Ekspresi Dao Yi mendadak kaku, sama sekali tidak menyangka akan muncul senjata Kaisar ketiga. Ini akan mengubah jalannya pertempuran. Mungkinkah semua usaha akan gagal di ambang keberhasilan?
"Saudara Dao, tubuhku benar-benar tidak sehat sehingga terpaksa seperti ini. Pinjamkan Pohon Kehidupan Purba padaku, aku akan segera pergi. Saat bersua kembali akan kukembalikan." Ye Fan berbicara dengan ekspresi tulus.
Seberkas kekhawatiran muncul di wajah Dao Yi. Ia enggan menyerah dan berusaha mengulur waktu. Namun Ye Fan tidak memberinya kesempatan. Dengan kendi hijau di tangan, tekanan yang diberikan segera akan merusak peta formasi Kaisar Purba.
Melihat situasi ini, Yan Qi sambil bertarung berseru: "Tolong bebaskan hamba, Rekan Dao. Gua Kirin Api pasti akan memberikan imbalan besar. Mulai saat ini, kita akan menjadi teman selamanya."
"Jangan panik, Senior. Aku datang menyelamatkanmu." Ye Fan kembali menekan kendi hijaunya. Cahaya keperakan yang memancar menggetarkan, namun ia tetap bijaksana tidak ikut campur: "Kemampuanku rendah, tak punya seni magis. Bagaimana jika Senior mengajarkan dulu satu teknik rahasia Kaisar Purba padaku untuk menembus formasi ini?"
“Yan Qi dalam hatinya berkeluh kesah, sudah merendahkan diri, tapi si gila ini tetap oportunis, memberinya tekanan.”
“Mata Huo Qizi memancarkan aura yang menyala-nyala bagai dua kobaran api, namun langsung diabaikan oleh Ye Fan yang bahkan tak meliriknya.”
“Saudara Dao, aku punya luka tersembunyi yang sangat membutuhkan ramuan dewa. Jika kau tak mau membantu, sudahlah. Aku juga tak ingin hidup lagi. Biarkan formasi Kaisar purba ini menguburku.”
“Ye Fan menunjukkan kekejaman. Kendi hijau memancarkan cahaya magis, energi kehidupan yang melimpah tumpah ke bawah puluhan zhang, menghancurkan banyak simbol jejak Dao Kaisar purba.”
“Ini adalah energi Dewa yang dipancarkan peta formasi. Meski tidak melukai badan utama sistem, jika terus begini, kendi hijau benar-benar akan bertabrakan dengan formasi magis.”
“Dao Yi kehilangan senyumannya. Sepanjang hidupnya, pertama kali diperlakukan seperti ini dengan ancaman. Dalam hati ia menyesal mengapa di saat genting harus memancing amukannya, malah memanggil senjata Kaisar purba!”
“Ah…”
Suara jeritan kesakitan terdengar, seorang Santo lagi tewas, berasal dari Klan Huntian, anggota Sepuluh Wangzu purba yang kekuatannya melampaui langit.
"Rekan dao, kuajarkan padamu seni suci bernama Kirin Zan yang bisa membunuh dewa-dewa. Simak baik-baik!" Yan Qi tak bisa menahan diri. Para Santo purba yang menyertainya layak dilindungi - sungguh memilukan melihat mereka mati seperti ini.
"Baik, aku akan menyimak dengan saksama," Ye Fan tersenyum.
"Tunggu!" Dao Yi membuka mulut. Setelah menimbang-nimbang, tangannya mengeluarkan ranting muda sepanjang satu chi.
Secara bersamaan, Yan Qi mengirimkan kesadaran spiritual yang berisi rahasia seni tersebut, merasuk ke telinga Ye Fan.
Dalam hati Ye Fan menyunggingkan senyum sinis. Apa Yan Qi menganggapnya bodoh? Walau teknik ini luar biasa, analisis cepat dengan metode pertempuran suci mengungkap ada celah di satu titik.
Dao Yi bertindak dengan ketegasan, cahaya hijau berkedip, ranting menerobos awan-awan dan muncul di telapak tangan Ye Fan. Seuntai cabang muda yang terbuat dari giok hijau, kristalin transparan, memancarkan cahaya berkilauan.
Pada saat yang bersamaan, Yan Qi Maha Santo mengayunkan tongkat suci mengikuti pola gerakan ranting tersebut menuju langit, berusaha memanfaatkan jalan hidup ini untuk melarikan diri.
Namun, sang rival juga seorang Maha Santo dengan kekuatan tak tertandingi, berhasil membelokkan serangan dan memukulnya kembali, jelas mustahil untuk kabur.
"Saudara Dao terlalu pelit, memiliki Pohon Kehidupan tapi cuma memberikan secuil cabang muda padaku. Ini cuma bisa menyembuhkan luka fisik, sama sekali tak cukup untuk mengobati luka Dao-ku." Ye Fan menghela napas.
"Saudara Ye, manusia harus belajar bersyukur." Dao Yi menunjukkan ekspresi tak senang, berkata: "Aku juga hanya punya sebatang ranting, bukan Pohon Kehidupan asli. Ia hilang di kedalaman alam semesta."
“Ah, kalau begitu lukaku sulit disembuhkan, tapi siapa yang mau mati? Saudara Dao, berikanlah sebatang cabang yang sedikit lebih besar padaku.” Kata Ye Fan.
Dao Yi merasa frustrasi, pertama kali dalam hidupnya ingin memukuli seseorang!
Tubuh emas abadi ini benar-benar pantas dipukul, apalagi melihat kesungguhan dan ketulusannya, ingin sekali menamparnya hingga terhempas.
Perangkap Dao Yi untuk mengeksekusi Yan Qi Da Sheng tak boleh gagal, konsekuensinya tak terbayangkan. Jika Yan Qi kabur, pasti akan melakukan serangan balasan yang menghancurkan di kemudian hari.
Ia mulai kesal, di saat genting mengapa muncul tongkat pengacau seperti ini? Ia memandang Ye Fan dengan wajah masam, senyuman lebarnya sebelumnya tak terlihat lagi.
“Ah...”
Suara jeritan kesakitan lagi, Santo lain dari klan kuno terjepit, terbelah dua oleh peta formasi, darahnya menodai Langit Biru.
Yan Qi panik: "Rekan Dao, mengapa tidak menepati janji? Aku sudah mengajarkanmu sihir dewa!"
Ye Fan menatap tajam dengan mata dingin, berkata: "Sihir dewamu tidak berani kupelajari, takut aku akan mengalami Transformasi Jalan."
"Baiklah, orang tua seperti saya akan mengajarkanmu teknik lain yang sempurna, ini adalah ilmu rahasia tertinggi dari naskah Kaisar Purba!" teriak Yan Qi. Dalam hatinya dia terkejut, tidak menyangka Ye Fan bisa menganalisis "cacat tersembunyi" dari teknik sebelumnya dalam waktu singkat.
Dao Yi bersuara bergemuruh seperti guntur: "Tidakkah kau takut jika kutinggalkan Huo Qizi sebagai sandera, lalu melepaskan Yan Qi untuk membunuhmu sehingga nyawamu melayang?"
"Aku berani melakukan ini karena punya cara menjamin keselamatan. Lagipula jika kau lakukan itu, seluruh rencanamu akan sia-sia. Sebagai Maha Santo dari klan besar, tentu dia tidak akan bodoh sampai mau dikendalikanmu setelah merdeka." Senyum tipis mengembang di wajah Ye Fan.
"Bagaimana jika aku yang langsung menghadapimu?" Dao Yi tiba-tiba memancarkan aura mengerikan yang menyapu semesta, menggulung ribuan lapisan ombak energi yang menyelimuti jagat raya.
Di dalam formasi magis, Huo Qizi berubah wajahnya, menggenggam tinju erat, mata menyorotkan kilatan cahaya bagai obor.
"Silakan kau coba!" Ye Fan bersikap sangat perkasa, energi magisnya meledak-ledak, "Aku memang membutuhkan pertarungan melawan Santo sejati!"
"Yang kau butuhkan adalah Santo kuat, bukan putra maharaja purba yang telah mencapai kesucian!" Dao Yi menatap dalam ke mata Ye Fan seolah menembus prinsip terdalamnya.
Ye Fan tersenyum, menggoyang-goyangkan kendi perunggu hijau di tangannya, lalu membantingnya dengan keras hingga seluruh peta formasi berguncang hebat - mungkin benar-benar bisa terbelah!
"Baik! Jika rekan dao bisa membebaskanku, Gua Kirin Api pasti akan memberi imbalan besar. Di Jalan Menjadi Dewa nanti kita akan berjalan bersama!" Yan Qi berseru.
Huo Qizi menggigit bibirnya hingga urat darah mengucur, diam membisu. Hari ini adalah aib baginya. Daripada mengemis belas kasihan, ia lebih memilih mati dalam pertempuran. Ia melototi Yan Qi Mahasanto dengan tatapan penuh amarah.
“Baik, aku pinjamkanmu satu bagian Pohon Kehidupan untuk memulihkan cedera.” Dao Yi tak ragu-ragu setelah mengambil keputusan, mematahkan satu cabang sepertiga panjangnya, lalu melemparkannya dengan gerakan gemetar.
Ye Fan mengaktifkan Jue Aksara Pasukan, menjebaknya di telapak tangan. Saat menggenggam, seluruh tubuhnya terasa nyaman diselimuti energi kehidupan perkasa.
“Bagus! Saudara Dao bertindak tegas, sungguh memuaskan. Mari berpisah di sini. Gunung hijau tak berubah, air jernih mengalir panjang. Kutantikan pertemuan kita di masa depan.”
Dao Yi mendengar ucapan khas perampas jalanan itu, wajahnya langsung menghitam legam: “Lebih baik jarang bertemu.”
Ye Fan melambaikan tangan menuju pesawat antariksa, pura-pura hendak pergi. Tiba-tiba seluruh tubuhnya menghilang masuk ke dalam kendi hijau yang melesat menerjang formasi.
“Kau...!” Ekspresi Dao Yi berubah drastis.
“Sungguh tepat dugaan hamba! Sesama anak Beidou, sudah seharusnya kita bersatu padu!” Yan Qi tertawa terbahak.
Namun, segera ia tertegun. Kendi perunggu hijau meluncur melewati peta formasi tanpa menabraknya, meretakkan ruang hampa dari atas planet dan menghilang seketika.
Dao Yi mengangguk, seakan telah memahami, tanpa upaya pencegahan selama proses ini.
"Ini maksudnya apa..." Dua tiga Santo kuno tersisa di sekitar Yan Qi berteriak putus asa.
Dalam proses ini, jaring besar muncul di kejauhan, menyelubungi kapal induk alam semesta milik Ye Fan hingga menutupi separuh angkasa luar.
Seandainya tadi Ye Fan bergerak dari posisi ini, tentu akan masuk perangkap dan tertangkap. Tak disangka, ia justru bergerak terbalik, menyusuri formasi magis Kaisar Purba hingga berhasil kabur.
Jaring megah ini seolah terbuat dari peleburan bintang-bintang yang memenuhi langit, memancarkan kilau magis beruntun. Setiap helai jaring bagai galaksi bintang yang menjerat separuh alam semesta.
"Generasi muda sekarang semakin licin, sulit ditangkap." Di ruang hampa, sesepuh menghela napas frustrasi sambil menarik jaringnya - tak lain adalah tentara bayaran tua Huo Bai.
Dia tidak menampakkan tubuh asli, sembunyi diam-diam, mengamati beberapa saat lalu pergi jauh sambil bergumam: "Ah, sungguh tak kusangka, di tubuhnya ada kendi immortal, ternyata terlewatkan."
Ye Fan membutuhkan pertempuran, tapi bukan di tempat ini. Dua Maha Santo berada di sini masing-masing membawa senjata kerajaan Jalan Tertinggi, ditambah peta formasi Kaisar Purba. Terjerumus di sini pasti binasa roh.
Lagipula, Dewa sudah celaka besar di sini, kemungkinan besar tidak akan tinggal diam. Kapan saja bisa melakukan perlawanan balik. Tempat ini tidak layak berlama-lama.
"Belalang Memangsa Capung lalu disambar burung gereja. Kukira akulah burung gereja, ternyata ada tentara bayaran tua. Si tua brengsek itu benar-benar lawan kejam." Ye Fan mengutuk.
"Ah..." Seiring gugurnya Santo dari Klan Shi Wang, di planet kuno yang berlumuran darah, Da Santo Yan Qi hanya menyisakan Huo Qizi. Yang lain sudah mati semua.
"Orang tua seperti ini akan serbu kalian!" Yan Qi mengaum, membakar energi kehidupan diri sendiri, melakukan ritual pengorbanan darah pada Tongkat Kirin.
Pada detik ini, kilatan magis biru di tempat ini terlihat bahkan dari jarak tak terhingga, jauh lebih gemilang daripada bintang induk, melesat melintasi cakrawala dan menerangi keabadian.
Tongkat Suci Blue Gold menyobek alam semesta, merobek sudut kecil peta formasi Kaisar Purba yang rusak tak karuan. Yan Qi bersama Huo Qizi menerobos awan-awan, separuh tubuhnya hangus terbakar, roh primordialnya retak-retak - sebuah pengorbanan yang tak tergantikan!
"Kau takkan bisa kabur." Dao Yan berbisik pelan, tetap berdiri di titik awal. Namun peta formasi justru semakin mengerikan, kilatan sakti menyapu Enam Kesatuan dengan kekuatan tak tertandingi.
Sementara Maha Santo berbaju jubah dewa Dao Yan mengikuti seperti bayangan, mengunci setiap gerakan Yan Qi tanpa memberi celah untuk melarikan diri.
Kabut ilahi bergulung-gulung, aura pembunuhan mendidih menghantam Yan Qi. Peta formasi Kaisar Purba yang sempurna itu menyegel langit secara otomatis tanpa perlu digerakkan.
“Yang Mulia, aku akan mempertaruhkan nyawa untuk mengantarmu pergi!” Yan Qi berlumuran darah, hanya kepalanya yang masih utuh, bagian tubuh lainnya hampir seluruhnya meleleh.
“Yan Qi!” Huo Qizi berteriak.
“Kali ini, aku akan menjadi terdakwa Gua Kirin Api. Karena gagal membawa Tongkat Kirin, hanya bisa mengantar Yang Mulia pergi. Aku harus menggunakan tongkat suci ini untuk menghadang mereka, agar mereka tidak bisa mengejar Yang Mulia.” Yan Qi batuk-batuk mengeluarkan darah, bola matanya memudar.
Yan Qi memuntahkan darah murni, lalu mengaum keras. Tongkat suci mengalami kebangkitan penuh, namun Jubah Suci Dao Yan juga demikian, tidak kalah kekuatannya, saling menekan!
Pada saat yang bersamaan, formasi terkunci padanya, menghancurkan jiwanya dan membunuh semangatnya.
“Yan Qi pergilah, bawa Tongkat Kirin dan larilah!” Huo Qizi menjerit keras.
"Yan Qi tidak berkata-kata, seluruh tubuhnya semakin berkilo-kilauan mengalahkan cahaya puluhan bintang induk, melepaskan kekuatan abadi. Tubuhnya dengan cepat luluh, darah murni Santo Besar menguap hingga habis."
"Hanya tersisa kepalanya yang bersatu dengan Tongkat Kirin, tatapan matanya kosong. Dengan mengerahkan senjata ini, dia membelah sudut kecil peta formasi, melemparkan getaran energi yang membuka jalur ruang hampa, lalu melontarkan Huo Qizi ke dalamnya."
"Pangeran harus tetap hidup! Dengan garis darahmu, setidaknya kau akan menjadi calon Kaisar satu generasi. Prestasiku hanya sampai di sini. Tongkat Kirin akan direbut mereka, tapi tak ada yang bisa mengurung selamanya. Senjata kerajaan tak boleh dihinakan! Paling-paling mereka akan menekannya dengan Jubah Suci Dao Yan dan peta formasi selama puluhan tahun. Akhirnya dia akan terbang sendiri. Tak ada yang bisa menghancurkan roh dalam senjata Jalan Tertinggi, kecuali Dao Yi menjadi Kaisar."
"Pangeran harus jaga diri! Aku tak bisa lagi melindungi jalanmu. Pangeran harus mengambil kelebihan orang lain. Bakat seperti Dao Yi-lah yang mengerikan, bisa bertahan lebih lama..." Suara Yan Qi semakin lemah hingga hilang.
"Huo Qizi menderita meneriakkan, namun setelah memasuki kehampaan gelap, tak ada yang terlihat maupun terdengar lagi, telah meninggalkan medan perang itu."
"Yan Qi badannya menjadi lumpur darah, kepala kecilnya retak-retak, bola matanya memudar, namun tetap menyatu dengan Tongkat Kirin, berdiri di depan menghadang..."
"Air mata mengaburkan mata Huo Qizi. Tadi ia masih kesal pada Yan Qi, marah atas komprominya, benci karena menunduk pada Dao Yi dan Ye Fan. Namun akhirnya semua itu demi menyelamatkannya, sama sekali bukan untuk bertahan hidup sendiri."
"Ah…" Huo Qizi terjatuh dari ruang hampa ke sebuah planet mati. Ia mencengkeram rambutnya sendiri, berlutut di tanah, mengeluarkan jeritan merobek hati dan paru-paru."
"Aku akan menjadi kuat, takkan berhenti di calon Kaisar!" Teriaknya pilu bagai binatang buas yang terluka, meratap dalam kesepian."
