Di depan Gunung Ungu, si gemuk Duan langsung meradang. Ia mengeluarkan tutup Guci Penelan Langit, lalu... lari sekencang-kencangnya!
Dia sama sekali tidak berniat bertarung, melainkan terbang menjauh. Meskipun memegang setengah senjata Kaisar Jalan Tertinggi, namun karena tidak sempurna dan pasti akan menguras habis energinya saat diaktifkan.
Tanpa kewibawaan ahli maupun keberanian heroik, dia menggunakan tutup Guci Penelan Langit sebagai perlindungan lalu lari secepatnya.
Sosok Santo itu hanya kulit membungkus tulang dengan daging dan darah kering kerontang, namun memancarkan vitalitas yang mengerikan. Mengejar sambil mengenakan baju perang rusak parah dari era tak diketahui.
Ini tentu saja Ye Fan yang telah menguasai cangkang tubuh Santo. Begitu melihat si gemuk Duan di sini, langsung ingin menghajarnya, membuat pendeta licin itu ketakutan dan lari lebih cepat dari kelinci.
Setelah beradaptasi singkat dengan tubuh ini, Ye Fan segera mengaktifkan 'Gerak' dari Sembilan Rahasia, menyusul dengan cepat sambil tertawa jahat yang menyeramkan.
"Sialan, tertawa serem begini..." Si gemuk Duan bulu kuduknya berdiri, menarik lehernya lalu berguling seperti bola, kecepatannya tiba-tiba meningkat beberapa kali lipat.
Ye Fan mengejar dengan ganas, rambut tipis di tubuh mayat itu berkibar-kibar liar, lubang mata yang cekung memancarkan kilauan dingin, persis seperti mayat tua berusia 10.000 tahun.
"Cekikikan..."
Mendengar suara tawa seperti itu, bulu kuduk Duan De meremang seluruh tubuh. Melihat tangan besar lawan menggapai ke arah pantatnya, ia menjerit histeris lalu berubah menjadi kilau gelap yang langsung menyusup ke bawah tanah.
Dengan mata Langit-nya, Ye Fan melihat ada terowongan pencurian yang menghubungkan ke altar di kedalaman bumi. Si gemuk ini ketakutan sampai ingin melintasi ruang hampa.
"Hahaha..." Ye Fan tertawa terbahak.
Wajah si gemuk Duan di atas altar berubah-ubah, lalu perlahan ia menyadari sesuatu: jika ini benar-benar seorang Santo yang ingin membunuhnya, pasti Guci Penelan Langit Tianmo Prasejarah sudah diserang sejak lama.
"Brengsek!"
Duan De keluar dari lubang pencurian, menatap tajam Ye Fan cukup lama, kehilangan kendali, mengumpat keras, hampir menerjang untuk membunuhnya.
Dia menguasai ilmu fengshui pemakaman, berhasil membentuk mata Yin-Yang, melakukan pengamatan seksama dan indra keenam, melihat aura energi familiar yang menyembur dari ubun-ubun Santo.
Setelah selesai mengumpati, tatapan Duan De kembali berapi-api, "Dengan tubuh daging Santo seperti ini, masuk ke Gunung Ungu akan lebih aman."
Ye Fan yang telah memahami tubuh Santo ini merasakan Roda Lautan dan Istana Dao yang kering di dalam tubuhnya mulai kembali aktifkan vitalitas, bahkan lonceng perunggu dan tombak perang yang rusak pun terbang keluar dan bisa dikendalikannya.
Tapi dia lagi-lagi menghela napas, tingkat kekuatan tubuh daging ini sama sekali tak bisa dibantah, kekuatannya melebihi batas kewajaran! Dia merasa seperti bisa memecahkan senjata pusaka. Namun, meski sebagian kekuatan mengerikan telah bangkit kembali, tapi tidak bisa sepenuhnya dihidupkan kembali, mengingat sudah mati bertahun-tahun. Lagipula, roh primordial telah tiada, tak ada prinsip orang suci maupun guratan pencerahan Jalan Agung yang tertinggal.
Ini adalah tubuh fisik orang suci, setelah roh primordial Ye Fan menguasainya, tubuh fisik ini benar-benar tak tertandingi. Tapi jika ingin menunjukkan kekuatan seperti orang suci sejati, itu terlalu sulit, karena kurangnya guratan prinsip kosmik terbalik yang sesuai.
"Hal semacam itu lahir dari roh primordial. Guratan itu sudah lama musnah dimakan waktu. Kalau tidak, bagaimana mungkin kau bisa menguasai tubuh suci ini? Sudah pasti kau dimusnahkan! Kecuali tubuh fisik Kaisar Kuno, perkiraanku bahkan struktur rambut atau kuku yang dipotong sekalipun mengandung prinsip kosmik tertinggi yang berpadu, tumbuh dengan tekstur paling fundamental Langit dan Bumi." Kata Duan De.
Ye Fan bertanya pada pendeta licin itu, mengapa orang tua buta belum juga datang. Duan De menjawab bahwa dia pergi kepada Perwira Tu Tian dari 7 Besar Perampok untuk meminjamkan guci iblis.
Keduanya menunggu di sini selama beberapa hari, akhirnya bertemu dengan si dukun tua buta. Dibandingkan belasan tahun lalu, dia semakin mirip penipu tua di kalangan masyarakat.
Begitu bertemu, dia langsung menggenggam tangan Duan De dengan mesra, menggoyang-goyangkannya, lalu dengan gesit dan mahir melepaskan untaian bola suci siluman langit. Tanpa malu-malu, dia langsung mengenakannya di pergelangan tangannya sendiri.
Duan De melompat sambil mengumpati, menyebutnya serigala pengkhianat dan tak punya hati nurani, menyia-nyiakan upaya penyelamatan nyawanya.
Si tua buta malah melirik sinis, mengklaim bahwa dialah yang menyelamatkan nyawa pendeta licin itu. Menurutnya, si gemuk pencuri itu telah menjarah kuburan leluhur Suku Raja Purba, sehingga memancing kemarahan avatar Leluhur Raja yang memburu mereka.
Menurut pemahaman Ye Fan, tak ada yang baik dari keduanya. Kedua penipu ini sama-sama bangsat, setali tiga uang saat berkumpul.
Kemampuan bela diri Orang Tua Buta saat ini sangat menakutkan. Ye Fan agak sulit mengukur levelnya. Menurut prediksinya, seseorang yang dulu setara levelnya dengan Naga Merah, setelah Langit dan Bumi berubah, tentu telah menjadi Raja.
"Bagaimana jika kita masuk dan tanpa sengaja mengganggu Suku Raja Purba di dalamnya?" tanya Ye Fan memverifikasi.
"Tenang, mereka semua sudah diusir bertahun-tahun lalu. Begitu Gelombang suara Lonceng Wu Shi bergema, semua Raja Purba di tempat ini diusir habis-habisan," jelas Duan De sambil membocorkan beberapa rahasia yang belum terungkap.
Dahulu kala, Kaisar Wu Shi yang menguasai Gunung Ungu, memenjarakan semua penjaga dari sembilan aliran naga bumi di Gunung Kaisar Purba, menyisakan sebagian wilayah untuk mereka jaga sebagai dewa pintu.
"Disebut dewa pintu terdengar mulia, tapi sebenarnya mereka dipaksa menjadi pelayan penjaga gerbang," tambah Orang Tua Buta sinis.
Saat gemuruh lonceng terdengar sebelumnya, seluruh klan purba dikeluarkan dengan paksa. Kini Gunung Ungu hampir kosong tak berpenghuni.
"Ayo, tunggu apa lagi? Konon ada sebatang Ramuan Dewa Phoenix Abadi di dalam. Setidaknya kita bisa mencium wangi obat legendarisnya," desak Duan De tak sabar.
“Kau pencuri kecil ini sudah berjongkok di tempat ini belasan tahun, dari dulu aku tahu kau tidak menyimpan niat baik, bahkan berani masuk ke kuburan leluhur Suku Raja Purba. Hari ini akhirnya tidak tahan memperhatikan makam Kaisar Kuno.” Orang tua buta itu berkata.
“Sialan, aku hanyalah seorang arkeolog besar. Semua ini hanya untuk merekonstruksi sejarah dan menyaksikan keajaiban. Jangan samakan cita-cita muliaku dengan mentalitas dukun palsumu yang picik itu!”
“Kotoran anjing!” Orang tua buta itu menyatakan dengan singkat.
“Berhenti berselisih. Apakah kita membuka paksa atau mencari jalur masuk?” Ye Fan bertanya.
Duan De berkata: “Setiap makam bawah tanah adalah karya seni yang berkilauan indah. Menerobos masuk secara kasar adalah kejahatan dan menginjak-injak sejarah, akan menjadi terdakwa sepanjang masa. Kita harus masuk dengan sopan, mengapresiasi dengan pemahaman spiritual yang mulia.”
“Pergi!” Orang tua buta itu menampar kepala belakangnya, sambil melempar setumpuk tempurung kura-kura ke tanah dan mulai mencari gua paling mujur.
Akhirnya, dia mengarahkan jarinya ke aliran naga bumi seraya berkata, itu adalah Gerbang Kehidupan, dengan ramalan keberuntungan.
Ye Fan langsung tersenyum tipis, persis rute yang pernah dilaluinya dulu. Namun saat menyusuri aliran energi purba bawah tanah, senyumnya pudar seketika.
Di kedalaman paling gelap, diagram Yin-Yang bawaan lahir itu telah berubah menjadi kekacauan primordial, membentuk titik Dao yang membuat jantung berdebar dan tubuh gemetar tak tertahankan.
Ye Fan tersentuh hebat - Yin-Yang yang terbalik berubah menjadi Wuji, sebagai pra-awal Jalan. Ini adalah transformasi Jalan yang mengerikan!
Tempat ini mutlak tak bisa dimasuki lagi. Memaksakan diri hanya akan mengubahmu menjadi Wuji, seketika mengalami Transformasi Jalan dan berubah menjadi prinsip semesta, diri lenyap di antara Langit-Bumi.
"Inilah ramalanmu? Sekedar dukun pasar malam! Jauh kalah dengan ilmu pemakamanku." Beberapa orang mundur sementara Duan De menggerutu.
"Manusia bisa salah, kuda bisa tersandung. Dulunya itu gerbang teraman. Tapi setelah dilalui si Nak Ye, malah jadi zona paling mematikan."
Kemudian, pria tua gila itu terus melakukan deduksi. Tempurung kura-kura berderak-derak sambil berguling-guling di tanah.
Ekspresinya berkerut khawatir, dia kembali menyangkal lima aliran naga bumi secara berturut-turut. Setelah diverifikasi, semuanya memang jalan buntu yang pernah dilalui pendahulu dan menjadi jurang tak teratasi.
Hanya tersisa tiga jalur terakhir. Setelah dianalisis satu per satu, semua bisa dilalui. Akhirnya mereka memilih rute dengan ramalan yang sedikit lebih baik, lalu mulai bergerak maju.
"Apa kita sampai di alam semesta? Kok mirip wilayah galaksi?" Duan De bergumam pelan.
Aliran naga bumi ini sangat sulit dilalui. Mereka tak tahu sudah menghancurkan berapa formasi, melewati berbagai area bahaya mematikan sebelum akhirnya tiba di ujung jalan dengan susah payah.
Ini adalah angkasa luar yang berkilauan. Melangkah masuk akan membuat orang tersesat, sama sekali tidak ada solusi untuk melaluinya, benar-benar tak bisa dipahami.
"Benar-benar wilayah galaksi..." Bahkan Ye Fan pun terlihat melonjo. Jalan ini terlalu penuh misteri.
Diam-diam dia teringat sejarah rahasia Laozi yang berangkat ke barat melewati Gerbang Hangu. Membuka pintu gerbang barat Hangu ternyata terhubung dengan wilayah galaksi, mengarah ke jalur kuno di angkasa.
"Mungkinkah aliran naga bumi ini juga demikian, di ujungnya bisa memasuki wilayah galaksi?"
"Ini bukan wilayah galaksi sejati, tapi hampir mirip. Yang mengerikan ini mungkin wilayah galaksi mikro hasil peleburan Kaisar Wu Shi." ujar pria tua buta itu.
Ye Fan terpana, bagaimana bisa melewatinya? Terhalang sepetak galaksi, berapa tahun harus terbang? Sampai mati karena usia tua dalam posisi meditasi pun mungkin takkan mencapai ujungnya.
"Bukan galaksi sesungguhnya. Ada celah kelemahan yang bisa dicari. Karena Kaisar Wu Shi telah meninggalkan jalan di aliran naga sebelumnya, pasti ada cara melewati tempat ini." kata pria tua gila.
Duan De berkata: "Ini belum tentu peninggalan Wu Shi. Bisa jadi hasil peleburan hantu tua Kaisar Keabadian itu. Lagipula awalnya ini adalah gundukan makamnya."
"Kemungkinan itu ada. Asalkan bukan galaksi sejati, pasti ada solusi." Pria tua buta mulai melakukan deduksi menggunakan tempurung kura-kura.
Demikianlah, mereka memulai lagi perjalanan panjang nan melelahkan, menerobos bahaya nyawa demi melanjutkan pengembaraan.
"Dalam semalam, orang tua buta itu mencabuti rambutnya yang bertebaran di lantai, akhirnya menemukan sebuah metode: mencari titik nodal ruang. Ia yakin pasti ada jalan keluar."
Beberapa hari kemudian, mereka tersesat di wilayah galaksi mengerikan ini, tak bisa mengenali arah, sepenuhnya kehilangan persepsi ruang.
Tiba-tiba, sebuah lubang hitam muncul tanpa alasan jelas, menelan seluruh anggota kelompok mereka.
"Braak!"
Pada detik ini, cangkang suci yang dikendalikan Ye Fan menunjukkan sisi mengerikannya - satu pukulan menghancurkan ruang hampa, membawa beberapa orang terbang keluar.
"Tidak! Justru lubang hitam inilah yang harus kita lewati untuk menembus wilayah galaksi ini!" teriak orang tua buta tiba-tiba.
"Lalu tunggu apa lagi? Aktifkan Guci Penelan Langit dan terbanglah melewatinya!" kata Duan De.
"Tidak bisa! Jika sekarang kita menggerakkan senjata Kaisar ekstrim, besar kemungkinan akan memicu resonansi Lonceng Wu Shi. Nanti seluruh area ini mungkin remuk, nasib kita akan suram." Orang tua buta menggeleng, lalu menatap tajam Ye Fan.
"Baik, jika kalian percaya, biarkan aku yang mencoba." Kata Ye Fan.
Apa itu lubang hitam wilayah galaksi? Melahap segalanya, menghancurkan segalanya, mungkin hanya tubuh fisik manusia suci yang bisa menahan, yang lain pondasi dasarnya tidak mampu menahan kekuatan semacam itu.
Ye Fan memasukkan mereka ke dalam isi perutnya, lalu menarik napas dalam-dalam dan berubah menjadi seberkas cahaya, aura darah emas menjulang ke langit menerangi seluruh wilayah galaksi mini.
"Braak!"
Dia terungkap ke dalam lubang hitam, langsung berpindah melewatinya, entah berapa lama kemudian muncul di dalam perut gunung berwarna ungu.
Sinar agak memudar, bangunan-bangunan megah dari batu giok seolah tertutup debu zaman, kuno tanpa kilauan, jalur-jalur kuno dan gua-gua purba terhubung ke segala penjuru.
Mereka sukses memasuki internal Gunung Ungu, Duan De melompat tinggi sambil menggosok-gosokkan tangan penuh kegembiraan, "Orang yang bergelut di profesi kami terus meneliti topik penting: bagaimana menaklukkan makam Kaisar Kuno, terutama makam Wu Shi. Akulah arkeolog pertama yang berhasil masuk ke sini."
"Apakah kami langsung sampai ke kedalaman, ke tempat wafat Kaisar Wu Shi?" Orang tua buta itu seluruh tubuhnya tidak nyaman, menatap tajam sebuah platform tinggi di belakang Istana Giok.
Ye Fan dan Duan De yang mendengarnya juga menoleh ke dalam, seketika bulu kuduk mereka berdiri tegak.
Di sana terlihat sebuah altar Jalan Kosong yang megah dan menjulang, dikelilingi kabut tebal yang membuatnya tampak misterius dan menakutkan. Samar-samar terlihat sosok tinggi besar duduk bersila di atasnya, memancarkan aura yang membuat jantung berdebar.
