Si gemuk Duan dengan gaya provokatif mendekat: "Pukuli saja sepuasmu, biar kau lega."
“Duan De brengsek, ini tubuh fisikku!” Ye Fan mencengkeram kerah bajunya, menahan kuat-kuat dorongan untuk mengubah wajahnya mirip babi.
Sebenarnya dia sangat ingin menendang dengan kaki raksasa, si gemuk ini terlalu dibenci. Setiap gerak-geriknya memancing amarah, senyum manisnya justru semakin mengesalkan.
Di Yao Chi, puncak spiritual dikelilingi aura keberuntungan, tanah suci disertai cahaya pelangi, danau indah menguapkan kabut energi, pemandangan seindah lukisan puisi.
Memandang ke kejauhan, keindahan lembut berpadu dengan kesan megah: air terjun perak setinggi 3.000 chi, gunung raksasa setinggi 8.000 zhang, agung dan memukau bagaikan negeri dongeng Kunlun.
Di luar Yao Chi, sesekali terlihat sosok-sosok turun dari awan kemuliaan: manusia yang mengendarai pedang, juga makhluk purba yang dikelilingi aura iblis, beraneka ragam jenisnya.
"Dalam perhelatan besar ini, suku-suku purba semuanya akan datang. Kau beraksi mencolok seperti ini, apa ini misi bunuh diri?" Ye Fan menekan kepala kecilnya, berusaha mengeluarkan roh primordial dengan paksa.
"Tenang, peraturan pertama dalam Perhelatan Yao Chi adalah larangan mencari keributan atau memicu konflik besar di sini, seberapa pun besarnya permusuhan yang ada." Duan De melawan sekuat tenaga.
Ye Fan terkaget-kaget, si gemuk ini benar-benar punya aura misterius dan sulit dipahami. Tak disangka, roh primordialnya tak bisa dipaksa keluar.
"Nanti kukembalikan, tempat ini tidak cocok." Duan De menggeram dan menunjukkan gigi, jelas sedang menahan tekanan besar, "Jangan buang tenaga. Bagaimanapun juga Paman Pendeta ini adalah orang yang hancur lalu bangkit kembali, meski sialan akhirnya hancur lagi."
Sesekali makhluk-makhluk berbagai jenis melintas dengan mengendarai artefak kuno. Mereka melirik beberapa kali ke arah keduanya, hingga akhirnya ada yang menyadari identitas mereka.
"Itu kan Konstitusi Suci manusia! Dia juga datang!" Banyak orang terkejut.
"Nyali benar-benar besar! Berani datang ke sini, tidak takut dihajar sampai tulang terkelupas?!" Dari kejauhan, seorang makhluk purba tua tersenyum sinis yang mengerikan.
Duan De tersenyum sinis, "Aku ada di sini, kau sialan pergilah ke tempat yang sejuk dan diam di sana! Meski ada peraturan bahwa pembunuhan dilarang dalam pertemuan ini, tapi kalau kau membuatku marah, aku tetap akan menghancurkanmu jadi ampas."
Makhluk purba itu mendengus dingin lalu berbalik pergi. Dia berasal dari suku kecil, tidak berani bertindak sembarangan di sini. Jika benar-benar dihabisi oleh Menara Xi Huang, takkan ada yang membelanya.
"Kau merasa jago menggunakan tubuhku untuk pamer kekuatan, ya?" Ekspresi Ye Fan berubah muram, meski begitu dia tidak segera menarik kembali tubuh fisiknya.
Pasalnya, dia telah mencapai Immortal Platform lantai dua yang paripurna. Begitu "Jiwa" dan "Cangkang" menyatu, Tribulasi Besar akan langsung terpicu - sesuatu yang sangat tidak tepat dilakukan di wilayah Yao Chi.
Inilah yang menjadi keyakinannya saat memasuki Yao Chi. Bahkan menghadapi Leluhur Raja pun dia berani memicu hukuman petir untuk membuat mereka mengalami bencana tingkat Santo.
"Katakanlah, nak, jadi orang harus santai. Guci Penelan Langit ada padamu, apa lagi yang mau kupamerkan? Kapan kau akan mengembalikannya padaku?" Si gemuk Duan berkata dengan penuh keyakinan.
Mereka berdiri sejajar memasuki Yao Chi, Ye Fan tidak lagi menghiraukan, hanya merasa jika benar perlu menghadapi tribulasi, lebih baik menebas bajingan ini sampai mengeluarkan asap putih dulu.
"Jangan bilang, ras-ras purba memang punya karakter unik. Lihat di sana ada makhluk berkepala anjing, berwujud manusia, dengan sepasang sayap ilahi putih bersih yang dikelilingi lingkaran suci. Sungguh menarik." Duan De terus mengomentari penampilan.
"Kau diam! Jika berani bicara satu kata lagi, aku akan segel mulutmu." Kata Ye Fan. Brengsek ini menggunakan tubuhnya untuk menimbulkan kebencian, benar-benar pantas dihajar.
"Kalau begitu kita berpisah saja. Kau ambil jalan lebar Yang, aku lewati jembatan kayu sempit. Jangan saling mengganggu." Duan De menggerutu, lalu menatap tajam siluet seperti dewa-iblis di depan, "Tuan ini latar belakangnya apa? Berkepala empat dan delapan lengan, perkiraanku akan sulit dibantai."
"Jelas terlihat, makhluk purba di depan itu mendengar percakapan mereka. Rambutnya hitam lebat, mengenakan zirah keluarga kerajaan yang sakral dan berwibawa. Tatapannya setajam sinar pedang."
"Kalau kau terus mengoceh, tubuh ini tak kubutuhkan lagi. Soalnya sudah ada cangkang suci yang lebih kuat. Guci Penelan Langit akan jadi milikku!" Ye Fan mengancam.
"Janganlah, kita jalan-jalan santai saja. Kalau aku kelebihan bicara, tampar saja mulutku, pasti takkan kutahan."
"Sialan, itu kan tubuh asliku!"
"Hei, lihat! Di sana ada dewa perkasa. Seluruh tubuhnya memancar cahaya. Kalau digantungkan, bisa jadi lentera panjang 10.000 tahun yang terus menyala tanpa padam."
"Mulutmu benar-benar jahat! Itu raja yang mencapai kesempurnaan. Nanti kau akan dikuliti hidup-hidup!"
"Silakan saja menguliti, aku bahkan takkan melawan."
"Kembalikan tubuh asliku!"
“Aku cuma asal bicara. Eh, lihat, di sana ada Penguasa Tak Tertandingi, punya sembilan kepala gadis cantik tapi bertubuh Phoenix, benar-benar di luar akal sehat! Bulu ekornya itu sungguh indah.”
“Bang!”
Ye Fan menyumbat mulutnya. Bangsat ini bicara sembarangan, pantas diinjak-injak. Mulutnya sudah mencapai tingkat kekejian yang tak tertandingi.
“Sialan, jangan tutup mulutku! Sebenarnya aku cuma ingin bilang, kipas dari bulu Phoenix pasti bernilai sebanding kota. Dulu aku pernah menggali makam Santo, sayangnya sudah didahului senior. Cuma nemu ukiran batu kipas suci, sayang sekali.” Si gemuk Duan bak babi mati tak takut air panas.
Perhelatan besar seluruh suku masih harus menunggu beberapa hari lagi, tapi Yao Chi sudah dipadati banyak cultivator. Berbagai ras dengan bentuk tubuh aneh berbaur, banyak makhluk hidup yang mirip dewa atau iblis, sungguh menakutkan.
Yao Chi sangat luas namun memiliki banyak segel larangan. Banyak wilayah yang dilarang diinjak, dengan kekuatan suci Menara Logam Hijau Air Mata Dewa menjuntai bagai langit menutupi bumi. Tak seorang pun berani main serobot.
Tapi area yang dibuka untuk perhelatan besar juga sangat luas. Pohon-pohon langka yang rimbun, hutan pohon purba, deretan puncak spiritual, serta danau-danau yang diselimuti Awan Membara Mega Berkilau, menghiasi tanah suci ini.
Luas wilayah yang memadai ini justru untuk mengantisipasi berdesakannya berbagai suku dalam formasi rapat yang bisa memicu konflik.
“Dang……”
Lonceng suci bergema panjang, menandai kedatangan tamu kehormatan. Banyak pemimpin manusia dan makhluk purba keluar menyambut. Penguasa Gua ke-13 dari Klan Api Kirin tiba. Identitas selevel ini tentu harus dihormati.
Ini adalah klan yang pernah melahirkan kaisar purba. Di era kuno, mereka mencapai puncak kejayaan dengan memerintah seluruh dunia. Seluruh suku di daratan takluk dalam rasa takut-hormat. Banyak klan pembangkang yang dihancurkan karena menolak perintah.
“Ini adalah suku dengan warisan kuno, yang paling menakutkan adalah adanya seorang putra kaisar purba yang masih hidup. Dia merupakan cadangan strategis garis keturunan mereka, disegel di dalam Sumber Suci oleh kaisar zaman purba sendiri.”
Beberapa orang berbisik, kini berbagai ras telah muncul, banyak rahasia mulai terungkap.
“Yang dimaksud keturunan kaisar purba, mungkin adalah Huo Qizi. Tidak tahu apakah dia datang atau tidak.”
“Dalam perhelatan besar seperti ini, saya yakin dia pasti akan datang.” Seorang makhluk purba berkata dengan penuh hormat. Meski sama-sama ras purba, hierarki status tetap ada, bahkan seperti langit dan bumi.
Umat manusia tak bisa memahami secara pasti, namun bisa menyimpulkan sebagian dari keturunan Kaisar Kuno.
Setiap putra kaisar purba adalah sosok tak tertandingi sepanjang masa. Pada puncaknya, mereka hanya selangkah lagi dari pencerahan, memiliki bakat luar biasa dan kekuatan darah yang menakutkan.
Ini bukan omong kosong, karena selama kerusuhan kegelapan, Putra Kaisar pernah muncul dan mengorbankan diri untuk menumpas segala kekacauan.
"Sayang sekali para jenderal itu, semuanya terkonsumsi dalam kerusuhan kegelapan. Jika tidak terlahir di dunia yang sama dengan ayah mereka yang seorang kaisar, pasti sudah mencapai pencerahan sejak dulu."
"Kini, meski para pangeran purba ini belum matang dan belum mencapai kesempurnaan, mereka telah mengasingkan diri dari generasi senior. Cepat atau lambat, mereka pasti akan mengguncang alam semesta."
"Ah, tahu kenapa aku selalu menantang Putra Langit dan Yuan Gu tapi selalu gagal bertemu?" Duan De kesal, "Bajingan-bajingan ini benar-benar kuat. Bahkan di level yang sama, aku rasa Konstitusi Fisik Suci tak punya keunggulan."
Ye Fan terdiam. Ia tak pernah menganggap konstitusi fisiknya nomor satu di dunia. Garis keturunan Kaisar Purba generasi awal memang tak tertandingi. Tapi ia yakin bisa bersaing dengan mereka.
Namun ia paham, pencerahan bukan ditentukan darah. Dulu Kaisar Kejam hanyalah manusia biasa, tapi akhirnya menginjak kerangka para raja dan mencapai puncak tertinggi - tak tertandingi sepanjang masa.
“Relatifnya, Yuan Gu bukan yang paling mengerikan karena dia adalah keturunan beberapa generasi setelah kaisar purba.” kata Duan De, tak disangka mengungkapkan kabar seperti ini.
Setengah hari kemudian, Lonceng Suci kembali bergema. Datanglah salah satu dari tujuh belas Perwira Gunung Xuehuang, identitasnya sangat terkemuka dan mulia. Garis keturunan ini pernah melahirkan kaisar purba yang mendominasi era purba.
Dalam dua hari berikutnya, posisi manusia agak memalukan. Hingga saat ini hanya Raja Suku yang masih bisa menahan situasi, tak ada lagi penguasa lain dari kalangan manusia.
Ini benar-benar adegan yang tidak wajar. Lonceng Suci berbunyi setiap hari, namun dari pihak manusia hingga kini hanya Raja Suku yang layak disambut.
Tak perlu berpikir pun tahu, ketika pertemuan besar benar-benar dimulai, beberapa suku besar pasti akan didatangi langsung oleh Raja Purba. Tapi apakah manusia di era ini masih memiliki Santo?
Memikirkan masalah ini, banyak orang tidak punya keyakinan, merasa tak bisa mengangkat kepala.
“Seandainya Kaisar Wu Shi terwujud! Meski semua Leluhur Raja dari ras purba datang sekalipun, tak akan berguna!”
“Ya, bahkan jika aura Kaisar tak terlihat, kita bisa memanggil Zhang Lin sang Maha Santo umat manusia.”
Banyak di antara manusia berbisik seperti ini untuk menutupi rasa malu saat ini.
Ye Fan dan Duan De terus mengamati dengan cermat, mempelajari ras-ras purba dan membandingkan kekuatan mereka. Meski disebut "seluruh suku", ini berlebihan - bagaimana mungkin ada sebanyak itu?
Dua hari kemudian, keributan terjadi di luar Yao Chi. Meski tak ada dentang lonceng suci, banyak orang berkerumun untuk menyaksikan.
"Siapa yang datang ini?" Duan De curiga.
"Mari kita lihat." Kata Ye Fan.
Di luar Yao Chi, seorang pria muda berjalan mendekat. Gerakannya selaras dengan Langit-Bumi, menciptakan irama misterius di setiap langkahnya.
Pria ini memiliki wajah sempurna yang membuat para wanita iri. Pancaran magis menyelimuti seluruh tubuhnya, dikawal oleh beberapa pelayan tua.
Ye Fan seumur hidup belum pernah melihat pria yang lebih tampan dari Hua Yunfei ini, benar-benar sempurna, hampir sempurna.
Putra Langit!
Banyak makhluk purba bersujud bersama dengan penuh kesungguhan, tanpa kepalsuan sedikit pun.
Inilah putra langsung Kaisar Keabadian yang muncul hari ini, mata Ye Fan berkilauan, akhirnya menyaksikan satu-satunya garis darah dewa yang disembah berbagai ras purba.
Putra Langit diselimuti lingkaran suci lima warna, bagaikan putra dewa yang turun ke dunia, bahkan struktur rambutnya memancarkan kilau kristalin, melangkah selangkah demi selangkah.
Matanya begitu dalam, di dalamnya terlihat evolusi gunung-sungai, perubahan zaman, hingga deduksi transformasi bulu dewa terbang, membuat siapapun yang memandangnya terbuai dalam keajaiban yang mengerikan.
Ye Fan kaget, pastilah ini warisan berharga yang ditinggalkan Kaisar Keabadian untuknya, rahasia yang tak ternilai harganya.
Putra Langit langsung menatap tajam Ye Fan dan Duan De, bola matanya berputar-putar memancarkan cahaya, sementara sesepuh di belakangnya mendengus dingin.
“Konstitusi Suci manusia, kau juga datang! Kali ini akhirnya tidak terlewat, lihat kau bisa lari ke mana!” Sesepuh itu tersenyum sinis dengan aura pembunuhan tak bertepi.
Tiba-tiba, lolongan panjang terdengar dari kejauhan yang semakin mendekat. Namun, seberkas Cahaya Suci Emas telah tiba lebih dulu, membawa aura darah menggila, mengayunkan Tongkat Uruk-hitam menghantam.
“Benar! Kali ini lihat kalian bisa lari ke mana!” Siluet emas menerjang sambil berteriak.
“Beraninya!” Seorang hamba tua di belakang Putra Langit melangkah maju, berdiri di depan untuk menghadapi tongkat raksasa ini.
“Brak!”
Tanpa sedikit pun ketidakpastian, Tongkat Uruk-hitam yang diayunkan itu menghantam hamba tua dengan kekuatan tak terukur menjadi bubur daging, hancur berkeping-keping di tempat.
Ternyata ini adalah Kera Suci Emas, seluruh tubuhnya berkilauan menyeluruh, aura darah memenuhi langit, melolong panjang ke angkasa dengan wibawa perkasa.
Ye Fan sangat gembira, monyet itu ternyata sehat dan berhasil tiba hari ini.
"Orang-orang lain wajah berubah pucat, Anak Maharaja Perang Suci telah tiba, statusnya sangat mulia. Ini jelas menargetkan Putra Langit, tak ada yang bisa menandingi."
