Air terjun petir menghujam ke bawah, tak bertepi luasnya. Ini hanyalah sudut kecil lautan petir yang megah dan maha luas. Gelombang tribulasi langit menyapu wilayah galaksi tak terhingga!
Ye Fan mengalami tribulasi paling mengerikan seumur hidupnya. Dengan susah payah melawan ganjaran langit, ia juga harus tetap siaga terhadap getaran di kedalaman langit. Aura Kaisar Kuno terus menyebar.
"Nak, berharaplah pada keberuntunganmu sendiri. Yang Mulia tak bisa membantu, nyawa sendiri pun sulit dijaga." Longma berteriak dari kejauhan. Tubuhnya yang terkoyak kulit dan remuk tulang terus merekonstruksi diri melalui latihan fisik.
Melihat tribulasi Ye Fan yang fenomenal memilukan, Longma terguncang hebat. Ia berpikir jika tribulasi seberat ini ada di dunia, maka kesulitannya sendiri tak ada artinya. Pasti bisa dilampaui.
Dalam arti tertentu, pemandangan menyedihkan Ye Fan justru memompa keyakinan Longma. Kuda tak bermoral ini mulai menyerang sekuat tenaga, menyapu rata penghalang menuju kesucian.
"Braak!"
Kilau gelap nan luas membanjiri wilayah galaksi, petir suci Tai Yin turun menghantam dengan skala yang jauh lebih dahsyat dari semua tribulasi sebelumnya. Energinya memadati seluruh wilayah galaksi ini, menenggelamkan banyak bintang di dalamnya yang kemudian meledak berturut-turut.
Ini adalah teror maha dahsyat yang tak tertandingi. Pemandangan mengerikan semacam ini cukup membuat siapapun yang telah mencapai kesucian merinding ketakutan. Jika Dewa benar-benar mengizinkan seseorang melewati tahap evolusi ini, mengapa harus menurunkan tribulasi sekejam ini?
Ini adalah pertanda bahwa Langit dan Bumi tidak memberikan persetujuan. Segala upaya dijalankan untuk menghukum yang melampaui batas kemampuan, dengan tujuan memusnahkan mereka yang berusaha mencapai kesucian.
Serangan petir suci Tai Yin ini menyebarkan kabut ilahi berkilauan, menghantam tubuh Ye Fan hingga remuk redam. Bahkan kendinya pun retak, bisa dibilang sebagai hukuman tribulasi paling mengerikan yang pernah dialaminya.
Braak!
Dari dalam tubuhnya bergema suara gemuruh bak genderang langit. Semburan kilau magis keemasan memancar keluar, menyambungkan kembali tubuh yang remuk dan tulang yang patah-patah itu. Proses rekonstruksi ulang pun dimulai, melebur semuanya menjadi entitas tunggal.
Ye Fan menahan rasa sakit remuk tak berbentuk selamanya, menempa ulang Kendi Ibu Segala Makhluk. Ratusan aksara kitab kuno yang diperoleh dari Sembilan Naga Menarik Peti Mati dilantunkannya, dimasukkan ke retakan pada kendi, memenuhi bagian dalamnya, lalu menerima tempering Bencana Langit.
Kendi ini melampaui batas kefanaan. Aslinya merupakan material immortal eksklusif Kaisar, tercipta untuk membentuk senjata Kaisar perkasa. Kini ditempa kembali dengan ribuan pukulan, semakin menampakkan kesan kuno dan penuh misteri.
"Braak!"
Lautan petir legendaris lainnya menyelimuti, cahaya keemasan berkilauan menerangi seluruh alam semesta. Seolah wilayah galaksi meledak dahsyat, cahaya menyilaukan itu seratus ribu kali lebih mengerikan daripada ledakan bintang induk tak terhitung.
Petir Dewa Matahari tiba, meledakkan daging dan darah Ye Fan berterbangan. Tubuh fisik suci sekalipun nyaris binasa: tulang janin remuk seinci demi seinci, urat-urat pecah batang demi batang, darah beterbangan. Pemandangan yang sungguh mengerikan.
Kendi itu kembali retak-retak, hampir berkeping-keping, terapung-apung di depan tengah dahi Ye Fan, seakan akan segera hancur berantakan ke segala penjuru.
Ye Fan mengoperasikan Hukum Abstrak, melebur tubuh fisik yang remuk menjadi entitas tunggal, darahnya sendiri berdenyut kuat. Dengan Formula 'Zhe' ia menjaga diri tak ternoda, terus-menerus menyucikan tulang janinnya.
Sekaligus ia menempa Kendi Ibu Segala Makhluk dengan Seribu Tempaan, berulang kali menanamkan ratusan aksara kuno ke dalam retakan, menyatukannya menjadi satu.
Ini adalah siksaan yang perih. Skala Tribulasi petir dan intensitas Ganjaran Langit melampaui perkiraan Ye Fan. Tak lagi bisa melewati tribulasi dengan percaya diri seperti dulu. Sedikit kecerobohan akan membuat wujud dan jiwa hancur lebur.
"Braak!"
Selanjutnya Bencana Lima Unsur menyergap. Lima kilatan magis menyapu, memukul Ye Fan hingga remuk lima kali berturut-turut. Kendi Ibu Segala Makhluk pun demikian, diguncang terus-menerus hingga hampir berkeping-keping.
Ye Fan mengalami tribulasi ekstrem berulang kali. Bagi orang biasa, satu serangan saja akan membuat mereka jadi debu. Sepanjang masa tidak ada yang bisa menahan. Ini adalah hukuman terberat bagi calon penguasa Jalan Kaisar.
"Braak!"
Tribulasi dahsyat kembali datang. Kilat mempesona memenuhi langit tanpa batas. Ia mengatupkan gigi menahan, namun khawatir kendi hancur dan merusak senjata pencerahannya.
Krak!
Hal paling mengerikan akhirnya terjadi. Kendi Ibu Segala Makhluk pecah berkeping-keping, mengambang di ruang hampa alam semesta, mengelilinginya dalam kehilangan kilau.
"Bagaimana mungkin ini terjadi?" Ye Fan berbisik pahit. Sumber akar Ibu Segala Makhluk yang langka ini dicari Kaisar Kejam, mungkin berasal dari wilayah galaksi tak dikenal. Pusaka Xian abadi sejati ini ternyata hancur.
Ratus juta kilat menyambar. Ribuan aura ilahi menghujam pecahan kendi, menciptakan simfoni memekakkan telinga. Aliran aura misterius mulai merembes keluar.
Tubuh fisik Ye Fan retak-retak, dirinya sekali lagi dihancurkan oleh Tribulasi petir. Tulang-tulangnya berderit, darah segar beterbangan ke segala penjuru dan mendarat di puing-puing kendi.
Cring!
Darah yang terciprat memancarkan cahaya pada semua serpihan kendi, menyemburkan sinar pedang yang membelah langit, meremukkan petir immortal. Dentuman bergemuruh mengguncang seluruh angkasa.
"Ini adalah..."
Ye Fan terkejut. Kendi tidak mati, justru memancarkan semangat tempur yang menggebu. Inilah... awal dari jalan transformasi, perjuangan menghadapi tribulasi dan pergulatan eksistensi yang dimulai saat ini.
Kilat tak berujung menghujam. Meski serpihan kendi terus hancur menjadi pecahan lebih kecil, Ye Fan tak lagi terlalu khawatir.
Karena dia teringat metode "Satu Perangkat" yang tercatat dalam Kitab Dao - sublimasi ekstrim selama Tribulasi Kaisar akan menyebabkan perubahan kualitatif. Kendi harus mati dan bangkit kembali untuk melahirkan "Dewa" di dalamnya.
Ini adalah proses penghancuran diri dan regenerasi kendi, manifestasi dari hasratnya untuk bertransformasi!
Darah bercampur serpihan kendi bergetar bersama, mengeluarkan dentuman mengerikan. Setiap keping kendi memancarkan sinar pedang yang menyembur ke langit, menghancurkan lautan petir dengan cring-cring gemuruh, penuh keteguhan dan ketidakrelaan melawan tribulasi.
Tubuh fisik Ye Fan hancur berkali-kali, darahnya menyiram serpihan kendi hingga berlumuran merah, membuatnya semakin bercahaya spiritual. Terus-menerus berdengung halus, seolah sedang bergumam mantra.
Ini adalah Ganjaran Langit yang menyakitkan. Setiap detik tubuhnya remuk tak berbentuk selamanya - daging, tulang hancur, dan serpihan kendi menyatu dalam peleburan kosmis.
"Tempa Jalanku, Tempa Kendiku."
Meski menderita siksaan tak tertahankan bagi manusia biasa, setiap rekonstruksi membuat tatapannya semakin berkilauan. Ratusan aksara-aksara kuno terus bermunculan dan menyatu dalam serpihan kendi yang hancur.
Ini adalah kitab kuno dari Peti Mati Sembilan Naga. Sampai detik ini Ye Fan tetap belum bisa memahami intisarinya - teks ini terlalu rumit untuk tingkat pemahaman manusia sepertinya.
Meski tak bisa mencapai pencerahan batin, langkahnya tak terhentikan. Sejak awal menempa Kendi Ibu Segala Makhluk, dia terus menyatukan kitab-kitab ini ke dalam kendi, secara bertahap mentransformasikannya.
Terutama di seberang galaksi, saat menghadapi Tribulasi Dao Zhan Xian San, dia melantunkan kitab ini untuk menempa Kendi Ibu Segala Makhluk, bersama-sama melewati ujian langit.
Walau tak memahami rahasia kitab ini, dia bertahan tanpa henti. Dengan ratusan aksara kuno, dia menempa kendinya hingga tertanam dalam satu-satunya perangkat pencerahan.
Bzz... Bergemuruh!
Tribulasi Sembilan Sembilan datang. Sembilan kilatan cahaya berwarna-warni menghujam, menghancurkan segala sesuatu. Bintang-bintang meledak, zona yang tertutup Bencana Langit ini mengalami kehancuran besar.
Ye Fan melolong panjang. Sosok kecil emas dari tengah dahinya melesat, menerima ritual penyucian bersama tubuh fisiknya. Akhirnya, sosok itu pun tak bisa bertahan lagi, perlahan hancur lebur.
Ini adalah bencana besar, jika Dewa binasa manusia akan mati. Tubuh fisik bisa dihancurkan dan direkonstruksi ulang, namun begitu roh primordial mengalami kehancuran total, segalanya akan sia-sia.
"Ah……"
Ye Fan melolong panjang penuh ketidakrelaan. Tribulasi Kaisar-nya begitu sulit dihadapi. Tak rela kembali ke keheningan abadi, ia harus berhasil melewatinya.
Formula 'Zhe' beroperasi. Sosok kecil berwarna emas yang telah terpecah berkeping-keping ditarik bersama-sama oleh kekuatan dahsyat, melakukan rekonstruksi sambal memancarkan cahaya Wu-liang.
"Tubuhku abadi, ribuan tribulasi takkan memadamkanku……"
Ia membacakan kitab suci sambal meneguhkan Jalan-nya, keyakinan tak goyah, kemauan sekuat baja. Sosok emas itu semakin berkilauan, akhirnya berhasil menetralisir kesulitan ini.
Tentu ini hanya satu tribulasi di tengah perjalanan. Masih banyak penderitaan berikutnya, namun Ye Fan telah menemukan secercah harapan, yakin bisa melampaui semuanya.
Satu, dua... lautan petir tak terhitung, turun berulang kali dengan wujud berbeda. Di akhir, sosok kecil emas berkali-kali berhamburan lalu dengan susah payah berkonsentrasi kembali menjadi satu entitas.
Entah sudah ratusanribuan, Ye Fan tak merasakan sakit. Di telinganya hanya bergema dentuman prinsip kosmis, sementara tubuhnya mengalami perubahan drastis yang misterius.
Daging, serpihan tulang, sosok kecil emas yang retak, dan keping kendi pecah justru menyatu, mengambang dalam lautan petir menjalani proses penempaan.
Ia sedang membuat kendi - melebur darah, roh primordial, dan pecahan harta karun ibu segala makhluk menjadi satu entitas, proses penempaan magis yang membuat semua terdiam takjub.
Kendi adalah aku, aku adalah kendi.
Saat ini, tak ada yang lain selain gaung prinsip kosmis. Hanya ada kendi daging berdarah yang dikelilingi harta karun ibu segala makhluk, mengambang dalam aura misteri tak tertandingi.
Kendi ajaib seperti ini, ternyata berhasil menahan Bencana Langit, mewujudkan keabadian sekejap, abadi dan hidup kekal di ruang hampa alam semesta.
Darah, daging, tulang, roh primordial yang hancur, dan pecahan kendi menyatu menjadi satu. Ini adalah adegan mistis di mana tubuh dijadikan bahan untuk membuat kendi, menjadi bagian darinya. Jika orang biasa mengetahuinya, pasti akan terdiam takjub dan tak bisa memahaminya.
Namun saat ini hal itu benar-benar terjadi, begitu misterius dan mengagumkan.
Dentuman Suara Ilahi Jalan Agung menggema, Ye Fan tiba-tiba tersadar akan pepatah populer yang beredar di dunia: "Senjata Jalan Tertinggi adalah bentuk kelanjutan hidup alternatif dari Kaisar Kuno."
Ucapan ini benar adanya. Sang Kaisar telah wafat, rohnya musnah, namun senjata Kaisar tetap memancarkan cahaya ketuhanan yang abadi sepanjang masa, tak pernah padam.
Pada saat yang sama, Ye Fan tersadar: Jalan yang pernah dilaluinya, pasti pernah dialami Kaisar Kuno. Jalan Kaisar sejati semuanya terletak di bawah kaki para tak terkalahkan. Meski berbeda, memiliki titik persamaan.
Braak!
Guncangan hebat terjadi, ini adalah bencana mematikan, tribulasi paling mengerikan. Energi chaos mendidih, menyapu lautan bintang. Tribulasi dewa chaos yang tak bertepi menghujam turun.
Ketenangan pecah, laut petir tertembus, membuat kendi ini meledak. Keseimbangan dan keabadian Ye Fan mengalami kerusakan.
Kali ini pecahan kendi berubah menjadi serbuk halus, nyaris berubah menjadi cahaya bersama daging-darah dan roh primordialnya yang tercerai-berai dalam chaos.
Ini adalah momen paling memilukan. Tribulasi ini merepresentasikan kehancuran. Dewa seolah ingin menghancurkan segalanya, mengubah para pejalan keras kepala di Jalan Kaisar menjadi debu yang melayang.
Namun di tengah kehancuran ini, muncul kekuatan kehidupan baru yang membelah kebingungan luas, memancar dari kedalaman langit biru. Ini adalah kekuatan harapan.
Ye Fan tidak merasakan ketakutan maupun kegelisahan. Di momen terakhir antara hidup-mati, dia justru mencapai ketenangan. Setelah melewati begitu banyak tribulasi, bergulat di ambang kematian dan kehidupan, semua yang perlu dilakukan telah terlaksana. Bahkan jika harus punah, tak ada penyesalan karena telah berusaha maksimal.
"Aku bisa melewatinya."
Saat ini, niat tersebut muncul dalam benaknya disertai firasat: setelah Shen Jie kekacauan, akan datang tribulasi jenis lain—membelah langit dan bumi.
"Membelah langit dan bumi merepresentasikan berakhirnya kehancuran, dimulainya kehidupan baru segala makhluk. Aku dan kendi ini akan meregenerasi."
Kemauan Ye Fan semakin menguat. Kendi telah menjadi debu, roh primordial dan tubuh fisik juga rusak parah, namun keduanya memancarkan harapan hidup yang akan mengalami perubahan kualitatif.
