Seorang pria dengan tinggi sedang, wajah biasa, dan bicara sedikit tiba-tiba muncul di medan perang. Dari membunuh setengah-suci klan kuno dengan tangan kosong, hingga membuat Putra Langit batuk darah dengan satu serangan, semuanya terjadi secepat kilat.
Ia melangkah dalam ruang hampa, seolah tak ada di langit dan bumi ini yang bisa menghalanginya. Serangan kedua ke Putra Langit dilancarkannya sebelum siapa pun sempat bereaksi.
"Bang!"
Tianhuangzi buru-buru menghadapi musuh, tubuh fisiknya terguncang hingga tersandung, terlempar mundur puluhan zhang jauhnya, wajah putih pucat, memuntahkan darah dari mulut.
Semua orang terdiam sejenak, sosok apakah ini? Secepat kilat, tak disangka bisa melukai Tianhuangzi, benar-benar di luar perkiraan semua orang!
Di Kegersangan, orang-orang langsung gempar. Kemunculan mendadak tokoh ini bagaikan senjata legendaris turun dari langit, memukul Tianhuangzi hingga terluka. Tingkat mengerikan kekuatan tempurnya membuat bulu kuduk merinding.
Sebelumnya, dalam pertempuran habis-habisan melalui Sheng Kongzi, Tianhuangzi memang sudah menderita luka parah. Konsumsi kekuatan tempur mencapai dua pertiga, tak segagah sebelumnya. Tapi tetap bukan orang sembarangan yang bisa lukai.
Di era para Santo tak muncul ini, meski dalam kondisi demikian, yang bisa melukai parahnya hanyalah tokoh tingkat Putra Kaisar. Selain itu, takkan ada yang mampu!
"Putra Kaisar... Dia adalah Putra Kaisar dari ras manusia! Jika tidak, mustahil melukai Tianhuangzi sedikitpun!"
“Lagi-lagi seorang Putra Kaisar dari ras manusia muncul, alur pertempuran ini benar-benar di luar dugaan, semakin mengerikan, melibatkan sosok-sosok yang semakin kompleks.”
Orang-orang telah lama menganggap Ye Fan sebagai seorang Putra Kaisar karena kekuatan tempurnya yang memadai, sementara pemuda berpenampilan biasa yang muncul pada detik ini juga dikategorikan dalam kelompok yang sama.
“Brak!”
Putra Langit terlempar menyamping, hampir tewas tersambar di tempat. Pria pendiam itu menyelesaikan jurus mautnya dalam satu tarikan napas, kekuatan tempurnya membuat semua orang tertegun, terus-menerus melancarkan pukulan berat.
Kharisma Putra Kaisar!
Semua orang terpana, serangan dahsyat ini membuat Putra Langit tak berkutik, terlempar mundur tanpa sempat berucap, tubuhnya retak di berbagai tempat, darahnya menyembur ke langit.
“Berani kau!”
Pasukan Delapan Dewa akhirnya bereaksi, seorang setengah-suci maju menerjang ke depan untuk menghadangnya. Sebenarnya mereka ingin menghalangi sejak awal, hanya saja semua terjadi terlalu cepat.
Dentuman mengerikan mengguncang langit dan bumi!
Pemuda pendiam ini menggunakan jurus Shuai Bei Zhang, sebuah monumen dewa dari ruang hampa muncul dan seketika menekan tubuh setengah-suci itu hingga retak-retak di seluruh tubuh, goresan darah beruntun, badannya hampir meledak di tempat.
Setengah-suci ini sangat kuat dengan pengalaman tempur kaya. Dengan seluruh tenaga ia mundur terpental, meninggalkan jejak bunga darah di udara, terpelanting berkali-kali hingga hampir terjungkal ke selokan.
Semua orang tertegun!
Pria muda biasa-biasa ini dengan sekali serangan telapak tangan Shuai Bei Zhang langsung membuat setengah-suci terpelanting belasan kali. Kekuatan sehebat ini membuat tulang punggung semua yang menyaksikan merinding ketakutan.
Saat orang-orang masih terpana, dia sudah melesat lagi. Ruang hampa bukan halangan, Langit-Bumi dan segala makhluk menjadi jalur baginya. Satu langkah melangkah, seketika muncul di samping Pangeran Langit.
"Brak!"
Pangeran Langit pun terkejut. Dengan cepat ia melancarkan serangan balik, namun pengalaman kultivasi dan kekuatan spiritualnya hampir habis. Terpental lagi oleh pria ini, darah dewa menyembur dari mulutnya.
"Bagus pukulannya, bunuh anjing pangeran ini!" Dari kejauhan, Dongfang Ye berteriak. Setelah bertahan sendirian hingga sekarang, akhirnya ada cultivator manusia yang mengejutkan bertindak, dan dengan begitu perkasa, membuat darahnya bergelora tak terbendung.
"Bunuh!"
Delapan jendral surgawi gemetar antara kaget dan marah. Ini benar-benar pasukan kejutan turun dari langit, menyerang mereka secara mendadak, bahkan berhasil mendekati Putra Langit dan melukainya terus-menerus. Mereka segera bergerak maju seperti air bah.
"Dia... pria bernama Ji Zi itu!" Dari kejauhan, akhirnya beberapa cultivator manusia menyadari identitas pria muda di tengah medan perang, semua tertegun.
"Bintang baru Keluarga Ji... Jangan bercanda, ini jelas... seorang Putra Kaisar!" Seorang pemimpin sekte berkata dengan suara bergetar.
"Ji Zi, berasal dari Keluarga Ji, apakah dia... putra Kaisar Xu Kong?!" Beberapa cultivator tua saling pandang, lalu terkejut. Melalui nama tersebut, mereka mulai memahami makna sejatinya.
"Mengklasifikasikan sosok seperti ini sebagai bintang baru yang menjanjikan sungguh menggelikan. Ia lahir di masa kekacauan, disegel dalam Sumber Suci, kini muncul kembali di dunia fana. Ini adalah jenderal terhebat di generasinya yang mampu bertarung seimbang dengan keturunan pangeran purba!"
"Bagaimana mungkin Pangeran Ungu dan Li Qingzhou layak disetarakan dengannya? Aku baru ingat, sudah belasan tahun lalu bertemu dengannya sekali. Sudah lama muncul ke dunia, hanya terlalu rendah hati, tak pernah bertindak." Seorang fosil hidup tiba-tiba tersadar.
Seorang Putra Kaisar manusia yang bisa disebutkan gelarnya tiba di tempat ini. Dalam ketegangan, ia melakukan pembantaian, menyapu rata sekelompok klan kuno, langkah demi langkah mendesak, hendak menghabisi Putra Langit.
"Seni Vakum, kau dari Keluarga Ji? Berani bermusuhan denganku seperti ini, pikir baik-baik! Waspadalah dengan bencana besar pemusnahan keluarga!" Putra Langit mundur sambil menghardik dengan suara mengerikan.
"Aliran Vakum tak pernah kalah dari siapapun. Mana mungkin takut ancamanmu. Wilayah selatan bukan tempatmu berani mengacau." Ji Zi berkata datar, serangannya semakin tajam, hampir meledakkan tubuh Putra Langit.
Semua orang terkejut dan tercengang, Putra Kaisar manusia tak tertandingi, kasihan Putra Langit penuh luka, nyaris dibunuh Sheng Kong, kini muncul lagi sosok kuat pendiam yang memukulnya hingga terlempar menyamping.
“Brak!”
Seluruh tubuh Putra Langit terluka, tulangnya hampir patah, justru dipukul terus oleh Ji Zi, menderita cedera parah beruntun, terus mundur.
“Mantap, bunuh anjing pangeran ini, pukul hingga meledak!” Bahkan Yan Yixi yang karismatik itu tak tahan melolong panjang, berteriak keras.
Di tengah Kegersangan, banyak penonton pertarungan manusia, namun tak satu pun membantu. Dari kerumunan kejam tiba-tiba muncul Ji Zi yang mengagumkan, membuat hati semua tersentuh.
Sungguh pantas dengan pesona Putra Kaisar! Ini adalah suara hati semua orang, bahkan para kuat klan kuno yang memusuhi pun tak bisa mengucapkan hinaan.
“Bunuh!”
Teriakan perang menggema, beberapa setengah-suci bergerak serentak, delapan jendral surgawi menyerbu gila-gilaan melawan Ji Zi. Jika dua orang dalam formasi tempur tidak segera dipisahkan, Putra Langit akan berada dalam bahaya, mungkin terjepit di sini.
Putra Kaisar manusia tak tertandingi, ini bisa dilihat banyak orang. Dengan menguasai pertarungan melawan Putra Langit yang penuh bekas luka, kapan saja bisa membunuhnya di ruang hampa.
Pada detik ini, semua mata tertuju, semua orang menahan napas, tidak berani berkedip, menatap tajam medan perang dengan panik, takut kehilangan sekejap pertempuran.
Meskipun Ji Zi berwajah biasa dan pendiam, saat ini justru memancar hingga menembus sembilan langit. Seorang manusia berdarah-daging dengan integritas, nyata namun rendah hati, mampu berdiri di momen kritis.
Sihir ruang hampa di tangannya tak tertandingi. Langit dan empat penjuru bumi ada di kakinya. Sekali lagi pukulan berat menghantam Putra Langit hingga terpelanting, kewalahan dengan rambut terurai.
"Pasukan Delapan Dewa dan setengah-suci maju bersama, namun tetap tak bisa menghentikan! Tak mampu meretas Seni Ruang Hampa, dia ada di mana-mana!"
"Braak!"
Di momen kunci, Huang Xudao muncul, suara Burung Phoenix membelah langit biru. Dengan ayunan tangan bagai phoenix suci membalik Domain Xian, langit runtuh bumi retak, berhasil menahan Ji Zi.
Di saat genting ini, putra maharaja purba menunjukkan kekuatan suci. Perkasa dan berwibawa, Pasukan Delapan Dewa tak berguna. Huang Xudao menggantikan mereka, menghadang Ji Zi.
Kini sikapnya tak konservatif seperti dulu. Jika tetap bersikap seadanya, Putra Langit benar-benar akan dibunuh. Dia mengerahkan seluruh kemampuannya, bertarung sengit dengan Ji Zi.
"Sayang, hanya selangkah lagi!" Bahkan Ye Fan merasa menyesal sejenak.
"Ini tidak bisa diteruskan." Sheng Kong mengerutkan alis. Karena Huo Lin'er juga mengincar kesempatan menyerang, sambil mengayunkan batang besi hitam bertarung, dia berbicara dengan Ye Fan.
"Kalian mundur dulu. Aku butuh waktu sebentar, akan bisa memancung Putra Langit." Kata Ye Fan.
Sheng Kong menggelengkan kepala, berkata: "Aku bisa bertindak menembak mati dia, tak ada yang bisa berbuat apa-apa padaku. Tapi kau tak boleh menyerangnya, atau akan ada ancaman besar."
Seberkas kilatan cahaya suci melesat, Ye Fan menggunakan Seni Ruang Hampa Keluarga Ji untuk mentransfer cairan ilahi dari kolam suci kepada monyet, membuat vitalitasnya langsung melonjak drastis, menghilangkan kelelahan.
"Baik, hari ini juga kita bunuh dia!" Mata Sheng Kong berkilauan, ambisinya bagai menelan gunung-sungai, membuat beberapa semi-suci terlempar mundur ketakutan.
Wang Teng berdiri tegak di atas kendaraan tempur kuno emasnya, mundur cukup jauh tanpa mendekat. Kemunculan mendadak Ji Zi membuatnya merasakan bahaya di tempat ini.
Sementara seorang perwira manusia misterius lainnya menyembunyikan diri di kejauhan, mengamati diam-diam sambil menunggu waktu terbaik.
"Braak!"
Ye Fan bertempur sengit dengan Huo Qizi, dampak pertempuran mereka menjalar hingga ke wilayah Putra Langit. Meski dikepung putra maharaja purba, ia tetap maju dengan perkasa.
Akhirnya, Huo Lin'er juga bertindak. Setiap helai rambut panjang biru airnya mampu meruntuhkan langit. Wajah cantiknya yang sehalus giok nyaris transparan terlihat kejam, bola matanya yang jernih mengandung aura pembunuhan, menindak Ye Fan.
Di zaman dahsyat ini, ada legenda: Jika kakak-beradik Gua Kirin Api bersatu, mereka akan tak terkalahkan di dunia. Bukan sekadar penambahan 1+1, tapi mampu menghancurleburkan alam semesta.
Meski mata Ye Fan sudah merah darah, menghadapi pasangan kakak-beradik tak terkalahkan ini, ia tetap tak gentar. Dengan tinju batu, ia melawan tombak Fang Tian suci milik Huo Qizi.
"Graaah..."
Ye Fan melengking jernih. Tangan kanannya menyatu dengan makna sejati Enam Jalan Samsara, melancarkan serangan menggemparkan langit dan bumi yang hampir menghantam kecantikan legenda Huo Lin'er. Ia melangkah mantap pantang mundur, kekuatannya tak tertandingi.
Sendirian, ia menggerakkan seluruh medan perang. Terus-menerus mendesak ke arah Putra Langit, menghancurleburkan Pasukan Delapan Dewa. Sesekali masih bertarung keras dengan setengah-suci, darah perang dalam tubuhnya sudah bersorak-sorak.
Namun ada satu hal yang sangat mengkhawatirkan, di antara klan kuno yang menyaksikan pertarungan, beberapa setengah-suci yang kekuatannya membuat orang merinding ketakutan telah memasuki arena. Tajam tak tertandingi, ini adalah kekuatan tempur yang menakutkan.
Selain itu, pasukan delapan jendral surgawi terus-menerus muncul bagai tak habis-habisnya, menerjang lokasi ini.
Sheng Kong yang baru pulih sedikit energi vitalnya kembali terlibat dalam pertempuran sengit. Ye Tong dan yang lain juga dalam bahaya, tidak hanya menghadapi serangan setengah-suci tapi juga serangan mendadak dari Wang Teng dan seorang perwira manusia misterius lainnya.
Pertarungan epik antara Ji Zi melawan Huang Xudao adalah konfrontasi puncak sejati - Putra Kaisar Kuno melawan keturunan pangeran purba, mengguncang langit-bumi hingga membuat semua yang menyaksikan terpana.
Kharisma Putra Kaisar benar-benar mengagumkan sepanjang masa!
Huang Xudao sendiri juga memiliki kekuatan yang membuat jiwa gemetar, meremukkan jejak Dao sambil mengenakan baju perang logam lima warna. Bulu phoenix demi bulu phoenix muncul, sinar pelangi menerjang Langit dan Bumi, bertempur hingga langit runtuh dan bumi terbelah.
Pasukan Delapan Dewa telah stabil, beberapa setengah-suci kuat melindungi Putra Langit di tengah, tak seorang pun bisa mendekat. Dia mengeluarkan botol cairan ilahi, menuangkannya ke mulut, ruas tulang berderak, memulihkan energi vital.
Sudut bibir Putra Langit menyimpan seberkas kedinginan yang mengerikan, tersenyum sinis terus-menerus. Suara tawanya semakin keras, kata-katanya membekukan darah: "Sampai saat ini, kalian tak mampu menyelamatkan situasi!"
Tadi dia mengalami ketidakstabilan Jalan Hati - pertama nyaris tewas dihantam tongkat besi Sheng Kong, kemudian hampir dieksekusi oleh Ji Zi, nyaris terjepit.
Saat ini anak buah telah berkumpul di sekitarnya, gambaran besar telah ditentukan. Putra Langit benar-benar tenang sekarang, tatapan matanya mengerikan, bertekad untuk menyingkirkan beberapa musuh besar.
Ye Fan mengerutkan kening. Jika terus begini konsekuensinya tak terbayangkan! Situasi sangat mengkhawatirkan. Dia terjebak oleh kakak-beradik dari Gua Kirin Api ini - setelah bersatu, kekuatan mereka melampaui imajinasi, kekuatan tempur naik drastis!
"Kalian bunuh Putra Langit! Aku yang halangi semua orang!" Ye Fan berkomunikasi melalui telepati pada Ji Zi dan Sheng Kong.
Dia meneriakkan suara lengkingan, mengembangkan fenomena aneh, menyerang ke segala penjuru tiga ribu dunia, melawan sembilan lapisan langit. Satu demi satu fenomena kabur bermunculan, mengerikan hingga puncak kesempurnaan, menyapu Huang Xudao ke dalam pusaran, menjebak Pasukan Delapan Dewa yang mengurung monyet dan beberapa setengah-suci, mengumpulkan semua musuh besar di sekelilingnya.
Semua orang tertegun, sekuat apa kekuatan tempur ini? Harus melawan begitu banyak putra maharaja purba sekaligus, sambil menahan serangan setengah-suci dan Pasukan Delapan Dewa, bahkan menghadapi serbuan Wang Teng dan perwira manusia misterius, benar-benar melawan Langit!
"Braak!"
Semua orang menyerang bersama. Meski berbagai fenomena aneh begitu kuat, Ye Fan tak mampu menahan. Segumpal darah hampir memancur dari mulutnya, tapi dipaksakan ditelan kembali.
"Dia sedang mencari bunuh diri, tidak ada yang bisa menciptakan mitos semacam ini. Tiga putra maharaja purba bersama-sama bertindak, dua perwira manusia yang tak kalah kuat menyerang dari samping, ditambah beberapa setengah-suci dan delapan jendral surgawi. Bahkan reinkarnasi dewa pun pasti mati dalam perang," ejek seorang penguasa klan kuno dengan senyum sinis.
Ye Tong cemas. Ia tahu gurunya terjerumus dalam jalan buntu yang mungkin membuatnya terjepit. Bersama Li Tian dan lainnya, ia menggerakkan Tungku Dewi untuk menghalangi delapan jendral surgawi, mencegah lebih banyak orang menerobos.
"Bunuh!" Sheng Kong mengaum. Setelah terbebas, energi kehidupan, vitalitas, dan semangatnya terbakar menyala-nyala. Bulu emasnya berkilauan saat ia menyerang ke arah Putra Langit dalam kondisi puncak.
Namun di sisi ini juga ada ahli yang berjaga di markas. Para setengah-suci terkuat berkumpul di sini. Memang pantas Putra Langit disebut memiliki konstitusi darah nomor satu di dunia, kini hampir kembali ke kondisi puncaknya.
Putra Langit tersenyum sinis dengan kejam, "Orang itu pasti mati, dia tidak akan sanggup bertahan. Kalian boleh menyerang, aku akan menghancurkan kalian sampai bersih!"
Ucapannya benar, Ye Fan dalam bahaya maut. Seorang diri menghadapi seribu pasukan, meski fenomena anehnya yang bersatu tak tertandingi di dunia, tetap ada risiko terjepit.
Darah terus mengalir ke kerongkongan, dipaksanya ditelan kembali. Tubuhnya limbung, setiap saat bisa retak oleh serangan para pahlawan.
"Aku yang tangani!" Ji Zi tiba-tiba kembali ke posisi.
Dengan bicara singkat, dia menggantikan Ye Fan menghadapi musuh. Tak hanya menguasai sihir dewa ruang hampa sampai tingkat tertinggi, dia bahkan menciptakan teknik baru yang menyeret semua lawan ke ruang hampa tak bertepi.
Ye Fan tak buang waktu. Kemampuan Ji Zi dalam pertempuran kelompok memang cocok, bisa membuat semua orang terjerumus ke rawa ruang hampa untuk dibuang, tapi ini pertaruhan nyawa yang tak boleh ditunda.
"Siapa menghalangi akan mati!"
Ye Fan mengayunkan tinju, memasuki janin batu tingkat suci, menggunakan perlindungan tubuh ini, tak tertandingi. Satu pukulan menghancurkan setengah-suci menjadi berkeping-keping, kepingan tulang berkilau beterbangan ke segala penjuru, darah menyembur.
Ia menyerbu pasukan raksasa, aura pembunuhan mendidih. Ini pertama kali sejak repatriasi ia bertarung sekuat tenaga. Di medan perang ini, bagaimanapun juga harus menembak mati Putra Langit, atau masa depan akan kehilangan peluang.
Sheng Kong memimpin serangan, disusul Ye Fan. Setengah-suci terkuat tewas dibunuh. Wajah Putra Langit putih pucat, tangan mencengkeram erat pisau keabadian.
Ye Fan membunuh di segala penjuru, potongan lengan dan anggota tubuh yang terputus terus beterbangan. Seperti dewa pembantai yang tak terbendung, ia menerjang ke arah Putra Langit.
"Pasukan Delapan Dewa tanpa rasa takut mati" terus menerus menyerbu, membentuk tembok panjang. Tapi tak mampu menahan Ye Fan. Daging dan darah berterbangan di depan. Dengan kerangka mayat, dia membangun jalan menginjak langit. Banyak klan kuno bergelimpangan di kakinya.
"Apakah benar-benar akan membantai Putra Langit?" kata seorang penonton pertarungan.
"Mungkin bisa sukses, tapi pasti akan memicu badai besar. Lebih baik kita menjauh," jawab yang lain dengan suara bergetar.
"Lawan aku, dan kau akan hadapi bencana tak bertepi. Jangankan membunuhku, bahkan jika berhasil, manusia takkan memujimu!" Putra Langit menggenggam erat Pisau Keabadian, tatapannya menggetarkan.
"Keputusan sudah bulat. Hari ini harus kupancung! Sekalipun seluruh dunia jadi musuh, aku akan berkuasa di langit kesembilan, meretas jalanku sendiri!" Ye Fan mengaum. Getarannya membuat klan kuno di depan gemetar. Tubuh banyak orang meledak menjadi kabut darah.
