Yi Qi Hua San Qing adalah seni magis yang luar biasa!
Meskipun Ye Fan hanya memahami satu bentuk Jalan, tapi saat ini menunjukkan kengeriannya. Bentuk asli dan bentuk Jalan-nya secara bersamaan mengayunkan Tinju Enam Jalan Samsara, membuat Paus yang meminjam kekuatan keyakinan agama pun tak berkutik, tulang remuk dan seluruh tubuh berlumuran darah.
Tentu saja, Tinju Enam Jalan Samsara juga mengerikan. Seolah-olah teknik ini sengaja disiapkan untuk Konstitusi Suci manusia - satu pukulan saja, langit runtuh bumi ambles, menghancurkan segala rintangan.
“Bzz!”
Setiap kali Ye Fan dan bentuk Jalan-nya mengayunkan tinju, terdengar dentuman mengerikan bagai ledakan. Ruang hampa terkoyak, tinju emas mereka tak tertahankan.
Paus batuk-batuk mengeluarkan darah dari mulut, mahkota copot, jubah ritual compang-camping, permukaan kulit kristalnya penuh retakan. Terlihat tak berdaya, hampir musnah wujudnya. Namun saat itu ia tersenyum tipis, bukannya mundur malah menyambut tinju Ye Fan.
Di sudut bibirnya muncul senyum sinis tipis, menghardik: "Akhiri ini!"
"Braak!"
Aura Santo memancar, mengalir deras seperti bencana alam. Dalam sekejap menyebar ke seluruh Vatikan, membuat setiap orang gemetar. Semua tak tahan menahan aura intimidatif, bersujud ke tanah.
Para suci prasejarah!
Tak disangka ada aura tak tertandingi Santo kuno yang meledak keluar. Pemandangan ini membuat semua orang terkejut, seluruhnya merinding ketakutan.
Seluruh tubuh Paus memancarkan cahaya. Dari ruang hampa ia memanggil satu baju perang berwarna emas berkilauan, menyinari cakrawala. Setiap sudut dipenuhi kekuatan suci yang langsung menindak ke arah Ye Fan.
Dia sengaja menggeser ke jarak dekat, tiba-tiba mengeluarkan senjata pusaka, menyergap rival kuat yang ingin menggunakan jubah Dewa legendaris untuk menaklukkan Ye Fan sampai mati di tengah arena.
Ini adalah senjata pamungkas, seandainya berada di posisi lawan apapun pasti mati, karena Energi Dewa orang suci zaman kuno melampaui imajinasi, jauh di atas penyembah Dao. Begitu perangkat spiritual mereka muncul, hampir merupakan akhir yang mematikan.
Paus menggunakan tubuhnya sebagai media, memanggil Jubah Emas Suci yang menggantung di ruang hampa, memancarkan gelombang cahaya seluas lautan pemusnahan total tak bertepi. Bahkan Gunung Suci berukir formasi magis orang suci kuno terkikis hingga menyisakan debu batu.
Ye Fan menginjak-injak 'Gerak' dari Sembilan Rahasia sambil mundur. Di tangannya muncul dua anak panah hitam yang mengeluarkan kekuatan suci menyala-nyala memenuhi langit, berhasil memblokir Jubah Emas Suci. Dia terlempar mundur belasan li, menghindari pembunuhan.
Di era dekadensi spiritual ini, mencari seorang rival untuk membuktikan hasil latihan sangat sulit. Akhirnya bertemu dengan Pasukan Malaikat dan Paus, Ye Fan tentu tak ingin melewatkannya. Namun saat ini tak ada cara untuk melanjutkan.
Di langit, jubah suci emas berdenting seolah memiliki nyawa. Secara otomatis bubar lalu menyelubungi tubuh Paus, mengeluarkan suara cring-cring bahkan terdengar suara napas.
Jubah suci ini kuning keemasan menyeluruh. Setelah melekat pada Paus, ia berkilauan bagai matahari, memancarkan aura megah yang memaksa orang untuk tunduk dan bersujud dalam-dalam.
Paus menatap tajam anak panah hitam di tangan Ye Fan, mengamatinya berulang kali. Namun tak ada rasa takut karena jubah suci emas memiliki perisai keemasan yang memancarkan kilauan cahaya menyala-nyala, digenggamnya dengan mantap.
Ekspresi Ye Fan dingin. Ia sudah menduga aliran Barat dengan statusnya pasti meninggalkan barang semacam ini. Tapi dengan anak panah hitam di tangan, kekhawatirannya tak begitu besar.
Ini adalah jubah suci yang rusak parah, tidak utuh sepenuhnya. Di bagian dadanya terdapat lubang sebesar kepalan tangan, dengan retakan kecil yang menyebar ke seluruh tubuh.
Bisa dibayangkan betapa sengitnya Pertempuran Pertama dulu. Santo kuno yang mengenakan jubah Dewa ini bahkan jantungnya hancur tertembus, benar-benar mengerikan.
"Bukan senjata pusaka warisan, kau ingin menyerang dan menaklukkan aku sampai mati? Mungkin kau akan kecewa."
"Itu harus diuji baru tahu." Paus bersikap dingin. Dengan daya tahan yang mengejutkan, dia tetap tenang dan percaya diri. Jubah sucinya memancarkan wibawa agung, tak takut terhadap anak panah hitam Ye Fan.
Sebaliknya, meskipun Ye Fan memegang anak panah hitam, tak ada aura suci yang menyebar darinya. Menurut Paus, itu cuma bisa untuk mempertahankan diri.
Perangkat spiritual Santo sekalipun rusak, tetap bisa dengan mudah memusnahkan penyembah Dao. Ini adalah perubahan kualitas yang sama sekali tak terukur dan tak tergantikan.
Ye Fan tidak berani meremehkan, bahkan di Beidou, satu senjata pusaka rusak parah pun bisa menghancurkan sekte besar, mengerikan tak bertepi! Tanpa senjata setara, pasti mati!
Di ruang hampa, gelombang Dao bergerak dinamis. Sebuah janin batu muncul berdiri di depan Ye Fan, berhadapan dengan jubah emas suci di depannya. Seketika memicu kecurigaan banyak orang.
Mayoritas besar tidak mengetahui, hanya orang-orang tua seperti Paus yang terkejut. Ini adalah Embrio Roh Suci yang sulit muncul walau ratus generasi.
Saat ini, waktu teknik rahasia Yi Qi Hua San Qing habis. Bentuk Jalan menghilang, hanya tersisa tubuh fisik Ye Fan. Seluruh tubuhnya mengaburkan, tak disangka berubah masuk ke dalam janin batu.
"Ini... seni rahasia apa?" Bahkan Paus terkejut, belum pernah terdengar atau terlihat sebelumnya.
"Tubuh fisik masuk ke dalam batu, ini adalah seni dewa yang dipahami Ye Fan setelah pemahaman kultivasinya meningkat pesat melalui studi Kitab Langit Sumber. Hanya sehelai rambut memisahkannya dari gelar Master Sumber Langit, pantas disebut sebagai Master Langit. Pemahamannya terhadap kitab ini telah mencapai puncak kesempurnaan, sehingga berbagai teknik misterius bisa ditampilkan."
"Master Sumber Langit bisa melihat semua rahasia dalam batu. Di ujung kemampuan tertinggi, memasukkan tubuh fisik ke batu bukan masalah. Makna mistisnya sulit dipahami oleh manusia biasa."
"Saat masuk ke dalam janin batu, Ye Fan merasakan darah dan meridian kering Roh Suci. Lautan kekuatan mengerikan yang dipancarkannya segera memenuhi seluruh ruang."
"Braak!"
"Sebuah wibawa suci menyebar, janin batu seketika hidup kembali. Meski jauh dibanding masa kejayaannya, kini ia bagaikan jubah suci!"
"Sekarang kita setara, bertarunglah!" Ye Fan yang bangkit dalam janin batu menerjang ke arah Paus, membuatnya terpana di tempat dan merasakan situasi mengkhawatirkan.
"Jubah suci emas adalah andalan terbesarnya. Jika rival juga memiliki jubah suci pelindung, maka semua kembali ke titik awal. Pasti akan mengalami Kekalahan Besar, tewas dan jalan spiritualnya musnah, tak ada lagi ketidakpastian."
"Braak!"
Suara Jalan Agung bergema. Di belakang kepalanya, lingkaran suci muncul kembali, memancarkan cahaya Wu-liang. Dengan meminjam kekuatan jubah suci emas, dia mengkonsentrasikan kekuatan keyakinan agama menjadi cakram suci yang berkilauan!
"Satu Hati Semua Makhluk, pinjamkanlah energi agung padaku..."
Mantra kuno meluncur dari bibirnya. Cakram suci menyatu dengan tubuh, jubah suci emas bernapas menghembuskan kilau kehidupan. Dengan kesadaran penuh, dia melancarkan serangan mantra suci.
"Braak!"
Ye Fan tak gentar. Ribuan kesaktian, puluhan ribu prinsip - semuanya remuk dengan satu pukulan. Tinju Enam Jalan Samsara yang dilepaskannya membuat semua seni rahasia dan buah kebijaksanaan tak berarti, pondasi dasar takkan bisa menahan.
Sekalipun terlindungi jubah suci emas, tubuh Paus bergetar hebat. Cakram suci di belakangnya kembali menunjukkan retakan kecil, hampir runtuh.
"Panggil Kitab Perjanjian Dewa!"
Paus mengaum, di momen genting ini terpaksa sekuat tenaga, mengerahkan semua taktik, tak ada kartu truf tersisa. Roh primordial menyilaukan, diberkati jubah suci emas, memanggil sebuah kitab dari ruang hampa, dijuluki Perjanjian Dewa!
Sebenarnya, hanya beberapa lembar kertas yang ditulis dengan darah dewa, seasal dengan darah suci yang dimandikan Pasukan Malaikat. Kertas telah menguning, namun memancarkan kekuatan yang membuat berdebar-debar.
Sepuluh juta helai kilatan cahaya menyembur, menerjang ke depan. Ye Fan langsung mengayunkan anak panah hitam di tangannya, menembusnya hingga hancur. Beberapa lembar kertas kuning itu braak terbakar, berubah menjadi abu.
"Kitab Perjanjian Suci hancur!"
Banyak orang menjerit, ini adalah relik suci yang tak boleh dinodai. Kini dihancurkan oleh iblis Tiongkok menjadi abu, membuat banyak sesepuh merintih kesakitan.
Melalui serangan ini jarak antara mereka semakin dekat. Ye Fan yang berada dalam janin batu dengan ekspresi dingin membeku, mengayunkan tinju untuk menyerang. Tiba-tiba seluruh tubuhnya membeku.
"Cis!"
Seberkas cahaya suci merobek ruang hampa, sebuah tombak sakti melesat keluar, lebih cepat dan terang daripada kilat, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya abadi.
Ini adalah senjata pusata suci yang muncul mendadak, Paus menggenggamnya dan menghujam ke dada Ye Fan, tepat dan kejam, kekuatan ilahi bergelombang menghancurkan Qian Kun.
"Dang!"
Ye Fan berbalik badan, menghindari ujung tombak, satu pukulan mendarat di gagang tombak emas, menghasilkan getaran suara yang memancarkan gelombang Dao tak terhingga, lalu ia terlempar mundur.
Tombak Longinus!
Ini adalah benda sakral legenda, senjata pembunuh dewa dalam mitos. Dahulu tombak inilah yang menyula Yesus sampai mati di kayu salib, kemudian karena berbagai alasan dan legenda, diangkat Vatikan sebagai relik suci.
Dalam warisan aliran Barat, Tabut Perjanjian, Kain Kafan Turin, Cawan Suci, Salib Sejati, dan Tombak Longinus paling termasyhur, mayoritas telah punah, kalaupun ada, kebanyakan palsu buatan generasi penerus.
Hanya tombak sakti ini yang bertahan, menjadi senjata mematikan utama Vatikan saat ini, menggemparkan seluruh Barat, sangat termasyhur.
Tentu, rentang waktu yang terlalu panjang dan pertempuran besar di masa lalu menyebabkan tombak ini terbelah tiga bagian, tidak lagi utuh, bukan termasuk senjata pusaka warisan.
Namun reputasi legendarisnya di masa lalu tak terbantahkan - tombak ini pernah menghujam Santo Yesus, mengandung kekuatan misterius yang konon bisa mengubah nasib manusia, sehingga dijuluki Tombak Nasib.
Paus tiba-tiba menyerang dengan tombak ini, namun gagal melukai lawannya. Wajahnya suram, menyadari pertarungan hari ini mungkin tak akan berakhir baik.
"Braak!"
Namun jalan mundur sudah tertutup. Dengan perisai emas di satu tangan dan Tombak Nasib di tangan lainnya, dia membelah langit lalu menyerbu habis-habisan.
Ye Fan menyeringai sinis. Keberadaan janin batu di tubuhnya bagai mengenakan jubah suci, menetralkan wibawa sakral sehingga membuatnya tak gentar sedikit pun.
Keduanya bertempur sengit, Tinju Enam Jalan Samsara menghancurkan langit. Paus yang menggenggam Tombang Nasib terlempar hingga muntah darah, tulang-tulangnya berderak grakk grakk, mundur bertahap.
"Bzz!"
Paus terpental sejauh beberapa kilometer, meninggalkan jejak bunga darah di udara. Tangannya bergerak cepat membentuk pola mistis, tubuhnya tiba-tiba menghilang dari medan perang. Seluruh Gunung Suci memancarkan kilatan cahaya, menekan ke arah Ye Fan.
Dia mengaktifkan formasi magis kuno untuk menghancurkan Ye Fan di tempat. Karena kalah dalam pertarungan fisik, Paus memanfaatkan Formasi Pembunuh orang suci zaman kuno untuk tiba-tiba mengepungnya.
"Gerakanmu terlalu lambat! Kau pikir aku tidak tahu kau menyiapkan formasi magis kuno di medan pertempuran ini?"
Suara dingin bergema di telinga Paus, membuatnya menggigil diselimuti hawa dingin. Musuhnya justru telah menyapu keluar bersamanya - yang terkepung hanyalah bayangan samar!
Ye Fan memiliki 'Gerak' dari Sembilan Rahasia, secara alami kecepatannya mencapai kesempurnaan. Dia tentu tahu tempat seperti Vatikan pasti menyimpan barang peninggalan Santo kuno, terus-menerus dalam kondisi waspada.
"Baiklah, kau dan aku akan bersama-sama menuju neraka!"
Paus membisikkan mantra kuno, menggunakan seni rahasia. Cahaya suci menyinari seluruh area, menghubungkannya dengan Ye Fan. Langit dan bumi berubah drastis, formasi magis kuno muncul tanpa alasan jelas, menjebak mereka berdua.
"Cis!"
Ye Fan membidikkan busur, di detik ini melancarkan serangan perkasa. Sudah saatnya membuktikan buah kebijaksanaannya, kemenangan dan hidup-mati akan mencapai titik akhir.
"Brak!"
Anak panah hitam melesat, situasi berubah drastis. Langit dan Bumi kehilangan warna, tembus ruang hampa, menyobek jubah suci emas, melubangi perisai emas tersebut. Memancarkan cahaya 10.000 zhang, tangan Paus yang memegang pistol suci menjadi lumpur darah, senjata nasib tersebut terjatuh.
Pada saat yang bersamaan, Ye Fan mengikuti masuk, meninju dengan satu pukulan yang menembus lubang di perisai emas, menghantam tubuh Paus. Pada posisi dada jubah suci emas yang memang sudah ada lubang sebelumnya, kini menyembur aliran darah yang mengejutkan.
Jubah suci emas semakin rusak parah, namun akhirnya masih tersisa. Tetapi Paus di dalamnya telah berubah menjadi gumpalan lumpur darah. Dengan suara criiing, jubah suci itu berhamburan dan menyusun ulang diri tidak jauh dari sana, meninggalkan kabut darah di tempat semula.
"Cis!"
Ye Fan mengayunkan anak panah hitam kedua, memutuskan hubungan antara kabut darah itu dengannya. Karena di detik-detik terakhir Paus menggunakan seni terlarang yang menghubungkan mereka berdua dalam kutukan hampir serupa, hingga bisa mati bersama.
Di kejauhan, Gunung Suci bergemuruh mengeluarkan aura yang menggetarkan tulang. Formasi Pembunuh Santo kuno telah diaktifkan.
Ye Fan diam membeku, tanpa sepatah kata pun, terus-menerus membuka busur dan melepaskan anak panah. Dua batang anak panah hitam berubah menjadi kilat, melesat puluhan kali. Sebuah gunung besar di depan runtuh bergemuruh, dia berhasil membebaskan diri dari Formasi Pembunuh Purba dan menyembur keluar!
Aura dewa yang menggetarkan, benar-benar tak tertandingi di bawah hamparan bintang. Dengan sikap angkuh, dia menyapu pandang ke segala penjuru. Semua orang terdiam membisu, hingga saat ini tak seorang pun berani bersuara, hati dan nyali mereka gemetar.
Kekuatan dewa yang menguasai dunia!
Ye Fan berdiri di puncak sebuah gunung, memandang sinis semua orang, lalu menaiki Istana Pertama Vatikan untuk mengambil Senjata Leluhur.
