Cermin Ruang Hampa, Guci Penelan Langit, dan Kendi Baja Hitam Berpola Naga - tiga senjata Kaisar saling bersaing. BATU HANCURKAN LANGIT! Tak terhitung orang yang tersungkur ketakutan, tubuh terkunci tak bisa bergerak. Dunia mini ini telah remuk sebagian besar, menyatu dengan dunia luar. Jika terus begini, kuil leluhur tertinggi Dinasti Suci nomor satu di dunia masa lampau akan menjadi abu.
Lengkingan naga memekakkan telinga. 10.000 naga hitam raksasa melayang di udara. Ekor mereka semua tertancap di dalam Kendi Baja Hitam Berpola Naga, sementara kepala mereka menatap langit. Setiap naga memiliki panjang puluhan ribu zhang, mengerikan tak terkira, sebesar gunung emas. Sisik baja hitam yang menyusun tubuh mereka sebesar pintu, memantulkan kilau logam.
Kendi Baja Hitam Berpola Naga mengambang, puluhan ribu naga hitam sejati melonjak-lonjak di mulut kendi, memancarkan ribuan helai cahaya Xian. Area tersebut berkabut, tubuh naga raksasa yang mengerikan tak bertepi.
Cermin Ruang Hampa memancarkan sinar yang membutakan, tak seorang pun mampu menatap langsung. Pancaran sinarnya ribuan kali lebih terang dari matahari, helai-helai pedang immortal magis berdenting-denting, menghancurkan segalanya. Tebasan energi ini menghantam tubuh tak terhingga naga hitam, gemuruhnya mengguncang dunia.
Ini adalah keagungan Xian Jalan Tertinggi. Kendi Baja Hitam Berpola Naga melawan Cermin Ruang Hampa. Keduanya merupakan pusaka immortal tak ternilai. Untunglah pertarungan ini tidak sampai ke daratan, atau pasti seluruh benua akan hancur.
Ye Fan tiba. Guci Penelan Langit pun ikut menyerang. Mulut guci memuntahkan triliunan sinar pelangi, pemandangan memukau bagai mega berkilauan. Dalam keadaan setengah sadar, sosok kecantikan tak tertandingi muncul, samar dan tak nyata.
Kendi Baja Hitam Berpola Naga bergetar hebat, 10.000 ekor naga hitam raksasa bersahutan mengaum. Di mulut kendi, samar-samar terlihat janin Xian yang memancarkan cahaya Wu-liang, seolah hendak melakukan asensi dengan sinar pelangi sambil menghadapi Guci Penelan Langit.
"Braak!"
Dunia mini terakhir ini terguncang dahsyat. Selain kuil leluhur dan Altar Lima Warna di tanah, semuanya hancur menjadi serbuk halus, akhirnya menyatu sepenuhnya dengan alam semesta besar.
Pemusnahan total!
"Bzz!"
Kendi Baja Hitam Berpola Naga mengeluarkan dentuman prinsip kosmis, menjuntai ribuan kilau gelap. Semua naga raksasa masuk kembali ke dalam kendi, janin Xian pun menyusut menjadi berkas cahaya Xian abadi yang menerobos angkasa.
Para anggota Sekte Yao Guang berhasil kabur. Jika pertempuran berlanjut, mereka pasti akan menghadapi malapetaka besar. Duel senjata Kaisar Kuno memang paling memicu sensasi mendebarkan.
Kaisar manusia yang menggenggam senjata Kaisar mampu membabat planet bintang. Kekuatan mematikannya begitu dahsyat. Meski diaktifkan oleh generasi penerus sekalipun, tetap bisa membuat seluruh planet kuno dipenuhi kehancuran tanpa sisa vitalitas.
Semua orang menghela napas lega, tadi bisa dibilang krisis pemusnahan dunia, bahkan empat dinasti suci Zhongzhou pun merinding, takut aura Kaisar menyebar.
Lautan biru berombak, bulan purnama tergantung tinggi - inilah fenomena Lautan Mengapungkan Bulan. Ji Haoyue melirik ke sini, menyimpan Cermin Ruang Hampa lalu mendarat di tanah.
Ye Fan mengangguk berterima kasih, mundur kembali ke Altar Lima Warna. Kekuatan besar tanpa senjata Kaisar terlempar mundur, tak berani bersaik. Putra Langit dan kelompoknya pun menghilang entah ke mana.
"Mengapa ini tidak lengkap?" Ye Fan tertegun. Benar-benar tidak ada secuil solusi. Bagaimana bisa melintasi angkasa luar dengan Altar Lima Warna yang cacat?
"Ada formasi teleportasi di sini. Tadi sepertinya ada yang masuk." Ji Ziyue mengarahkan matanya yang indah ke atas tubuh gunung.
Altar Lima Warna dibangun menempel gunung. Tak jauh dari situ terdapat batu datar berjejak zaman yang lapuk, juga guratan buatan manusia yang rumit tak terpecahkan.
"Mujizat suci, ini adalah formasi teleportasi kuno level Kaisar Kuno! Ke mana tempat ini akan mengantarkan kita?" Si Anjing Hitam terkesima, matanya berbinar-binar, lalu melesat mendekat dengan gesit.
Ia segera mulai mereplikasi formasi ini. Bagi anjing itu, pola ini tak ternilai harganya. Jika benar-benar dipahami sepenuhnya, bisa menjadi bekal seumur hidup. Formasi magis ini terhubung dengan prinsip fundamental Langit dan Bumi.
Huo Lin'er dan Huo Qizi juga melangkah maju, berdiri di belakang Ye Fan dan Ji Ziyue. Cultivator lain tak berani mendekat, hanya bisa ngiler melihat. Formasi teleportasi level Kaisar purba ini mungkin mengarah ke tempat yang di luar akal sehat.
Di depan kuil leluhur pusat, semua kekuatan besar bergerak. Warisan abadi yang menguasai senjata kerajaan mulai mengawasi area ini. Beberapa pihak mendekat, menyadari formasi kuno ini mungkin bernilai lebih tinggi - mungkin menjadi jalan menuju inti Dinasti Yuhua.
Suasana semakin mencekam. Semua mata tertuju ke sini, aura senjata Kaisar purba menyebar di udara. Kemungkinan serangan mengintai, dipenuhi aura pembunuhan yang nyata.
“Tidak, formasi teleportasi tingkat Kaisar itu meskipun kuat, tapi tidak selaras dengan lokasi ini. Sepertinya dibuat terburu-buru belakangan, hanya platform formasi kecil.”
“Benar, meski sangat kuno, tidak seperti buatan Dinasti Yuhua sendiri. Lebih mirip karya mereka yang mengambil sebagian Altar Lima Warna.”
Di sini banyak master level peneliti formasi kuno yang kemampuannya tidak jauh berbeda dengan Kaisar Hitam. Setelah pengamatan teliti dan perbandingan, mereka menemukan rahasia abstrak ini.
Aura menyusut. Baik senjata Kaisar Kuno maupun perangkat spiritual Kaisar Purba menghentikan getaran. Tekanan dominan berkurang, suasana mulai mencair.
Anjing Hitam mengeluarkan beberapa keping Sumber Suci dan menanamkannya di ceruk batu. Seketika formasi teleportasi kuno itu berpendar, garis-garis emas bergerak di pahatan hingga membentuk gerbang.
Berbeda dengan pola energi lainnya, garis-garis ini saling bertautan membentuk pintu gerbang nyata. Kerangkanya seolah terbuat dari emas, berkilauan. Pemandangan di seberangnya terlihat jelas, seakan melangkah langsung ke tujuan tanpa perlu melintasi ruang hampa.
"Itu..." Semua orang terdiam sejenak. Pertama kali yang terpantul di pandangan adalah sebuah Altar Lima Warna yang megah, namun terlihat tidak lengkap.
Altar itu memancarkan kesederhanaan kuno dengan liku-liku sejarah. Setiap batu menyimpan jejak zaman, memaparkan prinsip keabadian - tak ada yang mampu bertahan selamanya.
"Mengapa terasa familiar?" Seseorang memperlihatkan ekspresi bingung, tak kunjung teringat.
Ye Fan langsung membeku bagai patung batu. Seketika itu juga dia menyadari lokasi ini - tempat yang dulu pernah dimasukinya dengan mempertaruhkan nyawa!
Kaisar Hitam menambahkan dua kubik Sumber Suci ke dalam ceruk. Pintu emas itu membesar, memperjelas pemandangan di seberang. Seruan takjumbar pecah dari kerumunan.
Banyak orang telah mengetahui, formasi teleportasi kuno ini sebenarnya menuju ke mana. Di atas jurang yang gelap gulita, Altar Lima Warna itu berdiam tak bergerak, tak bernyawa.
Di sekelilingnya terdapat sembilan Gunung Suci. Gabungan merekalah yang membentuk jurang dalam tak terlihat dasarnya itu, lubang hitam yang dalam hingga membuat pikiran orang ingin terjatuh ke dalamnya.
"Ini... Zaman Purba Terlarang!" seru orang-orang dengan penuh keterkejutan dan penyesalan.
Bahkan terlihat sebatang pohon pusaka keabadian setinggi pinggang dan mata air suci di salah satu Gunung Suci, membuat hati mengguncang jiwa.
"Bagaimana mungkin ini terhubung ke sana? Siapa yang berani memotong rata Altar Lima Warna dan menyegelnya di pintu masuk jurang?" Orang-orang merenung, tak menemukan jawaban.
Ini adalah wilayah kegelapan. Siapa pun yang mendekat akan menghadapi malapetaka hidup-mati, terutama di dasar jurang terdapat 'Kegersangan' dan keberadaan mengerikan tak dikenal yang bisa merampas nyawa dan zaman.
"Benar-benar Zaman Purba Terlarang! Sudah pasti tak ada keraguan!"
Orang-orang merasa di luar akal sehat, formasi teleportasi kuno ini terlalu penuh misteri, ternyata menuju ke zona terlarang bagi kehidupan, dan begitu unik, membentuk pintu emas yang membuat segala sesuatu di seberang terlihat jelas, hanya perlu satu langkah untuk mencapainya.
Perlu diketahui bahwa tempat ini adalah Zhongzhou, saat ini melangkah satu langkah saja sudah bisa sampai ke wilayah selatan Donghuang. Terpisah puluhan ribu li yang tak terhitung, Orang Biasa membutuhkan ratusan generasi untuk menempuhnya, cultivator pun perlu belasan tahun jika terbang.
Banyak orang menjadi impulsif, di sana ada Sembilan Ramuan Ajaib klan Dewa Ulat Sutra yang kini dibagi menjadi sembilan batang, saat ini bisa dikatakan hampir bisa disentuh, jika menerobos mungkin bisa menggali satu dua batang.
"Braak!"
Hampir seketika, tempat ini bersorak-sorak, banyak orang tak bisa menahan diri, semua ingin menerobos untuk memetik ramuan dewa keabadian. Dulu berbagai sekte mengeluarkan tenaga pikiran tak terbatas tapi tak mendapat apa-apa, kini peluang ada di hadapan.
Terutama klan kuno, sama sekali tidak tahan duduk diam, khususnya penguasa kuat Dewa Ulat Sutra langsung terbang ke altar saat itu juga, sampai di depan, menatap tajam ke arah depan.
Ye Fan dan yang lain tidak menghalangi, diam memperhatikan perkembangan situasi. Mereka sangat paham betapa mengerikannya tempat itu, bahkan jika bisa masuk belum tentu bisa mencapai dekat ramuan dewa.
"Swoosh!"
Beberapa tidak tahan lagi. Dua puluh lebih siluet menyapu masuk ke pintu emas, semuanya ahli. Begitu kaki menginjak, mereka muncul di Altar Lima Warna.
Semua di sini menahan napas, memantau ketat. Dua puluhan orang terjatuh di Altar Lima Warna, penampilan wajah menua dengan cepat. Orang-orang bisa jelas melihat rambut mereka memutih, kulit keriput. Pemandangan ini membuat bulu kuduk merinding.
Beberapa melompat tinggi, berusaha dari Altar Lima Warna menyerbu Gunung Suci untuk memetik ramuan dewa keabadian. Namun yang membuat ngeri, mereka telah kehilangan semua kekuatan dan pengalaman kultivasi, langsung terjerumus ke jurang. Sama sekali tidak bisa terbang.
"Ah…"
Ini membuat putus asa, mereka terperangkap di Altar Lima Warna. Altar yang menggantung tepat di atas jurang, masih berjarak sangat jauh dari tebing Gunung Suci. Bagaimana mungkin mereka yang telah kehilangan pengalaman kultivasi dan kekuatan spiritual bisa melompat sejauh itu hanya dengan tubuh fisik?
Jerit kesakitan bergema. Berada di Altar Lima Warna yang tepat menghadap jurang, aura "Kegersangan" terasa paling kuat. Tubuh mereka merosot dengan cepat, beberapa sudah menjadi kerangka terbungkus kulit dengan mata cekung dan rambut putih rontok, menyerupai tengkorak yang mengerikan.
Satu dua orang yang paham formasi magis mencoba mengeluarkan platform formasi untuk kabur melintasi jurang, namun sama sekali tidak berguna. Pola energi di zona terlarang bagi kehidupan ini telah musnah, tidak bisa berfungsi apapun.
Orang-orang di sini merinding ketakutan, dalam hati merasa lega belum memasuki Pintu Emas. Jika tidak, nasib mereka pasti sama - hampir tidak ada jalan keluar untuk bertahan hidup.
Di zona terlarang bagi kehidupan ini mustahil mengukir Pola Suci, tidak bisa dilintasi. Hanya formasi khusus level Kaisar Kuno yang bisa masuk, tapi bagi mereka ini tetap hanya jalan mematikan.
"Ah…"
Orang-orang di Altar Lima Warna menjerit kesakitan. Banyak orang mempercepat larian, bersiap melompati ruang hampa untuk mencapai Gunung Suci, namun satu per satu justru terjatuh ke jurang sambil mengeluarkan jeritan merobek hati yang terdengar tua renta.
Tanah Iblis!
"Ternyata begitu! Altar Lima Warna perlu diperbaiki. Tak heran prosesi Sembilan Naga Menarik Peti Mati dulu mengalami masalah, karena altar ini tidak lengkap!" Ye Fan bergumam.
"Xiao Yezi, Jangan pergi lagi, terlalu bahaya." Ji Ziyue berkaca-kala.
"Tak ada waktu. Mungkin Altar Lima Warna akan kembali tenggelam ke jurang. Aku tidak bisa menunggu lagi. Lagipula hukum waktu tidak bisa merampas umurku, dulu aku pernah selamat keluar-masuk." Tekad Ye Fan sudah bulat.
"Eh, ada yang berhasil melintas!" Teriakan orang-orang bergema.
"Ada lagi yang masuk ke formasi teleportasi, terjatuh di Altar Lima Warna. Ini anggota klan kuno bersayap yang langsung mengepakkan sayapnya, terbang menuju Gunung Suci."
"Dia... berhasil!"
Banyak orang menggenggam erat tinju mereka. Tapi yang menanti adalah sembilan mati satu hidup. Begitu mendarat di jurang, bulu sayapnya langsung remuk. Dia limbung melangkah, akhirnya roboh di tebing curam.
Meski gagal, anggota klan kuno bersayap suci tak bisa menahan gejolak hati. Semua ingin mengambil risiko, bertaruh nyawa!
"Tak bisa menunggu lagi. Aku harus memulai perjalanan terakhir. Jika mereka terus nekat masuk seperti ini, mungkin akan memancing Nu keluar." Ye Fan bergumam.
