"Auu..."
Tangisan melengking bergema. Ye Fan berdiri di depan kuil megah di puncak gunung, memandang ke bawah. Pasukan Salib yang datang dalam ekspedisi ke Timur seperti kehilangan sandaran harapan, hampir runtuh sambil meratap keras.
“Dewa mati, seluruh dunia seolah runtuh, kegelapan dan keputusasaan menyelimuti. Dua penguasa kuat klan Dewa yang agung tertembak mati satu per satu, sulit bagi mereka menerima kenyataan ini.”
Di mata para pengikut yang taat ini, langit dan bumi kehilangan cahaya, dunia mencapai akhir. Ini adalah beban tak tertahankan dan sakit yang meruntuhkan keyakinan agama mereka.
“Kehormatan dan keyakinan adalah nyawa kami! Berperang untuk Dewa!”
Semua orang menangis histeris, siap menghadapi maut. Mereka menyerbu Gunung Suci tertinggi di Kota Yerusalem, berusaha melakukan serangan terakhir yang tak mau menerima kekejaman fakta ini.
Ye Fan tak berkata sepatah pun. Dia mengulurkan jari lalu menyapukan tangan ke bawah. Suara 'brak! brak!' terus bergema, bunga darah bermekaran, nyawa-nawa layu. Tujuh delapan pemimpin ksatria musnah seketika.
Setelah itu, dia tidak bertindak lagi, duduk bersila di puncak Gunung Suci sambil melantunkan 《Sutra Penyelamatan》, suaranya menggema di cakrawala. Cahaya keberuntungan berkilauan bagai untaian permata yang menjuntai, ribuan pancaran cahaya dan puluhan ribu berkas sinar harmonis membanjiri setiap sudut.
Kitab ini merupakan yang terkemuka di antara Tiga Aliran Suci Taoisme, mampu menghapus bencana langit dan menjamin perlindungan Kaisar, menangkal pengaruh jahat untuk memurnikan triliunan rakyat. Baik pria maupun perempuan semuanya menerima perlindungan, dimurnikan dari status makhluk biasa.
"Jalan Dewa menghargai kehidupan, tak terhingga dalam menyelamatkan umat..." Hukum suara Ye Fan memekakkan telinga bagai gemuruh guntur, mengajar dan membaca kitab di Gunung Suci. Di antara Langit dan Bumi muncul berbagai fenomena aneh.
Ye Fan berusaha menuju tempat suci lainnya di wilayah Barat, namun Pasukan Salib yang ada saat ini jika tidak dihilangkan aura kebenciannya, dikhawatirkan akan menimbulkan kekacauan di Tiongkok.
Mereka memblokir jalan, masing-masing dilanda kepedihan. Tapi Ye Fan tak rela menciptakan pembunuhan massal yang menggila - memenggal begitu banyak orang sungguh bertentangan dengan keharmonisan langit. Lebih baik memurnikan mereka secara spiritual.
Cahaya keberuntungan turun dari langit, mata air manis bermunculan dari bumi. Pohon kering bertunas, yang sakit dan cacat sembuh. Ye Fan berbicara bagaikan bunga teratai mekar, berbagai pertanda baik bermunculan. Cahaya Xian berkilauan, melilit aura suci. Ia bagaikan seorang Dewa yang sedang memurnikan semua makhluk hidup.
Dari mulutnya bermekaran aksara-aksara kuno satu demi satu, berubah menjadi kitab suci yang tertanam di ruang hampa. Membersihkan hati setiap orang, mencuci roh primordial mereka. Ini adalah bentuk "pemurnian sumsum dan bulu" pada tingkat spiritual.
Tidak ada sedikitpun aura pada Ye Fan. Seluruh tubuhnya bagaikan Xian kuno berusia 10.000 tahun, atau orang suci yang abadi. Setiap kata yang terucap dari mulutnya transparan bagai kristal, berubah menjadi kilau magis yang menyinari langit, menyusup ke lautan kesadaran semua orang.
Aura yang mengguncang Kota Yerusalem telah lenyap seluruhnya, dimurnikan sepenuhnya olehnya. Banyak ksatria yang telah hampir mendekat justru melemparkan senjata, terdiam termenung. Mereka adalah pasukan terkuat yang pernah ada.
Sedangkan di kaki Gunung Suci, barisan panjang Pasukan Salib duduk bersila dengan penuh kewibawaan dan kesakralan, seolah mencapai pencerahan tiba-tiba. Ekspresi mereka tenang, seluruh diri dipenuhi ketenangan.
Di kejauhan, cultivator tua yang tidak terkena dampak pertempuran menyaksikan pemandangan ini. Bulu kuduknya berdiri tegak – taktik melawan Langit macam apa ini? Setara dengan Dewa prasejarah! Hanya dengan membuka mulut memberi wejangan, mengumpulkan pengikut, dalam sehari bisa mendirikan aliran yang dihormati seluruh dunia, mampu bertahan sepanjang masa.
"Gǎo zhèng zuǒ shì. Pó ní shà líng. Bēi zhāo jūn jiāng. Jì nán qì kuí. Jìng yí sǔn guāng. Hùn yuán jué yuán……"
Ye Fan melantunkan Kitab Dao. Sekelilingnya dipenuhi anggrek langka, istana emas muncul, kabut berkilauan memenuhi cakrawala. Wujud dewa terpancar – Raja Dewa duduk bersila di Sembilan Langit, kekacauan kosmis menumbuhkan sebatang teratai.
Satu kali lantunan: Hati pengikut setia menjadi terang. Dua kali lantunan: Kegelisahan sirna, telinga tajam. Tiga kali lantunan: Semua tunduk, pemahaman spiritual jernih. Empat kali lantunan: Penyakit tersembunyi lenyap, tulang janin ringan. Lima kali lantunan: Gigi baru tumbuh menggantikan yang rontok.
“Wu-liang bukan hasil pikiran. Lautan Dao bergelombang. Makna hukum mengalir seperti sungai kecil. Menyuburkan tunas indah. Digunakan untuk menyelamatkan kelaparan dan kemiskinan……”
Fenomena aneh Ye Fan perlahan menyatu dengan tubuh fisiknya. Dia duduk tegak di Sembilan Langit, melantunkan kitab Langit dan Bumi serta Xuan Huang. Sinar keberuntungan memenuhi langit, menjuntai ke bawah, sepenuhnya menutupi Yerusalem.
Di dunia saat ini hampir tak terlihat ahli kesaktian besar seperti ini, apalagi yang rela mencurahkan seluruh pikiran dan pengalaman kultivasinya untuk menjelaskan kitab suci serta memurnikan begitu banyak orang. Dalam konteks zaman kuno, ini adalah manifestasi mujizat suci!
Ini bukan sekadar memurnikan para pengikut, tetapi juga memberikan manfaat luar biasa bagi mereka. Baik masalah dalam latihan maupun hambatan dalam pengalaman kultivasi akan berubah, memperoleh keuntungan besar.
Di zaman kuno, ini adalah turunnya dewa ke dunia fana, setara dengan mendirikan tanah suci. Ini merupakan metode tak tertandingi untuk mengumpulkan keyakinan. Begitu mendapat pengakuan dan penghormatan dari seluruh dunia, maka kesucian dapat dicapai seketika.
Permusuhan di Kota Suci Yerusalem akhirnya menghilang, berubah menjadi wilayah yang penuh ketenangan. Ye Fan menggunakan kekuatan dahsyatnya untuk menaklukkan aura pembunuhan sepenuhnya, menindak tempat ini.
Dalam proses ini, Xiao Tian Shi Zhang Qingyang mendapat hasil terbesar. Sebagai murid gerbang Dao, saat menjaga Ye Fan selama proses tribulasi, ia merasa seperti membuka jendela baru. Pengalaman kultivasinya meningkat drastis, bahkan berhasil menembus satu tingkat kecil.
"Guru, dirikanlah aliran! Mukjizat suci zaman kuno pun tak melebihi ini. Orang-orang di bawah telah dimurnikan olehmu, menjadi pengikut yang sungguh-sungguh," ucapnya dengan suara bergetar.
"Tian Ting." Ye Fan mengucapkan dua kata ini yang bergemuruh memekakkan telinga, menggema hingga ke awan. Namun ia memberi tahu Zhang Qingyang bahwa penyebaran ajaran bisa dilakukan di masa depan, bukan sekarang.
Zhang Qingyang mengangguk. Ini akan menjadi target besar dan jangka panjang yang ia perjuangkan. Master Zhang yang termasyhur pun memulai perjalanannya menciptakan Jalan baru.
Akhirnya, Ye Fan tidak lagi memamerkan pengalaman kultivasinya, berhenti melantunkan kitab suci. Di bawah Gunung Suci, para pengikut duduk bersila dengan konsentrasi tajam, sepenuhnya melepas niat membunuh, jiwa mereka telah dimurnikan.
Dia bangkit berdiri. Di bawahnya, kerumunan peziarah memandang dengan kesungguhan religius, semua berdoa dengan bersedia mengikuti perjalanannya menuju Vatikan untuk menuntut pengembalian senjata leluhur.
Zhang Qingyang bertindak sendiri, pada detik ini mengumumkan jabatan kultivasi Ye Fan sebagai Kaisar Langit. Seruan "Gunung Suci" bergema tanpa henti, mengguncang langit dan bumi.
Long Xiaoque, Zhan Yifan dan yang lain saling pandang bingung. Mereka merasa Zhang Qingyang benar-benar punya bakat jadi dukun palsu - dalam sekejap mengubah musuh menjadi pengikut, sesuatu yang di luar akal sehat.
"Guru, mohon ajarkan Sutra Penyelamatan yang sempurna padaku." Zhang Qingyang berkata dengan penuh keseriusan.
Ye Fan mengulurkan jari, seberkas cahaya keperakan menyusup ke tengah dahinya, berubah menjadi kitab misterius yang dipenuhi tulisan suci. Terdapat pula bekas pencerahan batinnya saat mempelajari kitab ini, mencakup berbagai detail dan proses kontemplasi yang memungkinkannya memahami dengan cepat.
Ini bukan lagi Sutra Penyelamatan murni. Terdapat esensi Kitab Dao, Kitab Xi Huang, Kitab Hengyu, dan berbagai kitab lain yang mampu memurnikan roh primordial manusia, membentuk sebuah kitab kuno yang unik.
"Tersebut akan pergi." Ye Fan menatap ke kejauhan, memulai perjalanan terakhir.
"Kaisar Langit!"
Di kaki Gunung Suci, sorakan pengikut setia bergema di awan-awan. Di dua kuil agama lain yang jauh, para orang tua tercengang. Bahkan dewa-dewa yang mereka sembah pun terdiam, tidak berani bertindak.
Ye Fan menuruni bukit diiringi barisan pengikut yang megah, meninggalkan tempat ini menuju destinasi berikutnya.
"Aku akan membuat aliran Dao Istana Langit berkembang di setiap sudut dunia, mendirikan organisasi yang abadi!" seru Zhang Qingyang dengan penuh semangat.
“Zhang Qingyang, jangan-jangan kau tak sengaja dimurnikan oleh Guru?” Beberapa orang bergumam dengan nada candaan.
“Kalian tak mengerti, mendirikan aliran yang abadi... Aku seperti merasakan sesuatu, tapi sulit dijelaskan saat ini.” Zhang Qingyang berkata dengan ekspresi hampa.
Vatikan, yang berarti Tanah Para Nabi, adalah tempat suci paling termasyhur di Barat, tanah peristirahatan suci dewa-dewa prasejarah, menyimpan mitos legendaris tak berujung.
Ye Fan melanjutkan perjalanan ke barat. Tak lama setelah meninggalkan Kota Yerusalem, semua kabar menyebar melalui berbagai taktik, mengguncang hebat aliran Barat!
Dua anggota suku dewa terakhir ditembak mati, segala kemuliaan dan lingkaran cahaya memudar. Bahkan Pasukan Salib menjadi pengawalnya, berubah menjadi pengikut setia yang mulai melakukan ekspedisi ke barat.
Iblis menginvasi Barat!
Banyak keluarga-keluarga kuno tak bisa duduk diam. Iblis muncul dari Tiongkok dengan aura mengerikan, niat mereka tidak baik - apakah ini akan menggulingkan aliran Barat?
“Di hari kelam ini, semua warisan aliran Dao merinding ketakutan. Iblis muncul dari Tiongkok, menjelajah ke barat. Tak ada yang menyangka situasi akan berkembang sampai ke titik ekstrem yang sangat genting ini.”
“Semua kelompok dewa yang tersisa di dunia fana telah mati. Sekarang siapa yang bisa menaklukkan iblis besar dari Tiongkok ini?”
“Vatikan dalam bahaya. Meski dasar kekuatannya kokoh, di era dekadensi spiritual ini semua tidak sebanding. Tak ada yang bisa menindak Iblis ini.”
“Kau salah. Itu Penguasa Istana Langit. Hati-hati kau dimurnikan olehnya.”
“Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita memberikan bantuan?”
“Jangan khawatir. Jika tebakanku benar, Ksatria Suci yang selamat dari era kegelapan mungkin masih hidup. Mungkin masih punya kemampuan untuk bertempur.”
……
Semua pihak berbisik-bisik. Mereka sangat terkejut dengan pemurnian Pasukan Salib oleh Ye Fan. Banyak yang tidak bisa menerima fakta ini, masing-masing merasa merinding.
Ye Fan mengitari Vatikan selama beberapa saat, lalu mulai memasuki formasi magis kuno. Ia melangkah ke wilayah alamiah di mana pohon-pohon tua membentuk siluet naga dan tanaman obat purba menyebarkan aroma harum. Tempat ini adalah tanah suci kultivasi langka di alam semesta, dengan aura zaman purba yang menyergap.
Sejak era kuno, lokasi ini telah menjadi tanah spiritual tempat energi murni terpancar. Setiap generasi dijaga oleh orang suci. Meski zaman telah berubah dan tak ada lagi ahli sehebat dulu, tempat ini tetap dihormati.
Ini adalah tempat suci kuno yang berbeda dengan pusat agama Katolik yang dipercaya orang biasa di pihak luar. Namun, tempat ini juga mampu menyerap kekuatan keyakinan agama dari luar.
Di dalam Vatikan, sejumlah orang penting diliputi kekhawatiran dengan alis berkerut. Kini Iblis dari Tiongkok telah membunuh masuk ke gerbang mereka, membuat mereka tidak yakin dalam hati.
Namun, ada beberapa orang yang justru tertawa terbahak-bahak dengan lega, berkata: "Bukankah kematian klan dewa ini sesuatu yang baik? Alkitab adalah kristalisasi kebijaksanaan, Yesus adalah orang suci yang terhormat. Lalu apa artinya beberapa klan dewa dari domain luar itu!? Nanti kami akan menyambut klan iblis dari Tiongkok. Ajaran kami agung, keberadaan Tuhan memberikan umat manusia sandaran spiritual, bukan sekadar menyediakan energi kultivasi bagi beberapa klan dewa asing."
Di Auditorium Utama lainnya, sekelompok orang tampak bingung dan diliputi kekhawatiran hingga puncaknya. Klan dewa saja sudah dibunuh, bagaimana Vatikan bisa bertahan?
Akhirnya, Paus membuka mulut dengan wajah tenang bagai air, berkata: "Tidak apa-apa. Tuhan memang tidak mahakuasa, tetapi gereja kami adalah yang mahakuasa!"
"Yang Mulia Paus, adakah solusi dari Anda? Klan iblis Tiongkok benar-benar telah mencapai puncak kekuatan." Seseorang memperlihatkan ekspresi tertegun, tak kuasa menahan diri untuk bertanya.
"Tahukah kau mengapa beberapa penguasa kuat suku dewa hanya tinggal di Kota Suci Yerusalem, dan tak pernah berani mendekati tempat suci kuno ini? Karena mereka takut! Di sini ada yang terkuat di bawah angkasa luar!" Sorot mata Paus dalam bak samudra tak terukur, duduk tegak di tempat tinggi bagaikan gunung yang tenang.
"Lalu mengapa Yang Mulia membiarkan mereka dibunuh?" seseorang bertanya dengan hati berguncang.
"Mereka apa? Cuma kerja sama sementara. Dulu kadang perlu mereka tunjukkan mujizat suci. Mereka bukan Tuhan sejati, hanya beberapa dewa buatan kami yang bisa dihancurkan kapan saja."
Rambut Paus lebat berkilauan, wajah putih pucat berkilauan, sorot mata sedalam angkasa luar. Setiap gerak tubuhnya meninggalkan pola Dao bak dewa yang duduk di singgasana tinggi.
