Gunung Ungu, gemuruh lonceng bergema, menyentuh ribuan tahun, membelah dimensi ilahi, menggoncang masa lalu-kini, bergema di seluruh daratan.
Begitu lonceng berbunyi, dunia tunduk!
Tak terhitung berapa banyak orang yang membeku bagai patung batu, lebih banyak lagi cultivator kuat yang menggigil ketakutan. Seluruh wilayah utara seketika bisu, hanya gelombang suara lonceng yang bergemuruh.
Bagai seberkas kilatan sakti Taichu, membelah daratan luas tak bertepi, membuat seluruh makhluk hidup gemetar dalam ketegangan, aura intimidatifnya menguasai sembilan langit dan sepuluh bumi.
Setelah bertahun-tahun hening, Lonceng Wu Shi kembali berbunyi, seolah hendak menghancurkan berbagai langit sepanjang masa. Setiap cultivator tak kuasa menahan getaran jiwa yang berasal dari lubuk hati terdalam.
Pada detik ini, tak terhitung orang yang bersujud ke arah Gunung Ungu, melakukan ritual penghormatan dengan tulus dari dasar hati.
Banyak cultivator manusia menitikkan air mata panas, membungkukkan dahi ke tanah dengan khidmat seperti menyembah dewa, seluruh tubuh mereka bergetar tak terkendali.
"Saat Kerusuhan Kegelapan tiba, Gelombang suara Lonceng Wu Shi akan membekukan langit dan bumi!"
Sejumlah orang bergumam bagai terhipnotis, terus-menerus bersujud ke arah Gunung Ungu, semua berlutut di tanah enggan bangun.
Masa keemasan umat manusia terjadi pada era kelahiran Kaisar manusia terakhir di Zaman Purba, Wu Shi. Beliau menaklukkan delapan penjuru, menghancurleburkan kekuatan domain luar, dan menjadi faktor gentar bagi bintang-bintang sepanjang masa, mencapai puncak kejayaan.
Entah itu kerusuhan zona terlarang, keberadaan tertinggi, atau makhluk abadi - berani muncul sedikit saja, semuanya akan dihabisi dengan satu tenaga, tanpa sedikitpun ruang untuk ketidakpastian.
Kemunculannya mendorong kejayaan manusia ke titik kulminasi. Di sembilan langit dan sepuluh bumi, tak ada yang tidak tunduk.
Namun seolah menguras habis aliran Qi umat manusia. Sejak Wu Shi tiada, kemunduran pun datang. Kaisar sulit lahir kembali, energi vital langit-bumi berubah drastis, prinsip kosmis pun menata ulang diri.
Selama puluhan ribu tahun terakhir, kondisi manusia kian merosot. Di era kini, bahkan Santo nyaris tak terlihat, sama sekali tak bisa disetarakan dengan masa itu.
“Dang……”
Gemuruh lonceng bergema tak putus, menggema di langit dan bumi. Kembali mendengar gelombang suara lonceng, semua cultivator manusia tak kuasa menahan kegembiraan.
Mungkinkah Kaisar Wu Shi masih hidup? Inilah niat pertama yang terlintas di benak banyak cultivator manusia, pembuluh darah seakan pecah oleh emosi.
"Kaisar Wu Shi muncul kembali, menindak suku purba. Sekadar membayangkannya saja sudah membuat darah panas bergelora, orang-orang tak tahan memiliki impulsif ingin melolong."
Manusia bersorak-sorak, namun suku purba justru hening membeku. Di hari itu semua merinding ketakutan, banyak Leluhur Raja yang tertidur terbangunkan, diam seribu bahasa.
Kaisar manusia sama seperti penguasa zaman purba—tak tertandingi di langit dan bumi. Begitu Gelombang suara Lonceng Wu Shi bergema, tak ada yang tidak merinding, semua batinnya guncang.
Gunung Kaisar Purba adalah tanah suci dalam hati suku purba, tempat berziarah, karena dewa mereka Kaisar Keabadian menguasai sana. Namun di era selanjutnya, justru dikuasai Kaisar Wu Shi. Betapa besar kelas yang dibutuhkan untuk berani melakukan ini hingga membuat setiap makhluk purba marah dan takut?
"Sudah puluhan ribu tahun berlalu, mungkinkah dia masih hidup?" seorang Leluhur Purba bergumam.
Gemuruh lonceng terus bergema tanpa henti, membuat raut wajah mereka berubah drastis berkali-kali. Ini pertanda bahaya besar—mungkinkah Kaisar Kuno belum mati?
Yang paling khawatir adalah Lembah Dewa. Ini bagai pukulan berat, sekaligus tamparan keras yang menghantam wajah mereka.
Baru-baru ini mereka masih bersikap dominan, memandang dunia dari atas, bersumpah kecuali Sang Kaisar Kuno bangkit, mereka akan menghancurkan suku terbelakang Nanling dan membasmi marga Ye. Namun ucapan itu baru selesai, dentang Lonceng Wu Shi pun bergema.
Apakah ini kebetulan atau peringatan? Seluruh anggota Lembah Dewa membeku. Dentang lonceng di momen kritis ini membuat mereka merasakan teror yang tak terkira.
Bagaimana mungkin melanjutkan ekspedisi? Semua kapal perang yang telah lepas landak terpaksa mendarat. Hanya beberapa gelombang suara lonceng telah menghentikan serangan mereka.
Lembah Dewa berwajah kusut penuh debu. Mobilisasi besar-besaran ini berakhir buru-buru. Mereka sendiri merasa kehilangan muka, namun tak berani bertindak gegabah.
Semua harus menunggu. Jika benar ada Kebangkitan Kaisar manusia di Gunung Kaisar Purba, sekalipun semua suku bersatu pun takkan sanggup melawan!
Daya gentar yang tak tertandingi! Inilah Kaisar Wu Shi, meski telah lama menghilang, namun begitu loncengnya berbunyi, Langit dan Bumi langsung hening, semua orang menjadi tenang.
Tak ada yang berani melawan! Ras-ras purba yang hendak muncul, semuanya jangan macam-macam, bersembunyi di sarang wilayah utara, tak ada yang berani mengambil tindakan lebih lanjut.
Semua orang menunggu, menanti sebuah hasil pasti.
Di dalam Gunung Kaisar Purba, Ye Fan dan makhluk mengerikan berbulu-bulu merah saling berhadapan sehari semalam, baru akhirnya berhasil membunyikan Lonceng Wu Shi.
Gelombang suara lonceng tak henti-hentinya, di wilayah pinggiran, tubuh-tubuh kering berhamburan menjadi debu bagai abu, sama sekali tidak berkilauan, namun sungguh mengerikan.
Makhluk macam apa ini? Anak buah Kaisar Keabadian! Setiap jasadnya mampu bersaing dengan cangkang suci, namun di bawah Lonceng Wu Shi mereka bukan apa-apa.
Kehancuran mereka terjadi tanpa suara, gelombang lonceng menggema di seluruh perut gunung, tak ada sudut yang terlewat, mengerikan tak bertepi.
“Jika kabar ini sampai ke pihak luar, pasti akan membuat Leluhur Raja merinding. Pemandangan ini menimbulkan ketakutan, kekuatan suci Kaisar benar-benar tak terhingga.”
“Namun, makhluk berbulu-bulu merah itu mundur dengan refleks kilat. Ia memimpin pasukan mumi terkuat menuju kedalaman gunung ungu, berkumpul di sekitar peti mati kristal.”
“Kemudian, delapan puluh satu bendera hitam besar berkibar-kibar ditiup angin, mengelilingi area ini dan melindungi mereka.”
“Ini adalah artefak terkuat para hantu gentayangan, ditempa langsung oleh Kaisar Keabadian di masa lampau. Delapan puluh satu bendera yang bersatu ini menyimpan kekuatan tak tertandingi Kaisar purba.”
“Meskipun zaman tak berperasaan dan telah berlalu sangat lama, bendera-bendera yang tidak lengkap ini masih menyimpan sifat ketuhanan yang abadi. Kilau gelap melilitnya, menghalau gelombang suara.”
“Krak!”
“Delapan puluh satu bendera itu mengeluarkan suara retakan kecil. Jika dibiarkan lama, pasti akan runtuh.”
"Memang diukir dengan pola Kaisar Purba, tapi bukan dari bahan suci seperti Batu Darah Phoenix atau Harta Karun Ibu Segala Makhluk yang ditempa. Takkan sanggup menahan Aura Kaisar yang dipancarkan Lonceng Wu Shi."
Gelombang suara lonceng menyapu berlapis-lapis, jejak-jejak energi terlihat jelas bagai riak air yang merambat ke segala penjuru, menghancurkan semua penghalang.
"Ah……!" Teriakan penuh kepedihan bergema dari balik bendera besar, terdengar sangat menderita: "Aku ini Zhang Lin!"
Dentuman terakhir menggema, gelombang suara lenyap. Di dalam Gunung Ungu, ketenangan kembali menyelimuti hingga suara jarum jatuh pun bisa terdengar.
Di jalan setapak yang sunyi, terdengar suara Tap… tap… Sebuah siluet samar berjalan murung mendekati area terluas di jantung Gunung Ungu.
Saat itu, wajah Ye Fan masih pucat. Baru setelah gelombang suara mereda lama, dia mulai tenang. Memandang intensif sosok yang mendekat, dua kata terucap dari bibirnya: "Senior."
Setiap inci tubuh Zhang Lin dipenuhi bulu-bulu merah lebat sepanjang lebih dari setengah chi, tampak garang dan mengerikan bagaikan iblis. Namun saat ini, tatapannya telah kembali tenang, tak ada lagi kesan mengerikan atau aura kebencian, yang tersisa hanyalah kepedihan tak bertepi.
"Waktuku tak banyak. Gelombang suara Lonceng Wu Shi memang mengguncang jiwa, tapi hanya bisa mengembalikan kewarasanku sementara setengah momen saja." Suara getir bernada pasrah, sarat dengan kesepian pasca pencerahan.
Master Sumber Langit generasi kelima yang hilang lebih dari 10.000 tahun silam, yang telah berubah menjadi monster berbulu merah misterius, akhirnya sadar kembali hari ini.
Perasaan Ye Fan campur aduk. Bertemu dengan senior perguruan Sumber Langit dalam situasi seperti ini - setengah iblis setengah manusia - sama sekali tak menyisakan sisa-sisa kharisma legendaris sang orang luar biasa di masa lampau.
Dulu di Perkampungan Batu, Kakek Zhang Wu pernah bercerita tentang segala hal mengenai leluhurnya. Di masa senja seorang Master Sumber Langit, berbagai kemalangan mengerikan akan terjadi.
Akhirnya, pada malam ketika dia pergi, angin merah berputar di luar, makhluk mengerikan yang tak dikenal terus melolong tanpa henti, teriakan kerasnya menggema sepanjang malam.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ye Fan. Waktu terbatas, dia ingin mengetahui secara jelas nasib sial di masa senja Master Sumber Langit.
"Malam itu, aku bertemu dengan beberapa generasi Master Sumber Langit sebelumnya," kata Zhang Lin dengan tenang, duduk di atas batu karang di pinggir alun-alun, seolah tenggelam dalam kenangan masa lampau yang jauh.
"Master Sumber Langit generasi sebelumnya, bukankah mereka hidup puluhan ribu tahun silam? Bagaimana mungkin masih berada di alam semesta?" Hati Ye Fan dipenuhi pertanyaan tak berujung.
Dia ingat betul, Master Sumber Langit generasi keempat telah menghabiskan tenaga pikiran, merencanakan bertahun-tahun untuk bersembunyi di Zona Terlarang Taichu, menyamar di tempat di mana segala sesuatu mencapai titik ekstrem lalu berbalik. Namun pada akhirnya tetap gagal menghindari satu tribulasi , dan mengalami nasib sial di masa tuanya.
“Malam itu, angin merah yang mengerikan bertiup sangat kencang, suaranya Wu wu seperti tangisan hantu. Di luar jendela terlihat beberapa makhluk berbulu menyeramkan berjalan mondar-mandir sambil melengking menakutkan. Meski belum pernah melihat sebelumnya, aku tahu itu adalah beberapa Senior.”
Seluruh tubuh Ye Fan terasa membeku. Kekuatan macam apa yang membuat orang-orang dari puluhan ribu tahun lalu bertahan hingga kini, berubah menjadi monster semacam itu?
“Masa senjaku terhubung dengan dunia bawah. Aku menyaksikan berbagai kejadian mistis seperti pasukan bayangan yang meminjam jalan...”
Puluhan ribu pasukan bayangan dan kuda mistis muncul dari bawah tanah, menyusuri jalan manusia menuju tujuan tak dikenal. Para orang suci zaman purba memberi jalan, menunggu dengan tenang hingga mereka berlalu.
Zhang Lin menyaksikan banyak peristiwa mengerikan yang sangat aneh. Di masa tuanya, jiwa-raganya kehilangan kendali. Ia pernah mengunjungi Shenxu (), mendatangi Xianling (). Semakin menyeramkan tempat yang dikunjungi, semakin mengerikan pula yang terlihat.
“Linglung selama 10.000 tahun, aku tak tahu apa yang telah kulakukan...” Akhirnya Zhang Lin menghela nafas panjang. Nasib Master Sumber Langit tak bisa diubah - setengah iblis setengah manusia, tanpa ingatan masa lalu.
Malam itu, dia mendengar teriakan di luar jendela, pertama lengan tumbuh bulu-bulu merah, kemudian seluruh tubuh tertutup dengan cepat, lalu kehilangan kesadaran.
"Bagaimana dengan beberapa Senior lainnya?" Ye Fan bertanya.
"Sejak malam itu, tidak pernah terlihat lagi." Zhang Lin berkata.
Ye Fan merasa merinding, Master Sumber Langit mengalami nasib sial di masa senja, ternyata dipanggil oleh leluhur dari puluhan ribu tahun yang lalu, persis seperti hantu memanggil jiwa, manusia tua ditarik pergi.
"Mengapa hal seperti ini terjadi pada kami?" Ye Fan bertanya.
“Interaksi harmonis Langit dan Bumi, melahirkan esensi Sumber. Garis keturunan kami telah mengolah terlalu banyak batu unik, merampas hukum langit, menggali terlalu banyak rahasia. Semua ini sudah ditakdirkan dalam keadaan meditasi.” Zhang Lin yang ditumbuhi bulu-bulu merah menyeramkan itu menghela nafas, "Kutanyakan padamu: Pernahkah kau mengolah Roh Suci yang belum berbentuk? Pernahkah kau membongkar kebenaran prasejarah yang disegel? Pernahkah kau melihat batu sumber yang tak berani kau sentuh? Pernahkah kau menggali neraka... Setiap generasi Master Sumber Langit memiliki pengalaman serupa, nasib sial di masa senja sudah pasti."
Ye Fan tertegun, lalu bertanya: "Aku hanya ingin tahu apa sebenarnya itu?"
"Tak bisa dijelaskan, tak terungkap dengan kata. Kuharap kau tak mengalami masa senja seperti ini. Ada penderitaan yang mustahil ditahan." Senior Master Sumber Langit generasi kelima berkata dengan sungguh-sungguh.
"Sudah terlambat. Aku telah mengolah Batu Sembilan Lubang, kini jarak ke tingkat Master Sumber Langit pun tak terlalu jauh. Shenxu, Makam Para Immortal, Tambang Kuno Taichu - semua ingin kukunjungi. Tak terhindarkan lagi."
“Kuharap kau takkan pernah melihat para Master Sumber Langit generasi sebelumnya.” Zhang Lin hanya bisa menghela napas seperti ini.
Keduanya diam, akhirnya Zhang Lin yang memecah kesunyian, “Untuk tujuan apa kau memasuki Gunung Ungu?”
“Suku-suku purba telah muncul. Kerusuhan Kegelapan akan tiba. Aku ingin menunda hari itu, menggunakan Gelombang Lonceng Wu Shi untuk menggentarkan dunia.” Ye Fan menjelaskan jujur.
“Kerusuhan Kegelapan datang lagi?” Master Sumber Langit generasi kelima bergumam, lalu menegakkan kepala. Bulu-bulu merah di sekujur tubuhnya gemetar, sorot mata dinginnya berpendar, “Biarkan aku mengerahkan sisa tenaga terakhir. Garis keturunan Master Sumber Langit, aku akan bersamamu menaklukkan Wilayah Utara.”
“Hanya kita berdua...” Ye Fan terheran-heran.
Zhang Lin berbicara dengan tenang, “Masih ada sekelompok Maut. Meski mereka hanya memiliki nyawa semalam setelah keluar dari Gunung Ungu, akan berhamburan tertiup angin saat fajar menyingsing, menjadi debu sejarah... tapi itu sudah cukup.”
