Biksu tua dari kuil leluhur Taoisme ini mengenakan jubah tao yang usang, berambut putih seperti bulu bangau dan wajah kemerahan, dengan usia lebih dari 1000 tahun. Ia memberitahu Ye Fan bahwa Penglai mungkin memiliki jalan menuju domain luar.
Namun, ia juga menyatakan terang-terangan bahwa penghuni pulau suci ini hampir tidak pernah menginjakkan kaki di Tiongkok, hanya muncul sekali dalam 100 tahun, sehingga sulit dicari oleh orang luar.
Penglai sejak zaman kuno dijuluki negeri dongeng, merupakan gunung suci tempat para dewa laut bermukim. Para kaisar dari kalangan orang biasa di masa lampau sering mengirim kapal untuk menyeberangi samudra guna mencari obat keabadian.
Mendengar ini, hati Ye Fan berdesir. Ia mengucapkan terima kasih, memberikan beberapa ramuan spiritual langka, berbagi banyak catatan pengalaman kultivasinya, lalu secara pribadi mengantar sang biksu tua hingga ke depan gerbang.
"Di darat ada Kunlun, di laut terdapat tiga gunung." Pepatah ini telah beredar sejak zaman kuno. Salah satu dari tiga gunung itu adalah Penglai, kampung halaman abadi para dewa yang tak pernah pudar kemilaunya.
Kaisar Han Wu yang visioner, demi mengejar keabadian pernah membangun Danau Taiye buatan di Istana Mata Air, di mana terdapat gunung suci Penglai legendaris dengan biaya yang sangat besar.
Yang paling termasyhur di antaranya tentu Kaisar Pertama, yang pernah memerintah ahli alkemi Xu Fu untuk memimpin ribuan perjaka dan perawan berlayar mencari jalan keabadian, namun tak pernah kembali - kisah ini dikenal luas di kalangan masyarakat.
Ye Fan merenung serius. Sejak kepulangannya, hampir semua tempat suci kuno telah dijelajahinya, tapi tak ditemukan jejak jalur kuno di angkasa yang terhubung dengan domain luar. Padahal di era kuno, Bumi pernah dihuni banyak orang suci besar yang akhirnya pergi, seharusnya meninggalkan beberapa petunjuk.
"Mungkin benar ada di negeri dongeng Penglai." Ia bergumam, menyadari hanya tempat suci di lautan yang belum disisirnya.
Ye Fan berlayar, mengendarai kuda naga, membawa murid-murid seperti Zhang Qingyang dan You Yu. Kali ini mereka bersikeras ikut, mengira Ye Fan akan mencari harta karun seperti saat menjelajahi Kunlun.《Shan Hai Jing》mencatat, di laut terdapat tiga gunung suci: Penglai, Yingzhou, dan Fangzhang. Di puncaknya terdapat negeri dongeng dengan ramuan anti-usia.
Tiga gunung suci ini sejak zaman kuno sangat termasyhur, dijuluki Negeri Dongeng Timur. Setelah berkembang, popularitasnya hampir menggeser kedudukan Kunlun Barat. Di kalangan masyarakat, istilah "negeri dongeng" lebih sering merujuk ke Penglai daripada Kunlun.
Lautan biru bergelombang megah, hamparannya tak bertepi. Hanya dengan menyelami laut seseorang bisa merasakan keluasan maha dahsyat yang mampu melegakan dada.
"Guru, benarkah di dasar laut ada Istana Naga? Bisakah kita bertamu ke sana?" Yan Xiaoyu tiba-tiba berkhayal.
"Andai pun ada, cuma gua naga air biasa. Untuk masuk ke gua Naga Sejati, hanya Kaisar Kuno yang punya muka sebesar itu," hardik Kuda Naga dengan nada merendahkan.
“Beberapa tahun berlalu, kesombongannya sama sekali tidak berubah, tetapi bertemu dengan Konstitusi Suci manusia yang perkasa, bahkan naga pun harus tunduk, sehingga tidak bisa menciptakan pusaran angin apa pun.”
“Mereka telah berlayar selama setengah bulan namun tetap tidak menemukan apa-apa, tidak tahu di mana letak Gunung Suci Penglai, malah menemukan reruntuhan gua pertapaan kuno yang sudah lama diterjang air laut.”
“Ye Fan tidak punya solusi. Gunung suci di lautan paling sulit dilacak, tidak ada interaksi dengan cultivator daratan, hanya meninggalkan beberapa legenda belaka.”
“Seharusnya berada di Laut Bohai.” Ye Fan bergumam, menyebarkan kesadaran spiritual kuat untuk menyisir, berusaha menemukan keanehan dan menangkap aura energi formasi magis kuno.《Catatan Sejarah》mencatat: "Sejak era Wei, Xuan, dan Yan Zhao, orang-orang berlayar mencari tiga gunung suci Penglai, Fangzhang, dan Yingzhou. Legenda menyebutkan letaknya di Laut Bohai, tidak jauh dari manusia. Bila bahaya datang, angin akan menarik kapal pergi. Konon ada yang pernah sampai, para dewa dan obat keabadian semuanya ada di sana.”
“Braak!”
Tiba-tiba, ombak di kejauhan melonjak setinggi puluhan zhang, lalu muncul pusaran raksasa yang berusaga menyeret Ye Fan dan kawan-kawan ke dalamnya.
"Ini kerang laut raksasa!" teriak Yan Xiaoyu kaget.
Di bawah permukaan laut, seekor kerang tua sepanjang puluhan zhang membuka cangkangnya, menelan langit dan memuntahkan bumi, memicu angin topan dahsyat di permukaan laut yang berusaha menelan mereka bulat-bulat.
Ini adalah siluman tua berpengalaman yang merasakan energi spiritual dari kelompok ini. Menelan mereka akan memberinya keuntungan besar, maka ia sengaja menciptakan badai laut untuk menenggelamkan mereka.
"Langka sekali, kita malah bertemu siluman tua berusia 800 tahun yang sudah mencapai tingkat Transformasi Naga," kata Ye Fan.
Zhan Yifan tanpa banyak bicara langsung memanggil pedang terbangnya yang berubah menjadi kilatan cahaya menyala-nyala, menebas laut dengan dahsyat hingga ombak raksasa terbelah membentuk palung sepanjang ratusan zhang, memaksa air laut mengalir ke kedua sisi.
"Criiiing!"
Namun, kerang tua itu bukan makhluk biasa. Dengan pengalaman kultivasi yang tinggi, cangkangnya terbuka lebar mengeluarkan delapan belas Mutiara Dewa Laut yang berhasil mengunci ruang hampa.
Zhan Yifan nyaris celaka. Tujuh pedangnya menyatu menjadi satu, membelah jalan hidup dengan susah payah hingga berhasil kabur sambil menunjukkan ekspresi terkejut. Selama bertahun-tahun dibawah perlindungan Ye Fan, ia telah melewati beberapa Tribulasi Petir dan mencapai tingkat Transformasi Naga, sulit menemukan lawan sepadan.
"Ini kerang naga yang memiliki mutiara kehidupan terikat nyawa. Tak heran kekuatannya luar biasa." Ye Fan terkagum. Di dalam cangkang terlihat kerang tua berbentuk naga, delapan belas mutiaranya adalah intisari darah-dagingnya yang telah menyatu dengan kekuatan spiritual, setara dengan mutiara kuno.
Long Xiaoque langsung bertindak. Sebagai sesama siluman, ia tahu persis kelemahan kerang tua itu. Seberkas kilatan cahaya menyambar langsung ke dalam cangkang, aura monster memenuhi langit menebas titik vitalnya.
"Klang!"
Delapan belas mutiara dewa memancarkan kilau mempesona, menggelorakan ombak tak bertepi. Longbang (Naga Kerang), siluman tua yang telah berkultivasi ribuan tahun, langsung menyadari situasi berbahaya. Kelompok ini tak bisa diusik. Ia berbalik badan dan segera melesat kabur.
Namun mana mungkin Ye Fan membiarkannya lolos. Dari titik tengah dahinya, seberkas energi primordial melesat. Beratnya melebihi Gunung Tai, langsung menindih kerang itu di tempat. Cangkangnya sampai mengeluarkan suara retakan.
"Dewa, mohon ampunkan nyawa hamba! Siluman kecil ini bodoh, tak pantas menista!" Longbang menggigil ketakutan. Tak disangka di era Dharma Akhir ini ia bertemu sosok yang bahkan melampaui para pemimpin sekte kuno.
"Mau bertahan hidup? Bisa. Katakan di mana letak Gunung Suci Penglai." Putri Phoenix Langit tersenyum nakal. Meski parasnya sempurna, aura pembunuh berlapis-lapis menyelimuti sekujur tubuhnya.
Ye Fan mengangguk. Longbang ini jelas bukan tipe baik. Meski tak sampai dihancurkan seluruh kultivasinya, tetap harus diberi peringatan. Dan jika bisa mengetahui lokasi negeri dongeng, tentu itu yang terbaik.
“Aku tidak tahu, tiga gunung suci di lautan terlalu misterius, sama sekali tidak bisa dilacak. Jika tidak, siluman tua ini pasti sudah lama bergabung dengan mereka. Konon energi vital di sana melimpah, sejak zaman kuno tak pernah kering.”
“Lalu apa gunanya kau? Lebih baik langsung kubunuh daripada membiarkanmu terus merusak lautan.” Putri Phoenix Langit memancarkan aura pembunuhan, menakut-nakuti siluman tua itu.
“Para Dewa, mohon ampun! Meskipun aku tidak tahu, tapi aku bisa memberikan beberapa petunjuk.” Siluman kerang tua itu memohon pengampunan.
Akhirnya, ia mengantar mereka ke sebuah gua pertapaan bawah laut. Dunia bawah air terlihat samar, tapi tempat ini dipenuhi pancaran suci yang menyebar luas, seluruhnya berkilauan kristalin.
Ini adalah kompleks istana yang dibangun dari berbagai karang indah yang tembus pandang, diukir dengan banyak formasi magis dan jejak Dao. Sebuah istana air kuno yang dihuni udang-ikan dan siluman kecil lainnya.
Penguasa istana adalah siluman kuda laut yang telah hidup 1.500 tahun, menjadi penguasa lautan di wilayah ini. Semua makhluk hidup di empat penjuru lautan wajib menghormatinya.
"Bentuk asli Lao Haima bisa mencapai ratusan zhang panjangnya, berubah menjadi pendekar berambut merah yang menyambut dengan sangat sopan. Indra keenamnya yang tajam dan kuat membuatnya merasakan kengerian Ye Fan dan Kuda Naga, menimbulkan kegelisahan di hatinya."
Ye Fan langsung menyatakan maksudnya, menanyakan letak Penglai. Jika penguasa lautan seperti ini tidak tahu, maka benar-benar kehabisan akal, dia terpaksa mundur.
"Hamba benar-benar tahu, tapi tempat itu terlalu mengerikan. Di dalam air terdapat formasi pembunuh prasejarah yang beberapa kali hamba coba tak berhasil melewatinya, tidak bisa masuk ke pulau." Lao Haima mengingatkan dengan baik hati.
"Tidak apa-apa, Tuan Istana cukup beri tahu kami saja." Ye Fan tetap sopan, berbicara sambil tersenyum.
Akhirnya, Lao Haima sendiri yang memandu mereka memasuki lautan penuh misteri. Orang biasa sama sekali tidak bisa mendekat, akan terpelanting tanpa alasan. Tapi mereka bukan orang biasa. Saat mendekati sini, merasakan aura pembunuhan yang mengerikan. Sedikit menyentuh, semburan pedang langit Tongtian langsung menebas.
“Hamba hanya bisa mengantar sampai sini, tak berani masuk lebih dalam.” Kata Lao Haima.
“Terima kasih atas bantuan Tuan Ketua.” Ye Fan menyatakan rasa terima kasih dengan sungguh-sungguh. Dengan beberapa muridnya, ia melangkah mantap ke depan. Kendi ajaibnya tergantung di atas kepala, menjuntai kabut ibu dari segala makhluk yang menyelimuti mereka. Ribuan mantra dan kesaktian yang menyerang, semuanya tertahan tanpa celah.
Di belakang, Lao Haima terpaku bagai patung batu, bergumam lirih: “Bahkan pemimpin sekte kuno pun takkan menyamainya. Mungkinkah ini Sang Penguasa Istana Langit dari daratan?”
Ye Fan mengendarai kuda naga. Ribuan helai cahaya memancar dari kendi di atasnya, membuatnya hampir kebal terhadap segala hukum. Mereka memasuki wilayah lautan misterius ini bagai melintasi daerah tak bertuan.
“Formasi magis kuno ini benar-benar luar biasa besar. Sudah ratusan li kami menjelajah, tapi belum juga berhasil melewatinya.” You Yu berdecak kagum diam-diam.
"Jalan begini terlalu lambat, lihat aku!" Kuda Naga tak sabar, menganggap murid-murid Ye Fan kurang gesit. Keempat kakinya berpendar, semburan api menjilat langit, membentuk jalan api di atas permukaan laut biru yang membentang hingga ke kejauhan.
Kuda Naga melolong panjang, membawa Ye Fan menerjang ke depan, hampir menerbangkan Xiao Song yang duduk di pantatnya. Makhluk kecil itu gesit mencengkeram ekor kuda, bersungut-sungut tak puas.
Zhang Qingyang, You Yu, Zhan Yifan dan lainnya tak sengaja ditarik oleh sinar api, melayang di jalan api seolah ditarik oleh kekuatan tak terlihat.
"Kuda Naga ini sungguh kekuatannya melampaui langit, hanya Guru yang bisa menaklukkannya. Ini adalah Seni Kabur Ilahi Semburan Api dari legenda kuno, saat mencapai kesempurnaan, tak ada mantra yang bisa mendekat, bisa menjelajah antara matahari-bulan, bahkan formasi magis kuno tak mampu menghalangi."
"Beberapa murid Ye Fan langsung berubah wajahnya." Legenda mengatakan bahwa orang yang mampu menggunakan teknik ini pasti memiliki kekuatan darah yang tak tertandingi di dunia. Pada zaman prasejarah, mereka adalah sosok mengerikan yang memerintah wilayahnya dan tak terkalahkan di tingkat yang sama.
Kuda naga berlari sejauh 800 li. Jalan api itu menekan riak air, berbagai jejak Dao kuno tak bisa mendekat, tak terhalangi. Bahkan kilauan pembunuh paling tajam yang kadang menyerbu, akan dinetralisir oleh Kendi Ibu Segala Makhluk.
Akhirnya, Qi Dewa samar-samar muncul. Di depan terlihat sebuah pulau raksasa menjulang megah di tengah laut, memantulkan sinar pelangi dan pancaran keberuntungan di sekitarnya.
"Akhirnya berhasil ditemukan." Ye Fan berbisik. Tempat ini seharusnya adalah Gunung Suci Penglai.
Baik dalam 《Shan Hai Jing》 maupun 《Catatan Sejarah》 disebutkan bahwa tiga gunung suci laut Penglai, Fangzhang, dan Yingzhou memiliki obat keabadian. Terlepas dari benar tidaknya, hal ini cukup membuktikan keistimewaan mereka.
"Mereka naik ke pulau, Ye Fan dan yang lain tak bisa menahan decak kagum akan besarnya pulau ini. Hampir menyamai benua!" Bahkan Long Xiaoque yang berwatak dingin tak kuasa berkomentar, "Mungkin perlu pertimbangkan menambah satu wilayah administratif di luar tujuh benua yang ada."
Saat meninggalkan pesisir dan menjelajah ratusan li ke pedalaman, mereka terpana. Selain menemukan beberapa permukiman urban, mereka juga menyaksikan kota-kota kuno yang masih utuh.
Pulau ini dipadati penduduk. Dunia kuno dengan pakaian tradisional dan kebiasaan hidup yang tak berbeda dari masa Pra-Qin di Tiongkok.
"Energi spiritual di sini luar biasa murni! Tak tersentuh pengaruh era dekadensi spiritual!" Mereka terpaksa mengakui keterkejutan yang tak terbendung.
Di pegunungan terpencil dan tebing curam, energi kehidupan menyebar bak kabut. Ramuan spiritual dan tanaman langka bertebaran seperti di era prasejarah, belum punah ditelan zaman.
Ye Fan bertanya pada penduduk dan mengetahui: Hanya ada satu aliran kultivasi suci di sini, bernama Penglai - sama dengan nama pulau tersebut.
“Beberapa Dewa-dewa, gunung suci Penglai letaknya jauh dari sini. Namun seorang Mahadewa kecil sedang berjaga di Kota Suci yang tidak jauh, kalian bisa mengunjunginya terlebih dahulu.” Seorang penebang kayu baik hati memberi petunjuk.
Ye Fan dan kawan-kawan mengucapkan terima kasih. Awalnya ingin langsung menuju gunung suci Penglai, tapi karena tidak tahu jalurnya, terpaksa pergi ke Kota Suci tersebut dulu.
“Nada bicara mereka sangat tinggi, berani menyebut diri sebagai Mahadewa. Mungkinkah kekuatan mereka setara dengan Guru kita?” Beberapa murid berbisik-bisik.
Kota Suci ini sangat megah dengan arsitektur menjulang. Di pintu gerbang terdapat cultivator penjaga. Melihat Ye Fan mengendarai kuda naga, mereka langsung terkejut dan melapor ke dalam, mengganggu sang Mahadewa kecil yang kemudian naik ke gerbang kota untuk melihat.
“Itu dia!”
Zhang Qingyang seketika berubah wajahnya, menatap tajam pemuda di atas gerbang. Empat tahun lalu orang inilah yang memukulnya hingga terluka parah, merobohkan bangunan Istana Langit, dan membakar patung dewa Ye Fan.
“Kukira siapa, ternyata kalian. Sudahkah sekte Istana Langit kalian bubar?” Pria muda di menara pintu gerbang menyunggingkan senyum sinis di sudut bibirnya. “Kalian tak pantas menyandang nama itu. Lebih baik patung-patung Kaisar Langit itu kalian bakar sampai habis.”
