Bulan purnama membasuh angkasa, kilatan suci menyilaukan. Ye Fan melangkah di atas rembulan bagai algojo, menginjakkan kaki ke pulau suci Keluarga Qi. Tak satu pun pihak luar yang tahu.
Dua kepala kecil berlumuran darah dilemparkannya ke tanah, membuat kerumunan orang merinding. Setiap orang merasa dingin hingga ke ubun-ubun, tak ada satu pun yang berani bertindak gegabah.
"Cultivator keras kepala dari domain luar, apa yang kau inginkan? Ini adalah wilayah Klan Xianyu Qi, jangan kau berbuat kacau!" Seorang pria menegur keras, memiliki hubungan erat dengan Qi Yun.
"Apa yang kulakukan? Kau sengaja bertanya meski sudah tahu jawabannya!" Ye Fan menginjak cahaya bulan, melangkah seribu zhang dalam sekejap. Satu pukulan tinjunya menghancurkannya berkeping-keping, darah berceceran.
Kedatangannya murni untuk membunuh. Tujuannya mencari masalah dengan Qi Yun dan menyelesaikannya. Tak ada lagi yang perlu dibicarakan.
Seorang sesepuh melangkah maju: "Pemuda bermarga Ye, kudengar engkau memiliki ikatan baik dengan Mingzhu klan kami. Kakak Qi Kun juga sangat mengapresiasimu. Tindakanmu ini akan merusak hubungan dan memicu konsekuensi serius."
"Berani sekali kalian mengucapkan itu! Siapa yang mengerahkan kapal induk untuk bersekutu dengan Keluarga Cao mengepung dan membunuhku? Aku yang menyelamatkan Qi Meng, begini balasan kalian?" Suara Ye Fan terdengar dingin.
Langkah kakinya mendarat, pulau ini hampir runtuh. Di permukaan tanah muncul retakan-retakan raksasa, dentuman mengguncang hingga orang itu terlempar, berubah menjadi debu di udara.
"Bisa dibicarakan baik-baik, Klan Qi Xianyu kami tidak berniat jahat. Kakak Qi Kun sejak lama ingin mengundangmu sebagai Konsultan Kelas Satu," ujar seorang pria paruh baya.
"Tapi kenyataannya kalian justru berusaha membunuhku!" Tatapan tajam Ye Fan menyapu semua orang.
Pria paruh baya itu melanjutkan, "Ini... Pada dasarnya, klan kami ingin menjalin hubungan baik. Mungkin terjadi kesalahpahaman hari ini, tapi itu hanya ulah oknum tertentu. Mari berdiskusi."
"Kalau mau bernegosiasi, aku takkan datang ke Pulau Dewa ini. Lebih baik langsung temui Qi Kun. Adakah di pulau ini yang benar-benar ingin aku datang?" sindir Ye Fan.
Ini markas besar Qi Yun. Seluruh anak buahnya yang pernah mengejarmu dengan kapal perang telah berkumpul di sini. Tak ada ruang untuk negosiasi.
“Hari ini Yang Mulia Qi memang terlalu impulsif, namun untungnya belum menimbulkan kesalahan besar. Tolong tenang, Saudara. Kami bersedia memberikan kompensasi.” Pria paruh baya itu adalah keponakan menantu Qi Yun, sekali lagi berbicara.
Ye Fan menyapu tatapan dingin ke arahnya, tak lagi menghiraukannya. Ia menatap tajam Qi Yun di belakang: “Sampai kapan kau mau sembunyi, si tua licik? Kau pikir bisa lolos dari tribulasi ini?”
Urat di pelipis Qi Yun berdenyut-denyut. Barusan keponakan menantunya merendahkan diri untuk membelanya, tapi sama sekali tak berguna. Lawannya yang sangat agresif membuat ekspresinya berubah masam.
Sejak awal ia tak merasa bersalah. Meski ada rasa takut, ia enggan merendahkan diri untuk memohon ampun. Dengan wajah serius, diam-diam ia mengirim pesan lewat telepati meminta bantuan.
“Kenapa kau diam saja?” Ye Fan menyorotinya dengan tatapan samping.
“Penguasa dari domain luar, jangan keterlaluan! Kami sudah mengakui kesalahan dan bersedia memberikan kompensasi. Apa kau mau kami sampai berlutut memohon ampun juga?” ujar seorang anggota pihak yang pro-perang dengan temperamen meledak-ledak.
“Brak!”
Di sudut bibir Ye Fan tergantung senyum dingin. Satu pukulan tinjunya menghantam langsung, menjadikan tubuh orang itu kabut darah di tempat. Jiwa dan raganya tercerai-berai.
“Kebiasaan angkuh dan sikap sok perkasa kalian sudah mendarah daging. Sampai di ambang kehancuran pun masih tak bisa menurunkan kesombongan. Seolah-olah akulah yang datang memohon belas kasihan. Sekarang, siapa sebenarnya yang menjadi pisau tajam, dan siapa yang jadi ikan di talenan?”
Banyak wajah yang berubah pucat. Pemuda di hadapan mereka ini benar-benar tak berperasaan. Baru beberapa saat sudah membunuh beberapa orang tanpa mengerutkan alis. Sekarang tak ada yang berani bicara sembarangan. Semua menutup mulut rapat-rapat.
“Kali ini aku yang salah. Apa yang kau inginkan? Klan Qi bisa memberimu beberapa mineral suci sebagai permintaan maaf.” Qi Yun berbicara dengan ekspresi beku, tanpa perubahan raut wajah.
“Tak perlu! Nyawamu sudah cukup sebagai gantinya!” sahut Ye Fan.
Di belakang Qi Yun, beberapa orang maju ke depan, satu per satu memperlihatkan wajah marah dengan sinar jahat menyilaukan, serentak menghardik.
"Braak!"
Mereka yang telah bersiap lama mengaktifkan formasi kuno, sekaligus melontarkan cahaya menyala-nyala dari sekumpulan senjata termal mengerikan yang menyapu ke depan, melancarkan serangan mendadak.
"Semua maju! Serang dia bersama-sama! Kabar sudah dikirim, percaya sebentar lagi pasukan bantuan akan datang. Leluhur Suci pasti akan turun tangan!" teriak mereka.
Pada saat yang bersamaan, Qi Yun masuk ke dalam baju zirah Santo kuno, melarikan diri ke kejauhan dengan cepat, berusaha lolos dari tribulasi ini.
"Aku berani datang ke sini, masa takut dengan taktik kerdil kalian?" Ekspresi Ye Fan tetap datar. Semangat Tinju Enam Jalan Samsara terkembang, formasi di depannya hancur berkeping-keping.
Lalu, lima warna cahaya magis muncul di belakangnya, menyapu semua sinar senjata termal hingga memusnahkan semuanya.
Dia juga menguasai alat-alat perang Santo kuno, menggunakan seni rahasia Harta Karun Dewa Emas. Seketika, lonceng suci emas, Pedang Dewa, menara langit, payung pusaka, dan lainnya muncul bersama-sama, semua berkilauan mempesona, berubah menjadi semburan cahaya emas yang menerjang ke depan.
Ini adalah serangan tanpa pandang bulu!
"Brak!"、"Brak!"……
Sinar darah beruntun, pulau dewa berlumuran darah merah. Semua yang berani mendekat untuk menyerang Ye Fan langsung hancur berantakan, hampir tak ada yang bisa bertahan dari serangan ini.
Di pulau suci ini tak ada kapal induk, tak ada alat perang luar angkasa terkuat. Bagaimana mungkin mereka bisa menyaingi Ye Fan?
Mereka yang datang hanya dikirim ke kematian. Seperti memanen gandum, setiap sapuan pedangnya menyapu area luas bunga darah. Jejak langkahnya meninggalkan hujan darah dan angin anyir, mayat-mayat bergelimpangan berbaris.
"Si tua licik, masih ingin kabur?" Begitu Ye Fan mengaktifkan Jalan Gerak dari Sembilan Rahasia, jalan depan langsung terpotong rata seketika.
“Semua orang serang bersama, halangi dia! Pasukan kita segera tiba, dan pasti ada Santo Leluhur yang akan menyelesaikan retret!” seseorang membisikkan ajakan, berteriak memompa semangat.
“Aku membunuh hanya perlu sekali hembusan nafas. Siapa pun yang menghalangiku harus mati!” Ye Fan berkata tanpa belas kasihan.
Lima warna cahaya magis berkilat, Tinju Enam Jalan Samsara melesat. Suara 'brak! brak!' bergema saat mayat-mayat meledak berurutan. Bukan sekadar selisih tingkatan - area luas di sekitar dipenuhi kabut darah yang melilit-lilit.
Qi Yun terbang ke langit, namun di bawah pengaruh Jue Aksara Pasukan, baju zirah Santo Kuno-nya tidak patuh. Dengan cepat armor itu kehilangan kendali dan terjatuh.
"Kau... jangan berbuat kacau! Aku adik kandung kepala keluarga Qi, orang kepercayaan jalur utama." Qi Yun gemetar. Siapa tak mati? Mengalaminya langsung, di ujung maut, nyalinya benar-benar ciut.
"Justru kamu yang kubunuh!" Ye Fan berkata dengan suara dingin menusuk tulang.
"Tidak, bunuh aku, kau akan mendapat masalah besar. Tapi jika kau berbelas kasihan, di masa depan Bintang Xianyu akan terbuka untukmu, kami akan memberimu manfaat tak terbatas." Wajah Qi Yun putih pucat.
"Bahkan setelah membunuhmu, aku tetap bisa beraksi sesukaku di sini. Selain itu, jangan terlalu menganggap dirimu penting, aku sama sekali tak melihat identitasmu terkemuka. Kau hanya tikus menyebalkan, dibunuh pun tak masalah!" Ye Fan berkata dengan kejam.
"Saya akan serbu kau!" Wajah Qi Yun tanpa darah, berusaha menciptakan situasi ikan mati jaring putus dengan meledakkan baju zirah Santo kuno ini.
"Krak!"
Ye Fan sudah lebih dulu bertindak, cepat dan tepat. Kilatan lima warna cahaya magis di belakangnya menyilaukan, memotong alat-alat perang Santo kuno hingga separuhnya, percikan api berhamburan.
Kemudian dia melengkapi dengan satu pukulan, seketika mengubah inti perangkat itu menjadi segumpal cahaya yang berubah menjadi serbuk halus.
Bang!
"Aku sudah membunuh orang yang seratus kali lipat lebih kuat darimu, si tua licik! Beraninya kau cari masalah denganku!" Ye Fan mengguncang Qi Yun dengan kasar.
"Jangan...!" Qi Yun menjerit lunglai, tak kuasa menahan diri untuk memohon ampun.
"Brak!"
Darah menyembur setinggi dua tiga meter. Ye Fan meremukkan tubuhnya dalam genggaman, lalu pergi tanpa menoleh ke cakrawala.
Cahaya bulan yang dingin menyinari pulau dewa yang porak-poranda. Mayat-mayat berserakan, klan Qi Yun hampir punah dengan korban jiwa yang parah. Malam ini benar-benar tak tenang.
Keluarga Xian Yu Qi gempar. Meski pulau terpencil ini telah dikunci oleh tulisan rune pengunci ruang yang dipasang Ye Fan, kabar kekacauan tetap tercium.
Dentuman kapal perang menggelegar. Alat-alat perang Santo kuno berdatangan memblokade wilayah ini, keriuhan mengguncang langit. Perubahan drastis tak terelakkan.
"Tidak akan lama lagi, hal-hal di tempat ini akan tersebar ke seluruh Xianyu Xing dan pasti mengganggu Keluarga Cao. Manfaatkan sekarang untuk menyusup dan melakukan serangan mendadak." Ye Fan bergumam, lalu menghilang seketika.
Ini adalah pegunungan purba dengan aura keberuntungan yang menyembur. Tempat ini memiliki pangkalan militer Keluarga Cao dengan posisi strategis, konon merupakan bekas tempat suci Maha Santo prasejarah.
Tiga kapal induk parkir di tiga posisi berbeda di tengah tempat suci raksasa. Kabut Qi Dewa menyebar dari pegunungan, dengan kapal-kapal kecil berjejer di setiap puncak bukit.
"Tempat yang sungguh luar biasa!" Ye Fan tak bisa menahan kekaguman saat tiba. Wilayah ini merupakan area berkultivasi langka dengan pola Naga Terbang yang menyimpan energi spiritual, aura keberuntungan memancar dan kilatan magis sesekali terlihat.
Semakin dia amati, matanya semakin berbinar. Terpaksa dia mengakui bahwa taktik Keluarga Cao benar-benar menggapai langit. Pasti dibutuhkan usaha besar untuk merebut tempat suci prasejarah ini.
Santo biasa takkan pernah berkesempatan masuk. Tempat ini jelas bekas pertapaan Maha Santo zaman purba, dengan berbagai tulisan rune yang masih berkedip-kedip di sekelilingnya, belum sepenuhnya musnah.
Tempat ini mudah dipertahankan namun sulit diserang, bahkan para santo kuno pun harus mengerutkan kening, sulit menembus masuk. Tak sengaja memicu segel larangan bisa berujung bencana mematikan.
Ye Fan masuk ke dalam baju zirah host, mampu mengeluarkan kekuatan setingkat santo. Namun tak langsung sembarangan masuk, malah tertawa licik dengan senyum sinis.
"Tempat bagus! Aliran naga bumi biasa jumlahnya ribuan, yang terpenting ada dua aliran naga prasejarah langka yang bergumul, hingga kini masih hidup!"
Ye Fan awalnya masih berpikir bagaimana menembus masuk. Melihat topografi ini, sudut bibirnya hampir terpelanting karena senyum lebar. Ini medan terideal untuk menyusun Formasi Yin-Yang Sumber Langit!
Ia benar-benar curiga Leluhur Sumber Langit pernah ke sini. Karena itu menciptakan metode kuno yang memutus langit dan bumi itu, bisa memicu pembunuhan sebesar langit!
Kini hampir bisa dibilang ia adalah Master Sumber Langit, tinggal selangkah lagi. Pemahamannya tentang seni ini tak tertandingi di dunia, tak ada yang bisa menyaingi.
Ye Fan mulai sibuk, dengan cepat menyusun formasi di pinggiran pegunungan. Rencananya adalah menghabisi musuh secara tak kasatmata, membuat Keluarga Cao menanggung konsekuensi serius.
"Aliran naga seperti ini sangat langka. Puluhan bahkan ratusan planet kuno belum tentu memiliki esensi seperti ini. Ternyata ditemukan di sini."
Berbagai tulisan rune beterbangan, tentu dengan syarat utama menggunakan formasi penipu langit sebagai perlindungan. Semua hukum langit tertutup rapat. Tanpa ini, gerak-geriknya akan langsung terdeteksi oleh pemindaian kapal induk.
Ye Fan menyadari, sejak tiba di wilayah galaksi Eternal, formasi jenis inilah yang paling sering dipakainya. Tanpanya, setiap langkah akan terhuyung-huyung dan cepat ketahuan.
Di kedalaman pegunungan, energi chaos membentuk pita-pita yang melilit area strategis ini. Tiga kapal induk memancarkan kilau dingin, panjangnya mencapai ribuan zhang, membuat siapapun bergidik.
Di dalam salah satu kapal induk, Cao Lin dengan ekspresi mengerikan yang merusak kecantikannya, matanya penuh dengki jahat: "Dia benar-benar bandel! Kabur dari formasi pengepungan empat kapal induk. Aku ingin sekali segera menangkap dan mengeksekusinya secara perlahan!"
“Harus dicari solusi, situasi saat ini agak mengkhawatirkan, cultivator keras kepala ini memiliki kekuatan spiritual yang dahsyat, taktik melarikan diri luar biasa. Jika dia tidak muncul dengan inisiatif sendiri, akan sulit ditemukan.” Seorang sesepuh mengerutkan alis.
“Bagaimanapun harus berhasil menangkapnya! Bukankah Qi Yun sudah bertindak? Kami akan libatkan seluruh keluarga Qi dalam masalah ini, meminjam kekuatan besar mereka untuk membunuh anjing kecil ini!” Cao Lin nyaris histeris, berteriak dengan suara serak.
Mereka tidak mengetahui bahwa Ye Fan sudah datang, dan telah mengambil inisiatif melancarkan serangan.
Tak lama kemudian, Ye Fan mengukir tulisan rune pada aliran energi bumi dan puncak batu, menciptakan aura misterius. Begitu diaktifkan, 10.000 naga akan mengamuk dan pembuluh ilahi akan bersorak-sorak dalam sekejap.
“Hmm, sudah siap. Mari nikmati mekarnya kembang api dan turunnya hujan meteor.” Ia bergumam pelan.
