Bola matahari agung megah, suhunya menakutkan, meski sudah mencapai kesucian tak bisa sembarangan mendekat. Ye Fan dengan Konstitusi Suci manusia pun merasa gelombang hawa panas menerpa tubuh di tempat ini.
Kobaran api melayang berkedip, bagian dalam matahari menyala-nyala mengerikan, ini adalah area terlarang kehidupan alami, sejak zaman kuno jarang ada yang berani berdiam disini.
Sepanjang sejarah hanya praktisi metode kultivasi elemen api yang berkunjung, esensi matahari bergulung-gulung dalam skala masif, ini adalah kekuatan paling fundamental.
Ye Fan membuka Mata Langit, mencari di permukaan bola matahari yang megah ini. Satu-satunya yang bisa diandalkannya adalah sisa aura dua burung matahari emas yang pernah dihadapinya di masa lalu. Di zona terlarang bagi kehidupan ini, getaran sekecil apapun akan langsung terdeteksi.
"Sebuah aula kuno yang rusak..."
Ekspresi terkejut terpancar dari wajahnya. Di kedalaman matahari ini, terlihat jelas reruntuhan istana yang masih memancarkan aura kemegahan meski setengah roboh.
Sungguh fenomena luar biasa! Di permukaan bintang berapi ini, bahkan penyembah Dao sekalipun akan berubah menjadi abu jika memasuki area ini. Para Santo harus ekstra waspada.
Namun di lokasi ini berdiri kokoh sebuah istana batu. Sekuat apa materialnya? Tak disangka bangunan ini tetap utuh tanpa meleleh.
Ye Fan mendekati kuil batu kuno itu. Setelah mengamati dengan saksama, ia menemukan pola-pola diagram khas era mitos yang terukir di dindingnya.
"Itu adalah bentuk pemujaan alamiah. Para leluhur kala itu memuliakan matahari. Di batu raksasa terukir matahari sakti, juga dilukiskan burung ilahi yang hidup bagai manusia sesungguhnya."
"Bukan batunya yang luar biasa, melainkan tulisan rune yang spesial di atasnya. Inilah yang menjaga balairung batu tetap abadi, tak hancur meski terpapar suhu api yang menyala-nyala."
Ye Fan bergumam. Istana ini telah rusak tak karuan. Atap sudah diterbangkan, tiang-tiang batu di dalamnya pun patah. Hanya rangka yang tersisa.
Langkahnya menginjak lantai batu pualam menimbulkan suara 'tap-tap'. Nuansa purbakala seolah mengalir dari era purba, membuatnya terbenam dalam suasana yang spesial.
"Ini reruntuhan prasejarah. Sungguh sangat kuno. Di era purba, jutaan tahun yang lalu, peristiwa apa gerangan yang pernah terjadi?" Ye Fan menghela nafas.
Balairung batu yang lapuk, batu raksasa yang memudar. Pola energi masih ada, jejak tak ternoda. Di tempat ini, sejenak hatinya dipenuhi kebingungan.
Istana Kuno yang bertahan lama, pola-pola yang terukir bukan hanya formasi magis, tapi juga Sheng Jue penghindar api, tak boleh diremehkan, pantas disebut sebagai seni rahasia yang unik.
"Bisa masuk ke dalam aliran api murni matahari tanpa ternoda, tersimpan selama jutaan tahun, ini... adalah mantra dewa!"
Ye Fan yang awalnya bingung mulai merasa jantungnya berdegup kencang, setelah menenangkan pikiran ia mulai mempelajari dengan serius—mungkin ini adalah teknik tak tertandingi.
Masuk-keluar wilayah matahari-bulan, menjelajahi Sembilan Neraka, ini adalah kemampuan dasar ahli kesaktian besar zaman kuno, manifestasi kekuatan ilahi wajib bagi para penguasa terkuat.
Setidaknya ini pasti barang peninggalan seorang Maha Santo?
Ye Fan dengan teliti merasakan aura familiar yang mirip dengan Ye Tong, mengandung kekuatan warisan darah.
"Ini..." Hatinya berguncang. Jangan-jangan ini istana peristirahatan Maharaja Suci Matahari? Jika benar, pasti akan menggemparkan dunia!
Ye Fan mengukir semua pahatan ke dalam kesadarannya, berkontemplasi sungguh-sungguh hingga memperoleh metode kultivasi kuno yang memungkinkannya masuk ke matahari sakti tanpa terluka sedikitpun oleh api langit.
"Dan ini hanyalah metode kultivasi dasar, tahap awal. Seharusnya masih ada teknik lanjutan." Ekspresinya menunjukkan keheranan. Mungkinkah di dalam matahari tersimpan warisan agung yang terpelihara?
Ye Fan menyisir setiap sudut istana, menguasai sepenuhnya teknik kultivasi kuno ini. Dalam prosesnya, dia juga mendeteksi aura dua burung matahari emas yang pernah menginjakkan kaki di tempat ini.
Tubuhnya berubah menjadi semburan api yang memburu dua burung matahari emas purba. Mereka mungkin masih di depan, berusaha mendapatkan metode kuno lanjutan.
Seperti dugaan Ye Fan, di permukaan matahari ini masih tersebar balairung batu lain yang juga tak utuh. Seharusnya ini merupakan kompleks istana megah yang tercerai-berai dan terpencar di berbagai lokasi.
Dia menemukan kuil kuno kedua. Setelah berdiam sejenak untuk menghafal pola energi dan mantra pengendalian api, Ye Fan melanjutkan pengejaran sambil terus berkontemplasi.
"Ternyata ada begitu banyak istana raksasa..."
Semakin jauh, Ye Fan terkejut. Lebih dari sepuluh istana telah ditemukan. Teknik kultivasi elemen api yang dipelajari semakin rumit dan penuh keajaiban teknik, menunjukkan kekuatan mematikan yang sebenarnya.
Dapat mengait seluruh kekuatan bola matahari untuk digunakan sendiri, jika ada praktisi Kitab Suci Matahari di sini, mereka pasti tak tertandingi.
"Tepat! Ini adalah prototipe Kitab Kuno Matahari, tahap awal kontemplasi Maharaja Suci manusia di masa lampau yang terukir satu per satu."
Ye Fan memahami, tak lagi memaksakan kontemplasi, melainkan terus melangkah di Jalan ini sambil merenungkan alur pikiran Maharaja Suci manusia saat menciptakan Jalan.
Beberapa istana kuno hancur total, hanya menyisakan fondasi, sementara lainnya cuma tersisa beberapa batu raksasa dengan metode lanjutan yang telah punah.
Tanpa metode yang sempurna, Ye Fan justru menangkap esensi Jalan itu - esensi penguasaan api yang naik menjadi metode tak tertandingi dalam mengendalikan fundamental alam semesta.
Setiap pencerahan memiliki Jalan uniknya sendiri, inilah pemahaman terdalamnya setelah perenungan.
Sepanjang perjalanan ini, dia mengoperasikan Mantra Pengendalian Api, lalu menggerakkan beberapa kitab kuno untuk mengembangkan metodenya sendiri yang dilebur dalam tungku.
Dari lingkaran emas, tubuh aslinya berubah menjadi garis lengkung menyerupai naga, kemudian Aku Dao dan Aku yang Lalu muncul bersamaan, menjadi kutub Yin dan Yang, membuat bentuk spiritualnya mendekati kesempurnaan.
Pada akhirnya, dia tidak lagi mengejar metode kultivasi Maharaja Suci. Saat melewati balairung-balairung batu itu, dia hanya berkontemplasi tentang metodenya sendiri di sepanjang jalan ini, seluruh tubuhnya memancarkan kilatan cahaya.
Di dalam tubuhnya, beberapa kitab kuno beroperasi secara simultan, mengeluarkan nyanyian langit nan agung yang membuatnya terlihat suci dan megah bagaikan Raja Dewa yang turun ke dunia manusia.
Permukaan kulitnya dipenuhi pancaran cahaya suci. Setiap inci daging dan darahnya sarat dengan kekuatan dahsyat. Tubuh Ye Fan tampak berubah-ubah secara konstan. Suara aliran darah emas di dalam tubuhnya bergemuruh bagai guntur, bergemuruh tak henti. Seandainya ada orang di sini, pasti akan terhempas pingsan.
Sulit dibayangkan betapa dahsyatnya kekuatan semacam ini. Tidak heran tubuh fisiknya telah mencapai kekuatan sempurna, mampu menghancurkan fisik Santo.
Ye Fan berjalan perlahan, kedua kakinya menginjak inti-api, melesat bagai Naga Sejati yang melompat ke langit, nyaris seperti ilusi.
Perubahannya sangat unik, sesaat berubah menjadi garis lengkung emas, sesaat kembali ke wujud asli. Di kedua sisinya, Sang Aku yang Lalu dan Sang Aku Dao mengembangkan kutub Yin-Yang, berjalan sejajar.
Ini adalah pembawa Jalan Agung!
Pada saat yang sama, di depan tulang dahinya, sosok kecil berwarna emas melangkah keluar, memancarkan esens api matahari, menyerap energi kehidupan dari segala penjuru, membersihkan tubuh fisik yang berkilauan.
Di luar bentuk spiritual, roh primordial berusaha melepaskan diri dari belenggu, berubah menjadi satu yang lolos, menghancurkan hambatan alam semesta, melampaui batas!
Pada detik ini, Ye Fan tidak lagi mencoba memulihkan seni api dan Jalan Agung Maharaja Suci manusia. Terus-menerus merenungi dirinya sendiri, ia mendapatkan pencerahan yang luar biasa.
Lima wilayah kultivasi besar dalam tubuhnya bergema serentak, seolah terdengar suara surgawi. Tubuh biologisnya mengalami transformasi, mulai memancarkan wibawa suci. Kesadaran spiritualnya semakin terkristal, cahaya emasnya menyilaukan, tak ternoda setitik debu pun.
Saat ini, Ye Fan berada dalam keadaan transendensi, sementara melupakan hal lain. Tubuh fisiknya melangkah, sementara sosok kecil emas duduk bersila di depan tengah dahinya. Keduanya menyatu, bagaikan dewa.
Wujud aslinya terus-menerus berubah di dalam peta emas—ini adalah pembawa Jalan Agung. Sedangkan sosok kecil emas itu sendiri mewujudkan Jalan tersebut!
Ia memicu inti api tak terbatas dari bola matahari untuk menyucikan dirinya. Seluruh tubuhnya bercahaya jernih, semakin perkasa dan mistis. Aura Orang Suci dan cahaya abadi menyelimuti tubuhnya.
Awalnya datang untuk memburu dua burung matahari emas kuno, tak disangka mengalami peristiwa seperti ini. Pengalaman ini menempa jiwa-raganya, menjadi akumulasi dan pengendapan tingkat kultivasi.
Dengan mengandalkan cairan evolusi, kemampuan bela diri Ye Fan melonjak drastis dalam dua tahun terakhir. Kini melalui pengalaman ini, seolah ia telah menjalani jutaan tahun—mematerialisasi wujud spiritual, merenung dan merefleksikan Jalan.
Ia mengkonsolidasikan buah kebijaksanaan, mengokohkan pondasi Jalan. Ketika menengok ke belakang, jejak sepanjang perjalanannya terlihat jelas, setiap langkah tertancap kokoh.
“Cairan evolusi harus digunakan dengan penuh kewaspadaan...” Ye Fan bergumam.
Sepanjang perjalanan ini tak panjang, namun menyentuh hatinya. Melihat jejak kaki Kaisar Kuno, ia pun meninggalkan tapak-tapak bercahaya.
Setelah lama, ia tenang. Di depan terlihat istana megah yang masih terpelihara cukup utuh.
Sepanjang zaman tak terhingga, bangunan penuh peninggalan ini tetap berdiri kokoh, berendam dalam esens api matahari, memancarkan aura siklus zaman tak berujung.
Kuil Matahari Kuno!
Ye Fan membaca aksara-aksara ilahi yang tertulis: "Bahasa universal berbagai suku ini telah ada sejak zaman prasejarah, konon diciptakan para Dewa."
“Ini kuil yang ditinggalkan Maharaja Suci Matahari. Beliau sudah menginjakkan kaki di Wilayah Galaksi Biduk sejak zaman itu...” gumamnya.
Maharaja Suci Matahari berkekuatan tak terbatas dan sumber daya luas. Legenda menyebutkan jejak kakinya tersebar di banyak galaksi, termasuk cerita-cerita misterius di Biduk.
Istana megah tidak memiliki segel larangan pembunuh, namun memancarkan aura dahsyat yang berwibawa, membuat orang tak sengaja menghormati dan merasa sesak napas.
Tempat ini tidak memiliki pola simbol khusus yang ditempatkan Kaisar, hanya menyimpan jejak mitos yang diukir generasi penerus, terpelihara utuh dengan kemegahan luar biasa.
Pola-pola itu memancarkan metode kultivasi pengendalian api dan formasi magis yang lebih tinggi, dua burung matahari emas kuno di dalam istana tampak sangat bersemangat.
"Ini adalah salah satu istana peristirahatan Maharaja Suci Matahari. Catat dengan cermat pola diagram ini, mungkin bisa menemukan petunjuk Pohon Suci Fusang yang abadi - harta yang paling diinginkan Kaisar ras kita."
Lokasi ini telah mendekati pusat matahari, diterpa inti api dan badai energi liar, namun istana batu megah yang mengambang tetap tak hancur sejak zaman purba.
Santo umum takkan bisa mencapai tempat ini karena akan terbakar menjadi abu, namun dua burung matahari emas yang bangkit dari api untuk dilahirkan kembali ini secara alami tak takut inti api sehingga tetap sehat.
"Eh, ada formasi teleportasi di sini yang membangun domain misterius. Ini menuju ke mana?" Seekor burung matahari emas terkejut menemukan pola-pola emas di dalam istana megah.
Mereka segera mengaktifkan platform formasi ini. Sebuah pintu gerbang emas terbuka lebar bagai gerbang immortal, memancarkan cahaya mempesona dengan ribuan semburan cahaya keberuntungan.
"Itu... menuju ke inti matahari! Apa? Ada seseorang di sana... sedang dalam hibernasi!"
Kedua burung matahari emas kuno itu langsung berubah wajahnya. Tak disangka sama sekali, di ujung formasi teleportasi kuno ini terdapat makhluk misterius yang tak terduga.
"Mungkinkah ini... Dewa dari era mitos?" Bibir mereka gemetar, seluruh tubuh menggigil ketakutan. Mereka merasakan aura tak tertandingi yang merambat tipis-tipis.
Di kedalaman paling dalam matahari, seorang manusia bersembunyi dalam keadaan hibernasi!
Ini melampaui imajinasi mereka. Meski dikelilingi nyala api yang menyala-nyala, tubuh mereka justru menggigil hingga ke tulang sumsum.
"Mereka menarik kembali kekuatan mereka perlahan-lahan, takut membangunkan makhluk itu. Pintu dimensi menghilang, mereka terdiam cukup lama."
"Tempat ini adalah reruntuhan prasejarah. Jenis manusia macam apa itu? Kita harus kembali ke Planet Huo Sang dan melapor ke Kaisar. Mungkin ada rahasia besar di sini."
"Kabarnya si brengsek Konstitusi Suci manusia itu sedang mencari kami. Kalau keluar harus hati-hati, pasukan bala bantuan kami telah hancur."
"Konstitusi Suci apa? Begitu Yang Mulia dari klan kami tiba, sehelai bulu suci emas-Nya bisa memusnahkan puluhan kali nyawanya!"
"Aku selalu penasaran dengan rasa darah suci. Setelah klan kami benar-benar menguasai planet purba ini, baru kita penggal kepalanya."
Kedua burung matahari emas kuno itu menggerutu, tak menyadari Ye Fan telah tiba di luar balairung.
