Balairung batu megah itu sunyi. Suara dua burung matahari bergema, masih menyimpan dendam karena sebelumnya Ye Fan melukai kami dengan anak panah hitam.
"Anak manusia rendahan ini, kalau tak punya anak panah hitam Da Yi di tangannya, mana mungkin bisa menembus pertahanan suci kami? Meneguk darahnya pun takkan menghilangkan kebencian di dadaku!"
"Hati-hati! Sekarang dia sudah bisa membunuh Santo. Situasi ini sangat berbahaya bagi kita. Meski aku juga ingin memelintir lehernya dan mencicipi rasa daging emasnya, saat ini yang terpenting adalah segera kembali ke Planet Huo Sang!"
Dua burung matahari emas kuno bersiap meninggalkan wilayah galaksi Biduk. Keberadaan mirip dewa yang bersembunyi di bola matahari membuat mereka gelisah, harus segera melapor ke Kaisar Agung suku burung matahari emas.
Yang paling mengkhawatirkan adalah kemunculan manusia-iblis yang mengerikan, bahkan melahap hidup-hidup Tuan Jin Qu. Ini benar-benar mimpi buruk! Mereka tak ingin berlama-lama, takut mengikuti jejak tragisnya.
"Konstitusi Suci manusia, plus muridnya yang diduga keturunan Maharaja Suci Matahari - baik kendi hijau, daging-darah, maupun warisan kalian, semuanya akan menjadi milik suku burung matahari emas kami!"
Kedua orang itu merekam pola-pola diagram di balairung batu megah, lalu berbalik untuk keluar. Namun wajah mereka langsung berubah kaku. Sebuah siluet samar yang tegak berdiri di tempat itu, memperhatikan mereka dengan tatapan kejam.
"Kau... Konstitusi Suci manusia!"
Kedua burung matahari emas itu terkagum-kagum. Mereka tidak menyadari kehadiran lawan yang sudah sedekat ini. Padahal kesadaran spiritual Santo kuno seharusnya bisa menyapu seluruh zona dalam sekejap, namun justru meleset dari Ye Fan.
"Kalian berdua sudah saling bermusuhan denganku. Mari kita selesaikan sekarang." Kata Ye Fan. Tubuhnya diselimuti formasi penipu langit yang secara alami menutupi semua jejak, memungkinkannya menyusup ke sini tanpa suara.
"Kau... kira kami takut? Datang sendiri ke kematian, kebetulan sekali! Membunuhmu dan meminum darah suci emasmu mungkin bisa membuat kami menembus batas!" Salah satu burung matahari emas itu berkata dengan wajah mengerikan.
"Yang kutakutkan kalian tidak punya nyawa cukup, mati sia-sia saja." Sahut Ye Fan.
“Fakta berdarah akan membuktikan bahwa kau bukan siapa-siapa, hanya seekor serangga!” Tak peduli rasa takut dalam hati, saat ini mereka tak boleh kehilangan wibawa. Burung matahari emas lainnya melangkah mantap mendekat.
“Haha...” Ye Fan tertawa dingin dengan ekspresi tenang, menatap tajam mereka: “Kutunggu pertarungan ini. Legenda mengatakan daging burung matahari emas sangat lezat...”
“Kau cari mati!”
Seekor burung matahari emas kuno memancarkan aura intimidasi tingkat santo. Wajahnya muram saat mengayunkan tangan besar seperti menampar - gerakan tanpa jurus, hanya tamparan biasa.
Jika digunakan melawan rival setingkat, gerakan ini adalah penghinaan yang menunjukkan mereka sama sekali tak dianggap lawan.
Ye Fan diam membeku. Tatapan matanya menusuk saat tubuhnya tiba-tiba membesar hingga 10.000 zhang. Tubuh emasnya memancarkan sinar suci saat mengangkat kaki raksasa untuk menginjak ke bawah.
Ini juga sikap lancang - siapa berani menginjak seorang santo? Persis seperti menginjak serangga, sama sekali tak menghormati Burung Emas tua.
Santo dari suku burung matahari emas memancarkan tatapan mengerikan. Telapak tangannya yang diayunkan tak berubah wujud, namun tiba-tiba memancarkan cahaya berkilauan. Sebuah gulungan kuno membentang, di dalamnya tersimpan pemandangan gunung-sungai dan rerumputan. Air terjun perak menjuntai deras, awan timbal menutupi langit, menciptakan panorama megah tak bertepi.
Ini adalah harta karun rahasia yang nyaris setara dengan senjata pusaka warisan, dengan kekuatan mematikan yang mampu menjebak dan membunuh santo. Gulungan kuno itu menyegel langit, menelan Ye Fan ke dalamnya.
Di internal gulungan ini terbentuk suatu wilayah langit-bumi mandiri. Gunung emas menjulang tinggi ke awan, awan hitam menekan hingga menyentuh daratan. Makhluk buas mengamuk, burung mistis berkicau panjang. Terdapat formasi magis bawaan yang mampu melebur santo menjadi nanah dan darah.
"Hah, nak! Kau masih terlalu hijau untuk melawanku. Jika Yang Mulia ingin membunuhmu, taktik yang tersedia tak terhitung!"
Burung matahari emas itu tersenyum sinis. Gulungan lukisan itu dikecilkan menjadi sekitar satu meter, dibentangkan di hadapannya. Segala pemandangan di dalamnya tampak jelas terlihat.
Dia memandang sinis ilustrasi kuno ini, jari-jarinya menuding gambar sambil berkata: "Kau memang cuma serangga! Dibanding kami, kau anggap diri apa!"
Burung matahari emas lainnya tersenyum dingin. Awalnya sempat khawatir, tak menyangka harta karun rahasia ini memberi efek luar biasa. Suaranya menusuk: "Sebelum pergi, keinginan kami terkabul - bisa meneguk darah suci emas."
"Konstitusi Suci manusia ternyata cuma begini!" Burung itu menggenggam gulungan kuno dengan kedua tangan, mengamati bagian dalamnya dengan saksama. Wajahnya penuh kekejaman, gigi putih pucat berkilauan sinar dingin, memancarkan sikap merendahkan.
"Kau terlalu cepat bersukacita!"
Suara dingin bergema dari gulungan kuno. Kaki raksasa menginjak keluar, posisi tetap sama persis, menghempas wajah burung matahari emas kuno itu.
Retakan tulang disertai cipratan darah terdengar! Ye Fan menerobos keluar, gulungan kuno terkoyak. Harta karun ini memancarkan kilatan cahaya redup disertai rintihan pilu.
Santo Burung Matahari merasakan sakit yang menusuk hingga ke tulang sumsum, air mata bercampur darah mengalir deras. Ia tahu tulang hidungnya patah, tulang pipi retak, seluruh wajahnya telah berubah bentuk.
Posisi Ye Fan ketika masuk tetap sama saat keluar, tepat menginjak wajah Santo Burung Matahari yang sedang memegang gulungan kuno untuk diamati. Pijakan itu begitu kokohnya.
Burung matahari emas kuno itu menyesal sampai ususnya menghijau. Posisi memegang gulungan kuno itu, bagaimanapun dilihat, seperti sengaja mempersilakan orang lain menginjak wajahnya. Kemarahannya mencapai puncak kegilaan.
Ingin ia meneriakkan amarah, namun suara tak keluar. Sebuah kaki raksasa menutupi seluruh wajahnya, darah Emas Burung Matahari beterbangan, pemandangan yang mengerikan.
Burung matahari emas lainnya di sampingnya ikut merasakan penderitaan itu. Ini... sungguh menyakitkan! Hanya melihat saja sudah membuat tak tahan, hidup bagaikan menerima hukuman. Rasa sakit bergemuruh di gigi, ketiak, hingga selangkangan... sensasi nyeri yang mencekam.
Ye Fan menginjak dengan sangat nyaman, lawannya menatap ke atas membiarkannya menginjak, mana mungkin tidak menggunakan tenaga? Daging dan darah berterbangan, langsung menciptakan wajah bubur daging di tempat, darah dan serpihan tulang beterbangan, sangat kejam.
"Auuuu......"
Akhirnya, burung matahari ini berhasil melepaskan diri, wajaknya sama sekali tidak berbentuk manusia lagi, benar-benar hancur lebur, tenggorokannya bergetar, menjerit-jerit melengking.
Dia benar-benar murka, mengamuk total, kedua lengannya bergetar keras, 100.000 bulu suci emas bergemerincing, berubah menjadi Pedang Suci, menebas-nebas ruang hampa tanpa kendali, ingin memotong-motong Ye Fan.
Santo Burung Matahari lainnya tentu juga mengerahkan kekuatan penuh, melolong panjang, seluruh tubuhnya dipenuhi inti api yang mendidih, prinsip kosmis tak terbatas, berubah menjadi ratus juta kilatan magis yang menembus ke depan.
"Braak!"
Di depan dan belakang Ye Fan, di mana-mana dipenuhi cahaya emas, dia mengembangkan fenomena aneh, menyatukan diri sejenak, menghancurkan 100.000 Pedang Suci, meremukkan prinsip Tao tak terhitung, melakukan serangan balik menyeluruh.
"Apa itu Raja Dewa Menjelma di Langit Kesembilan, Teratai Biru dalam Kekacauan, atau Lautan Penderitaan Emas yang megah, panorama agung gunung-sungai? Semua itu muncul, mengkristal menjadi satu, tak ada yang tak bisa dibunuh!"
Ye Fan jatuh dari langit, tetap menginjakkan kaki dengan mantap. Sang Santo Burung Matahari terinjak masuk ke dalam pusaran esens api matahari yang bergolak, separuh tubuhnya berdarah dan hampir hancur berkeping.
Ditambah, saat bertukar serangan telapak tangan dengan burung matahari emas kuno lainnya, dia berhasil membuat lengan lawannya kejang-kejang dengan retakan di tulangnya hingga terlempar menyamping.
Syuut!
Kedua burung matahari itu berubah menjadi dua kilatan cahaya menyembur keluar dari balairung batu megah, berusaha kabur. Mereka tak mau mempertaruhkan nyawa setelah merasakan kekuatan perkasa Ye Fan.
Namun Ye Fan bertindak kejam. Sama sekali tak ada niat melepas mereka. Begitu melewati gerbang kuil, mereka langsung menerima serangan mendadak.
Brak!
Dua Santo Burung Matahari itu muntah darah deras dengan ekspresi tertegun. Di pintu masuk istana, sosok Ye Fan lain muncul dari bayang-bayang bagai pembunuh suci yang nyaris membelah tubuh mereka.
Teknik Rahasia Yi Qi Hua San Qing!
Bentuk Jalan Ye Fan yang bersembunyi diam-diam menggunakan Teknik Pembunuhan Istana Langit di momen kritis, hampir membuat mereka terjepit. Darah emas burung matahari menggenang di mana-mana.
"Si bocah lancang ini..." Tubuh mereka berlumuran darah, belum pernah mengalami kerugian sebesar ini. Gemetar antara kaget dan marah, mereka ingin sekali menelan hidup-hidup bocah manusia ini.
"Hari ini kuantarkan kalian ke perjalanan terakhir! Panggang daging santo emas dalam esens api matahari!" Dua sosok Ye Fan maju mengancam, masing-masing mencegat satu lawan.
"Memaksa santo kuno bertarung sekuat tenaga..." Sorot dingin berkedip di mata kedua burung matahari, murka mereka membara. Mereka ingin membawa Ye Fan ikut dikorbankan dengan risiko apapun.
Ye Fan tetap tenang tanpa tanda-tanda pengecut. Mengembangkan Metode Pertempuran Suci dengan keganasan tak terbendung, bertekad membunuh mereka sampai tuntas.
“Sekilas sudah ratusan jurus berlalu, dua burung matahari emas merasa jiwa membeku, melolong panjang, bekerja sama merobek langit, berusaha terbang menjauh.”
“Tertawa dingin mengembang di sudut bibir Ye Fan, tubuh asli dan bentuk Jalan sama-sama menarik busur. Ini terbuat dari energi berwarna emas, bukan busur nyata, namun angin dan guntur menggelegar, jalinan kilat berpadu.”
“Dua anak panah hitam masing-masing terpasang di tali busur energi emas, bergetar halus, lalu berubah menjadi dua kilatan sakti melesat, menembus jalur ruang hampa itu.”
“Bunga darah beterbangan, ruang hampa runtuh. Dua burung matahari emas tertembus, terjatuh keluar. Darah suci berceceran dimana-mana, membuat esens api matahari sempat memudar, pemandangan yang mencekam.”
“Ah……”
“Dua burung matahari emas menjerit keras, mata dipenuhi kebencian.”
“Mereka menampakkan wujud asli, bulu sayap emas melintang langit, mengepakkan sayap sambil berkicau panjang. Berusaha melepaskan diri, namun dua panah itu memiliki sifat iblis terhadap suku burung matahari emas. Menembus tubuh fisik, kekuatan mengerikan yang menyapu.”
“Jangan lari!” Ye Fan melayang di udara, bentuk Jalan dan tubuh asli bergerak bersamaan, masing-masing menyerbu seekor burung matahari emas.
Anak panah hitam membesar, bagai tombak perang mengerikan, batang panjang yang membeku dengan kilauan gelap memancarkan aura memenuhi padang, membuat suhu esens api matahari turun sedikit.
“Si bocah... Yang Mulia dari ras kita takkan membiarkanmu!” Kedua burung matahari emas meneriakkan teriakan parau.
Ye Fan tetap tak tergoyahkan. Tubuh asli dan bentuk Jalan maju terpisah, masing-masing menggenggam sebatang panah suci hitam, menggunakannya seperti tombak untuk mengangkat dua burung yang menderita luka parah, menancapkan mereka di angkasa.
Darah mengalir turun sepanjang batang hitam legam. Kedua burung akhirnya merinding ketakutan. Pria laksana dewa atau iblis ini membuat jiwa mereka bergetar.
“Ah, tidak, biarkan kami hidup...”
Sudah terlambat. Dengan kekejaman tak berperasaan, Ye Fan mengoyak mereka di udara. Hujan darah menyembur liar sementara ia berendam dalam darah Emas Burung Matahari tingkatan santo, bagaikan dewa yang baru keluar dari neraka!
"Tak lama kemudian, Ji Zi dan Sheng Kong muncul, tertegun melihat pemandangan ini. Tak disangka Ye Fan sendiri sudah membunuh dua burung matahari emas besar."
"Dalam operasi pengejaran dua burung matahari emas kuno kali ini, Ye Fan khawatir terjadi kesalahan. Ia memanggil beberapa sekutu untuk berpencar mencari, dihubungkan oleh domain yang memungkinkan saling membantu."
"Hari ini aku yang mentraktir! Daging dewa burung, sup tulang hitam, sayap burung matahari emas panggang, kaki burung matahari emas goreng... lengkap semuanya. Ajaklah beberapa teman datang ke sini untuk menikmati hidangan spesial." kata Ye Fan.
"Dua burung matahari emas itu sebesar bukit, tubuh raksasa berbalut bulu emas berkilauan bagai terbuat dari emas. Dua gunung daging ini bisa mencukupi banyak orang."
"Di dalam istana ini ada formasi teleportasi kuno yang menuju ke kedalaman bola matahari. Di sana bersembunyi makhluk bagaikan dewa." Ye Fan membocorkan informasi yang diketahuinya.
"Apakah itu keberadaan tertinggi dari era mitos yang disebut-sebut dalam legenda zaman purba?" Sheng Yuan Zi menunjukkan ekspresi terkejut.
"Jika benar begitu, hampir mustahil kita bisa mendekati tempat itu." ujar Ji Zi.
Ye Fan tersenyum, "Tidak apa-apa, manusia-iblis telah kembali. Kakek manusia purba ini selera makannya sangat unik, mungkin saja menyukai daging dewa."
