"Angin kencang pertanda hujan badai akan datang, seluruh wilayah Donghuang dilanda kepanikan, terutama di wilayah selatan tempat kejadian. Suasana seperti ini membuat orang hampir sesak napas!"
Malam ini ditakdirkan takkan tidur, tak terhitung cultivator yang terus memantau. Tekanan bagai bendungan yang akan jebol, hati manusia seolah tertindih pegunungan.
"Sudahkah Putra Langit datang?"
Sejak kabar itu tersiar, setiap beberapa saat selalu ada yang bertanya demikian. Memandang ke utara, menunggu dengan tenang saat badai mengamuk tiba!
Ini merupakan siksaan, terutama bagi sekte-sekte besar yang tidak harmonis dengan klan kuno. Mereka ketakutan Putra Langit akan memimpin delapan jendral surgawi menyapu rata mereka.
Di zaman dahsyat seperti ini, nyawa manusia lebih murah daripada rumput. Bahkan ahli waris abadi pun merasa terancam, apalagi orang biasa.
Menjelang tengah malam, cahaya bulan tampak dingin. Namun kota-kota kuno tetap terang benderang. Platform formasi teleportasi sesekali berkedip, menyampaikan kabar terbaru.
"Dia datang! Benar-benar datang! Putra Langit telah memasuki wilayah selatan!"
"Begitu kabar ini tersebar, langit yang sebelumnya mencekam langsung meledak. Banyak daerah seperti air mendidih, riuh rendah. Orang-orang tahu angin topan telah tiba."
Menjelang tengah malam, sebuah pintu raksasa super muncul di wilayah selatan. Pasukan demi pasukan berhamburan keluar, gelap gulita menutupi area luas. Hanya melihatnya saja sudah membuat nyali ciut, terasa sangat mencekam.
"Siapa yang melukai anak buahku akan mati! Hari ini kami akan menginjak-injak wilayah selatan dan membongkar dalang sebenarnya!" Suara mengerikan menggema di langit. Langit berguncang, ruang hampa terdistorsi, hingga bintang-bintang seakan akan runtuh.
Putra Langit memandang sinis ke wilayah selatan dari puncak gunung setinggi 10.000 zhang. Dari matanya melesat dua berkas cahaya yang menembus seluruh langit dan bumi.
Akhirnya dia berhasil memimpin keturunan delapan jendral surgawi ke daratan yang tidak tenang ini. Mereka akan membersihkan semua lawan, membuka prolog pertempuran besar yang belum pernah ada sebelumnya.
"Dia datang! Putra Langit benar-benar telah menginjakkan kaki di tanah wilayah selatan kami!"
"Delapan Jendral Surgawi bagaikan lautan ahli, penguasa kuat berjejer seperti hutan, mampu menumpas sekte kuno manapun."
"Awan perang dahsyat muncul, pertempuran besar dimulai!"
Riuh-rendah suara manusia, wilayah selatan yang bergolak, cultivator yang terguncang. Orang-orang tak bisa tenang, banyak yang meneriakkan amarah setelah lama tertekan, menunggu dengan diam dimulainya pertempuran.
Putra Langit memimpin pasukan dari utara dengan kewibawaan menggila. Pada malam ini bukan hanya gempa dahsyat di wilayah selatan, kabarnya bahkan telah sampai ke Zhongzhou, Barat, Beiyuan, pengaruhnya luar biasa besar.
"Menginjak-injak wilayah selatan, besar sekali nada bicaramu!"
Banyak orang di wilayah selatan yang menahan amarah, sangat kesal tak sudi mendengar ucapan seperti ini, tak tahan menyeringai sinis berulang kali.
"Semoga sang sosok misterius itu cukup kuat untuk membubarkan Delapan Jendral Surgawi, lebih baik lagi mematahkan kaki Sang Putra Langit hingga tak berani lagi menjamah tanah ini seumur hidup."
Sebagian orang sangat berharap dapat meluapkan kemarahan, demikian ujar mereka.
Orang-orang tahu, Putra Langit terlalu kuat, merupakan jenius langka sepanjang masa. Dalam tubuhnya mengalir darah Kaisar Keabadian, bakat bawaan yang begitu baik hingga tak bisa disanggah.
Seandainya berbagai potensi manusiawinya diumumkan ke publik, pasti akan mengerikan. Mungkin banyak yang disebut jenius akan mati malu, karena daging, darah, dan konstitusi fisiknya terlalu mengerikan.
Karena itu, meskipun banyak yang ingin sekali dia celaka, namun sedikit yang percaya dia akan kalah telak. Sebab kekuatannya tak bertepi, pernah menyemburkan aura darah yang menembus langit, menerjang seluruh pegunungan dan sungai, bahkan menelan seorang setengah-suci hanya dengan sekali buka mulut.
Kekuatan sosok seperti ini benar-benar membuat orang merinding ketakutan. Entah benar atau tidak soal menelan setengah-suci, yang jelas energi tempurnya sekuat samudra!
Menjelang tengah malam, derap kuda menggelegar bagai guntur membelah langit di atas wilayah selatan. Sekelompok penguasa klan kuno melesat seperti angin, membawa badai politik yang menggila, bergerak menuju Kota Cahaya Hijau.
“Karena, perwira manusia penuh misteri bertindak tepat di tempat ini. Putra Langit memimpin pasukan menyerbu lokasi ini, semangat tempur memenuhi padang.”
“Sepanjang perjalanan ini mereka bungkam, namun derap makhluk buas bergemuruh bagai gunung-sungai runtuh, gemuruh memekakkan telinga, laksana sungai besar menyapu langit malam.”
“Depan sana adalah Kota Cahaya Hijau?”
“Putra Langit berdiri megah di atas kendaraan tempur kuno. Badai logam yang mengalirkan aura zaman purba dan keagungan, menyiratkan hasrat bertarung abadi. Sembilan binatang buas zaman purba menariknya, menginjak-injak cakrawala dengan dentuman guntur.”
“Siapa pun dia, kali ini harus mati! Bantai sampai bersih!” teriak keturunan delapan jendral surgawi.
“Pada detik ini, badai sepuluh penjuru tercerai-berai. Puncak-puncak gunung berguncang, daratan luas tak bertepi dan panorama agung gunung-sungai termangu di bawah pandangan.”
"Mereka bersemangat bergelora, seolah kembali ke zaman purba, bagaikan Kaisar Keabadian yang kembali memerintah daratan! Mereka berubah menjadi sosok-sosok agung seperti leluhur, menjelma sebagai jendral surgawi sejati—menyerang dewa-dewi Sembilan Langit, bertempur melawan raja iblis Sembilan Neraka, dengan angkuh menguasai seluruh Sembilan Langit dan Sepuluh Bumi!"
"Itu adalah era dimana semangat perang menyembur ke langit. Kaisar Keabadian bersama delapan jendral surgawinya menciptakan zaman mitos keabadian yang diagungkan sepanjang masa. Kejayaan ini masih membuat darah generasi penerus mereka mendidih hingga kini."
"Kota Cahaya Hijau terlihat tenang meski lampu-lampu menyala terang-benderang. Banyak orang—bahkan kaum Orang Biasa—masih terjaga karena telah mengetahui tempat ini akan menjadi wilayah penuh gejolak."
"Benar saja! Di tengah malam, derap pasukan hitam bergerak mendekat. Makhluk-makhluk aneh menginjak-injak langit, bagaikan sekumpulan iblis yang mampu memetik bintang dan menangkap bulan."
"Warga berdosa! Keluarlah! Putra Langit telah datang sendiri ke wilayah selatan. Serahkan leher kalian untuk disembelih!"
Semangat tempur berkobar-kobar, meski terpisah puluhan li, sudah menyapu ke sini, memenuhi seluruh kota kuno, membuat semua orang merinding ketakutan.
Semakin dekat, pasukan mendekat, raungan makhluk buas hampir menghancurkan langit, bendera besar berkibar-kibar tertiup angin, bagai aliran baja yang menyapu segalanya.
Setiap makhluk buas adalah spesies langka yang jarang terlihat di dunia - ada Qilin berekor sembilan, kera sakti penelan langit, hingga Peng Emas kuno, mengangkut satu per satu prajurit kuat dari klan kuno yang datang mengunjungi wilayah selatan.
Setiap orang mengenakan zirah, kilau dingin logam berkedip-kedip, aura pembunuhan memaksa datang, cahaya dingin memantul di baju besi, senjata menggetarkan nyali - inilah keturunan jendral surgawi yang tak terkalahkan.
Kedatangan mereka membuat berbagai kekuatan besar di wilayah selatan bisu, semua orang merinding ketakutan, tak satu pun berani bersuara, suasana pun seketika menjadi hening.
"Di tengah malam ini, tak terhitung sekte kuno di Donghuang bergerak, semua menyeberang ke tempat ini untuk diam-diam mengamati pertempuran ini, operasi militer paling dahsyat dalam belasan tahun terakhir."
"Begitu Putra Langit muncul, siapa yang berani menyaingi? Seluruh penjuru tunduk, penjahat cepatlah menyerahkan kepalamu!"
Teriakan memekakkan telinga mengacaukan ketertiban Langit-Bumi, membuat cakrawala runtuh, bergema ke segala penjuru - ini adalah raja kesempurnaan yang sedang mengguncang alam.
"Sebenarnya berapa banyak pasukan yang datang?"
Orang-orang tercengang, jika sekadar penguasa klan kuno biasa mungkin biasa saja, tapi jelas di antara mereka banyak raja kesempurnaan dan setengah-suci - kekuatan puncak masa kini yang setiap sosoknya tak tertandingi jika muncul.
Hati semua bergetar, apakah ini akan menyita harta dan membasmi keluarga? Pasukan harimau lapar seperti ini, elit pasukan dari klan kuno, cukup untuk menyapu rata sekte adidaya, siapa bisa menghadang?
Para cultivator manusia menghela napas: pengaruh klan kuno terlalu besar, pondasi dasar tak bisa dibandingkan. Di zaman dahsyat seperti ini, semua merasa terancam - kenyataan yang tak bisa diubah.
Sebuah kendaraan tempur kuno tergantung di langit tinggi, dipenuhi torehan pedang dan lubang tusukan—ini adalah wahana suci yang pernah mengalami pertempuran zaman purba! Putra Langit berdiri di atasnya dengan mahkota keabadian di kepala, memandang sinis ke bawah. Begitu dia melambaikan tangan, seluruh pasukan langsung berhenti dan tak lagi maju.
Ini adalah manifestasi keagungan tertinggi. Para penerus jendral surgawi patuh pada perintahnya. Begitu perintah keluar, mereka bisa menyekop rata tak terhitung sekte besar di wilayah selatan dengan daya gentar yang tak tertandingi.
"Yang Mulia telah datang! Siapa berani mengambil kepala ini—maju dan hadapi pertempuran!" Teriakan Putra Langit menggema di bawah langit, memekakkan telinga hingga ke berbagai wilayah.
Orang-orang terkejut!
Tubuhnya seolah terukir dari batu giok, tulang suci dan pancaran surgawi membuatnya layak disebut pria tercantik sejagat. Bahkan melebihi pesona Hua Yunfei si dewa turun ke dunia di masa lalu.
Namun di balik ketampanan sempurna yang mempesona seperti giok itu, tersembunyi kekuatan tempur yang justru lebih menakutkan dan patut diwaspadai.
Di Kota Cahaya Hijau tak ada yang keluar dari barisan, suasana hening meliputi seluruh kota yang terasa seperti kosong. Lampu-lampu berkelap-kelip, para cultivator menahan napas, tegang mencapai puncaknya.
"Bagaimana? Sang Pangeran sudah datang, kau malah tak berani menerima tantangan?!" ujarnya dingin, pandangan menyapu cakrawala.
"Putra Dewa tak tertandingi di bawah angkasa!"
"Kaisar Langit nomor satu di era ini!"
Di sekitar kendaraan perang kuno, sekelompok klan purba mengaum. Langit bergemuruh, daratan retak-retak, badai sepuluh penjuru runtuh bagai mampu mengguncang matahari-bulan-bintang.
Pada detik ini, medan energi mereka mencapai puncak kejayaan. Seolah-olah bahkan dewa pun bisa dibantai, semua lawan yang menghalangi pasti akan dipancung.
Aura darah mereka menyatu menjadi hamparan dahsyat nan maha luas, menerjang pegunungan dan sungai ini. Bak pasukan surgawi turun ke dunia, semangat berdarah dingin dan keperkasaan ini tak tertahan, moral pasukan membara di titik tertinggi!
"Criiiing!"
Putra Langit mengeluarkan pisau langit dari punggungnya, kilatan cahaya putihnya menerangi gunung-gunung dan daratan, membuat seluruh langit malam terang bagai siang hari, memudarkan cahaya matahari, bulan, dan bintang-bintang.
"Siapa yang mampu melawannya?!"
Seluruh klan kuno berteriak serentak, menyelaraskan aura pedang ini, gemuruh yang menggelegar, pisau keabadian membelah jalan kosmik, menghancurkan pola Dao.
Putra Langit berdiri tegak seperti iblis di atas kendaraan perang kuno, wajah tampan tanpa cela dipenuhi kedinginan, pisau langit di tangannya menembus ruang-waktu.
"Bagaimana menurutmu?" Di puncak gunung puluhan li jauhnya, Sheng Kong memegang Tongkat Uruk-hitam raksasa, berdiri di atas batu pualam.
Di sisi lain, di tebing gunung yang sama, Ye Fan mengangguk sambil berkata: "Sangat kuat!"
Di bawah kaki mereka, terdapat jejak Sumber Jalan Langit yang menutupi hukum langit, tak seorang pun bisa mendeduksi keberadaan mereka di tempat ini.
“Seseorang tidak bisa dihancurkan, yang kukhawatirkan adalah kedatangan beberapa rival.” Sheng Kong bersuara sementara aura darah di dalam tubuhnya menderu. Ia selalu ingin menghancurkan Putra Langit yang merupakan musuh besar.
“Mengikuti karakternya, ekspedisi ke selatan kali ini pasti telah diaturkan dengan lebih aman, ingin menyuruh mereka menembak mati kita berdua.” Ye Fan berkata.
“Biarkan aku melihat siapa saja yang datang, sampai membuatnya begitu percaya diri.” Sheng Kong menyipitkan mata emasnya, duduk bersila di tanah sambil menggunakan Hati Langit Kera Suci untuk merasakan.
Menghubungkan Hati Langit, menjadikannya milikku, memampatkan jarak seribu li, menjadikan Qian Kun sepanjang inci. Seluruh langit-bumi terpantau dalam hati. Setelah diam beberapa saat, Sheng Kong bergumam: "Huang Xudao datang, ada juga aura Huo Qizi, dan..."
Ye Fan bergetar mendengarnya. Menurut prediksi mereka, tiga putra maharaja purba yang menyerbu ke sini sudah batas maksimal. Tak disangka ada orang keempat!
"Huo Lin'er juga ikut." Untuk pertama kalinya raut wajah serius muncul di wajah Sheng Kong.
"Gua Kirin Api adalah yang paling mengerikan, mengirim pasangan kakak-beradik Huo Qizi dan Huo Lin'er ke dunia fana. Mereka sendiri adalah keturunan Kaisar Purba, masing-masing tak tertandingi di generasi mereka."
"Bahkan ada kabar angin, jika keduanya bersatu, kekuatan tempur akan meningkat beberapa kali lipat, tak terkalahkan di dunia!"
"Pertempuran ini akan sangat sulit..."
"Huang Xudao yang misterius pernah berkata hidupnya hanya untuk mengejar pencerahan Jalan Suci. Ini adalah sosok yang tak boleh diusik, tindakannya pasti demi memahami Jalan melalui pertempuran besar."
"Ditambah Putra Langit dan pasangan kakak-beradik dari Gua Kirin Api, pertarungan ini benar-benar berat, membuat Ye Fan dan Sheng Kong sama-sama mengerutkan alis."
"Biarkan 10.000 pasukan datang, kita hanya perlu bunuh si Putra Langit itu!" Ye Fan dan Sheng Kong berseru serempak sambil tersenyum tipis.
