Tanah Suci Xian adalah tempat penuh Misteri. Sepanjang masa, tak terhitung Para Jenderal ingin menyelidikinya, tapi hampir semua tumbang di tengah jalan.
Ribuan gunung berdiri berjajar, membentuk sebuah lembah. Setiap gunung kepala Naga membuka mulutnya, menjuntai air terjun berwarna-warni yang memancarkan cahaya Xian, berkumpul menuju kolam suci di pusat.
"Apa yang ada di kolam itu?" Ye Fan tak bisa melihat jelas. Di dalam kolam suci itu, berkas cahaya ilahi berjumlah ratus juta memancar menyilaukan, bahkan dengan mata Langit pun tak bisa menembusnya.
Di lembah, Qi Dewa melilit seperti pita, aura ilahi mengepul, cahaya keberuntungan berkilauan, berbagai pancaran surgawi mengalir dinamis, membentuk pemandangan surgawi yang memukau di dunia manusia.
Bahkan kuda naga pun mengalami fluktuasi emosi hebat, keempat kakinya menghentak-hentak tak tenang, ingin sekali segera menerobos masuk. Dilahirkan di Kunlun, secara alami ia tahu tentang tanah kelahiran Xian, namun tak pernah punya kesempatan masuk.
Ekspresi Ye Fan bersemangat, satu tangan mencengkeram gulungan kuno, tangan lain mengepal tinju. Akhirnya ia berhasil masuk, akan mengungkap misteri sepanjang masa!
Yang paling tenang saat ini adalah Xiao Song. Makhluk kecil itu tak punya banyak pikiran. Kolam suci sepanjang satu zhang itu hanya memicu rasa penasarannya, belum sebanding dengan daya tarik Raja Obat yang lebih konkret bagi makhlung kecil berwarna ungu ini.
Hati polos seperti bayi memang sangat langka, dan inilah pondasi dasar kemajuan pesat pengalaman kultivasinya.
"Bergerak!" Ye Fan melompat turun dari kuda naga, terpaksa sendiri memimpin jalan di depan. Tempat ini sangat penting, menyangkut kemungkinannya mencapai pencerahan menjadi dewa di masa depan.
Di area ini aura pembunuhan semakin kuat. Meski belum terpicu, aura itu tetap membuat jantung berdebar-debar. Padahal kabut ilahi yang menyebar telah menyamarkan sebagian besar aura.
Dengan jelas terlihat corak permukaan ruang hampa membentuk pola rumit seperti jalur galaksi, menyebar ke setiap sudut. Bisa dibayangkan bagaimana mengerikannya jika sampai terpicu - pasti akan terjerumus ke jurang ribuan tribulasi.
Di Tanah Suci Xian ini sama sekali mustahil terbang. Hanya tanaman obat langka yang bisa tumbuh di daratan. Ini pasti taktik Kaisar Sumber, yang meskipun menciptakan Formasi Pembunuh, tetap menyediakan tanah suci bagi ramuan dewa untuk bertahan hidup.
“Akar dan batang mereka menyatu dengan prinsip ini, hanya yang mendapatkan persetujuan bisa bertahan hidup di sini。” Ye Fan bergumam.
Menyusul, dia menggigil kedinginan. Prinsip dan Formasi Pembunuh di tempat ini begitu kuat hingga membuat orang degan tak karuan. Pasti telah lahir "dewa dalam formasi" yang disebut Kaisar Hitam!
"Benar, pasti seperti ini." Pupil irisnya menyempit secara tiba-tiba. Setelah memeriksa dengan cermat, keyakinannya semakin kuat. Ahli formasi di masa lampau memiliki pengalaman kultivasi yang menembus langit, membuat formasi magis mengembangkan kemauan dewa, memiliki nyawa, berubah menjadi makhluk yang terbentuk dari jejak Dao yang saling bertautan.
Hanya dengan membawa gulungan kuno harta karun ilahi ini seseorang bisa memasuki formasi. Ini bukan sekadar peta jalur aman, tapi telah menjadi benda kepercayaan. Tanpanya, meski memahami operasi dan tata letak formasi magis, tetap akan tumbang. Taktik Kaisar Kuno tak bisa diperkirakan - mengubah formasi menjadi roh hidup, tubuh formasi bisa berubah dengan bebas.
Kaisar Hitam pernah berkata, ini adalah tingkat tertinggi pola energi dan formasi magis. Formasi yang mengandung seorang dewa di dalamnya adalah manifestasi Kaisar Kuno melawan Langit, sama dengan kelanjutan nyawa mereka.
Lembah ini memiliki bentuk lahan tidak rata, tidak ada sebutir debu pun. Di mana-mana terlihat ladang obat giok. Orang-orang di masa lampau telah memperkirakan bahwa tempat ini pasti mampu melahirkan tanaman obat berharga, bahkan ramuan dewa keabadian, untuk memperkuat kesucian kolam suci.
Di antara tanaman obat purba ini, Ye Fan tak tahu sudah menemukan berapa batang Raja Obat. Dadanya terguncang hebat, andai semua ini disatukan akan lebih berharga daripada ramuan dewa sekalipun.
Sayangnya, dia hanya bisa iri. Kecuali yang ditemui di sepanjang jalur, meskipun yang lain hampir terjangkau di depan mata, sama sekali tak boleh gegabah disentuh. Jika nekat, pasti akan terjadi bencana mematikan.
Kuda naga memancarkan cahaya Xian, matanya nyaris terbelalak. Xiao Song pun enggan beranjak. Sesekali muncul Raja Obat yang bisa diraih hanya dengan menjulurkan tangan - sebuah godaan yang sangat besar.
Buah siluman yang berbentuk seperti akik merah yang dipoles mengkilap, berkilauan bak embun kristal, wanginya menusuk hidung. Bagai anggrek suci yang terukir dari giok hijau, hijau zamrud segar, menyeluruh tembus cahaya, wanginya memikat. Sulur awan berlapis cahaya hijau, kabut samar, wangian semerbak menyegarkan limpa.
Berbagai tanaman obat purba tak terhitung jumlahnya, kelas berbeda-beda, jenis beragam, seolah tak sengaja menembus kebun obat dewa, di mana-mana penuh harta karun.
Setiap batang tanaman obat purba memancarkan kilauan cahaya, sangat mempesona. Banyak pula Raja Obat yang telah mati, kehilangan kilau, tergeletak di tanah, energi kehidupan yang dilepaskannya menghidupi tempat ini.
Karena waktu yang sudah 80.000 hingga 90.000 tahun lamanya, Raja Obat bukanlah ramuan dewa, berkembang sampai 80-90 ribu tahun saja sudah sulit, lebih lama lagi akan berubah menjadi lumpur, lalu merosot.
Sulur dewa dan anggrek suci di tempat ini tak diketahui sudah berapa generasi, Raja Obat saat ini adalah hasil biji yang bertunas kembali dan berakar, 10.000 generasi silih berganti, layu lalu makmur lagi.
"Ye Fan dan mereka melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan setapak yang relatif aman ini, Xiao Song telah menggali total sebelas batang Raja Obat. Ini merupakan hasil super yang pasti akan membuat orang terdiam takjub jika kabarnya tersebar."
"Akhirnya mendekat, hampir mencapai kolam suci. Tepat di saat ini, Ye Fan melihat sebuah makam aneh berdiri di pinggir jalan, melintang menghancurkan formasi magis di dalam lembah suci."
"Dia tak bisa tidak terkejut. Seberapa tinggi pengalaman kultivasi yang dibutuhkan untuk berani merusak Formasi Pembunuh Kaisar yang memiliki kemauan dewa ini dengan seenaknya, bahkan membangun kuburan dengan taktik terbalik seperti ini?"
"Ye Fan membuka Mata Langitnya. Sekilas melihat ke dalam makam, dia menemukan puluhan keping puing yang membentuk topeng wajah hantu, berdampingan dengan jubah darah yang membuat ekspresinya berubah drastis."
"Topeng hantu penuh retakan itu seolah menangis sekaligus tertawa, menyimpan kesedihan dalam senyum dan kebahagiaan dalam duka - persis sama dengan jejak di Guci Penelan Langit!"
"Dia! Dia mati di sini!"
Pasti itu sang pemuda, setelah berpisah dengan Kaisar Kejam tak pernah bisa bertemu lagi, hidup dan mati terpisah jurang, tergeletak tak bernyawa di Tanah Suci Xian, tak mampu melepaskan diri dari nasib yang telah ditakdirkan.
"Aku hanya tidak tega meninggalkan adik perempuan……"
Di dalam liang kubur itu, dari topeng wajah hantu yang hancur itu, ternyata ada seberkas suara lemah yang terdengar, membawa penyesalan, ketidakrelaan, dan permohonan, seakan melintasi ribuan tahun.
Meski topeng ini terbuat dari tembaga biasa dengan pengerjaan kasar, ia memancarkan kharisma spiritual yang sulit dijelaskan, terpajang di makam itu membuat hati berdebar kencang.
Ye Fan menghela nafas, Kaisar Kejam menggunakan sihir terlarang yang melawan hukum langit untuk merekonstruksi beberapa adegan yang ingin diketahuinya, memastikan kata-kata terakhir sang pemuda sebelum mati tidak akan padam.
"Bukan untuk menjadi dewa, hanya untuk menantimu kembali di dunia fana ini."
Suara seorang wanita seakan datang dari langit kesembilan, membuat para dewa-dewa tak tahan gemetar, di langit maupun bumi, dialah satu-satunya yang berdaulat, memilih jalan yang tak bisa dipahami umat manusia.
Ye Fan, Xiao Song, dan kuda naga menggigil kedinginan. Seorang wanita yang memandang rendah sepanjang masa, mengawasi masa lalu, masa kini, dan masa depan, meninggalkan satu kalimat yang bertahan selamanya.
Di depan liang kubur sederhana ini tak ada nisan, tak terlihat jejak Dao berpadu, namun melintang dalam formasi magis yang tetap abadi. Tak bisa dipungkiri ini adalah mujizat suci.
Dalam keadaan setengah sadar, Ye Fan melihat seorang gadis kecil berusia dua tiga tahun. Siluet samarnya mengenakan kuncir kambing, wajah tak jelas kecuali sepasang mata besar yang murni berlinang air mata. Baju kecilnya bertambalan, sepatu usang memperlihatkan ujung jari kaki. Tangannya yang mungil meraih lemah seolah ingin menangkap sesuatu.
Dia menggelengkan kepala kuat-kuat. Liang kubur tetap liang kubur, hanya menguburkan Xue Yi dan puing topeng. Tak ada yang lain.
Ye Fan berdiam beberapa saat, lalu berbalik pergi. Hatinya penuh renungan: Si kejam yang namanya menggema sepanjang masa, bakatnya nomor satu, menciptakan berbagai warisan ilmu langka. Tapi nasibnya malang. Meski berdiri tegak di langit kesembilan membuat para Dewa gemetar, akhir cerita tak bisa diubah.
Biarpun kuda naga berwatak liar, di zona ini ia cuma bisa nurut. Napas pun tak berani dikeluarkan. Ia mengikuti dengan erat ke bawah.
Gulungan kuno terbentang. Ye Fan membandingkan peta bentuk lahan, menembus zona yang jarang terjamak sepanjang masa. Mendekati kolam suci di pusat, puluhan ribu semburan cahaya pelangi menyinari mereka hingga seluruh tubuhnya berpendar.
Ini lokasi yang memabukkan. Cahaya harmonis memancar, aura keberuntungan berjumlah puluhan ribu. Tak ada duanya di dunia. Kalau bisa kultivasi lama di sini, pasti dapat keuntungan besar.
Tapi tak ada yang berani berlama-lama cari pencerahan di sini. Jangan-jangan sampai menyelaraskan Jalan Agung dengan formasi magis kuno ini, memunculkan semburan hukum bunuh. Itu benar-benar konsekuensi serius!
"Whoosh!"
Di dalam ladang obat, sebatang tanaman obat purba menghilang sekejap, meninggalkan wangian semerbak yang membuat tulang-tulang manusia hampir mabuk. Kabut cahaya memasuki tubuh, membuat Ye Fan bersama Kuda Naga dan Xiao Song bagai hendak Asensi dengan sinar pelangi, menyegarkan seluruh tubuh dengan ruas tulang yang berderak.
"Ramuan dewa!"
Di dalam lembah suci terdapat sejenis ramuan ilahi yang mampu terbang menjauh sendiri. Roh-roh yang terlahir dari formasi magis tak melukainya, menyembunyikan diri di kejauhan.
"Pantas disebut tanah suci, masih ada sebatang ramuan keabadian!"
Ye Fan terkesima, Rong Chengshi sudah memperoleh satu pohon, namun tak disangka di sini masih ada tanaman sejenis. Tapi di lokasi yang mampu melahirkan Xian, penubuhan ramuan semacam ini memang tak mengherankan.
Ia teringat perkataan Shouwu, lalu menghentikan wahana di tempat ini dan berkomunikasi melalui telepati ke kejauhan. Dinyatakannya bahwa di tempat ini akan terjadi tribulasi besar di masa depan, ditanyakan apakah ramuan dewa mau meninggalkan lokasi bersamanya?
Kuda Naga di sampingnya melirik sinis. Bagaimana caranya manusia bisa begitu tak tahu malu? Keinginan menangkap ramuan dewa pun dibungkus retorika mulia, seolah-olah ini demi kebaikan si ramuan itu sendiri.
Namun di luar dugaan Longma, ramuan dewa benar-benar memberikan respons positif. Dengan kesadaran spiritual yang tidak terlalu kuat, ia mengirim pesan bahwa jika Ye Fan berhasil mengambil harapan untuk menjadi dewa, tribulasi besar di tempat ini akan teratasi dengan sendirinya. Namun jika ia gagal, maka ramuan itu akan pergi bersamanya.
Sinar pelangi bergerak dinamis, kabut cahaya menyebar. Ye Fan terdiam sejenak. Ia tidak melihat wujud asli ramuan dewa tersebut. Jelas ini adalah keputusan dua pilihan, dan ia benar-benar tak berdaya menghadapi obat keabadian.
Ye Fan hanya bisa memilih untuk melanjutkan perjalanan. Meskipun obat keabadian sulit didapat di seluruh dunia - bahkan satu planet kehidupan kuno belum tentu bisa melahirkan sebatang - namun bukan mustahil ditemukan. Sedangkan harapan menjadi dewa adalah satu-satunya dari zaman kuno hingga modern!
Perjalanan selanjutnya berjalan lancar. Mereka akhirnya tiba di tepi kolam suci. Sepanjang perjalanan ini, Xiao Song telah menggali 17 raja obat. Jika disebarkan ke wilayah galaksi manapun, ini pasti akan membuat semua orang tertegun dan sulit mempercayainya - sungguh sebuah keajaiban!
“Inilah kolam suci yang menjadi tempat terbentuknya harapan menjadi dewa...” Suara Ye Fan gemetar, akhirnya sampai di jarak dekat, bahkan dia sulit menahan kegembiraannya. Misteri sepanjang masa ini akhirnya akan terungkap.
Kuda Naga di sekitarnya memancarkan api, kepalanya yang besar mendorong Ye Fan dengan kuat. Ia hampir tak sabar langsung melompat ke kolam suci. Hanya Xiao Song yang diam, membawa keranjang obat kecil di punggung sambil mengamati dengan penasaran.
“Ini...” Ye Fan terkagum-kagum. Setelah pengamatan lebih seksama, dia menemukan bahwa tempat melahirkan Xian ini ternyata menyerupai plasenta yang dihancurkan oleh tamparan telapak tangan, berubah menjadi kolam!
“Siapa yang melakukan ini?” Wajahnya berubah drastis. Mungkinkah harapan menjadi dewa telah diambil orang, atau dihancurkan? Tapi tidak mungkin, tadi ramuan dewa sudah mengatakan bahwa harapan menjadi dewa masih ada di sini.
“Ini perbuatan orang kejam luar biasa!” Ye Fan langsung menyimpulkan hasil ini, tak bisa menahan diri hingga merinding. Kaisar ini benar-benar luar biasa, ternyata sesuai ucapannya sendiri, tidak berminat menjadi dewa!
Dia membuka mulut memuntahkan energi kehidupan murni, berusaha menghancurkan ribuan sinar pelangi yang memancar dari kolam suci. Tempat ini terlalu menyilaukan, membuat orang sulit membuka mata lebar-lebar.
Cahaya Xian terbelah, dia membuka Mata Langit ke arah kolam. Seketika batinnya terguncang hebat! Dia melihat sebuah benda, harapan menjadi dewa masih ada, tenggelam di dasar kolam!
