Ye Fan dan yang lain terdiam membeku. Bahkan anjing hitam itu membelalakkan mata besar seperti genta tembaga, menjulurkan lidah merah menyala dalam kebingungan. Tak seorang pun menyangka si gemuk Duan akan melakukan trik seperti ini.
“Cepat bantu aku!” teriak Duan De. Ternyata seorang diri ia tak sanggup menahan pasukan bayangan itu yang berkekuatan tak terbatas, hingga mengguncang langit dan bumi.
“Duan Feizi, kau gila?!” akhirnya orang-orang sadar kembali.
Di depan, ada puluhan ribu pasukan bayangan, bahkan suci zaman purba pun harus menjauh saat melihat mereka dan memberi jalan. Jika mereka kembali menyerang, siapa yang bisa membendung?
"Tenang, mereka tak mungkin kembali!" teriak Duan De sambil menekan pasukan bayangan itu ke tanah, lalu mengeluarkan tali pengikat hantu untuk membelenggunya.
Gerak-geriknya persis seperti mengikat babi hutan, membuat semua orang tertegun. Ini adalah alat wajib yang selalu dibawanya saat memasuki makam kuno, ditempa dengan teknik geomansi dan penguburan.
"Huuuu……"
Di seberang jembatan batu, puluhan ribu pasukan bayangan menoleh serentak sambil mengaum keras. Teriakan mereka seakan meruntuhkan langit-bumi, memancarkan aura mematikan yang membuat beberapa orang memuntahkan darah dari mulut, kulit mereka hampir remuk.
Pasukan bayangan itu berbalik arah dengan aura yang mengguncang cakrawala!
Namun kabut tipis mulai menyelimuti, semua yang ada di seberang mulai mengabur. Puluhan ribu pasukan bayangan bersama tanah underworld di seberang menghilang dari tempat ini.
Pada detik ini, bahkan monyet pun berkeringat di telapak tangannya. Jika mereka kembali menyerbu, tak satu pun akan selamat. Merasa si gemuk ini benar-benar nekat bermain api, berani melampaui batas.
"Cepat bantu! Kalau ingin menyelamatkan manusia purba, mungkin harus mulai dari cucu ini!" Duan De hampir tak mampu menahan pasukan bayangan ini. Tangannya kalang kabut, tali pengikat hantu dipegangnya tapi tak kunjung berhasil dipasang.
"Penjarah makam kau... terlalu garang!" Bahkan Kaisar Hitam hanya bisa berkata demikian, mulut lebar seperti gua menganga sambil menerjang.
Ye Fan dan yang lain ikut menyerbu. Ada yang menekan tangan, mencengkeram kaki, memelintir leher. Sepanjang hidup pertama kalinya bergulat dengan hantu seperti ini. Sentuhannya menusuk tulang, agak sulit dipegang.
Pasukan bayangan hanya terwujud di jembatan lengkung batu dan seberang. Setelah ditarik kembali, wujud aslinya tak jelas. Tapi ketika Duan De menaburkan serbuk, tiba-tiba tubuh aslinya terlihat.
"Ini adalah serbuk halus dari papan peti mati hantu tua purba Kaisar Keabadian itu! Sekalipun roh Xian agung datang, pasti akan terwujud!"
Pasukan bayangan ini memiliki tenaga luar biasa. Selain Ye Fan dan monyet, sulit bagi satu orang untuk menahannya. Duan De membelitnya 18 lapis hingga benar-benar terkunci sempurna.
Saat situasi mereda, mereka saling pandang bingung. Ini pertama kalinya dalam hidup mereka berhasil menangkap hantu hidup!
Sebelumnya mereka pernah melihat roh Yin, tapi itu hanya entitas spiritual yang hancur dengan satu serangan. Namun yang tertangkap kali ini berbeda - ia berwujud fisik.
"Teksturnya nyata." Duan De meraba-raba tubuhnya, "Jalan (Dao) memastikan kalian bisa membuktikannya sendiri."
"Kau benar-benar gila!"
Beberapa orang menggeser mendekat, mengamati pasukan bayangan ini. Seluruh tubuhnya tertutup baju besi hitam, kulitnya pucat tanpa darah. Kaisar Hitam penasaran, terus meraba dengan cakar besarnya yang hampir mati rasa karena dingin.
Baju perang yang dikenakannya sangat kuno, tak diketahui dari era mana, dipenuhi stempel zaman yang tertanam, kokoh tak lapuk.
"Baju perang ini seharusnya merupakan zirah langka bahkan di zaman prasejarah, sungguh di luar akal sehat! Bukan senjata pusaka warisan, bagaimana bisa bertahan selama ribuan tahun?" kata monyet dengan kebingungan.
"Krak"
Baru saja ucapannya selesai, baju perang hitam itu retak-retak. Seberkas demi seberkas energi kegelapan menyembur keluar, baju perang mulai terurai berubah menjadi debu.
"Apa yang terjadi? Banyak pasukan bayangan berkumpul, mereka bisa menahan gempuran zaman. Apakah akhirnya mereka harus kembali ke debu dan tanah sekarang?"
"Criiiing!"
Duan De bertindak, menghantam helm pasukan bayangan hingga terlepas. Terungkaplah wajah aslinya - sebuah wajah pucat dengan mata terpejam rapat, rambut panjang abu-abu terurai, memancarkan aura kematian yang mengerikan.
Sosok pria berpenampilan 40-50 tahun ini diam membatu. Setelah diikat dengan tali pengikat hantu, tak ada perlawanan sama sekali, bagaikan patung kematian.
Duan De ingin menahan segmen memori dari tengah dahinya, mencoba memahami apa sebenarnya yang terjadi dengan Tanah Underworld ini. Namun saat itu, aura kematian pria ini semakin pekat. Seluruh tubuhnya memancarkan kilau gelap, seolah sedang terbakar.
"Mundur!"
Mereka segera melompat ke belakang. Pasukan bayangan itu melayang di udara, lalu memancarkan cahaya menyilaukan yang terus menyusut secara aneh. Tubuhnya mengecil hingga seukuran ibu jari, lalu jatuh ke tanah dengan bunyi "ding".
Kilau gelap bertebaran. Pria paruh baya itu lenyap, hanya menyisakan boneka giok tinta yang diukir persis seperti dirinya. Detailnya sempurna, tak berbeda dengan pasukan bayangan tadi.
"Barang apa ini? Bagaimana bisa berubah seperti ini?" Anjing Hitam mendekat, mengais-ngais dengan cakar besarnya.
Wajah Duan De berubah drastis. Kilatan cahaya muncul di telapak tangannya, memperlihatkan dua boneka giok tinta serupa yang panjangnya cuma sejempol. Dengan ekspresi serius ia berkata: "Ini kuborong dari makam kuno, peninggalan ahli feng shui pemakaman."
“Apa gunanya ini? Sungguh aneh.” Li Tian dan beberapa orang lain mendekat, mengambil boneka giok pasukan bayangan yang jatuh di tanah, tetap bingung.
“Sayangnya buku catatan kuno itu tidak selesai ditulis, ahli geomansi pemakaman itu mati ketakutan di ruang batu. Jika tidak, pasti kita akan tahu lebih banyak.” Duan De menggenggam ketiga boneka giok tinta di telapak tangannya.
“Jangan pedulikan ini dulu, lebih baik kita segera selamatkan manusia purba itu.” Li Heishui berkata.
“Aku merasa gelisah, entah mengapa, pertemuan dengan pasukan bayangan yang meminjam jalan ini terasa sangat mencurigakan…” Ye Fan bergumam, menoleh melihat ke belakang namun tak menemukan apa-apa.
“Lihat apa? Manusia menakut-nakuti arwah. Pasukan bayangan sudah lama menghilang.” Li Tian bergumam tidak bersemangat.
Tiba-tiba Ye Fan mendengus dingin, menghentakkan kaki. Energi sumber dari bawah tanah berubah menjadi Naga raksasa yang menyergap ke depan, mengangkat kepala dengan kilauan mempesona.
“Benar ada sesuatu?!” Monyet dan yang lain terkejut. Indra keenam mereka yang tajam sama sekali tidak mendeteksi apapun.
Ye Fan memperhatikan medan perang kuno yang remang-remang, kabut iblis seperti pita melilit, tak terlihat sedikitpun siluet manusia. Namun dalam kegelapan, aura energi yang membuatnya gelisah tetap terasa.
Selanjutnya mereka diam seribu bahasa, tak ada yang bersuara sambil terus melangkah maju. Ye Fan meminjam Tungku Dewi dan berada dalam status siaga tempur, siap melancarkan serangan tajam setiap saat.
"Datang lagi, mereka datang lagi. Aku benar-benar merasakannya... sepertini ditujukan padaku..." Ye Fan berkomunikasi melalui telepati ke dalam hati beberapa orang.
Setelah maju ratusan li, tiba-tiba ia mengeluarkan Tungku Dewi dan menghantam ke belakang. Kilatan magis dahsyat menerangi seluruh langit, membuat medan perang yang suram tiba-tiba berkilauan.
Dari belakang terdengar suara lengkingan mengerikan yang membuat bulu kuduk merinding. Kilatan dingin yang menyeramkan menyelimuti setiap orang, perasaan ini sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Dalam sekejap mata, Ye Fan melihat siluet samar berkelebat menghindari Tungku Dewi lalu menghilang dalam kegelapan. Wajah asli yang terlihat sekilas saat sosok itu berbalik membuatnya menggigil dari ujung rambut sampai kaki.
"Apa yang kulihat, seekor hantu monyet yang mengerikan!" Yan Yixi menarik napas tajam.
"Seluruh tubuhnya ditumbuhi bulu-bulu merah, sorot matanya begitu kejam! Pandangan sekilas itu membuat tubuhku hampir membeku seperti patung es, sungguh menakutkan!" Li Heishui tidak bisa menahan diri hingga menggigil beberapa kali.
Hanya Ye Fan yang diam seribu bahasa, menatap kegelapan sambil mengepal tinju begitu kencang hingga jari-jarinya memucat.
"Hou Ge, apa kau punya keluarga? Aku jelas melihat hantu gentayangan berbulu merah dengan mulut seperti dewa petir, mirip denganmu!" Li Tian berkata.
Hou Fei hampir mengayunkan tongkat besarnya untuk menghantamnya. Mata api dan mata emasnya memancarkan kilatan magis, wajahnya juga menunjukkan raut serius sambil menatap kegelapan.
"Barang apa itu? Tampaknya sangat sulit dihadapi. Berdasarkan pengalaman menjarah makamku selama bertahun-tahun, ini pasti tuan makam yang muncul sekali dalam puluhan ribu tahun, bahkan lebih menyeramkan!" Duan De menyimpulkan.
Wajah berbulu merah yang mengerikan itu terus terbayang di depan mata Ye Fan. Ia menangkap seberkas aura yang mirip dengannya, ciri khas seorang Master Sumber Langit.
"Itu dia, seorang Master Sumber Langit yang mengalami ketidaksialan di masa senjanya!" Ye Fan berkata dengan suara berat.
Hati semua orang menjadi ciut. Mereka tahu situasi memburuk. Semua telah melihat bagaimana Lembah Dewa dihancurkan oleh kekuatan mengerikan Master Sumber Langit yang terkena kutukan.
"Senior generasi ketiga di Qinling, generasi keempat di Zona Terlarang Taichu, generasi kelima tewas di Lembah Dewa. Tempat ini... apakah milik Senior generasi pertama atau kedua?" Ye Fan bergumam.
Beberapa orang lainnya merinding. Jika Senior generasi awal itu telah menyerap energi Langit-Bumi dan prinsip alam selama ratusan tahun, seekor babi pun bisa mencapai kesucian.
Yang paling menakutkan, tubuh fisik mereka masih utuh namun kesadaran spiritualnya telah dikendalikan oleh pikiran jahat aneh. Kebuasan mereka tak terkira.
"Saat ini, refleks kilat yang mereka pikirkan adalah kabur! Melawan Senior dari aliran Sumber Langit pasti mematikan, tak ada secercah harapan!"
"Tapi ketika menoleh, pola-pola sumber langit berkedip-kedip menyambung menjadi formasi. Bahkan dengan kemampuan sumber sekuat Ye Fan, sangat sulit dihancurkan."
"Bergeraklah! Lanjutkan perjalanan ke dalam. Dia telah memotong jalan mundur kita," kata Ye Fan.
"Lalu apa yang harus kami lakukan? Bukankah ini jalan buntu?" tanya Yan Yixi.
"Tak apa. Senior Zhang Lin memberikanku delapan puluh satu bendera peninggalan Kaisar Keabadian. Jika terpaksa, bahkan beberapa Leluhur Raja pun bisa dihabisi!" jawab Ye Fan.
Sebenarnya dia enggan menggunakan harta karun ini. Usianya sudah terlalu tua, bendera-bendera itu hampir hancur, hanya bisa dipakai sekali lagi.
Kini, bendera kuno itu disegel dengan sembilan aksara purba dari Kitab Dao, membuatnya abadi. Tanpa itu, mustahil bertahan lama di dunia fana.
"Ye Fan dan kawan-kawan berlari cepat. Sudah sampai di tahap ini, mereka ingin mempercepat waktu mencari Manusia Biadab untuk menyelamatkannya, lalu menggunakan bendera formasi ini saat melakukan terobosan bersama."
"Sepanjang perjalanan mereka mencari-cari. Di medan perang seluas ini, mereka menemukan puluhan mayat yang baru saja mati. Semuanya anggota klan kuno dengan tulang tengkorak terbuka."
"Mereka dari Danau Primordial! Tak ada yang lemah di sini—bahkan ada keturunan kerajaan sejati!" kata monyet dengan hati berdebar.
"Ye Fan berjongkok, mengambil beberapa helai bulu-bulu merah dari tengkorak yang terbuka. Warnanya menyilaukan mata, jelas ini karya Master Sumber Langit."
"Braak!"
"Di depan terdengar gemuruh guntur. Medan perang yang lebih mengerikan terpampang: aura jahat mengental, semburan sinar darah berkilat-kilat dengan suara mencekam."
"Inilah inti medan perang! Kemungkinan besar Dongfang Ye terdesak masuk ke sini dan terjebak dalam radius 500 li!" teriak monyet.
Setelah menembus kabut mistis yang pekat, tiba-tiba pandangan di depan menjadi menyilaukan. Berbagai cahaya beterbangan, senjata-senjata kuno saling menghantam, prinsip-prinsip kosmik berkedip di segala penjuru.
"Apa? Ini... senjata Leluhur Raja purba! Prinsip mereka! Mungkinkah ada pertarungan hebat di sini?!" Beberapa orang terkaget-kaget.
Monyet menggeleng: "Tidak, ini hanya niat membunuh yang terpendam, kebencian abadi, dan semangat tempur arwah prajurit yang gugur!"
Ini adalah medan perang mengerikan. Setiap senjata kuno, kilatan magis, semuanya terwujud dari prinsip-prinsip kosmik yang terus bergolak tanpa henti.
"Prinsip yang dulu ditorehkan Leluhur Raja purba, mengumpulkan energi Langit-Bumi dalam siklus abadi, mengubah tempat ini menjadi yang tak tertembus! Masuk ke sini berarti mencari maut!"
"Mata Langit!"
Ye Fan berseru pendek. Kedua matanya memancarkan kilatan listrik, menembus ratusan li, mencoba mengamati inti ini. Namun berbagai prinsip kosmik segera memutus tatapannya.
"Bang!"
Dia menghentakkan kakinya di satu sudut, sehelai pola sumber energi dengan cepat merambat dari tanah, menghilang ke kedalaman medan perang yang jauh. Ye Fan menutup mata, setelah lama tiba-tiba membukanya: "Dongfang Ye masih hidup! Aku merasakan senjata pusaka gigi-gigi tajamnya, itu yang melindungi tubuh spiritualnya!"
Tiba-tiba, aura mengerikan muncul di belakang mereka, menusuk tulang seperti puluhan ribu jarum baja menghujam tulang punggung mereka.
Tak jauh dari situ, muncul monster berbulu merah seluruh tubuhnya, mendesis rendah siap mengulurkan cakar merah berbulu yang mengerikan, sesekali maju lalu mundur lagi seakan ragu-ragu.
Ye Fan menenteng Tungku Dewi siap siaga, beberapa orang berekspresi khawatir. Akhirnya berhadapan frontal dengan Master Sumber Langit yang terkena nasib sial ini, sungguh mengerikan tak bertepi.
"Dia menitikkan air mata!" Li Tian terkejut berteriak.
"Aku... tak rela membunuhmu." Suara menua puluhan tahun dan serak, seolah berusaha keras menguasai diri sendiri. Tubuhnya gemetar, bulu-bulu merah bergetar, tubuh fisik bergoyang-goyang.
Di wajahnya yang dipenuhi bulu merah, butiran air mata terus berguling jatuh. Sinar jahat di mata menghilang, kini seperti muncul secercah kewarasan. Dengan susah payah ia melontarkan kata: "Kau... juga hampir menjadi Master Sumber Langit. Kami... setara. Aku tak ingin membunuhmu..."
Ucapannya terputus-putus, sulit menyambung dalam sekali hentakan. Sesekali sinar jahat muncul di matanya, sulit mengendalikan diri. Tubuhnya terus-menerus bergetar.
"Dia bukan dari zaman purba. Lihat perangkat spiritual di tangannya, itu hasil tempaan era modern." Duan De dengan mata elang berbisik pelan.
"Tepat! Mungkinkah dia dari suku Raja Sumber? Leluhur klan ini di masa senja hanya selangkah lagi menjadi Master Sumber Langit. Beberapa tahun lalu terkena nasib sial lalu menghilang. Mereka mengundang murid-murid ahli ramal untuk deduksi, namun hasilnya membuat sang peramal juga tertimpa malapetaka." Ye Fan langsung memahami semua ini.
“Aku……” Monster berbulu merah di depan mendengar bisikannya, langsung bergairah. Seberkas kewarasan muncul di matanya, sinar jahatnya berkurang cukup banyak.
“Aku……ditangkap oleh Master Sumber Langit generasi keempat!” Dia memuntahkan kalimat utuh itu dengan susah payah.
“Apa?!” Ye Fan terkagum-kagum. Senior generasi keempat bersembunyi di Zona Terlarang Taichu di masa senjanya, namun nasib sial tetap menimpanya hingga hilang tanpa jejak. Dulu di "tempat di mana segala sesuatu mencapai titik ekstrem lalu berbalik" itu, dia menemukan reruntuhan istana milik senior tersebut.
“Dia menyuruhku menjaga tempat ini……mengawal pasukan bayangan melintas……memastikan semuanya lancar.” Monster berbulu merah berbicara dengan tersendat-sendat.
“Apa? Pasukan bayangan meminjam jalan ada hubungannya denganmu? Di mana Master Sumber Langit generasi keempat sekarang?” Ye Fan, Duan De, dan yang lain tertegun.
“Jika dia muncul……bahkan para Santo belum tentu bisa mengalahkannya……” Monster berbulu merah menghela napas berat, batinnya mulai meronta-ronta lagi. “Tak kuingin membunuhmu, kita setara……tapi kesadaranku hampir hilang.”
“Senior, tetap jaga kesadaran! Kau pasti bisa pulih!” Ye Fan mengaum dengan suara mengguntur.
“Kuberi nasihat...wilayah Master Sumber Langit penuh nasib sial...Jangan sembarangan terjamah...Mereka akan datang...Cepat pergi!” Ucapannya membuat bulu kuduk berdiri. Siapa yang akan datang? Beberapa orang itu terkejut dan menyesal.
