Kota suci masih tegak. Temboknya seperti dituang dari tungsten, memantulkan kilau dingin. Sejak Zaman Purba hingga kini tetap abadi, selalu menjadi pusat wilayah utara.
Kini, dengan kebangkitan berbagai suku purba di wilayah utara, daerah ini semakin makmur. Pernyataan Yuan Shi Dao Ren dan Tong Tian Dao Ren dengan cepat tersiar ke mana-mana.
Inti pohon teh kuno pencerahan adalah harta tak ternilai. Membawanya saat berlatih kultivasi akan efisien, menjalin keakraban dengan ketertiban Langit-Bumi, membantu pencarian pencerahan - benar-benar harta langka.
Wajah Putra Langit pucat pasi. Namun sumpah telah terucap. Seandainya ingkar janji, itu akan menjadi noda bagi identitasnya sebagai putra dewa. Akhirnya dengan berat hati dia merelakan dan menyuruh orang mengantarkan.
Seorang sesepuh tua, salah satu pelindung jalannya, datang ke kedai teh kecil di kota suci. Setelah menatap tajam Ye Fan dan Pang Bo, dia meninggalkan sebuah gantungan kristal.
Bentuknya bulat sempurna dan transparan - inti siluman pohon teh pencerahan yang gemerlap kristalin. Pola-pola alami terhubung dengan Jalan, menciptakan resonansi.
Kaisar Keabadian menggunakan batang pohon teh pencerahan untuk mengukir peti mati, melebur intinya sebagai warisan bagi keturunan. Sulit ditemukan duanya di dunia, benar-benar harta legendaris tingkat mimpi.
“Tak disangka Putra Langit benar-benar merelakan dan memberikannya keluar.” Pang Bo tertawa terbahak, meneliti biji itu di telapak tangannya dengan seksama, merasakan seakan-akan terhubung dengan Dao dalam sekejap.
“Aku tidak butuh, simpan saja.” Ye Fan menolak saat ditawari, menjelaskan bahwa dirinya memiliki biji Bodhi dengan kemampuan setara.
Pos perbatasan Dao Zhan telah di depan mata. Pencarian pencerahan saat ini harus mengandalkan diri sendiri untuk mencapai sublimasi sejati "Aku Dao". Baik biji Bodhi maupun inti pohon teh pencerahan bukanlah kebutuhan mutlak.
Pang Bo dan Ye Fan yang telah berjuang hidup-mati bersama sejak datang ke dunia ini tentu tak perlu basa-basi. Langsung mengenakan kalung itu di leher.
“Ramalan Peramal Suci akuratkah? Benarkah kita bisa meninggalkan dunia ini?” tanya Pang Bo. Beberapa hari terakhir mereka mengunjungi banyak teman karena khawatir akan menghilang kapan saja.
“Ini sulit dipastikan, mungkin beberapa bulan, mungkin beberapa tahun, bahkan puluhan tahun baru bisa pergi.” Ye Fan mengerutkan kening berkata. Pada detik berikutnya, mereka langsung melintasi ruang hampa menghilang, tak ingin diikuti dan dikalkulasi oleh Putra Langit yang sedang kesal.
“Sialan! Burung bodoh ini makan satu suapan lagi, rugi sekali!” Di Desa Langit, Kaisar Hitam berteriak-teriak.
Ji Ziyue tersenyum manis, kedua tangan rampingnya mengelus lembut burung phoenix kecil berbulu halus. Ukurannya hanya sebesar kepalan tangan, bulat gemuk, setiap helai bulunya berkilauan emas memancarkan energi spiritual yang kuat.
“Cuit...cuit...”
Burung itu berdengung halus, berendam dalam air yang dicampur cairan ilahi Roh Suci sembilan lubang sambil mepak-mepakkan sayapnya dengan ekspresi sangat menikmati. Tadi ia bahkan langsung merebut satu teguk cairan ilahi.
Kini, semua orang bisa melihat potensinya. Paling buruk pun bisa berkembang hingga tingkat siluman suci. Setelah mengetahui konsekuensinya, Keluarga Ji tentu tidak peduli berapa harga yang dibayar untuk melatihnya. Mereka menyuruh Ji Ziyue membawa sepotong "bahan suci" untuk ditukar dengan cairan spiritual Sembilan Lubang.
Ini adalah sepotong daging sebesar buku jari, gemerlap kristalin. Memancarkan getaran keabadian dan cahaya ketuhanan yang abadi, menebarkan aura aneh yang tak terungkapkan.
Namun, Ye Fan, Pang Bo, monyet, dan Kaisar Hitam merasakan getaran jiwa saat menghadapinya, hampir tak tahan untuk bersujud. Yang paling aneh adalah Guci Penelan Langit milik Duan De berbunyi cring-cring.
"Jangan bilang... ini daging Kaisar!?" Li Tian menelan ludah dengan susah payah.
Bahkan Qi Luo terganggu, datang dengan refleks kilat. Yan Yixi, Li Heishui, dan yang lain cepat-cepat mengepung, semua dipenuhi keterkejutan dan penyesalan.
Duan De menggosok-gosokkan tangannya, menelan air liur: "Ini daging Kaisar Xu Kong?"
“Bukan.” Ji Ziyue mengerutkan hidung mancungnya sambil melirik tajam padanya.
“Criiiing...” Tutup Iblis Penelan Langit di tengah dahi Duan De bergerak sendiri, lalu terbang keluar dan menggantung di atas kepalanya, menjuntai seperti tirai aura keabadian.
“Ini pasti daging Kaisar Kuno! Meski esensinya sudah menguap semua, tapi masih bisa membuat senjata Kaisar ekstrim beresonansi. Mungkinkah ini... kerangka si Kejam?!” Duan De gemetar ketakutan.
“Ini barang yang dibawa dari Istana Perunggu Suci sejak zaman tak terhingga.” Ji Ziyue berkata serius.
Semua orang berdebar-debar dengan ekspresi tertegun. Hadiah Keluarga Ji ini benar-benar luar biasa. Meski hanya secuil kecil daging, nilainya tak terukur karena berasal dari mayat Kaisar. Bisa digunakan untuk menempa senjata Xian sekaligus meditasi kultivasi. Nilai termahsyurnya adalah pola kekaisaran yang tersimpan di dalamnya - jika dipahami sepenuhnya, akan berguna seumur hidup!
Kekuatan Kaisar yang terkandung di dalamnya sudah lama berhamburan, telah dikeluarkan oleh Keluarga Ji. Jika tidak, tidak ada yang bisa mendekat—tubuh fisik akan runtuh, Kaisar tidak boleh dinodai.
Istana Perunggu Suci dilingkari cahaya misterius, muncul setiap ribuan hingga puluhan ribu tahun sekali. Ia bisa berpindah melalui aliran energi bumi, setiap kemunculannya di lokasi berbeda.
Legenda mengatakan di dalamnya tersimpan rahasia menjadi dewa, tapi tak ada yang bisa mencapai ujungnya. Sepanjang masa, hampir semua yang masuk mati total.
Ye Fan dan Ji Ziyue beruntung bisa masuk, mendapatkan kesempatan besar dari langit. Dengan bantuan lempeng tembaga hijau, mereka berhasil mengambil akar sumber Harta Karun Ibu Segala Makhluk, kembali dengan selamat dari sembilan kematian.
Jenius manusia Nangong Zheng juga pulang hidup-hidup—salah satu dari sedikit korban selamat yang tercatat sepanjang sejarah. Selain itu ada seorang Maha Santo yang selamat, sisanya berubah menjadi tulang dan binasa.
Sang Maha Santo mendapat hasil terbanyak, sayang nyawanya tak bisa menikmatinya. Di zaman tak terhingga dulu, dialah satu-satunya yang selamat, membawa keluar potongan mayat dari Istana Perunggu Suci.
Sayangnya, Mayat Kaisar bukanlah hal yang bisa disentuh sembarang orang, bahkan Maha Santo sekalipun. Ditambah sisa umurnya yang sudah tidak banyak, ia langsung wafat dalam posisi meditasi di hari yang sama saat mengeluarkan mayat itu.
Peristiwa kemudian ini diketahui banyak sekte kuno di Donghuang. Beredar kabar di dunia fana bahwa beberapa tanah suci paling makmur saat itu membagi rata potongan-potongan mayat itu.
"Dulu para leluhur di keluarga selalu membantah, bilang itu cuma rumor. Tapi sekarang akhirnya mereka memberitahuku kebenaran, semuanya benar adanya." Kata Ji Ziyue.
Keluarga Ji paling beruntung. Di antara daging dan darah itu mereka menemukan sebuah cincin yang tampak biasa saja. Terbuat dari lempengan perunggu kasar, seolah buatan tangan anak-anak.
Tapi anehnya, benda ini sama sekali tidak rusak. Sudah ada puluhan ribu tahun lamanya, bahkan lebih kokoh daripada senjata pusaka, tahan terhadap erosi zaman.
"Di atasnya tidak ada pola energi apa pun, namun terdapat kekuatan misterius yang sulit diukur, bisa disebut sebagai harta karun rahasia. Kemudian, seorang Santo dari Keluarga Ji menduga, ini awalnya adalah tembaga biasa, namun merupakan benda paling dicintai Sang Kaisar. Selama bertahun-tahun dikenakannya, mendapat nutrisi dari sifat ketuhanan Kaisar, dan mungkin juga menjadi tempat curahan hatinya, hingga berubah menjadi harta ilahi."
"Hanya Kaisar Kuno yang memiliki taktik seperti ini, mengubah logam biasa menjadi cincin dewa yang abadi, penuh sifat ketuhanan!"
"Swoosh!"
Kilatan cahaya muncul di telapak tangan Ji Ziyue, sebuah cincin kuno yang sederhana terlihat. Meski sangat kasar dan tidak indah, memiliki pesona yang tak terungkapkan, membuat semua harta karun akan memudar di hadapannya.
"Cincin ini awalnya hilang, ditemukan oleh Ji Ziyue saat kecil di sudut keluarga. Saat dia memainkannya, memancarkan helai-helai aura keabadian yang mengagetkan tetua klan. Setelah rapat tertutup, para tetua langsung memberikannya padanya dengan peringatan untuk tidak pernah kehilangannya."
"Braak!"
Tutup Iblis Penelan Langit seolah hidup kembali, memancarkan kekuatan suci ekstrim. Lepas dari atas kepala Duan De, mengecil dengan cepat, terus mengambang di atas telapak tangan Ji Ziyue.
Semua orang tertegun, meski agak tenang karena kekuatannya terkandung secara internal. Tidak ada yang terluka, hanya membuat semua gemetar ketakutan.
"Apakah mayat di Istana Perunggu Suci benar-benar milik si Kejam Luar Biasa?" Semua menunjukkan keheranan.
"Itu dia..." Duan De gemetar. Dia mengungkapkan hal mengejutkan: Sejak mendapatkan Tutup Iblis Penelan Langit, sering mimpi buruk melihat cincin kasar dan topeng wajah hantu.
Saat ini, melihat cincin tembaga kasar ini, bulu kuduknya berdesir mengalirkan hawa dingin, mengeluarkan keringat dingin sepenuh badan. Ini persis sama dengan yang ia lihat dalam mimpinya.
"Cincin Kaisar Kejam..." Ketika semua orang mendengar kabar ini, mereka pun terkejut dan tercengang. Ini memang merupakan satu harta karun ilahi!
Tidak diragukan lagi, Kaisar Kejam adalah sebuah keajaiban. Ia hidup jauh lebih lama daripada kaisar-kaisar lain, mengalami beberapa kali kehidupan baru. Seseorang yang hidup selama tiga hingga empat zaman lebih, benar-benar mengguncang sepanjang masa.
"Apakah Kaisar Langit Nanling dan Kaisar Kuno Chaos juga adalah Kaisar Kejam?" ujar Pang Bo.
"Kaisar Langit Nanling mungkin iya, tapi Kaisar Kuno Chaos pasti bukan. Di Istana Langit kami ada seorang Maha Santo yang pernah bertemu Kaisar Kuno Chaos," kata Qi Luo sambil menggelengkan kepala.
Terlalu banyak rahasia tentang Kaisar Kejam. Bahkan ada yang menduga ia belum mati, terus-menerus mengalami transformasi total, bertahan sejak zaman dahulu. Tentu saja, lebih banyak penentang karena mustahil ada dua Kaisar yang hidup di era yang sama di dunia fana. Sang Kaisar yang ditakuti ini akhirnya telah mencapai Yuhua.
“Dalam mimpiku, aku sering mengalami emosi perpisahan. Kadang terlihat gambaran kabur tentang seorang gadis kecil berambit kuncir kambing yang menangis melepas seorang pemuda bersama rombongan pergi jauh. Di depan terlihat Altar Lima Warna.”
Ini adalah pondasi dasar Ji Ziyue menunjukkan cincin ini. Dia melihat adegan ini dan sulit tenang dalam hatinya, mengetahui Ye Fan akan pergi, tak tahan memberitahu rahasia Altar Lima Warna.
Dalam mimpi Ji Ziyue, itu adalah sebuah desa kecil terpencil.
Gadis kecil itu berasal dari keluarga miskin. Baju kecilnya bertambal, bahkan sepatunya berlubang di jari kaki, menimbulkan rasa iba.
Pemuda itu adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki. Mereka saling bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup. Topeng wajah hantu adalah mainan satu-satunya mereka. Tanpa perhiasan mewah, sang pemuda membuatkan cincin dari lempengan perunggu untuk menghibur gadis kecil itu. Meski kasar, gadis itu memperlakukannya seperti harta karun.
Kemudian, sekelompok orang datang ke tempat ini, menganggap pemuda itu sebagai jenius, membawanya pergi. Namun terhadap bakat si gadis kecil, mereka hanya menggelengkan kepala. Meski gadis itu menangis dan berteriak, mereka tetap membawa paksa sang pemuda.
Gadis kecil itu menangis histeris hingga sepatu kecilnya yang compang-camping terlepas. Sang pemuda merengek-rengek memohon, akhirnya kelompok itu mengizinkannya mengantar kepergian.
Akhirnya mereka tiba di depan Altar Lima Warna. Sang pemuda bersama kelompoknya serta banyak jenius muda naik ke atas. Meski gadis kecil itu menjerit-jerit, ia tak lagi diizinkan mendekat.
Sebelum berangkat, pemuda itu membawa serta topeng wajah hantu, meninggalkan cincin. Dengan sekuat tenaga ia melambainya ke arah gadis itu, lalu lenyap di atas Altar Lima Warna.
Beberapa tahun kemudian, gadis kecil yang tumbuh dalam kesulitan itu tetap berjaga di sekitar altar. Suatu hari ia melihat banyak orang kembali. Ia berlari tergopoh-gopoh, namun hanya menemukan kerangka sang pemuda. Ia diseret paksa, bahkan tak diizinkan memandang sekali lagi. Tangisnya pecah, dan sejak itu ia tak pernah lagi bertemu.
Dan semua fragmen gambaran terputus di sini, tidak pernah muncul lagi. Inilah gambaran kabur yang sering dialami Ji Ziyue saat memakai cincin dalam mimpinya.
"Apakah gadis kecil itu adalah Kaisar Kejam di kemudian hari?" Hati mereka bergolak.
"Tanpa bakat, gadis kecil malang itu justru menjadi Kaisar Kejam yang menggemparkan sejarah dan mencapai kedudukan tertinggi?!" Setelah mendengar kabar ini, mereka bukannya tertegun, namun justru merasakan belas kasihan dan menghela napas.
Setiap kali berhadapan dengan Guci Penelan Langit, melihat ekspresi ambigu pada topeng wajah hantu di permukaannya - antara tangis dan tawa - hati orang tak kuasa menahan kepahitan, terpengaruh oleh aura mistisnya.
Banyak orang menduga itu adalah pengalaman tak terlupakan Sang Kejam: senyum yang menyimpan air mata, kenangan indah dalam kepahitan hidup. Namun tak ada yang menyangka akan rahasia sebesar ini.
Bagi orang luar, mungkin itu hanyalah fragmen kehidupan biasa. Tapi bagi gadis kecil itu, itu adalah harta paling berharga seumur hidupnya - memori yang tak mampu dilupakan oleh Kaisar Kejam.
Apa yang terjadi setelah dia tumbuh besar, tidak ada yang tahu. Mungkin itu awal kejayaannya, menghancurleburkan sembilan langit dan sepuluh bumi tanpa lawan tanding. Setidaknya begitulah yang terlihat oleh orang luar, tapi tak ada kenangan yang dia tinggalkan untuk dirinya sendiri. Lalu apa yang terjadi kemudian? Tak seorang pun mengetahuinya.
Ji Ziyue memandangi Ye Fan, berbisik pelan: "Aku tahu kau akan pergi jauh. Belum lama ini aku menelusuri seluruh peta geografi gunung dan sungai, menemukan lokasi Altar Lima Warna dalam mimpiku yang sekarang..."
