Kontur pegunungan yang naik turun, ribuan puncak menjulang membentuk formasi bagua pra-innate yang tertanam di tanah dengan skala yang megah.
Dominasi gunung batu diselingi pepohonan kuno yang berakar di sela-sela tebing, semakin menonjolkan kehijauannya. Satu dua batang anggrek menyebarkan wangi semerbak memenuhi lembah, menciptakan ketenangan yang luar biasa.
Kelompok ini menjelajah lebih dalam puluhan li, semuanya tidak berani lengah. Peramal Suci bisa dianggap sebagai orang unik dari generasinya. Wilayah persembunyiannya sangat aneh, jika salah masuk ke dalam formasi ajaib mungkin akan tersesat.
Hukum langit tidak jelas, seperti kekacauan. Ini adalah hasil beberapa kali ramalan orang tua buta menggunakan tempurung kura-kura. Tidak bisa dibedakan asal-usulnya, seolah tempat di mana Langit dan Bumi belum terpisah.
"Penjarah makam tidak datang. Kalau tidak, suruh dia menggali lubang pencurian. Dengan bimbingan ilmunya Kaisar Hitam, sepanjang perjalanan pasti akan lancar," kata Hei Huang.
Setelah melanjutkan perjalanan ratusan li, kabut mulai muncul. Sangat tebal hingga sosok manusia tidak terlihat dalam jarak beberapa meter, terasa sangat angker. Di tengah gunung sunyi senyap, tidak ada suara sedikitpun.
Di antara mereka, bukan hanya Ye Fan yang menguasai mata Langit. Mata ketiga Kaisar Hitam yang terbuka juga bisa melihat hingga ratusan li, tapi saat ini tidak mampu menembus pandang.
Kabut abu-abu muncul dengan cara yang aneh, seolah mereka tiba di Jalan Huangquan. Selangkah demi selangkah mendekati Sembilan Neraka, akan membuka pintu tabu.
"Kenapa aku merasa seperti mencari sendiri jalan kematian? Selangkah demi selangkah menuju Tanah Underworld," kata Li Tian.
"Benar, seolah sedang menapaki jalan takdir yang takkan kembali, akan membuka pintu neraka." Yan Yixi juga merasakan khayalan ini.
Di depan tak ada jalan lagi, sebuah pintu muncul menanti untuk didorong. Pori-pori kulit mereka berdesir mengalirkan udara dingin ke dalam, permukaan tubuh membeku.
"Benarkah muncul sebuah pintu gerbang?" Perasaan berat menggelayut di hati si tua buta. Ia mencoba meramal lagi, namun tetap tak berhasil.
"Ini adalah formasi kuno yang mengaburkan hukum langit." Anjing Hitam menggeram, menunjukkan giginya. Ia merasa menemukan rival sepadan dan mulai menganalisis dengan cermat.
"Buka Tungku Dewi-mu! Senjata Sage Agung umat manusia bisa mengisolasi prinsip kosmik." Si tua buta menolak menyerah. Ia menyuruh Yan Yixi mengeluarkan tungku dan meramal di dalamnya.
Tungku Suci itu tampak sederhana, kuno dan alami. Namun saat diaktifkan, ia berpendar kristalin mengubah kesederhanaan menjadi kemegahan. Tempurung kura-kura jatuh berkeretak, akhirnya membentuk ramalan.
"Jalan di depan adalah pertanda malapetaka besar!" Si tua buta mengerutkan kening.
"Tidak sederhana, orang ini menguasai formasi, memahami metode kuno, adalah rival yang layak." Anjing Hitam berkata dengan ekspresi serius.
"Bukan hanya sekedar formasi, dia benar-benar bisa meramal dan sudah tahu kedatangan kita." Orang Tua Buta berkata.
Sepanjang masa, formasi tak terhitung jumlahnya, namun yang menguasai esensinya sangat langka. Peramal Suci tak diragukan lagi adalah sosok puncak tertinggi, tak tertandingi, mampu Mengubah Langit dan Bumi.
"Kita menemukan rival!" Anjing Hitam menggeram, menghantam pintu gerbang di depan hingga terbuka seperti gerbang Sembilan Neraka, suara jeritan datang dari depan.
"Semua ini hanyalah khayalan, tak perlu khawatir. Lihat bagaimana Kaisar ini menghancurkannya." Anjing Hitam memasukkan bendera formasi, tanah phoenix, batu bintang dan bahan penghancur formasi lainnya untuk mengubah formasi tempur.
Setelah menunggu lama, pintu gerbang menghilang. Depan terhampar lapang, kabut pun menipis memperlihatkan Hutan Batu.
"Begitu Kaisar ini turun tangan, tak ada formasi yang tak bisa dihancurkan." Kaisar Hitam membual tanpa malu.
“Kau hati-hati! Dia bisa mendeduksi hukum langit, yang dikuasainya tak cuma ini.” Ye Fan mengingatkan, memperingatkannya agar tak sombong dan lupa diri.
Anjing Hitam itu angkuh, masuk dengan sikap arogan sambil menengadahkan kepala. “Aku yang urus, kau tenang saja.”
Beberapa orang saling pandang. Apa anjing ini andal? Dengan perilaku begini, jangan-jangan terjadi kesalahan saat ikut masuk.
“Guk! Guk! Guk!”
Seketika setelah memasuki Hutan Batu, bulu hitam di seluruh tubuh Anjing Hitam langsung berdiri tegak bagai tersambar petir, lalu kabur keluar.
“Sialan, guk! Ada hantu!” Anjing Hitam itu lari menyelamatkan nyawa. Ekor botaknya tegak seperti tiang bendera.
“Syuush...”
Rantai besi berderik keras. Seorang nenek berambut putih terurai menyergap dari kedalaman Hutan Batu. Keempat anggota tubuhnya tertembus rantai, mengejar Kaisar Hitam dengan ekspresi mengerikan.
“Auuuu……” Kaisar Hitam menjerit kesakitan, ekor botaknya digigit oleh nenek itu. Seluruh bulu anjingnya mengembang dan berdiri tegak.
“Braak!”
Melihat hal itu, Ye Fan segera bertindak. Vajra Band dikeluarkannya, berubah seukuran batu penggiling dengan kilauan cahaya perak yang menerobos langit-bumi, menghantam tubuh nenek itu.
“Syuush...”
Rantai besi terus bergemerincing. Nenek itu terlempar menyamping dan menabrak kedalaman Hutan Batu. Tubuhnya tidak patah menjadi dua, hanya mengeluarkan geraman rendah yang menggetarkan.
Kaisar Hitam kabur ketakutan dengan bulu hitamnya masih berdiri tegak, “Hampir saja Kaisar mati! Darimana tiba-tiba dia muncul?”
Semua orang terdiam. Brengsek ini jelas-jelas mencari masalah sendiri. Tadi begitu percaya diri dan besar mulut, tapi akhirnya malah dikejar keluar sampai kelihatan pantatnya.
“Sialan, Kaisar digigit seseorang.” Hei Huang setelah sedikit tenang langsung melompat sambil kehilangan kendali, berkata: “Sudah puluhan ribu tahun, belum ada yang berani menggigitku!”
Ini memang benar, biasanya dialah yang menggigit orang, bahkan Ye Fan saat baru mengenalnya sering digigit anjing ini, pernah suatu masa dendamnya menggila.
“Kamu gigit balik saja.”
“Aku melompat, digigit hantu, mungkinkah Kaisar akan menggigit hantu?” Hei Huang cukup mendendam, lalu berkata: “Bukan bidang keahlianku, harusnya panggil si gemuk penjarah makam itu, ini wilayah keahliannya.”
Li Tian bergumam: “Aku dengar katanya 'anggap saja digigit anjing, mungkinkan menggigit anjing balik', seharusnya penjelasannya seperti ini.”
“Maksudmu apa?” Anjing hitam itu menunjukkan giginya, menggigit Li Tian dengan keras.
“Sialan, kenapa kau gigit aku? Si tua bangka itu yang harusnya kau gigit.”
“Jangan berulah, kita sudah masuk ke dalam situasi Peramal Suci. Ini bukan Hutan Batu, melainkan gua bawah tanah.” ucap orang tua buta.
Hati Ye Fan berdesir. Dengan mengamati seksama lewat mata Langit, napasnya tersengal melihat formasi yang begitu ajaib. Bahkan mata Langit pun bisa ditipu—pasti ini formasi ilahi tingkat tinggi!
Tanpa sadar mereka memasuki dunia bawah tanah: sebuah gua yang seram mengerikan. Di depan terlihat ruang batu tempat seorang nenek seperti hantu gentayangan yang dirantai besi, terus-menerus meronta ingin menerjang.
“Kaisar Hitam terjebak! Tadi memang berhasil menghancurkan formasi, tapi setelah melangkah malah dipindahkan ke bawah tanah. Ilusi di sekeliling menipu kita.” geram Kaisar Hitam.
“Ini mayat kuno yang semasa hidupnya tak tertandingi, berubah menjadi pasukan bayangan dan dikurung di sini. Area pegunungan ini benar-benar luar biasa.” kata orang tua buta.
“Platform formasi teleportasi ada di ruang batu nenek itu, itu satu-satunya Gerbang Kehidupan formasi kuno. Kita harus membunuhnya untuk keluar dari dunia bawah tanah.” Kata Kaisar Hitam.
“Serahkan padaku.” Yan Yixi membuka mulut sambil menggenggam Tungku Dewi. Getaran halus membuat senjata Maha Santo purba perlahan bangkit, kemudian memancarkan seberkas api.
“Braak!”
Nenek ini semasa hidup adalah Raja tingkat kesempurnaan. Setelah berubah menjadi pasukan bayangan, tubuh fisiknya mencapai tingkat kekuatan yang mengerikan. Tapi di bawah Tungku Dewi, langsung berubah menjadi serbuk halus.
Kembali ke permukaan, kabut tebal masih menyelimuti. Langit sama sekali tak terlihat, seolah mereka berada di Tanah Underworld.
“Aku akan fokus 120%, kali ini pasti tidak akan salah lagi.” Kaisar Hitam bersumpah.
Mereka juga tidak khawatir, mengingat Tungku Dewi buatan Kaisar Heng Yu untuk Senior Jalan Nafsu Manusia ini hampir bisa dibilang senjata terkuat di bawah tingkat senjata Kaisar.
“Eh, tidak biasa. Energi chaos melilit-lilit, tempat ini hampir menjadi wilayah primordial.” kata Lao Xiazi.
“Ini titik pertemuan aliran naga bumi.” Ye Fan merasakan getaran di hatinya, “Aku yang memimpin jalan.” Ia melangkah maju, pola energi sumber langit berkedip-kedip di bawah kakinya. Daratan mulai bergeser posisi, berbagai formasi energi terurai.
Hei Huang terkesima, “Nak, kau hebat ya! Bisa meretas formasi ilahi seperti ini. Pastikan Kitab Langit Sumber dipinjamkan padaku!”
“Apakah kau sudah mencapai tingkat Master Sumber Langit?” tanya Lao Xiazi penuh keheranan.
“Masih ada jalan panjang. Bahkan jika mencapainya, itu bukan akhir. Aku melihat seni sumber Senior Zhang Lin, benar-benar melampaui level Master Sumber Langit. Pada tingkat itu, seni sumber telah menjadi prinsip kosmis, setara dengan kemampuan Santo.”
Pada detik ini, Ye Fan mengubah aliran gunung dan energi bumi. Pegunungan bergemuruh bergerak, membuka jalan agung dengan pemandangan yang memukau.
Hingga akhirnya, dia berhenti, belum berani terburu-buru mengambil tindakan karena pola formasi di depannya terlalu abstrak. Karena belum mencapai level Master Sumber Langit, dia tak berani gegabah.
"Ya Tuhan, ini... sepotong formasi Kaisar! Peramal Suci ternyata menguasai begitu banyak!" Anjing Hitam terkaget-kaget, baru beraksi setelah lama berpikir.
Si Hitam kali ini menunjukkan kekejaman dengan mengukir sepotong Formasi Pembunuh Wu Shi, menyerang dengan perkasa untuk membuka pola energi yang rumit ini.
Di pegunungan batu ini, aura Kaisar Kuno menyebar, menyemburkan aura pembunuhan tak bertepi yang menyapu Sembilan Langit.
"Lumayan sulit. Si tua ini benar-benar menguasai banyak formasi legendaris. Dengan menggabungkan formasi-formasi terkenal sepanjang masa sebagai pendukung, dia mengoptimalkan potensi formasi Kaisar ini."
Anjing hitam berbaju celana dalam bermotif bunga itu tegak berdiri, satu cakar menopang dada sementara cakar lainnya terus mengusap dagu, berpikir lama.
"Braak!"
Namun, pada saat itu, formasi kuno di depan tiba-tiba menghilang. Dua pegunungan bergeser membuka sebuah jalan lebar yang terang benderang. Seluruh kabut di sekitar gunung pun lenyap.
"Eh, melepas pertahanan. Mungkinkah mereka menyerah?" Kaisar Hitam bertanya dengan ragu, khawatir ini adalah jebakan.
Di ujung jalan, sepasang bocah kecil datang dengan ragu-ragu. Dengan suara lemah mereka berkata, "Janganlah kalian menyerang. Senior mengundang kalian masuk."
Ini adalah sepasang pria dan wanita berusia 11-12 tahun. Mereka mengenakan jubah tao, dengan bibir merah dan gigi putih yang indah. Memancarkan aura spiritual bawaan layaknya asisten dewa dari dunia langit.
"Dua orang ini..." Orang tua buta itu berubah wajah pucat, hampir menerjang untuk memeluk kedua anak itu. Pasangan bocah sehalus giok itu pun mundur ketakutan.
"Ada apa?" Ye Fan bertanya.
"Mereka adalah anak spiritual yang terlahir untuk mendeduksi hukum langit. Sungguh langka selama ratusan generasi. Dua anak yang bersimbiosis ini bahkan memiliki metode untuk melawan tribulasi meski membocorkan rahasia langit." Kata orang tua buta dengan penuh kegembiraan.
Sepasang kakak-beradik ini tampak indah dengan kulit lembut, serupa di sudut mata dan alis. Mereka mundur beberapa langkah setelah mendengar ucapan itu, terlihat penuh kegentaran.
"Senior mengundang kalian masuk," bisik mereka perlahan.
"Peramal Suci benar-benar luar biasa, bahkan bisa menemukan |anak spiritual seperti ini. Ini benar-benar melawan Langit!" puji Orang Tua Buta.
Di depan, tidak terlihat istana megah maupun gua pertapaan besar. Ini adalah tanah suci yang damai dengan pemandangan memesona.
Air terjun mengalir deras, sulur-sulur hijau menjuntai, jembatan kecil di atas aliran sungai, paviliun mungil - semuanya menyatu dengan alam.
Di kedalaman hutan bambu, beberapa gubuk jerami sederhana berdiri. Kembali ke kesederhanaan asli, bagaikan negeri dongeng di luar dunia fana yang membuat orang tertegun dan melamun.
Di depan gubuk jerami, seorang pendeta tua berambut putih duduk bersila di atas bantal meditasi. Melihat tamu datang, ia berdiri dan berkata: "Maafkan hamba yang tak sempat menjemput tamu mulia."
"Ini benar-benar seorang yang unik dari generasinya, memiliki aura dewa yang tidak tercemar duniawi, seolah tidak berasal dari dunia fana ini. Meski awalnya kami datang untuk menuntut pertanggungjawaban, namun kini semua menjadi luar biasa tenang."
Peramal Suci mempersilakan mereka duduk, melantunkan mantra Tao, "Hamba tahu maksud kedatangan Tuan-tuan."
"Tentu kau tahu! Aliran kalian telah menghitung segala trik terhadap kami, sekarang saatnya perhitungan terakhir!" geram Anjing Hitam.
"Orang yang kalian cari adalah ayah dari kedua anak ini, telah meninggal dunia dua tahun lalu." Si pendeta tua menghela nafas.
Di belakangnya, sepasang kakak-beradik yang tampan dan cantik dengan bibir merah dan gigi putih itu langsung memerah matanya. Mereka mengusap air mata dengan jubah longgar, terlihat sangat rapuh dan mengiba.
Dulu, seorang murid utama Peramal Suci terus-menerus menghitung pergerakan Ye Fan. Jika bukan karena Pang Bo yang segera mengembalikan Cambuk Pemukul Dewa untuk menyamarkan aura energinya, tentu mereka sudah ditangkap orang-orang Sekte Yin-Yang.
"Siapa yang kau tipu? Bagaimana mungkin kebetulan seperti ini?" Si Hitam tidak percaya.
“Hamba tidak akan berbohong. Di Langit dan Bumi ini ada hal-hal yang tak boleh dideduksi, ada hukum langit yang tak boleh dibocorkan. Jika tidak, pasti akan terkena Hukuman Langit.” Peramal Suci berkata dengan sedih.
Orang tua buta mengangguk. Sebagai ahli di wilayah ini, dia paham betul berbagai pantangan yang ada.
“Hamba pun akan segera menghadapinya. Mungkin setelah kalian pergi, malapetaka besar akan datang ke tempat ini. Sepanjang hidup berhati-hati, tapi akhirnya tetap membocorkan beberapa rahasia langit, mengucapkan kata-kata terlarang. Tolong bawa kedua anak ini yang akan mewarisi ilmunya. Perlakukanlah mereka baik-baik.”
Ye Fan dan yang lain termangu. Tak menyangka kunjungan mereka justru mendengar Peramal Suci mengatur urusan pasca kematian, bertentangan dengan tujuan awal.
Saat itu, mereka semua merasa hormat. Ini jelas orang unik dari generasinya. Bukan cuma kemampuan bela diri, berbagai teknik deduksi hukum langitnya mungkin yang terhebat sepanjang sejarah.
“Senior, jangan tinggalkan kami! Ayah sudah pergi, Wu wu...” Tangisan melengking pecah dari kedua anak itu.
Peramal Suci memiliki belasan murid, hampir semuanya tidak mendapat nasib mengenaskan, cuma dua tiga orang yang masih hidup di dunia fana, tapi keadaan mereka juga memprihatinkan.
"Ini salahku, aku cuma melihat bakat mereka, tapi tidak memperhatikan karakter mereka. Mereka bukan orang yang bisa disiplin diri, menghitung hukum langit tapi tidak bisa menyembunyikan, akhirnya membocorkan rahasia, hingga bencana besar datang." Peramal Suci yang melampaui duniawi ini mengeluarkan air mata yang berguling jatuh, membuat orang lain merasa aneh sekaligus tersentuh.
Ayah dari dua bocah ini adalah murid termudanya, memiliki bakat dan kecerdasan luar biasa. Karena pernah menerima kebaikan besar dari Sekte Yin-Yang, dia menghitung semua hal tentang Ye Fan belasan tahun lalu untuk membantu mereka.
"Menghitung nasib seseorang tidak sampai kena Hukuman Langit kan? Benarkah dia meninggal dunia seperti ini?" tanya orang tua buta.
"Memprediksi seseorang memang tidak masalah. Tapi karena dia menghitung wilayah terlarang, akhirnya terkena tribulasi." Peramal Suci menghela napas.
"Leluhur dari aliran Raja Sumber wilayah utara, hanya selangkah lagi menjadi Master Sumber Langit keenam dalam sejarah. Tapi di masa senjanya terjadi nasib sial. Di suatu tengah malam dua tahun lalu, berbagai suara ratapan dan tangisan hantu menggema di keluarga mereka. Sang leluhur menghilang. Ayah kami diundang untuk membantu mendeduksikan, namun di tengah malam itu... Wu wu..." Dua bocah kecil itu menangis tersedu-sedu sambil bercerita.
"Master Sumber Langit..." Jantung Ye Fan berdebar kencang. Kutukan ini sulit dipatahkan. Setelah bertahun-tahun berlalu, seseorang yang hanya selangkah dari tingkat ini pun mengalami nasib sial di masa tua. Hatinya berdesir kencang!
"Di dunia fana, beberapa kata benar-benar tak boleh diucapkan sembarangan. Kalau tidak, bencana besar akan datang." Peramal Suci itu tampak rohani terguncang.
"Apakah murid mulia Anda berhasil mendeduksikan berbagai rahasia masa senja Master Sumber Langit?"
"Apa lagi yang pernah Anda bocorkan tentang hukum langit hingga harus menghadapi tribulasi besar?"
Beberapa orang itu terlihat sangat ingin tahu.
"Aku tak tahan akan kesepian. Pernah mendeduksikan rahasia Kaisar Kuno, tentu saja itu memicu bencana besar." Kata Peramal Suci.
“Braak!”
Begitu ucapannya selesai, dentuman menggelegar menggema di langit dan bumi. Sebatang petir raksasa menghujam dari langit, membelah gubuk jerami. Di tempat itu muncul lubang hitam tak berdasar yang mengerikan.
Dua bocah kecil menjerit ketakutan, gemetar seperti rusa ketakutan. Mereka berpelukan erat dengan wajah mengundang belas kasihan.
"Lihatlah, malapetaka besarku segera tiba. Kapan saja bisa terjadi." Peramal Suci tersenyum tipis, seolah memahami sepenuhnya segala hal di dunia. Matanya menatap langit tak bertepi.
