Tiga aksara 'Gai Jiuyou' seolah memiliki daya magis misterius, membuat banyak tetua Klan Kuno bulu kuduknya merinding. Mereka khawatir generasi muda yang tak tahu batas akan memprovokasi orang tua sakit ini hingga melakukan pembantaian besar-besaran, yang pasti menjadi bencana dahsyat!
"Gai Jiuyou hanya mengucapkan beberapa kalimat saja, namun kekuatannya luar biasa besar. Dalam hari-hari berikutnya, bahkan Sepuluh Wangzu paling radikal pun menjadi lebih patuh. Setidaknya mereka tidak berani terang-terangan mengancam akan membuat kerangka manusia membentuk gunung dan darah mengalir bagai sungai. Mereka mulai bersikap rendah hati."
"Aura mengerikan di Zaman Purba Terlarang telah meningkat beberapa kali lipat. Jika terus seperti ini, takkan ada yang bisa masuk lagi." Ye Fan tiba di wilayah selatan, mengamati zona terlarang ini dari kejauhan.
Kali ini dia datang dengan pesawat antariksa tingkat suci yang seluruh permukaannya memancarkan kilau logam, dinamai Feixian 12580. Dua tawanan perang - wanita bermata ungu dan kakak laki-lakinya - ditunjuk sebagai wakil kapten. Namun mereka tidak membantu mengemudi. Saat ini mereka sedang menjalani interogasi Kaisar Hitam di Desa Langit untuk mengungkap inti data rahasia.
Pesawat ini telah kehilangan tubuh emas setinggi enam zhang yang sebelumnya terkandung di dalamnya - yaitu dewa pelindung perangkat suci tersebut. Fungsi dan kemampuan operasionalnya jelas menurun drastis. Meski masih memiliki kecepatan tinggi, namun jauh ketinggalan dibandingkan masa lalu.
Sebuah pesawat antariksa yang memancarkan cahaya perak ini mendarat di luar zona terlarang bagi kehidupan, membuat banyak orang terkejut dan bingung. Namun, kemunculan Ye Fan justru lebih menyedot perhatian.
Di sini, dia memasang altar dupa tapi tidak bersujud sendiri. Sebaliknya, dia menyuruh Hua Hua, biksu cilik dari Bumi, untuk memberikan penghormatan dengan sungguh-sungguh, menunjukkan ekspresi yang penuh misteri.
Kini tempat ini telah menjadi sebuah domain immortal. Setelah pertempuran di Istana Perunggu Suci sebelumnya, cultivator manusia sering datang untuk bersujud, menganggapnya sebagai tempat suci Kaisar Kuno. Mereka percaya "Kegersangan" sebenarnya adalah Kaisar manusia yang berada dalam kondisi ajaib, dan berharap dia bisa melindungi umat manusia.
Ye Fan menyuruh murid mudanya memberikan penghormatan di sini, sambil sendiri terus berbisik-bisik penuh misteri: "Kaisar manusia, bangunlah! Klan kuno sudah terlalu keterlaluan. Hanya Kaisar Kuno yang bisa membersihkan aib umat manusia. Segeralah kembali!"
"Dulu, saat pertama kali datang ke dunia ini, aku sudah menerima perhatian Sang Kaisar. Beliau menganugerahkan Buah Suci Sembilan Keajaiban untuk mengubah konstitusi fisikku, dan kini menghadiahkan Kendi Ibu Segala Makhluk... Sungguh tak terbalaskan."
"Dalam perjalananku, dua kali aku meninggalkan dunia ini. Keduanya melalui area terlarang prasejarah Zaman Purba, meminjam Altar Lima Warnamu. Rasa syukur tak terucapkan."
"Lihatlah Istana Perunggu Suci itu. Sebuah aksara 'Xian' berlumuran darah yang begitu mengguncang, memberiku pencerahan mendalam tentang Jalan Agung dan makna sejati alam semesta."
"Kusaksikan beberapa peti matimu. Kekuatan yang menguasai hukum takdir, kegemilangan yang menggemparkan sepanjang masa, kecerdasan yang memukau di antara para pemimpin..."
Ye Fan terus mengoceh. Orang-orang yang mendengar mulai merinding, merasa ada hubungan karma yang dalam antara pria ini dengan Kaisar di area terlarang prasejarah. Semakin lama didengar, semakin seluruh tubuh mereka tidak nyaman.
"Dia telah dua kali meninggalkan dunia ini, fakta yang sudah diketahui umum. Setiap kali menggunakan Altar Lima Warna di Zaman Purba Terlarang, kepergiannya selalu terjadi di bawah sorotan publik, disaksikan langsung oleh banyak orang."
"Mendengar ucapannya, banyak cultivator manusia merinding. Mungkinkah bajingan ini benar-benar memiliki hubungan dengan entitas Kegersangan? Apakah dia sekarang sedang berdoa memohon sang Kaisar manusia untuk muncul?"
"Di luar Zaman Purba Terlarang, beberapa hari terakhir terlihat orang-orang beraktivitas dengan altar dupa. Sebagian dari mereka telah melihatnya dan mendengar perkataannya."
"'Apa yang dia inginkan?'"
"'Apakah dia ingin memanggil Kaisar manusia untuk menindak klan kuno? Ini terdengar tidak realistis.'"
"'Menurutku dia sedang membuat keajaiban palsu, kemungkinan besar hanya ingin menakut-nakuti klan kuno.'"
"Ye Fan mengelus kepala botak Hua Hua - bocah biksu kecil yang dicukur sendiri rambutnya - sambil berkata: 'Murid yang hebat, gunakan akar kebijaksanaanmu untuk merasakan keberadaan ini dengan lebih dalam, dan haturilah dengan penuh khidmat.'"
"Mematuhi perintah, Guru! Aku sangat sungguh-sungguh dan serius, berusaha melakukan aksi besar untuk memanggil Kaisar manusia, menghancurkan semua cucu klan kuno itu." Hua Hua yang masih bocah beberapa tahun ini menunjukkan ekspresi nakal, tutur kata bernuansa bandit - kontaminasi parah dari Kaisar Hitam dan kuda naga.
Ye Fan terdiam sejenak, lalu mengelus kepala botak kecilnya sambil berpesan: "Lain kali jangan terlalu sering mengikuti Anjing Hitam itu. Atau lebih baik kau kirmi ke tempat Sang Leluhur Suci Wei Yi?"
"Anjing hitam itu benar-benar tidak bermoral! Sudah lama aku ingin pergi. Kolam cairan mineral misterius yang Guru bawa, dia terus merebut dan berdesakan berendam bersama kami. Menghinanya seratus kali!" ujar Hua Hua.
Ye Fan memandanginya dengan perasaan tidak karuan. Ini jelas-jelas anak lembut dengan bulu mata panjang, mata besar berputar-putar hitam legam seperti boneka porselen. Tapi kenapa bicaranya begitu? Bergaul setiap hari dengan Anjing Hitam dan Duan De yang seperti itu, memang takkan jadi orang baik.
"Sebenarnya yang paling jahat adalah Saudara Sepelajaran Ye Tong. Dia suka menakut-nakutiku, padahal dialah yang berbuat jahat, tapi akhirnya aku yang jadi kambing hitam." Hua Hua memelas, mengedipkan mata besar sambil melapor buruk.
Dahi Ye Fan penuh garis hitam. "Sialan, muridku semua diajari hal-hal buruk oleh mereka. Untung Xiao Song tidak kubawa, kalau tidak tahu akan jadi seperti apa jadinya."
"Guru, Guru, aku ini suci. Perbuatan biadab itu semua bukan karyaku! Aku tidak diam-diam menjual Teh Pencerahan, Duan De yang memaksa transaksi itu. Aku juga tidak mencuri anggur suci Pembunuh Suci Qi Luo, cuma tak sengaja lewat lalu mabuk terperosok dalam tong anggur setelah mencium aroma alkohol. Dan..." Mata besar Hua Hua yang botak itu berbinar jujur saat ia berbicara serius.
"Omong kosong! Sudah kuselidiki tuntas, semua itu ulahmu!" Ye Fan mengetuk pelan kepala bocah itu. "Cepat fokuskan indramu, rasakan dengan seluruh hati!"
"Siap, Guru! Patuh!" Pinggang kecil Hua Hua langsung tegap. Ia mulai melantunkan kitab suci dengan gerakan tangan khas dukun cilik.
Harus diakui, Ye Fan bukanlah mentor yang baik. Baik Ye Tong, Xiao Song, maupun Hua Hua sekarang - semua muridnya jarang mendapat bimbingan langsung. Sang Guru lebih sering berlaku seperti manajer yang lepas tangan.
Cara ini memang bisa mengoptimalkan potensi alami mereka, tidak terbatas pada prestasi dan pengaruh Ye Fan. Tapi tanpa diragukan, metode ini berisiko membesarkan beberapa kuda liar yang berlarian kacau, siapa yang tahu akan jadi seperti apa nantinya.
Belakangan, saat Ye Fan tinggal di Desa Langit, dia tak sengaja mendengar dari perwira pembunuh Qi Luo bahwa si kecil ini ternyata bawaan lahir berkesadaran. Dalam jarak yang sangat jauh, dia bisa berkomunikasi batin langsung dengan orang lain. Ini adalah kesaktian bawaan dari harta karun tak dikenal dalam tubuh manusia yang secara alami telah terbuka sejak lahirnya.
Hal ini juga membuat Ye Fan paham, mengapa bocah ini bisa mengalami fenomena "pengetahuan tersembunyi" dalam agama Buddha, mendapatkan warisan kosmik tertinggi dari aliran Buddha. Kekuatan kehendak batin dan kesadarannya benar-benar super mengerikan, mencapai tingkat makhluk di luar manusia.
Ke sini dia ingin memastikan apakah sosok Kegersangan itu benar-benar Kaisar manusia. Juga ingin membentangkan bendera besar sebagai kulit harimau, menakut-nakuti dan membuat gentar klan kuno, membuat mereka diliputi kecurigaan dan ketakutan.
"Braak!"
Tiba-tiba, dari dasar Jurang Purba menyembur aura energi mengerikan. Kabut hitam menggila menutupi cahaya matahari tengah hari, membuat seluruh zona terlarang bagi kehidupan berguncang sejenak.
Semua orang memperlihatkan ekspresi tak percaya, serentak memandang ke arah Ye Fan dan muridnya di kejauhan. Mereka termangu sejenak—mungkinkah duo guru-murid inilah yang memicu perubahan ini?
"Dia dua kali melintasi angkasa luar dari tempat ini. Kalau bilang tidak ada hubungan dengan Makhluk Purba, mati pun aku tak percaya! Siapa lagi yang bisa melakukannya? Berani masuk ke sana?"
"Sepertinya memang kegaduhan ini akibat doa mereka. Mengerikan!"
Seluruh rombongan merinding, serentak mundur menjauh dari zona ini. Meski sama-sama manusia, mereka merasa ngeri—entang perubahan apa lagi yang akan ditimbulkan.
"Guru, aku merasakannya! Di dasar jurang itu ada kesadaran spiritual yang kuat sekali, lebih menakutkan dari siapa pun—bahkan berkali-kali lipat lebih mengerikan dari Kakek Pembunuh Suci!" kata Hua Hua.
Ekspresi di wajah Ye Fan sulit ditentukan. Dia tidak tahu apakah melanjutkan ini akan keluar dari kendali. Jika bencana besar benar-benar muncul, bahkan Dewa pun takkan bisa menyelamatkan mereka.
"Ajarkan perlahan apa yang telah kuberikan padamu kepada dia." Akhirnya, dia membuat keputusan seperti ini.
"Dewa Kuno di atas, Hua Hua memberi salam kepada Anda. Manusia sedang menghadapi bencana besar..." Suara kanak-kanak yang lugu menyebar melalui kegelapan jurang, berdoa dengan kesungguhan.
Saat Hua Hua menggunakan kekuatan hati, muncul pusaran keperakan di kepalanya bagai Pintu Samsara yang terbuka. Pola-pola energi muncul di kulit kepala itu dan mulai menyebar.
Ye Fan terkejut. Tubuh manusia ternyata benar-benar penuh misteri. Setiap inci daging dan darah menyimpan harta karun, dengan gerbang spiritual tak terhitung menanti untuk dibuka. Banyak orang yang bahkan mencapai tingkat Santo pun belum tentu bisa membuka beberapa saja.
Namun beberapa orang memiliki anugerah alam yang luar biasa. Berbagai kemampuan supernatural telah melekat sejak lahir, tanpa melalui proses kultivasi - inilah harta karun pencerahan langit.
"Muncul beberapa siluet samar..." Dari kejauhan, terdengar teriakan kaget. Cultivator yang membuka Mata Langit memberitahu semua orang apa yang mereka lihat.
Di kedalaman Negeri Niuyang Terlarang, kabut hitam bergelora dari sembilan Gunung Suci, mengalir deras dari jurang. Beberapa sosok berdiri di antara kabut - mereka adalah para Nu.
"Braak!"
Tiba-tiba, aura spesial menyapu Langit dan Bumi. Seolah terbuka celah yang membanjiri kekuatan dewa dari langit kesembilan, memaksa semua orang ingin bersujud.
Wajah Hua Hua memucat, bibir bergetar. "Guru, Kaisar manusia ini terlalu kuat. Tidak, dia pasti dewa! Kekuatan spiritual yang kurasakan seperti seluruh tubuh fisik, bukan sekadar inti jiwanya."
Ye Fan mengerutkan kening. Membuka Mata Langit, ia mengamati dengan cermat sembilan Gunung Suci di kejauhan.
Kegersangan... Benar, dia! Muncul di atas jurang. Melalui kabut hitam, pandangannya menembus ke lokasi ini. Hua Hua memang berhasil memanggilnya keluar!
“Kaisar manusia, terimalah doaku. Zaman berlalu cepat. Setelah Zaman Purba, manusia...” Hua Hua terus melantunkan mantra yang diajarkan Ye Fan dan lainnya di Desa Langit, menceritakan keadaan ras manusia selama bertahun-tahun ini.
Kegersangan muncul! Semua cultivator terlempar mundur, memandangi Ye Fan dan bocah Hua Hua dengan wajah pucat seolah melihat hantu. Benarkah mereka berhasil memanggilnya?
"Konstitusi Suci manusia di luar Zaman Purba Terlarang sedang memanggil Kegersangan. Konon jurang itu adalah tempat suci Kaisar manusia. Apakah mereka ingin mengundangnya keluar?"
Klan-klan kuno mendapat kabar ini. Sebagian terkejut dan gelisah, sementara yang lain tersenyum sinis siap melintasi ruang hampa untuk menghadang dan menembak mati Ye Fan.
"Wahai Kaisar Kuno, tolong bertindaklah..." doa Hua Hua terus bergema.
Ye Fan mengerutkan kening. Sebuah liontin di tangannya tiba-tiba menyala, pertanda adanya Santo kuno yang mendekat. Dengan terpaksa dia memerintahkan: "Mundur!"
Dia pernah memberikan teh pencerahan kepada Senior Wei Yi, sang leluhur kemudian memberikan sebuah perangkat spiritual padanya. Ini adalah artefak yang ditempa oleh Senior kuno dari Tanah Suci Tian Xuan, penuh misteri. Dari jarak jauh pun bisa merasakan aura energi Santo, bahkan saat mereka sedang melintasi ruang hampa. Warna kedipannya yang berbeda-beda menunjukkan jarak yang ditempuh.
Ye Fan baru saja ingin membawa Hua Hua mundur, tiba-tiba para Santo kuno di kejauhan merinding ketakutan. Mereka menyadari Kegersangan benar-benar muncul di atas jurang, lalu segera berbalik badan dan berusaha kabur!
"Kegersangan... Dipanggil oleh mereka! Konstitusi Suci manusia benar-benar memiliki hubungan misterius dengannya!"
Kabar ini menyebar cepat di antara klan-klan kuno. Bagai sarang lebah yang diusik, wilayah utara pun gempar oleh berbagai suku. Perasaan panik merayap dalam hati mereka.
Klan kuno yang datang setelah mendapat kabar, baru saja muncul langsung terperangah. Saat melihat siluet mengerikan dari zona terlarang bagi kehidupan itu, mereka semua refleks kilat melesat kabur.
Tak satu pun dari klan kuno yang menyangka, Ye Fan benar-benar berhasil memanggil Kegersangan!
BATU HANCURKAN LANGIT, DUNIA GEMPAR!
"Guru, ini... seorang Dewa. Saat aku menutup mata, bisa melihat kilatan cahaya berbentuk manusia. Titik cahaya kita dibandingkan dengannya, bagai debu yang tak berarti." Hua Hua si bocah botak gemetar ketakutan, wajahnya putih pucat, kepala botaknya berkilau.
Ye Fan menatap tajam, matanya tertuju ke depan.
Tiba-tiba, di atas Jurang Purba, siluet jenjang yang tersembunyi dalam kabut hitam itu bersuara: "Xian..."
Sang Kegersangan berbicara!
Ye Fan terpana. Ia yakin pendengarannya tak salah - suara perempuan itu semerdu nada surgawi, namun mengandung kewibawaan tak tertandingi!
