Ucapan Duan De membuat bulu kuduk merinding. Bagaimana mungkin sebuah dinasti besar melepas kekuasaan seluas ratus juta li tanpa perlawanan, membiarkan wilayah kekaisaran lenyap begitu saja. Ini tak masuk akal.
"Jangan kalian tidak percaya, segala sesuatu di dunia fana tidak ada artinya. Jika rencana mereka sukses, mungkin seluruh sekte akan terbang menjadi dewa!" Pendeta licin itu tidak akan berhenti bicara sampai membuat orang terkejut.
Menurut apa yang dilihatnya, ukiran batu di makam besar itu meskipun sangat samar, tapi masih bisa dipahami akhir ceritanya, meramalkan pada akhirnya akan berubah menjadi dewa terbang!
"Kurasa kau lebih tidak andal daripada Kaisar Hitam. Hanya dengan satu makam kuno saja sudah menarik kesimpulan seperti ini, sulit membuat orang yakin." Ye Fan menggelengkan kepala.
"Mengapa aku tidak andal?" Anjing hitam besar di samping menunjukkan ketidakpatuhan yang jelas.
"Aku juga tidak bilang pasti benar, hanya memberikan jalan pemikiran saja." Kata Duan De, dengan gesit menyiapkan bahan-bahannya. Jika bukan manusia sejati, maka pasti pasukan bayangan.
Mereka tahu ujian sesungguhnya telah tiba. Kuil leluhur ini memiliki 36 lantai. Bagian depan masih bisa diatasi, tidak ada situasi berbahaya yang mematikan. Tapi enam lantai terakhir ini sulit diprediksi, tidak bisa menjamin tidak akan muncul malapetaka. Kalau tidak, empat dinasti suci dan Yao Guang juga tidak akan berhenti di sini.
“Lihat baik-baik lagi.” Orang tua buta itu tenang.
Di belakang pintu batu itu terhubung dengan dunia yang tak terpahami. Dalam kegelapan malam hujan, kilatan darah sesekali membelah angkasa. Di daratan, barisan demi barisan prajurit berbaju zirah kuno berjalan di jalan berlumpur, tombak besi hitam dan pedang perang di tangan mereka memancarkan aura iblis.
“Benar, itu baju perang kuno Dinasti Yuhua.” Orang tua buta itu juga mengangguk.
Saat kilat menyambar, kilatan cahaya menerpa zirah dan senjata mereka. Pola-pola khusus di baju perang yang membeku itu bahkan samar-samar terlihat. Tak banyak yang bisa mengenakan zirah semacam ini, hanya mereka yang berjasa besar menerima hadiah feodal - simbol kehormatan, identitas, dan kekuatan.
Baju zirah pasukan surgawi, nama yang megah sekaligus mencerminkan kelas Dinasti Yuhua kala itu, yang ingin mempersatukan langit dan bumi untuk membangun Dewata Suci yang abadi.
Meski memerintah Zhongzhou bahkan menyatukan lima domain, itu hanyalah kehormatan duniawi. Harapan tertinggi mereka adalah Yuhua Feixian, terus berusaha tanpa henti demi target ini.
"Aku mulai percaya, mungkin benar apa yang dikatakan penjarah makam itu," kata Qi Luo tertegun menatap tajam pasukan surgawi dalam tirai hujan.
Secara bersamaan, Ye Fan dan yang lain menggunakan taktik masing-masing, merasakan bahwa mereka manusia berdaging darah bukan hantu, membuat mereka menggigil kedinginan.
Apa rencana Dinasti Yuhua? Umat manusia mengira mereka sudah dihancurkan, tapi yang terlihat aneh - pasukan surgawi mereka masih ada di dunia fana, menjaga kuil suci tertinggi ini.
"Bergerak, lihat tempat lain."
Mereka meninggalkan area ini memasuki dunia mini kuil lain. Setiap lantai di sini memiliki banyak istana, hampir semua terhubung dengan lantai bawah. Setelah menjelajahi beberapa tempat, pemandangan yang sama terlihat: di lantai 31 memang ada "pasukan surgawi" yang masih hidup.
Di saat yang sama, di depan setiap pintu batu, para cultivator berhenti melangkah. Kerumunan orang berkumpul, tak berani memasuki area tersebut secara gegabah.
Tak seorang pun rela menghentikan perjalanan. Semua khawatir ada yang lebih dulu merebut inisiatif. Catatan di pusat kuil leluhur mengandung hal-hal penting: mungkin Kitab Xian Yuhua, rahasia penyeberangan wilayah galaksi, atau bahkan relik suci eksklusif Kaisar seperti Logam Hijau Air Mata Dewa.
Akhirnya, satu detasemen dari klan kuno bergerak pertama. Mereka secara bawaan merasa superior terhadap manusia - warisan sikap yang terbentuk sejak era purba. Meski kuil leluhur Dinasti Yuhua terlihat aneh, mereka tak gentar. Keinginan kuat untuk mendapatkan kendi hijau legendaris yang telah bertahan sejak zaman kuno menggerakkan langkah mereka.
"Braak!"
Hujan deras mengguyur. Seberkas kilat menyambar langit. Orang-orang menyaksikan detasemen klan kuno itu ketahuan sedang berperang menggunakan Qi dengan pasukan surgawi. Teriakan-teriakan keras terus bergema.
Semua orang kaget menyadari: tak satu pun pasukan surgawi itu bersuara. Taktik mereka luar biasa, aura semakin berwibawa. Justru klan kuno yang mulai menunjukkan tanda-tanda tak mampu melawan, terus meneriakkan seruan panik.
Pedang tempur hitam pasukan surgawi mengarah ke mana-mana. Segala kunci kemenangan makhluk purba ini tak mampu menahan, terpotong menjadi puing-puing. Sinar pedang hitam merajalela, bagaikan dewa turun ke bumi. Tak lama kemudian, suku kuno terbelah menjadi dua bagian.
Sinar darah berkelebat di tengah hujan yang semakin deras seperti ditumpahkan dari ember. Siluet manusia mulai mengabur, namun orang-orang masih bisa melihat nasib makhluk purba ini sudah tamat. Meski berhasil membunuh beberapa pasukan surgawi, akhirnya merekalah yang dihabisi.
Di depan pintu batu, semua orang menarik napas tajam. Pasukan klan kuno yang sebenarnya tidak lemah itu ternyata bisa dihabisi secepat ini.
"Bagaimana mungkin masih ada makhluk hidup? Apakah pasukan Dinasti Yuhua bisa anti-usia? Terkurung dalam kuil ini, tetap bertahan hidup?" Banyak orang panik bercampur keraguan, hati mereka gelisah. Kuil kuno ini melampaui imajinasi mereka.
Setiap pasukan surgawi pernah mendapat jasa besar. Jurus mereka luar biasa, taktiknya mumpuni. Jika tidak, bagaimana mungkin menyandang gelar itu? Mereka adalah orang-orang yang lahir untuk berperang.
"Ada masalah, sulit untuk melewati." Beberapa orang gemetar dalam hati, ragu-ragu maju.
"Pasukan surgawi ini semuanya cultivator legendaris, seberapa kuat sebenarnya Dinasti Yuhua di masa lampau?" Seseorang bertanya dengan ragu.
"Kurasa jumlah pasukan surgawi tidak banyak, mungkin cuma sekitar belasan regu. Dengan jumlah orang sebanyak ini, kita pasti bisa menembus." Mayoritas tentu belum menyerah.
Tiba-tiba seseorang bergerak, mendorong pintu batu dengan ringan menyelinap masuk, lalu langsung menggunakan teknik earth escape menyelam ke dasar tanah.
"Ah..."
Namun tak lama kemudian jerit kematian terdengar. Seorang prajurit berbaju zirah membawa tombak perang hitam menusuk ke tanah, mengangkat seseorang ke permukaan - cultivator yang baru saja masuk tadi.
"Brak!"
Dengan menggoyangkan tombaknya, tubuh orang itu langsung berkeping-keping, mati mengenaskan.
"Eh?"
Qi Luo mengarahkan pandangan tajamnya ke sebuah pintu batu di dekatnya yang terbuka sendiri. Jelas ada penguasa kuat yang masuk dengan kecepatan luar biasa sampai tak terlihat.
"Itu pembunuh senior dari dinasti suci neraka!" Qi Luo menyipitkan matanya, di tengah dahinya terlihat kilatan senjata pembunuh yang langsung menghilang.
"Kalau begitu kita bisa masuk, asal jurus kita cukup mumpuni, bahkan pasukan surgawi pun tidak bisa menyadari."
"Ada yang tidak beres, ini baru lantai ketiga puluh satu. Menurutku sosok yang terlalu kuat sekalipun ketahuan, pasti akan dilewatkan. Di depan pasti ada penjaga yang lebih jago."
Mereka berbisik-bisik sebentar, lalu mulai bersiap bergerak. Pasalnya yang lain juga sudah mulai beraksi, masing-masing memilih pintu batu dan menentukan arah untuk ditembus.
"Zi Yue, cukup sampai sini. Kau pulang saja." Ye Fan berbalik menghadapi Ji Ziyue. Jika terus maju, benar-benar akan memasuki zona bahaya. Dia tak rela membiarkannya ikut.
"Tidak! Aku harus menyaksikan langsung kau naik ke Altar Lima Warna." Ji Ziyue bersikeras dengan mata berlinang.
"Tenang, selama ada aku, takkan ada yang berani melukainya." Qi Luo membuka mulut.
“Bagus, ayo bersama ke depan Altar Lima Warna untuk mengantarkanmu. Aku bisa jamin dia tetap sehat.” Monyet juga bersuara.
Duan De dan Kaisar Hitam malah berkoar, mengklaim bahkan seribu pasukan pun bisa mereka bunuh. Manusia Biadab pun mengangguk setuju. Melihat situasi ini, Ye Fan tak lagi banyak bicara.
Orang tua buta membuka mulut, "Depan semakin berbahaya. Setiap orang harus menyalakan lentera jiwa di sini. Jika terpisah, kita bisa tahu apakah terjadi kecelakaan."
Semakin banyak orang menyapu masuk ke dunia mini lantai 31. Jerit kematian sesekali terdengar, jelas banyak yang terjepit. Pasukan surgawi itu bekerja sama bak satu tubuh, menguasai formasi tempur kuno berkekuatan mematikan unik.
“Bergerak!”
Akhirnya, Ye Fan dan kawan-kawan mendorong pintu batu raksasa, memasuki dunia mini misterius ini. Hujan masih deras, daratan becek. Di depan ada berbagai pohon kuno tapi tak terlihat bangunan. Satu regu pasukan surgawi segera mendeteksi mereka lalu menyerbu mendekat.
Ye Fan dan monyet memimpin di depan, keduanya menunjukkan kekuatan luar biasa. Seluruh tubuh mereka memancarkan aura darah emas tak terhingga, mengubah malam hujan yang gelap menjadi keemasan, memancarkan kemilau megah.
"Bang!"
Pertempuran langsung berkecamuk. Tinju Ye Fan disertai semburan kilat emas raksasa, seakan terhubung dengan gemuruh guntur di langit. Kekuatan pukulannya yang tak terbendung langsung melontarkan seorang prajurit surgawi, menyemburkan darah.
"Brak!"
Monyet bahkan lebih nekat. Batang besinya yang besar diayunkan dengan garang, menghantam lengan kanan prajurit surgawi hingga hancur menjadi bubur daging, menunjukkan keganasan yang tak tertandingi.
"Mereka benar-benar hidup!" Kaisar Hitam menggigit lengan seorang prajurit, mencoba mencabut zirahnya sambil menggeram: "Bilang! Apa yang terjadi? Dari mana asal-usul kalian?"
"Bang!"
Anjing hitam itu terlalu lengah. Setiap prajurit surgawi ternyata cultivator level tinggi. Tusukan tombak besi nyaris menembus dagunya. Berkat kulitnya yang tebal, ia selamat, namun mata kirinya menghitam lebam akibat pukulan.
Pasukan surgawi ini bertindak sangat tegas, meninggalkan beberapa mayat lalu mundur cepat menghilang dalam tirai hujan, tidak melanjutkan serangan.
"Segera pergi!" Qi Luo menghardik.
Lokasi ini tak boleh ditunggui lama, jika pasukan tambahan datang akan jadi masalah. Mereka yakin bukan cuma beberapa regu, pasti ada sosok lebih jago.
Tak lama setelah pergi, aura dahsyat meledak di area itu. Sebuah sosok manusia mengendarai kilatan darah dengan pedang lebar hitam di genggaman, kekuatan sucinya mengerikan.
"Itu perwira surgawi!" seru Ji Ziyue pelan, mengenali dari zirahnya. Konon gelar perwira hanya diberikan pada yang telah mencapai tahap Zhan Dao dan punya jasa besar.
"Raja ini tidak biasa, hampir mencapai level kesempurnaan. Jangan cari masalah." gumam Qi Luo sendiri.
Mereka tak berlama-lama, secepat kilat menghilang dalam hujan menyelami kedalaman wilayah. Tampaknya area ini sangat luas dengan bukit-bukit berhutan lebat, belum terlihat bangunan kuno.
Di tengah perjalanan, mereka kembali melihat beberapa pasukan surgawi. Setelah menghindari beberapa regu, mereka memaksa menembak mati tujuh hingga delapan orang. Terus melaju ke depan, di balik tirai hujan terlihat istana yang memancarkan cahaya.
Namun tepat di saat itu juga, semua bulu kuduk mereka merinding. Di depan tercium bau darah yang menyengat, mayat-mayat berserakan di mana-mana. Sebagian besar orang yang masuk lebih dulu telah tewas, ratusan nyawa melayang sia-sia.
Daratan bergetar hebat. Di depan, kerumunan hitam bagai aliran baja menyapu semua arah. Bumi seakan gemetar ketakutan!
Bulu-bulu di seluruh tubuh Kaisar Hitam tiba-tiba merinding tegak. Dengan suara gemetar ia berkata: "Sialan! Ini formasi persegi pasukan surgawi berjumlah lima ratus! Aku yang gila atau dunia ini yang sudah sinting? Satu aliran punya lima ratus cultivator legendaris?!"
Mereka semua terpaku. Benar ada lima ratus pasukan dengan kekuatan setara cultivator legendaris. Mengenakan zirah kuno, tangan mereka menggenggam pedang perang dan tombak besi hitam. Aura energi yang terpancar membuat Langit-Bumi berguncang.
"Di sana... masih ada lagi!" teriak Duan De sambil bulu kuduknya merinding.
Di sisi lain, terdapat formasi persegi berisi 500 orang yang bergerak maju langkah demi langkah. Aura yang dilepaskan bagai gunung runtuh dan tsunami, membabat habis semua cultivator yang nekat masuk!
"Sialan! Ini pasti halusinasi! Tidak mungkin nyata! Bahkan Dinasti Yuhua di masa kejayaannya pun tak mungkin punya 1.000 cultivator legendaris!" teriak orang tua buta itu.
Ini melampaui logika. Mustahil dipahami. Setelah 200.000 tahun berlalu, bahkan jika Dinasti Yuhua benar-benar masih eksis secara misterius di sudut terpencil, bagaimana mungkin mereka bisa mencetak begitu banyak ahli?
"Sumber aura mengerikan ada di area pegunungan sebelah sana. Jangan nekat menerobos. Mari kita mengelilingi dari sini untuk memantau," ujar Qi Luo yang sangat sensitif terhadap aura pembunuh, menunjuk ke arah hutan gelap nan seram di kejauhan.
Saat Ye Fan dan kawan-kawan menyusup mendekat, mereka segera merasakan tekanan dahsyat. Di depan area pegunungan itu, kekuatan maha dahsyat bagai langit runtuh dan bumi terbelah mengalir deras, menekan mereka hingga sulit bernapas. Dunia ini seakan akan hancur berkeping-keping oleh aura luar biasa kuat yang tak tertandingi!
Akhirnya, mereka berdiri di atas bukit dan melongok ke bawah. Bulu kuduk merinding, seluruh tubuh memancarkan hawa dingin.
Di depan terdapat kompleks kuburan leluhur. Sebagian besar batu nisan telah roboh. Hujan mengucur deras. Banyak makam kuno retak. Tulang belulang putih pucat merangkak keluar, lalu daging dan darah tumbuh dengan cepat.
"Astaga! Apa yang kulihat? Ini pasti kuburan pasukan surgawi dari setiap generasi. Mereka... bagaimana bisa hidup kembali? Mungkinkah Dinasti Yuhua benar-benar melepas kekuasaan sendiri demi melaksanakan rencana besar melawan Langit? Sekarang mereka menemukan rahasia menjadi dewa, keabadian sejati, dalam... menghidupkan yang mati, menyembuhkan tulang yang hancur?!"
