Di tengah dahi Wang Chong terbuka Pintu Dunia, mengeluarkan kereta perang kuno emas. Naga, Phoenix, Harimau Putih, dan Kura-Kura bersuara harmonis, memancarkan cahaya gemilang yang menyembur ke langit.
Wang Teng yang dijuluki reinkarnasi Kaisar Kuno, berdiri di pusat kereta perang emas bagaikan Ziwei yang berpatroli di langit atau Kaisar Langit yang turun ke dunia, dikelilingi oleh empat roh suci bagaikan dewa.
Ye Fan berdiri sejauh ratusan zhang, hatinya dipenuhi keheranan tak terduga. Aura energi pria ini luar biasa besar, membuat orang terpana dan terdiam - sesuatu yang belum pernah didengar atau dilihat sebelumnya.
Gelombang energi yang begitu kuat itu bagaikan galaksi bintang yang bergelora, menerjang langit dan bumi dengan kengerian tak tertandingi. Cahayanya menutupi cakrawala hingga menyilaukan mata, mustahil untuk ditatap langsung.
“Bagaimana caranya dia bisa keluar dari tengah dahi Wang Chong?” Ye Fan tidak begitu percaya, membuka Mata Dewa mengamati dengan cermat.
Di belakang garis pertahanan, belasan Santo-level itu sudah berubah wajah, meski pernah melihat dewa ini sebelumnya, namun tetap merasakan ketakutan dalam hati.
Dikelilingi Empat Roh Ilahi layaknya Kaisar Langit bereinkarnasi, memancarkan cahaya ilahi yang memukau disertai aura darah menggelegak, membuat mereka semua tulus ketakutan hingga tak mampu melawan.
“Bukan tubuh asli, ini cuma sebagian kesadaran spiritual!”
Setelah mengamati dengan indra penglihatan sumber langit, Ye Fan merinding di dalam hati—sosok ini sama sekali bukan manusia berdaging darah, melainkan seberkas kesadaran spiritual sekuat samudra.
“Seberapa kuat sebenarnya dia sampai bisa menubuhkan seberkas kesadaran spiritual seperti ini, bahkan menyimpannya di tengah dahi adiknya sendiri...”
Ini pertama kalinya Ye Fan sebegitu kaget, belum pernah menjumpai lawan muda semengerikan ini yang benar-benar melampaui imajinasi, bagaikan Kaisar Agung Ziwei.
Seberkas kesadaran spiritual berubah menjadi Kaisar Langit, dikelilingi empat makhluk suci, ditopang kereta perang emas. Inilah bentuk kesadarannya! Sejak zaman kuno, berapa orang yang mampu melakukan transformasi seperti ini?!
"Pantasan ada kilat. Kesadaran ini telah melewati belasan kali Bencana Langit. Perkiraan paling konservatif pun sudah melampaui tingkat Transformasi Naga."
Ye Fan terguncang hebat dalam hatinya. Mungkinkah orang ini setara dengan Santo Lord? Memikirkan masalah ini, ia tak bisa menahan diri menghirup napas tajam.
Di usia 15 tahun sudah tak tertandingi di generasi muda Beiyuan. Setelah sepuluh tahun, sampai tahap mengerikan apa ia akan berkembang? Tak ada yang bisa menjawab.
Dari julukan "reinkarnasi Kaisar Kuno" ini, bisa terlihat bahwa prestasinya benar-benar mengerikan, setara dengan Kaisar manusia sepanjang sejarah di usia yang sama.
Wang Chong kaget, tak menyadari segel kakaknya tersimpan di tengah dahinya. Ia berteriak: "Kakak, bunuh dia untukku!"
"Braak!"
Ye Fan terlihat sangat serius. Danau emas kecil di tengah dahinya berubah menjadi sosok kecil berwarna emas yang duduk bersila di ruang hampa, membuka mulut menyerap esensi Langit dan Bumi, memancarkan kilauan mempesona.
Pada saat yang bersamaan, beberapa fenomena aneh muncul di sekelilingnya: panorama pegunungan megah mengambang di udara, seorang Raja Dewa duduk tegak di langit kesembilan, dan sebatang teratai biru muda menyertai di sampingnya.
Fenomena-fenomena ini belum sempurna. Seharusnya hanya satu fenomena aneh, namun belum sepenuhnya berkembang, terpecah menjadi beberapa fenomena terkuat zaman purba yang muncul terpisah.
Lautan ilahi keemasan bergelora di bawah kakinya, ombaknya menghantam langit kesembilan. Diagram Yin-Yang berputar di belakangnya dengan aliran energi hidup-mati yang saling terkait.
Di depan, Wang Teng berdiri gagah dengan aura perkasa, menyatu sempurna dengan kosmos. Setiap tarikan dan hembusan nafasnya memancarkan kilatan magis yang menyelimuti Langit dan Bumi, bagaikan seorang Kaisar yang melangkah keluar dari zaman purba.
Ia belum bertindak. Bola matanya yang dalam memantulkan gambaran bintang-bintang yang tercipta dan lenyap. Ekspresi dinginnya tak menunjukkan reaksi apapun, seolah segala hal di luar tak berarti dan tak mampu menggoyahkan pondasi dasar hatinya.
"Setelah melihat beberapa fenomena aneh Ye Fan, Wang Chong terkejut dan bertanya, 'Kakak, apakah ini jenis fenomena yang kau katakan mustahil terbentuk meski berlatih keras seumur hidup?'"
Pria tinggi besar di atas kendaraan tempur emas tetap diam dengan sikap tenang, namun kecepatan bintang-bintang yang bergerak di dalam bola matanya semakin cepat.
Ye Fan terkejut dalam hati. Aura darah emas yang menyembur ke langit membuat energi kehidupannya mendidih, mengisolasi diri dari pihak luar karena ia merasakan adanya aura energi misterius.
"Mata Langit... Mata Spiritual!"
Seketika ia menyadari kemungkinan ini - pria di hadapannya kemungkinan besar telah mengembangkan Mata Langit yang sedang mengamati rahasia tubuhnya.
Ye Fan merinding ketakutan. Jika benar demikian, pria ini sungguh mengerikan. Mengembangkan Mata Langit seni bela diri di usia dua puluhan, betapa menakutkannya hal ini.
Meski terkenal arogan terhadap orang luar, Wang Chong berubah seperti kucing kecil yang patuh di hadapan kakaknya, tak berani berbicara sembarangan saat sang kakak diam.
"Bergemuruh..."
Tiba-tiba, kereta perang emas bergerak, menggilas ketinggian ekstrem, menyerbu ke arah Ye Fan. Wang Teng memencet segel naga bagaikan Kaisar Langit menaklukkan iblis, menindak dari atas.
"Braak!"
Aura energi yang kuat dan getaran mengerikan, bagaikan wilayah galaksi runtuh. Tak ada bandingannya dengan Wang Chong. Seketika meluncurkan 81 Naga Sejati.
Lengkingan naga mengguncang sekeliling, gunung-gunung dan daratan bergetar, menggema di Qian Kun, memekakkan telinga. 81 Naga Surgawi, masing-masing laksana dewa abadi, perkasa dan mengerikan.
"Bang!"
Ye Fan mengeluarkan Stempel Raja Manusia (Ren Wang Yin), membalikkan Langit-Bumi. Pemimpin Tertinggi Umat Manusia turun, memandang rendah seluruh dunia, mengguncang 81 Naga Surgawi disertai gemuruh angin dan petir.
Dentuman dahsyat di cakrawala. Naga Surgawi sebesar pegunungan dan Pemimpin Tertinggi Manusia bertarung sengit. Kedua belah pihak berkonflik tak henti, kilatan cahaya berbagai warna menghancurkan ruang hampa.
Akhirnya, kendaraan tempur emas berhenti, tak bisa melanjutkan perjalanan. Siluet seperti dewa-iblis di atasnya tetap tegak tak tergoyahkan, seluruh tubuh memancarkan kilau keemasan.
Wang Teng masih dengan wajah datar, tak sepatah kata pun. Naga Sejati, Phoenix Suci, Harimau Putih, dan Kura-Kura Mitologi meliuk-liuk, memancarkan ribuan helai cahaya yang menjaga Kaisar Langit di pusat.
"Criiiing!"
Sembilan Senjata Dewa mengambang-ambang, melingkari tubuh Ye Fan. Setiap senjata memancarkan kelembutan kristalin dengan dengung halus. Dia menjepit tombak giok merah sepanjang tiga inci di antara jari-jarinya, maju dengan ancaman.
Bersamaan, berbagai fenomena aneh bermunculan di sekelilingnya. Meski lawan di hadapan ini sangat kuat, tak lebih dari seberkas kesadaran spiritual. Dia berniat membantai sekaligus.
"Kakakku telah melewati lebih dari sepuluh Bencana Langit. Kesadaran spiritual ini telah menyatu dengan kilat, tak mungkin dihancurkan! Meski tubuh aslinya tak hadir, cukup untuk menghancurkan semua cultivator di Tingkat Transformasi Naga!" teriak Wang Chong, matanya menatap tajam Ye Fan, siap melampiaskan amarah dengan serangan mematikan setelah kekalahannya.
Di kejauhan, belasan sosok Santo-level berdiri dengan wajah pucat. Hidup sezaman dengan sosok seperti ini sungguh memilukan. Seberapa pun gemilangnya dirimu, kau hanyalah daun hijau belaka.
"Klang!"
Tiba-tiba, Wang Teng perlahan mengeluarkan Pedang Suci berwarna emas dari punggungnya. Setiap muncul satu inci, puluhan ribu sinar suci memancar menyilaukan.
Seketika, kekuatan seperti samudra menyapu segala penjuru. Para Santo-level di kejauhan wajah berubah pucat, terlempar mundur tanpa kuasa menahan aura pertarungan tak tertandingi.
Ini adalah mentalitas superioritas mutlak - keyakinan bahwa dialah penguasa tunggal yang akan menguasai seluruh wilayah Langit dan Bumi, segalanya tergenggam di telapak tangannya.
"Benda sakral yang menemani Kakak melewati Tribulasi Langit... Pedang Kaisar Langit!" teriak Wang Chong dengan kegembiraan.
Aura membekukan menyebar. Setiap inci Pedang Kaisar Langit berwarna merah keemasan yang terangkat, mengeluarkan puluhan ribu gelombang kekuatan suci yang merobek barisan pegunungan di kejauhan.
"Ini bukanlah bentuk kesadaran spiritual, melainkan Pedang Suci berwarna emas. Akhirnya terdengar suara 'Criiiing' yang menggema ketika pedang itu muncul di tangan Wang Teng. Berdiri kokoh di atas kendaraan tempur kuno, ia mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga ke depan."
"Braak!"
Langit dan bumi terbalik. Ye Fan menggerakkan Sembilan Senjata Dewa sambil menerjang maju, menghadapi Wang Teng yang memegang Pedang Kaisar Langit. Kilatan cahaya bertebaran, daratan terbelah, gunung-gunung runtuh, langit tinggi mulai hancur...
Tempat ini berubah menjadi wilayah kehancuran total. Tak ada yang terlihat lagi kecuali kilatan energi dan ruang hampa yang rusak, hampir berubah menjadi daerah kekacauan.
"Criiiing..." Sembilan Senjata Dewa berkilat menekan ke bawah. Pada saat yang sama, fenomena langit seperti "Raja Dewa Menjelma di Langit Kesembilan" menyambar turun bagaikan para dewa.
"Swoosh!"
Pada detik kritis ini, Wang Teng menarik Wang Chong naik ke kendaraan tempur kuno berwarna emas yang melesat ke cakrawala. Karena ini hanyalah proyeksi kesadaran spiritual, mustahil bertahan dalam pertempuran berkepanjangan.
"Kakak... Meskipun hanya sebuah kesadaran spiritual, tapi ini tumbuh dalam Bencana Langit, bisa menghancurkan semua penguasa kuat di tingkat Transformasi Naga. Mungkinkah kekuatan tempur Konstitusi Fisik Suci telah melampaui level sembilan Transformasi Naga?" Wang Chong tidak rela.
"Jangan lari!"
Ye Fan memegang Sembilan Senjata Dewa, memunculkan fenomena Raja Dewa Menjelma di Langit Kesembilan, lautan dewa emas, serta teratai kebingungan biru muda, bertekad menghabisi lawan ini dalam satu gerakan.
Di belakang, semua orang tertegun - ada yang berani memburu Wang Teng? Ini ahli tingkat tertinggi yang membuat generasi senior merinding, tapi justru mundur.
Namun kalau dipikir-pikir lagi, ini wajar karena hanya sebuah kesadaran spiritual kuat belaka. Jika tubuh aslinya datang, tak ada yang tahu seberapa mengerikan kekuatan tempurnya.
Kecepatan Ye Fan hampir menyamai kendaraan tempur kuno emas itu. Tapi tiba-tiba muncul lubang hitam di udara. Kendaraan itu menyambar masuk dan menghilang.
Dia berdiri di tempat, terdiam termenung. Ini adalah musuh besar yang tak terbayangkan, saat ini sudah memiliki medan energi yang melampaui orang-orang tua. Prestasi di masa depan tak terbatas.
"Perkiraan konservatif pun harus melampaui tingkat naga..."
Ye Fan merenung sejenak, lalu memegang Sembilan Senjata Dewa dan kembali menyerang. Di sana masih ada belasan Santo-level yang datang untuk menumpasnya.
"Kalian jangan lari!"
Kali ini, serangannya sangat tajam. Beberapa perangkat giok yang kecil dan indah—Pedang Giok Ungu, Pisau Giok Hijau, Perisai Giok Putih, Tombak Giok Merah, serta tombak hitam—semua melesat keluar.
Ye Fan bagai dewa pembunuh, di genggaman tangannya Pisau Giok Hijau membabat dua belas senjata pusaka. Dengan sekali tebasan, kepala seorang elit kultivator terpenggal, darah menyembur ke langit.
Awalnya mereka sudah tidak ingin terjebak pertempuran. Melihat kepala seseorang melayang belasan meter ke udara, semakin merindinglah mereka. Berhamburan pergi, tak ada yang bersedia bertaruh nyawa.
Sebenarnya, ini adalah kekuatan tempur yang sangat kuat, sayangnya sama sekali tidak memiliki hasrat bertarung, semua ingin berusaha kabur. Maka Ye Fan seolah memasuki wilayah tak bertuan. Pedang Giok Ungu dikeluarkan, seorang lain dihidup-hidupkan ditebas menjadi dua bagian.
"Brak!"
Ye Fan kembali menunjukkan tindakan kejam, Tombak Giok Merah terbang melesat, memburai sinar darah menakjubkan yang menembus kepala seseorang, menancapkannya di dinding batu hingga mati mengenaskan.
Seruan kaget berhamburan. Orang-orang ini terbang melarikan diri, dalam sekejap hilang tanpa jejak. Ye Fan memburu dari belakang, menembak mati empat orang lagi, barulah berhenti.
Saat itu, cultivator legendaris Sekte Yin-Yang juga tiba. Wilayah seribu li telah diblokade. Mereka tidak terburu-buru, melihat Ye Fan kembali berusaha kabur, tidak khawatir. Sebab formasi sedang menyempit, jangkauannya perlahan akan mengecil. Saat itulah Ye Fan takkan bisa lolos.
Di cakrawala, nuansa kelabu menyelimuti, energi Yin-Yang bergerak dinamis. Ye Fan mengerutkan kening, akhirnya memutuskan mengambil risiko dengan teknik 'Gerak' dari Sembilan Rahasia menerjang ke depan.
"Dentuman memekakkan telinga, berbagai bilah cahaya menebas datang disertai kilat dan guntur. Prinsip 'Gerak' akhirnya menunjukkan fungsinya meski formasi megah telah teraktivasi."
"Ye Fan menerjang serangan itu, membuka jalan dengan Sembilan Senjata Dewa. Setelah merangkak puluhan li, akhirnya ia berhasil melepaskan diri dari jerat formasi."
"Sosok tangan hitam raksasa menyapu ruang hampa, kegelapan pekat bercampur prinsip kosmik. Cultivator legendaris itu datang seketika merespon gangguan ini."
"Criiiing!"
"Dengan kekuatan barbar, Ye Fan menghancurkan lapisan segel terakhir. Tubuhnya melesat bagai petir keluar dari zona blokade."
"Apa? Ye Fan bahkan membunuh 7-8 Santo-level termasuk adik Wang Teng yang nyaris tewas?!"
"Ye Zhetian ini benar-benar tak kenal takut! Berani menyerang sang 'Kaisar Kuno bereinkarnasi' - hal ini pasti akan berujung petaka!"
“Inilah siluman dari Donghuang itu. Meskipun dia tidak muncul di Istana Pahlawan, tapi akhirnya dia tetap datang ke Zhongzhou.”
Di Istana Pahlawan, banyak pahlawan muda terkejut setelah mendengar kabar ini.
