Donghuang, sesuai namanya, terletak di timur, maha luas, terkenal dengan banyaknya wilayah gersang - asal nama mereka. Dibagi menjadi wilayah selatan, tengah, dan lainnya.
Ini adalah wilayah gersang di selatan, area tak bertepi dengan gunung-sungai megah, hutan alami berkonsentrasi tinggi, ratusan ribu li tanpa tanda kehidupan manusia, jarang dijelajahi.
Ye Fan dan kelompoknya menjelajah lebih dalam ke gunung tandus, tak tahu sudah menempuh berapa li, menggunakan Gambar Gunung Sungai dari Keluarga Ji untuk mencari Lembah Yuhua.
Di tempat yang tak tersentuh manusia selama ribuan hingga puluhan ribu tahun ini tumbuh banyak bahan herbal langka. Dengan keberuntungan, mungkin bisa menggali ramuan langka berusia sangat tua.
Di depan, awan jamur membubung, lalu semburan Bencana Langit hitam menghujam, menerjang rawa-rawa. Muncul buaya hitam raksasa seperti awan gelap yang menutupi langit.
"Apa, itu Tribulasi Dao Zhan!" Hei Huang kaget. Di depan ada seekor buaya besar yang luar biasa, seluruh tubuhnya hitam legam, telah memenggal belenggu dirinya sendiri, dan akan memasuki tingkat Raja.
Tak ada yang menyangka, tak lama setelah memasuki wilayah Kegersangan, mereka langsung menyaksikan keberadaan seperti ini. Seekor makhluk aneh akan melampaui ketinggian yang tak bisa dicapai oleh banyak pemimpin sekte seumur hidup mereka.
Semua orang tidak mendekat, hanya menonton dari kejauhan. Buaya suci hitam ini mengaum ke langit, memancarkan kilatan cahaya, berjuang melawan dengan gigih. Bukit-bukit di sekelilingnya runtuh, sementara rawa-rawa mengering menjadi tanah keras.
Setelah satu shichen, Bencana Langit semakin mengerikan. Akhirnya terdengar ledakan dahsyat, air terjun hitam menjuntai ke bawah. Buaya itu menjerit kesakitan melengking sebelum seluruh tubuhnya meledak.
"Sayang sekali, tinggal beberapa saat lagi Tribulasi akan menghilang. Ia gagal, pada akhirnya jiwa dan raga tercerai-berai." monyet menghela nafas.
Bencana Langit menekan langit, buaya hitam besar meledak, daging dan darah beterbangan, dari tulang dahinya seekor buaya kecil terbang keluar—itu adalah manifestasi kesadarannya, namun remuk berkeping-keping di cakrawala hitam.
Di Kegersangan, hal seperti ini bukanlah hal aneh, seringkali makhluk purba gagal melewati tribulasi dan mati, terutama di daerah rahasia yang belum diinjak manusia selama puluhan ribu tahun.
Sebenarnya manusia pun sama, semua praktisi kultivasi harus menghadapinya, banyak yang tumbang di jalan menuju tingkat lebih tinggi, menjadi mayat-mayat yang berserakan, hanya saja seperti buaya suci hitam ini—tak ada yang tahu.
Mereka memasuki hutan primitif melalui jalur kuno, menembus lembah-lembah perbukitan, memasuki jantung wilayah Kegersangan. "Syuut!" Seberkas cahaya emas muncul lalu menghilang.
"Apa itu?" Ekspresi Ye Fan berubah kaku, merasa ada angin dingin menyapu tulang punggungnya, muncul perasaan bahaya mengintai.
"Seperti naga-naga kecil," kata Li Tian, mengejar cukup jauh namun tak mendapatkan apa-apa.
"Mungkin burung kilat. Mereka memiliki kecepatan legendaris di dunia. Jika ini adalah Sang Raja Petir, Xiao Yezi, bahkan teknik 'Gerak'-mu yang belum sempurna mungkin tak bisa mengejarnya." Li Heishui berkata.
"Semoga saja." Ye Fan tidak banyak bicara. Mereka melanjutkan perjalanan.
"Derak-derak!"
Di kejauhan, kilatan listrik menyembur ke langit, pemandangan mengerikan. Awan-awan berwarna keemasan disertai gemuruh suara. Mereka berlari kencang, melintasi jurang besar, terbang melewati dua gunung yang menjulang ke lapisan awan, akhirnya tiba di TKP.
Di depan, tanah tandus dengan sebuah gunung batu yang dililit kilauan listrik keemasan. Pemandangan misterius dengan cahaya menyilaukan.
Di puncak gunung, terdapat sarang burung raksasa. Ribuan helai kilatan emas menjuntai dari sarang tersebut, bagai air terjun keemasan yang jatuh deras.
“Sarang apa ini, seperti sarang burung ilahi, jangan-jangan ada harta karun dewa. Tak disangka ada fenomena aneh seperti ini.” Kaisar Hitam tidak tahan. Seandainya Pang Bo tidak menahan erat, mungkin dia sudah melompat merebut harta karun.
“Ada kejanggalan!”
Ada makhluk hidup di sarang itu. Mereka merasakan aura kehidupan. Saat terbang tinggi mengamati, seketika terkejut.
Sesosok makhluk berbentuk burung Phoenix sedang mengalami Transformasi Jalan. Semua kilatan listrik berasal darinya. Pola energi rapat memenuhi sarang, petir emas melilit tubuh gunung.
Ukuran fisiknya tidak besar, hanya sekitar satu zhang. Seluruh tubuhnya berwarna emas. Jika dihitung dengan bulu ekor indahnya, panjangnya mencapai tiga empat zhang, sangat mempesona.
“Jangan-jangan ini benar-benar Siluman Suci keturunan Phoenix! Dia sedang Transformasi Jalan!” Beberapa orang terdiam sejenak.
“Ini adalah Burung Phoenix Petir dengan darah Phoenix berkonsentrasi tinggi.” Kaisar Hitam yang paling berpengetahuan, setelah mengamati lama akhirnya berkata.
Burung Kilat, merupakan burung aneh yang sangat kuat, terbang dengan gesit, seolah terbuat dari emas, seluruh tubuhnya dikelilingi kilatan listrik. Banyak cultivator yang ingin menjinakkannya sebagai hewan peliharaan tempur, namun sulit dilakukan. Sebagian dari mereka memiliki darah yang sangat istimewa, bakat yang lebih menakutkan, di kepala tumbuh mahkota phoenix, disebut Burung Kilat Bermahkota Phoenix. Mayoritas besar cultivator yang melihatnya harus mundur. Sedangkan rajanya lebih spesial lagi, dinamakan Burung Phoenix Kilat, mengalami fenomena atavisme, memiliki sebagian darah phoenix, menjadi yang terunggul. Konon begitu matang, bahkan cultivator tingkat Xian ketiga sulit menghentikannya.
"Yang disebut binatang langka dan burung ajaib pasti merujuk pada makhluk seperti ini," kata Kaisar Hitam terkagum-kagum, lalu dengan omong kosong berencana menjinakkan hewan peliharaan.
Di dunia ini phoenix suci tidak pernah terlihat, Naga Sejati dan Phoenix Suci hanyalah legenda. Darah binatang roh/burung ilahi tingkat tertinggi saat ini hanyalah setara dengan Burung Phoenix Kilat ini.
“Memelihara satu ekor, ditemani di samping, di masa depan mungkin bisa melatih seekor siluman suci.” Pang Bo pun tergoda, bersemangat ingin bertindak, namun Kaisar Hitam tiba-tiba menggigit lengannya, mencegahnya berebut duluan dengan persaingan tidak sehat.
“Burung phoenix kilat ini terluka, terpaksa melakukan Transformasi Jalan.” Monyet itu berbicara, dengan mata api dan mata emas-nya melihat lubang berdarah di belakang kepala burung kilat itu, titik-titik darah menusuk roh primordialnya.
“Ini adalah burung raja tingkat Xian ketiga yang sudah memasuki tahap itu, tapi terluka parah seperti ini. Wilayah Kegersangan ini benar-benar mengerikan, semua harus waspada.” Ye Fan mengingatkan.
Lalu, ia teringat kilatan cahaya emas yang menghilang sekejap sebelumnya. Mungkinkah itu benar-benar seekor burung kilat? Lagipula di pegunungan memang ada garis keturunan terkuat seperti ini.
“Bruk”
Dari sarang burung terdengar suara "ciit", proses Transformasi Jalan burung phoenix kilat memasuki tahap akhir. Seluruh tubuhnya berubah menjadi Jalan, perlahan berubah menjadi hujan cahaya yang sungguh memesona.
“Kasihan sekali. Dulu aku pernah memelihara seekor Phoenix Crown Lightning Bird, dibunuh dengan sengaja oleh Ji Biyue. Meskipun garis keturunannya tidak sekuat yang ini, tapi cukup spiritual. Saat mati, dia terus merintih sambil mematuk lembut jariku.” Ji Ziyue berbisik pelan, terlihat sedih.
“Chu”
Akhirnya, wilayah cahaya menyilaukan muncul. Burung kilat akhirnya mengalami Transformasi Jalan sepenuhnya - tulang musnah, bulu menghilang, daging dan darah terbakar - berubah menjadi hujan cahaya yang memiliki sifat ketuhanan, sungguh memesona.
Dentuman prinsip kosmis terdengar, kemudian semua kilatan cahaya terkandung secara internal dan menghilang di dalam sarang, terungkap masuk ke dalam sebutir telur.
“Apa! Ada sebutir telur emas. Hujan ketuhanan hasil Transformasi Jalan terbang masuk ke dalamnya!” Beberapa orang berteriak kaget.
Lalu mereka bergerak cepat seperti kelinci dan elang, menyapu gunung batu. Saat ini kilatan listrik telah lenyap, tempat ini terasa sangat hening.
Sarang, dibangun dari berbagai kayu spiritual, bagian dalamnya dilapisi bahan herbal lembut yang kaya akan kekuatan spiritual. Di tepat di tengah terdapat sebutir telur sebesar kepalan tangan dengan cahaya emas yang terkandung, transparan dan berkilauan.
"Ini adalah telur burung phoenix petir! Seluruh dunia pun tak bisa menemukan satu dua butir. Kini disirami hujan cahaya hasil Transformasi Jalan, bisa dibilang langka sepanjang zaman. Jika tak ada hal tak terduga, setidaknya bisa berkembang menjadi Siluman Suci." kata Anjing Hitam.
Telur emas memancarkan gelombang pola energi helai demi helai, secara bawaan mampu beresonansi dengan Jalan, secara mandiri menyerap energi kehidupan dari segala penjuru, sangat penuh misteri.
"Milikku!" Anjing Hitam melangkah dengan sombong, mengandalkan tubuh sekuat banteng, menyenggol pesaing Pang Bo ke samping.
Tentu saja Pang Bo tak cepat menyerah. Dengan bakat alamiah yang membuat tubuhnya satu dua kepala lebih tinggi dari orang biasa, ia mengayunkan lengan dan mengangkat Anjing Hitam.
“Jangan berebut, hati-hati merusak telur siluman suci.” Ye Fan mengingatkan, telur emas ini memang luar biasa, sama sekali tidak boleh ada yang terlewat.
Akhirnya, mereka memutuskan agar Ji Ziyue yang menyimpannya terlebih dahulu, menjauhkan Anjing Hitam. Menjadikannya peliharaan binatang bukan masalah besar, yang paling krusial adalah kekhawatiran ia akan memakannya. Karena anjing mati ini tak sengaja membocorkan rahasia bahwa telur dewa semacam ini jika dimakan sangat bergizi, bisa menambah banyak pengalaman kultivasi.
“Aku cuma ngomong asal! Perlukah saling waspada seperti ini terhadapku?” protesnya dengan wajah tidak rela.
Di kaki gunung batu ini, mereka menemukan beberapa helai bulu phoenix kilat yang ternoda darah, jelas-jamelas jatuh saat burung raja yang sedang bertransformasi ini melakukan perlawanan mati-matian sebelum mati.
“Menyedihkan. Kurasa ia hanya ingin menurunkan kekuatan Transformasi Jalannya ke telur ini, semua demi merestui anaknya, sehingga berjuang mati-matian untuk kembali.” ujar Ji Ziyue.
Beberapa orang menghela napas, seharusnya seperti inilah kondisinya. Makhluk hidup apa sebenarnya yang membunuhnya? Ye Fan mengambil sebatang bulu yang terjatuh di tanah, mengamatinya dengan cermat dalam waktu yang lama.
"Ayo pergi, kita sudah sampai di jantung wilayah Kegersangan. Jarak ke Lembah Yuhua tinggal 10.000 hingga 20.000 li lagi."
Mereka melintasi rangkaian pegunungan mengikuti Peta. Beberapa gunung menjulang tinggi ke awan dengan puncak bersalju, sementara lainnya dikelilingi kabut dan tetap hijau sepanjang musim.
Wilayah liar yang luas, vegetasi subur, lolongan monyet dan auman harimau, di depan muncul Hutan Batu yang berduri seperti taring tajam, membentuk formasi artistik yang unik.
"Akhirnya sampai, sesuai Peta yang tercatat, sekitar puluhan li di depan Hutan Batu, akhirnya menemukan." Yan Yixi membuka mulut.
Tempat ini dipenuhi berbagai burung-burung suci dan binatang langka, terlihat sangat tenang, di dalam Hutan Batu tercium aroma wangi ginseng dan Anggrek Langka yang tumbuh, bahkan sebelum mencapai lembah suci sudah terlihat berbagai aura keberuntungan.
“Tidak heran selama bertahun-tahun tidak ada kabar tentang Lin Jia, ternyata dia bersembunyi di sebuah tanah suci. Dia pasti mendapatkan banyak hasil di istana Xian dan terus-menerus melakukan retret.” Ujar Pang Bo.
Mereka menyusuri Hutan Batu, melanjutkan perjalanan lebih dari 30 li. Akhirnya terlihatlah tempat dengan keindahan magis, aura keberuntungan yang samar, bangau putih terbang menari-nari, berbagai binatang langka sembunyi-sembunyi, panorama memukau.
Di dalam lembah yang bagaikan negeri dongeng, dililit semburan cahaya pelangi. Mulut lembah terhubung dengan Hutan Batu ini, di dalamnya tumbuh berbagai pohon spiritual dan ramuan kuno. Di pintu masuk berdiri prasasti batu bertuliskan empat aksara kuno: Lembah Yuhua.
Ini adalah tempat damai dan tenang, cahaya keberuntungan beruntun, aroma bahan herbal semerbak. Makhluk hidup tak gentar bertemu manusia, tidak ada riak kecil, tenang dan harmonis.
“Benar-benar tanah Jalan langka yang membuat orang penuh konsentrasi, membantu mencari pencerahan. Inilah alasan banyak praktisi kultivasi mengundurkan diri dari dunia fana.” Bahkan Kaisar Hitam memuji, tempat ini membuat manusia menyatu dengan Jalan, pemahaman spiritual yang lapang bagai langit cerah.
“Wangi sekali.” Ji Ziyue mengedipkan mata besar, memperlihatkan ekspresi mabuk kepayang.
"Ini adalah pohon purba Qilan, ada area yang luas!" Monyet terkejut, menatap ke dalam lembah.
Di sana terdapat sekelompok pohon purba, wangian semerbak sedang menyebar dari sana. Setiap pohon bagaikan naga berkulit sisik, dengan cabang-cabang yang melilit, seolah-olah merupakan pohon unik yang ditumbuhkan dengan penuh perhatian.
Dan yang paling istimewa, bunga yang dihasilkan pohon-pohon purba ini sangat ajaib, berkilauan bak embun kristal, berbentuk seperti kirin kecil berwarna ungu, sungguh sangat khusus.
"Pohon purba semacam ini jarang ditemui bahkan di era purba. Merawat belasan batang akan sangat bermanfaat bagi praktisi Dao, pemahaman spiritual akan menjadi sangat damai, mudah beresonansi dengan Jalan." Monyet menjelaskan.
Pohon Qilan ini memiliki wangi yang unik. Setelah menempel di tubuh, butuh beberapa hari untuk menghilang, membuat seluruh tubuh harum semerbak, menjadi favorit para wanita di era purba.
"Tempat yang benar-benar bagus!" Beberapa orang memuji, hendak segera memasuki area tersebut.
Namun, Ye Fan justru mengulurkan tangan menghalangi mereka, berkata: "Tunggu dulu."
Dengan ekspresi berkerut khawatir, dia mengeluarkan bulu ekor phoenix kilat yang tercoreng darah itu. Setelah meletakkannya di hidung, ia mengibaskannya pelan. Wangiannya samar, namun benar-benar mengandung sedikit aroma itu.
