Pasir putih, air laut biru, angin laut lembut, ditambah parade gadis-gadis berbody seksi yang berlalu lalang, secara alami membuat dada dipenuhi rasa damai.
"Ini terasa begitu absurd," Ye Fan bergumam. Mereka berada di ujung galaksi lain alam semesta, namun ilusi pesisir Bumi yang indah membuatnya meragukan realitas ini.
Tapi tak ada waktu untuk merenung. Masalah datang menghampiri. Qi Meng berdiri di depan dengan celana pendek seksi, korset ketat menonjolkan lekuk tubuhnya yang putih berkilauan. Rambutnya halus berkilau bagai bintang terkonsentrasi, mata besarnya berbinar sambil menggigit-gigit bibirnya ke arah Ye Fan.
"Gadis cantik, aku sampai segini mempesonanya kah? Rela menempuh 10.000 li cuma buat ngejarin aku? Bikin aku malu juga," ujar Ye Fan sambil bersandar di pasir pantai dengan sikap santai.
Sebagai putri klan terpandang, Qi Meng biasa bergaul dengan para ksatria berkesopanan sempurna. Jarang sekali ia berhadapan dengan bajingan sembrono seperti ini.
"Pencopet!" akhirnya ia melontarkan tuduhan itu dengan senyum sedikit jahil.
Ye Fan mengelus dagu, dua kata ini benar-benar memiliki daya penghancur tertentu. Setelah beroperasi selama puluhan tahun menguasai dunia, dijuluki 'Tubuh Emas Abadi' di wilayah galaksi ini, tapi sekarang malah dilabeli sebagai pencopet. Betapa memalukannya ini.
"Kau berani datang ke sini sendirian? Bukankah itu seperti domba putih kecil yang melompat ke mulut singa jantan? Tak takut aku membawamu pergi?" kata Ye Fan sambil terkekeh.
Qi Meng meliriknya dengan waspada, kaki mungil putih pucatnya mundur beberapa langkah dengan gerakan halus, berpose seperti waspada serigala dan bajingan. "Benar juga," bisiknya, "pencopet memang jarang yang Orang baik."
Ye Fan terdiam. Gadis ini jelas-jelas tidak takut padanya. Ucapannya hanya menjailinya saja. Jika benar ada rasa takut, dia takkan muncul di sini.
Qi Meng mengedipkan mata besarnya yang lincah. "Aku sudah menangkap gelombang jiwamu dengan artefak terlarang misterius khusus. Kapan saja bisa mengunggahnya ke Jaringan Angkasa. Saat itu terjadi, seluruh Negara Abadi akan memburumu. Mengubah penampilan wajah pun takkan berguna."
“Aku juga bukan penduduk wilayah galaksi ini. Kalau benar-benar tidak bisa, tinggal menepuk pantat lalu pergi. Tak ada yang perlu dirisaukan.” Ye Fan bersikap agak acuh tak acuh, lalu mengancam dengan tampang jahat: “Sebelum pergi, akan kurebut Mutiara Xian paling gemerlap milikmu ini. Percayalah, banyak om-om berperut gendut atau paman-paman botak yang menyukai tipe wanita sepertimu. Pasti bisa dijual dengan harga tinggi. Jika mereka tahu identitasmu, mungkin akan lebih bergairah. Bisa saja ditukar dengan satu baju zirah Santo kuno.”
“Matilah kau!” Qi Meng hampir tak kuasa menahan amarah, nyaris menerjang ke arahnya sambil mengancam dengan cakar-kuku.
“Di hadapan lautan biru, langit biru, dan pasir pantai ini, bisa menikmati tarian wanita tercantik di wilayah galaksi ini, memang merupakan hal yang memanjakan mata.” Ye Fan mengeluarkan sebuah Buah Sakura Dewa dari keranjang buah, menggigitnya hingga sari buah harum memenuhi mulutnya, lalu memandanginya dengan puas diri.
"Apa kau benar-benar cultivator keras kepala? Kok aku merasa kau dibesarkan di kampung preman?" Qi Meng mengedipkan mata besar, dengan serius menyatakan kecurigaannya.
"Lalu menurutmu cultivator seharusnya berpenampilan seperti apa?" Ye Fan tahu si gadis ini sedang menjailinya. Meski terlihat polos, mulutnya sungguh tajam.
Qi Meng memiringkan kepala sambil berpikir, "Seorang cultivator harusnya berjalan telanjang kaki di padang salju beku atau lahar vulkanik tanpa mengernyitkan alis. Mengasah kemauan melalui penderitaan, maju sendirian dalam kesulitan, tak banyak bicara, disiplin ketat. Mustahil jadi pencopet!"
"Kau lagi sindir aku ya?" Ye Fan merasa gadis ini ceria dan cukup menarik.
"Aku tidak menyindir. Kembalikan baju zirah itu. Kau tak bisa mengendalikannya, di dalamnya sudah tertanam stempel ras kita." Qi Meng berkata tegas.
Ye Fan juga sudah menyadari, bagaimana dia bisa mencarinya secepat ini. Baju zirah Santo Kuno ini sangat misterius dan kompleks, sudah memiliki kesadaran spiritual, serta memiliki hubungan tak terpisahkan dengan Keluarga Qi.
"Heh, alat-alat perang Santo Kuno seperti ini bisa kupoles, kuhapus pemrogramannya. Ditambah kau yang mengantarkan diri sendiri ke sini, hadiah sebesar ini jika tidak kuterima berarti hukum alam takkan membiarkanku." Ye Fan berdiri dengan sikap garang, sama sekali tidak terlihat seperti orang baik.
"Ah, aku tak takut padamu! Di Bintang Xian Yu, jika kau berani berbuat kacau, aku yakin kau pasti takkan bisa kabur," kata Qi Meng sambil mengerutkan hidungnya.
"Katakan, sebenarnya apa maksudmu mencariku?" Ye Fan tetap menolak mengembalikan baju zirah.
"Aku datang untuk menagih alat perang Santo Kuno. Kok kau licik sekali sih?" Qi Meng bergumam, lalu setelah berpikir sambil mengernyitkan alis, dia menambahkan, "Kalau tak mau mengembalikan, kau harus menunjukkan niat serius. Pamanku ingin bertemu denganmu."
“Tidak mungkin, secepat ini sudah mau ketemu orang tua? Kau ini terlalu suka dikejar, kita baru saja kenal.” Ye Fan tertawa terbahak.
Qi Meng melototi dia, melambaikan tinju anggunnya, lalu membuat gerakan menggorok leher sebagai peringatan.
“Pamanku mengundangmu dengan niat serius, tanpa motif apapun, cuma menikmati kekuatan tempurmu.” Qi Meng berkata sungguh-sungguh.
Ye Fan mengerutkan kening. Setelah mengalami hal dengan suku Fan, dia tak ingin terlibat dengan kekuatan besar manapun. Ini adalah dunia yang realistis dan kejam, tak ada kebaikan atau kebencian tanpa alasan. Begitu terlibat, karma akan terus-menerus mengikuti.
“Begini saja, kalian bisa bicara secara pribadi. Tak perlu datang ke klan kami.” Qi Meng mengajukan kompromi.
Ye Fan menyapu sekilas ke kejauhan. Puluhan ahli sedang menyembunyikan diri di sana, semua mengikuti Qi Meng. Inilah alasan mengapa dia berani ceplas-ceplos mendekati tubuh emas abadi.
“Bajingan ini indra keenammu benar-benar mengerikan, terpisah sejauh ini, bahkan dengan tulisan kuno Jalan Agung menyembunyikan aura tetap bisa kau deteksi.” Qi Meng terheran-heran, memerintahkan orang-orang di kejauhan untuk mundur sebagai bentuk niat serius.
Ye Fan tidak berkata apa-apa, setelah berpikir matang, ia berjalan maju bersama Qi Meng memasuki hutan kelapa. Di sana mata air spiritual mengalir deras, terdapat sekumpulan bangunan indah. Seorang orang tua telah lama menunggu di gazebo batu.
Ini adalah Paman Qi Meng, seorang pemimpin besar dari Keluarga Xianyu Qi yang datang sendiri untuk merekrutnya menjadi konsultan keluarga kelas satu, status yang akan menjadi sangat adidaya.
Secara alami Ye Fan tidak mau bergabung. Ia tidak tertarik dengan hal-hal seperti ini. Tujuan kedatangannya ke planet kuno ini hanyalah untuk cairan evolusi, tak ada gunanya mengabdi.
Sekaligus, ia beralasan percaya pihak lawan tahu ia memiliki konstitusi fisik tubuh emas abadi. Tidak ada jaminan mereka tidak punya tujuan sama seperti Suku Fan yang mengincarnya.
Qi Kun berkata: "Sahabat Muda, tenanglah. Kami tidak akan kejam seperti suku Fan. Dibandingkan darah emasmu, kami lebih menikmati bakat dan potensi manusiamu. Kami yakin kau akan menjadi cultivator keras kepala yang legendaris."
Ye Fan tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala: "Apa perlu aku bergabung dengan keluarga Qi?"
Makna tersiratnya jelas: Manfaat apa yang bisa didapatnya? Apa makna bergabung bagi dirinya? Tidak bisakah menandingi kebebasanku saat ini yang tak terikat?
"Aku tahu kau mengincar cairan evolusi tingkat lebih tinggi. Percayalah kau sudah merasakan pesonanya, bisa menghemat puluhan bahkan ratusan tahun latihan keras, dengan mudah naik satu tingkat. Harus kau pahami, di wilayah galaksi ini hanya kekuatan besar teratas yang bisa menyuling cairan evolusi terkuat, karena bahannya adalah mineral suci yang langka sejak zaman kuno. Keluarga Qi hampir berhasil, kalau saja batu karang takdir tidak direbut surga, mungkin cairan ilahi sudah mengalir deras. Kini kami menemukan planet kuno dengan jejak dewa kuno, yakin segera bisa mengumpulkan bahan. Dalam waktu dekat, cairan evolusi tahap keempat mungkin akan muncul kembali setelah ribuan tahun."
Qi Kun pandai bernegosiasi, langsung mengeluarkan alat pengendali, memaksa Ye Fan memilih dan mempertimbangkan—di sini ada yang paling ia butuhkan!
Cairan evolusi tahap empat memang godaan yang sangat kuat. Bagaimana Ye Fan tidak bergejolak? Inilah tujuan kedatangannya ke sini.
“Tapi, dia justru tak ingin nekat masuk ke area berbahaya. Keluarga tersebut pasti memiliki Santo kuno. Sebelum berhasil melewati tribulasi dan naik ke anak tangga berikutnya, dia tak ingin mengusik mereka.”
“Apa hanya dengan bergabung, aku langsung bisa mendapatkan cairan evolusi tahap keempat?” Ye Fan tidak terlalu percaya.
“Tentu saja tidak. Bahan yang kami butuhkan berada di lokasi misterius. Menambangnya cukup sulit, kami membutuhkan bantuan cultivator keras kepala sekuatmu.” Qi Kun tersenyum.
“Aku akan pertimbangkan dulu.” Ye Fan enggan bergabung. Tepat! Tak ada makan siang gratis. Mungkin menambang mineral suci jenis ini bisa dengan mudah mengorbankan nyawa.
“Aku tentu takkan memaksamu. Renungkan baik-baik.” Qi Kun memberinya jade kristal. Jika ada keputusan, remukkan kristal ini, dia akan segera datang.
“Hei, jaga baik-baik baju zirah Santo kunoku. Jangan sampai rusak parah!” Qi Meng mengingatkan. Tanpa meminta kembali, dia pergi bersama Qi Kun.
Bintang Xianyu adalah sebuah sumber kehidupan, sama seperti Planet Shi Mo dan Bintang Tanah Dewa, tidak terlalu luas. Mereka bersama-sama mengelilingi Bintang Utama Abadi di wilayah pusat galaksi.
Keluarga Qi yang dijuluki klan Xianyu, di planet purba ini hampir bisa disebut sebagai kekuatan terbesar pertama. Tak ada yang berani cari masalah. Puluhan ribu tahun yang lalu, klan mereka pernah melahirkan Tubuh Immortal Taishang yang tak tertandingi di seluruh Negara Abadi, mengagumkan sepanjang masa.
Karena alasan inilah, planet ini dinamai berdasarkan klan tersebut.
Suku Fan pernah memiliki Tubuh Tempur Brahma yang juga menggemparkan sejarah. Meski kini masih aktif di wilayah galaksi ini, mereka tak bisa menamai planet ini karena berasal dari Bintang Utama Abadi.
Bintang utama itu maha luas, telah melahirkan banyak orang-orang mengerikan. Tak ada satu klan pun yang bisa menguasai sepenuhnya. Para Raja hidup berdampingan, persis seperti Wilayah Galaksi Biduk yang megah dan epik!
Keluarga Xianyu terletak di tengah Kegersangan. Di tempat ini terdapat banyak pulau dewa yang melayang, sebuah area terlarang yang tak ada yang berani sembarangan masuk.
"Kakak terlalu banyak kekhawatiran, langsung tangkap saja nak itu! Kudengar suku Fan menggunakan cairan evolusi untuk menumbuhkan tubuh fisiknya, sekarang sudah 'gemuk', bisa disuling jadi darah dewa emas. Ini hadiah luar biasa, kenapa tidak langsung bertindak?!"
Di sebuah pulau dewa, seorang pria paruh baya dengan tatapan mata dingin duduk di kursi batu. Di hadapannya, kabut dan awan menyelimuti area dimana air terjun bergemuruh menjuntai dari pulau-pulau yang melayang, pemandangan yang sungguh megah.
Qi Kun mengerutkan kening seraya berkata: "Kalau kau nekat bertindak sembarangan, jangan salahkan aku tak menganggapmu saudara lagi! Pemuda ini tidak biasa, bakat tempur yang ditunjukkannya bahkan lebih berharga daripada darah emas abadinya!"
"Barang yang benar-benar bisa digenggam di telapak tangan baru pantas disebut termahal!" Qi Meng menyeringai dingin.
Qi Kun memberi peringatan tegas: "Aku melarangmu melakukan ini! Dia telah menyelamatkan Qi Meng dan beberapa pemuda kita. Kalau kau berbuat kacau sampai tersiar ke luar, bukankah orang akan bilang kita membalas budi dengan kejahatan?"
Ia berdiri, pergi sambil mengibaskan lengan bajunya, meninggalkan pulau ini dengan terbang, menghilang di cakrawala.
"Hah, apa itu membalas budi dengan kejahatan? Realitas dan situasi lebih kuat daripada manusia!" kata Qi Yun.
"Laporan, keluarga Cao datang, meminta audiensi dengan Tuan Kesembilan," seseorang masuk ke pulau untuk melapor.
Qi Yun dalam hati berdesir, "Oh, orang dari Negara Abadi? Keluarga ini memang raksasa, kekuatannya dahsyat, bisa menguasai suatu wilayah dan dihormati sebagai pangeran."
"Cao Qing tewas. Mereka dengar si pembunuh mungkin datang ke Bintang Xianyu, kemungkinan ingin minta bantuan Tuan Kesembilan. Pemimpinnya seorang wanita cantik."
"Baik, persilakan mereka masuk. Aku akan menemui," ujar Qi Yun.
