tidak bisa membuat peti mati yang terbuat dari pohon keabadian terbelah. Akhirnya, Tuan Besar Siluman Nanling mencabut beberapa paku batu dan membongkar lapisan guo.
"Itu adalah paku batu yang ditempa oleh Kaisar Keabadian! Melewati era yang panjang hingga saat ini belum hancur, pasti ini harta karun ilahi!"
Semua orang menjadi iri, tapi delapan paku batu semuanya jatuh ke tangan Tuan Besar Siluman Nanling. Tak ada yang bisa merebut karena dia memegang senjata Santo zaman purba—Matahari dan Bulan, tak ada yang berani mendekat.
"Bang!"
Papan kayu lapisan guo direbut orang, akhirnya jatuh ke tangan Dinasti Guhua dan Biksu Suci Barat. Satu pihak memiliki Jubah Emas Suci legendaris, pihak lain memegang menara batu tempat Bodhisattva mencapai pencerahan. Tak ada yang berani menantang.
Orang-orang lain mulai cemas, berebut peti kecil di dalam serta stempel hukum alam semesta milik Tai Huang, terlibat pertempuran besar.
"Ambil saja peti matinya, tapi tinggalkan papan dasarnya! Siapapun dilarang merusak jejak Dao yang ditinggalkan Tai Huang, atau Kerajaan Xia akan bertindak tanpa ampun!" Kaisar Agung Xia berseru.
Meski tak membawa senjata pusaka zaman purba, sikap mereka tetap angker dan tenang, menyapu pandangan ke semua pihak.
"Atas dasar apa? Barang siapa mendapatkannya, dialah pemiliknya!" Seorang pemberontak berseru, mewakili suara berbagai faksi besar.
"Itu warisan leluhur pendiri Dinasti Xia! Jika kalian berani melawan, silahkan bertindak!" Hardik Kaisar. Kilauan cahaya gemerlap tiba-tiba muncul di atas kepalanya, gelombang energi kosmik mengguncang bumi hingga para cultivator nyaris terjengkang.
Gemuruh naga menggema, sebilah pedang naga melesat keluar seakan sanggup mengguncang seluruh dimensi!
Mata pedang kepala naga, sembilan cakar pola pedang, ekor naga berubah menjadi gagang pedang. Meski sepuluh ribu matahari berkumpul, kilatan cahayanya tetap tak tertandingi.
"Brak!"
Beberapa cultivator legendaris tak sanggup menahan aura intimidatif ini. Meski dilindungi artefak terlarang, mereka terlempar mundur sambil batuk darah, tak mampu bertahan.
Senjata Kaisar Jalan Tertinggi... Pedang Tai Huang akhirnya muncul. Tak disangka Dinasti Suci Xia membawanya ke sini.
Lengkingan naga menggema sepanjang masa. Bagai cahaya abadi, ia menggantung di atas kepala Kaisar Agung Xia, membuat hampir semua orang bersujud.
Pada detik ini, semua membeku ketakutan. Pedang Tai Huang yang menaklukkan berbagai langit telah muncul. Siapa yang bisa melawan? Kekuatan serangannya tak tertandingi di dunia!
"Hehe..."
Tiba-tiba, senyum sinis membuat bulu kuduk merinding terdengar. Sebayangan iblis menjulang megah di kejauhan, tatapan matanya membeku menatap semua orang. Nian Shenthi muncul lagi!
Semua orang merasa dingin dari ujung rambut sampai ujung kaki. Nian Shenthi yang dimaksud pasti merupakan perwujudan sisi jahat Kaisar Keabadian. Ini adalah sosok iblis yang tak terkalahkan tanpa kehadiran Santo.
"Untungnya, ada Pedang Tai Huang di sini!"
Pedang Tai Huang yang hampir mampu meruntuhkan seluruh dimensi, berubah menjadi naga surgawi yang berputar-putar di udara. Kilatan cahayanya yang tak terbatas menerangi cakrawala, memurnikan setiap inci ruang.
"Braak......"
Tiba-tiba gemuruh lain mengguncang angkasa. Sebuah gulungan kuno terbang dari kepala Kaisar Dinasti Jiuli, menggantung di angkasa dan menutupi langit-bumi.
"Ya Tuhan! Ini adalah Gulungan Jiuli - Senjata Kaisar Jalan Tertinggi dari Dinasti Abadi Zhongzhou, Jiuli!"
Gulungan ini menyelimuti langit-bumi dan segala makhluk, menampung tiga ribu alam semesta besar. Segala sesuatu bisa ditaklukkan dan dilebur, membuat beberapa cultivator legendaris terlempar mundur sambil memuntahkan darah.
Dalam satu hari, dua Senjata Kaisar Jalan Tertinggi yang sempurna muncul secara mengejutkan. Semua orang terpana, tidak menyangka dua dinasti suci zaman purba ini memanggil harta karun ilahi peninggalan leluhur di momen kritis.
"Pedang Tai Huang dan Jiu Li Tu berhadapan bagai pedang dengan sarungnya, tidak menindak iblis itu, malah hendak bentrok habis-habisan. Tak diragukan lagi ini perebutan Stempel Jalan Agung Tai Huang!"
"Dua senjata Kaisar saling berperang, berapa juta li wilayah sekitarnya akan hancur lebur. Jangankan lokasi ini, bahkan dunia Immortal Manor pun bakal runtuh." Si tua buta membuka mulut: "Terpaksa kita harus mempertahankan diri!"
"Braak!"
Dari mulutnya terpuntal sebuah guci kuno yang tampak biasa, namun memancarkan aura memesona sekaligus membuat merinding.
"Nak, mari kita bekerja sama!" Si tua buta menepuk bahu Duan De.
Semua terpana. Ini adalah Guci Penelan Langit Tianmo prasejarah milik Perwira Tu Tian dari 7 Besar Perampok wilayah utara, yang dipinjamkan Perampok ke-2! Kini guci dan tutup iblisnya akan bersatu!
"Braak!"
Aura Kaisar yang menggila menyembur tanpa dikendalikan siapapun. Guci iblis itu menyatu dengan sendirinya, mengguncang semua orang hingga terdengar suara helaan napas penuh kekhawatiran.
"Ya Tuhan, guci iblis ini terbuat dari tubuh kejam luar biasa, jangan-jangan ada jiwanya?!"
Di kejauhan, Nian Shenthi bahkan terlempar mundur oleh keterkejutan, membuktikan aura intimidatif guci yang telah menyatu ini persis seperti Kaisar Kuno yang hidup kembali!
"Sang Kejam yang selama hidupnya bermusuhan dengan seluruh dunia, mengagumkan sepanjang masa. Senjata Kaisarnya telah menyatu kembali, jangan-jangan dia akan bangkit?!"
Dalam proses ini, hanya satu orang yang tetap tenang—Ye Fan. Tangan kanannya menggenggam biji bodhi dari Planet Mars Kuno, mulutnya mengunyah daun teh pencerahan, matanya tak berkedip menatap jejak Dao Tai Huang di dalam peti mati, terus-menerus memahami jalan ksatria.
"Braak..."
Gemuruh guntur menggelegar di langit, mengguncang platform giok setinggi 10.000 zhang. Semburan petir raksasa menyambar bertubi-tubi, disusul lautan kilat yang menghujani bumi.
"Sialan, siapa yang menjalani tribulasi?!"
"Brengsek mana yang memicu bencana langit di saat seperti ini?!"
Semua orang wajah berubah pucat, tidak tahan mengumpat dalam hati.
Akhirnya, semua orang menyaksikan petir menyambar Ye Fan. Setelah pencerahan singkatnya, ia akan mulai menghadapi tribulasi!
