Setelah sebuah Giok Kaisar tertanam dalam ceruk sebesar kepala manusia, cahaya keperakan lembut berkilat, membelah ruang mistis dan menelan orang tua buta serta Duan De, membuat mereka menghilang seketika.
Di masa lampau, Ye Fan juga mundur dari Gunung Ungu dengan cara serupa, melintasi sungai bawah tanah dan naik ke permukaan.
Gunung Ungu sangat sulit dimasuki atau dikeluari. Kecuali menggunakan senjata Kaisar ekstrim untuk menyerang, tidak ada harapan membukanya. Tempat ini adalah sangkar yang terbentuk secara alami.
"Auuuu......"
Dari segala penjuru, pemandangan mengerikan muncul. Hantu-hantu gentayangan bertubuh kering seperti kayu dengan kulit membalut tulang - ada yang berkepala Naga, bersayap Phoenix, berbadan buaya, atau menyerupai Dewa. Mereka mengancam dengan cakar-kuku di tengah jeritan melengking yang membuat suasana bagai berada di neraka.
Makhluk-makhluk ini sangat misterius, masing-masing merupakan representasi unik dari kejayaan suatu suku di masa lalu. Terpilih oleh Kaisar Keabadian untuk menjadi bawahan, tidak sulit membayangkan betapa mengerikannya mereka saat masih hidup.
Ye Fan terus mundur. Meski memegang Guci Penelan Langit, dia tak berani bertindak gegabah. Menghadapi begitu banyak mayat kuno sendirian, tubuhnya pasti akan terkuras habis dalam waktu singkat.
Dia tiba di area terluas Gunung Ungu. Lonceng Wu Shi tergantung di atasnya, menyelimuti zona terlarang ini. Semua hantu gentayangan berhenti di ambang batas.
Ye Fan tak gentar. Jika Lonceng Wu Shi terus berdenting selama tiga bulan, mungkin semua makhluk hidup di Gunung Ungu akan musnah menjadi debu. Bahkan pasukan Kaisar Keabadian pun takkan tersisa.
"Braak..."
Dari segala penjuru, para jenderal purba bergemuruh. Mereka mengepung lokasi dengan tubuh kering kehitaman dan rambut semrawut. Ada yang dikelilingi lingkaran suci, ada yang bermahkotakan bulan hitam - semuanya memancarkan aura dahsyat.
Terlihat jelas betapa hebatnya mereka semasa hidup. Jika bangkit kembali, pasti akan menggoncang gunung-sungai, mengaburkan matahari-bulan, dan menghancurkan seluruh dunia.
Karena, mereka adalah perwira Dewa yang tak terkalahkan, di masa lalu semuanya memiliki status luar biasa, hanya mematuhi perintah Kaisar Keabadian, merupakan leluhur seluruh suku purba.
"Sialan!" Bahkan Ye Fan tidak tahan mengumpat dalam hati, semakin diamati semakin mengerikan - di antara makhluk-makhluk ini ada yang tubuh fisiknya hampir seperti bahan suci, dengan pola energi Jalan Agung berputar-putar.
Itu merupakan manifestasi kekuatan yang mencapai puncak, sublimasi ekstrim di mana pola energi terukir dalam tulang dan daging, tubuh fisik menjadi pembawa prinsip kosmik.
Keberadaan seperti ini jangan sekelompok, bahkan jika benar-benar hidup satu saja, sudah cukup memicu kekacauan besar di dunia, mampu menghancurleburkan satu domain.
Ye Fan benar-benar curiga: di zaman purba mungkin benar-benar ada Dewa, bawahan Kaisar Keabadian terlalu kuat. Pantas saja dalam hati suku purba dia memiliki status suci tak tergoyahkan.
"Auuuu……"
Sekelompok hantu gentayangan mengaum, bulan hitam tergantung di langit, sungai Yin mengelilingi tubuh, matahari darah melintang di angkasa. Semua pemandangan ini menyertai keberadaan mereka, mengguncang balairung batu kuno hingga berdengung dan bergoyang, seakan hendak runtuh. Untungnya pola energi muncul, mengokohkan struktur.
Ye Fan jelas merasakan kejanggalan. Makhluk-makhluk purba ini gelisah, seolah menerima perintah untuk menginjakkan kaki ke dalam.
"Siapa sebenarnya? Tunjukkan diri!"
Mayat-mayat kering bertebaran, cakar hitam berayun liar bagai rumput ilalang diterpa angin. Lengkingan mengerikan semakin menjadi, bak berada di Istana Neraka.
Tertawa dingin menggema, sebuah kebencian bergelombang seperti pasang, akhirnya menyapu seluruh ruang bak tsunami. Dinginnya menusuk hingga ke sumsum tulang.
Di belakang barisan mayat hitam kering itu, sesosok siluet tinggi bergerak maju. Suhu dalam auditorium langsung merosot drastis, bagai terjun ke ruang es.
Aneh dan mengerikan, seluruh tubuhnya dipenuhi bulu-bulu merah yang menakutkan sepanjang lebih dari setengah chi, bahkan di wajahnya. Hanya sepasang mata yang menyiratkan kelicikan dan kekejaman yang terlihat.
Bulu tengkuk merahnya yang panjang menjuntai membuatnya terlihat seperti iblis paling ganas, memancarkan aura kebencian dan dendam yang ekstrem seakan ingin membasmi seluruh makhluk hidup.
Bulu kuduk Ye Fan merinding, indra keenamnya bereaksi spontan. Tanpa sadar ia berteriak: "Kau adalah Zhang Lin!"
Angin merah berputar di tanah disertai suara 'Wu wu' yang mencekam. Seluruh bagian dalam Gunung Ungu berubah semakin gelap dan menyeramkan, tak ada bedanya dengan neraka yang paling mengerikan.
Semua hantu gentayangan mengaum keras, melangkah serentak memasuki area terlarang ini, berniat mencabik-cabiknya hidup-hidup.
……
Di luar, hari-hari belakangan ini dipenuhi gejolak yang bisa diibaratkan bagai badai mengamuk tak terbendung.
Lembah Dewa, penuh vitalitas, tetapi pegunungan di luarnya tandus, namun dalam semalam menjadi hijau subur, menyebar sejauh 10.000 li, berubah menjadi sumber kehidupan.
Mereka secara resmi muncul!
Suara berwibawa bergema, "Siapa yang bisa membawa kepala kecil Ye Fan sebagai bukti, akan menjadi tamu abadi Lembah Dewa." Ini merupakan perintah agar manusia sendiri yang membunuh konstitusi fisik suci.
Sekaligus mereka menunjukkan sisi prajurit baja: "Jika Ye Fan tidak berlutut meminta hukuman mati, dalam tiga bulan kami akan habisi seluruh marga Ye, membuat darah mengalir bagai sungai dan tumpukan mayat membentuk gunung di daratan."
Dengan sikap perkasa dan berdarah dingin, perintah dari Lembah Dewa langsung menggemparkan dunia. Orang-orang tahu kerusuhan besar tak terhindarkan akan datang.
Lembah Dewa hanyalah satu klan makhluk purba. Masih ada ras-raks mengerikan lain dengan Leluhur Raja berjaga di markas. Satu klan saja sudah sekuat ini berani melawan, apalagi jika ada yang membangkang, seluruh marga akan dihukum mati.
Di daratan bagai badai mengamuk, badai prajurit baja akan segera melanda. Semua orang ketakutan, beberapa klan besar bahkan sudah mempersiapkan diri untuk bergabung dengan suku purba.
Dalam zaman dahsyat yang belum pernah terjadi ini, bahkan Para Tanah Suci dan keluarga legenda Zaman Purba pun diam. Kerusuhan kegelapan akan datang, yang mereka pertimbangkan saat ini bukanlah kejayaan, tapi cara bertahan hidup.
Beberapa hari terakhir, suku terbelakang Nanling menanggung beban raksasa karena makhluk hidup zaman purba terus-menerus datang menguji kekuatan mereka.
Ada kabar beredar bahwa Lembah Dewa ingin mencabut suku terbelakang, namun belum berani menyerang karena mengetahui ada dewa perang di dalam klan tersebut.
Berbagai sekte besar gemetar ketakutan. Suku terbelakang telah menunjukkan kekuatan tempur yang begitu perkasa, namun Lembah Dewa masih ingin menyerang mereka - sisi berdarah dingin mereka benar-benar terpampang.
"Suku terbelakang Nanling, Lembah Dewa meminta penjelasan!" Akhirnya, wilayah utara mengeluarkan ultimatum ini. Mereka mulai menyerang.
Suku Raja Purba menegur, aura wibawa menggila. Ini merupakan sinyal perang pemusnahan klan, membuat para cultivator dunia membeku ketakutan. Banyak orang merinding ketakutan.
"Berani menghancurkan Keluarga Wang dari Beiyuan?"
"Mengapa melindungi Konstitusi Suci manusia di Nanling?"
"Apakah ini provokasi terhadap kewibawaan ras kami?"
Tiga pertanyaan Lembah Dewa bersikap dominan, merasa superior. Dialog yang sama sekali tidak setara, memandang sinis layaknya penguasa An Ye.
Begitu kata-kata ini tersebar, seluruh dunia terkejut. Ini pertanda perang. Keberadaan Dewa Perang zaman purba di Nanling pun tak mampu meredam gentar klan kuno.
Seketika, Nanling bergolak diam-diam, Beiyuan diselimuti awan perang. Para cultivator panik, dunia resah, lima domain tak tenang.
Setelah bertahun-tahun, kekacauan besar kembali. Suku terbelakang Nanling akan versus Lembah Dewa. Era Pasca-Purba menyaksikan kerusuhan kegelapan paling dahsyat. Pertempuran Pertama akan dimulai!
Suku terbelakang sangat gagah berani. Menghadapi tuduhan, mereka sama sekali tidak membela diri satu per satu. Langsung mengumpat: "Sialan! Kau mau perang, kita lawan! Kami siap temani!"
Ketegasan dan kegagahan suku terbelakang Nanling di luar perkiraan banyak orang. Banyak yang darah panasnya mendidih. Berani menghadapi Suku Raja Purba seperti ini, benar-benar pantas menyandang kewibawaan leluhur mereka.
Ucapan mereka bersuara tegas seperti dentuman logam Criiiing. Di mata orang-orang, ini murni kegagahan, sungguh pria sejati.
Meskipun menderita Kekalahan Besar di Pertempuran Pertama kerusuhan kegelapan, ini sama sekali bukan aib. Malah semakin membuat orang kagum.
Lembah Dewa yang mendengar kabar ini diam sejenak. Kemudian kembali bersabda: "Suruh pemimpin suku terbelakang datang ke wilayah utara untuk memberi penjelasan!"
Semua orang jelas merasakan: Lembah Dewa agak melunak, sedikit takut pada suku terbelakang. Tapi tetap bersikap penguasa tunggal, memaksa pemimpin suku terbelakang datang sendiri menjelaskan - sikap superior yang tetap dipertahankan.
“Tidak ada yang perlu dijelaskan, cara bertindak sukuku terang-terangan, tidak akan merendahkan diri pada siapapun, pemimpin klan mana bisa diperintah begitu saja oleh perkataan suku lain!”
“Keras kepala dan tidak bisa diubah, cuma seorang Santo purba yang hampir bertransformasi Jalan, tidak perlu dikhawatirkan, serbu dan hancurkan dalam sekali serangan!” Ini suara internal Lembah Dewa yang meski belum resmi dikeluarkan, sudah mulai terdengar kabar angin.
Lembah Dewa akan melakukan ekspedisi ke Nanling untuk menaklukkan suku terbelakang yang kuat, situasi ini sudah jelas terlihat oleh semua orang.
Tak lama kemudian, Lembah Dewa mengeluarkan pernyataan berdarah baja yang sangat perkasa: Menuntut Raja Suku Nanling datang sendiri untuk meminta maaf sambil membawa Konstitusi Suci manusia terikat, atau tanggung sendiri konsekuensinya.
“Perang ya perang, aku takkan takut pada kalian?!” Begitu tegas jawaban suku terbelakang.
Di dalam klan, pria, wanita, tua, muda bersama-sama bergerak dengan tongkat bergigi serigala di punggung, mempersiapkan pertarungan hidup-mati tanpa rasa takut, kompak dari atas ke bawah.
Pada hari itu, raungan Raja Purba wilayah utara mengguncangkan barisan pegunungan dan lembah-lembah, seluruh daratan bergetar, membuat bulu kuduk semua orang merinding.
"Hancurkan suku terbelakang Nanling, bantai habis semua yang ada tanpa menyisakan seekor ayam maupun anjing!"
Ini adalah aura berdarah dingin yang ekstrem, mengguncangkan tak terbatasnya sungai-gunung di wilayah utara. Kabar ini cepat menyebar ke lima domain, semua orang mendengar kabar akan pecahnya pertempuran besar.
"Kecuali Sang Kaisar Kuno hidup kembali, tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian!"
Sikap selancang yang menelan gunung-sungai, inilah Lembah Dewa - salah satu keluarga kerajaan kuat dari suku purba yang akan melancarkan perang hari ini.
Awan jahat bergulung-gulung, semangat tempur menjulang ke langit. Kapal perang kuno Lembah Dewa satu per satu melayang di udara, akan memasuki domain raksasa untuk menuju Nanling.
Pertempuran besar yang menggemparkan langit dan bumi akan segera pecah!
Meskipun suku terbelakang kuat, namun sulit disetarakan dengan Lembah Dewa. Karena begitu duel hidup-mati terjadi, mungkin akan melibatkan Suku Raja Purba lainnya. Jika demikian, akhirnya sudah bisa diperkirakan. Orang-orang seolah sudah melihat Nanling dipenuhi aliran darah bagai sungai dan gunung mayat.
"Jadikan suku terbelakang sebagai sejarah, hapus selamanya dalam satu pertempuran!" Ini adalah suara arogan dan tak berperasaan Lembah Dewa yang diumumkan ke seluruh dunia. Setelah membersihkan suku terbelakang, mereka akan membasihkan marga Ye. Ini adalah operasi militer berdarah dingin.
Namun tepat saat itu, terdengar suara tak harmonis dari wilayah utara.
"Kalian para cucu dari Lembah Dewa! Aku adalah Konstitusi Suci manusia yang datang langsung ke wilayah utara untuk membunuh kalian!"
"Ye Fan telah datang! Pasti akan menghancurkan seluruh klan kalian, Lembah Dewa. Sekarang, setiap anak buah yang keluar akan kubunuh satu per satu, yang keluar berpasangan akan kubantai berdua."
Semua orang gempar karena ada yang melihat dengan jelas tubuh asli Konstitusi Suci manusia. Aura darah emas dan energi vital yang menyala-nyala itu mustahil salah.
"Lembah Dewa murka, banyak ahli berkumpul, satu teriakan gunung-sungai runtuh, mengguncang seluruh wilayah utara."
"Kaisar manusia yang kau sebutkan di mana? Kaisar Kuno tidak muncul, siapa pun yang datang takkan bisa menyelamatkan kalian!"
"Dang……"
Tepat di detik ini, gemuruh lonceng menggema di seluruh wilayah utara, meredakan semua suara, bergelombang hingga puluhan ribu li, membuat Langit-Bumi tiba-tiba tenang.
Semua kegelisahan, semua aura lenyap. Orang-orang dalam ketegangan, semua terdiam sejenak.
Di antara Langit dan Bumi, hanya gemuruh lonceng yang abadi, seolah membelah ruang-waktu dari zaman purba!
Kapal perang Lembah Dewa yang hendak berlayar semua parkir. Setiap orang di kapal wajahnya kaku, gemetar, batin dipenuhi ketakutan.
