"Tunggu. Untuk memberi contoh, kita harus memilih yang paling gemuk. Bunuh dengan berdarah-darah baru akan memberi daya gentar maksimal." Zhang Lin berkata tenang, namun aura mengerikan menyebar di sekitarnya.
Lonceng Wu Shi bergema selama tiga bulan, wilayah utara sunyi senyap, bahkan Leluhur Raja purba yang kuat pun diliputi kegelisahan dalam hati—begitulah kewibawaan seorang Kaisar manusia.
Setiap dentang lonceng bergema ke seluruh penjuru, mengguncang sembilan langit dan sepuluh bumi! Tak ada satu makhluk hidup pun yang tidak tunduk!
Lembah Dewa, Sarang Naga Sepuluh Ribu, Bukit Ulat Sutera Dewa, Gunung Xuehuang—semuanya ditaklukkan. Banyak klan abadi dilanda kekhawatiran: Jika Kaisar Kuno bangkit, siapa yang sanggup melawan?
Selama tiga bulan ini, beberapa makhluk purba keluar untuk menjalin komunikasi dengan sekte-sekte besar manusia, dengan sikap merendah—berusaha memetakan situasi melalui mereka.
Namun semua klan kerajaan kecewa. Tak ada yang tahu kondisi Gunung Ungu, investigasi sama sekali tak membuahkan hasil.
Tiga bulan ini menjadi periode paling menggugah bagi umat manusia. Dari air mata haru di awal, hingga gejolak darah yang memuncak di akhir—semua berharap kejayaan masa lalu manusia dapat terulang kembali.
Banyak cultivator manusia dari segala penjuru bergegas ke wilayah utara, melangkah sambil membenturkan dahi ke tanah mendekati gunung ungu, menunjukkan sikap berziarah dalam ritual penghormatan.
"Mengapa bisa seperti ini? Siapa yang bisa menahan gempuran zaman? Siapa mampu hidup melewati ribuan abad? Kaisar Keabadian saja telah lenyap, atas dasar apa Wu Shi dari manusia bisa bertahan?!"
Di dalam Lembah Dewa, seorang Leluhur Raja yang mengerikan mengaum dengan dengungan rendah, membuat seluruh lembah suci berguncang, hampir menjatuhkan sebagian langit.
"Ini konspirasi! Aku tidak percaya ada Kaisar manusia yang bisa bertahan hidup. Tak mungkin ada yang hidup selama ini!" bisik menyeramkan sang Leluhur Raja, membuat seluruh penghuni Lembah Dewa merinding, para bawahan gemetar ketakutan.
"Leluhur Raja, bagaimana jika kami mengerahkan beberapa pasukan penyamar untuk membantai sekte-sekte besar manusia? Ini bisa jadi ujian strategi." usul seorang makhluk purba.
Sorot mata Leluhur Raja itu bagai menembus jutaan tahun, bola matanya memancarkan kekuatan reinkarnasi. Si pengusul langsung terlempar menyamping, tubuhnya nyaris hancur menjadi gumpalan lumpur.
Pada titik kritis saat ini, meskipun ada keraguan, tak ada yang berani terburu-buru mengambil tindakan. Tidak takut 10.000 tetapi takut satu. Seandainya benar ada Kaisar manusia yang hidup kembali, itu sama saja mencari sendiri jalan kematian.
Bukan hanya Lembah Dewa, semua suku lainnya juga demikian. Meskipun ketakutan, mereka tetap meragukan—tanpa menjadi dewa, akhirnya usia akan habis. Bahkan penguasa zaman purba pun takkan bertahan puluhan ribu tahun.
"Dengan alasan apa Kaisar manusia bisa bertahan lama? Wu Shi sekuat apapun tak mungkin hidup selama ini!"
Setelah tenang sepenuhnya, berbagai suku purba mulai meragukan. Tapi tak satu pun berani muncul terang-terangan. Tak ada yang mau jadi yang pertama mencuat—jika tertembak, itu berarti kematian mendadak!
"Tenaga manusia ada batasnya. Mustahil menggerakkan Lonceng Wu Shi selama tiga bulan. Tanpa manifestasi Kaisar, bagaimana semua ini terjadi? Sebenarnya apa yang sedang berlangsung?" Beberapa Raja Purba gemetar ketakutan, tak tahu Lonceng Wu Shi bisa berbunyi sendiri.
Dalam setengah bulan berikutnya, wilayah utara terlihat hening. Namun diam-diam bergolak—berbagai suku saling berkomunikasi, arus bawah tanah bergolak.
Ditambah cultivator manusia yang berziarah ke Gunung Ungu, situasi di wilayah utara menjadi semakin kompleks, diselimuti suasana angker yang misterius.
"Wu Shi mustahil masih ada di dunia fana ini, sudah mati puluhan ribu tahun yang lalu!" Akhirnya, seseorang pertama kali tampil ke depan, dengan tegas menyampaikan sikapnya melalui pandangan yang jelas.
Putra Langit muncul di Kota Suci wilayah utara, bukan secara diam-diam, menyampaikan sinyal jelas kepada seluruh suku purba.
Seketika, ketenangan yang berlangsung berhari-hari di wilayah utara langsung memicu GELOMBANG BESAR, suasana kembali mencekam.
Di antara suku purba, siapa yang paling berhak mengucapkan kalimat ini? Hanya dia. Bukan hanya karena statusnya sebagai keturunan Kaisar Keabadian, tapi juga asalnya dari Gunung Kaisar Purba.
Dalam hari-hari ini, dia masuk ke berbagai keluarga kerajaan, menjelaskan pandangannya bahwa Wu Shi telah wafat dalam posisi meditasi sejak lama dan tak perlu ditakuti.
Sejenak, gelombang dahsyat menggunung seolah akan menyambut badai mengamuk di wilayah utara yang baru saja tenang.
Di dunia fana saat ini, jika ada yang paling membenci Wu Shi, tak ada lain selain Putra Langit. Gunung Kaisar Purba seharusnya menjadi milik ayahnya, namun akhirnya dikuasai Wu Shi.
Ini adalah bentuk ketidakhormatan tertinggi, penghinaan bagi sang ayah. Di mata banyak klan purba, tindakan mencaplok sarang burung gereja ini justru mengangkat citra Wu Shi dan menodai dewa. Inilah kenyataannya, merupakan dosa besar.
"Wu Shi sudah mati. Jika bicara tentang dewa, hanya ayahku satu-satunya." Putra Langit bersikukuh dengan pendiriannya, menggigit erat keyakinan ini.
Ucapannya menyiratkan makna: Apa artinya Wu Shi? Sudah berapa tahun dia mati? Jika bicara tentang yang bisa mencapai keabadian, hanya ayahnya Kaisar Keabadian satu-satunya.
Status Putra Langit sangat mulia, menempati posisi istimewa di hati seluruh suku. Bahkan banyak Leluhur Raja purba yang memberi hormat, tak lain karena darah dewa Kaisar Keabadian yang mengalir di nadinya.
Pernyataannya yang terang-terangan ini memicu gejolak besar. Banyak anggota klan purba yang mengangguk setuju, bahkan tak sedikit yang menanti apakah masih ada aktivitas di Gunung Ungu.
"Menggelikan, cuma kaisar purba yang sudah mati bertahun-tahun, didewakan orang juga sudahlah. Bahkan keturunannya pun berpura-pura sok suci, mengaku diri sebagai putra dewa. Kaisar Wu Shi sudah meratakan makam ayahmu, kalau benci ya ngomong langsung. Buat apa siram air kotor, ajak suku raja purba ikut dikorbankan? Tapi memang, Kaisar Wu Shi yang setinggi apa peduli sama semut sepertimu. Tapi kalau klan-klan besar lain..." Di detik ini, seorang manusia berdiri dan berkomentar.
Banyak orang kaget, bahkan ras-ras purba pun memantau. Beberapa saksi mata melihat tubuh si pembicara dipenuhi aura darah emas yang bergelora, seisi langit dan bumi diterjang olehnya.
"Konstitusi Suci manusia, aku akan menghancurkanmu!" Putra Langit berkomunikasi telepati. Di tengah situasi genting ini, dia maju tanpa rasa takut, tak gentar menghadapi aura Kaisar manusia.
"Putra Langit, telur busuk! Dulu aku yang mengeluarkanmu dari Yao Chi, tapi kau tak tahu balas budi. Ayo, kubantai serigala pengkhianat ini!" Konstitusi Suci manusia membalas dengan perkasa, meski kata-katanya agak menyakitkan.
Wilayah utara kehilangan ketenangan. Seperti apa status Putra Langit? Bagaimana konstitusi fisik Konstitusi Suci manusia? Ini setara dengan pertarungan antar ras untuk kandidat potensial masa depan.
“Yuan Gu si semangka! Keluarlah juga! Kali ini kau akan kubunuh bersama mereka!”
Saat manusia belum selesai tercengang, Konstitusi Suci manusia kembali meneriakkan panggilan, secara eksplisit menunjuk keturunan kaisar purba lainnya untuk bertarung.
Wilayah utara gempar. Manusia kaget, klan kuno murka. Konstitusi Suci manusia benar-benar berani melampaui batas. Menantang seorang putra kaisar purba saja sudah keterlaluan, apalagi menunjuk dua nama sekaligus.
"Konstitusi Suci, aku akan menebasmu dengan tanganku sendiri!" Yuan Gu maju, memberikan jawaban dingin nan tak berperasaan.
“Kau semangka, dan yang lain telur, segera merangkak ke sini, kurebus kalian bersama!” Cultivator manusia berkoar.
Namun yang membuat tercengang, tiga orang yang pasti akan bertemu di jalan pencerahan ini, entah mengapa selalu terlewatkan.
Tianhuangzi dari Kota Suci menyerbu ke Kota Kaiyuan, Konstitusi Suci manusia dari Kota Kaiyuan membunuh sampai ke Kota Suci, Yuan Gu dari Gunung Iblis membunuh sampai ke Kota Suci, Konstitusi Suci manusia dari Kota Suci membunuh sampai ke Gunung Iblis.
"Yuan Gu si semangka, Tianhuangzi si telur, lari kemana lagi? Tunggu aku menginjak kalian sampai hancur, jangan kabur!" Konstitusi Suci manusia menelan gunung-sungai, membuat orang tertegun berkali-kali.
Tianhuangzi tetap dingin tak bergeming, Yuan Gu dengan tatapan mengerikan, semuanya berhenti di wilayah masing-masing, menunggu dengan tenang serangan lawan.
"Lembah Dewa, kalian sekumpulan palu! Benarkah menganggap diri sebagai kaisar zaman purba? Masih ingin memerintah dunia, menyuruh suku terbelakang Nanling bersujud? Kepala kalian nabrak tembok ya? Atau malah nabrak pantat sendiri?"
Semua orang termangu, tak ada yang menyangka Konstitusi Suci manusia bisa searogan ini. Meninggalkan dua putra kaisar purba, malah memprovokasi Lembah Dewa lagi.
Wilayah Selatan, Li Tian, Li Heishui, Ji Ziyue dan yang lain tertegun, semuanya merasa ada yang aneh. Ini tidak mirip gaya bertindak Ye Fan.
Lembah Dewa murka, ingin sekali segera menembak mati Ye Fan. Hari itu mereka mengerahkan banyak ahli, namun tidak menemukan apa-apa.
"Lembah Dewa, kalian sekelompok bodoh! Masih berani suruh aku berlutut di luar lembah minta mati? Aku minta Tuan Yang Mulia kalian! Zi Tiandu kubunuh pertama, selanjutnya setiap junior yang keluar akan kuhancurkan. Di masa depan seluruh lembahmu pasti kuhabisi!"
Sungguh keterlaluan sikap arogannya! Ini adalah kalimat yang ingin diumpatkan semua klan kuno. Manusia biasa berani berkoar seperti ini di wilayah utara.
Banyak cultivator manusia terpana. Konstitusi Suci ini garang luar biasa, benar-benar "tanpa pandang bulu", siapapun dihadapinya pasti diinjak-injak.
"Semangka itu, dan telur itu! Sudah lama kutunggu. Kenapa belum datang juga?" Setelah mengutuk Lembah Dewa, Konstitusi Suci kembali menantang dua putra kaisar purba.
“Anak buah Putra Langit dan pengikut Yuan Gu hidungnya melengkung karena marah, ingin mengumpati: 'Kau sendiri yang minta bertempur habis-habisan di titik awal, kok sekarang berubah?'”
“Namun Putra Langit tetap menahan diri, langsung menuju Lembah Dewa. Sementara tatapan Yuan Gu sendiri membeku tanpa fluktuasi emosi sedikitpun.”
“Serang suku terbelakang Nanling! Biarkan darah mengalir bagai sungai dan tumpukan mayat membentuk gunung di sana. Saat itu Konstitusi Suci manusia pasti akan datang sekuat tenaga.”
“Perkataan Putra Langit sederhana namun penuh aura. Setelah tiba di Lembah Dewa, dia hanya mengajukan satu saran ini.”
“Identitasnya terlalu terkemuka. Sebagai generasi penerus Dewa, bahkan Leluhur Raja pun memperlakukannya sebagai tamu kehormatan dengan sangat sopan.”
"Ini tidak baik, Lonceng Wu Shi berbunyi selama tiga bulan berturut-turut. Sekarang siapa yang berani gegabah? Bagaimana jika Kaisar manusia benar-benar terlahir kembali? Itu akan menjadi bencana besar pemusnahan ras." Seorang Leluhur Raja dari Lembah Dewa mengerutkan kening, tubuh besarnya menjulang seperti gunung, menekan hingga napas para hadirin terhenti. Di punggungnya tumbuh puluhan pasang sayap raksasa. Makin tinggi level makhluk mengerikan seperti ini, makin ingin mempertahankan ciri-ciri rasialnya.
"Kalian pergi menghilangkan suku terbelakang Nanling, rebutkan Kendi Ibu Segala Makhluk milik Konstitusi Suci manusia untukku. Aku akan meminjamkan jilid pertama Kitab Kuno Kaisar Langit untukmu." Ucap Putra Langit dengan dingin.
"Apa? Jilid pertama Kitab Kuno Dewa?!" Seorang Leluhur Raja dari Lembah Dewa terkejut berdiri. Tubuh besarnya yang sebesar gunung memancarkan aura mengerikan, puluhan pasang sayap di punggungnya terkembang lebar, seketika menutupi bulan purnama di langit, memunculkan awan jahat yang menggila ke angkasa.
“Kaisar Keabadian, satu-satunya dewa dalam hati seluruh suku purba. Kitab Kuno Dewa yang ditinggalkannya menjadi objek pemujaan semua klan kuno.” Itu adalah kitab kultivasi tak tertandingi yang membutuhkan sujud penghormatan ekstrim. Legenda mengatakan, hanya dengan mempelajari volume pertama, seseorang akan menyibak rahasia hidup-mati dan menemukan Jalan Kuno untuk menjadi dewa.
Kesempatan mempelajari satu gulungan Kitab Kuno Dewa sepadan dengan risiko yang diambil. Keyakinannya berakar dari fakta bahwa Kaisar manusia mustahil hidup hingga era kini - tak ada makhluk dengan umur panjang sedemikian rupa. Ini merupakan titik mencurigakan yang mematikan.
"Baik, para manusia purba itu harus lenyap. Bantai Nanling, berikan pukulan telak pada manusia agar terbangun dari khayalan!" Ucap Leluhur Raja ini datar, namun bola matanya memancarkan gambaran gunung runtuh, matahari-bulan tenggelam, dan darah mengalir bagai sungai - menyiratkan kekuatan sepanjang masa yang telah melewati liku-liku reinkarnasi. "Setuju. Volume pertama Kitab Kaisar Keabadian akan kutunggu."
"Tenanglah Putra Dewa. Kepala Konstitusi Suci manusia beserta kendi ibu segala materi pasti akan kukirimkan. Namun pembantaian di Nanling membutuhkan waktu persiapan."
Putra Langit telah pergi, Leluhur Raja ini masih berdiri di tempatnya, aura iblis yang luar biasa besar membumbung, bagaikan gunung iblis megah menjulang yang tak lapuk dimakan waktu.
"Leluhur Raja, apakah ini saat yang tepat untuk bertindak..."
"Hmph, bukankah sudah kukatakan perlu waktu? Untuk sekarang tunggulah dengan tenang sampai kabar dari Gunung Ungu dipastikan. Tapi kita bisa mulai menguji, pindahkan kapal perang..."
Wilayah utara gempar, karena kalangan pemilik kabar tajam mendengar bahwa Lembah Dewa akan kembali membuka perang. Dentuman kapal perang menggelegar, ekspedisi militer bisa dilancarkan kapan saja.
Di bawah sinar bulan, area luar Gunung Ungu dipenuhi siluet-siluet mengerikan. Semuanya mengenakan jubah hitam longgar dengan mantel hitam yang berkibar-kibar ditiup angin.
Dari kejauhan, mereka bagaikan sekumpulan maut yang membeku. Hanya baju hitam yang meliuk-liuk, tubuh mereka sendiri membatu bagai patung.
Sebuah Sumber Suci raksasa telah dipotong oleh Ye Fan. Ia menguasai teknik sumber energi yang hampir tak tertandingi, jaraknya tak jauh dari level Master Sumber Langit, tentu tak akan melukai orang yang terperangkap di dalam.
"Wanita ini dulu memasuki Gunung Ungu untuk mencari Master Sumber Langit generasi kelima, mati karena cinta tak terbalas, hanya menyisakan secercah vitalitas terakhir yang disegel Zhang Lin dalam sumber suci."
Yang Yi terbaring di tanah tak bergerak, mata indahnya terkatup rapat seperti putri tidur yang tenang sempurna.
Meski Ye Fan telah menghabiskan Raja Obat, ia masih menyimpan cairan Ramuan Dewa Naga Sejati. Bagi yang masih punya secercah harapan hidup, mustahil mati setelah meminumnya.
Memasukkan beberapa tetes cairan Ramuan Dewa Naga Sejati ke tubuhnya, kilatan cahaya bagai bulan purnama menyala-nyala membangkitkan vitalitasnya. Baru setengah jam kemudian, ia terbangun.
Bulan Suci menggantung tinggi, cahayanya suci bersinar. Kebingungan memenuhi wajahnya, mata besarnya perlahan berbinar seakan mengingat segala kenangan.
"Jangan tanya apa-apa. Ada seseorang yang ingin kau terus hidup dengan baik," kata Ye Fan.
"Zhang Lin, itu kau? Mau ke mana? Kenapa tak mau menemuiku?" Matanya berlinang air mata menatap tajam ke depan.
Tanpa menoleh, tanpa memutar badan, pria yang menyampirkan jubah hitam itu memimpin sekelompok maut melangkah maju dengan langkah lebar.
"Zhang Lin, aku tahu itu kau..." Yang Yi menangis tersedu-sedu sambil melangkah mantap mengejar.
Pendiri Sumber Generasi Kelima membungkus rapat tubuh mengerikan berbulu-bulu merahnya dengan jubah tebal, tak menyisakan sedikit pun celah, dengan suara parau berkata: "Nona, kau salah orang. Ini sudah 10.000 tahun kemudian. Zhang Lin mati di pagi hari saat fajar merekah, berhamburan tertiup angin."
Usai berkata, dia tak mau berlama-lama lagi, memimpin rombongan maut cepat menghilang.
Nyawa yang hanya bertahan semalam. Saat sinar fajar pertama muncul, itulah saat dia bersama semua maut berubah menjadi abu beterbangan. Tak ada waktu untuk berhenti.
"Bunuh, bunuh hingga tercipta langit yang cerah!" Pendiri Sumber Generasi Kelima membentak keras.
Ye Fan terdiam. Dia tak rela menyaksikan ini, namun tak bisa mengubah tekad Pendiri Sumber Generasi Kelima yang hendak menaklukkan wilayah utara dengan pengorbanan nyawa.
Zhang Lin tak ingin bertemu Yang Yi dalam kondisi ini, dia ingin meninggalkan kenangan indah selamanya untuknya, jangan menyentuh semua yang ada saat ini.
"Zhang Lin kau kembali!" Air mata Yang Yi berlinang.
"Zhang Lin menyuruhku menyampaikan, hiduplah dengan baik!" Teriakan terakhir Master Sumber Langit generasi kelima, suaranya gemetar, lalu bersama sekelompok maut menerjang ke kejauhan.
Ye Fan melangkah mantap mengikuti, bergerak bersama mereka.
