Para Santo berkumpul, mengepung makam raksasa. Suasana tegang, berbagai pihak saling berhadapan.
Istana Perunggu Kuno yang megah meski berkarat dan lapuk, memancarkan sinar pelangi ratus juta helai yang menerangi langit. Terutama aksara "Xian" yang terpantul darinya membuat hati setiap orang bergetar hebat.
Hun Tuo Dasheng, Dasheng dari Sarang Naga Sepuluh Ribu, dan belasan Raja Purba lainnya berdiri bagai puncak-puncak gunung purba yang menjulang, membuat seluruh makhluk hidup bergetar ketakutan.
Orang suci manusia terlalu sedikit, hingga saat ini hanya Wei Yi dan Jiang Taixu yang terlihat, yang lainnya tidak tampak bayangannya, menciptakan kesan kesendirian yang rentan.
Hun Tuo Dasheng menyipitkan matanya memandangi Istana Perunggu Suci, bangunan istimewa yang bertahan sejak zaman kuno ini hidup kembali, bahkan yang sekuat diripun tak berani menerobos paksa.
"Getaran energinya sangat kuat, aku seolah mendengar suara orang melantunkan kitab Xian di dalamnya, kedalamannya tak tertembus. Begitu melangkah masuk, nasib baik-buruk sulit diprediksi."
Sebagai seorang Dasheng, justru memiliki firasat seperti ini dan membuat penilaian demikian, membuat yang lain semakin gentar terhadap istana tembaga. Tak satu pun bergegas mengambil tindakan.
Ye Fan dan Kaisar Hitam berada di jarak 80.000 li, melalui kristal misterius mereka bisa mengamati jelas situasi sekitar makam raksasa, berkat pola energi tingkat Kaisar yang memiliki kegunaan tak terbatas.
“Bahkan Dasheng dari klan kuno ada yang datang secara langsung. Jika mereka membawa beberapa senjata Kaisar purba untuk menyerang, kemungkinan besar bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan. Saat itu masalah besar akan timbul.”
Klan kuno tidak kekurangan senjata kerajaan Jalan Tertinggi. Tongkat Emas dijuluki mampu menghancurkan para dewa, Genta Sepuluh Ribu Naga yang digoyangkan bisa meruntuhkan Qian Kun. Jika Gua Kirin Api, Danau Primordial, Bukit Ulat Sutera Dewa, dan Gunung Xuehuang semua membawa senjata mereka, bukan hanya wilayah selatan, bahkan Donghuang pun akan runtuh.
“Tuan-tuan, bagaimana usulanku? Mari kita bersama-sama memasuki tempat ini untuk menyelidiki rahasia keabadian.” Hun Tuo Dasheng kembali berbicara.
“Jika membawa senjata Kaisar purba masuk, seharusnya tidak ada masalah besar. Setidaknya kita bisa menjamin keselamatan diri.” Qian Lun Dasheng dari Sarang Naga Sepuluh Ribu mengangguk.
Kedua orang ini adalah pemimpin, termasuk beberapa eksistensi puncak klan kuno. Bahkan Santo Raja sekalipun tak berani mengeluarkan napas di hadapan mereka, tak ada yang berani melawan.
Seseorang memandang ke arah Dewa Jiang dan Wei Yi, ini adalah dua orang suci manusia yang sama-sama tidak biasa, membuat Raja-Raja Purba harus berhati-hati. Pertempuran Yao Chi di masa lampau, Raja Dewa Berjubah Putih sendirian menggetarkan langit, meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi mereka.
"Apakah kedua tuan akan masuk?" Raja Purba Qian Lun dari Sarang Naga Sepuluh Ribu tersenyum, menatap ke arah sini.
"Sudahlah, kami takkan bisa menyaingi kalian. Lebih baik tidak usah bikin masalah." Wei Yi menggelengkan kepala.
"Koeksistensi semua suku, dunia adalah satu keluarga. Mengapa harus memisahkan?" Kata Qian Lun.
Getaran suci langit bergema, Istana Perunggu Suci di udara semakin memancarkan kilau cahaya. Aksara 'Xian' yang terproyeksikan berlumuran darah, raksasa tak bertepi, memancarkan aura yang sangat mengejutkan.
Kali ini, belasan Raja Purba tingkat suci pun mengerutkan alis. Mereka juga mendengar suara orang melantunkan kitab, samar dan tidak jelas, sulit ditangkap maknanya.
"Mungkinkah di dalam istana tembaga itu masih ada makhluk hidup?"
Setelah bertahun-tahun berlalu, bahkan Kaisar Kuno pun sudah lama wafat dalam posisi meditasi, mustahil masih menyisakan nyawa. Mungkinkah ini benar-benar terkait dengan Xian?
"Aku mencium bau darah. Aksara suci 'Xian' ini setidaknya terbentuk dari konsentrasi Darah Kaisar, bahkan mungkin darah Xian," kata Hun Tuo Dasheng.
Apapun jenisnya, pasti sangat mengejutkan!
Kaisar Kuno mana yang bisa dilukai? Menggunakan darah mereka untuk membuat prasasti adalah tindakan menodai kesucian. Jika menggunakan darah Xian, ini di luar akal sehat.
Di 80.000 li kejauhan, Ye Fan mengerutkan kening. Dulu dia pernah masuk ke dalam dan melihat aksara 'Xian' ini. Apakah ini ditulis dengan darah kejam luar biasa? Tidak terlalu mirip.
Di balik aksara Xian terdapat pintu penuh misteri. Dia hanya sampai di sana tanpa kesempatan masuk, karena melangkah lebih jauh berarti mati.
"Suruh cultivator umum mundur. Tempat ini akan mengalami bencana besar. Jangan ada yang berlama-lama." Di tengah arena, muncul seorang orang tua dalam kondisi lesu yang diam-diam memberi tahu Dewa Jiang dan Wei Yi.
Begitu dia muncul, Hun Tuo Dasheng dan Qian Lun Dasheng tak lagi bisa tenang, wajah mereka dipenuhi keseriusan. Kedatangan Gai Jiuyou membuat mereka merasakan tekanan yang berlipat ganda.
Raja Dewa berjubah putih mengangguk, "Kaisar Kuno mana yang biasa? Siapa yang bisa menjarah makam mereka? Jika mereka tak mengizinkan, siapapun yang datang pasti akan terjepit."
Seperti Gunung Ungu, semua tahu Kaisar Wu Shi dimakamkan di dalamnya. Tapi setelah bertahun-tahun berlalu, siapa yang bisa berbuat apa? Dulu beberapa senjata Kaisar menyerang gunung itu pun hanya bisa mundur.
Banyak orang penting telah tiba, semua pihak tak bisa tenang. Cultivator biasa mulai mundur - ini bukan pertempuran biasa. Jika Perang Suci pecah, bukan hanya puluhan ribu li, wilayah selatan pun bisa membuat makhluk hidup menderita.
Baik manusia, siluman, maupun klan kuno yang paham situasi, semua mulai meninggalkan area.
Jika orang ingin memantau, harus menggunakan mata formasi magis atau alat sejenis. Jika tidak, begitu perubahan terjadi, cultivator biasa akan rapuh seperti semut.
"Sungguh keributan yang meriah," suara Santo kuno lainnya terdengar datang mendekat.
"Di depan tanah air Yao Guang, seberkas cahaya emas muncul. Maha Santo dari Klan Emas hadir membawa Tongkat Emas, aura Kaisar purba yang dipancarkannya membuat Istana Perunggu Suci gemetar sesaat, cahaya Xian-nya menyala-nyala."
"Raja Emas melirik Gai Jiuyou, lalu memandang Wei Yi dan Raja Dewa berjubah putih. Tanpa sepatah kata pun, setelah kekalahannya dari Sang Buddha Perang yang membuatnya murung beberapa waktu, kini ia datang dengan Tongkat Emas untuk menebus kerugian sumsum Dewa tak ternilai yang hilang."
"Maha Santo lainnya tiba. Jika benar-benar meledak jadi pertempuran dengan senjata Kaisar purba diayunkan, mampukah wilayah selatan bertahan?"
Kekhawatiran menyergap semua orang. Bahkan Dewa Jiang dan Wei Yi pun mengerutkan kening.
Banyak sosok penting berkumpul, merepresentasikan kekuatan tempur puncak masa kini. Hal ini semakin membesar, masyarakat cultivator biasa yang tak memenuhi syarat pun mundur seperti air bah.
Tak lama kemudian, tanah air Yao Guang yang luas tiba-tiba menjadi sepi. Tak tersisa satupun orang biasa, yang tertinggal hanyalah para Santo.
"Braak!"
Istana Perunggu Suci mengeluarkan suara braak, sementara suara Jalan Agung semakin megah, seakan ada seorang Xian yang sedang berkhotbah, mengguncang kesadaran dan membuat orang mencapai pencerahan batin.
"Ini... Hati-hati! Aku hampir melakukan Transformasi Jalan!"
Seorang Leluhur Raja yang sisa umurnya tinggal beberapa bulan merinding, ini adalah orang tua berlevel Santo, bulu-bulu di seluruh tubuhnya berdiri tegak, permukaan kulitnya dipenuhi gundukan-gundukan kecil.
"Criiiing!"
Tongkat Emas mengeluarkan dentuman mengerikan, berubah menjadi kilatan sakti abadi yang mampu membelah matahari-bulan-bintang di atas dan menghancurkan segala makhluk hidup di bawah, energi kekaisaran purba mulai bangkit kembali!
Secara bersamaan, deretan lonceng emas-ungu tak terhitung menyatu membentuk seekor Naga Sejati yang menggelengkan kepala dan mengibaskan ekor, muncul di ruang hampa.
Genta Sepuluh Ribu Naga, setiap loncengnya adalah ruas tulang naga, suaranya sanggup membelah sembilan langit dan sepuluh bumi, memiliki kekuatan pembelah kosmos yang membuat kekacauan bergolak.
Dua senjata Kaisar purba muncul bersamaan, Istana Perunggu Suci merasakan aura, cahayanya tak redup, perlahan mendarat menuju kedalaman lubang raksasa, berdiri di depan pintu masuk tanah suci kebingungan, memulai pertahanan aktif.
"Hmm, luar biasa. Meski Kaisar manusia telah mati, makamnya tetap tak tergoyahkan. Bahkan Istana Perunggu Suci datang menghalangi." Hun Tuo Dasheng bergumam.
"Untuk rahasia menjadi dewa itu, kita harus menyerang istana. Selain itu, tanah suci kebingungan juga harus direbut." Raja Emas yang pertama kali bertindak, turun ke lubang raksasa.
"Jangan biarkan orang-orang tak berkepentingan mendekat." Hun Tuo Dasheng membuka mulut, meninggalkan beberapa Raja Purba di atas untuk memberikan bantuan.
Semua orang bergerak, bersama-sama turun menuju jurang.
"Peristiwa besar! Para Santo berkumpul, akan membuka Istana Perunggu Suci, memasuki makam Kaisar Kuno!"
"Badai besar akan datang. Dengan begitu banyak Santo purba bertindak, wilayah selatan mungkin akan ditenggelamkan!"
"Kabar rahasia menyebutkan ini adalah makam Kaisar Kejam. Dia manusia paling fenomenal sepanjang sejarah. Mungkinkah berhasil?"
"Kabar menyebar ke segala penjuru. Sorotan cultivator seluruh dunia tertuju ke sini, sayangnya mereka tidak memenuhi syarat untuk ikut serta, hanya bisa mengawasi."
Pada hari itu, banyak lokasi penting di wilayah selatan memancarkan cahaya dari platform formasi kuno. Dengan memanfaatkan posisi formasi Tong Tian (Menembus Langit), mereka mengamati perubahan mengerikan ini.
"Aku merasa gelisah..." Wei Yi berkata sambil menoleh ke arah lain di wilayah selatan. Tanah Suci Tian Xuan yang hampir hancur total di masa lampau, meninggalkan derita dan kenangan pahit seumur hidupnya.
"Kita diam memperhatikan dulu." Gai Jiuyou berkata dengan datar.
Raja Dewa Berjubah Putih dan yang lain tetap diam, hanya berdiri di tepi jurang sambil mengamati aksi klan kuno, menunggu dengan tenang hasilnya.
Beberapa Santo dari klan kuno terbang ke berbagai penjuru untuk patroli. Jika terjadi perubahan, mereka akan segera memberi tahu melalui kesadaran spiritual. Sebenarnya jelas ini antisipasi terhadap beberapa Santo kuno manusia - Apa lagi selain itu? Khawatir mereka menyiapkan Formasi Pembunuh di atas.
"Braak!"
"Wilayah selatan, Zaman Purba Terlarang, saat ini suasana aneh. Dari dasar jurang yang dikelilingi sembilan Gunung Suci, aura mengerikan menyembur ke langit."
"Dua Santo kuno dari luar domain menunjukkan kegelisahan, mundur dengan refleks kilat. Mereka telah mendengar kabar munculnya makam Kaisar Kuno di lokasi lain dan segera bergerak ke sana, sementara meninggalkan tempat ini."
"Ye Fan dan kelompoknya yang berada tidak jauh dari sini terkejut menyaksikan pemandangan ini."
"Apa yang terjadi? Jangan-jangan Jalan Menjadi Dewa benar-benar akan terbuka? Mungkinkah dalam waktu dekat ini? Ini pasti perubahan misterius yang mengerikan!"
"Hati setiap orang berdebar kencang. Benarkah Domain Xian yang mistis benar-benar akan muncul? Siapa yang mampu mencapai asensi dengan sinar pelangi dan bertransformasi menjadi dewa?"
"Braak!"
"Tiba-tiba, kekuatan dahsyat menyapu 100.000 pegunungan. Awan timbal bagai samudra, langit seolah akan runtuh, menghantam kelompok Ye Fan."
"Bahaya! Seorang Santo menyerang!" Kaisar Hitam menjerit keras.
"Dengan hentakan tangan, dua belas platform formasi melesat keluar, tersusun rapi di ruang hampa, memblokir cahaya suci yang menggila. Platform formasi papan catur berkedip, mereka segera terungkap di dalamnya."
"Bang!"
"Dua belas platform formasi langsung remuk menjadi abu, tak bisa menghalang sedikitpun. Padahal ini adalah sudut kecil yang tak lengkap dari Formasi Kaisar, cukup untuk membunuh setengah-suci hingga darah mayatnya beterbangan."
"Namun bagaimanapun juga peta formasi ini tak lengkap, cuma sepersepuluh bagian saja, takkan bisa menahan serangan seorang Santo."
"Konstitusi Suci manusia, kau takkan bisa melarikan diri! Next time aku pasti bunuh kau. Siapa pun yang datang percuma. Darahmu adalah darah dan daging mangsaku. Ibu dari segala makhluk yang kau dapat juga akan menjadi milikku!" Suara Huo Tan bergema dingin.
"Dia menyesal. Meski mendapat nasihat dari Maha Santo dan melakukan deduksi bahwa beberapa orang harusnya berada di posisi ini, ajang kejayaannya tetap gagal. Hanya gelombang sisa yang hancurkan beberapa platform formasi."
"Di wilayah puluhan ribu li jauhnya, Ye Fan, Kaisar Hitam, Duan De dan lainnya mengerutkan kening. Tadi benar-benar bahaya, nyaris terhalang."
“Ada Maha Santo yang rela menghabiskan banyak hasil keringat untuk deduksi, kalau tidak Huo Tan yang baru saja mencapai tingkat Santo tidak mungkin menemukan kita.” kata Duan De.
“Di tubuhku ada kendi immortal yang rusak parah, mereka tidak bisa menghitungnya. Tampaknya ada teknik rahasia lain yang sedang mendeduksi kalian.” kata Ye Fan.
“Harus benar-benar diperhatikan! Aku akan mengukir lebih banyak formasi penipu langit skala kecil. Setiap orang harus membawa beberapa buah. Bahkan Maha Santo pun takkan bisa menghitung!” seru Kaisar Hitam.
Beberapa waktu lalu, mereka telah memenggal Putra Langit dan menjarah teh pencerahan. Dengan batang kayu suci ini, mereka mengukir formasi penipu langit yang diciptakan Kaisar Wu Shi. Kaisar Hitam yakin ini akan menjamin keamanan.
“Sangat mengkhawatirkan. Jelas ada Maha Santo yang menyuruh dan terlibat langsung dalam deduksi. Ini adalah sinyal yang buruk!” kata Duan De.
Ye Fan mondar-mandir, menatap ke arah suatu wilayah di selatan dengan tatapan membeku. “Manusia suci kuno semua bermunculan. Apa mereka benar-benar mengira aku tidak bisa membantai manusia suci?”
“Kau mau apa?” Longma bertanya, campur aduk antara bersemangat dan panik. Makhluk ini dikenal sebagai tukang onar, namun di sisi lain merasa gentar mendalam pada para Santo kuno, menyadari kesenjangan kekuatan terlalu besar sehingga pondasi dasar tak mampu melawan Langit.
“Huo Tan ingin membunuhku, belum tentu sukses. Tapi jika aku cari solusi untuk membantai seorang Santo kuno, belum tentu kalah!” Ucap Ye Fan penuh kedinginan.
“Kau... punya rencana apa?” Anjing Hitam bertanya.
“Saat ini, seluruh dunia fana sudah tahu aku kembali. Sepertinya aku terlalu lama mereda. Klan-klan kuno merendahkanku, maka aku akan bantai seorang Santo kuno! Hadiahkan mereka sebuah 'kado besar'.”
“Guru, Anda...” Ye Tong mengepalkan tinjunya erat-erat, campur aduk panik dan semangat.
